3117-Article Text-6245-1-10-20160920 PDF
3117-Article Text-6245-1-10-20160920 PDF
Abstrak
Salah satu metode pembelajaran yang dapat diterapkan dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi adalah
Problem Based Learning. Donald Woods McMaster merupakan orang yang pertama kali memperkenalkan
istilah PBL, dan Fakultas Kedokteran Universitas McMaster, Ontario Kanada merupakan institusi
kedokteran yang memperkenalkan PBL dalam dunia pendidikan.
Ada empat prinsip penting dalam pembelajaran PBL, yaitu : pembelajaran merupakan suatu proses
konstruktif. (Learning should be a constructive process), pembelajaran merupakan suatu proses yang
dimotori oleh keinginan dari dalam diri sendiri (Learning should be a self directed process), pembelajaran
merupakan suatu proses yang dimotori oleh keinginan dari dalam diri sendiri (Learning should be a self
directed process) dan pembelajaran merupakan sesuatu yang diberikan kontekstual (Learning should be a
contextual process).
Salah satu metode yang digunakan dalam melaksanakan PBL adalah seven jumps tutorial. Metode ini
terdiri dari tujuh langkah yang disusun sistematis sehingga diskusi mahasiswa tentang suatu masalah
dapat berjalan dengan optimal dan mencapai tujuan baik sesuai karakteristik PBL
seluruh anggota dalam diskusi memiliki pertanyaan yang sedang dibahas. Pada
pemahaman yang sama terhadap istilah- tahap ketiga ini, mahasiswa diharapkan
7,8,9
istilah yang dimaksud dalam skenario. mampu menjadi menerapkan prinsip belajar
2. Mendefinisikan masalah (define the secara aktif, mahasiswa harus mampu
problem) mendengarkan, menulis dan berdiskusi
Di antara mahasiswa mungkin ada dengan mahasiswa lain untuk
berbagai macam perbedaan pendapat menyelesaikan masalah yang dihadapi
7,8,9
tentang pokok bahasan yang didiskusikan, dalam skenario.
tapi semuanya harus dipertimbangkan oleh
kelompok; sekretaris kelompok membuat 4. Mahasiswa membuat kesimpulan
daftar masalah yang telah disetujui secara terstruktur (review step 2 and 3)
kelompok. Pada langkah kedua ini, setiap Mahasiswa membuat tinjauan
mahasiswa memperoleh kesempatan untuk terhadap hasil pada langkah kedua dan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang ketiga, kemudian membuat penjelasan
berkaitan dengan permasalahan di dalam sementara; sekretaris kelompok
skenario yang perlu dibahas secara lebih mengorganisasikan penjelasan tadi, bila
7,8,9
mendalam. Dalam tahapan ini, masing- perlu membuat restrukturisasi.
masing mahasiswa berhak mengajukan
pertanyaan tanpa interupsi dari anggota 5. Mahasiswa membuat formulasi tujuan
7,8,9
kelompok lain atau tutor. belajar (formulating learning objectives)
Kelompok mencapai konsensus
3. Curah pendapat (brainstorming) tentang tujuan belajar mereka; tutor
Mahasiswa berdiskusi dengan memastikan bahwa tujuan belajar telah
menggunakan prior knowledge, setiap terfokus, tercapai, bersifat komprehensif
7,8,9
mahasiswa menyumbangkan pendapat dan tepat.
mereka dan kemudian mengidentifikasi
area yang masih belum jelas atau belum 6. Mahasiswa bekerja secara mandiri
lengkap; sekretaris kelompok mencatat untuk mencapai tujuan pembelajaran
hasil diskusi mereka. Pada langkah ini (private study)
mahasiswa memberikan jawaban Setiap mahasiswa belajar secara
sementara (hipotesis) terhadap pertanyaan- mandiri untuk mengumpulkan informasi
pertanyaan yang telah disepakati dalam yang berkaitan dengan masing- masing
langkah kedua. Setiap mahasiswa dapat tujuan belajar, mereka dapat menggunakan
mengemukakan pendapat dan berbagai sumber pembelajaran yang
pengetahuannya mengenai topik yang
tersedia, baik berupa textbook, artikel dan
sedang dibahas (brainstorming).
jurnal ilmiah maupun melalui konsultasi
Selanjutnya jawaban-jawaban tersebut
dengan pakar terkait topik yang sedang
didiskusikan bersama untuk dicari 7,8,9
dibahas.
kesepakatan kelompok atas hipotesis dari
99
JMJ, Volume 4, Nomor 1, Mei 2016, Hal: 95 –100 Amelia Dwi Fitri. Penerapan Problem...
DAFTAR PUSTAKA
1. Konsil Kedokteran Indonesia (KKI). Standar Kompetensi Dokter Indonesia, Cetakan Pertama, edisi
kedua, penerbit Konsil Kedokteran Indonesi, Jakarta, 2012
2. Baden, M.S., & Major, C.H. Foundations of Problem-based Learning. London: Open University
Press.2004
3. Savin-Baden, M., & Major, C.H. A brief history of problem-based learning. In: Savin-Baden, M.,
Major, C.H. Foundations of problem-based learning, London: Open University Press, pp. 10-22.2004
4. De Grave,W.S., Moust J., & Hommes J. The role of the tutor in a problem-based learning curriculum,
Maastricht: Universitaire Pers Maastricht.2003
5. Taylor, D., & Miflin, B.,Problem-based learning: where are we now?. Medical teacher, 30, pp. 742-
763.2008
6. Dolmans,D.H.J.M., & Wolfhagen, H.A.P.Complex interaction between tutor performance, tutorial
group productivity and the effectiveness of PBL units as perceived by students, Advance in health
Sciences Education, 10, pp. 253-261.2005
7. Davis, M. H., & Harden, R.M. AMEE Medical education Guide No. 15: problem-based learning: a
practical guide, Medical Teacher; 21, pp. 130-140.1999
8. Harsono. Pengantar problem-based learning. Yogyakarta: Penerbit MEDIKA FK UGM. 2008
9. Wood, Diana F. ABC of Learning and Teaching in Medicine, problem Based learning, Clinical
Review. British Medical Journal, Vol 326. 2003
100