BAGIKAN
1. Rasa kebangsaan adalah kesadaran berbangsa, yakni rasa yang lahir secara alamiah
karena adanya kebersamaan sosial yang tumbuh dari kebudayaan, sejarah, dan
aspirasi perjuangan masa lampau, serta kebersamaan dalam menghadapi tantangan
sejarah masa kini. Rasa Kebangsaan sebenarnya merupakan sublimasi dari Sumpah
Pemuda yang menyatukan tekad menjadi bangsa yang kuat, dihormati dan disegani
diantara bangsa-bangsa di dunia. Kita tidak akan pernah menjadi bangsa yang kuat
atau besar, manakala kita secara individu maupun kolektif tidak merasa memiliki
bangsanya. Rasa kebangsaan adalah suatu perasaan rakyat, masyarakat dan bangsa
terhadap kondisi bangsa Indonesia dalam perjalanan hidupnya menuju cita-cita
bangsa yaitu masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Kita
sering membaca dan mendengar melalui media massa baik elektronik maupun cetak
bahwa banyak orang menyampaikan pendapat tentang penyelesaian konflik Aceh
menurut cara berpikir sendiri-sendiri, tetapi sampai sekarang belum ada yang dengan
sukarela mendaftarkan diri untuk membantu menumpas pemberontak GAM. Sebagai
Contoh: Ketika bangsa ini membebaskan Irian Jaya, Presiden Soekarno menyatakan
melalui siaran RRI : pada tanggal 1 Mei 1961, sebelum ayam berkokok Bendera
Merah Putih sudah berkibar di Irian Barat dan Belanda sudah meninggalkan
Indonesia. Saat itu juga para pemuda-pemudi bangsa Indonesia berduyun-duyun
mendaftarkan diri untuk menjadi sukarelawan dan sukarelawati untuk bersama-sama
dengan Angkatan Perang mengusir Belanda, demikian juga pada saat konfrontasi
dengan Malaysia. Ini semua menunjukkan bahwa pada saat itu rasa kebangsaan
bangsa Indonesia cukup tinggi, yang sama sekali berbeda dengan kondisi sekarang.
2. Paham kebangsaan merupakan pemahaman rakyat dan masyarakat terhadap bangsa
dan negara Indonesia yang diploklamirkan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus
1945. Pemahaman tersebut harus sama pada setiap anak bangsa meskipun berbeda
dalam latar belakang pendidikan, pengalaman serta jabatan. Substansi dari paham
kebangsaan adalah pengertian tentang bangsa, meliputi apa bangsa itu dan bagaimana
mewujudkan masa depannya.
Uraian rinci tentang paham kebangsaan Indonesia adalah sebagai berikut:
Pertama, Atas "Rahmat Allah Yang Maha Kuasa" pada tanggal 17 Agustus 1945, bersamaan
dengan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia lahirlah sebuah bangsa yaitu "Bangsa
Indonesia", yang terdiri dari bermacam-macam suku, budaya, etnis dan agama. Bangsa ini
lahir dari buah persatuan bangsa yang solid dan kesediaan saling berkorban dalam waktu
yang panjang dari para pendahulu kita. Bangsa Indonesia lahir tidak didasarkan sentimen atau
semangat primordialisme agama, maupun etnis, melainkan didasarkan pada persamaan nasib
untuk menjadi suatu bangsa yang besar, kuat dan terhormat. Setiap warga negara mempunyai
kedudukan yang sama di hadapan hukum dan pemerintah.
Dengan demikian setiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama dan
tidak ada diskriminasi diantara warga masyarakat, termasuk upaya pembelaan negara.
Apabila setiap warga negara konsisten dengan kesepakatan bersama yang dihasilkan
oleh para pendahulu kita itu, kiranya bentrokan-bentrokan antar anak bangsa tidak
perlu terjadi, hanya karena perbedaan suku, agama, etnis maupun golongan.
Kedua, bagaimana mewujudkan masa depan bangsa ? Pembukaan Undang-Undang
Dasar 1945 telah mengamanatkan bahwa perjuangan bangsa Indonesia telah
mengantarkan rakyat Indonesia menuju suatu negara yang merdeka, bersatu,
berdaulat, adil dan makmur. Uraian tersebut adalah tujuan akhir bangsa Indonesia
yaitu mewujudkan sebuah masyarakat yang adil dan makmur. Untuk mewujudkan
masa depan bangsa Indonesia menuju ke masyarakat yang adil dan makmur,
pemerintah telah melakukan upaya-upaya melalui program pembangunan nasional
baik fisik maupun non fisik. Sasaran pembangunan yang bersifat fisik ditujukan
untuik meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sedangkan yang bersifat non fisik
diarahkan kepada pembangunan watak dan character bangsa yang mengarah kepada
warga negara yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha esa dengan mengedepankan
sifat kejujuran, kebenaran dan keadilan dalam rangka pembangunan manusia
Indonesia seutuhnya.
Semangat Kebangsaan atau nasionalisme, merupakan perpaduan atau sinergi dari
rasa kebangsaan dan paham kebangsaan. Kondisi semangat Kebangsaan atau
nasionalisme suatu bangsa akan terpancar dari kualitas dan ketangguhan bangsa
tersebut dalam menghadapi berbagai ancaman. Berbicara Semangat Kebangsaan, kita
tidak boleh lepas dari sejarah bangsa, antara lain Peristiwa 10 Nopember 1945 di
Surabaya dan Peristiwa 15 Desember 1945 di Ambarawa, dimana Semangat
kebangsaan diwujudkan dalam semboyan "Merdeka atau Mati".
Semangat Kebangsaan merupakan motivasi untuk mempertahankan Negara Kesatuan
Republik Indonesia dan Pancasila sebagai dasar negaranya. Motivasi tersebut bagi setiap
anak bangsa harus dibentuk, dipelihara dan dimantapkan sehingga setiap orang akan rela mati
demi NKRI. Kita sadar betul bahwa kondisi bangsa yang pluralisme atau kebhinekaan
memerlukan suatu pengelolaan yang baik, sehingga tidak menjadi ancaman bagi keutuhan
dan kesatuan bangsa. Dengan Semangat kebangsaan yang tinggi, kekhawatiran akan
terjadinya ancaman terhadap keutuhan dan kesatuan bangsa akan dapat dielakkan. Dari
Semangat kebangsaan akan mengalir rasa kesetiakawanan sosial, semangat rela berkorban
dan dapat menumbuhkan jiwa patriotisme.
Rasa kesetiakawanan sosial akan mempertebal semangat kebangsaan suatu bangsa.
Kesetiakawanan sosial, mengandung makna adanya rasa satu nasib dan sepenanggungan
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Hadirnya rasa kepedulian terhadap sesama anak
bangsa bagi mereka yang mengalami kesulitan akan mewujudkan suatu rasa kebersamaan
sesama bangsa. Semangat rela berkorban, kesediaan untuk berkorban demi kepentingan yang
lebih besar atau demi negara dan bangsa telah mengantarkan bangsa Indonesia untuk
merdeka, lepas dari penjajahan. Sudah banyak korban para Kusuma Bangsa dalam
memperjuangkan kemerdekaan tersebut. Sebagai bangsa yang besar sepatutnya kita semua
wajib menghormati para pahlawan pejuang kemerdekaan. Kita semua sepakat bahwa
semangat rela berkorban tersebut, bukan hanya pada saat perjuangan kemerdekaan saja, tetapi
sekarang juga kita masih mendambakan adanya kerelaan berkorban untuk kepentingan
bangsa dalam pembangunan. Jiwa patriotik. Bagi bangsa yang ingin maju dalam mencapai
tujuannya, disamping memiliki semangat rela berkorban, juga harus didukung dengan jiwa
patriotik yang tinggi. Jiwa patriotik akan melekat pada diri seseorang, manakala orang
tersebut tahu untuk apa mereka berkorban. Bagi setiap anak bangsa jiwa patriotik ini
hendaknya sudah menjadi darah daging dalam kehidupannya.
Selain Wawasan Kebangsaan perlu dipahami pula apa itu Wawasan Nasional dan Wawasan
Nusantara. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, Wawasan Nasional diartikan sebagai
”cara pandang suatu bangsa dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta
dalam hubungan antar negara yang merupakan hasil perenungan filsafat tentang diri dan
lingkungannya dengan memperhatikan sejarah dan kondisi sosial budaya serta
memanfaatkan konstelasi geografis guna menciptakan dorongan dan rangsangan
dalam usaha mencapai tujuan nasional”. Sementara Wawasan Nusantara adalah ”wawasan
nasional bangsa indonesia yang dijiwai Pancaasila dan Undang-undang Dasar 1945,
menghendaki adanya persatuan dan kesatuan wilayah, rakyat dan pemerintah dalam
mencapai tujuan nasional dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial”.
E. Penutup.
Wawasan kebangsaan adalah sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh kita semua sebagai anak
bangsa terutama Generasi Muda yang merupakan generasi penerus bangsa, yang bertugas
meneruskan perjuangan-perjuangan para pahlawan dalam rangka membangun suatu Bangsa
dan Negara menjadi Bangsa dan Negara yang maju, sejahtera, dan tentram-damai, serta untuk
menjaga dan melestarikan kultur bangsa di era globalisasi ini, agar kultur bangsa kita menjadi
kultur bangsa asli dan tidak tercampur dengan kultur bangsa luar yang dapat menghilangkan
jati diri bangsa. Untuk itu perlu diperhatian: Pertama, tumbuh kembangkan terus
pemahaman tentang Wawasan Kebangsaan sebagai alat pemersatu bangsa dalam kehidupan
sehari-hari di tengah-tengah rakyat, walaupun latar belakang suku, agama, ras dan adat
istiadat yang berbeda; Kedua, hayati dan pahami secara utuh tentang butir-butir dari
Wawasan Kebangsaan yaitu; rasa kebangsaan, paham kebangsaan dan semangat kebangsaan
yang merupakan jiwa bangsa Indonesia dan pendorong tercapainya cita-cita bangsa;
dan Ketiga, bina terus semangat kebangsaan, di lingkungan kita sebagai anak bangsa dalam
upaya mewujudkan Persatuan dan kesatuan bangsa.
DAFTAR BACAAN.
Hadi H. Otho.,Nation and Character Building.,Internet.
RC. Ryamizard.,Wawasan Kebanagsaan.,Internet
Setiawan Henoch.,Bagaimana Membimbing anak memiliki Wawasan Kebangsaan.,Internet.
Wahyudi Agus.,Kita adalah Penerus.,Internet.
Yudhoyono Susilo Bambang (Presiden RI).,2006.,Menata Kembali Kehidupan Bernegara
berdasarkan Pancasila (Pidato dalam rangka memperingati hari lahir Pancasila).,Jakarta
Convention Center.