Anda di halaman 1dari 6

TUGAS INDIVIDU (RESUME)

SIFAT-SIFAT YANG DIPERLUKAN WIRAUSAHA &


KEPRIBADIAN, TEMPRAMEN, DAN WATAK WIRAUSAHA

(Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah


Kewirausahaan)

Ditulis oleh :

Wahyu Fauzan Syahputra


17004070

Dosen Pengampu :
Drs. Zelhendri Zen, M.Pd.

KURIKULUM & TEKNOLOGI PENDIDIKAN


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
TAHUN AKADEMIK 2019 / 2020
A. SIFAT-SIFAT YANG DIPERLUKAN WIRAUSAHA
Dari berbagai penelitian yang ada ditemukan sembilan belas sifat penting wirausaha yang
diperoleh dari tujuh penelitian yang pernah dilakukan. Kesembilan belas sifat itu
dikelompokkan menjadi enam sifat unggul (research methodology workshop, 1977), sebagai
berikut. (1) Percaya diri: (2) Originalitas (3) Berorientasi manusia (4)Berorientasi hasil kerja
(5) Berorientasi masa depan (6) Berani ambil risiko
Kita akan membahas satu per satu dari keenam sifat tersebut;
1. Percaya Diri, seorang entrepreneur haruslah memiliki sifat percaya diri yang tercermin
dari:
 Yakin dan optimisme: ia harus yakin dan optimis bahwa usahanya akan maju dan
berkembang untuk itu Seorang wirausaha harus mampu menyusun rencana
keberhasilan perusahaannya. Pengantar Kewirausahaan
 Mandiri: Tidak mengandalkan dan bergantung orang lain atau keluarga.
 Kepemimpinan, dan dinamis: Seorang wirausaha harus mampu Bertanggung
jawab terhadap segala aktivitas yang dijalankannya, baik sekarang maupun yang
akan datang. Tanggung jawab seorang pengusaha tidak hanya pada material, tetapi
juga moral kepada berbagai pihak.

2. Originalitas: seorang entrepreneur haruslah memiliki sifat orginalitas yang tercermin


dari:

 Kreatif: mampu mengembangkan ide-ide baru dan menemukan cara-cara baru


dalam memecahkan persoalan
 Inovatif: mampu melakukan sesuatu yang baru yang belum dilakukan banyak
orang sebagai nilai tambah keungulan bersaing.
 Inisiatif/proaktif, mampu mengerjakan banyak hal dengan baik, dan memiliki
pengetahuan. Inisiatif dan selalu proaktif. Ini merupakan ciri mendasar dimana
pengusaha tidak hanya menunggu sesuatu terjadi, tetapi terlebih dahulu memulai
dan mencari peluang sebagai pelopor dalam berbagai kegiatan.

3. Berorientasi Manusia, terdiri dari:


 Sifat suka bergaul dengan orang lain berarti anda harus mampu mengembangkan
dan memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak, baik yang berhubungan
langsung dengan usaha yang dijalankan maupun tidak. Hubungan baik yang perlu
dijalankan antara lain kepada para pelanggan, pemerintah pemasok, serta
masyarakat luas
 Komitmen, Komitnen pada berbagai pihak merupakan ciri yang harus dipegang
teguh dan harus ditepati. Komitmen untuk melakukan sesuatu memang
merupakan kewajiban untuk segera ditepati dan direalisasikan.
 Responsive terhadap saran/kritik. Menganggap saran dan kritik adalah dasar untuk
mencapai kemajuan. Saran dan kritik yang masuk di respon dengan baik untuk
memperbaiki pelayanan kepada pelanggan, proses bisnis dan efesiensi perusahaan

4. Berorientasi Hasil Kerja, terdiri dari sifat:


 Ingin berprestasi, kemauan untuk terus maju dan mengembangkan usaha. IQ dan
EQ tidak cukup untuk memprediksi keberhasilan. Dibutuhkan AQ (Adversity
quotient) yaitu tingkat ketahanan terhadap hambatanhambatan yang ditemuinya
dalam mencapai keberhasilan. Dalam AQ ada tiga tipe pendaki
puncakkeberhasilan, yaitu quitter, champer, dan climber. Tipe quitter adalah
mereka yang langsung menyerah atau tidak mau memanfaatkan peluang. Tipe
champer adalah mereka yang cepat puas dengan apa yang sudah dicapai walaupun
bisa mencapai keberhasilan yang lebih tinggi kalau mereka mau. Tipe climber
adalah orang yang terus mendaki tangga keberhasilan hingga mencapai puncak
tertinggi meski menemui berbagai hambatan atau rintangan.
 Ketahanan terhadap berbagai hambatan ini terdiri dari empat komponen, yaitu
reach, ownership & original,control, endurance. Reach berarti seberapa jauh
kemalangan/rintangan yang ditemui itu mempengaruhi hal-hal lain dalam
kehidupan. Ownership & original adalah persepsi orang terhadap
rintangan/hambatan.
 Control berarti melihat kemampuan mengontrol hambatan/rintangan dalam
kehidupan. Endurance berarti sejauh mana kita melihat rintangan/hambatan
senagai sesuatu yang terus terjadi atau hanya terjadi secara kebetulan,
 cepat berlalu dan tidak akan terjadi lagi.
 Berorientasi keuntungan, semua cara dan usaha yang dilakukan harus
mendatangkan profit, karena bisnis tidak akan bisa bertahan dan berkembang jika
tidak ada profit
 Teguh, tekun, dan kerja keras, Kerja keras. Jam kerja pengusaha tidak terbatas
pada waktu, di mana ada peluang di situ ia datang. Kadang-kadang seorang
pengusaha sulit untuk mengatur waktu kerjanya. Benaknya selalu memikirkan
kemajuan usahanya. Ide-ide baru selalu mendorongnya untuk bekerja keras
merealisasikannya. Tidak ada kata sulit dan tidak ada masalah yang tidak dapat
diselesaikan.
 Penuh semangat, dan Penuh energi. Melakukan semua aktivitas dengan semangat
untuk keberhasilan.

5. Berorientasi masa depan


terdiri dari sifat pandangan ke depan, ketajaman persepsi. Untuk itu anda harus Memiliki
visi dan tujuan yang jelas. Hal ini berfungsi untuk menebak ke mana langkah dan arah
yang dituju sehingga dapat diketahui apa yang akan dilakukan oleh pengusaha tersebut
Beorientasi pada prestasi. Pengusaha yang sukses selalu mengejar prestasi yang lebih baik
daripada prestasi sebelumnya. Mutu produk, pelayanan yang diberikan, serta kepuasan
pelanggan menjadi perhatian utama. Setiap waktu segala aktivitas usaha yang dijalankan
selalu dievalusi dan harus lebih baik dibanding sebelumnya.

6. Berani ambil risiko


terdiri dari sifat mampu ambil risiko, suka tantangan. Berani mengambil risiko. Hal ini
merupakan sifat yang harus dimiliki seorang pengusaha kapan pun dan di mana pun, baik
dalam bentuk uang maupun waktu. Penelitian Mc Ber & Co di Amerika Serikat pada usaha
kecil (dalam Zimmerer & Scarborough,1998) menemukan sembilan ciri wirausaha yang
berhasil, yang dibagi ke dalam tiga kategori, sebagai berikut:
1. bersifat proaktif, yaitu inisiatif yang tinggi dan asertif;
2. orientasi prestasi, yaitu melihat kesempatan dan bertindak langsung, orientasi efisiensi,
menekankan pekerjaan dengan kualitas tinggi, perencanaan yang sistematis,
monitoring
3. komitmen dengan pihak lain,yaitu komitmen yang tinggi pada pekerjaan, dan
menyadari pentingnya hubungan bisnis yang mendasar.

B. KEPRIBADIAN, TEMPRAMEN, DAN WATAK WIRAUSAHA


1. Kepribadian Wirausaha
Kepribadian adalah keseluruhan cara seorang individu bereaksi dan berinteraksi
dengan individu lain. Kepribadian seseorang tidak sama dengan kepribadian orang lain.
Kepribadian ini adalah sangat unik, demikian dinyatakan oleh para ahli. Adapun salah satu
bentuk kepribadian yang dimiliki oleh seseorang wirausahawan, yaitu dia dapat memikat
orang lain dan orang menjadi simpati padanya, serta tertarik dengan pembicaraannya.
Wirausahawan yang memiliki kepribadian seperti ini sering sekali berhasil dalam
menjalankan usahanya.
Adapun wirausahawan yang secara fisik tidak meyakinkan, tidak menarik, tetapi
setelah mengobrol rasanya tersimpan suatu daya tarik, sehingga calon relasi tadi makin
tertarik, akhirnya menjurus ke arah hubungan lebih dekat dan saling memberi harapan.
Kepribadian semacam inilah yang perlu dikembangkan oleh wirausaha.

2. Tempramen Wirausaha
Temperamen adalah gejala karakteristik daripada sifat emosi individu wirausaha,
termasuk juga mudah tidaknya terkena rangsangan emosi, kekuatan serta kecepatannya
bereaksi, kualitas kekuatan suasana hatinya, segala cara dari pada fluktuasi (gelombang)
dan identitas suasana hati.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, temperamen didefinisikan sebagai sifat batin
yang tetap memengaruhi perbuatan, perasaan, dan pikiran (misalnya periang, penyedih,
dsb). Nah, secara naluriah, setiap manusia memiliki kecenderungan temperamen ini
sebagai ciri khas dari dirinya. Itu sebabnya, perangai setiap orang berbeda-beda sehingga
untuk menyikapinya diperlukan cara yang berbeda pula.
Untuk dapat menentukan seseorang wirausaha itu memiliki temperamen yang mana,
maka personal tersebut dapat mengikuti tes kepribadian (psikotes), tes ini harus diisi
dengan sejujurnya, agar hasil yang didapatkan sesuai atau hampir sama dengan
kepribadian kita yang sesungguhnya. Secara umum jenis temperamen dapat dibedakan
menjadi 4 bagian, yaitu sebagai berikut :
a) Sanguine
Seseorang yang memiliki tipe sanguine adalah orang yang ramah dan hangat,
berusaha menyenangkan hati orang lain, supel dalam bergaul, kehadirannya
meramaikan suasana, mudah tertawa tapi mudah pula terharu. Tetapi orang jenis ini
punya kekurangan, seperti sembrono, sering berbohong/membual, kurang bisa
diandalkan dalam melaksanakan tanggung jawabnya, kurang berpikir panjang,
kurang tekun, jika dimarahi dia akan menangis tersedu-sedu tetapi ia akan langsung
melupakannya.
b) Melankolis
Seseorang yang memiliki tipe melankolis ini adalah orang yang tekun dalam
melakukan sesuatu, berbakat, pefeksionis, suka yang indah-indah, setia, biasanya
tanpa disuruh dia akan langsung mengerjakan tugasnya, sangat menjaga barang
pribadi, hanya dengan disindir saja dia sudah langsung tahu letak kesalahannya dan
berusaha untuk memperbaikinya.
Tapi orang jenis ini sangat perasa dan cenderung pemurung, sangat sensitif dan
mudah tersinggung, kata-kata kasar yang dituju padanya akan sangat melukai hatinya
dan sulit untuk dia lupakan, cenderung pendendam dan jelas menarik diri dari
lingkungan luar, mengasihani diri sendiri
c) Kolerik
Seseorang yang mempunyai temperamen jenis ini merupakan orang yang
berkemauan keras, berjuang untuk mendapatkan apa yang diinginkannya (ambisius),
mandiri, punya rasa percaya diri yang kuat, suka menjadi pemimpin, aktif dan
produktif.
Tapi orang jenis ini cenderung keras kepala, cenderung ingin menjadi dominan di
antara teman-temannya, cenderung bertindak agresif, dan cenderung menentang
otoritas pemimpin secara terang-terangan.
d) Flegmatik
Berasal dari kata flegma yang artinya ketidak acuhan atau sikap dingin yang apatis
dan menjemukan. Keseluruhan sifat ini tampaknya kebalikan dari kolerik. Orang
dengan tipe ini adalah orang yang cinta ketenangan dan kedamaian, pendiam, tidak
rewel, penurut, easy going, dan tidak banyak menuntut.
Tapi orang jenis ini terkesan lamban, pasif, kurang motivasi, egois, pelit, tidak
menyerang otoritas pemimpin secara terang-terangan, tapi sebenarnya dia keras
kepala juga dan cenderung sembunyi-sembunyi untuk tidak mematuhi peraturan.
Banyak orang yang menganggapnya sebagai pemalas karena sifat dasarnya yang
sangat santai dan kurang berambisi.

3. Watak Wirausaha
Menurut ahli psikologi behavioristik, sifat-sifat watak dapat disamakan dengan sifat
tingkah laku (behavior). Sedangkan menurut sosiopsikologis manusia selalu berhubungan
dengan sesamanya, berhubungan dengan alam, dan berhubungan dengan dirinya sendiri.
Cara manusia berhubungan itu bermacam-macam, senang, marah, kasihan, benci, sayang,
cinta, bekerja sama, bersaing, dan sebagainya.
Dengan segala cara berhubungan itu, manusia berusaha menyesuaikan diri, mencoba
berorientasi dengan sesama, dengan alam, bahkan dengan diri sendiri. Oleh sebab itu,
dikatakan bahwa inti dari watak ialah orientasi.
Seorang wirausahawan yang sukses, sebagai salah satu kuncinya ia harus mempunyai
kepribadian yang menarik. Dengan melihat adanya kekurangan yang terdapat pada
dirinya, ia harus berusaha belajar dari sesama manusia atau lingkungannya. Bakat seorang
wirausaha akan bertambah dan berkembang berkat pengetahuan, pengalaman yang
diperoleh dari hasil interaksi dengan lingkungan.
Faktor-faktor yang dapat dipelajari untuk mengembangkan bakat yang kita miliki
diantaranya:
1) Pikiran
Dengan cara mengasah pikiran, diharapkan daya ingat menjadi tajam dan kreatif,
berwujud menjadi cepat berpikir, sistematis, dan terarah pada tujuan di samping
terbukanya kemungkinan bertambahnya pengetahuan.
2) Perasaan
Perasaan akan berkembang menjadi lapang dan leluasa, memiliki jiwa besar, sehingga
tumbuh daya energi yang agresif, berani, sabar, dan penuh perhitungan dalam menguji
perasaan orang lain.
3) Pertimbangan
Setiap wirausaha harus dapat memberikan keterangan-keterangan kepada relasi
dengan jelas dan menarik. Setiap kata dan kalimatnya harus meyakinkan dan setiap
keberatan orang lain harus dapat dijawab dengan tepat dan memuaskan. Memang
seorang wirausaha itu perlu mempunyai kecakapan untuk memberikan pertimbangan-
pertimbangan ke arah proses lancarnya pembicaraan.
4) Sikap
Sikap yang serius dibubuhi dengan humor pada tempatnya, maka seorang wirausaha
sudah menempatkan dirinya untuk mendapatkan perhatian. Pada saat-saat
menentukan ia harus dapat mengambil keputusan yang matang. Sehingga, setiap
keputusan yang diambil dapat memuaskan kedua belah pihak dan hubungan dengan
relasi akan semakin harmonis.
Dengan demikian, wirausaha dapat membuka hati dan pikirannya lebar-lebar dalam
menerima tambahan pengetahuan, kecakapan dan keterampilan sehingga membentuk
pribadi yang betul-betul teruji dan menyenangkan.

Sumber Referensi:

Dr.Suryana, M.Si.2006.Kewirausahaan.Jakarta:Salemba Empat.


Adji Wahyu, Suwerli, & Suratno. Editor : Setiawan Yusuf. S, Utami Diyah .P. 2007.
Kewirausahaan, Jakarta:Penerbit Erlangga.
Sutarman, Maman.2013.Kewirausahaan.Jakarta:Mujahid Press.

Anda mungkin juga menyukai