Anda di halaman 1dari 8

PERPINDAHAN KALOR

BADIK

Secara alami, panas atau kalor dengan sendirinya


James Prescott Joule (lahir di
berpindah dari benda yang bertemperatur tinggi menuju
Salford, Inggris, 24 Desember 1818 –
meninggal di Greater Manchester, benda yang bertemperatur rendah. Proses terjadinya
Inggris, 11 Oktober 1889 pada umur
70 tahun) ialah seorang ilmuwan perpindahan panas adalah suatu fenomena alam dimana
Inggris. Ia dikenal sebagai perumus
adanya suatu zat dengan temperatur yang lebih tinggi
Hukum Kekekalan Energi, yang
berbunyi : “ Energi tidak dapat akan senantiasa menyamakan (menyeimbangkan)
diciptakan ataupun 'dimusnahkan “.
Ia adalah seorang ilmuwan Inggris temperatur benda yang saling bersentuhan.
yang berminat pada fisika. Dengan
percobaan, ia berhasil membuktkan Pada abad ke-18, para fisikawan menduga bahwa
bahwa panas (kalori) tak lain adalah
suatu bentuk energi. Dengan demikian aliran panas atau kalor merupakan gerakan suatu fluida,
ia berhasil mematahkan teori kalorik,
suatu jenis fluida yang tidak kelihatan (fluida adalah zat
teori yang menyatakan panas sebagai
zat alir. yang dapat mengalir. Fluida meliputi zat cair dan zat gas.
Salah satu satuan energi yaitu Joule
“dinamai atasnya. Air (zat cair) termasuk fluida karena dapat mengalir.
Udara juga termasuk fluida karena dapat mengalir).
Fluida tersebut dinamakan caloric. Teori mengenai caloric tidak digunakan lagi karena
berdasarkan hasil percobaan, keberadaan caloric ini tidak bisa dibuktikan. Pada abad ke-19,
seorang fisikawan Inggris bernama James Prescott Joule (1818-1889) mempelajari cara
memanaskan air dalam sebuah wadah menggunakan roda pengaduk dan membandingkan
memanasnya air akibat putaran roda pengaduk dengan memanasnya air dalam wadah yang
disentuhkan dengan nyala api atau sumber listrik. Berdasarkan percobaannya, Joule
menyimpulkan bahwa panas atau kalor bukan energi (kalor bukan suatu jenis energi tertentu,
seperti energi kinetik, energi potensial, energi kimia dll).
Panas atau kalor adalah energi yang berpindah akibat perbedaan suhu. Jadi ketika
panas atau kalor mengalir dari benda yang bersuhu tinggi menuju benda yang bersuhu
rendah, sebenarnya energi yang berpindah dari benda yang bersuhu tinggi menuju benda
yang bersuhu rendah. Perpindahan energi terhenti setelah benda-benda yang bersentuhan
mencapai suhu yang sama atau keseimbangan termal. Secara umum, proses perpindahan
panas dapat diklasifikasikan dalam 3 cara yaitu, secara konduksi, konveksi dan radiasi.
Untuk menghitung besarnya perpindahan panas dengan persamaan sebagai berikut:
Dimana:
Q = Panas (kalori) atau (Joule)
M = Massa (gram) atau (kg)
c = Kalor jenis (kal/gr c) atau (J/kg K)
∆T = Perbedaan suhu dimana ΔT = TPanas – Tdingin, satuan (celcius, oC) atau
(kelvin, K)

1. Perpindahan Kalor secara Konduksi


Perpindahan kalor dari suatu logam tanpa menghilangkan sifat dan partikel-partikel
zatnya disebut dengan istilah perpindahan kalor secara konduksi. Misalnya saja ketika ujung
salah satu dari logam dipanaskan, maka bagian logam lainnya juga akan terasa panas. Hal ini
menunjukkan bahwa telah terjadi perpindahan kalor secara konduksi, yaitu dari suhu ujung
logam yang tinggi menuju ke suhu logam yang rendah sampai berada pada kondisi termal.
Jenis benda yang dapat menghantarkan panas dibagi menjadi dua, yaitu konduktor dan
isolator. Dimana untuk konduktor ini adalah jenis benda yang dapat menghantarkan energi
panas dengan mudah, sedangkan isolator jenis benda yang sulit untuk menghantarkan energi
panas.
Fenomena sederhana dari konduksi misalnya adalah ketika kita bermain-main dengan
batang besi dengan memegang salah satu ujung besi, kemudian ujung yang lainya kita
masukan ke dalam api. Maka tangan kita akan terasa panas meski sebenarnya ujung lainnya
lah yang kita masukan ke dalam api.
Mekanisme perpindahan kalor secara konduksi adalah sebagai berikut:

Sumber: kelassainsedu.wordpress.com
Ketika kita memegang sepotong besi yang dipanaskan. Salah satu ujung kawat lalu
sentuhkan ujung kawat lain ke nyala api. Tunggu selama beberapa saat hingga tanganmu
kepanasan. Mengapa tanganmu terasa panas? ketika salah satu ujung kawat bersentuhan
dengan nyala api, kalor berpindah dari nyala api (suhu tinggi) menuju ujung kawat tersebut
(suhu rendah). Adanya perpindahan kalor menyebabkan suhu ujung kawat yang bersentuhan
dengan api meningkat. Perbedaan suhu antara ujung kawat yang bersentuhan dengan nyala
lilin dengan ujung kawat lainnya menyebabkan kalor berpindah dari ujung kawat yang
bersentuhan dengan api menuju ujung kawat yang disentuh tangan. Adanya perpindahan
kalor menyebabkan suhu ujung kawat yang disentuh meningkat. Kalor selanjutnya berpindah
menuju tangan yang lebih dingin. Akibatnya tangan kita terasa panas.

Ingat !!!
Jadi konduktivitas adalah proses dimana panas mengalir dari
daerah yang bersuhu lebih tinggi ke daerah yang bersuhu
lebih rendah yang bersuhu lebih rendah di dalam suatu
medium baik itu berupa zat padat, cair dan gas atau antara
medium- medium yang berlainan yang bersinggungan secara
langsung.

Ketika salah satu bagian benda yang mempunyai suhu tinggi bersentuhan dengan
benda bersuhu rendah, kalor berpindah dari benda bersuhu tinggi menuju bagian benda
bersuhu rendah. Adanya tambahan energi menyebabkan atom dan molekul penyusun benda
bergerak semakin cepat. Ketika bergerak, molekul tersebut memiliki energi kinetik (EK = ½
mv2). Molekul-molekul yang bergerak lebih cepat (energi kinetiknya lebih besar) menumbuk
molekul yang berada di sebelahnya. Molekul tadi menumbuk lagi molekul lain yang berada
di sebelah. Demikian seterusnya. Jadi molekul-molekul saling bertumbukan, sambil,
memindahkan energi. Perpindahan kalor yang terjadi melalui tumbukan antara molekul
pernyusun benda dinamakan perpindahan kalor secara konduksi.
Skema perpindahan kalor secara konduksi :
Sumber : Gurumedia.Net
Benda yang terletak di sebelah kiri memiliki suhu yang lebih tinggi (T1) sedangkan
benda yang terletak di sebelah kanan memiliki suhu yang lebih rendah (T2). Karena adanya
perbedaan suhu (T1 – T2), kalor berpindah dari benda yang bersuhu tinggi menuju benda yang
bersuhu rendah (arah aliran kalor ke kanan). Benda yang dilewati kalor memiliki luas
penampang (A) dan panjang (l).
Berdasarkan hasil percobaan, kalor yang berpindah selama selang waktu tertentu (Q/t)
berbanding lurus dengan perbedaan suhu (T1 – T2), luas penampang (A), sifat suatu benda (k
= konduktivitas termal) dan berbanding terbalik dengan panjang benda. Rumus laju
perpindahan kalor secara konduksi:

Keterangan :
T1 = ujung batang logam bersuhu tinggi (0C)
T2 = ujung batang logam bersuhu rendah (0C)
A = luas penampang hantaran kalor dan batang logam (m2)
l = panjang batang (m)
k = konduktivitas kalor (J/s m 0C)
2. Perpindahan Kalor secara Konveksi

Sumber : blog.ruangguru.com

Konveksi merupakan perpindahan kalor (panas) yang disertai dengan berpindahnya


zat perantara. Konveksi sebenarnya mirip dengan konduksi, hanya saja jika konduksi adalah
perpindahan kalor tanpa disertai zat perantara sedangkan konveksi merupakan perpindahan
kalor yang di ikuti zat perantara. Contoh konveksi dalam kehidupan sehari-hari dapat anda
lihat pada proses pemasakan air, apakah anda tau apa yang terjadi saat air dimasak? Saat air
dimasak maka air bagian bawah akan lebih dulu panas, saat air bawah panas maka akan
bergerak ke atas (dikarenakan terjadinya perubahan masa jenis air) sedangkan air yang diatas
akan bergerak kebawah begitu seterusnya sehingga keseluruhan air memiliki suhu yang sama.

Konveksi atau aliran adalah perpindahan kalor disertai dengan perpindahan partikel-pertikel
zat tersebut karena perbedaan massa jenis zat.Secara umum ada dua konveksi pada zat, yaitu :

1. Konveksi pada zat cair. Konveksi dalam zat cair dapat diperlihatkan dalam
pemanasan air. Air dipanaskan akan memuai sehingga massa jenisnya akan
berkurang. Karena massa jenisnya berkurang, air bergerak naik. Tempatnya
digantikan oleh air yang suhunya lebih rendah, bergerak turun karena massa jenisnya
lebih besar.
2. Konveksi pada gas. Terjadi ketika udara yang panas naik dan udara yang lebih dingin
turun. Konveksi pada udara dapat dilakukan dengan percobaan lilin yang dinyalakan
di dalam kotak . udara di sekitar lilin terpanasi sehingga naik melalui salah satu
cerobong. Tempatnya diganti oleh udara dingin yang masuk melalui cerobong yang
satunya lagi. Keadaan tersebut selalu tyerjadi sehingga menimbulkan aliran udara.
Aliran udara tersebut terlihat apabila kamu membakar kertas cerobong tempat
masuknya udara karena asap dari kertas akan terbawa aliran udara.
Diskusikan dengan teman sebangkumu ,
kenapa perpindahan kalor secara konveksi
hanya terjadi pada benda cair dan gas. Dan
tidak terjadi pada penda padat ?

Perambatan kalor yang disertai perpindahan massa atau perpindahan partikel-partikel zat
perantaranya seperti partikel udara disebut konveksi. untuk menghitung laju kalor secara
konveksi, yang merambat tiap detik dapat digunakan persamaan :

Dimana :
H = Laju perpindahan (J/s)
h = koefisien konveksi termal (j/sm2K)
A = Luas permukaan (m2)
∆ T = Perbedaan suhu (K)

3. Perpindahan Kalor secara Radiasi

Sumber : www.google.com
Radiasi Merupakan proses terjadinya perpindahan panas (kalor) tanpa menggunakan
zat perantara. Perpindahan kalor secara radiasi tidak membutuhkan zat perantara, contohnya
anda bisa melihat bagaimana matahari memancarkan panas ke bumi dan api yang
memancarkan hangat ke tubuh anda. Kalor dapat di radiasikan melalui bentuk gelombang
cahaya, gelombang radio dan gelombang elektromagnetik. Radiasi juga dapat dikatakan
sebagai perpindahan kalor melalui media atau ruang yang akhirnya diserap oleh benda lain.
Contoh radiasi dalam kehidupan sehari-hari dapat anda lihat saat anda menyalakan api
unggun, anda berada di dekat api unggun tersebut dan anda akan merasakan hangat.
Radiasi atau pancaran adalah perpindahan energi kalor dalam bentuk gelombang
elektromagnetik. Pada tahun 1897, Joseph Stefan melakukan pengukuran daya total yang
dipancarkan oleh benda hitam sempurna. Dia menyatakan bahwa daya total itu sebanding
dengan pangkatempatsuhu mutlaknya. Lima tahun kemudian Ludwig Boltzmann
menurunkan hubungan yang sama. Persamaan yang didapat sama dari hubungan ini dikenal
sebagai hukum Stefan-Boltzmann yang berbunyi “Energi yang dipancarkan oleh suhu
permukaan (A) dan sebanding dengan pangkat empat suhu mutlak permukaan itu (T4)” dan
ditulis sebagai berikut.

dengan σ dikenal sebagai tetapan Stefan-Boltzmann yang mempunyai nilai 5,67 x 10-8 Wm-
2
K-4. Karena tidak semua benda dianggap sebagai benda hitam sempurna maka persamaan
Stefan- Boltzman untuk benda dapat ditulis sebagai berikut :

Dengan e adalah koefisien yang disebut emisivitas, nilainya di antara 0 dan 1 serta
bergantung pada jenis zat dan keadaan permukaan. Untuk benda hitam sempurna, e = 1.

Begitu banyak manfaat kita mempelajari perpindahan kalor dan sering kita jumpai
dalam kehidupan sehari – hari seperti pada objek dalam materi ini yaitu pemanasan logam
untuk pembuatan parang, melicinkan pakaiaan dengan menggunakan setrika, memasak air
hinggah mendidih dan sebagainya. Seiring dengan berkembangnya kehidupan kita
membutuhkan konsep tekanan . Namun perpindahan kalor juga memberi dampak buruk
seperti radiasi sianar ultarviolet yang dapat merusak kulit jika terpapar secara langsung dan
dalam proses penggunan kayu bakar yang masih banyak digunakan masyarakat pedesaan
dalam memanaskan atau memasak menimbulkan polusi yang berbaya seperti efek rumah
kaca dan tercemarnya udara.

Karier dalam penerapan perpindahan kalor dalam bidang teknilogi sains dan teknologi
seperti tenaga ahli mesin , penempa besi seperi pembuat parang , Tenaga ahli dalam
pembangkit listrik, dan sebagainya.
Soal Tugas :
1. Satu batang logam dengan panjang 2 meter, memiliki luas penampang 20 cm2 dan
perbedaan suhu kedua ujungnya 500C. Jika koefisien konduksi termalnya 0,2
kal/ms0C, tentukan jumlah kalor yang dirambatkan per satuan luas persatuan waktu!

2. Suatu fluida dengan koefisien konveksi termal 0,01 kal/ms0C memiliki luas
penamoang aliran 20 cm2. jika fluida tersebut mengalir dari dinding yang bersuhu
1000C ke dinding lainya yang bersuhu 200C, kedua dinding sejajar, berapakah
besarnya kalor yang dirambatkan ?
3. Suatu fluida dengan koefisien konveksi termal 0,01 kal/ms0C memiliki luas
penamoang aliran 20 cm2. jika fluida tersebut mengalir dari dinding yang bersuhu
1000C ke dinding lainya yang bersuhu 200C, kedua dinding sejajar, berapakah
besarnya kalor yang dirambatkan?

4. Sebuah lampu pijar menggunakan kawat wolfram dengan luas 10-6 m2 dan
emisivitasnya 0,5. Bila bola lampu tersebut berpijar pada suhu 1.000 K selama 5
sekon (σ = 5,67 x 10-8 W/m2K4 ), hitunglah jumlah energi radiasi yang dipancarkan!
5. Grafik dibawah ini menunjukkan hubungan antara suhu (T) denga kalor (Q) yang
diberikan pada 1 gram zat padat.

Kalor lebur zat tersebut adalah...

Anda mungkin juga menyukai