Anda di halaman 1dari 2

1.

Dari pengamatan diatas di peroleh data bahan A : 7 dag/s dan bahan B : 8


dag/s. Dilihat dari satuan yang di sajikan data maka hasil prediksi saya
a. Alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data teresebut adalah
Flow Meter Coriollis
Flow Meter Coriolis

Flow meter ini dapat juga disebut sebagai mass-flow


meter atau inertial flow meter. Prinsip yang digunakan dalam flow
meter ini didasarkan pada pengukuran rataan aliran massa dari fluida
yang mengalir melalui tube atau tabung.
Flow meter jenis ini tidak mengukur fluida berdasarkan volume per
satuan waktu tetapi massa per satuan waktu yang mengalir melalui
transduser. Hubungan antara volume dan massa dapat dilihat sebagai
berikut:
m/d = V,
dengan m adalah massa (Kg)
d adalah densitas fluida (Kg/m3)
V adalah volume (m3)
Dari hubungan masing-masing variabel di atas akan lebih kompleks
bila ada fluktuasi densitas dari fluida yang mengalir. Densitas dari
fluida dapat dipengaruhi oleh temperatur, tekanan, dan komposisi
fluida tersebut.
b. Laboran tersebut melakukan pengukuran aliran massa, dilihat dari
fungsi Flow meter Coriolis yaitu mengukur aliran massa.

2. Apakah pemerintah memberikan subsidi produksi pada uang Rp.1000.


Menurut saya iya pemerintah memberikan subsidi karena melihat dari
proses produksi dari uang logam itu atau di sebut nilai intrinsik dari uang
logam Rp.1000. Sebagai contoh saya ambil uang Rp.1000 tahun emisi
2010 yang memiliki ciri-ciri : bahan nikel plated steel, berat 4,50 gram,
diameter 24,15 mm, tebal 1,60 mm, warna putih nikel. Dari ciri-ciri
tersebut kita bisa ketahui bahwa uang Rp. 1000 terbuat dari bahan nikel
yang berdasarkan grafik di data london metal exchange harga nikel
tahun2010 berkisar 18.000 USD/MT atau 18 USD/kg. Jika kita rupiahkan
(harga dollar pada tahun 2010 berkisar Rp. 9080) berkisar Rp. 163.440/kg
atau Rp. 163/gr. Jadi biaya bahan baku uang logam Rp. 1000 adalah Rp.
753 belum ditambah biaya cetak, produksi dan lain-lain

Anda mungkin juga menyukai