PERENCANAAN BISNIS
“KOMPONEN MODEL BISNIS PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRI Tbk.”
Dosen Pengampu:
Noorlaily Fitdiarini, SE., MBA.
Disusun Oleh Kelompok 1:
Randy Kemal Pradana (041611233142)
Husniatul Hasanah (041711233001)
Nurul Hidayati (041711233002)
Liana Novita Yusika (041711233011)
Fawaiqotul Labibah (041711233023)
Maghfirotun Nissa’ah (041711233025)
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2019
APA YANG DIMAKSUD DENGAN MODEL BISNIS DAN MENGAPA HARUS
INOVATIF?
1
Salah satu generasi manajer telah dididik untuk berpikir menggunakan prinsip “ Lima
Kekuatan” ala Michael Porter. Pemikiran utama dalam pendekatan Porter ini adalah untuk
menganalisis industri secara detail agar dapat menempatkan sebuah perusahaan secara optimal dan
sejajar dengan pesaing-pesaingnya, sehingga didapat keunggulan daya saingnya.
Cara untuk menciptakan model bisnis baru adalah dengan tidak lagi melihat apa yang dilakukan
oleh pesaing anda.
Tantangan utama yang mempersulit perusahaan untuk mengatasi masalah inovasi model bisnis:
Tantangan Pertama : Berpikir di Luar Logika yang Dominan di Bidang Usahanya
Nestle, yang secara sistematis menganalisis pertanyaan yang diajukan oleh para pendatang
baru yang berlatar belakang bidang industri yang berbeda tersebut dan menganggapnya sebagai
sumber ide baru. Membawa ide dari luar perusahaan adalah cara yang menjanjikan bagi para
karyawan untuk mendobrak pola pikirnya. Pimpinan perusahaan biasanya gagal memahami
megapa mereka harus keluar dari zona nyaman, toh bisnis mereka saat ini masih
menguntungkan. Namun ketika keuntungan mulai berkurang, maka inilah saat yang tepat untuk
memperkenalkan model bisnis baru. Jika sampai terlambat melakukannya dan perusahaan
terancam bangkrut, maka dewan direksi tidak memiliki pilihan lain selain mengurangi biaya dan
melakukan restrukturasi.
Untuk menghasilkan ide model bisnis yang inovatif, Anda harus mengalahkan logika
dominan yang ada di dalam sebuah industri atau perusahaan. Ide-ide baru hanya bisa
ditemukan di luar konsep yang ada saat ini.
Tantangan Ke 2 : Kesulitan Dalam Memusatkan Pikiran Kita Pada Model Bisnis dan Bukan
Teknologi dan Produk
Ketika suatu inovasi mengalami kegagalan, hal tersebut justru merupakan peluang untuk
membuat inovasi tersebut lebih baik bahkan lebih menguntungkan. Inovasi juga merupakan awal
dari kesuksesan besar, namun kesuksesan tersebut dapat dicapai dengan penggunaan aplikasi
inovatif dalam bentuk model bisnis yang inovatif.
Tantangan Ketiga: Tidak Memiliki Alat Bantu yang Sistematis
Secara keseluruhan, inovasi model bisnis masih menjadi tugas yang misterius bagi para
manajer. Mitos inovasi model bisnis selalu memengaruhi para manajer:
- Mitos Peningkatan Awal
Mitos ini berkaitan dengan bagaimana para manajer atau wirausaha untuk melakukan
tahap inisiasi pada pengembangan awal bisnisnya.
- Mitos "Pemikiran Besar"
2
Definisi proses inovasi model dalam bisnis serupa dengan inovasi dalam produk. Hal ini
dengan alasan bahwa inovasi dalam bisnis seringkali radikal dan baru.
- Mitos Teknologi
Diperlukan adanya pemikiran kreativitas dalam mengolah potensi ekonomi yang ada
pada teknologi baru tersebut yang kemudian menghasilkan ide bisnis yang bersumber pada
potensi teknologi baru tersebut.
- Mitos Keberuntungan
Inovasi model dalam bisnis memerlukan motivasi dan ketekunan sedangkan
keberuntungan ialah suatu yang tidak bisa diukur, diprediksi maupun diciptakan.
- Mitos Kecerdasan
Kesuksesan dimasa kini semakin tidak ditentukan oleh kecerdasan manusia. Faktanya,
inovasi dalam bisnis jauh lebih efektif apabila mengutamakan kerja sama tim dibandingkan
dengan orientasi pada prestasi individual.
- Mitos Ukuran
Faktor yang terpenting adalah kecerdikan dan keberanian para wirausaha atau manajer
dalam menerapkan dan menyebarkan model bisnis.
- Mitos Riset dan Pengembangan
Inovasi dalam bisnis bersifat lintas disiplin. Faktor penting lainnya dalam
pertanggungjawaban terhadap pengembangan produk baru juga tidak selalu mengacu pada
litbang tetapi juga pada unit lainnya yakni, unit strategi, pemasaran, purnajual, teknologi
informasi, produksi, logistik, dan pembelian.
1
kali menggunakan teknologi UHT (Ultra High Temperature) dan pengemasan aseptik, sehingga
terjamin kesegaran bahan baku dan nutrisinya. Hingga kini jalur distribusi telah
menjangkau pulau-pulau di Indonesia dengan lebih dari 25.000 wholesaler yang menjual ke
>65.000 retailer dengan konsumen saat ini sekitar 240 juta penduduk.