Arang Aktif Meningkatkan K PDF
Arang Aktif Meningkatkan K PDF
Arang Aktif
Meningkatkan Kualitas Lingkungan
Penggunaan bahan agrokimia (pupuk kimiawi, pestisida) secara berlebihan atau
pengelolaan limbah industri tanpa instalasi pengolahan limbah (IPAL) berpotensi tinggi
mencemari lingkungan dan membahayakan kesehatan manusia. Menurut Coky (2010),
Indonesia saat ini menduduki posisi 134 dengan nilai 44.6 dari 163 negara di dunia
berdasarkan hasil riset dari Universitas Yale dan Universitas Columbia tentang kualitas
lingkungan hidup di sebuah negara. Pada tahun 2008, Indonesia berada pada posisi
102 dengan nilai 66.2, yang berarti telah terjadi penurunan kualitas lingkungan dalam
jangka waktu 2 tahun terakhir. Hal ini menunjukkan bahwa betapa kualitas lingkungan
di negara kita sangat memerlukan perhatian.
Pemanfaatan limbah pertanian adalah salah satunya. Limbah pertanian yang
tidak termanfaatkan dapat mencemari lingkungan dan mengganggu estetika.
Limbah pertanian dapat diubah menjadi arang dan arang aktif yang kemudian dapat
dimanfaatkan sebagai pengendali cemaran bahan agrokimia (pestisida dan pupuk) dan
logam berat di lahan pertanian melalui ameliorasi. Namun, pemanfaatan arang aktif
dari limbah pertanian untuk kegiatan pertanian ramah lingkungan dalam skala luas
belum diterapkan dan dikenal di tingkat petani.
Karakteristik
Arang aktif adalah suatu bahan hasil proses pirolisis arang pada suhu 600-900oC.
Selama ini bahan arang aktif yang digunakan berasal dari limbah limbah kayu dan
bambu. Bahan lainnya yang dapat digunakan adalah dari limbah pertanian antara lain
sekam padi, jerami padi, tongkol jagung, batang jagung, serabut kelapa, tempurung
kelapa, tandan kosong dan cangkang kelapa sawit, dan sebagainya. Pada tahap awal
limbah pertanian dibuat arang melalui proses karbonisasi 5000C dan tahap selanjutnya
dilakukan aktivasi pada suhu 8000C-9000C. Perbedaan mendasar arang dengan arang
aktif adalah bentuk pori-porinya (Gambar 1). Pori-pori arang aktif lebih besar dan
bercabang serta berbentuk zig-zag. Arang aktif bersifat multifungsi, selain media
meningkatkan kualitas lingkungan juga pori-porinya sebagai tempat tinggal ideal bagi
mikroba termasuk mikroba pendegradasi sumber pencemar seperti residu pestisida
dan logam berat tertentu. Proses
pembuatan arang aktif terlihat pada
Gambar 2.
Keunggulan arang aktif adalah
kapasitas dan daya serapnya yang
besar, karena struktur pori dan
keberadaan gugus fungsional kimiawi
di permukaan arang aktif seperti
C=O, C2-, dan C2H-. Kualitas arang aktif
ditunjukkan dengan nilai daya serap
a b Iod di mana berdasarkan ketetapan
dari SNI 06-3730-1995 arang aktif
Gambar 1 . Struktur pori dari arang(a) dan arang aktif (b) dinilai berkualitas bilamana nilai
Edisi 6-12 April 2011 No.3400 Tahun XLI Badan Litbang Pertanian
AgroinovasI 11
Gambar 3. Diagram pembuatan arang aktif
daya serap Iodnya mendekati 750 mg/g, Misalnya arang dari tempurung kelapa dan
tongkol jagung sebelum diaktifasi daya serap iodinnya masing-masing adalah 276 dan
452 mg/g, namun setelah diaktivasi meningkat menjadi 672 dan 647 mg/g mendekati
nilai persyaratan kualitas arang aktif (Harsanti et al., 2010).
Badan Litbang Pertanian Edisi 6-12 April 2011 No.3400 Tahun XLI
12 AgroinovasI
Edisi 6-12 Maret 2011 No.3400 Tahun XLI Badan Litbang Pertanian