NIM : 04011281520174
Kasus :
Seorang penderita laki-laki dengan nama Andi, mengeluh sesak nafas. Penderita berumur 50
tahun, mempunyai berat badan 52 kg dan tinggi badan 170 cm. Sejak 1 minggu sebelum
masuk rumah sakit mengeluh nafsu makan menurun. Penderita ini didiagnosis PPOK, hasil
laboratorium albumin 2,5 g persen, analisis gas darah Asidosis respiratorik, oleh dokter pada
saat ini penderita dalam perawatan Bed rest.
Tetapkan dukungan nutrisi untuk penderita tesebut! Berikan aspek edukasi!
Obyektif
2. Pemeriksaan Fisik : 2.1 Keadaan Umum : Lemah, sesak nafas (dispneu)
3. Antropometrik: 3.1 Tinggi Badan a
3.2 Berat Badan a
4. Laboratorium : 4.1 Disesuaikan dengan faktor risiko
- Darah rutin
- Penunjang : analisis gas darah
5. Pemeriksaan Fungsional :
- Tes fungsional paru (spirometri)
- Tes fungsional kekuatan otot (ventilatory muscle strength, periferal muscle strength)
6. Analisis Asupan : 6.1 Dietary assessment :Dietary history Rutin/standar
7. Pemeriksaan Penunjang
- Foto radiologis
Asessment
8. Diagnosis Kerja :
1. Diagnosis Kerja :
8.1 Status Gizi : Kurus sedang
IMT = (Berat Badan / Tinggi Badan2) = (52/(1,7)2) = 17,99
Intrepetasi : Normal
Fase Pemulihan
Berat badan ideal = Tinggi badan – 100
Berat badan ideal Tuan A = Tinggi badan Tuan A – 100 = 170 cm – 100 = 70 Kg
Batas bawah: 30 ml x BB Tuan A = 30 ml x 70 Kg = 2100 ml
Batas atas: 35 ml x BB Tuan A = 35 ml x 70 Kg = 2450 ml
Sehingga kebutuhan cairan Tuan A pada berat badan ideal antara 2100 – 2450 ml.
9.1.2 Energi :
Fase Pemulihan
o Rumus mencari berat badan ideal:
Tinggi badan-100 = Berat badan ideal
170-100 = 70
70x 1 kg = 70 kg
BB = Berat Badan
TB = Tinggi Badan
U = Umur
o Kebutuhan Kalori
KET = KEB + FS + AF
FS = Stres Metabolik
9.1.3 Makronutrien
Fase Pemulihan
Karbohidrat : 35-50 %
Protein : 15-20 %
Lemak : 30-40 %
9.1.4 Mikronutrien :
Jenis Nutrisi
o P (Fosfor) : Susu, kacang-kacangan, telur, keju, daging, dan
sayuran.
o K (Kalium) : Pepaya, pisang, kacang-kacangan, alpukat,
melon, ikan salmon, kerang laut.
o Ca (Kalsium) : Susu, bayam, kacang-kacangan, ikan, kubis,
yoghurt, brokoli.
o Mg : Kacang-kacangan, sayuran hijau, makanan hasil
laut, sereal, biji-bijian, dan beras merah.
o Zn (Zinc) : Daging, seafood (makanan laut, terutama tiram),
produk susu, biji-bijian, kacang-kacangan.
Manfaat
o P (Fosfor) : Fosfor diberikan untuk meningkatkan kekuatan
otot-otot pernafasan, yaitu otot diafragma dan interkostal.
o K (Kalium) : Kalium berperan juga dalam kontraksi otot.
o Mg : Magnesium berperan dalam membantu
metabolisme tubuh dan meningkatkan relaksasi otot, sehingga otot
tidak kaku untuk bernafas.
o Zn (Zinc) : Untuk daya tahan tubuh, dan meningkatkan
nafsu makan.
Manfaat
o Asam lemak omega-3 : Asam lemak omega 3 berguna untuk
mengurangi kondisi hipermetaboliknya,
kemudian sifat anti-inflamasi nya dapat
mengurangi peradangan, memperbaiki sel,
terutama sel surfaktannya sehingga bisa
memperbaiki fungsi ventilasinya
meningkatkan daya tahan tubuh, dan
meningkatkan nafsu makan.
o Vitamin A, C, E = Berfungsi sebagai anti-inflamasi yang berguna
untuk memperbaiki sel, terutama sel
surfaktannya sehingga bisa memperbaiki fungsi
ventilasinya,
dan mengurangi peradangan, meningkatkan
nafsu
makan, meningkatkan daya tahan tubuh, serta
vitamin ini juga berfungsi sebagai antioksidan
10.2 Evaluasi :
Beberapa aspek yang harus dinilai antara lain
Penilaian keadaan umum / Quality of life assesment
o Pasien masih merasa lemah atau sudah merasa lebih baik.
o Bagaimana anoreksia pasien, sudah meningkat nafsu makannya atau
tetap tidak mau makan. Bila keadaan pasien memburuk dan tetap tidak
mau makan, pertimbangkan pemberian nutrisi lewat parenteral.
o Bagaimana dengan sesak nafas pasien, pasien masih mengalami sesak
nafas atau tidak setelah diterapi baik medikamentosa ataupun terapi
nutrisi.
Penilaian fungsi paru
o Penilaian kemampuan ventilasi pada pasien PPOK dapat menggunakan
spirometri, bila pasien telah membaik kemampuan ekpirasi dan
insipirasinya dapat kita lanjutkan pemberian nutrisi pasien untuk
mengejar berat idealnya. Komposisi makanan juga diubah dari
mementingkan RQ menjadi diet tinggi karbohidrat.
o Kemampuan perfusi pasien juga dilihat, untuk melihat kondisi
metabolik, respiratorik dan analisa gas darahnya.
- Penilaian status gizi
o Food Recall 24 hours, cek antara kondisi pasien dengan asupan
makanannya, tanyakan makanan apa saja yang dirinya makan, dan
bandingkan dengan kondisi tubuhnya.
11. Edukasi :
5. Panduan Diet.
- Jelaskan pentingnya dukungan support nutrisi serta zat-zat atau unsur-unsur
penting dalam terapi nutrisi.
- Pertimbangkan untuk memberikan larangan atau pantangan terhadap beberapa
jenis makanan.
8. Support psikologis
- Atasi kecemasan dan kepanikan pasien.
- Manajemen stress
- Tawarkan kegiatan-kegiatan untuk menghibur diri pasien sendiri (jalan-jalan,
berkumpul dengan teman,dll.)