Disusun oleh :
AHMAD ZULKARNAEN
217003
TAHUN 2019
DAFTAR ISI
ii
BAB 3
METODE PERANCANGAN
1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan menggunakan beberapa metode untuk
mendapatkan data yang diinginkan, antara lain menggunakan metode wawancara
dengan mengajukan pertanyaan secara umum kepada masyarakat umum terkait
dengan alat bantu dalam proses pengupasan sabut kelapa. Selanjutnya dilakukan
studi pustaka agar peneliti dapat menguasai teori maupun konsep dasar yang
berkaitan dengan perancangan mesin pengupas sabut kelapa. Studi ini dilakukan
dengan membaca dan mempelajari beberapa referensi seperti literatur, laporan
ilmiah dan tulisan ilmiah lain yang dapat mendukung penelitian. Studi lapangan
digunakan untuk mengetahui secara langsung proses pengupasan sabut kelapa dan
mengamati secara langsung alat bantu pengupas sabut kelapa yang digunakan.
2. Rancang Bangun Mesin
Rancang bangun mesin pengupas sabut kelapa dilakukan sesuai dengan
desain yang telah dihasilkan dalam proses pengembangan konsep. Proses
1
pembuatan rancang bangun mesin dilakukan dengan menggunakan bahan-bahan
atau komponen-komponen yang mudah didapat dan harga yang murah tanpa
mengurangi kualitasnya. Selain itu proses pembuatan rancang bangun juga tetap
mengacu pada aspek ergonominya.
3. Uji Coba dan Analisis
Setelah rancang bangun mesin pengupas sabut kelapa selesai dibuat, langkah
selanjutnya adalah melakukan uji coba dan analisis. Uji coba dilakukan oleh 15
orang responden untuk mencoba mengupas kelapa dengan menggunakan mesin
pengupas sabut kelapa hasil rancangan. Waktu proses pengupasan tersebut
dihitung untuk mengetahui kapasitas mesin. Setelah responden selesai mencoba
menggunakan mesin pengupas sabut kelapa kemudian diminta untuk mengisi
kuesioner tentang tingkat kepuasan pemakai mesin pengupas sabut kelapa
menggunakan Skala Linkert antara 1 sampai 5.
Start
Identifikasi
masalah
Tinjauan
Pustaka
Perancangan Mesin
Pengupas Sabut Kelapa
1.Pengumpulan Data
2.Menyiapkan Bahan
Selesai
2
3.2.1. Pengembangan Konsep Produk Pertama
Sket konsep pertama dari alat pengupas sabut kelapa dapat dilihat pada
gambar berikut :
Gambar 3. 1 Sketsa Konsep Pertama
Alat yang dirancang pada konsep pertama ini bekerja menggunakan tenaga
motor bensin untuk menggerakan dua buah poros yang saling berdampingan
yang dihubungkan dengan roda gigi dan dan menggunakan mata pisau seperti
pisau pemotong, alat ini masih tebilang semi manual dimana saat pengupasan
sabut kelapa masih membutuhkan bantuan manusia untuk melakukan
penekanan agar mata pisau dapat memakan sabut kelapa. Prinsip kerja dari alat
ini bisa dibilang sederhana, dimana kita memanfaatkan putaran tenaga dari
motor bakar (genset), dengan pemindah daya (putaran) berupa pully dan
belting (v-belt) yang dihubungkan dengan dua buah poros yang dilengkapi
dengan pisau yang terletak secara horizontal pada permukaan porosnya,
dimana putaran dari poros ini arahnya berlawanan.
Sket konsep kedua dari alat pengupas sabut kelapa dapat dilihat pada
gambar 3.2
3
Dari gambar konsep yang kedua ini sebenernya prinsip kerjanya hampir
sama dengan konsep yang pertama dimana masih menggunakan motor
penggerak yang dihubungkan oleh puli dan daya diteruskan ke roda gigi yang
saling berhubungan yang nantinya akan memberikan putaran yang berlawanan
arah, untuk konsep yang kedua menggunakan mata pisau yang bergerigi dan
menggunakan penekan otomatis seperti yang kita lihat digambar dan yang
digerakan oleh motor listrik .
4
Tabel 3.1 Matrik Keputusan untuk Memilih Konsep Produk Alat Pengupas Sabut
Kelapa
No Kriteria Wt Konsep
1 Penggunaan K1 K2
energi
2 Kuat dan
tahan umur
3 Kemampuan
mengupas
sabut kelapa
4 Pengoprasian
5
Gambar 3. 3 Bearing Dan Rumah Bearing
3. Baut
Baut berfunsi sebagai elemen pengikat (pengunci) yang digunakan
untuk mengikat atau mengencangkan antara rumah dudukan bering dengan
bering, yang di hubungkan ke rangka mesin pengupas kelapa.
Gambar 3. 5 Baut
6
4. Roda Gigi
Roda gigi yang di gunakan sebanyak dua buah, roda gigi ini digunakan
untuk membuat putaran searah dan berlawanan arah (saling berlawanan
arah) dimana roda gigi ini di pasang secara berkesinambungan sehingga
roda gigi saling terkait, yang akan menimbulkan putaran yang berlawanan
pada dua poros yang berbeda.
5. Penekan
Dalam rancang bangun mesin pengupas kelapa ini, menggunakan
sistem penekanan otomatis yang akan di pasang di bagian atas, agar dalam
proses pengupasan kelapa lebih mudah, penekan ini dibuat dengan
menggunakan bahan yang elastis seperti karet, agar dapat menekan berbagai
bentukdan ukurankelapa yang berbeda-beda.
7
Gambar 3. 7 Penekan
6. Pisau Pemotong
Dalam perancangan mesin pengupas kelapa ini menggunakan mata
pisau yang bergerigi, dan penempatan mata pisau ini letaknya secara spiral,
yang bertujuan agar kelapa sewaktu di potong dapat berjalan dengan
sendirinya kearah luar (tempat kelapa yang sudah bersih dari sabutnya).
7. Belting
Belting digunakan sebagai alat pemindah putaran dari motor bakar ke
pisau dengan perantara pully yang dipasang pada poros primary yang
dipasang pada poros motor bakar dan poros scondary yang terhubung
dengan pisau pemotong.
8
Gambar 3. 9 Belting
9. V-Belt
Belt yang berpenampang trapesium, terbuat daritenunan dan serat-
serat yang dibenamkan pada karet kemudian dibungkus dengan anyaman
dan karet; digunakan untuk mentransmisikan daya dari poros yang satu
ke poros yang lainnya melalui pulley yang berputar dengan kecepatan
sama atau berbeda.
9
Gambar 3. 11 V-Belt
Bahan-bahan V-Belt :
1. Kulit.
2. Anyaman benang.
3. Karet.
Bagian-bagian V-Belt :
Gambar 3.12
10
1. Tipe standar; ditandai huruf A, B, C, D, & E.
2. Tipe sempit; ditandai simbol 3V, 5V, & 8V
Sub ALTERNATIF
NO
Komponen 1 2 3
1 Profil
rangka
mesin
(profil L) (profil U)
(pipa)
2 Penggerak
Motor Listrik
Motor Bensin
Engkol
11
3 Sistem Roda Gigi
Transmisi
Puli
4 Hopper (prisma) (kerucut) (kubus)
12
Bearing Rp. 20.000 2 Rp. 40.000
Bearing Rp. 50.000 2 pcs Rp. 100.000
v-belt Rp. 30.000 2 Pcs Rp. 60.000
Pulley Rp. 40.000 4 pcs Rp. 160.000
Rumah bearing Rp. 150.000 2 Pcs Rp. 300.000
Paku keeling 1 in. Rp. 1500 2 kotak Rp. 150.000
Mur dan baut Rp. 2000 1 seat Rp. 24.000
CAT Rp. 55.000 3 kaleng Rp. 165.000
Thiner Rp. 20.000 2 kaleng Rp. 40.000
Kertas Pasir Rp 10.000 1M Rp. 10.000
TOTAL BIAYA Rp. 3.599.000
METODE
KONVENSIONAL ALAT
WAKTU ± 5 - 7 Menit / buah ± 1-2 Menit / buah
TENAGA membutuhkan tenaga yang besar Tidak memerluhkan tenaga yang
untuk
Besar dalam pengoperasian mesin
mengelupas kelapa
BIAYA Dibutuhkan tenaga kerja yang Hanya membutuhkan 1
banyak,sehingga menambah biaya Tenaga kerja untuk pengoperasian
produksi
SAFETY Berbahaya karena jika terpeleset Tangan operator tidak langsung
dapat langsung menciderai tangan
Contact dengan buah kelapa mengurangi resiko
13
BAB 4
KESIMPULAN
Mesin pengupas serabut kelapa sangat membantu bagi masyarakat terutama bagi para
pengusaha kelapa, dengan adanya mesin ini lebih memudahkan pengupasan dan lebih
cepat dibanding manual sehingga memperlancar penerimaan orderan.
Keunggulan produk mesin pengupas serabut kelapa semi otomatis antara lain :
14
DAFTAR PUSTAKA
Website :
15