Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Segaja puja dan puji kami haturkan kepada Allah, tuhan semesta alam

yang yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya serta taufik-Nya sehingga

kami dalam keadaan sehat wal-afiyat. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah

limpahkan terhadap gusti kita sebagai madinatul ilmi Nabi Muhamad SAW.

Syukur Al-hamdulillah kami panjatkan atas suksesnya penyusunan

makalah ini. Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah Ilmu Alamiah

Dasar Karena itu kami ucapkan terima kasih pada semua pihak yang terkait,

terutama dosen pembimbing, orang tua kami dan sahabat yang telah berpartisipasi

demi terselenggaranya makalah ini sehingga penyusunan makalah ini berjalan

dengan lancer selasai tepat waktu.

Kami menyadari dalam makalah ini masih banyak terdapat kesalahan dan

kekurang baik dalam segi tulisan Maupun kata-kata, oleh karena itu kami mohon

saran dan kritiknya demi kesempurnaan makalah ini untuk kesempurnaan

terutama ilmu kami.

Watampone, November 2014

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1


1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan Penulisan 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Latar Belakang Munculnya Aliran Khawarij 3


2.2 Ajaran dan Figh Aliran Khawarij 6
2.3 Firqoh-firqoh(Kelompok-kelompok) dalam Aliran Khawarij 7

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan 10
3.2 Saran 10

DAFTAR PUSTAKA

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia sebagai mahluk berakal dan beragama memiliki kebebasan

berkehendak untuk menyatakan pikiran, ide dan menunjukkan jalan hidupnya.

Dalam kaitan ini Islam menjamin kebebasan tersebut dengan suatu

pertanggung jawaban dalam arti yang sebenarnya.

Akidah tauhid merupakan kesatuan bagi umat muslim yang diliputi oleh

suasana persaudaraan sejak zaman Nabi saw, tapi menjadi goyah terutama

menjelang berakhirnya dekade kedua masa khulafaurrasyidin, yaitu diakhiri

pemerintahan khalifah Usman bin Affan. Sebab utama goyahnya kesatuan

umat muslim tersebut berpangkal pada pertikaian politik yang bercorak

keagamaan diantara kelompok-kelompok muslim yang sedang bersaing.

Peristiwa tersebut merupakan awal masa disintegrasi dalam perkembangan

selanjutnya, terutama sesudah terbunuhnya khalifah ketiga, benar-benar

mendorong lahirnya sekte-sekte dalam Islam dengan doktrin atau ajaran

masing-masing yang berbeda.

Salah satunya adalah Khowarij, sekte ini muncul akibat dari pertikaian

politik, dalam makalah ini penulis akan membahas tentang sekte khawarij,

dari latar belakang lahirnya dan pokok-pokok ajarannya.

3
1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah yang Melatar Belakangi Muncul Aliran Khawarij ?

2. Bagaimana Ajaran dan Fiqh Aliran Khawarij ?

3. Bagaimana Firqoh-firqoh(Kelompok-kelompok) dalam Aliran Khawarij ?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Mengetahui Latar Belakang Munculnya Aliran khawarij.

2. Mengetahui Ajaran dan Figh (hukum) Aliran Khawarij.

3. Mengetahui Firqoh-firqoh(Kelompok-kelompok) dalam Aliran Khawarij.

BAB II

4
PEMBAHASAN

2.1 Latar Belakang Munculnya Aliran Khawarij

Khawarij adalah aliran teologi islam yang pertama kali muncul.

Menurut Ibnu Abi Bakar Ahmad Al-Syahratni. Bahwa yang disebut khawarij

adalah setiap orang yang keluar dari imam hak dan telah disepakati oleh para

jamaah. Baik ia keluar pada masa sahabat khulafaur Rosyidin atau pada masa

tabi’in secara baik-baik baik. Nama itu diberikan kepada mereka yang keluar

dari barisan ali.1[1]

Pada tahun 656 Usman bin Affan terbunuh, kemudian Ali bin Abi tholib

diangkat menjadi kholifah, setelah Ali menduduki jabatan Ali memecat para

gubernur pada masa Usman, tidak lama setelah itu Ali menghadapi

pemberontakan Thalhah, Zubair dan Aisyah alasannya Ali tidak menghukumi

pembunuh Usman. Akhirnya dalam peperangan dua tokoh tersebut terbunuh

dan Aisyah di kambalikan ke madinah. Kemudian pihak yang menentang Ali

Mu’awiyah bin Abi Sofyan yang yang mengakibatkan timbulnya perang yang

disebut dengan perang siffin, dari perang inilah yang mengakibatkan

munculnya kaum khawarij.2[2]

Kaum khawarij adalah pengikut-pengikut Ali Ibnu Abi Tholib yang

meninggalkan barisannya, karena tidak setuju dengan sikap Ali Ibnu Abi

1[1] Abuddin Nata ,.Ilmu kalam , filsafat dan tasawuf, (Jakarta: PT.Raja Grahindo
persada. 1994).cet 1. Hal,15-16

2[2] Haru nasution, Teologi islam Aliran-Aliran sejarah analisa


perbandingan(Jakarta:Universitas Indonesia 2007) cet,5 hal:6

5
Tholib dalam menerima arbitrase (tahkim) sebagai jalan untuk menyelesaikan

persengketaan dengan Muawaiyah Ibnu Abi Sofyan, golongan-golongan yang

keluar dari barisan Ali ini dipimpin oleh al-Asy’asy ibn Qais al-Kindi, Mas’ar

ibn Fudaki at-Tamami dan Zaid ibn Husain ath-Tha’i.

Mereka berpendapat bahwa hal serupa itu tidak dapat dapat di putuskan

oleh arbitrase manusia, putus-an hanya dating dari Allah dengan kembali

kepada hokum-hukum yang ada dalam Al-Quran , La hukma illa lillah(tidak

ada hokum selain dari hokum Allah) atau La hakam illa lillah(tidak ada

pengantara selain dari Allah), menjadi semboyan mereka3[3]

Nama khawarij berasal dari kata kharaja yang berarti keluar. Nama itu

diberikan kepada mereka, karena keluar dari barisan Ali. Tetapi ada pula yang

berpendapat yang mengatakan bahwa pembiberian nama itu didasarkan atas

ayat 100 dari surat An-Nisa’

Artinya:

“ Dan barang siapa berhijrah dijalan Allah, niscaya mereka akan

mendapatkan di bumi ini tempat hijrah yang luas dan (rizki) yang banyak,

barang siapa keluar dari rumahnya dengan maqsud berhijrah karena Allah

dan RasulNya kemudian kematian menimpanya (sebelum sapai ke tempat yang

dituju ), maka sungguh pahalanya telah ditetapkan di sisi Allah, dan Allah

maha pengampun lagi maha penyayang”.4[4]

3[3] ibid, hal 8

4[4] Departemen Agama RI, Al-Quran dan terjemah special for women.: (Tugu Bogor:
syigma, 2007) hal.94

6
Dengan demikian orang khawarij memandang diri mereka sebagai orang

yang meninggalkan rumah dari kampung halamannya untuk mengabdikan diri

kepada Allah dan RasulNya. Selanjutnya mereka menyebut diri mereka sebagai

syurah , yang berasal dari kata yasyri (menjual), sebagaiman disebutkan dalam

surat Al Baqorah 2007.

Artinya:

“Dan diantara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya untuk

mencari keridaan Allah . Dan Allah penyantun kepada hamba-hambaNya ”

Maksudnya, mereka adalah orang yang sedia mengorbankan diri untuk

Allah. Nama lain yang diberikan kepada mereka adalah haruriah, dari kata

harura satu desa yang terletak dekat kota kufah, di Irak. Di tempat inilah

mereka yang pada waktu itu berjumlah dua belas ribu orang berkumpul untuk

memisahkan diri dari Ali. Disini mereka memilah Abdullah Ibnu Wahb

Alrasidi menjadi imam mereka sebagai ganti dari Ali Ibnu Abi Tholib.5[5]

2.2 Ajaran dan Figh Aliran Khawarij

2.2.1 Ajaran Aliran Khawarij

Ajaran pokok firqoh khawarij adalah khilafah, dosa, dan iman. Di

bawah ini merupakan intisari pendapat-pendapat mereka:

1. Menurut faham mereka, dosa yang ada hanya dosa besar saja,

tidak ada pembagian dosa besar dan kecil. Semua pendurhakaan

terhadap Allah swt adalah berakibat dosa besar dan menjadikan

mereka kafir.

5[5] Harun nasution. Op.Cit. hal: 13

7
2. Pengangkatan khalifah akan sah jika hanya berdasarkan

pemilihan yang benar-benar bebas dan dilakukan oleh semua

umat Islam tanpa diskriminasi.

3. Mereka sama sekali tidak menyetujui pendapat yang

menyatakan bahwa seorang khalifah haruslah berasal dari suku

Quraisy.

4. Ketaatan kepada khalifah adalah sesuatu yang wajib hukumnya

selama ia masih berada di jalan keadilan dan kebaikan. Apabila

ia menyimpang, maka wajib memeranginya, memakzulkannya

atau membunuhnya.6[6]

2.2.2 Ajaran Aliran Khawarij

Dalam masalah fiqh, mereka mempunyai hukum tertentu,

diantaranya ialah:

1. Bila seseorang suci, maka harus suci pula hati dan lidahnya.

Orang yang memaki-maki orang lain dipandang tidak suci.

2. Penzina muhshan tidak dirajam, yang wajib hanya dicambuk

saja.

3. Dalam hal perkawinan, mereka membatasi wanita yang

diharamkan hanya dalam batas yang diterangkan oleh nash

dalam ayat saja.7[7]

6[6] Imam Muhammad Abu Zahrah, Aliran Politik dan Aqidah Islam, (Jakarta: Logos
Publishing House, 1996), hlm. 69-71

7[7] Tengku Muhammad Hasbi Ash Shiddiqy, Penngantar Ilmu Fiqh, (Semarang: PT
Pustaka Riski Putra, 1997), hlm. 111

8
2.3 Firqoh-firqoh(Kelompok-kelompok) dalam Aliran Khawarij

Berikut ini adalah firqoh-firqoh Khawarij yang terkenal:

1. Al-muhakamiyah

Kelompok ini adalah mereka yang tidak menaati Ali bin Abi Tholib

setelah terjadinya tahkim (arbitrasi). Mereka berkumpul di desa bernama

Harurah, dekat kota kuffah. Kelompok ini dipimpin oleh Abdullah ibn

Wahab Al-razi, Urwah bin Jarir, Yazid bin Abi AshimAl-Muharibi, harqus

ibn Zubair Al-Bahali, yang dikenal dengan An-Najdiyah. Jumlah

kelompok ini sekitar dua belas ribu orang yang taat melakukan shalat dan

puasa.

2. An-najadaat Al-‘aziriah

An-Najadaat adalah kelompok yang mengikuti pemikiran seorang

yang bernama Najdah ibn ‘Amir Al-hanafi yang dikenal dengan nama

‘Ashim yang menetap di yaman. Dalam perjalanannya menemui kelompok

azariqah ditengah jalan ia bertemu dengan Fuda’ik, ‘Athiah ibn Al-aswad

Al-Hanafi yang ergabung dalam kelompok yang membangkang terhadap

Nafi ibn Azraq. Diberitahukan kepadanya tentang inti perselisihan mereka

dengan nafi mengenai hukum orang yang tidak mengikuti pertempuran

dan hal-hal yang lainnya, karenanya para pembangkang mengangkat

Najdah menjadi pemimpin dengan gelaramiru Al-mu’minin.

3. Al-baihasiah

9
Kelompok Baihasiah adalah kelompok yang mengikuti pendapat Abu

Baihas al-Haisham ibn Jabir salah seorang dari suku Bani saad Dhuba’iah.

Di masa pemerintahan kholifah Al-walid, dia selalu dicari-cari oleh Al-

Hajjaj namun dia berhasil melarkan diri dan bersembunyi di Madinah,

namun dia ditangkap oleh Utsman ibn Hayan al-Muzani. Sementara

menunggu keputusan kholifah al-Walid ia dipenjarakan dan kemudian

dilaksanakan hukumannya dengan memotong kedua tangn dan kakinya,

dan seterusnya dibunuh.

4. Al-ajaridah

Kelompok ini dipimpin oleh seseorang yang bernama Abd al-karim

‘Araj yang isi ajarannya mirip dengan ajaran an-najdiah. Sebagian orang

menyebutkan bahwa dia termasuk sahabat dekat Baihas, namun dia

kemudian memisahkan diri dan mendirikan kelompok tersendiri.

5. Ath-tsalibah

Pendiri kelompok Tsa’alibah adalah Tsa’labah ibn ‘Amir yang

dahulunya sependapat dengan Abd al-Karim ibn ‘Araj dalam beberapa hal

yang diantaranya tentang posisi anak. Tsa’labah berkata: menurut kami

anak tidak bertanggungjawab semenjak kecil sampai usia menjelang

dewasa, namun kami menyadari anak-anak lebih condong berbuat

kebathilan dari kebaikan. Dalam masalah ini tsa’labah tidak sependapat

dengan Al-Ajaridah.

6. Al’ibadiyah

10
Kelompok ini adalah pengikut ‘Abdullah ibn ‘ibad yang memberontak

terhadap pemerintahan khalifah Marwan ibn Muhammad. Karena itu

‘Abdullah ibn Muhammad ibn ‘Athoiyah mengirim pasukan untuk

menumpasnya dan dia tewas dalam pertempuran di desa Tabalah.

7. Ash-shufriyyah az-ziyadiyah

Ash-shuriyyah Az-Ziyadiyyah adalah nama kelompok yang mengikuti

pemikiran Zayad ibn Ashfar. Pemikirannya berbeda dengan pemikiran

yang berkembang di kalangan khowarij yang lain seperti al-Azariqoh, an-

Najdaat dan al-‘Ibadhiyyah.8[8]

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Khawarij adalah aliran teologi Islam yang pertama kali muncul.

2. Kaum khawarij adalah pengikut-pengikut Ali Ibnu Abi Tholib yang

meninggalkan barisannya, karena tidak setuju dengan sikap Ali Ibnu Abi

Tholib dalam menerima arbitrase (tahkim) sebagai jalan untuk

menyelesaikan persengketaan dengan Muawaiyah Ibnu Abi Sofyan.

3. Nama khawarij berasal dari kata kharaja yang berarti keluar. Nama itu

diberikan kepada mereka, karena keluar dari barisan Ali.

8[8] M. Asywadie Syukur, al milal wa al nihal aliran-aliran teologi dalam sejarah umat
manusia, (Surabaya: PT bina ilmu, 2003) hlm. 101-109

11
4. Ajaran pokok firqoh khawarij adalah khilafah, dosa, dan iman.

5. Firqoh-firqoh (Kelompok-kelompok) Khawarij yang terkenal adalah Al-

muhakamiyah, An-najadaat Al-‘aziriah, Al-baihasiah, Al-ajaridah, Ath-

tsalibah, Al’ibadiyah, Ash-shufriyyah az-ziyadiyah.

3.2 Saran

Demikianlah pembahasan tentang khawarij yang dapat pemakalah

sampaikan dan pemakalah menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak

kesalahan. Maka dari itu pemakalah mohon kritik dan sarannya untuk

membangun makalah yang lebih bagus ke depannya.

DAFTAR PUSTAKA

Ash shiddiqy Tengku Muhammad Hasbi, Penngantar Ilmu Fiqh, Semarang:

PT Pustaka Riski Putra, 1997.

Departemen Agama RI, Al-Quran dan terjemah special for women, Tugu

Bogor: syigma, 2007.

Imam Muhammad Abu Zahrah, Aliran Politik dan Aqidah Islam, (Jakarta:

Logos Publishing House, 1996.

Nasution, Harun, Teologi islam Aliran-Aliran sejarah analisa perbandingan,

Jakarta: Universitas Indonesia 2007.

Nata, Abuddin, Ilmu kalam , filsafat dan tasawuf, Jakarta: PT.Raja Grahindo

persada. 1994.

Syukur, Muhammad Asywadie , al milal wa al nihal aliran-aliran teologi

dalam sejarah umat manusia, Surabaya: PT bina ilmu, 2003.

12
Id.m.wikipedia.org/wiki/khawarij

http://awanaalfaizy.blogspot.com/2012/11/khawarij-dan-
pemikirannya_5391.html

13

Anda mungkin juga menyukai