Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
1
1.2 Tujuan & Sasaran
1.2.1 Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan tugas ini adalah mengidentifikasi dan mengevaluasi
elemen-elemen dan citra pembentuk kota yang ada di Kota Yogyakarta dan kota palu
1.2.2 Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai dalam studi ini adalah mengidentifikasi elemen-elemen dan
citra pembentuk kota yang ada di Kota Yogyakarta dan kota palu melalui:
1. Identifikasi dan evaluasi kondisi eksisting elemen rancang kota di Kota Yogyakarta
dan kota palu meliputi :
Tata guna lahan
Bentuk dan massa bangunan
Sirkulasi dan parker
Ruang terbuka
Pedestrian
Kegiatan pendukung
Tanda-tanda (signage)
2. Preservasi melakukan perbandingan antara teori yang ada dengan keadaan eksisting
mengenai elemen- elemen dan Citra pembentuk kota yang terdapat di Kota
Yogyakarta.
1.3 Ruang Lingkup Wilayah
Ruang lingkup wilayah yang dikaji dalam penyusunan tugas ini, yaitu Kota Yogyakarta dan
kota Palu.
1.3.1 kota Yogyakarta
Kota Yogyakarta adalah salah satu kota besar di Pulau Jawa yang merupakan ibukota dan
pusat pemerintahan Daerah Istimewa Yogyakarta, dan sekaligus tempat pendudukan bagi
Sultan Yogyakarta dan Adipati Pakualam.
Kota Yogyakarta memiliki luas wilayah 32,5 Km² yang berarti 1,025% dari luas wilayah
Propinsi DIY dengan luas 3.250 hektar tersebut terbagi menjadi 14 Kecamatan, 45
Kelurahan, 617 RW, dan 2.531 RT.
Kota Yogyakarta terletak di lembah tiga sungai, yaitu Sungai Winongo, Sungai Code
(yang membelah kota dan kebudayaan menjadi dua), dan Sungai Gajahwong. Kota ini
terletak pada jarak 600 KM dari Jakarta, 116 KM dari Semarang, dan 65 KM dari
Surakarta, pada jalur persimpangan Bandung - Semarang - Surabaya - Pacitan.
Wilayah Kota Yogyakarta terbentang antara 110o 24' 19" sampai 110o 28' 53" Bujur
Timur dan 7o 15' 24" sampai 7o 49' 26" Lintang Selatan dengan ketinggian rata-rata 114
m diatas permukaan laut. Meski terletak di lembah, kota ini jarang mengalami banjir
karena sistem drainase yang tertata rapi yang dibangun oleh pemerintah kolonial,
ditambah dengan giatnya penambahan saluran air yang dikerjakan oleh Pemkot
Yogyakarta.
2
Kota Yogyakarta telah terintegrasi dengan sejumlah kawasan di sekitarnya, sehingga
batas-batas administrasi sudah tidak terlalu menonjol. Untuk menjaga keberlangsungan
pengembangan kawasan ini, dibentuklah sekretariat bersama Kartamantul (Yogyakarta,
Sleman, dan Bantul) yang mengurusi semua hal yang berkaitan dengan kawasan
aglomerasi Yogyakarta dan daerah-daerah penyangga (Depok, Mlati, Gamping, Kasihan,
Sewon, dan Banguntapan).
Adapun batas-batas administratif Kota Yogyakarta adalah:
P
e
t
a
Administrasi Kota Yogyakarta