Anda di halaman 1dari 6

Farhan Ramadzan N | 10514025 | Mn’14

RANGKUMAN UTS I Ketepatan (Akurasi)


DASAR-DASAR KIMIA ANALITIK (KI2121)  Ketepatan (akurasi) : kedekatan suatu
pengukuran dengan nilai sebenarnya.

A. KESALAHAN DAN PENGUKURAN  Ketepatan ditentukan oleh besarnya kesalahan.


 Kesalahan terdiri atas kesalahan absolut dan
Kesalahan Pengukuran kesalahan relatif.

 Kesalahan disebabkan oleh alat ukur dan absolut E = xi – xT


pengamat.
 Pengukuran menggunakan alat ukur yang lebih relatif E= x 100%
besar dimensinya dari yang diukur dan harus
sesuai.
 Penulisan hasil pengukuran harus menulis
minimal 1 angka pasti + 1 angka relatif/
kesalahan. Contohnya pembacaan pada buret
adalah 25,2 mL, tetapi seharusnya ditulis 25,20
A↓ P↓ A↓ P↑ A↑ P↓ A↑ P↑
mL.

Kesalahan Dalam Analisis Kimia


Hasil Pengukuran
1) Kesalahan total (gross error) : jauh dari hasil
 Nilai tengah adalah yang paling dekat dengan sebenarnya.
nilai sebenarnya dan lebih dapat dipercaya,
dapat dinyatakan dalam rata-rata dan median. 2) Kesalahan sistematis (systematic error) : hasil
selalu lebih tinggi atau rendah dari sebenarnya,
∑ 1 terjadi karena kalibrasi dan cara baca alat ukur
rata-rata ̅=
yang buruk.
urutkan terlebih dahulu semua 3) Kesalahan acak (random error) : seperti
median
data, lalu ambil nilai tengahnya kesalahan sistematis namun efek kumulatif
menyebabkan kesalahan dari kedua sisi, tak
 Variasi nilai-nilai individu dalam satu set hasil
dapat dikendalikan dan dideteksi, selalu ada
pengukuran di kedua sisi nilai tengah adalah
dalam pengukuran sehingga dapat ditoleransi.
ukuran ketidakpastian dari nilai tengah
tersebut.
Distribusi Normal (Gaussian)
B. STATISTIKA DALAM KIMIA  Nilai random error atau ketidakpastian dapat
membuat kombinasi (+) dan (–) dalam
Ketelitian (Presisi) distribusi normal (Gaussian).

 Ketelitian (presisi) : kedekatan suatu  Frekuensi relatif : kemungkinan kombinasi


pengukuran dengan hasil yang lain. distrubsi data Gaussian.

 Ketelitian dari pengukuran kimia: frek.


menunjukkan kebolehulangan (reproducibility) relatif
dan kedekatan hasil yang diperoleh dengan cara
yang sama.
 Ketelitian dinyatakan dalam: simpangan
baku/standar deviasi, varian, dan koefisien
varian.

data

Dasar-Dasar Kimia Analitik (KI2121) | 1


Farhan Ramadzan N | 10514025 | Mn’14

 Asumsi random error memenuhi distribusi dengan (N – 1) adalah derajat kebebasan.


normal, ideal jika data tak hingga.
 Simpangan baku gabungan (Sgab) : meng-
 Data dalam jumlah tak hingga disebut populasi gabungkan hasil analisis dari sampel berbeda
(universe), dan dalam jumlah terbatas disebut yang mirip namun metode analisis sama.
cuplikan/sampel. s.b.g. dua sampel

Sifat Kurva Gaussian ( 1 -1) s1 ( -1) s


sgab = √
1 -
frek. nilai sebenarnya
relatif s.b.g. lebih dari dua sampel
e-( -μ) / σ
y= sgab =
σ 2π
∑ 11 ( - ̅) ∑ 1( - ̅) ∑ 1( - ̅)
-μ √
z= 1 -
σ

data dengan NT adalah jumlah data pada set data T.

simpangan dari rata-rata = x - µ  Cara lain menyatakan ketelitian data :


jangkauan (spread/range), ragam/varian,
 Parameter : rata-rata populasi (µ) dan standar deviasi relatif, dan koefisien variasi.
s mpangan baku populas (σ).
jangkauan w = xmax – xmin
 Rata-rata populasi menunjukkan nilai
sebenarnya. varian R = s2
 Simpangan baku populasi menunjukkan
standar s
ketelitian dari pengukuran, dilihat dari lebar SDR = x 1000 ppt
deviasi relatif ̅
sempitnya kurva Gaussian.
koefisien s
 Untuk sampel/cuplikan, nilai µ tak sama KV = x 100%
dengan rata-rata sampel (̅), dan n la σ tak variasi ̅
sama dengan simpangan baku sampel (s).
C. APLIKASI STATISTIKA DALAM KIMIA
 Perbedaan makin kecil dengan bertambahnya
UNTUK EVALUASI DATA
jumlah sampel, dan perbedaan dapat diabaikan
jika jumlah sampel (N) mencapai 20 atau lebih.
Kepercayaan
Simpangan Baku pada Kurva Gaussian  Teori statistika dapat menentukan batas
kepercayaan (confidence limit/CL) dengan
 Simpangan baku : ukuran ketelitian/presisi
interval kepercayaan (confidence interval/CI)
data dari pengukuran.
di sekitar nilai rata-rata pada tingkat
kepercayaan (confidence level) tertentu.
s.b. populasi √∑ 1( - )
σ  Tingkat kepercayaan yang biasa digunakan
adalah 95%, seringkali juga disebut tingkat
kebolehjadian (untuk salah) sebesar 0,05.
∑ 1( - ̅)
s.b. sampel s=√ atau
-1 Aplikasi Statistika
1) Menentukan interval kepercayaan (CI) dab
(∑ 1 )
batas kepercayaan (CL) dari rata-rata.

s=
√∑ 1 -
Simpangan baku s → σ
-1

Dasar-Dasar Kimia Analitik (KI2121) | 2


Farhan Ramadzan N | 10514025 | Mn’14

σ - dengan (N1 + N2 – 2) adalah derajat


CI = ± ;z= kebebasan.
σ

Simpangan baku s ≠ σ  Jika ̅ – ̅ ≤ CI atau thit ≤ tabel, hipotesis nol


terpenuhi sehingga pada tingkat kepercayaan
ts -s tersebut tidak ada perbedaan signifikan pada
CI = ± ;t=
σ rata-rata kedua sampel.
Batas kepercayaan  Jika ̅ – ̅ > CI atau thit > ttabel, hipotesis nol
tidak dipenuhi sehingga pada tingkat
CL = ̅ ± CI
kepercayaan tersebut terdapat perbedaan
dengan (N – 1) adalah derajat kebebasan. signifikan apada rata-rata kedua sampel.
2) Menentukan jumlah data yang diperlukan 5) Uji-T Berpasangan dan Uji-F : Menentukan
untuk menurunkan CL dari rata-rata. apakah pada tingkat kepercayaan tertentu,
ts ketelitian dua metode/set data berbeda untuk
N=( ) sampel-sampel yang ada berbeda.

 Semakin banyak jumlah data, nilai t dan CI Uji-T Berpasangan


makin kecil, menyebabkan CL menjadi kecil.  Jika hipotesis nol terpenuhi, perbedaan
3) Uji-T 1 : menentukan apakah pada tingkat ketelitian dua buah metode dari nilai t hitung:
kepercayaan tertentu, hasil pengukuran berbeda
dari nilai sebenarnya. d̅ ∑ 1 (d - d̅ )
thit = dengan sd =√
 Jika hipotesis nol terpenuhi, perbedaan antara sd -1
rata-rata dan nilai sebenarnya adalah:
di = selisih data metode 1 dengan 2
ts ̅– t d̅ = rata-rata selisih data
̅ – t= ± atau thit =
s Catatan: positif dan negatif diperhitungkan.
dengan (N – 1) adalah derajat kebebasan. dengan (N – 1) adalah derajat kebebasan.
 Jika ̅ – ≤ CI atau thit ≤ tabel, hipotesis nol  Jika thit ≤ tabel, hipotesis nol terpenuhi
terpenuhi sehingga pada tingkat kepercayaan sehingga pada tingkat kepercayaan tersebut
tersebut tidak ada perbedaan signifikan
tidak ada perbedaan ketelitian pada kedua
antara rata-rata dengan nilai sebenarnya. metode.
 Jika ̅ – > CI atau thit > ttabel, hipotesis nol  Jika thit > ttabel, hipotesis nol tidak dipenuhi
tidak dipenuhi sehingga pada tingkat sehingga pada tingkat kepercayaan tersebut
kepercayaan tersebut terdapat perbedaan terdapat perbedaan ketelitian pada kedua
signifikan antara rata-rata dengan nilai metode.
sebenarnya.
Uji-F
4) Uji-T 2 : Menentukan apakah pada tingkat
kepercayaan tertentu, rata-rata dua sampel  Jika hipotesis nol terpenuhi, perbedaan
berbeda. ketelitian dua buah metode dari nilai F hitung:

 Jika hipotesis nol terpenuhi, perbedaan antara s1


Fhit = ( ) dengan s1 > s2 sehingga F ≥ 1
kedua rata-rata adalah: s

1
dengan (N – 1) adalah derajat kebebasan.
̅ 1 – ̅ = ± t.sgab.√ atau
1  Jika Fhit ≤ Ftabel, hipotesis nol terpenuhi
(̅ 1 – ̅ ) sehingga pada tingkat kepercayaan tersebut
thit =
1 1 tidak ada perbedaan ketelitian pada kedua
sgab √
1 metode.

Dasar-Dasar Kimia Analitik (KI2121) | 3


Farhan Ramadzan N | 10514025 | Mn’14

 Jika Fhit > Ftabel, hipotesis nol tidak dipenuhi Anion Berdasarkan Pengendapan
sehingga pada tingkat kepercayaan tersebut 1) Kelompok Sulfat : membentuk endapan jika
terdapat perbedaan ketelitian pada kedua ditambah BaCl2 dan sedikit basa
metode.
SO32- (sulfit), SO42- (sulfat), CO32- (karbonat),
6) Uji-Q : Menentukan apakah sebuah data PO43- (fosfat), CrO42- (kromat), C2O42- (oksalat)
mengandung gross error atau tidak, agar dapat
diputuskan apakah data harus dibuang atau 2) Kelompok Klorida : membentuk endapan jika
tidak agar tidak menjauhi nilai sebenarnya. ditambah AgNO3 dan asam

 Nilai Q eksperimen diberikan oleh: Cl-, Br-, I-, SCN-, S2-

xQ = data yang diragukan 3) Kelompok Nitrat : larut walau diberi


-
Qexp = xN = data terdekat perlakuan nomor 1 dan 2
ma - mn
NO2- (nitrit), NO3- (nitrat), ClO3- (klorat),
dengan (N – 1) adalah derajat kebebasan. CH3COO- (asetat)
 Jika Qexp ≤ Qkritis, data harus dipertahankan.
 Jika Qexp > Qkritis, data harus dibuang. Prinsip dan Tahap Analisis
 Didasarkan pada sifat kelarutan dan reaksi
D. ANALISIS KUALITATIF kation dan anion dalam air, asam, dan basa.

Metode Analisis Kualitatif  Analisis kualitatif dibagi dua tahap:

 Analisis kualitatif membutuhkan pengetahuan 1) Tahap pertama : uji kelarutan dalam air,
asam, dan basa untuk mengurangi
tentang sifat zat yang dianalisis. Kerumitan
kemungkinan ion
metode bergantung pada sifat sampel.
2) Tahap kedua : reaksi identifikasi (spot
Kation Berdasarkan Metode Pengendapan H2S test) untuk mengonfirmasi adanya ion
terduga.
Kation
+ Cl-, asam  Pelarut yang digunakan dalam uji kelarutan :
air, larutan H2SO4 3 M, serta larutan HCl,
Endapan I + S2-, sedikit asam
HNO3, NH3, dan NaOH 6 M.
Pb2+ masih
larut sedikit + S2-, sedikit
Endapan II
basa Kelarutan dalam Air
Endapan III Larutan IV
1) Larut
-
1) Kelompok I : mengendap dengan Cl dalam  Alkali (Na+, K+, Rb+, Cs+)
asam
+ 2+ 2+
 Amonium (NH4+)
Ag , Hg2 , Pb
 Kelompok nitrat (NO2- (nitrit), NO3- (nitrat),
2) Kelompok II : mengendap dengan S2- dalam
ClO3- (klorat), CH3COO- (asetat))
sedikit asam
 Halida (Cl-, Br-, I-), kecuali Ag+, Hg22+, Pb2+
Cu2+, Cd2+, Bi3+, Sn2+, Sn4+, Hg2+, Sb3+, Sb5+,
(Pb2+, masih ada yang larut)  Sulfat (SO42-), kecuali Ba2+, Hg22+, Pb2+, (Ag+,
sedikit larut)
3) Kelompok III : mengendap dengan S2- atau
OH-dalam sedikit basa 2) Tidak Larut
Al3+, Zn2+, Cr3+, Fe2+, Fe3+, Ni2+, Co2+, Mn2+  Hidroksida (OH-), kecuali alkali dan Ba2+,
(Ca2+, sedikit tidak larut)
4) Kelompok IV : tidak mengendap dengan anion
di atas  Karbonat (CO32-), fosfat (PO43-), sulfida (S2-),
kecuali alkali dan NH4+.
Ba2+, Ca2+, Mg2+, Na+, K+, NH4+

Dasar-Dasar Kimia Analitik (KI2121) | 4


Farhan Ramadzan N | 10514025 | Mn’14

Kelarutan dalam Asam (10 Reaksi Khas)


 Reaksi khas : karbonat, sulfit, nitrit, klorat, iodida, bromida, tiosianat, kromat, sulfida, asetat.
 Reaksi tak khas : nitrat, klorida, sulfat, fosfat, oksalat, hidroksida, oksida.
1) Karbonat

2-
H+
CO3 CO2 keluar gelembung, tak berbau, tak berwarna

2) Sulfit

2-
H+
SO3 SO2 keluar gelembung, berbau, tak berwarna

3) Nitrit
H2SO4
NO2- NO2 tanpa gelembung, gas coklat, larutan biru

HCl
NO2 tanpa gelembung, gas coklat, larutan kuning

4) Klorat
HCl
ClO3- Cl2 larutan hijau-kuning, gas hijau
panas
5) Iodida
HNO3
I- larutan kuning

HNO3
I2 larutan gelap, gas ungu
panas
H2SO4
larutan oranye-merah
panas
HCl
larutan kuning
panas
6) Bromida
HNO3
Br- Br2 larutan oranye, gas oranye
panas
7) Tiosianat
HNO3
SCN- NO2 gelembung banyak, gas coklat
panas
H2SO4/HCl
NO2 gelembung sedikit, gas coklat
panas
8) Kromat
H+
CrO4- Cr2O72- larutan oranye

Dasar-Dasar Kimia Analitik (KI2121) | 5


Farhan Ramadzan N | 10514025 | Mn’14

9) Sulfida
H+
S2- H2S berbau
cukup larut
HNO3
NO2 + S gas coklat, residu gelap/terang
tak cukup larut

10) Asetat

-
H+
CH3COO bau cuka di batang pengaduk
panas

Kelarutan dalam Basa


 NH3: Ag+, Cd2+, Cu2+, Zn2+, Ni2+, Co2+
 OH-: Pb2+, Sn2+, Sn4+, Sb3+, Zn2+, Al3+, Cr3+
 Cl-: (Ag+), Pb2+, Hg2+, Cd2+, Sn2+, Sn4+, Sb3+
 S2-: Hg2+, Sn4+, Sb3+
 S2O32-: Ag+
 C2O42-: Sn4+, Fe3+

E. ANALISIS GRAVIMETRI

Dasar-Dasar Kimia Analitik (KI2121) | 6

Anda mungkin juga menyukai