ID Antropometri Bayi Baru Lahir Dan Risiko Relatif Terhadap Kematian Neonatal PDF
ID Antropometri Bayi Baru Lahir Dan Risiko Relatif Terhadap Kematian Neonatal PDF
ABSTRACT
The study or1 1274 full terttr new born infants (gestational age ?- 37 weeks) in Bogor and its
surroundings revealcd the highly positive relationship between birth weight arrd birth length (R2 =
49.0%), birth weight and chest circutrrference (R2 = 53.3%), hirth weG.hl aiid head circuttfirence (It2
= 40.6%). Regarding the anthropotrietric rtreasurretrrents, the .size o f l l ~ einfants were proportioiiul. The
head circurt$erence appears to be useful as a predictor of low birth weight. Artlong the infarits stutlied,
7.0% fl = 89) belongs to infra uterine growth retardation (IUGR) as n consequence of iriadequate
fetal growth. The relative risk of neonatal ttrortality oj' these IUCiR ir~fantswas 7.4 t i t ~ e greater
s !ha11
those of the adequate birth weight infarits (2 2500g).
aspek penyebab BBLR, yaitu : 1) bayi lahir bayi yang diselidiki adalah pengguna Posyandu
Prematur atau kurang dari 37 minggu yaitu ibu-ibu yang sewaktu hamil memeriksa-
kehamilan, dan 2) bay1 lahir cukup bulan (2 37 kan kehamilannva ke Puskesmas. Dari macam
m i n g y kehamilan) tetapi terjadi kemunduran peke jaandan pendidikan kepala keluarga,
pertumbuhan selama dalam kandungan '. Chase
mereka tergolong masyarakat dengan status
melaporkan bahwa bayi yang dilahirkan BBLR
menengah ke bawah.
ini mempunyai kemungkinan meninggal dunia
sebelum satu tahun 17 kali lebih besar dari bayi Sebelum dilakukan pengambilan data, tim
yang dilahirkan dengan berat bayi lahir cukup peneliti memberi penjelasan tentang maksud
(BBLC) 6. Sedangkan McCormick melaporkan dan tujuan penelitian di tingkat kecamatan yang
bahwa bayi BBLR mempunyai kemungkinan dilanjutkan di tingkat desa. Pertemuan di desa
meninggal pada masa neonatal 40 kali lipat dihadiri oleh kepala desa, staf desa, tokoh-tokoh
lebih besar dari bayi BBLC (2 2500 g) '. Risiko masyarakat, ketua RW/RK, anggota PKK, kader
kematian neonatal yang tinggi umumnya terjadi gizilpetugas KB dan dukun bersalin (paraji).
pada bayi lahir BBLR baik yang disebabkan Pada kesempatan tersebut diminta bantuan
oleh prematur maupun oleh retardasi kepala desa untuk menunjuk tenaga lokal yang
pertumbuhan. Selain itu, belum banyak dilapor- dapat membantu tim peneliti di lapangan.
kan tentang risiko kematian bayi BBLR yang 'Tenaga lokal yang ditunjuk oleh Lurah
lahir cukup bulan. Sehubungan dengan ha1
melalui ketua RWmK yang membantu tim
tersebut, maka dalam makalah ini akan
peneliti pada umumnya terdiri dari kader gizi
diuraikan risiko kematian neonatal bayi BBLR
cukup bulan. atau petugas KB, namun ada juga dukun
bersalin, pamong desa, istri pamong desa atau
Bayi BBLR yang aterm ini disebut bayi
istri ketua RWIRK. Setiap RW/RK mempunyai
kecil untuk masa kehamilan (KMK) atau
disebut juga "srnallforgestational age" (SGA), satu orang tenaga lokal, sehingga seluruhnya
atau disebut juga dengan istilah yang lebih ada 109 orang. Tugas tenaga lokal ialah
populer yaitu "intra uterine growth retardation" memberi motivasi kepada wanita-wanita hamil
(IUGR). Bayi dengan IUGR ini erat hubung- supaya mau mengikuti kegiatan pemeriksaan
annya dengan keadaan kurang gizi selama secara teratur tiap bulan di tempat pemeriksaan;
masa kehamilan, sehingga terjadi retardasi mengawasi ibu-ibu yang akan melahirkan;
pertumbuhan janin dalam kandungan "'. mendapatkan informasi segera (kurang dari 2 x
24 jam) tentang adanya bayi lahir dan
melaporkan segera kepada tim peneliti di
METODE
Puslitbang Gizi. Kecepatan informasi bayi lallir
Penelitian dilakukan di daerah Bogor dan sangat diperlukan agar peninlbangan dan
sekitarnya, antara tahun 1983 sarnpai dengan pengukuran bayi-bayi yang baru lahir dapat
1985 terhadap 1872 bayi barn lahir. Keluarga dilakukan sebelum 5 x 24 jam.
Pemeriksaan kesehatan dan pengukuran term") yaitu lebih atau sama dengan 37 minggu
antropometri dilakukan dua kali, yaitu pada umur dalam kandungan. Selain itu tanggal lahir
waktu lahir (segera setelah lahir) dan pada dicatat dan berat lahir ditimbang oleh peneliti.
*
waktu bayi berumur 1 bulan. Juga dipelajari Pengolahan data ditujukan untuk mernperoleh
tentang susu dan makanan yang diberikan hubungan dan keeratan hubungan antar
kepada bayi pada hari-hari pertama setelah lahir berbagai hasil pengukuran antropometri,
sampai berumur 1 bulan. analisis juga dilakulkan dengan cara
mengelompokkan bayi BBLR dan BBLC
Penggunaan alat-alat antropometri dan berdasarkan berat lahir, kemudian dilakukan
cara-cara pengukurannya dilakukan sesuai analisis risiko relatif terhadap kematian
dengan petunjuk yang dikembangkan oleh neonatal.
Jelliffe 9. Alat antropometri, sebelum digunakan
dalaln penelitian, distandarisasi sedangkan para
petugas diu-ji lebih dallulu keterampilannya.
Dengan demikian dapat diketahui ketepatan
petugas dalarn melakukan pengukuran
antropometri, dan ketelitian hasil kerjanya. Hasil pemilahan data dari sebanyak 1872
Pengukuran antropometri dilakukan oleh bidan contoh hanya 1274 yang ternyata mernenuhi
atau ahli gizi yang telah berpengalaman dalam syarat untuk diolah datanya yaitu lahir cukup
bidang ini lebih dari lima tahun. Pengukuran bulan (2 37 minggu) dan berat lahirnya
berat badan bayi dilakukan dengan ditimbang sebelum bayi berumur 144 jam.
menggunakan timbangan bayi "beatn balance Adalah sangat sulit untuk dapat mengukur bayi
scale" yang dapat dibaca sarnpai pada ketepatan baru lahir di lapangan dalarn waktu kurang dari
10 g. Alat pengukur panjang badan terbuat dari 24 jam. Karena itu dicari informasi sampai
kayu dengan meteran pada kedua sisinya, dan seberapa jauh peninlbangan berat lahir itu
bayi dibaringkan pada alat pengukur tersebut masih dapat ditoleransi. Sebanyak 62 bayi baru
dengan badan kaki yang lurus, sesuai dengan lahir, yang berat lahirnya dapat ditirnbang
teknik yang digambarkan oleh Jelliffe 9 . sebclum bcrumur 24 jam, diikuti dan ditirnbang
Ketepatan pembacaan panjang badan dilakukan setiap hari benurut-turut selama 6 hari. Tabel I
sampai pada 0,l cm. Pengukuran iingkaran menggambarkan rata-rata hasil penimbangnn,
badan dan lingkaran kepala dilakukan dengan dan hasil tidak menunjukkan perbcdaan yang
alat "Jber glass" dengan ketelitian 0,l cm. nyata. Oleh sebab itu, berdasarkan hasil
pengarnatan ini, maka bcrat bayi sampai
Pengolahan data hanya dilakukan bemmur 6 hari ( 5 144 jam) masih dapat
terhadap bayi yang lahir cukup bulan ('yill dikategorikan sama dcngan berat lahir.
Tabel 1. Rata-rata Berat Badan dari Bayi yang Sam? yang Ditimbang Pada Umur
yang Berbeda.
Tabel 2 nienyajikan proporsi junllali bayi antara 2500 - 3000 g adalall yang terbanyak
menurut pcngcloriipokan berat lahir. yaitu 48,794(N= 620),dan jumlah yang kedua
Dari Tabel 2 tersebut dapat dilillat bahwa terbanyak adalah antara 3000 - 3500 g yaitu
bayi berat lallir rendall (BBLR) yang dilahirkan 37,8% (N= 482). Sedangkan jumlah bayi yang
cukup bulan terdapat sebanyak 7,0% (N = 89). berat lahirnya di atas 3500 g hanya sebanyak
Junllah bayi yang lahir dcngan berat badari 10% (N= 128).
r"-'-"" " " ' ' " ""' "" ' "' " "' ' ' "' ' "' "' " ' ' " ' ' " '
21
Bul. P e ~ ~ e l iKcsel~at.
t. 22 (4) 1994
Antropometri bayi barn lahir ...................... Y.K.Husaini et al.
Garnbar 1 menyajikan plot peluang Rata-rata berat lahir dan panjang lahir
kumulatif berat bayi lahir untuk melihat dari bayi yang dilahirkan cukup bulan pada
penelitian ini masing-masing adalah 2994 k
kenormalan pola pencaran titik-titik yi dan
pi, di mana yi = nilai berat lahir bayi ke i dan
*
381 g clan 48,5 1,9 cm. Sedangkan lingkaran
kepala adalah 33,s k 1,3 cm, dan lingkaran
pi = peluang kumulatif untuk nilai berat lahir dada adalah 32,6 *
1,7 cm. Pada waktu bayi
bayi ke i. Nilai pi diperoleh dengan lahir rata-rata lingkaran kepala sedikit lebih
menggunakan rumus (i - %)In, di mana i = besar dari pada dada.
observasi yang ke i dan n = jumlah observasi. Hubungan antara berat lahir dengan
Pada gambar tersebut terlihat pola pencaran ukuran antropometr-i lainnya disajikan pada
titik-titik membentuk pola garis lums sehingga Gambar 2,3, dan 4. Hubungan antara berat lahir
sebaran data dapat didekati dengan pola sebaran dengan panjang lahir, hubungan antara berat
normal. lahir dengan lirigkaran kepala, dan hubungan
antara berat lahir dengan lingkaran dada, X = berat lahir, dengan nilai koefisien
masing-masing sangat erat (P< 0,001). Persa- determinasi sebesar 53,34%. Dari ketiga
maan regresi untuk hubungan antara : 1). Berat persamaan regresi tersebut terlihat bahwa ada
lahir dan panjang lahir adalah Y = 39,13 + kecendemngan makin ringan berat lahir,
0,0032 X, di mana Y = panjang lahir dan X = panjang badan makin pendek, serta lingkaran
berat lahir, dengan koefisien detenninasi (R2) kepala dan lingkaran dada juga makin kecil.
sebesar 49,04%; 2). Berat lahir dan lingkaran Dengan kata lain besar-kecilnya bayi yang
kepala adalah Y = 27,65 + 0,002 1 X, dimana Y dilahirkan adalah proporsional. Apabila bayi
= lingkaran kepala, dan X = berat lahir, dengan yang lahir besar, semua ukuran antropometri
nilai koefisien determinasi sebesar 40,57%; 3). juga besar, sebaliknya bila bayi lahir dengan
Berat lahir dan lingkaran dada adalah Y = berat badan rendah, maka semua ukuran
23,53 + 0,0030 X, dimana Y = lingkaran dada antropometri lainnya juga rendah atau kecil.
Gambar 2. Plot antara Panjang Badan dan Berat Bayi Lahir Cukup Bulan.
0
38- o o
u (3
0
0 0 cz
0
/
' /'
L
Q 0 0
61 0
1 1 7 - 7 - -.
1 , .- 1
38; o *..- _.-
i o 0 ,.-
D
0 0 0 ,/'
0 0 oo
n o a
0
0 0
u
0
n
J- G a-
'1
0
Tabel 3. J u ~ i ~ l aBayi
l i yang Hidup (Ian Mcninggal Mctiu~utKcloml)ol< Beri~tLirhir.
bermanfaat setelah anak berumur 2-3 tahun 'O. perkembangan neurotransmitter yang terlambat.
Hal ini disebabkan lingkaran kepala dan dada Manifestasi dari besarnya otak tampak pada
relatif hampir sama sampai bayi berumur ukuran lingkaran kepala, hubungan ini
kurang lebih 6 bulan. Setelah umur tersebut dinyatakan dengan korelasi linier antara jumlah
lingkaran kepala tumbuh lebih lambat dari pada DNA dalam otak dengan lingkaran kepala ".
lingkaran dada. Oleh karena itu untuk anak Dengan demikian lingkaran kepala yang lebih
umur 6 bulan sampai 5 tahun nilai rasio antara kecil pada bayi dengan BBLR kemungkinan
lingkaran kepala dan dada kurang dari satu akan mempengaruhi tingkat kecerdasannya.
dapat digunakan sebagai indikator untuk Bayi dengan BBL,?: berpeluang mempunyai
menunjukkan bahwa anak tersebut menderita tingkat kecerdasan lebih rendah dibandingkan
kurang kalori protein (KKP). bayi dengan BBLr
Pada janin dalam kandungan per- yang menghambat kerja otak yang disebabkan
karena ketidaknormalan biokimiawi otak
tumbuhan otak terutama adalah prilipertif
sebagai akibat kekurangan gizi dapat bersifat
(bertambah banyak jumlah sel), proses
permanen atau tid'ak permanen, belum lag1
pembelahan sel ini sangat pesat terjadi.
konklusif 12.
Keadaan kurang gizi pada wanita hamil dapat
menyebabkan jumlah sel otak janin menurun Dari persamaan-persamaan regresi antara
terutama pada cerebrum. Penurunan pada berat lahir dingan panjang lahir, antara berat
cerebrum ini diikuti dengan penurunan jumlah lahir dengan lingkaran dada, dan antara berat
protein, glikogen, lemah dan enzim serta lahir dengan lingkaran kepala, didapatkan batas
kebanyakan tidak lebih rendah dari 2000 g. untuk menurunkan angka kematian neonatal
Bayi yang mempunyai berat lahir lebih rendah dan angka kematian bayi.
mengakibatkan kematian neonatal lebih tinggi,
terutama pada berat,lahir kurang dari 2000 g.
UCAPAN TERIMA KASIH
Secara umuni para ahli rnenyatakan
Penulis mengucapkan terima kasih banyak
bahwa dua pertiga dari jumlah kematian
kepada Dr. Ir. Sarkani Musa, dosen Ilmu
neonatal disebabkan BBLR, oleh sebab itu
Statistik.di IPB, Bogor, yang telah membirnbirig
proporsi angka BBLR dapat dipergunakan
dan memberikan nasihat dalam melaksan'akan
sebagai prediktor arigka kematian neonatal.
analisis dan menginterpretasikan data.
Angka kematian neonatal ini mempunyai
konstruksi sariipai 40% dari angka kenlatian
bayi, seliingga dengan rnenekan angka BBLR DAFTAR RUJ JKAN
berarti dapat menun~nkan arigka kematian
neonatal dan arigka ke~riatian bayi. Upaya 1. Husdini, Y.K., Husaini, M.A.,Sulai~nan, Z.,
memperbaiki keadaan gizi dan keseliatan Zahari, A.B., Barizi, Hudono, S.T. and Karyadi,
wariita lianiil sehingga terliindar dari D. (1986). Maternal malnutrition, outcome of
nielahirkan bayi dengan BBLR yang sekaligus prenancy, and a simple tool to identify women at
menurunkan pula arigka kerrratian bayi lebill risk. Food and Nutr. Bul. 8:71-75.
efisien daripada pendekatan dengan cara 2. Husaini, Y.K., Sandjaja, Djoko Kartono, dan
menibangun unit pelayanan intensif agar bayi Darwin Karyadi (1986). Keadaan gizi dan
yang lallir dengan BBLR dapat terus liidup. keseliatan ibu hamil : karakteristik sosio-
Selain pelayariari iritensif biasanya malial juga demografi, mediko obstetrik dan konsumsi
pada perkembangan selanjutnya bayi dcngan makanan. Bul. Penelitian Keseliatan, 14:22-40.
BBLR membutulkan pelaya~ian mental
3. Husaini, Y.K., Husaini, M.A., Sulai~nan,Z.,
sehingga perkembangan kccerdasannya dapat
Zahari, A.B., Sandjaja, Hennan, S., Barizi,
mericapai tingkat yang sama dengan bayi yang
Hudono, S.T., dan Karyadi, D. (1986). KMS Ibu
laliir dengan BBLC 12. Jadi dengan ~riengenal
Halilil : Teknologi sederhana untuk menunjang
cara-cara identifikasi wanita hamil yang
program kesehatan. Dalam Sri Kardjati dan
niempuriyai risiko tinggi nielahirkan bayi
Darwin Karyadi, penyusun. Hasil Seminar lptck
dengan BBLR aka11 sangat mcmbantu program
Gizi dan Keschatan Ibu Ha~nil.Oktober 14-15.
dalani meningkatkan kebersihan dalani upaya
Cipunas, Bogor.
menun~nkan angka BBLR dan scla~ijutnya
4. Conunittee to Study the Prevention 01' LHW,
mcnurunkan angka kematian bayi. Dengall Institute of Medicine ( 1985). l'revcnting Low
dcmikian pcnggunaan Kartu Menitju Sclint l3irtll Weight, National Acaclclny Press.
(KMS) Ibu H:i~iiil sangat rclcvan dcngan upaya Wasl~iligtonIIC.
Antropometri bayi baru Iahir ...................... Y.K. Husaini et al.
5. Kramer, M.S. (1987). Detennu~antof Low Birth Nutrition Pre-and Postnatal Development. (M.
Weight: Methodological assessment and Whick, ed.). p. 229-257. Plenum Press, New
meta-analysis. Bull. of the World Health York.
Organization, 56 (5) : 663-737. 11. Winick, M. (1979). Malnutrition and mental
6. Chase, H.C. (1989). Infant lnortality and weight development. Dalani : H u m a ~Nutrition,
~ A.
at birth. A11.J. Public Health. 59 : 1618. Comprehensive Treatise I, Nutrition Pre-and
7. McConnick, M.C. (1985). The contribution of Postnatal Development. (M. Winick, ed.). p :
low birth weight to infant mortality and 41-57. Plenum Press, New York.
childhood morbidity. N. Engl. J. Med., 312 : 12. Cohen, B.L. and Wurtman, R.J. (1979).
82-90. Nutrition and brain neurotransmitter. Dalanr :
8. Cmise, M.O. (1973). Low birth weight infants 1. Human Nutrition, A Cornpreliellsice Treatise I,
velocity arid distance growth, birth to 3 years. Nutrition Pre-and Postnatal Development. (M.
Pediatrics, 5 1 : 629-627. Winick, ed.). p : 103-127. Plenum Press, New
9. Jelliffe, D.B. (1966). The Assessment of the York.
Nutritional Status of the Community. WHO, 13. Shapiro, S. McConnick, M.C. Starfield, B.H.,
Geneva. Krischer, J.P. and Bross, D. Relevance of
10. Jelliffe, D.H. and Jelliffe, E.F.P. (1979). Early correlates of infants deaths for siqnificant
infant nutrition ' Breast Feeding. Dalanc : morbidity at 1 year of age. Am.J. Obstet.
Human Nutrition, A. Comprehensive Treative I, Gyl~ecol.136 : 363-373.