Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

MA
DENGAN POST OPERASI KATARAK
PADA TANGGAL 01 – 02 DESEMBER 2016
DI PANTI SOSIAL THRESNA WERDA WANA SERAYA DENPASAR

OLEH :
KELAS A
1. NI KADEK VERONICA CAHYANI YAHYA (C2116021)
2. MADE PRAMITA WARDANI (C2116035)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINA USADA BALI


PAJ S1 KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS
TAHUN AJARAN 2016-2017
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
BINA USADA BALI
Ijin S1 Keperawatan No. 3703/D/T/K-VIII/2009
Ijin DIII Kebidanan No. 3704/D/T/K-VIII/2009
Jalan Kubu Gunung Tegal Jaya Dalung - Badung Telp/Fax. (0361) 433132

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. MA


DENGAN POST OPERASI KATARAK
PADA TANGGAL 01 – 02 DESEMBER 2016
DI PANTI SOSIAL THRESNA WERDA WANA SERAYA DENPASAR

Nama Mahasiswa : Ni Kadek Veronica Cahyani Yahya


NIM : (C2116021)
Ruang : Wisma Pandu
Tanggal Pengkajian : 01 Desember 2016 pukul 11.00 WITA
Tanggal Praktek :-
Paraf :

Nama Mahasiswa : Made Pramita Wardani


NIM : (C2116035)
Ruang : Wisma Pandu
Tanggal Pengkajian : 01 Desember 2016 pukul 08.30 WITA
Tanggal Praktek :-
Paraf :

A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS
a. Klien
Nama klien : Ny. MA
No. Rekam Medis : 0014
Tempat/ tanggal lahir : Bojonegoro, 1931
Umur : 85 th
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan terakhir : Tidak sekolah
Pekerjaan : Tidak bekerja
Alamat : Kecamatan Uma kepuh, Bojonegoro
Tgl. Masuk ke panti : 1 Januari 2011
Diagnosa medis : Post op katarak
b. Penanggung jawab
Nama : Tn. AS
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 62 th
Pendidikan terakhir : SD
Pekerjaan : Buruh
Alamat : Kecamatan Uma Kepuh, Bojonegoro

2. KELUHAN UTAMA
Klien mengeluh nyeri pada mata kiri.

3. GENOGRAM

Keterangan:
= laki - laki = klien Ny. MA

= perempuan = Tinggal sendiri di panti

= meninggal

4. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG


Klien mengatakan penglihatannya mulai terasa kabur sejak lebih kurang 3 tahun
yang lalu. Klien juga mengatakan tidak menderita penyakit lain, klien merasa
sehat-sehat saja. Semenjak operasi klien mengeluh nyeri pada mata kiri, mata
kiri terasa panas, berair, nyeri terasa sampai menyebar ke kepala.
Provokative : Nyeri dirasa setelah klien terpapar sinarmatahari langsung
atau baru bangun tidur.
Quality : Nyeri dirasakan menyebar sampai ke kepala disertai mata kiri
terasa panas dan berair.
Region : Nyeri terasa pada mata kiri menyebar sampai kepala
Severity scale : Bila nyeri kambuh, klien mengatakan sulit tidur.
Timming : saat bangun tidur dan setelah terpapar sinar matahari
langsung.
Klien post op 16 hari yang lalu dan telah banyak mendapatkan informasi dari
perawat panti serta pendamping wisma yang bertugas mengenai perawatan luka
pada post operasi serta pantangan-pantangan yang harus diperhatikan oleh klien.
Tetapi setelah dilaksanakan pengkajian, terlihat banyak sekret yang menumpuk
pada mata kiri dan ternyata klien belum memahami beberapa pantangan yang
arus dijalaninya.
Obat – obatan : bila nyeri biasanya perawat memberikan Gentamycin Salep
3x1
Status imunisasi : -
Alergi terhadap obat – obatan, makanan maupun zat paparan lain seperti debu,
cuaca tidak ada pada klien.

5. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA


Klien mengatakan tidak ada keluarga yang pernah menderita penyakit katarak.

6. RIWAYAT LINGKUNGAN HIDUP


Klien tinggal di Wisma Pandu, 1 kamar berdua dengan Ibu “D”. Kondisi kamar
cukup bersih, peralatan makan tertata rapi di atas meja, tidak ada pakaian kotor
yang menumpuk atau tergantung, kondisi tempat tidur cukup bersih. Pertukaran
udara dan cahaya matahari cukup bersih. Tingkat kenyamanan dan privacy
cukup terjamin. Klien juga punya tongkat 1 buah, tapi jarang digunakan.

7. RIWAYAT REKREASI
Klien mengaku sering jalan-jalan kewisma-wisma yang lain untuk menengok
teman-temannya atau sekedar mengobrol. Klien juga mengatakan sangat senang
dengan adanya kegiatan senam lansia setiap hari Selasa dan Kamis serta
kegiatan rekreatif setiap hari Rabu, karena ada hiburan serta kesempatan
bertemu dengan teman-temannya yang lain.

8. SUMBER/ SISTEM PENDUKUNG YANG DIGUNAKAN


Di panti ada seorang perawat lulusan SPK dan panti telah mengkibatkan
kerjasama sistem rujukan dengan puskesmas pembantu Candirejo serta RSUD
Magetan. Serta keberadaan teman sekamar klien yang sangat memperhatikan
kondisi klien sangat membantu pegawasan kesehatan klien.

9. DESKRIPSI HARI KHUSUS


Klien semenjak bulan puasa, rajin puasa setiap hari dan sampai hari ini belum
pernah gagal puasa. Sholat 5 waktu juga dilaksanakan oleh klien secara rutin,
bahkan shalat tarawih pun dilaksanakan setiap hari di musholla.

10. RIWAYAT KESEHATAN DAHULU


Klien mengatakan tidak pernah dirawat di Rumah Sakit. Setiap sakit hanya
dirawat jalan.
11. TINJAUAN SISTEM
a. Keadaan umum
Baik, klien tampak bersih
b. Integument
S : Klien mengatakan kulitnya sudah keriput karena keadaan usia
O : Kulit klien tampak keriput namun sehat
I : tekstur kulit terlihat kendur, keriput(+), peningkatan pigmen (+),
dekubitus (-), bekas luka (-)
P : turgor kulit baik.

c. Kepala
S : Klien mengatakan tidak memiliki ketombe
O : Tampak tidak ada ketombe
I : Kulit kepala bersih, ketombe (-), warna rambut putih (+), bentuk
kepala bulat
P : benjolan abnormal (-)

d. Mata
S : Klien mengatakan penglihatan masih agak kabur
O : Klien tampak mengedip-ngedipkan mata
I : konjungtiva tidak pucat
P:-

e. Telinga
S : Klien mengatakan kemampuan pendengaran agak menurun sehingga
lawan bicara harus berbicara agak keras supaya klien mendengar
O : Klien tampak sulit mendengar saat mendengar suara kecil. Saat berbicara
suara harus keras dan mimik jelas kepada klien.
I : nampak simetris, tidak Nampak adanya keluar cairan abnormal
P : benjolan (-)

f. Hidung dan Sinus


S : Klien mengatakan tidak sulit bernafas
O : Klien tampak bernafas dengan normal
I : Tidak nampak adanya pernapasan cuping hidung, dan tidak terlihat
ada polif
P : benjolan (-)

g. Mulut dan tenggorokan


S : Klien mengatakan giginya sudah habis
O : keadaan gigi klien sudah ompong, dan sisa 5 gigi
I : Caries (+), ada 5 gigi
P:-

h. Leher
S : Klien mengatakan tidak ada masalah pada lehernya
O : Leher klien tampak tidak bermasalah
I : tidak nampak adanya pembesaran tyroid, kelenjar limfe, dan vena
jugularis
P : tidak teraba adanya benjolan abnormal

i. Payudara
S : Klien mengatakan tidak ada benjolan pada payudaranya
O : Tidak ada benjolan pada payudara
I : tidak nampak adanya benjolan abnormal
P : tidak teraba adanya benjolan abnormal

j. Pernapasan
S : Klien mengatakan tidak sulit untuk bernafas
O : Klien tampak mampu bernapas dengan normal
I : dada ka/ki terlihat simetris, pergerakan otot dada (-)
P : Tidak ada pembesaran abnormal, iktus kordis teraba.
P : Suara paru ka/ki sama dan seimbang
A : Suara pekak, redup, wheezing (-)

k. Kardiovaskuler
S : Klien mengatakan tidak ada nyeri dada
O : Klien tampak tidak ada menahan rasa nyeri pada bagian dada
I : keadaan umum terlihat baik
P : Tidak ada pelebaran pembuluh darah dan pembesaran jantung.
P : Tidak ada suara redup, pekak atau suara abnormal lain
A : Irama jantung teratur, tidak ada suara lain menyertai.

l. Gastrointestinal
S : Klien mengatakan hanya mengkonsumsi makanan yang disediakan dari
dapur umum panti ditambah dengan kadang-kadang minum kopi. Klien
mengatakan tinggal di panti membuatnya makan teratur 3x/hari dengan
snack 2x/hari dan tambahan susu, teh atau kopi sehingga klien merasakan
badannya lebih gemuk semenjak tinggal di panti. BB sebelumnya 47 kg,
BB sekarang: 53 kg, keadaan gigi klien: sisa 5 gigi, klien mengatakan
tidak ada kesulitan menelan dan mengunyah makanan.
O : Klien mampu menghabiskan 1 porsi makanan yang disediakan
pendamping wisma tanpa keluhan mual.
I : Tidak tampak adanya perubahan warna pada abdomen, tidak ada
rambut-rambut halus, tidak ada lesi
A : Bising usus normal (+)
P : Bunyi perkusi normal (+), ukuran abdomen normal (+)
P : Nyeri (-)

m. Perkemihan
S : Klien mengatakan biasa buang air kecil di kamar mandi, frekuensi 3-4
x/hari, jumlah (100 cc). Ngompol (-)
O : Klien tampak tidak ada ngompol dan BAK lancar.
I : Simetris, tidak nampak adanya masa dan pulsasi
P : Nyeri tekan (-)

n. Muskuloskeletal
S : Klien mengatakan mampu melakukan aktifitasnya sendiri tanpa bantuan
orang lain
O : ROM klien baik/penuh, klien seimbang dalam berjalan, osteoporosis (-),
kemampuan menggenggam kuat, otot ekstremitas ka/ki sama kuat, tidak
ada kelainan tulang, atrofi dll
I : Susunan tulang normal
P : Nyeri tekan (-), pembengkaan (-)

o. System saraf pusat


S : Klien mengatakan penglihatan agak kabur, tetapi klien mampu pergi ke
wisma lain tanpa bimbingan orang lain atau menggunakan tongkat dan
klien juga mampu mengikuti kegiatan senam dengan baik
O : Keadaan status mental klien baik dengan emosi stabil. Respon klien
terhadap pembicaraan (+) dengan bicara yang normal dan jelas, suara
pelo (-), bahasa yang digunakan adalah bahasa Jawa dan bahasa Indonesia.
Interpretasi klien terhadap lawan bicara cukup baik
I : pelo (-), penglihatan agak kabur (+)
P:-

p. System endokrin
S : Klien mengatakan tidak menderita kencing manis
O : Klien tampak sehat
I : tidak ada perubahan fisik
P : tidak ada pembesaran kelenjar.

q. Reproduksi
S : Klien mengatakan tidak punya anak dari hasil pernikahannya, riwayat
berhenti menstruasi lebih kurang 30 tahun yang lalu.
O : Klien tampak bercerita secara terbuka
I : Mon veneris (+), bengkak (-), kemerahan (-), bentuk simetris
P : Nyeri tekan (-)

12. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL DAN SPIRITUAL


a. Psikososial
Klien dapat bersosialisasi dengan baik, ramah kepada teman-temannya dan
pada petugas. Klien mengatakan dalam bersosialisasi berharap bisa
mendapat hiburan, dan tidak merasa sendiri.

b. Identifikasi masalah emosional


Pertanyaan tahap 1
 Apakah klien mengalami kesulitan tidur
 Apakah klien sering merasa gelisah
 Apakah klien sering merasa murung dan menangis sendiri
 Apakah klien sering was-was dan khawatir
Lanjutkan ke pertanyaan tahap 2 jika lebih dari atau sama dengan 1 jawaban
“ya”
Pernyataan tahap 2
 Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1 kali dalam 1 bulan?
 Ada atau banyak pikiran?
 Ada gangguan/ masalah dengan keluarga lain?
 Menggunakan obat tidur/ penenang atas anjuran dokter?
 Cenderung mengurung diri?
Bila lebih dari atau sama 1 jawaban “ya”
MASALAH EMOSIONAL POSITIF (+)/ NEGATIF (-)
Kesimpulan :
Negatif (-)
c. Spiritual
Klien semenjak bulan puasa, rajin puasa setiap hari dan sampai hari ini belum
pernah gagal puasa. Sholat 5 waktu juga dilaksanakan oleh klien secara rutin,
bahkan shalat tarawih pun dilaksanakan setiap hari di musholla. Dalam
kesehariannya klien memang selalu ingat untuk berdoa.

13. PENGKAJIAN FUNGSIONAL KLIEN


a. INDEKS KATZ
Termasuk kategori manakah klien?
A. Mandiri dalam makan, kontinensia (BAB/BAK), menggunakan pakaian,
pergi ke toilet, berpindah dan mandi
B. Mandi semuanya kecuali salah satu dari fungsi diatas
C. Mandiri kecuali mandi dan salah satu fungsi lain
D. Mandiri kecuali mandi, berpakaian dan salah satu fungsi diatas
E. Mandiri kecuali mandi, barpakaian, ke toilet dan salah satu fungsi yang
lain
F. Mandiri kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, berpindah dan satu fungsi
yang lain
G. Ketergantungan untuk semua fungsi diatas
Keterangan :
Mandiri berarti tanpa pengawasan, pengarahan atau bantuan efektif dari
orang lain, seseorang yang menolak untuk melakukan suatu fungsi dianggap
tidak melakukan fungsi, meskipun ia dianggap mampu.
Kesimpulan :
Klien mandiri dalam makan, kontinensia (BAB/BAK), menggunakan pakaian,
pergi ke toilet, berpindah dan mandi

b. MODIFIKASI DARI BARTHEL INDEKS


Termasuk yang manakah klien?
NO KRITERIA DENGAN MANDIRI KET
BANTUAN
1 Makan 5 10 Frek : 3x
sehari
Jml : selalu
habis (sesuai
porsi)
Jenis : nasi,
daging,
sayur
2 Minum 5 10 Frek : 7x
sehari
Jml : habis 7
gelas (sesuai
porsi)
Jenis : air
mineral
3 Berpindah dari kursi roda ke 5-10 15
tempat tidur/ sebaliknya
4 Personal toilet (cuci muka, 0 5 Frek : 2x
menyisir rambut, menggosok sehari
gigi)
5 Keluar masuk toilet (mencuci 5 10
pakaian, menyeka tubuh,
menyiram)
6 Mandi 5 15
7 Jalan di permukaan datar 0 5
8 Naik turun tangga 5 10
9 Menggunakan pakaian 5 10
10 Kontrol bowel (BAB) 5 10 Frek : 1x
sehari
Kons : padat
11 Kontrol bladder (BAK) 5 10 Frek : 5x
Warna :
kuning
Keterangan :
110 : mandiri
65-105 : Ketergantungan sebagian
≤ 60 : Ketergantungan Total
Kesimpulan : Skor 110, Klien mandiri

14. PENGKAJIAN STATUS MENTAL GERONTIK


a. Identifikasi tingkat intelektual dengan short portable mental status questioner
(SPSMQ)
Instruksi :
Ajukan pertanyaan 1-10 pada daftar ini dan catat semua jawaban
Catat jumlah kesalahan total berdasarkan total kesalahan berdasarkan 10
pertanyaan
NO PERTANYAAN BENAR SALAH
1 Tanggal berapa hari ini √
2 Hari apa sekarang √
3 Apa nama tempat ini √
4 Dimana alamat anda √
5 Berapa umur anda √
6 Kapan anda lahir (minimal tahun lahir) √
7 Siapa presiden Indonesia sekarang √
8 Siapa presiden Indonesia sebelumnya √
9 Siapa nama ibu anda √
10 Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3 √
dari setiap angka baru, semua secara
menurun
Jumlah 8 2
Interpretasi hasil :
1. Salah 0-3 : fungsi intelektual utuh
2. Salah 4-5 : kerusakan intelektual ringan
3. Salah 6-8 : kerusakan intelektual sedang
4. Salah 9-10 : kerusakan intelektual berat
Kesimpulan :
Salah 2 : fungsi intelektual utuh

b. Identifikasi aspek kognitif dan fungsi mental dengan menggunakan MMSE


(Mini Mental Status Exam)
NO ASPEK NILAI NILAI KRITERIA
KOGNITIF MAKS KLIEN
1 ORIENTASI 5 4 Menyebutkan dengan benar :
 Tahun
 Musim
 Tanggal
 Hari
 Bulan
2 ORIENTASI 5 5 Dimana kita sekarang?
 Negara Indonesia
 Provinsi Bali
 Kota Denpasar
 Panti werda wana seraya
 Wisma pandu
3 REGISTRASI 3 3 Sebutkan 3 obyek (oleh
pemeriksa) 1 detik untuk
mengatakan masing-masing
obyek, kemudian tanyakan
kepada klien ketiga obyek tadi
(untuk disebutkan)
 Obyek buku
 Obyek sandal
 Obyek karet
4 PERHATIAN 5 2 Minta klien untuk memulai dari
DAN angka 100 kemudian dikurangi 7
KALKULASI sampai 5 kali
 93
 86
 79
 72
 65
5 MENGINGAT 3 3 Minta klien untuk mengulangi
ketiga obyek pada nomer 2
(registrasi) tadi,bila benar 1 poin
untuk 1 obyek
6 BAHASA 9 7 Tunjukkan pada klien suatu benda
dan tanyakan namanya pada klien
(misal jam tangan atau pensil)

Minta kepada klien untuk


mengulangi kata berikut “tak ada,
jika, dan, atau, tetapi” bila benar,
nilai 2 poin. Bila pernyataan
benar 2-3 buah, mis : tidak ada,
tetapi maka nilai 1 point

Minta klien untuk mengikuti


perintah berikut yang terdiri dari
3 langkah : “ambil kertas ditangan
anda, lipat dua dan taruh di
lantai”
 Ambil kertas
 Lipat dua
 Taruh dilantai

Perintahkan pada klien untuk hal


berikut (bila aktivitas sesuai
perintah nilai 1 point)
 Tutup mata anda

Perintahkan pada klien untuk


menulis satu kalimat dan
menyalin gambar
 Tulis satu kalimat
 Menyalin gambar
Nilai Total 24
Interpretasi hasil :
>23 : aspek kognitif dari fungsi mental baik
18-22 : kerusakan aspek fungsi mental ringan
≤17 : terdapat kerusakan aspek fungsi mental berat
Kesimpulan :
Nilai total 24 : aspek kognitif dari fungsi mental baik
B. Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
1. DS: Interupsi Nyeri
- Klie pembedahan
katarak pada mata
n mengeluh nyeri pada mata
kiri.
kiri pot op menyebar ke
kepala saat terpapar sinar
matahari atau baru bangun
tidur.
- Klie
n mengatakan bila nyeri
kambuh, mengalami kesulitan
tidur.
- Klie
n mengatakan riwayat
operasi katarak mata kiri 16
hari yll.

DO:
2. - Mat Peningkatan Resiko infeksi
kerentanan
a kiri berair, hiperemis(+)
skunder terhadap
- IOL interupsi
pembedahan
(+)
katarak.

DS:
- Klie
n mengatakan mata kiri
terasa nyeri, panas dan nyeri
menyebar sampai ke kepala.
- Klie
n mengatakan mata kirinya
terus berair dan
Keterbatasan Resiko cidera
mengeluarkan kotoran.
3. penglihatan.

DO:
- Sekr
et pada mata kiri (+).
- Mat
a kiri berair(+)
- Riw
ayat post op katarak 16 hari
yll.
DS:
- Klie
n mengatakan matanya
terasa kabur sejak 3 tahun
yang lalu.
- Klie
n mengatakan usianya
sudah 85 tahun.

DO:
- Klie
n berjalan tegap, cara
berjalan seimbang tapi
ragu – ragu.
- Klie
n mampu melihat dalam
jarak pandang 50 mtr.

Perumusan Masalah
1) Nyeri
2) Resiko infeksi
3) Resiko cidera

C. Diagnosa Keperawatan dan Perumusan Prioritas keperawatan


1. Diagnosa Keperawatan
1) Nyeri b/d interupsi pembedahan katarak pada mata kiri ditandai dengan:
DS:
- Klien mengeluh nyeri pada mata kiri pot op menyebar ke
kepala saat terpapar sinar matahari atau baru bangun tidur.
- Klien mengatakan bila nyeri kambuh, mengalami
kesulitan tidur.
- Klien mengatakan riwayat operasi katarak mata kiri 16
hari yll.
DO:
- Mata kiri berair, hiperemis(+)
- IOL (+)
2) Resiko infeksi b/d peningkatan kerentanan skunder terhadap interupsi
pembedahan katarak ditandai dengan:
DS:
- Klien mengatakan mata kiri terasa nyeri, panas dan nyeri
menyebar sampai ke kepala.
- Klien mengatakan mata kirinya terus berair dan
mengeluarkan kotoran.
DO:
- Sekret pada mata kiri (+).
- Mata kiri berair(+)
- Riwayat post op katarak 16 hari yll.

3) Resiko cidera b/d keterbatasan penglihatan ditandai dengan:


DS:
- Klien mengatakan matanya terasa kabur sejak 3 tahun
yang lalu.
- Klien mengatakan usianya sudah 85 tahun.
DO:
- Klien berjalan tegap, cara berjalan seimbang tapi ragu –
ragu.
- Klien mampu melihat dalam jarak pandang 50 mtr.

2. Proritas Keperawatan
1) Nyeri b/d interupsi pembedahan katarak pada mata kiri ditandai
dengan:
DS:
- Klien mengeluh nyeri pada mata kiri pot op menyebar ke
kepala saat terpapar sinar matahari atau baru bangun tidur.
- Klien mengatakan bila nyeri kambuh, mengalami
kesulitan tidur.
- Klien mengatakan riwayat operasi katarak mata kiri 16
hari yll.
DO:
- Mata kiri berair, hiperemis(+)
- IOL (+)
2) Resiko infeksi b/d peningkatan kerentanan skunder terhadap interupsi
pembedahan katarak ditandai dengan:
DS:
- Klien mengatakan mata kiri terasa nyeri, panas dan nyeri
menyebar sampai ke kepala.
- Klien mengatakan mata kirinya terus berair dan
mengeluarkan kotoran.
DO:
- Sekret pada mata kiri (+).
- Mata kiri berair(+)
- Riwayat post op katarak 16 hari yll.

2) Resiko cidera b/d keterbatasan penglihatan ditandai dengan:


DS:
- Klien mengatakan matanya terasa kabur sejak 3 tahun
yang lalu.
- Klien mengatakan usianya sudah 85 tahun.
DO:
- Klien berjalan tegap, cara berjalan seimbang tapi ragu –
ragu.
- Klien mampu melihat dalam jarak pandang 50 mtr.
D. Perencanaan
NO DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL EVALUASI
1. Nyeri b/d interupsi Setelah diberikan  Bantu klien  M Klien melaporan
pembedahan katarak asuhan keperawatan adanya
dalam mengidentifikasi tindakan embantu memberikan
pada mata kiri. selama 1 x 24 jam, pengurangan nyeri
nyeri berkurang penghilangan nyeri yang efektif kenyamanan dan yang progresif
ditandai dengan: ditandai dengan:
dengan tidur dalam posisi ½ mengurangi tekanan
- -
duduk. pada bola mata.
Nyeri berkurang. Nyeri berkurang.
-  Lakukan -
 B
Istirahat tidur tindakan penghilangan nyeri non Istirahat tidur
eberapa tindakan
tercukupi 8 jam. invasif atau non farmakologik, tercukupi 8 jam.
penghilang nyeri non
seperti berikut;
- - Mata tidak berair
invasif adalah tindakan
- Posisi: dan tidak merah.
Mata tidak berair
mandiri yang dapat
tinggikan bagian kepala
dan tidak merah.
dilaksanakan perawat
tempat tidur, berubah – ubah
dalam usaha
antara berbaring pada
meningkatkan
punggung dan pada sisi yang
kenyamanan pada klien.
tidak dioperasi.
- Distraksi
- Latihan
 A
relaksasi
 Berikan nalgesik mambantu
dukungan tindakan penghilangan dalam menekan respon
nyeri dengan analgesik yang nyeri dan menimbulkan
diresepkan. kenyamanan pada
klien.
 Observasi  T
nyeri terutama bila disertai mual. anda ini menunjukkan
peningaktan tekanan
intra okuli (TIO) atau
 Pertegas komplikasi lain.
pembatasan aktifitas yang  P
disebutkan dokter yang mungkin embatasan diperlukan
termasuk menghindari aktifitas utnuk menguangi gerakan
berikut: mata dan mencegah
- Berbaring peningkatan tekanan
pada sisi yang dioperasi okuler. Pembatasan yang
- Membungk spesifik tergantung pada
uk melewati pinggang beberapa faktor, termasuk
- Mengangka sifat dan luasnya
t benda yang beratnya pembedahan, preferensi
melebihi 10 kg. dokter, umur serta status
- Mandi kesehatan klien secara
- Mengedan keseluruhan. Pemahaman
2. Resiko infeksi b/d
selama defekasi. klein tentang alasan
peningkatan
kerentanan skunder untuk pembatasan ini
terhadap interupsi
dapat mendorong
pembedahan katarak.
Setelah diberikan kepatuhan klien. Infeksi tidak terjadi
asuhan keperawatan ditandai dengan:
selama 1 x 24 jam, -
 N
infeksi tidak terjadi
Kemerahan (-)
ditandai dengan: utrisi dan hidrasi yang
-  Tingkatkan -
optimal meningkatkan
Penyembuhan luka penyembuhan luka: Edema kelopak
kesehatan secara
insisi tanpa infeksi. - Berikan mata (-)
keseluruhan, yang
- dorongan untuk mengikuti diet -
meningkatkan
Kemerahan (-) yang seimbang dan Drainase pada
penyembuhan
- asupancairan yang adekuat. kelopak mata (-)
 T
Edema kelopak -
eknik aseptik
mata (-) Materi purulen (-)
meminimialkan
-  Gunakan -
masuknya
teknik aseptik untuk meneteskan Peningkatan suhu
mikroorganisme dan
Drainase pada tetes mata: mengurangi resiko tubuh (-)
kelopak mata (-) - Cuci tangan infeksi.
- sebelum memulai
Materi purulen (-) - Pegang alat
- penetes agak jauh dari mata
Peningkatan suhu - Ketika
 D
tubuh (-) meneteskan, hindari kontak
eteksi dini infeksi
antara ata, tetesan dan alat
memungkinkan
penetes.
penanganan yang
- Ajarkan
cepat untuk
teknik ini kepada klien dan
meminimalkan
anggota keluarganya.
keseriusan infeksi.
 Kaji tanda
dan gejala infeksi:
- Kemerahan,
edema pada kelopak mata
3. Resiko cidera b/d
keterbatasan - Infeksi
penglihatan.
konjungtiva (pembuluh darah
menonjol)
- Drainase
pada kelopak mata dan bulu
mata
- Materi  K
Cidera tidak
purulen pada bilik anterior etegangan pada terjadi. Klien tidak
(antara korm\nea dan iris) jahitan dapat mengalami cidera
atau trauma
- Peningkata menimbulkan
Setelah diberikan jarigan selama
asuhan n suhu interupsi menciptakan dirawat.
keperawatan
- Nilai jalan masuk untuk
selama 1 x 24 jam,
cidera tidak terjadi laboratorium abnormal (mis. mikroorganisme.
ditandai dengan:
Peningkatan SDP, hasil kultur
-
dan sensitivitas positif)  G
Klien tidak
angguan penglihatan
mengalami cidera
 Lakukan atau menggunakan
atau trauma
pelindung mata dapat
tindakan untuk mencegah
jaringan selama
mempengaruhi resiko
ketegangan pada jahitan (misal
dirawat.
cidera yang berasal
anjurkan klien menggunakan
dari gangguan
kacamata protektif dan pelindung
ketajaman dan
mata pada siang hari dan
edalaman persepsi.
pelindung mata pada malam
hari).  T
 Modifikasi indakan ini dapat
lingkungan untuk menghilangkan mengurangi resiko
kemungkinan bahaya: terjatuh.
- Singkirkan
penghalang dari jalur
berjalan.
- Pastikan
pintu dan laci tertutup atau
terbuka dengan sempurna.

 Tinggikan
tempat tidur. Letakkan benda
dimana klien dapat melihat dan
meraihnya tanpa klien
menjangkau terlalu jauh.
E. Implementasi
Waktu/tgl Implementasi Evaluasi
1 – 12 – 2016  Membe  Kli
09.00
rikan HE pentingnya: en kooperatif.
- Pembat  Kli
asan aktifitas. en berjanji akan selalu
- Asupan menghabiskan porsi
gizi dan minum yang makanannya. Klien
memadai (makan 1 porsi banyak bertanya
habis). tentang nyeri yang
- Mengur dirasakannya.
angi paparan terhadap
1 – 12 – 2016 sinar matahai atau kontak
09.30
langsung dengan benda
alergen.  Kli
en marapikan meja kecil
 Mengev di samping tempat tidur.
aluasi lingkungan kamar tidur  Kli
klien: en menata barang-
- Penem barang (gelas, piring,
patan benda-benda di sendok) di atas tempat
meja. tidur.
- Kebersi  G
han lantai kamar. orden telah terpasang.
1 – 12 – 2016
11.00 - Memas  La
ang gorden untuk ntai kamar disapu dan
mengurangi paparan dipel oleh petugas.
terhadap snar matahari.
 Kli
en bersemangat belajar
membersihkan sekret
mata. Klien dapat
 Mengaj
arkan teknik perawatan meneteskan obat tetes
kebersihan mata: mata sendiri dibantu
- Cara oleh teman
1 – 12 – 2016
membersihkan sekret. sekamarnya.
12.30
- Cara  Kli
meneteskan obat tetes en sudah punya
mata. kacamata pelindung
2 – 12 – 2016
- Mengg sinar matahari.
09.00
unakan pelindung mata
bila keluar wisma di siang  Kli

hari. en berbaring ke posisi


sebelah kanan, kadang
berganti posisi dengan
 Mengat
semi fowler.
ur posisi tidur klien berbaring
ke sisi mata yang tidak
 Kli
dioperasi.
en tampak kesulitan
mengikuti instruksi,
 Melatih tetapi mau mencoba
relaksasi untuk mengurangi untuk berlatih.
rasa sakit pada mata kiri.

F. Evaluasi
No Diagnosa Keperawatan Evaluasi
1. Nyeri b/d interupsi S: Klien mengatakan nyeri pada mata kiri
pembedahan katarak pada mata sudah agak berkurang, klien sudah
kiri. dapat istirahat dengan baik.
O: Mata berair (-), kemerahan (-)
A: Masalah teratasi sebagian.
P: Lanjutkan perencanaan dengan
mengadakan koordinasi dengan
pendamping wisma.

2. Resiko infeksi b/d peningkatan S: Klien mengatakan matanya sudah tidak


kerentanan skunder terhadap panas lagi,berair (-)
interupsi pembedahan katarak. O: mata berair (-), kemerahan (-), sekret (-)
A: Masalah teratasi sebagian.
P: Lanjutkan perencanaan dengan
mengadakan koordinasi dengan
pendamping wisma.

Resiko cidera b/d S: Klien mengatakan penglihatannya


3. keterbatasan penglihatan. sudah lebih terang.
O: Klien berjalan ke luar wisma tanpa
dibimbing dan tanpa memakai tongkat.
A: Masalah teratasi sebagian.
P: Lanjutkan perencanaan dengan
mengadakan koordinasi dengan
pendamping wisma.

Anda mungkin juga menyukai