Dokumentasi Desa Banyu Resmi
Dokumentasi Desa Banyu Resmi
Nasi uduk dijual dipagi hari secara keliling, dibuat sendiri, pedagang menjual nasi
uduk 2L per hari, dibungkus dengan kertas nasi dan karet, pedagang sebelum
berjualan mencuci tangan terlebih dahulu.
Emping dibuat sendiri dimulai dari pemilihan bahan (biji melinjo) sampai
pengemasan. Biji melinjo yang dibuat milik sendiri, pembuat memilih biji melinjo
yang layak untuk dibuat emping, masih dalam kondisi bagus, emping dikemas
dengan plastik putih dan dijual perkilo. Sebelum membuat emping, pembuat
emping mencuci tangan terlebih dahulu.
Foto bersama dengan pedagang gorengan dan pedagang sayuran.
Pedagang membeli sayuran di pasar, dengan memilah sayuran yang masih segar
dan hijau. Pedagang menjual sayuran secara keliling dengan gerobag, sebelum
dan setelah berjualan gerobag dirapihkan.
Foto bersama dengan pedagang: sembako, bubur sop, es pisang dan nasi uduk.
Pedagang membeli dagangan di pasar terdekat, tiap barang yang dibeli selalu di
cek kondisi dan kadaluarsanya. Pedagang membeli belanjaan secukupnya.
Pedagang membuat bubur sop 1L dalam sehari, sayuran yang dibeli secukupnya
dan dalam keadaan masih segar, pedagang memasak menggunakan celemek,
pedagang mencuci tangan saat memasak, bubur sop biasanya habis, tetapi jika
tidak habis, pedagang memanaskan kembali untuk dimakan sendiri.
Pedagang hanya mengumpulkan mangkuk dan mencuci piring di dapur.
Tempat untuk makan bersih, karena pedagang selalu membersihkannya.
Pisang dibeli di pasar, saat membeli coklat pasti dilihat dulu kondisi dan
kadaluarasanya. Pedagang menggunakan plastik es untuk tempat es pisang.
Nasi uduk dijual dipagi hari, dibuat sendiri, pedagang menjual nasi uduk 2L per
hari, dibungkus dengan kertas nasi dan karet, sebelum melayani pedagang
mencuci tangan terlebih dahulu, pedagang berjualan di sekolah.