Anda di halaman 1dari 11

POLITEKNIK POS INDONESIA

Alamat : Jl. Sariasih No. 54 Sarijadi Bandung 40151; Telp. 022-2009562 Fax. 022-2009568
http://www.poltekpos.ac.id

MODUL PRAKTIKUM MANAJEMEN PERSEDIAAN


Dosen : Erna, ST., MT.
Nama : Rizky Khoiriyah Hasibuan
Npm : 6164024
Materi Kuliah : Manajemen Persediaan
Topik Praktik : Perhitungan Metode Pengendalian Persediaan
Probabilistik Model P Dengan Back Order
Nilai : Maksimum 100

DEFINISI UMUM
Model Persediaan Probabilistik adalah model persediaan dengan
karakteristik permintaan dan kedatangan pesanan yang tidak diketahui secara pasti
sebelumnya, tetapi nilai ekspektasi, variansi dan pola distribusi kemungkinannya dapat
diprediksi dan didekati berdasarkan distribusi probabilitas

Metode Probabilistik Model P: Kebijakan persediaan dengan model P berkaitan


dengan penentuan besarnya stok operasional yang harus disediakan beserta dengan cadangan
pengamannya.

Model P dengan Back Order: Model ini hanya berlaku jika kekurangan persediaan
diperlakukan dengan back order. Dalam hal ini, pengguna menunggu barang yang diminta
sampai tersedia.
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Mahasiswa mampu membuat dan menjelaskan Perhitungan Metode Probabilistik Model P
Dengan Back Order
PRAKTIKUM PROSEDUR PENENTUAN PERHITUNGAN METODE
PENGENDALIAN PERSEDIAAN PROBABILISTIK MODEL P DENGAN
BACK ORDER

Model Persediaan Probabilistik


model persediaan dengan karakteristik permintaan dan kedatangan pesanan yang tidak
diketahui secara pasti sebelumnya, tetapi nilai ekspektasi, variansi dan pola distribusi
kemungkinannya dapat
diprediksi dan didekati berdasarkan distribusi probabilitas.
Asumi yang digunakan dalam model ini adalah sebagai berikut:
1. Permintaan bersifat berubah-ubah secara acak
2. Waktu antar pesanan berubah-ubah (acak) untuk setiap pemesanan.
3. Harga barang konstan terhadap kuantitas/waktu
4. Rata-rata permintaan kira-kira tetap terhadap waktu.

Metode Probabilistik Model P

Kebijakan persediaan dengan model P berkaitan dengan penentuan besarnya stok


operasional yang harus disediakan beserta dengan cadangan pengamannya.

Model P memecahkan tiga permasalahan, yaitu:

1. Jumlah barang untuk setiap kali pemesanan (Q):


2. Waktu pemesanan dilakukan (T)
3. besarnya cadangan pengaman (Ss) .
Model P diawali dengan menentukan periode antar pemesanan yang diasumsikan
konstan. Kemudian menentukan besarnya ukuran pemesanan ekonomis (qo) untuk setiap
periode T yang besarnya dapat berbeda antara tiap pemesanan. Selanjutnya, menentukan
nilai cadangan pengaman (ss) yang harus disediakan untuk meredam permintaan
dengan fluktuasi yang tidak teratur, dengan menyeimbangkan optimasi biaya dan
pelayanan pelanggan. Model P dapat dilakukan dengan asumsi back order.

Model P dengan Back Order

Model ini hanya berlaku jika suatu saat perusahaan mengalami kekurangan persediaan
dan tidak dapat memenuhi permintaan pelanggan, tetapi pelanggan menyetujui untuk menunggu
pengiriman pesanan berikutnya maka backorder dapat dilakukan. Sehingga perusahaan tidak
akan kehilangan penjualan.
Dalam sistem Economic Order Interval mengasumsikan waktu yang diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan adalah konstan. Secara aktual, asumsi ini sulit dipenuhi karena banyak
masalah yang tidak dapat dihindarkan sehingga pemesanan yang telah dilakukan tidak dapat
terkirim sesuai perkiraan. Dengan itu kita bisa menggunakan perhitungan model p dengan back
order agar pesanan yang terkirim sesuai perkiraan.

BERIKUT ADALAH RUMUS PERHITUNGAN MODEL P DENGAN BACK ORDER

1) Hitung nilai To
(T =y / β )

2) Hitung nilai α dan R


3) Hitung total onkos inventori

4) Mengubah (y / β)0

i. Jika hasil (OT)0 baru lebih besar dari (OT)0 awal, iterasi penambahan To

dihentikan. Kemudian dicoba dengan iterasi pengurangan (To = To - ∆To) sampai

ditemukan nilai T = To yang memberikan nilai ongkos total minimal.

ii. Jika hasil (OT)0 baru lebih kecil dari (OT)0 awal, iterasi penambahan (To = To+∆To)

dilanjutkan dan baru berhenti apabila (OT)o baru lebih besar dari (OT)o yang

dihitung sebelumnya. Harga To yang memberikan ongkos total terkecil (OT)

merupakan selang waktu optimal.

Keteranan simbol :

y = Jumlah pesanan (unit) β = Jumlah permintaan (unit)


n = Total perjalanan armada s = Biaya produksi ($)
K = Biaya pesan ($) c = Biaya variabel transportasi ($)
m = Jumlah armada yang digunakan f = Biaya tetap transportasi ($)
h = Biaya penyimpanan ($)
N = Jumlah kekurangan inventori per siklus (unit)
z = Variabel acak permintaan barang selama (y/ β) + L
f(zα) = Distribusi kemungkinan permintaan sebesar z
cu = Ongkos kekurangan ($)
R = Inventori maksimum yang diharapkan
y/β = Perioda waktu antarpesanan (T)
S = Deviasi standar kebutuhan

Contoh Soal:

Diketahui (diperoleh dari data-data paper Zhao, dkk., 2004):


s = $ 0,30 / unit K = $ 100,00
h = $ 0,02/ unit cu = $ 20,00
c = $ 40,00 f = $ 0,10
L = 2 hari p = 200 unit
n = 5 kali perjalanan U=8
t=4 β = 100 unit
S = 10%β d = U/t
m = n/d
Soal:

a. Waktu antarpemesanan (T = (y / β) ), jumlah inventori maksimum (R) dan total


ongkos inventori
b. Menghitung besarnya safety stock (SS)

Penyelesaian:
a. Waktu antarpemesanan (T = (y / β) ), jumlah inventori maksimum (R),
dan total ongkos inventori
Interasi 1

1. Hitung nilai To ( waktu pengiriman)


(T =y / β )
hari

2. Hitung nilai α dan R


Tabel 1. Hubungan α(kemungkinan kekurangan), Zα (deviasi normal standar), f (Zα)

(ordinat), dan ΨZα (ekspektasi parsial)


3. Hitung total onkos inventori

=10 √ 17+2 *
(0.044 -2.10(0.0065))
= 1.3
dibulatkan
keatas N=2

100 20∗2
= 100*0.3 + 17
+ (1909.15−100− 17∗100
2 ) 0.02 + 17
+

5∗40+(0.1∗5/2)
17

= $69.19

4. mengubah (y / β)0
ii. Menghitung nilai α (Tabel 1) dan R

0.097

2810.3

iii. Hitung total


onkos
inventori

=10 √ 26+2 * (0.0596 -1.95(0.009)) = 2,23 dibulatkan ketas menjadi


N=3
100
= 100*0.3 + 26
+ (2810.32−100− 26∗100
2 ) 0.02 +
20∗2
26
+
5∗40+(0.1∗5/2)
26

= $ 72.06

ii. Men
ghitu
ng
nilai
α

(Tabel 1) dan R

0.032
iii. Hitung total onkos inventori

=10 √ 9+2 * (0.0252 -2.35(0.032)) = 1.6 dibulatkan ketas menjadi N=2

100
= 100*0.3 + 9
+ (1107.79−100− 9∗100
2 )
0.02 +
20∗2
9
+

5∗40+(0.1∗5/2)
9

= $ 78.95

iv Berhenti karena total ongkos lebih tinggi


Dengan demikian perioda waktu antar pemesanan sebesar 17 hari (yang
memberikan ongkos inventori total terkecil).

b. Menghitung besarnya safety stock (SS)


Penyelesaian:

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan contoh numerik, diperoleh
beberapa variable keputusan sebagai berikut:
1. Perioda waktu antar pemesanan selama 17 hari
2. Besarnya inventori maksimum sebesar 1910 unit
3. Besarnya cadangan pengaman 110 unit
4. Dengan kondisi 1 sampai 3, akan dihasilkan ongkos inventori total yang minimum
sebesar $ 69. ongkos inventori total minimum sebesar $70.00). hal ini menunjukkan
terjadi saving ongkos inventori total sebesar $0.802.

Anda mungkin juga menyukai