Anda di halaman 1dari 5

1

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Stroke atau Gangguan Peredaran Darah ke Otak (GPDO) merupakan

penyakit persyarafan yang sering dijumpai dan harus ditangani secara

cepat dan tepat. Stroke merupakan kelainan fungsi otak yang timbul

mendadak yang disebabkan karena terjadinya gangguan peredaran darah

ke otak dan bisa terjadi pada siapa saja dan kapan saja. Menurut WHO

Stroke adalah adanya tanda-tanda klinik yang berkembang cepat akibat

gangguan fungsi otak dengan gejala-gejala yang berlangsung selama 24

jam atau lebih yang menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain

yang jelas selain vaskular. Stroke merupakan penyakit yang paling sering

menyebabkan cacat berupa kelumpuhan anggota gerak, gangguan bicara,

proses berfikir, daya ingat, dan bentuk-bentuk kecacatan yang lain sebagai

akibat gangguan fungsi otak (Mutataqin, 2012).

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) merupakan penelitian bidang

kesehatan berbasis komunitas yang indikatornya dapat menggambarkan

tingkat nasional sampai dengan tingkat kabupaten/kota. Pelaksanaan lima

tahun sekali dianggap interval yang tepat untuk menilai perkembangan

status kesehatan masyarakat, faktor risiko, dan perkembangan upaya

pembangunan kesehatan. Menurut WHO, sebanyak 20,5 juta jiwa di dunia

sudah terjangkit stroke tahun 2011. Dari jumlah tersebut 5,5 juta jiwa telah

meninggal dunia. Diperkirakan jumlah stroke iskemik terjadi 85% dari

1
2

jumlah stroke yang ada. Penyakit darah tinggi atau hipertensi

menyumbangkan 17,5 juta kasus stroke di dunia. Di Indonesia stroke

merupakan penyebab kematian nomor tiga setelah penyakit jantung dan

kanker.

Prevalensi stroke mencapai 8,3 per 1000 penduduk, 60,7 persennya

disebabkan oleh stroke non hemoragik. Sebanyak 28,5 % penderita

meninggal dunia dan sisanya mengalami kelumpuhan total atau sebagian.

Hanya 15 % saja yang dapat sembuh total dari serangan stroke atau

kecacatan (Nasution, 2013; Halim dkk., 2013).

Serangan stroke di Indonesia prevalensinya mencapai 12,15. Pada

tahun 2017 prevalensi berkisar pada angka 8,3. Berdasarkan hasil

RISKESDAS tahun 2018 di Indonesia Prevalensi stroke (permil)

berdasarkan diagnosis pada penduduk umur lebih dari 15 tahun, sebanyak

10,9%. Berdasarkan data diatas penyakit stroke merupakan penyakit yang

peningkatannya lumayan pesat. Untuk Provinsi Jawa Barat prevalensi

stroke (permil) sebanyak 11,4%.

Berdasarkan dari data 10 besar penyakit rujukan di Puskesmas

Cikoneng, jumlah pasien yang menderita stroke pada rentang waktu bulan

Januari sampai November 2018 menduduki urutan pertama penyakit

sistem pensyarafan. Kualitas hidup salah satunya dipengaruhi oleh kualitas

penatalaksanaan stroke yang diberikan secara holistie oleh tenaga

kesehatan dan interdisiplin yang terdiri dari perawat, dokter, dan keluarga

(Almborg, et al, 2009). Namun apabila pasien ditangani dengan baik,

2
3

maka akan dapat meminimalkan kecacatan dan mengurangi

ketergantungan kepada orang lain dalam beraktivitas. Perawat mempunyai

peranan yang sangat besar dalam memberikan asuhan keperawatan dan

dukungan kepada pasien stroke dan keluarganya.

Seorang perawat dapat membuat perencanaan asuhan keperawatan

dari diagnosa yang telah ditegakkan dengan tujuan dan kriteria hasil

masing-masing diagnosa. Perencanaan asuhan keperawatan dibuat

diharapkan dapat menyelesaikan masalah pasien berupa keluhan-keluhan

mengenai stroke terutama pada masalah-masalah kebutuhan dasar manusia

(KDM) baik itu dapat teratasi sebagian atau secara keseluruhan. Jika

pelaksanaan asuhan keperawatan telah dilakukan, maka perawat dapat

membuat evaluasi untuk mengetahui efektifitas tindakan keperawatannya

terhadap pasien stroke hingga kriteria yang dapat tercapai (Rizqiyah,

2015).

Fenomena hasil wawancara penulis tertarik untuk melaksanakan

asuhan keperawatan pada pasien stroke dengan menggunakan proses

keperawatan dan dikomunikasikan dalam bentuk kasus dengan judul

“Gambaran Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Masalah Stroke Di

Puskesmas Cikoneng Kabupaten Ciamis”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan fenomena hasil wawancara salah satu keluarga yang

anggota keluarganya mengalami stroke, perlu informasi peran penting

perawat dalam dalam melakukan asuhan keperawatan pada pasien stroke,

3
4

maka penulis dapat merumuskan masalah: “Bagaimanakah gambaran

asuhan keperawatan keluarga dengan masalah stroke di Puskesmas

Cikoneng Kabupaten Ciamis?”

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui gambaran asuhan keperawatan keluarga dengan

masalah stroke.

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi pengkajian asuhan keperawatan keluarga,

b. Mengidentifikasi diagnosa masalah keperawatan pada pasien

dengan stroke,

c. Mengidentifikasi perencanaan pada pasien dengan stroke,

d. Mengidentifikasi implementasi keperawatan keluarga dengan

stroke,

e. Mengidentifikasi evaluasi yang diberikan kepada pasien dengan

stroke.

D. Manfaat Karya Tulis Ilmiah

a. Bagi Keluarga

Meningkatkan pengetahuan keluarga dalam merawat anggota keluarga

yang mengalami stroke.

b. Bagi Puskesmas

Meningkatkan pelayanan program puskesmas dalam asuhan keluarga.

Khususnya melayani pasien stroke.

4
5

c. Bagi Institusi Pendidikan

Untuk meningkatkan pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga di

institusi pendidikan.

d. Bagi Penulis

Meningkatkan kemampuan menganalisa kasus stroke dalam suatu

karya tulis.

Anda mungkin juga menyukai