INSTRUMEN
KETANGGUHAN DALAM BELAJAR
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 1
1. KRISTIAN EDI MULYONO
2. DWI WIDYA NINGRUM
3. SHUDRA ELHESMI
4. YUNITA ARYANTI
5. KHOVIVATUR ROHMAH
1. DASAR TEORITIS
1.1. PENGERTIAN KETANGGUHAN DALAM BELAJAR
Konsep tentang hardiness ( ketangguhan ) dikemukakan oleh Kobasa ( dalam Creed,
2013) pada tahun 1979. Menurut Kobasa hardiness adalah karakteristik kepribadian yang
membuat individu menjadi lebih kuat, tahan, stabil, dan optimis dalam menghadapi stres
dan mengurangi efek negatif yang dihadapi. Sedangkan menurut Maddi hardiness
diartikan sebagai sikap dan keterampilan untuk bertahan dalam keadaan stres. Menurut
Kamtsios dan Karagiannopoulou (2012) Ketangguhan belajar atau Academic hardiness
is a personality characteristic that may differentiate students who avoid challenging
academic course work from others who are willing to pursue these types of challenges. (
Ketangguhan belajar adalah suatu karakteristik kepribadian yang dapat membedakan
peserta didik yang menghindari tugas akademis menantang (sukar) dari para peserta didik
yang memiliki kemauan untuk terus mengerjakan berbagai macam tugas-tugas akademik
yang menantang (sukar). Menurut Maddi dan Harvey ketangguhan dalam belajar adalah
kesediaan peserta didik untuk terlibat dalam kerja akademis menantang, berkomitmen
dalam kegiatan - kegiatan akademik, dan memiliki kontrol atas kinerja dan hasil
akademik mereka.
Dari pendapat beberapa ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa ketangguhan
dalam belajar merupakan suatu karakteristik kepribadidan yang dimiliki oleh peserta
didik untuk terlibat dalam kerja akademis menantang, berkomitmen dalam kegiatan -
kegiatan akademik, dan memiliki kontrol atas kinerja dan hasil akademik mereka.
3. INDIKATOR VARIABEL
Indikator dalam instrumen ketangguhan dalam belajar adalah :
a. Komitmen
Kesediaan peserta didik untuk mengajukan usaha berkelanjutan dan berkorban
untuk unggul secara akademis.
b. Kontrol emosi
Kemampuan peserta didik untuk mempengaruhi emosi mereka ketika dihadapkan
dengan kesulitan akademik
c. Kontrol Usaha
Kemampuan peserta didik untuk mengenali dan mengaktifkan prilaku yang
meningkatkan kemampuan mereka untuk mengatasi kesulitan akademik
d. Tantangan
Niat peserta didik untuk mencari pekerjaan sulit dan melihat tantangan sebagai
pengalaman yang pada akhirnya akan memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan
pribadi mereka.
4. BLUE PRINT INSTRUMEN
Item
Variable Definisi Operasional Indikator
Favorable Unfavorable
Ketangguhan dalam belajar Komitmen 1, 2, 3 4, 5, 6
merupakan suatu
karakteristik kepribadidan Kontrol
yang dimiliki oleh peserta 7, 8, 9 10, 11, 12
emosi
Ketangguhan didik untuk terlibat dalam
dalam Belajar kerja akademis menantang,
berkomitmen dalam kegiatan Kontrol
13, 14, 15 16, 17, 18, 19
- kegiatan akademik, dan Usaha
memiliki kontrol atas kinerja
dan hasil akademik mereka. Tantangan 20, 21, 22 23 ,24, 25
5. ANGKET
SELAMAT BEKERJA
Nama : ………………………………………….. (Inisial)
Kelas : …………………………………………..
Umur : …………………………………………..
Respon Jawaban
No Pernyataan
TP JR SR SL
1 Mengerjakan tugas yang diberikan guru dengan serius
2 Bersedia mengorbankan segala sesuatu untuk unggul secara akademis.
3 Melakukan perkerjaan yang ditugaskan guru dengan sunguh-sungguh
meskipun teman-teman sudah menyerah.
4 Tetap mengikuti ulangan tanpa persiapan khusus
5 Menghindari tugas yang membutuhkan banyak pengorbanan.
6 Menunda-nunda tugas yang diberikan guru.
7 Antusias menyelesaikan tugas-tugas yang sulit.
8 Senang mengikuti pengayaan materi dalam pelajaran.
9 Bersemangat memperbaiki nilai yang gagal.
10 Takut mengalami kegagalan saat mengerjakan soal ulangan.
11 Merasa terpuruk ketika mendapat nilai ujian di bawah KKM.
12 Malas mengerjakan tugas yang banyak diberikan guru.
13 Membiasakan diri belajar secara teratur.
14 Pantang menyerah adalah semboyan hidup saya.
15 Langsung mengerjakan tugas yang diberikan guru
16 Menunda mengerjakan PR yang diberikan oleh guru
17 Waktu belajar saya lebih banyak tersita untuk bermain
18 Menyerah ketika mendapat nilai yang buruk.
19 Menerima nilai apa adanya
20 Tugas yang sukar dapat mengembangkan kemampuan saya
21 Mencoba kembali ketika gagal akan membuat saya menjadi tangguh.
22 Mencoba untuk terus meningkatkan kemampuan dengan belajar rutin.
23 Tidak tertantang dengan tugas yang sulit
24 Bagi saya belajar bersungguh tidak berpengruh pada kehidupan saya.
25 PR yang diberikan guru merupakan beban yang membuang-buang waktu.
6. NORMA ANGKET
6.1. Skoring
6.3. Evaluasi
Penilaian Evaluasi
Tidak Tangguh siswa cenderung mudah menyerah dan
tidak bersemangat mengerjakan tugas
dan ulangan, tidak memiliki persiapan
dan tidak mau berusaha,
Kurang Tangguh siswa cenderung mengerjakan tugas
dengan seadanya dan kurang
mempersiapkan diri saat ulangan,
Cukup Tangguh siswa cenderung mengerjakan tugas
dan ualangan dengan cukup serius
Tangguh siswa cenderung mengerjakan tugas
dan ulangan dengan sungguh-sungguh
namun masih kurang tertantang untuk
mengerjakan soal-soal yang sulit.
Sangat Tangguh siswa cenderung mengerjakan tugas
dengan sangat baik, merasa
beremangat dan senangg ketika
menghadapi ulangan dan mengerjakan
tugas yang sulit, siswa dapat
memanfaatkan waktu belajar dengan
efektif
7. DAFTAR PUSTAKA
1. Creed, Peter A. 2013. “Revisiting the Academic Hardiness Scale: Revision and
Revalidation”, Journal Career Assessment, No. 21 (2013), 538.
2. Kamtsios, Spiros & Karagiannopoulou, Evangelia. 2012. Conceptualizing students'
academic hardiness dimensions: A qualitative study.
https://www.researchgate.net/publication/257488456_Conceptualizing_students'_academi
c_hardiness_dimensions_A_qualitative_study
3. Rahmawati, Oktalia. 2014. Skripsi :“ Pengaruh Pemenuhan Kebutuhan Psikologis
Terhadap Academic Hardiness Siswa Akselerasi Madrasah Aliyah Kota Malang”. Malang:
UIN Maulana Malik Ibrahim.