Anda di halaman 1dari 2

ANTIBIOTIK PROFILAKSIS

RSUD MAJALAYA
No. Dokumen : Revisi : Halaman :
KABUPATEN 65/……/PPRA/2019
- 1/2
BANDUNG

STANDAR Ditetapkan
Tanggal terbit:
Direktur Utama
PROSEDUR 24 Juni 2019
OPERASIONAL
dr. Hj Tuti Heryati, MM
Pemberian antibiotik selambat lambatnya 1 jam sebelum operasi
PENGERTIAN pada kasus yang secar klinis tidak didapatkan tanda-tanda
infeksi
Untuk mencegah terjadinya infeksi luka operasi. Diharapkan
TUJUAN saat operasi, antobiotik di jaringa target sudah mencapai kadar
optimal yang efektif untuk menghambat pertumbuhan bakteri
1. Permenkes No 2406/ MENKES/ PER/ XXI/ 2011 tentang
Pedomam Umum Penggunaan Antibiotik

KEBIJAKAN 2. Keputusan Dirut RSUD Majalaya nomor 445/783.A.K/


RSUD Kls B/XXI/2015 tentang Struktur Organisasi Instalasi
Farmasi di RSUD Majalaya Kabupaten Bandung
1. Indikasi penggunaan antibiotik profilaksis didasarkan kelas
operasi, yaitu operasi bersih dan bersih kontaminasi.
2. Dasar pemilihan jenis antibiotik untuk tujuan profilaksis:
Gunakan sefalosporin generasi I–II untuk profilaksis bedah.
Generasi ke I, yang termasuk dalam golongan ini adalah
Sefalotin dan sefazolin, sefradin, sefaleksin dan sefadroxil.
Zat-zat ini terutama aktif terhadap cocci Gram positif, tidak
PROSEDUR
berdaya terhadap gonococci, H. Influenza, Bacteroides dan
Pseudomonas. Pada umumnya tidak tahan terhadap
laktamase. Generasi ke II, terdiri dari sefaklor, sefamandol,
sefmetazol, dan sefuroksim (Anbacim®).
Pada kasus tertentu yang dicurigai melibatkan bakteri
anaerob dapat ditambahkan metronidazol.
3. Rute pemberian: Antibiotik profilaksis diberikan secara
intravena.
4. Waktu pemberian: Antibiotik profilaksis diberikan selambat
lambatnya 1 jam sebelum insisi kulit. Idealnya diberikan pada
saat induksi anestesi.
5. Dosis pemberian untuk menjamin kadar puncak yang tinggi
serta dapat berdifusi dalam jaringan dengan baik,maka
diperlukan antibiotik dengan dosis yang cukup tinggi. Pada
jaringan target operasi kadar antibiotik harus mencapai kadar
hambat minimal hingga 2 kali lipat kadar terapi.
6. Lama pemberian: Durasi pemberian adalah dosis tunggal,
dengan kecepatan 60 tetes makro per menit
1. Instalasi Gawat Darurat
2. Instalasi Rawat Inap

UNIT TERKAIT 3. ICU


4. Instalasi Bedah Sentral
5. Instalasi Farmasi

Anda mungkin juga menyukai