Anda di halaman 1dari 8

PEMBANGUNAN WISMA KAGAMA

1
Heri Santosa

Keluarga Alumni Universitas keahliannya untuk dimanfaatkan


Gadjah Mada (KAGAMA) dibentuk sebesar-besarnya bagi
oleh reuni/konggres I alumni masyarakat, bangsa, dan negara
Universitas Gadjah Mada (UGM) di pada khususnya serta umat
Yogyakarta tanggal 18 Desember manusia pada umumnya.
1958. Hal ini tercantum dalam Sesuai dengan tujuan KAGAMA
Anggaran Dasar (AD) KAGAMA tersebut dirasa perlu membangun
yang ditetapkan pada tanggal 21 tempat berkumpul dalam rangka
Februari 1981 oleh Musyawarah memberikan sumbangan pikiran
Nasional Ke IV seluruh Indonesia di dalam berbagai aspek kepada UGM.
Jakarta. Dalam pasal 5 AD Akhirnya diputuskan dalam Munas
KAGAMA mempunyai tujuan III di Surabaya tanggal 5-7 Januari
sebagai berikut: 1977 bahwa akan dibangun Wisma
1. Mempererat dan membina KAGAMA. Pembangunan Wisma
kekeluargaan diantara alumni KAGAMA ini dilaksanakan dalam
UGM serta keluarganya tiga tahap.
2. M e m b a n t u m e n i n g k a t k a n
peranan almamater UGM dalam A. Tahap I
melaksanakan Tri Dharma Konsep dasar pembangunan
Perguruan Tinggi Wisma KAGAMA didasarkan
3. Melaksanakan dan memelihara atas pemikiran mengenai hakekat
hubungan kerjasama badan- “KAGAMA” sebagai suatu
badan kekeluargaan lain di dalam keluarga dalam satu wadah,
lingkungan UGM sehingga penyebutan wisma
4. Menjalankan usaha-usaha dan berkonotasi sebagai satu rumah
aktif memberikan bantuan yang bagi satu keluarga.Dengan
diperlukan demi tercapainya demikian dasar perancangan
segala tujuan dan tugas Wi s m a K A G A M A d e n g a n
almamater bagi kemajuan dan pengertian diatas mencoba
kesejahteraan para anggota baik menerapkan nilai-nilai yang
sprituil maupun materiil terkandung dalam rumah-wisma
5. Mendorong para nggotanya yakni keakraban, kekeluargaan,
untuk mengembangkan serta ayem tentrem, dan krasan.Untuk
menerapkan ilmu dan mewujudkan hal tersebut maka
1
Arsiparis Arsip UGM

57
Keluarga Besar Alumni UGM dan almamaternya. (“Upacara
membangun Wisma KAGAMA. Peletakan Batu Pertama Wisma
KAGAMA”(19 Desember
Tahun 1978 UGM memberi 1978), AK1/OA.AA.04/6)
sebidang tanah untuk
pembangunan Wisma KAGAMA
seluas 58 x 110 meter di sisi timur P e m b a n g u n a n Wi s m a
utara Bunderan. Sejak pertama, KAGAMA tahap pertama selesai
telah ditetapkan pada tahun 1977 dibangun pada tahun 1978. Tahap
didirikan 5 joglo yang masing- pertama pembangunan belum
masing berukuran 7x7 meter. sepenuhnya ruang atau gedung
Joglo tersebut digunakan untuk terpenuhi. Bangunan untuk
kegiatan kesekretariatan dan pertemuan dan tempat untuk
publikasi dokumentasi. Peletakan kegiatan belum ada. Jumlah
batu pertama dilakukan pada alumni UGM yang semakin lama
tanggal 19 Desember 1978 oleh semakin bertambah banyak tidak
Prof. Ir. Johannes selaku Ketua menjamin Wisma KAGAMA
Pengurus Pusat KAGAMA, segera terwujud.
dalam sambutannya Prof. Ir. Pada tahun 1979 lima buah
Johannes mengatakan: bangunan Joglo berukuran
“Ikut terharu atas usaha yang masing-masing 7 x 7m
begitu mulia dicetuskan diresmikan oleh Ketua Umum
keluarga besar alumni sebagai PPH KAGAMA Prof. Dr. Ir.
darma bakti dari alumni yang Herman Johannes disaksikan
ketiga di Surabaya tahun yang Menteri Pertanian Prof. Ir.
lampau, untuk membangun
Soedarsono, tokoh-tokoh alumni,
wisma almumni sebagai
sebagian darma bakti dari segenap peserta rapat pengurus
alumni kepada almamater. lengkap, serta para pemimpin
Tanah yang kita sediakan untuk lembaga di UGM dan Rektor
keperluan wisma alumni itu ada U G M P r o f . D r, S u k a d j i
kurang lebih 6.000 meter Ranuwihardjo, M.A. peresmian
persegi dan kita tempatkan di ditandai dengan penanaman
pintu gerbang masuk kampus
UGM ini.Mudah-mudahan
pohon beringin. Empat bangunan
merupakan suatu pertanda juga yang diresmikan persis saat umur
bagi para alumni yang sempat UGM 30 tahun 19 Desember,
mengunjungi kembali merupakan sumbangan dari
almamaternya. Bahwa di depan alumni Fakultas Kehutanan PT
pintu gerbang itulah tanda pintu Silva Gama, alumni Fakultas
masuk bagi kampus terletak Pertanian di PT Pagilaran, alumni
wisma alumni yang merupakan
tanda ikatan batin dan
dan staf/karyawan di Fakultas
silaturahmi antara para alumni Kehutanan dan Pertanian, serta

58
sumbangan dari KAGAMA kontraktor namun hanya 8 yang
sendiri. memasukkan penawaran sah.
Pemenang lelang adalah CV
B. Tahap II Rahayu Trade & Contractors asal
Kodya Yogyakarta dengan nilai
Hari pendidikan nasional, 2 penawaran Rp. 261.809.000,00.
Mei 1987 menjadi satu tonggak (dua ratus enampuluh satu juta
baru bagi KAGAMA. Pada delapan ratus sembilan ribu
t a n g g a l t e r s e b u t Wi s m a rupiah).
KAGAMA tahap II mulai
dibangun setelah secara resmi M e n u r u t I r. S o e t o j o
peletakan batu pembangunan Tjokrodihardjoada
tahap II dilakukan pada tanggal perubahanpenempatan dan
19 Desember 1986, bertepatan bentuk bangunan pendopo yang
dengan Dies Natalis Universitas semula di selatan kawasan
Gadjah Mada yang ke-37, oleh dipindah ke utara, karena lokasi
Prof. Dr. Koesnadi yang lama berdekatan dengan
Hardjosoemantri, SH. Rumah Sakit (RS) Panti Rapih.
sebelumnya, tahun 1985 Bangunan berbentuk “L” di utara
Pengurus KAGAMA Pusat dipindah ke selatan dan
membentuk panitia khusus untuk bentuknya menjadi “U”.
pembangunan wisma sesuai Pertamanan yang berada di sisi
amanat Munas V di Bandung. selatan (berhadapan dengan RS.
Panti Rapih) berbentuk tanah
P e m b a n g u n a n Wi s m a gundukan/ bukit yang agak
KAGAMAtahap II iniadalah tinggi, sekitar 2 meter ini
pembangunan pendopo memang sengaja dibuat sebagai
b e r u k u r a n 2 4 x 3 6 m e t e r. bagaian dari artistik kawasan
Pembangunan dipimpin oleh Ir. sekaligus merupakan peredam
Soegeng Djojowirono (dosen suara dari gedung yang mungkin
Fakultas Teknik Sipil UGM) dan dapat mengganggu pasien-pasien
Ir. Soetojo Tjokrodihardjo di RS. Panti Rapih.
sebagai Sekretaris.Dalam Risalah
Penjelasan Pekerjaan Pembangunan Wisma Tahap
Pembangunan Wisma KAGAMA II ini terdiri dari pendopo 25,2 x
1987 diuraikan bahwa 28,8 meter dengan warna
pembangunan tahap II diawali dominan bagian luar adalah hitam
dengan pelelangan pada tanggal yang ditampilkan oleh atap
29 April 1987 di ruang sidang III genting beton. Bagian ruang
UGM (Gedung Pusat). Undangan dalam dominan warna putih
pelelangan disampaikan kepada 9 dengan lantai marmer dan hijau
pada sakaguru dan rangka atap

59
serta pagar ruang dalam. Warna Pembangunan tahap II ini
hijau dikombinasi oranye telah menghabiskan 7.000 sak
membentuk ornamen yang semen @ 40 kg, genteng beton
kentara pada bagian utama sebanyak 12.900 biji, wuwungan
sakaguru. Dua warna hijau dan 330 buah, besi beton berbagai
oranye tersebut mengingatkan ukuran apabila disambung-
akan warna khas pada Kraton sambung mencapai 51,3 km,
3
Yogyakarta. pasir untuk pasangan 990 m , batu
Pada lantai atas yang kelak kali 942 m3, batu coral 227 m3,
digunakan untuk pertemuan tidak kayu jati 26 m3 lebih, serta rangka
berdinding, hanya pada sisi timur baja untuk kuda-kuda terserap
tampak seperti dinding yang lebih dari 36 ton. Sedangkan
sebenarnya digunakan untuk material yang harus dikeluarkan
lavatory menghadap keluar. dari kompleks ini berupa tanah
Dilantai bawah berupa basement galian sedikitnya mencapai 4.500
3
yang terasa sangat luas dan bebas. m . Pembangunan ini melibatkan
Hanya bagian pilar-pilar saja rata-rata 92 tukang per hari atau
yang mengisi ruang basement. Di secara keseluruhan sebesar
sekeliling dinding diberi jendela 16.609 orang hari kerja.
untuk masuknya udara dan sinar P e m b a n g u n a n Wi s m a
dari atas. KAGAMA tahap II akhirnya
Sekilas tampak dari luar dapat diselesaikan walaupun
Wisma KAGAMA hanya berupa dengan perjuangan yang sangat
joglo tetapi sebenarnya terdiri berat. Peresmian dilaksanakan
dari dua bagian yang sama pada tanggal 19 Desember 1987
luasnya. Bagian dibawah persis pukul 00.00.WIB atau
rencananya digunakan sebagai 24.00. WIB. Rangkaian acara
ruang persiapan untuk acara- dimulai tanggal 18 Desember
acara di ruang atas. Halaman 1987 malam pukul 19.00. WIB.
muka berupa pelataran dari lantai Para alumni dan Pengurus Pusat
blok beton berwarna semen. mengadakan acara nostalgia di
Bangunan paling tua di kompleks ruang bawah tanah wisma,
ini berupa lima mini joglo yang sementara di lantai atas disiapkan
sudah berdiri sejak 1978, pagelaran wayang dibawakan
sekarang terlihat seperti ”anak oleh dalang tersohor Ki Timbul
joglo” dari pendopo. Dari lima Hadiprayitno. Setelah acara
bangunan itu sebuah sudah nostalgia selesai pukul 21.00.
dibongkar untuk memenuhi letak WIB, maka acara wayang
pendopo Wisma KAGAMA semalam suntukpun dimulai.
tahap II. Tepat pukul 24.00WIB Wisma

60
KAGAMA tahap II diresmikan Lantai bawah terdiri atas dua
dengan penandatanganan ruang serba guna, lima ruang
lempeng pualam oleh Ketua kantor, sebuah ruang VIP, dan
Umum KAGAMA. sebuah lobby. Lantai atas khusus
untuk ruang tidur, berjumlah 19.
C. Tahap III Empat joglo kecil yang sudah
adaakan dijadikan museum
Pada tanggal 22 April 1988 empat konsorsia yang ada di
untuk pertama kalinya UGM yaitu Ilmu Kesehatan, Ilmu
dilaksanakan rapat di ruang Pertanian, Sains-Teknologi, dan
bawah Pendopo Wisma yang Sosial-Humaniora. Museum
dipimpin langsung oleh Prof. Dr. diharapkan akan berisi kisah
Koesnadi Hardjasoemantri, SH. berdirinya fakultas-fakultas sejak
Dalam rapat tersebutdisepakati Klaten sampai Komplek Ngasem,
bahwa peletakan batu pertama Wijilian, Pagilaran, dan Jetis
pembangunan Wisma KAGAMA sampai Sekip Bulaksumur.
tahap III akan dilaksanakan pada Peresmian Wisma KAGAMA
tanggal 20 Mei 1988. dilaksanakan pada tanggal 19
Pelaksanaan upacara batu Desember 1988.
pertama pembangunan Wisma
KAGAMA tahap III dimulai
pukul 10.00.WIB tanggal 20 Mei D. Pendanaan
1988. Acara diawali dengan P e m b a n g u n a n Wi s m a
laporan Pimpinan Proyek KAGAMA ini memerlukan biaya
Pembangunan Wisma KAGAMA yang tidak sedikit. Dibutuhkan
Ir. Soegeng Djojowirono. kebersamaan para alumni untuk
Peletakan batu pertama dilakukan mendukung pembangunan ini.
o l e h P r o f . D r. K o e s n a d i Pembangunan Wisma KAGMA
Hardjasoemantri, SH.(Ketua panitia pada tahun 1978-1980
Umumk PPH) dibantu Ir. mengadakan kupon berhadiah
Soegeng Djojowirono, diikuti yang diedarkan kepada para
oleh Prof. Triharso (Seksi alumni untuk memperoleh dana.
Pendidikan PPH), Susapto Akhirnya terkumpul beberapa
Dirdjosudjono (Pimpinan Proyek hadiah antara lain berupa 5 buah
Pelita UGM), Soepono, dan pick up Toyota Kijang dan 5 buah
diakhiri oleh Hadori Yunus TV berwarna. Toyota pick up
(Sekretaris Umum PPH). merupakan sumbangan dari Ir.
Pembangunan tahap III ini Soehartojo, alumni Fakultas
berupa guest house berlantai dua Teknik UGM.Dan pada tanggal
menempati lokasi disebelah utara 18 Desember 1981 kupon
membujur barat sampai timur. berhadiah diundi dalam rapat
61
PPH disaksikan oleh Notaris, diprakarsai oleh Ny. Hartati
Suryanto Partaningrat, S.H. Soemarsono, SH., Bambang
dengan harapan hasil penjualan Kesowo, SH., Thontowi, SH.,
kupon tersebut sebesar Rp. 400 dan Harun Abu Bakar, SH. Selain
juta. Akan tetapi hasil yang itu, pertemuan Ketua KAGAMA
d i p e r o l e h k u r a n g P r o f . D r. K o e s n a d i
menggembirakan yaitu dana yang Hardjasoemantri dengan alumni
diperoleh tidak ada UGM di Badan Pengkajian dan
sepersepuluhnya. S a m p a i Penerapan Teknologi (BPPT)
batas akhir pengambilah hadiah pada tanggal 9 April 1986
pada tanggal 19 Maret 1982, 5 menunjukkan hasil. Meskipun
buah pick up dan 5 buah TV belum semua alumni tercatat,
berwarna tersebut tidak diambil pertengahan April telah terkirim
oleh pemenangnya. Akhirnya sebesar Rp.255.000,- yang
dalam rapat PPH dan yayasan merupakan sumbangan dari 12
memutuskan 5 buah TV alumni, melalui Dompet Wisma
disumbangkan kepada Yayasan KAGAMA.
Yatim Piatu di Yogyakarta dan 4 Pembangunan tahap II ini
buah pick up dijual senilai Rp.10 juga mendapatkan bantuan dana
juta dan sebuah pick up dari Presiden Soeharto sebesar 50
diserahkan untuk sekretariat juta yang diserahkan melalui
PPH. Mensesneg Soedarmono, SH.
Sumbangan untuk kepada Ketua Umum KAGAMA
pembangunan Wisma KAGAMA Prof. Dr. Koesnadi
tahap II mulai mengalir dari Hardjosoemantri, SH. Bantuan
berbagai komisariat KAGAMA juga datang dari Sekretaris
di seluruh tanah air. Pengurus KAGAMA Daerah Jawa Timur,
cabang dalam pertemuannya juga Soedirman, SH., sebesar 22,6 juta
menghimbau kepada anggota dari hasil lelang dan peragaan
untuk berperan serta untuk busana. Selain itu bantuan berasal
rencana pembangunan wisma. dari anggota KAGAMA baik
Sumbangan juga datang dari perwakilan instansi negeri
anggota KAGAMA Lulusan maupun swasta. Rapat Pengurus
Fakultas Hukum di Jakarta. Pada Yayasan KAGAMA Pusat pada
malam keakraban yang mereka tanggal 17 Juli 1985 menetapkan
selenggarakan pada tanggal 19 sumbangan wajib untuk
April 1986, secara spontan, para pembangunan wisma sebesar
anggota menghimpun dana dan Rp.10.000,- per orang per tahun.
terkumpul sebesar Rp.333.000,-. Dalam menggalang dana
Pengumpulan dana ini P r o f . D r. K o e s n a d i

62
Hardjasoemantri melanglang ke- Sumber:
5 propinsi mulai dari Aceh, 1. Berita KAGAMA No. 3, 4, 5, 6
Sumatera Barat, Sumatera TH. VIII 1985
Selatan, Jawa Barat, sampai 2. Berita KAGAMA No. 3, 4, 5
K a l i m a n t a n Ti m u r. C a r a Tahun IX 1986
penggalian dana yang unik
dilakukan di Palembang yaitu 3. Berita KAGAMA No. 6, 7, 8
dengan melelang pulpen tua Tahun IX 1986
miliknya. Sang pulpen yang 4. Berita KAGAMA No. 9, 10, 11
menurut empunya sudah keliling TH.IX 1986
puluhan negara di dunia dan 5. Berita KAGAMA No. 12 Tahun
sudah menandatangani puluhan X Desember 1986
bahkan ratusan berkas-berkas 6. Berita KAGAMA No. 3, 4, 5
penting, terjual 2,5 juta. Sampai Tahun X 1987
dengan 9 Agustus 1987 7. Berita KAGAMA No. 6 Tahun
sumbangan terus berdatangan X, Agustus 1987
dari segala penjuru, mencapai Rp.
8. Berita KAGAMA No. 12 Tahun
93.419.845,00. Penggalangan
X Desember 1987
dana terus dilakukan dari
berbagai penjuru baik dari 9. Berita KAGAMA No. 1 TH. XI
pribadi, kelompok alumni di Februari 1988
instansi, pengurus cabang dan 10. Berita KAGAMA No. 3, 4, dan
daerah sampai kekurangan dana 5 tahun XI Mei 1988
dapat teratasi. 11. Foto Peletakan Batu Pertama
Bantuan untuk pembangunan Wisma KAGAMA,
Wisma KAGAMA tidak hanya AF2/IP.IG/1978-2D
berupa uang, tetapi ada yang 12. Risalah Penjelasan Pekerjaan
berupa Lampu Robyong untuk Pembangunan Wisma
pendopo yang merupakan KAGAMA 1987,
sumbangan dari KAGAMA AS6/IP.TG.01/26.1
Cabang Pati. Lampu tersebut 13. Transkripsi Sejarah Lisan
seharga Rp.3,1 juta dengan “Upacara Wisuda Sarjana UGM
rincian Rp. 2,1 berasal dari Periode Tahun 1978 dan
KAGAMA Cabang Pati dan Rp. 1 Peletakan Batu Pertama”,
juta berasal dari Bupati Pati, Kol. AK1/OA.AA.01/11
Saodji. Tipe lampu adalah
14. Transkripsi Sejarah Lisan
Majapahit dengan jumlah lampu
“Upacara Peletakan Batu
48 buah, terbuat dari bahan
Pertama Wisma KAGAMA”,
kuningan. Upacara penyerahan
AK1/OA.AA.04/6
lampu dilakukan pada tanggal 19
Februari 1988.
63
Pembangunan Tahap II Wisma KAGAMA

Gambar Rencana Awal Wisma KAGAMA

Penandatanganan Prasasti Batu Marmer


pada Peresmian Wisma Kagama Tahap II

Pembangunan Wisma KAGAMA Tahap III

64

Anda mungkin juga menyukai