Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA

MENGUKUR KECEPATAN
BUNYI DI UDARA

KELOMPOK 6 :
1. ALFIYAH NUR SAFITRI (02)
2. APRINA PUSPARINI (08)
3. ATIK WARDANI (10)
4. NOVIYANTI DWI MARDANI (23)

SMA NEGERI 2 WONOGIRI


TAHUN 2014
Anggota Kelompok 6

Nama Foto Dari Kiri Ke Kanan

 Noviyanti Dwi M.
 Atik Wardani
 Alfiyah Nur Safitri
 Aprina Pusparini
1. Tujuan
Untuk mengukur cepat rambat gelombang di udara.
2. Landasan Teori
Kecepatan suara adalah istilah yang digunakan untuk menyebut kecepatan
gelombang suara yang melalui medium elastis. Kecepatan ini dapat berbeda
tergantung medium yang dilewati (misalnya suara lebih cepat melalui udara dari
pada air). Dan dalam percobaan ini kita menggunakan medium pada air dengan
menggunakan garpu tala. Namun istilah ini lebih banyak di pakai untuk kecepatan
suara di udara.
Bunyi atau suara adalah kompresi mekanika atau gelombang longitudinal
yang merambat melalui medium yang dilewati melalui medium atau zat perantara
yang berupa zat cair , padat , gas.
Garputala merupakan alat yang hanya menghasilkan satu frekuensi saja.
Pada garpu tala terdapat dua tangkai tujuannya hanya untuk memperbesar
amplitudo getaran masing-masing tangkai garputala, dengan cara resonansi. Arti
gelombang bunyi adalah gelombang bunyi terdiri dari molekul-molukul udara yang
bergetar maju-mundur tiap saat molekul-molekul itu berdasarkan di beberapa tempat
sehingga menghasilkan wilayah tekanan tinggi Pipa organa terbuka merupakan
simpangan (dan simpul tekanan) di dasarkan pada asumsi bahwa gelombang bunyi
dalam tabung merupakan gelombang satu dimensi. Yang mendekati kebenaran jika
diameter tabung sangat kecil di bandingkan dengan panjang gelombang dari
gelombang bunyi.
Tabung terbuka memiliki simpul terbuka simpangannya di kedua ujungnya.

3. Alat dan Bahan


Statif
Tabung resonansi berskala
Reservoir air
Selang plastik
Penjepit buaya
Air
Garputala
4. Langkah Kerja
a. Mengatur alat dan bahan .
b. Mengisi resevoir dengan air secukupnya.
c. Mengambil sebuah garputala, membaca dan mencatat frekuensi garputala
tersebut.
d. Memukulkan garputala yang diketahui frekuensinya sedikit di atas tabung kaca.
e. Perlahan – lahan menurunkan permukaan air di dalam tabung resonansi
dengan cara menurunkan reservoir sambil mendengarkan suara yang
ditimbulkan oleh garputala.
f. Menghentikan penurunan permukaan air jika terdengar nada resonansi. Ini
adalah resonansi nada dasar. Resonansi dapat diketahui sedang terjadi jika
terdengar bunyi yang lebih keras.lalu mengukur panjang kolom udara di dalam
tabung, l0
g. Menurunkan lagi reservoir sambil mendengarkan perubahan suara dari
garputala. Hentikan penurunan permukaan air jika terdengar nada resonansi.
Ini adalah resonansi nada tingkat pertama.lalu mengukur panjang kolom udara
di dalam tabung, l1.
h. Menurunkan lagi reservoir sampai terdengar resonansi nada tingkat kedua.
Ukurlah panjang kolom udara di dalam tabung, L2.
i. Menaikan reservoir sehingga permukaan air dekat dengan ujung tabung.
j. Menulis data hasil percobaan

5. Data

NO f (Hz) l0 l1

1. 256 9,5 26,5

6. Analisis Data

dengan :
v = cepat rambat gelombang bunyi (m/s)
f = frekuensi garputala (Hz)
λ = panjang gelombang bunyi (m)

 ¼ λ = l0 → v1 = λ x f
¼ λ = 9,5 v1 = 38 x 256
λ = 9,5 x 4 v1 = 9728 cm/s
λ = 38 cm
 ¾ λ = l1 → v2 = λ x f
¾ λ = 26,5 v2 = 35,3 x 256
λ = 26,5 x 4/3 v2 = 9036,8 cm/s
λ = 35,3 cm

v1 +v2
 Vrata-rata =
2
9728+9036,8
=
2
18764,8
=
2

= 9382,4 cm/s

7. Kesimpulan
 Dalam percobaan ini getaran garpu tala meresonansi air.
 Besar cepat rambat bunyi rata-rata (vrata-rata) jika frekuensi konstan 256 Hz
adalah 9382,4 cm/s.

Anda mungkin juga menyukai