Anda di halaman 1dari 11

Budidaya Lobster Air Tawar Pada Kolam

Terpal dan Cara Merawatnya


NO COMMENTS BUDIDAYA ON SEPTEMBER 15, 2016

Jenis lobster air laut. Image via modaldengkul.com

Budidaya lobster air tawar – Lobster atau crayfish adalah udang berukuran besar yang
secara umu habitat aslinya adalah dilaut. Para nelayan mempunyai insiatif untuk
membiakan lobster di air tawar, pada mulanya hanya sebagai lobster hias. Namun lobster
hias ini tetap bisa dikonsumsi layaknya lobster yang berada dilaut. Alasan yang
mendasari aktivitas tersebut karena untuk menjaga lobster di laut tetap lestari.
Selain lobster laut juga banyak lobster yang hidup di air tawar dan tersebar di perairan
seperti danau, rawa-rawa yang besar dan sungai yang berhubungan langsung dengan laut.
Mereka banyak ditemukan di perairan sungai yang memiliki tepian dangkal, dan bagian
dasarnya terdiri atas lumpur, batuan, dan pasir.

Selain di aquarium untuk udang hias, budidaya lobster sudah bisa dilakukan di media air
tawar seperti kolam terpal maupun kolam semen. Keunggulan kolam terpal adalah cukup
mudah dalam perawatannya jika dibandingkan dengan media habitat di aquarium maupun
kolam semen. Selain itu, biaya yang kita keluarkan untuk media kolam terpal juga lebih
sedikit. Dengan kolam terpal ini, anda bisa membuat kolam untuk budidaya lobster rumah
sendiri.

Keuntungan lain kolam terpal adalah lebih meminimalisir serangan terkenanya lumpur
yang mengandung banyak kotoran, pada tahap pemanen untu budidaya lobster pada
kolam tanah perlu dilakukan pembersihan dulu selama 1-2 hari dikolam yang bersih.
Pembersihan lumpur menelang panen ini disebut purging.
Contents [show]

Keunggulan Lobster Air Tawar

Image via bisnisukm.com

Lobster air tawar dapat lebih mudah untukdibudidayakan di bandingkan dengan lobster
laut, selain itu pertumbuhan lobster air tawar relatif lebih cepat. Untuk saat ini banyak
restoran dan rumah-rumah makan yang menyajikan hidangan lobster, namun untuk
pasokan kebutuhan untuk konsumsi masih terbilang sedikit.

Budidaya lobster air tawar merupakan peluang yang lumayan jika ditekuni dengan baik-
baik. Untuk perawatannya, lobster air tawar membutuhkan perhatian yang tidak biasa,
perlu ketelitian dan perawatan yang berkala dalam membudidayakan lobster ini.

Meskipun perawatannya seikit rumit, namun semua itu dapat terbayar dengan nilai jual
lobster yang sangat fantastis. Harga per satuan / per ekor lobster bisa bekisar Rp. 150.000
– 200.000. Sebagai saran sebelum anda menekuni dunia bisnis lobster, baiknya survey
dulu pasar dan siapa calon pembeli anda.

Kandungan gizi lobster sangat tinggi, lemak yang terkandung pada lobster air tawar
sangat rendah (<2%). Selain itu, Lobster juga mengandung selenium yang merupakan
antioksidan untuk menghindari penyakit jantung dan koroner ; sumber yodium, zink,
asam lemak omega 3, magnesium, kalsium dan fosfor. Tekstur dagingnya sangat halus
dan mempunyai cita rasa yang menggugah selera ketika dimasak.
Persiapan Habitat Lobster
Lobster air tawar baik jika dipelihara di kolam yang lebar dengan air yang bersih.
Kandungan oksigen harus di sesuaikan dengan habitat hidup lobster air tawar agar
pertumbuhan lobster bisa maksimal. Kandungan oksigen terlarut dalam air yang baik
adalah diatas 4 ppm. Suhu yang diperlukan untuk budidaya lobster air tawar sekitar 25-29
°C, jadi bangunlah kolam yang sejuk seperti dibawah pohon atau di dalam tempat dengan
atap tertutup.

Lobster jarang ditemui hidup diperairan dengan pH dibawah 7. Tingkat keasaman air
yang pas untuk hidup lobster air tawar yang kisaran pH-nya antara 7-9, tingkat keasaman
air bisa diukur dengan mengunakan pengukur pH dan untuk meningkatkan keasaman air
bisa ditambahkan air alkali.

Image via ternaklobsterairtawar.blogspot.com


Selanjutnya kandungan kapur yang diperlukan bagi media hidup lobster adalah sedang
sampai tinggi. Kondisi ini perlu dikondisikan untuk menjaga kadar kalsium terlarut tetap
tinggi sehingga mendukung pembentukan cangkang dari lobster yang kita pelihara.

Pembibitan Benih Lobster


Dalam budidaya lobster air tawar, ada dua proses yang dilalui, yaitu pembenihan lobster
dari indukan dan proses pembesaran benih. Benih lobster sebenarnya bisa kita beli
dipeternak lain namun baiknya diproduksi sendiri untuk meminimalisir pengeluaran.

Cukup dengan mendapatkan indukan yang berkualitas kemudian lobster dikawinkan


untuk memperoleh benih anakan lobster yang siap untuk dibudidayakan.

 Cara Memilih Indukan yang Bagus


Pertama kali perlu diketahui perbedaan lobster jantan dan betina, jika terjadi kesalahan
pemilihan induk yaitu yang sejenis makan akan terjadi perkelahian antar lobster. Ciri
yang tampak pada lobster jantan yaitu bisa terlihat pada capitnya terdapat warna bercak
merah disebelah luar, tanda merah itu baru muncul ketika lobster berumur 3-4 bulan
dengan ukuran normal 3 inchi (7 cm).

Lobster jantan yang sudah memiliki tanda bercak merah berarti telah siap untuk kawin
dengan lobster betina. Kemudian ciri dari lobster betina adalah terdapat lubang pada
pangkal kaki ketiga yang berada bawah ekor. Lubang tersebut adalah alat reproduksi
lobster betina dan tempat mengeluarkan telurnya.

Indukan yang bagus untuk dijadikan indukan adalah lobster yang sudah berumur 5-8
bulan dengan ukuran minimal 4 inci, tipnya adalah pilih indukan yang pertumbuhannya
paling cepat cari lobster-lobster yang lain. Untuk mendapatkan indukan yang berkualitas,
belilah indukan ditempat penjual induk lobster air tawar yang sudah bersertifikat.

“Anak lobster akan tumbuh sama seperti induknya saat dikawinkan, jadi pilihkan
indukan terbaik, paling sehat dan paling besar.”
Satu lagi, lobster ada juga yang hermafrodit, maksudnya adalah lobster mempunyai alat
reproduksi ganda. Lobster yang seperti ini tidak bisa bertelur, biasanya lobster seperti ini
diperoleh dari indukan yang juga terlahir dari indukan yang sama sebelumnya. Lobster
yang diperanakkan dari indukan yang sedarah akan berpotensi melahirkan
lobster hermafrodit.
“Jadi perhatikan betul-betul untuk pemilihan induk lobster ini.”
 Cara Mengawinkan Lobster
Gabungkan indukan jantan dan betina lobster menjadi satu dalam suatu media akuarium
yang berukuran 1 x 0,5 meter tinggi 25 cm. Lobster betina mempunyai kebiasaan mencari
kecocokan, jika betina tidak merasa cocok untuk kawin dengan jantan yang sudah
disiapkan, lobster tersebut tidak akan kawin.

Pada prinsipnya satu lobster jantan mampu membuahi 30 ekor lobster betina, karena
dalam perkawinan tersebut lobster betina lebih dominan dalam memilih pasangan yang
cocok. Jadi pada satu media untuk indukan lobster taruhlah 5 ekor lobster betina dan 3
ekor lobster jantan, jika hanya ada 1 ekor lobster jantan yang disediakan didalam
akuarium, kemungkinan ke 5 lobster betina untuk kawin dan bertelur semua menjadi
lebih kecil.

Di dalam media aquarium siapkan pipa paralon dengan diameter 2 inci dan panjang 20
cm, pipa paralon itu digunaan untuk pembuahan telur yang dikelarkan lobster betina yang
dibuahi oleh lobster jantan. Kira-kira lobster akan sudah bisa bertelur setelah dua minggu
indukan dipertemukan. Dalam satu indukan lobster dengan ukuran 4 inci bisa
menghasilkan 200-300 butir telur

 Pemindahan Indukan dan Penetasan Telur


Setelah telur muncul dan menempel pada bagian tubuh bawah lobster betina, biarkan dulu
selama satu minggu didalam aquarium perkawinan, biarkan induk betina mengerami
telurnya terlebih dahulu. Ketika induk betina dalam masa mengerami telur, pisahkan
induk jantan dari induk betina. Setelah satu minggu lobster betina bisa dipindahkan ke
kolam penetasan dengan ukuran 1 x 2 meter.

Catatan: sebelum lobster induk dipindahkan, pindahkan dulu lobster ke dalam baskom
yang berisi air dengan kesesuaian pH air baskom sama dengan air dari aquarium
perkawinan. Lalu air kolam penetasan juga harus disesuiakn denganb pH kolam
perkawinan agar lobster tidak stres.
Cara sederhana yang bisa dilakukan adalah dengan mengembil air berupa percikan-
percikan air aquarium tempat perkawinan ke dalam baskom agar suhu air di baskom
stabil untuk pemindahan sementara.

Ciri-ciri pematangan telur:

1. Pada minggu ke-dua bentuk telur masih bulat, induk betina masih berada di kolam
perkawinan
2. Minggu ke-tiga mulai terlihat dua bintik hitam pada telur yang merupakan embrio
3. Minggu ke-empat, capit, sungut, dan kakinya mulai tumbuh.
4. Minggu ke-lima hampir seluruh kuning telur sudah habis, induk siap dipisahkan
dengan benih lobster.
Penjelasan: Pada fase minggu ke-empat, embrio yang dierami mulai lepas satu persatu
dari induknya. Dari keseluruhan embrio sekitar 70 % sudah lepas dari induknya, sisanya
sekitar 30% masih menempel pada tubuh induk lobster. Baiknya embrio yang masih
menempel dirontokan saja karena di khawatirkan naluri keibuan induk lobster sudah
hilang akibat terlalu lama menggendong telur. Lakukan pembersihan embrio pada minggu
ke-lima.
Setelah bersih kemudian induk betina dipindahkan ke aquarium lain untuk istirahat
selama dua minggu sampai berganti kulit. Tujuannya dari pergantian kulit ini bisa
memperbesar ukuran lobster, sehingga semakin banyak juga jumlah anakan yang
dihasilkan pada penetasan berikutnya karena semakin besar tubuh lobster betina,
kapasitas penyimpanan telurnya akan bertambah besar.

Perlu diketahui juga, semakin bertambah usia dan ukuran lobster jumlah telur terus
bertambah namun frekuensi bertelurnya menjadi lebih jarang. Ketika sedang dalam masa
istirahat selama 1 bulan bisa jadi kemungkinan induk sudah matang gonad. Induk seperti
ini dapat mengeluarkan telur sendiri tanpa dibuahi.
Pada usia induk lobster yang semakin tua, sebagian telur yang dihasilkan adalah telur
kosong. Pasa masa seperti ini saat induk menggendong telur selama 1-2 minggu dan
merasakan bahwa telur yang digendongnya tidak ada pertumbuhan maka telur tersebut
akan dimakannya.

 Pemberian Pakan Benih di Kolam Pemeliharaan

Benig lobster air tawar. Image via www.agrina-online.com

Pemberian pakan benih ini termasuk masa perawatan benih lobster hingga siap
dipindahkan ke kolam utama. Pakan yang tepat untuk benih lobster adalah cacing sutra,
cacing sutra dapat memacu pertumbuhan benih lebih cepat. Porsi makanan untuk benih
lobster adalah 3% dari ukuran tubuhnya, anda bisa menyesuaikan pemberian pakannya
dari jumlah bibit yang ada.

Pemberian pakan dilakukan pada pagi hari sekiatar 25% dari kebutuhan porsi, kemudian
berikan juga pakan pada sore hari. Pemberian pakan di sore hari dilebihkan sekitar 2 kali
lipar dari waktu pagi (75%) karena benih lebih aktif makan pada malam hari.

 Panen Benih Lobster


Benih siap panensetelah 20 hari didalam kolam pemeliharaan ketika ukuran benih
mencapai 1-2 cm, wadah yang digunakan adalah ember plastik scoopnet berukuran 20 x
10 cm. Waktu yang baik untuk pemanenan adalah sebelum jam 9 pagi dan berada
dilingkungan terbuka, kualitas dan parameter air yang digunakan harus sama dengan air
dalam pemeliharaan agar benih tidak menjadi stres.
Sebaiknya air yang digunakan berupa air baru, bukan dari dari kolam pemeliharaan
karena biasanya telah kotor. Perlu diketahui, tingkat sensitifitas benih berukuran 20 hari
terhadap perubahan lingkungan drastis lebih tinggi dibandingkan dengan ukuran lebih
besar.

Penyiapan Kolam Budidaya Lobster


Setelah pemanenan ini, kolam utama untuk tempat benih lobster harus disiapkan, dengan
parameter keasaman air sesuai dengan air di kolam sebelumnya, namun air yang
digunakan air yang baru dan bersih. Untuk mengatur kadar asam, bisa menggunakan alat
pengukur pH air.

Kadar keasaman air di kolam utama yang pas untuk hidup lobster air tawar yang kisaran
pH-nya antara 7-9 (menyesuaikan kolam pemeliharaan yang sebelumnya), tingkat
keasaman air diukur terlebih dahulu dengan pengukur pH air selanjutnya untuk
meningkatkan keasaman air bisa ditambahkan air alkali.

Catatan: Air kolam utama harus sudah disiapkan 1 minggu sebelum pemindahan, air
yang di diamkan selama satu minggu supaya air lebih bisa menetralisir bau air tanah dan
kansungan kaporit jika menggunakan air PAM. Setelah satu minggu, 1 hari sebelum
penaruhan bibit sesuaikan kadar pH air kolam.
Pemeliharaan Kolam Budidaya Lobster Air Tawar
Parameter ideal untuk lobster air tawar yaitu dengan nilai DH 50 ppm, Amoniak 0,05
ppm atau kurang, Nitrit 0,03 atau kurang dan Turbiditas (kekeruhan air) 30 – 70 cm.

Tabel parameter seperti berikut :

Tambel informasi. Sumber alamikan.com

Waktu pengujian kualitas air

 Temperatur 3 kali seminggu


 pH (derajat keasaman) 3 kali seminggu
 DO (kadar oksigen terlarut) 3 kali sehari
 DH (kesadahan air) 1 kali seminggu
 Amoniak 1 kali seminggu
 Nitrit 1 kali seminggu
 Turbiditas (kekeruhan air) 1 kali seminggu
Jika kanndunga pH air kurang dari 7 dan air mulai keruh, air perlu diganti dengan yang
baru. Fungsinya juga untuk membersihkan kolam dari hama-hama yang menggangu
lobster. Setelah itu parameter air disesuaikan lagi dengan standar ideal diatas.

Pemeliharan Lobster Air Tawar

Image via lobster-bantul.blogspot.com

Hal penting dalam perawatan lobster di air tawar adalah terpenuhinya kebutuhan pakan
sesuai ukuran dibutuhkan, tidak kurang dan sedikit dilebihkan akan lebih baik. Lobster
memiliki sifat kanibalisme seperti halnya lele, ketika asupan makanan kurang maka
lobster akan memangsa lobster lain diantara mereka yang paling lemah.

Untuk mencegah terjadinya kanibal, sebaiknya beri paralon di dalam dasar kolam.
Paralon sangat berguna untuk lobster yang sedang berkembang biak di dalamnya. Paralon
tersebut bisa digunakan sebagai tempat bersembunyi lobster-lebster yang lebih kecil dari
lobster yang berukuran lebih besar. Di paralon tersebut juga bisa dibuatkan ventilasi
udara supaya bisa mendukung kesuksesan cara mudah budidaya lobster di air tawar.

Hewan air yang satu ini mengalami pergantian kulit seperti halnya dengan ular. Pada saat
pergantian kulit inilah saat dimana lobster sangat lemah dan rentan menjadi sasaran pakan
saat asupan makanan berkurang. Namun setelah pergantian kulit selesai, ukuran lobster
akan bertambah lebih besar.
 Perawatan Jika ada Lobster yang Sakit
Dalam masa pertumbuhan, sering kali ditemukan benih lobster yang sakit, bisa karena
parasit atau kandungan air yang sudah mulai kotor. Jika kita menemui lobster yang sakit,
sebaiknya kita rawat secara khusus. Satu ekor lobster cukup bernilai untuk kita jual.

Penyakit yang biasa menyerang benih lobster adalah parasit yang hidup dibadan dan
kepala lobster. Parasit tersebut berwarna putih susu dan bisa berkembang biak didalam
tubuh dan kepala lobster. Ciri lobster yang terkena parasit adalah nafsu makannya muali
berkurang dan terlihat tidak lincah, jika dibiarkan bisa mengakibatkan kematian.

Untuk mengatasi penyakit tersebut, pertolongan pertama benih lobster dipisahkan terlebih
dahulu dari teman-temanya. Kemudian lobster direndam pada air garam dengan kadar
garam 30 ppt didalam wadah tersendiri. Perendaman lobster dalam air tersebut selama 10-
14 hari dan setiap 3-4 hari sekali ganti air dengan air garam baru.

Image via pusatlobster.blogspot.com

 Pemberian Pakan dan Bahan Pakan Lobster


Untuk lobster dalam pertumbuhan, pemberian pakan yang ideal dilakukan dua kali dalam
sehari. Waktu terbaik adalah diwaktu pagi dengan porsi 25% dari kebutuhan dan sore hari
menjelang malam dengan posri 75% dari kebutuhan pakan. Alasnnya karena lobster
termasuk hewan nokturnal yang aktif pada malam hari.
Kebutuhan pakan lobster menyesuaikan sesuai usia lobster yaitu persatuan lobster
membuhkan asupan makanan 3% dari berat tubuhnya. Rekomendasi sedikit dilebihkan
untuk pakannya lebih baik daripada kurang. Lobster termasuk hewan omnivora, yaitu
pemakan segala jenis (daging dan tumbuh-tumbuhan)

Makan yang bisa diberikan adalah;

 Pellet Lobster
 Jagung basah diparut dan juga sayuran lain
 Ketela pohon yang diparut
 Taouge, wortel
 Plankton
 Cacing tanah (sebelum diberikan, cacing diendapkan sehari untuk menghilangkan
kotoran dalam perut cacing)
Pemberian pakan mulai dari pelet, sayuran, cacing (opsional) bisa dilakkukan secara
bergantian setiap harinya.

Pemanenan Lobster Air Tawar

Lobster air tawar siap panen. Image via carabudidayalobsterairtawar.blogspot.com

Lobster air tawar siap panen yaitu pada usia 7 bulan untuk pasar lokal, perhitungan
dimulai sejak dipindahknanya benih ke kolam utama. Pada usia tersebut lobster air tawar
sudah cukup ideal untuk dipanen, berat lobster yang ideal saat dipanen bekisar antara 90-
100 gram untuk per satu ekornya. Dalam hitungan per kilo dapat berisi 8-10 ekor setiap
satu kilonya.

Sedangkan untuk pasar ekspor, lobster baru bisa dipanen pada usia 10-12 bulan
dengan berat mencapai 150-200 gram setiap satu ekornya, dalam hitungan per satu
kilogram berisi sekitar 5-7 ekor per 1 kg nya.

Sumber :

 http://www.alamikan.com/2014/05/cara-pembenihan-budidaya-lobster-air.html
 http://modaldengkul.com/peluang-usaha-budidaya-lobster-air-tawar/
 http://mariberternaklele.blogspot.co.id/2014/11/budi-daya-pembesaran-lobster-air-
tawar.html

Anda mungkin juga menyukai