Belajar Dan Pembelajaran
Belajar Dan Pembelajaran
1) Intelegensi
Intelegensi menurut Piaget (1981) berarti: suatu bentuk ekuilibrium ke arah
mana semua struktur yang menghasilkan persepsi, kebiasaan, dan mekanisme
sensorimotor diarahkan. Secara progresif dikatakan bahwa intelegensi
membentuk keadaan ekuilibrium, ke arah mana semua adaptasi sifat-sifat
sensorimotor, kognitif, dan juga interaksi-interaksi asimilasi serta akomodasi
antara orgnasime dan lingkungan mengacu.
2) Organisasi
Organisasi menunjuk ada tendensi semua species untuk mengadakan
sistematisasi dan mengorganisasi proses-proses dalam suatu sistem yang
koheren, baik secara fisis maupun psikologis.
3) Skemata
Skemata adalah suatu struktur mental seseorang di mana ia secara intelektual
beradaptasi dan berubah selama perkembangan kognitif seseorang. Skemata
itu akan beradaptasi dan berubah selama perkembangan kognitif seseorang.
4) Asimilasi
Asimilasi adalah proses kognitif di mana seseorang mengintegrasikan
persepsi, konsep atau pengalaman baru ke dalam skemata atau pola yang
sudah ada di dalam pemikirannya.
5) Akomodasi
Dapat terjadi bahwa dalam menghadapi pengalaman baru, seseorang tidak
dapat mengasimilasikan pengalaman baru tersebut dengan skemata yang telah
ia miliki, karena pengalaman baru sama sekali tidak cocok dengan skemata
yang telah ada. Dalam keadaan seperti ini, orang tersebut dapat mengadakan
akomodasi. Ia dapat membuat dua hal: (1) membentuk skemata baru yang
dapat cocok dengan rangsangan atau pengalaman baru, atau (2) memodifikasi
skemata yang telah ada dengan rangsangan atau pengalaman baru.
6) Ekuilibrasi
Dalam perkembangan kognitif, diperlukan keseimbangan antara asimilasi dan
akomodasi. Proses ini disebut ekuilibrium, yaitu pengaturan diri secara
mekanis yang perlu mengatur keseimbangan proses asimilasi dan akomodasi.
Disekuilibrium adalah keadaan tidak seimbang antara asimilasi dan
akomodasi. Ekuilibrasi adalah proses bergerak dari keadaan disekuilibrium ke
ekuilibrium baru.
7) Adaptasi
Setiap orang memiliki cara beradaptasi yang berbeda-beda. Adaptasi terjadi
dalam suatu proses asimilasi dan akomodasi. Pada satu pihak seseorang
mengasimilasikan pengalaman baru, di pihak lain kadang seseorang
mengubah skema itu dalam berhubungan dengan lingkungannya. Proses
terakhir ini disebut akomodasi.
a. Tahap Sensorimotor
Tahap sensorimotor ada pada usia antara 0-2 tahun, mulai pada masa bayi
ketika ia menggunakaan pengindraan dan aktivitas motorik dalam mengenal
lingkungannya. Pada masa ini biasanya bayi keberadaannya masih terikat kepada
orang lain bahkan tidak berdaya, akan tetapi alat-alat inderanya sudah dapat
berfungsi. Menurut Piaget (1981), perkembangan kognitif selama stadium
sensorimotor, intelegensi anak baru nampak dalam bentuk aktivitas motorik
sebagai reaksi stimulus sensorik. Dalam stadium ini yang penting adalah
tindakan-tindakan konkrit dan bukan tindakan-tindakan yang imaginer atau hanya
dibayangkan saja, tetapi secara perlahan-lahan melalui pengulangan dan
pengalaman konsep obyek permanen lama-lama terbentuk.
b. Tahap Praoperasi
Pada tahap operasional ini anak sudah berpikir lebih menyeluruh dengan
melihat banyak unsure dalam waktu yang sama. Pemikiran anak dalam banyak
unsur dalam waktu yang sama. Pemikiran anak dalam banyak hal sudah lebih
teratur dan terarah karena sudah dapat berpikir serial, klasifikasi dengan lebih
baik, bahkan mengambil kesimpulan secara probabilitas. Konsep akan bilangan,
waktu, dan ruang sudah semakin lengkap terbentuk. Kendati anak masih belum
dapat memecahkan permasalahan yang abstrak.