Anda di halaman 1dari 20

1 | Modul Sosiologi

MODUL PEMBELAJARAN SOSIOLOGI


KELAS XI IPS

OLEH :

EVI DIANA, S.Pd

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR


DINAS PENDIDIKAN BOJONEGORO
SMA NEGERI 1 BUBULAN
JL. RAYA BUBULAN DS. CANCUNG BUBULAN BOJONEGORO
2019
1 | Modul Sosiologi

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menylesaikan
modul pembelajaran Sosiologi kelas XI SMA ini dengan baik.
Adapun modul pembelajaran Sosiologi kelas XI SMA ini telah kami usahakan
dengan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga
dapat memperlancar pembuatan modul ini. Untuk itu kami tidak lupa untuk
mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami
dalam pembuatan modul ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadar sepenuhnya bahwa ada
kekurangn baik dari penyusunan bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu
dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca
yang ingin memberikan saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki
modul pembelajaran Sosiologi kelas XI SMA ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari modul pembelajaran Sosiologi
kelas XI SMA ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan
pemahaman dan inspirasi terhadap pembaca.
Bubulan, Agustus 2019

Penyusun
1 | Modul Sosiologi

KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

Kompetensi Dasar Indikator


3.5 Menganalisis cara  Memahami konflik bersifat kekerasan dan dampaknya
melakukan terhadap perpecahan atau disintegrasi sosial
pemecahan masalah  Memahami konsep perdamaian dan integrasi atau
untuk mengatasi kohesi sosial
permasalahan sosial,  Memahami konsep pemulihan (recovery), rehabilitasi,
konflik dan kekerasan reintegrasi dan transformasi sosial
di masyarakat.  Memahami reintegrasi dan koeksistensi sosial dalam
kehidupan damai di masyarakat
 Mengidentifikasi upaya integrasi dan reintegrasi sosial
untuk mewujudkan perdamaian dan kehidupan sosial
yang harmonis di masyarakat
 Mengembangkan sikap kritis dan kepekaan terhadap
konflik dan kekerasan yang terjadi di masyarakat untuk
menemukan faktor pendorong dan penghambat
tercapainya integrasi dan reintegrasi sosial
 Menganalisis cara melakukan pemecahan masalah
untuk mengatasi permasalahan sosial, konflik dan
kekerasan di masyarakat.
4.5 Melakukan penelitian  Merancang penelitian sosial menggunakan metode
sederhana yang pemetaan berkaitan dengan upaya integrasi dan
berorientasi pada reintegrasi sosial sebagai upaya menyelesaikan konflik
pemecahan masalah dan mewujudkan perdamaian dan kehidupan
berkaitan dengan msyarakat yang harmonis melalui langkah-langkah
permasalahan sosial seperti identifikasi kebutuhan , analisis kepentingan
dan konflik yang dan pemecahan masalah dengan mengajukan
terjadi di masyarakat rekomendasi
sekitar.  Mengolah data, menganalisis dan menyimpulkan hasil
pemetaan tentang upaya integrasi dan reintegrasi sosial
untuk memperkuat kesadaran diri dan tanggung jawab
publik sebagai upaya mewujudkan perdamaian dan
kehidupan sosial yang harmonis di masyarakat
 Menyajikan hasil pemetaan tentang upaya integrasi dan
reintegrasi sosial sebagai upaya penyelesaian konflik
dan mewujudkan perdamaian dan kehidupan sosial
yang harmonis di masyarakat dalam berbagai bentuk,
seperti laporan, tulisan/artikel, foto, gambar, tabel,
grafik, dan audio-visual dengan tampilan yang menarik
dan mudah dibaca.
 Merumuskan hasil diskusi untuk dijadikan bahan
pembelajaran bersama dan menumbuhkan sikap serta
tanggungjawab bersama dalam melakukan integrasi
dan reintegrasi sosial untuk mewujudkan kehidupan
yang damai di masyarakat
1 | Modul Sosiologi

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

1. Bacalah standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator yang harus dicapai,
hal ini penting agar anda mengetahui tujuan mempelajari materi yang ada dalam
bahan ajar ini.
2. Pelajarilah kegiatan belajar dengan sungguh-sungguh.
3. Tanyakan kepada guru anda apabila terdapat konsep yang belum bisa dipahami
oleh anda.
4. Kerjakan tugas kegiatan yang terdapat setiap kegiatan belajar yang anda pelajari.
Cocokkan jawaban anda dalam modul ini atau tanyakan pada guru anda. Bila
tingkat penguasaan anda mencapai 80 % dari tugas kegiatan dapat anda kerjakan
dengan benar maka lanjutkan lanjutkan materi pada kegiatan belajar beriktunya,
tetapi jika belum maka materi tersebut diulangi lagi dan kerjakan soal tugas
kegiatan kembali pada jawaban-jawaban yang belum betul sampai anda mampu
menjawabnya.
5. Bacalah ringkasan materi.
6. Kerjakan uji kompetensi yang terdapat pada setiap kegiatan belajar dan
cocokkan dengan kunci jawaban. Untuk mengetahui ketuntasan belajar anda
hitunglah tingkat penguasaan materi anda dengan menggunakan rumus sebagai
berikut :
1 | Modul Sosiologi

DAFTAR ISI

Table of Contents
KATA PENGANTAR ........................................................................................................... 2
KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR ...................................................................... 3
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL............................................................................... 4
DAFTAR ISI ......................................................................................................................... 5
INTEGRASI DAN REINTEGRASI SOSIAL ...................................................................... 6
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 6
PETA KONSEP ................................................................................................................. 7
Pengaruh Diferensiasi dan Stratifikasi Sosial .................................................................... 7
Konflik Sosial .................................................................................................................... 8
Pengertian Konflik ......................................................................................................... 8
Faktor-faktor Penyebab Konflik..................................................................................... 8
Bentuk-bentuk Konflik ................................................................................................... 8
Dampak Sebuah Konflik ................................................................................................ 9
Konflik dan Kekerasan ................................................................................................. 10
Cara Pengendalian Konflik dan Kekerasan .................................................................. 12
Integrasi Sosial ................................................................................................................. 12
Pengertian Integrasi Sosial ........................................................................................... 12
Syarat terjadinya Integrasi ............................................................................................ 12
Faktor yang mempengaruhi cepat atau lambatnya proses integrasi ............................. 13
Bentuk-bentuk integrasi sosial ..................................................................................... 13
Proses Integrasi ............................................................................................................ 13
Faktor-faktor Pendorong Integrasi Sosial .................................................................... 14
Reintegrasi Sosial ............................................................................................................ 14
Pengertian Reintegrasi Sosial ....................................................................................... 14
RANGKUMAN ................................................................................................................... 15
EVALAUSI SOAL .............................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 19
GLOSARIUM ..................................................................................................................... 20
1 | Modul Sosiologi

INTEGRASI DAN REINTEGRASI SOSIAL

PENDAHULUAN

http://blog.unnes.ac.id/setrong/2015/12/24/bab-5-integrasi-dan-reintegrasi-sosial

Bangsa indonesia memilki beranega ragam suku, etnik, budaya, bahasa


dan lain-lainnya, hal inilah mengapa perlu adanya integrasi dan reintegrasi
sosaial di masyarakat. Integrasi sosial itu sendiri adalah proses penyesuaian unsur-
unsur sosial yang berbeda dalam masyarakat sehingga menjadi satu kesatuan.. Nah, jika
integrasi sosial tadi dilakukan untuk menyatukan suatu masyarakat, maka reintegrasi sosial
adalah upaya untuk membangun kembali kepercayaan sosial dalam suatu masyarakat.
Proses ini cukup sulit dan memakan waktu yang lama karena adanya latar belakang konflik
yang pernah menjadi pemecah persatuan dalam masyarakat tersebut. Konflik tersebut
umumnya berdampak pada disintegrasi atau disorganisasi sosial, yang mana diartikan
sebagai perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga kemasyarakatan. Hal ini dapat
membuat pudarnya norma-norma dan nilai-nilai dalam masyarakat tersebut. Pada modul
ini akan dipelajari lebih lanjut terkait konflik, integrasi dan reintegrasi sosial yang terjadi
masyarakt.
1 | Modul Sosiologi

PETA KONSEP

Pengaruh Diferensiasi dan Stratifikasi Sosial

Primodialisme
Pandangan atau paham yang menunjukkan sikap berpegang teguh pada hal-hal
yang sejak semula melekat pada diri individu. Seperti: suku, bangsa, ras, dan
agama.
Etnosentrisme
Suatu sikap menilai kebudayaannya sendiri memiliki nilai lebih tinggi dari pada
kebudayaan masyarakat lain.
Politik Aliran (Sektarian)
Keadaan dimana sebuah kelompok atau organisasi tertentu dikelilingi oleh
sejumlah organisasi massa (ormas), baik formal maupun informal. Tali pengikat
antara kelompok dan organisasi-organisasi massa adalah ideologi atau aliran (sekte)
tertentu. Contoh: Partai PKB yang dikelilingi oleh ormas-ormas NU.
Konsilidasi
Penguatan atau pengukuhan, merupakan usaha untuk menata kembali atau
memperkuat suatu himpunan atau organisasi yang dinilai terancam perpecahan.
Konsolidasi memiliki dua sisi :
- Konsolidasi dengan sisi ke dalam akan memperkuat solidaritas ke dalam
suatu organisasi atau himpunan.
- Konsolidasi dengan sisi keluar dapat menimbulkan sikap antipati dan
kecurigaan terhadap organisasi lain.
1 | Modul Sosiologi

Konflik Sosial
Pengertian Konflik
Pengertian konflik yang paling sederhana adalah “saling memukul”. Tetapi
definisi yang sederhana itu tentu belum memadai, karena konflik tidak saja tampak
sebagai pertentangan fisik semata. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai
suatu proses sosial antara dua orang atau lebih yang berusaha menyingkirkan pihak
lain dengan jalan menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya.

Faktor-faktor Penyebab Konflik


- Perbedaan Antarindividu
Setiap manusia memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda satu dengan
yang lainnya.
- Perbedaan Kebudayaan
Perbedaan kepribadian seseorang tergantung dari pola-pola kebudayaan yang
menjadi latar belakang pembentukan dan perkembangan kepribadian seseorang.
Perbedaan kepribadian individu akibat pola kebudayaan yang berbeda akan
menjadi penyebab terjadinya konflik antarkelompok di masyarakat.
- Perbedaan Kepentingan
Setiap individu atau kelompok memiliki kepentingan yang berbeda-beda dalam
melihat atau mengerjakan sesuatu, perbedaan kepentingan antarindividu atau
antarkelompok dapat menimbulkan konflik sosial di masyarakat.
- Perubahan Sosial
Setiap perubahan akan mempengaruhi cara pandang sebagian anggota
masyarakat terhadap nilai, norma, dan pola perilaku masyarakat, tidak jarang
perubahan menimbulkan konflik karena adanya upaya penolakan, karena
perubahan dianggap mengacaukan tatanan kehidupan masyarakat yang telah ada.

Bentuk-bentuk Konflik
- Konflik Realistis
Berasal dari kekecewaan individu atau kelompok terhadap sistem dan tuntutan-
tuntutan yang terdapat dalam hubungan sosial. Contoh : karyawan mogok kerja.
- Konflik Nonrealistis
1 | Modul Sosiologi

Konflik yang bukan berasal dari tujuan-tujuan persaingan yang antagonistis


(berlawanan) melainkan dari kebutuhan pihak-pihak tertentu untuk meredakan
ketegangan. Contoh : mencari kambing hitam.

Dampak Sebuah Konflik


- Dampak Negatif :
1. Dampak Secara Langsung
Dampak secara langsung merupakan dampak yang secara langsung
dirasakan oleh pihak-pihak yang terlibat konflik. Adapun dampak konflik
secara langsung diantaranya sebagai berikut :
o Menimbulkan keretakan hubungan antara individu atau kelompok dengan
individu atau kelompok lainnya.
o Adanya perubahan kepribadian seseorang seperti selalu memunculkan rasa
curiga, rasa benci, dan akhirnya dapat berubah menjadi tindakan kekerasan.
o Hancurnya harta benda dan korban jiwa, jika konflik benrubah menjadi
tindakan kekerasan.
o Kemiskinan bertambah akibat tidak kondusifnya keamanan.
o Lumpuhnya roda perekonomian jika suatu konflik berlanjut menjadi
tindakan kekerasan.
o Pendidikan formal dan informal terhambat karena rusaknya sarana dan
prasarana pendidikan.
2. Dampak Tidak Langsung
Dampak tidak langsung merupakan dampak yang dirasakan oleh orang-
orang yang tidak terlibat langsung dalam sebuah konflik ataupun dampak
jangka panjang dari suatu konflik yang tidak secara langsung dirasakan oleh
pihak-pihak yang berkonflik.
Misalnya agresi militer Israel yang dilakukan kepada para pejuang
Hizbullah di Lebanon akan membawa dampak pada kenaikan harga minyak
dunia yang akan merembet pada kenaikan harga-harga barang di pasaran.

- Dampak Positif :
Disamping dampak yang dapat dirasakan secara langsung maupun tidak
langsung, sebuah konflik juga memiliki sisi positif. Adapun Sisi positif dari
sebuah konflik adalah sebagai berikut:
1 | Modul Sosiologi

o Meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok.


o Munculnya pribadi-pribadi yang kuat dan tahan uji menghadapi berbagai
situasi konflik.
o Membantu menghidupkan kembali norma-norma lama dan menciptakan
norma-norma baru.
o Munculnya kompromi baru apabila pihak yang berkonflik dalam kekuatan
yang seimbang. Misalnya adanya kesadaran dari pihak-pihak yang
berkonflik untuk bersatu kembali karena dirasakan bahwa konflik yang
berlarut tidak membawa keuntungan bagi kedua belah pihak.
Konflik dan Kekerasan
Dalam banyak definisi, ancaman dan kekerasan selalu dikaitkan dengan konflik,
kekerasan merupakan alat dari konflik untuk mencapai tujuan. Dapat juga
dikatakan bahwa kekerasan merupakan proses akhir dari konflik.
Namun, sesungguhnya konflik berbeda dengan kekerasan. Menurut Prof. Dr.
Winardi, S. E., konflik berarti adanya oposisi atau pertentangan pendapat antara
orang-orang, kelompok-kelompok atau organisasi-organisasi berkaitan dengan
perbedaan-perbedaan pendapat, keyakinan-keyakinan, ide-ide maupun kepentingan.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia (1988), konflik adalah percekcokan,
perselisihan, pertentangan, ketegangan diantara orang perorangan atau kelompok .
sedangkan kekerasan berarti perbuatan seseorang atau kelompok yang
menyebabkan cedera atau matinya orang lain atau menyebabkan kerusakan fisik
atau barang orang lain. Konflik seringkali berubah menjadi kekerasan terutama
apabila upaya-upaya yang berkaitan dengan pengelolaan konflik tidak dilaksanakan
dengan sungguh-sungguh oleh pihak yang berkaitan. Demikian pula bila upaya
memperoleh keadilan di pengadilan tinggi ternyata gagal.
- Teori-Teori Kekerasan
Menurut Thomas Santoso, teori kekerasan dapat dikelompokkan ke dalam
tiga kelompok besar, yaitu sebagai berikut :
o Teori Kekerasan Sebagai Tindakan Aktor (Individu) atau Kelompok
Para ahli teori kekerasan kolektif ini berpendapat bahwa manusia
melakukan kekerasan karena adanya faktor bawaan seperti kelainan genetik
atau fisiologis. Menurut para ahli teori ini, agretivitas perilaku seseorang
dapat menyebabkan timbulnya kekerasan, seperti kekerasan dalam rumah
tangga yang dilakukan oleh pasangan suami istri. Wujud kekerasan yang
1 | Modul Sosiologi

dilakukan oleh individu tersebut dapat berupa pemukulan, penganiayaan


ataupun kekerasan verbal berupa kata-kata kasar yang merendahkan martabat
seseorang. Sedangkan kekerasan kolektif merupakan kekerasan yang
dilakukan oleh beberapa orang atau sekelompok orang (crowd). Munculnya
tindak kekerasan kolektif ini biasanya karena adanya benturan identitas suatu
kelompok dengan kelompok lain seperti identitas berdasarkan agama atau
etnik. Contohnya kekerasan yang terjadi di Poso dan revolusi Eropa pada
abad ke-19. Menurut teori ini kekerasan yang dilakukan oleh sekelompok
orang dilakukan dengan rasionalitas dan emosionalitas, individu-individu
dalam suatu kelompok crowd dianggap saling meniru sehingga rasionalitas
dan emosionalitas sesamanya semakin kuat dan semakin besar. Hal ini terjadi
karena adanya persamaan nasib ataupun persamaan persepsi terhadap
ketidakadilan yang mereka rasakan bersama.
o Teori Kekerasan Struktural
Menurut teori ini kekerasan struktural bukan berasal dari orang tertentu,
melainkan terbentuk dalam suatu sistem sosial. Para ahli teori ini memandang
kekerasan tidak hanya dilakukan oleh aktor (individu) atau kelompok semata,
tetapi juga dipengaruhi oleh suatu struktur seperti aparatur negara.
Pada umumnya bila seseorang atau kelompok memiliki harta kekayaan
berlimpah, maka akan selalu ada kecenderungan untuk melakukan kekerasan
kecuali ada hambatan yang jelas dan tegas. Sebagai contoh kekerasan
struktural adalah terjadinya kasus Timor-Timur, Kasus Tanjung Priok,
seputar Kerusuhan Mei 1998, dan lain sebagainya.
o Teori Kekerasan Sebagai Kaitan Antara Aktor dan Struktur
Menurut pendapat ahli teori ini, konflik merupakan sesuatu yang telah
ditentukan sehingga bersifat endemik bagi kehidupan masyarakat. Mnurut
Thomas Santoso istilah kekerasan digunakan untuk mengembangkan
perilaku, baik yang terbuka (overt) atau tertutup (covert), dan yang bersifat
menyerang (offensive) atau bertahan (defensive) yang disertai penggunaan
kekuatan kepada orang lain. Oleh karen aitu ada empat jenis kekerasan yang
dapat diidentifikasi :
- Kekerasan terbuka (kekerasan yang dapat dilihat, seperti perkelahian)
- Kekerasan tertutup (kekerasan tersembunyi atau yang secara tidak
langsung dilakukan seperti pengancaman)
1 | Modul Sosiologi

- Kekerasan agresif (kekerasan yang dilakukan untuk mendapatkan


sesuatu, seperti penjambretan); dan
- Kekerasan defensif (kekerasan untuk melingdungi diri)

Salah satu bentuk kekerasan kolektif yang akhir-akhir initerjadi adalah : terorisme.

Cara Pengendalian Konflik dan Kekerasan


Secara umum, ada tiga macam bentuk pengendalian konflik sosial, yaitu:
1. Konsoliasi
Dilakukan melalui lembaga-lembaga tertentu yang memungkinkan diskusi
dan pengambilan keputusan yang adil di antara pihak yang bertikai.
2. Mediasi
Dilakukan apabila kedua pihak yang berkonflik sepakat untuk menunjuk
pihak ketiga sebagai mediator.
3. Arbitasi
Dilakukan apabila kedua belah pihak sepakat untuk menerima atau terpaksa
menerima hadirnya pihak ketiga yang akan memberikan keputusan-keputusan
tertentu untuk menyelesaikan konflik.
4. Ajudication
Cara penyelesaian konflik melalui pengadilan.

Integrasi Sosial
Pengertian Integrasi Sosial
Dalam KBBI integrasi diartikan pembauran sesuatu yang tertentu hingga menjadi
kesatuan yang utuh dan bulat. Integrasi sosial adalah proses penyesuaian unsur-unsur yang
berbeda dalam masyarakat sehingga menjadi satu kesatuan. Unsur-unsur yang berbeda
tersebur dapat meliputi ras, etnis, agama bahasa, kebiasaan, sistem nilai dan lain
sebagainya. Menurut ahli Baton menyatakan integrasi sebagai suatu pola hubungan yang
mengakui adanya perbedaan ras dalam masyarakat, tetapi tidak memberikan fungsi penting
pada perbedaan pada ras tersebut

Syarat terjadinya Integrasi


Menurut William F. Ogburn dan Meyer Nimkoff, syarat terjadinya integrasi sosial
adalah :
1 | Modul Sosiologi

 Anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi kebutuhan-


kebutuhan mereka.
 Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan (konsensus) bersama mengenai nilai
dan norma.
 Nilai dan norma sosial itu berlaku cukup lama dan dijalankan secara konsisten.
Faktor yang mempengaruhi cepat atau lambatnya proses integrasi
 Homogenitas kelompok, pada masyarakat yang homogenitasnya rendah integrasi
sangat mudah tercapai , demikian sebaliknya.
 Besar kecilnya kelompok, jumlah anggota kelompok mempengaruhi cepat
lambatnya integrasi karena membutuhkan penyesuaian diantara anggota.
 Mobilitas geografis, semakin sering anggota suatu masyarakat datang dan pergi
maka semakin mempengaruhi proses integrasi.
Efektifitas komunikasi, semakin efektif komunikasi, maka semakin cepat integrasi
anggota-anggota masyarakat tercapai.

Bentuk-bentuk integrasi sosial


 Integrasi Normatif
Integrasi yang terjadi akibat adanya norma-norma yang berlaku dimasyarakat,
contoh masyarakat Indonesia dipersatukan oleh semboyan Bhineka Tunggal Ika.
 Integrasi Fungsional
Integrasi yang terbentuk sebagai akibat adanya fungsi-fungsi tertentu dalam
masyrakat. Contoh Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, mengintegrasikan
dirinya dengan melihat fungsi masing-masing, suku bugis melaut, jawa pertanian,
Minang pandai berdagang.
 Integrasi Koersif
Integrasi yang terbentuk berdasarkan kekuasaan yang dimiliki penguasa.. Dalam
hal ini penguasa menggunakan cara koersif.

Proses Integrasi
 Asimilasi
Berhadapannya dua kebudayaan atau lebih yang saling mempengaruhi sehingga
memunculkan kebudayaan baru dengan meninggalkan sifat asli.
 Akulturasi
1 | Modul Sosiologi

Proses sosial yang terjadi bila kelompok sosial dengan kebudayaan tertentu
dihadapkan pada kebudayaan asing (baru), sehingga kebudayaan asing (baru)
diserap/diterima dan diolah dalam kebudayaan sendiri, tanpa meninggalkan sifat
aslinya.

Faktor-faktor Pendorong Integrasi Sosial


 Adanya tolerasnsi terhadap kebudayaan yang berbeda.
 Kesempatan yang seimbang dalam bidang ekonomi.
 Mengembangkan sikap saling menghargai orang lain dengan kebudayaannya.
 Adanya sikap yang terbuka dengan golongan yang berkuasa.
 Adanya persamaan dalam unsur unsur kebudayaan.
 Adanya perkawinan campur (amalgamasi).
 Adanya musuh bersama dari luar.

Reintegrasi Sosial
Pengertian Reintegrasi Sosial
Reintegrasi sosial adalah sebagian upaya untuk membangun kembali kepercayaan, modal
sosial, dan kohesi sosial. Proses ini bukanlah proses yang mudah. Proses ini cukup sulit
dan memakan waktu yang lama. Disintegrasi atau disorganisasi adalah perubahan yang
terjadi pada lembaga-lembaga kemasyarakatan dapat membuat pudarnya norma-norma dan
nilai-nilai dalam masyarakat
Dalam reintegrasi sosial sarana mengendalikan konflik sangat dibutuhkan oleh masyarakat
yang berkonflik dengan tujuan untuk menetralkan ketegangan-ketegangan yang timbul dari
dampak konflik. Contohnya:
1. Melalui kompromi antara perwakilan
2. Yang berkonflik melakukan perdamaian dan menyadari kesalahan-kesalahan tindakan
yang telah diperbuatnya.
1 | Modul Sosiologi

RANGKUMAN

Integrasi sosial adalah proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat
sehingga menjadi satu kesatuan. Unsur-unsur yang berbeda tersebut dapat meliputi
perbedaan kedudukan sosial, ras, etnik, agama, bahasa, kebiasaan, sistem nilai, dan norma.

Menurut William F. Ogburn dan Mayer Nimkof, syarat terwujudnya integrasi sosial adalah
sebagai berikut: (1) Anggota-anggota masyarakat merasa berhasil saling mengisi
kebutuhan-kebutuhan di antara mereka. (2) Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan
(konsensus) bersama mengenai norma dan nilai-nilai sosial yang dilestarikan dan dijadikan
pedoman dalam hal-hal yang dilarang menurut kebudayaan. (3) Norma-norma dan nilai
sosial itu berlaku cukup lama, tidak mudah berubah, dan dijadikan secara konsisten oleh
seluruh anggota masyarakat.

Bentuk-Bentuk Integrasi Sosial : (1) Integrasi Normatif, (2) Integrasi Fungsional, (3)
Integrasi Koersif

Faktor-faktor yang memengaruhi proses integrasi sosial adalah:


1. Tercapainya suatu konsensus mengenai nilai-nilai dan norma-norma sosial;

2. Norma-norma yang berlaku konsisten dan tidak berubah-ubah;

3. Adanya tujuan bersama yang hendak dicapai;

4. Anggota masyarakatnya merasa saling bergantung dalam mengisi kebutuhan-


kebutuhannya;

5. Dilatarbelakangi oleh adanya konflik dalam suatu kelompok.

Reintegrasi sosial adalah sebagian upaya untuk membangun kembali kepercayaan, modal
sosial, dan kohesi sosial. Proses ini bukanlah proses yang mudah.
1 | Modul Sosiologi

EVALAUSI SOAL

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memilih A, B, C, D untuk jawaban yang benar
dan tepat!

1. Jika masing-masing unsur sosial yang saling berbeda sudah bisa saling menyesuaikan dari
sehingga terbentuklah harmoni sosial maka proses demikian disebut ....
a. Integrasi sosial
b. Konsolidasi
c. Integrasi
d. Kompromi sosial
2. Sosiolog yang mengemukakan syarat berhasilnya suatu integrasi sosial adalah …
a. Mayor polka
b. Robert M Lawang
c. WF Ogburn
d. Ursula Lehr
3. Integrasi sosial tetap terpelihara dengan baik dalam masyarakat apabila didukung oleh
adanya kesamaan ....
a. Pola pikir anggota masyarakat
b. Asal usul anggota masyarakat
c. Kehendak di antara anggota masyarakat
d. Mata pencaharian dan nasib
4. Integrasi sosial yang diharapkan oleh bangsa dan pemerintah Indonesia sesuai dengan
konsep …
a. Tujuan nasional
b. Proklamasi
c. Wawasan nusantara
d. Pancasila
5. Fase pertama dalam suatu proses integrasi sosial adalah ....
a. Fase konsolidasi
b. Fase koordinasi
c. Fase asimilasi
d. Fase akomodasi
6. Perhatikan pernyataan berikut ini!
1) Anggota masyarakat merasa berhasil saling mengisi kebutuhan satu sama lain.
1 | Modul Sosiologi

2) Adanya konsensus terhadap norma-norma.


3) Norma-norma cukup konsisten.
4) Norma-norma bertentangan satu sama lain.
5) Anggota-anggota kelompok tidak sepaham lagi tentang tujuan kelompok.
Hal-hal yang memengaruhi integrasi sosial adalah nomor ....
a. 1, 2, dan 3
b. 2, 3, dan 4
c. 2, 4, dan 5
d. 1, 3, dan 5
7. Faktor-faktor yang dapat menghambat tercapainya integrasi sosial antara lain …
a. Fanatisme yang berlebihan
b. Persaingan sehat
c. Konsensus nasional
d. Perbedaan ide atau gagasan
8. Salah satu usaha untuk mewujudkan koordinasi dalam menciptakan integrasi sosial, maka
dalam masyarakat diperlukan upaya pemupukan …
a. Kerja sama yang tinggi
b. Persatuan dan kesatuan antar anggota
c. Sikap simpati terhadap pihak lain
d. Nilai-nilai moralitas bangsa
9. Wujud integrasi sosial dalam kehidupan masyarakat Indonesia adalah ....
a. Menjunjung tinggi nilai –nilai dan norma-norma yang berdasarkan kepribadian bangsa
b. Sikap kerja sama antarwarga masyarkat tanpa membedakan latar belakang
c. Rasa persatuan dan kesatuan bangsa sangat kukuh
d. Semua jawaban benar
10. Integrasi sosial dalam masyarakat dapat terwujud jika...
a. Politik aliran berkembang subur dengan semangat dominasi
b. Penguasa memperhatikan golongan dominan sebagai pengendali
c. Pengendali prasangka buruk terhadap individu atau golongan tertentu
d. Penguasa mampu mengendalikan prasangka dan dominasi
1 | Modul Sosiologi

Kunci Jawaban:
a. Integrasi sosial
c. WF Ogburn
a. Pola pikir anggota masyarakat
d. Pancasila
d. Fase akomodasi
a. 1, 2, dan 3
a. Fanatisme yang berlebihan
a. Kerja sama yang tinggi
d. Semua jawaban benar
d. Penguasa mampu mengendalikan prasangka dan dominasi
d. Keseimbangan dalam bermasyarakat dipelihara
1 | Modul Sosiologi

DAFTAR PUSTAKA

Handoyo.Eko. 2015.Studi Masyarakat Indonesia. Yogyakarta: Penerbit Ombak


Waluya, Bagja. 2009. Sosiologi 2 : Menyelami Fenomena Sosial Di Masyarakat
Untuk Kelas XI SMA/MA/Program Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta : Pusat
Perbukuan Nasiaonal.
M, Idianto. 2005. Sosiologi Untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Maryati, Kun dan Juju Suriawati. 2007. Sosiologi Untuk SMA dan MAKelas XI.
Bandung:
- http://gudangilmusosiologi.blogspot.com/2012/10/dampak-adanya-
konflik.html
1 | Modul Sosiologi

GLOSARIUM
A
Accommodation : Usaha-usaha manusia mencegah/meredakan konflik sosial
Acting mobs : Kerumunan dengan menggunakan kekuatan fisik yang berlawanan
B
Bargaining : pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang-barang dan
jasa antara dua organisasi/lebih
Basic research : penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan yang
lebih banyak dari ilmu pengetahuan
Bilateral : susunan nama apabila dihitung dari ayah dan ibu bersama-sama

C
Casual crowds : kerumunan yang bersifat sementara
Custom : tata kelakuan yang bersifat kekal dan skuat

D
Data kuantitatif : data yang dapat dinyatakan dengan angka
Data kualitatif : data yang tidak dapat dinyatakan dengan angka
Das sein : sosiologi membahas hal yang sedang terjadi
Das sollen : menurut hal yang seharusnya terjadi

E
Etnografi : gambaran tentang bangsa-bangsa di suatu tempat dan disuatu
waktu
Exogami : perkawinan diambil dari luar kerabatnya sendiri

I
Identifikasi : meniru gaya hidup, tingkah laku/perubahan orang lain yang J

Komunikasi : proses penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain yang
Komunitas : satuan sosial yang didasari oleh lokalitas
Kursif : pengendalian sosial yang dilaksanakan secara kekerasan, paksaan,
dan disertai dengan ancaman

L
Lawless crowds : kerumunan yang berlawanan dengan norma-norma hukum
Logis : dapat diterima akal sehat
Lembaga : badan/organisasi yang melaksanakan aktifitas

Anda mungkin juga menyukai