Anda di halaman 1dari 3

Tugas Analisa Kerusakan

Nama : Cipta Panghegar Supriadi

NIM : 18106153851

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan “kerusakan”! sebutkan kondisi umum kerusakan
material!
Sebuah komponen atau material dikatakan mengalami kerusakan apabila material tersebut
sudah tidak dapat menjalankan fungsi utamanya. Hal tersebut dapat disebabkan oleh
perpatahan, maupun perubahan bentuk atau sifat dari material tersebut.
Kondisi umum kerusakan adalah :
- Material / alat tidak dapat dioperasikan
- Material masih dapat beroperasi tetapi tidak berfungsi semestinya
- Keusakan serius atau material tidak aman unutk digunakan

2. Sebutkan beberapa penyebab kerusakan yang umum terjadi pada suatu material teknik!
Kerusakan dapat disebabkan oleh beberapa hal. Penyebab paling umum adalah kesalahan
dalam pemilihan material. Selain itu, proses manufaktur dari material menjadi sebuah
komponen merupakan suatu hal penting. Penyebab kerusakan umum terkait manufaktur
adalah cacat fabrikasi, kesalahan perlakuan panas; kesalahan desain; ketidaksesuaian
dengan kondisi serta lingkungan operasi; dan kontrol kualitas yang buruk.

Penyebab Contoh
Kesalahan pemilihan material Material yang dipilih memiliki properties
yang berada dibawah spesifikasi atau kondisi
operasi kerja.
Cacat fabrikasi Cacat yang berupa permukaan yang kasar
dapat menjadi sumber crack saat
penggunaan. Sehingga menyebabkan
material rawan patah.
Kesalahan perlakuan panas Perlakuan panas dapat mempengaruhi
mikrostruktur bahan dan mampu
menentukan sifat akhir material. Kesalahan
dalam thermal treatment menyebabkan
menurunnya kualitas / properties dari
material sehingga tidak memenuhi standar
yang sesuai kondisi operasi.
Kesalahan desain Desain produk terkait dengan desain
fungsinya maupun desain assembly.
Ketidakcocokan desain dengan fungsinya
dapat menyebabkan stress concentration
saat pemakaian serta pada sambungan alat.
Tidak sesuai dengan kondisi dan lingkungan Ada beberapa kondisi dan lingkungan operasi
operasi yang miss dari pertimbangan awal sehingga
menyebabkan material yang dipilih tidak
sesuai dengan kondisi tersebut.
3. Buatlah analisis kerusakan pada “Jam Tangan” saudara yang biasa dipakai sehari-hari !
Jam tangan memiliki beberapa model, akan tetapi komponen utamnya dapat dibagi menjadi
penunjuk jam serta tali pengikatnya. Pada tali pengikat, terdapat pengait / kancing dan
lubang kait nya. Pada saat pemakaian, kait dan kancing ini yang sering terkena beban yang
berasal dari kegiatan memasang dan melepas jam tangan. Selain itu pergerakan tangan juga
menambah gaya pada kancing dan kait. Hal ini yang dapat menyebabkan kerusakan kait
ataupun lubang kait. Kerusakan dapat berupa bengkok nya kait serta melonggar / robeknya
lubang kait. Pada kasus ini tali pengikat terbuat dari kulit sintetis dan kait berupa logam.

4. Pelajaran apa yang diperoleh dari teknik kerusakan?


Beberapa poin penting yang didapatkan terkait analisa kerusakan adalah sebab-sebab
kerusakan yang dapat terjadi pada suatu komponen. Hal ini sejalan dengan analisa terkait
mekanisme atau mode kerusakan yang terjadi terkait korosi, fatigue, overload, stress
corrosion atau mekanisme kerusakan lainnya. Dengan begitu, kita dapat menerapkan
beberapa point solusi atau tindakan yang sesuai untuk mencegah maupun menanggulangi
kerusakan tersebut.
Teknik kerusakan juga mengajarkan tahapan tahapan apa saja yang boleh dan tidak boleh
dilakukan ketika menghadapi kerusakan. Hal tersebut terkait teknik inspeksi serta poin apa
saja yang perlu dipertimbangkan bersama tim. Yang mana tim tersebut harus terdiri dari
anggota dari beberapa bidang keahlian.

5. Di bidang material (manufacture), ada istilah Failure Modes and Effects Analysis (FMEA),
Jelaskan konsep dan ruang lingkup dari FMEA dan kegunaannya, berilah contoh di lapangan
berikut resikonya !
Failure Modes and Effects Analysis (FMEA) merupakan suatu metodologi dalam menganalisa
masalah kualitas yang muncul sejak tahap pengembangan sehingga tindakan koreksi bisa
langsung diambil dan desain langsung bisa diperbaiki. Metode FMEA berupa tabel untuk
mengidentifikasi mode kegagalan potensial serta efeknya.

Metode FMEA tergolong dalam 5 tipe penerapan :


- System , erfokus pada fungsi sistem secara global
- Design berfokus pada desain produk
- Process berfokus pada proses produksi dan perakitan
- Service berfokus pada jasa
- Software berfokus pada software

Penggunaan metode FMEA pada industri manufaktur :

- Untuk mendesain ulang sebuah proses, layanan, ataupun produk setelah quality function
deployment
- Untuk mempertimbangkan dan perbaikan tujuan yang sudah direncanakan ketika proses
berlangsung
- Analisa kegagalan proses, produk maupun layanan yang ada
- FMEA digunakan sepanjang proses berlangsung
6. Di bidang korosi, ada istilah yang disebut dengan Risk Based Inspections (RBI). Jelaskan
konsep dan ruang lingkup dari RBI dan kegunaannya, berilah contoh di lapangan berikut
resikonya.
Risk based Inspection meruakan suatu kegiatan yang berfokus pada kehilangan bahan yang
terjadi karena penurunan kualitas material khususnya pada pressure vessel. Terkikisnya
material pada pressure vessel ini dapat disebabkan oleh korosi. Terjadinya korosi dapat
menyebabkan menipisnya dinding tabung dan menyebabkan substance terlepas ke udara.
Metode RBI ini lebih banyak diterapkan pada sektor industri petrokimia dan pembangkit
daya.

Pada penerapannya, RBI menjelaskan resiko sebagai kombinasi antara kemungkinan


munculnya kejadian atau kerusakan dengan konsekuensi yang harus ditanggung.
Perhitungan ini yang dapat mengklasifikasikan equipment menjadi tiga kategori: low-risk,
medium-risk, dan high-risk. Dari ketegori tersebut dapat dilihat mana equipment yang harus
diperhatikan untuk dilakukan corrective maintenance atau mitigation action.

Salah satu kasus di lapangan adalah Pipa minyak. Pada awalnya, pipa yang memiliki coating
baru menunjukkan nilai resiko rendah (low-risk). Setelah dianalisa, apabila pipa tersebut
bocor, maka konsekuensi yang ditanggung akan besar baik dari segi ekonomi maupun
dampak lingkungan. Sehingga nilai resikonya menjadi menengah. Seiring berjalannya waktu,
coating pipa tersebut akan terkikis (deteriorate) yang menyebabkan meningkatnya
terjadinya kerusakan. Berdasarkan kombinasi tersebut, maka setelah beberapa tahun
pemakaian, tingkat resiko pipa berubah dari low-risk menjadi high-risk. Sehingga pada tahun
tertentu perlu dilakukan rencana inspeksi atau mitigation action misalnya penggantian pipa
atau perbaikan lapisan coatingnya.

Anda mungkin juga menyukai