Anda di halaman 1dari 50

Public Health Report Session (PHRS)

EVALUASI KINERJA PUSKESMAS KEBON HANDIL


KOTA JAMBI TAHUN 2018

Disusun Oleh:
Sari Mustika, S. Ked
G1A218015
Dosen Pembimbing:
dr. Hj. Yulinda Fetritura, M. Kes

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR


ILMU KESEHATAN MASYARAKAT / KOMUNITAS
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah sehingga penulis dapat
menyelesaikan Public Health Report Session (PHRS) ini yang berjudul “Evaluasi
Kinerja Puskesmas Kebon Handil Kota Jambi Tahun 2018”.
Adapun PHRS ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas dalam
Kepaniteraan Klinik Senior di Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat/Komunitas.
Pada saat penulisan PHRS ini penulis banyak dibantu oleh berbagai pihak baik
langsung maupun tidak langsung. Penulis mengucapkan banyak terimakasih
kepada dr.Maria Inge Jammin selaku Kepala Puskesmas Kebon Handil Kota
Jambi yang telah menfasilitasi penulis dalam pembuatan PHRS ini.
Penulis sadar bahwa PHRS ini terdapat banyak kekurangan. Untuk itu
penulis menghimbau agar para pembaca dapat memberikan saran dan kritik yang
membangun demi perbaikan tulisan ini.
Akhir kata penulis berharap agar PHRS ini dapat bermanfaat dan
memberikan sumbangan ilmu pengetahuan bagi pihak-pihak yang memerlukan.

Jambi, 20 April 2019

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang............................................................................ 1
1.2 Tujuan Penulisan Makalah ......................................................... 3
1.3 Manfaat Penulisan Masalah ........................................................ 3
BAB II KEADAAN UMUM PUSKESMAS TANJUNG PINANG............. 4
2.1 Gambaran Umum Puskesmas Kebon Handil ............................. 4
2.1.1 Data Geografis ............................................................................ 4
2.1.2 Data Demografis ......................................................................... 5
2.2 Profil Puskesmas Kebon Handil Kota Jambi 2018..................... 5
2.2.1 Sejarah Puskesmas Kebon Handil .............................................. 5
BAB III TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 9
3.1 Pengertian Evaluasi Kinerja Puskesmas ..................................... 9
3.2 Tujuan dan Manfaat Evaluasi Kinerja Puskesmas ..................... 9
3.3 Ruang Lingkup Evaluasi Kinerja Puskesmas ............................. 10
3.4 Pelaksanaan Evaluasi Kinerja Puskesmas .................................. 12
3.5 Pedoman Pengumpulan Data ..................................................... 18
3.6 Pengolahan Data Evaluasi Kinerja Puskesmas ........................... 19
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 23
4.1 Hasil Kinerja Cakupan Upaya Pelayanan Kesehatan Puskesmas
Kebon Handil Kota Jambi 2018 ................................................. 23
4.2 Hasil Kinerja Kegiatan Manajemen Puskesmas
Kebon handil Tahun 2018 .......................................................... 27
4.3 Hasil Kinerja Mutu Pelayanan Kesehatan Puskesmas
Kebon Handil Tahun 2018 ........................................................ 29
4.4 Hasil Akhir Kinerja Puskesmas Kebon Handil
Tahun 2018 ................................................................................. 30
BAB V ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH ................................ 31
BAB VI PENUTUP ........................................................................................... 35
6.1 Kesimpulan ................................................................................. 35
6.2 Saran ........................................................................................... 36
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 37
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang
merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat. Fungsinya membina
peran serta masyarakat dan memberikan pelayanan secara menyeluruh dan
terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk enam kegiatan
pokok puskesmas. Dengan kata lain puskesmas mempunyai tanggung jawab atas
pemeliharaan kesehatan masyarakat dalam wilayah kerjanya.1
Kedudukan puskesmas dalam sistem kesehatan nasional sebagai sarana
pelayanan kesehatan pertama yang bertanggung jawab menyelenggarakan upaya
kesehatan perserorangan dan upaya kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.
Sedangkan dalam sistem kesehatan di kabupaten/kota, kedudukan puskesmas
sebagai unit pelayanan teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung
jawab menyelenggarakn sebagian tugas pembangunan kesehatan kabupaten/kota
di wilayah kerjanya.1,2 Pembangunan kesehatan yang dilaksanan puskesmas
adalah mendukung tercapainya tujuan pembangunan nasional, yang meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi orang yang bertempat
tinggal di wilayah kerjanya.3
Agar Puskesmas dapat mengelola upaya kesehatan dengan baik dan
berkesinambungan dalam mencapai tujuannya, maka Puskesmas harus menyusun
rencana kegiatan untuk periode 5 (lima) tahunan yang selanjutnya akan dirinci
lagi ke dalam rencana tahunan Puskesmas sesuai siklus perencanaan anggaran
daerah. Semua rencana kegiatan baik 5 (lima) tahunan maupun rencana tahunan,
selain mengacu pada kebijakan pembangunan kesehatan kabupaten/kota harus
juga disusun berdasarkan pada hasil analisis situasi saat itu (evidence based) dan
prediksi kedepan yang mungkin terjadi. Proses selanjutnya adalah penggerakan
dan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana kegiatan/program yang disusun,
kemudian melakukan pengawasan dan pengendalian diikuti dengan upaya-upaya
perbaikan dan peningkatan (Corrective Action) dan diakhiri dengan pelaksanaan
penilaian hasil kegiatan melalui evaluasi kinerja Puskesmas.4
Evaluasi Kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan
penilaian hasil kerja prestasi Puskesmas tahunan. Dengan adanya evaluasi tersebut
dapat dilakukan analisa tingkat puskesmas berdasarkan rincian nilainya, sehingga
urutan pencapaian kinerjanya dapat diketahui, serta dapat dilakukan pembinaan
secara lebih mendalam dan terfokus.5
Untuk mengetahui tingkat kinerja puskesmas, maka masing–masing
puskesmas wajib untuk menyusun laporan kinerja puskesmas melalui proses
pelaksanaan kegiatan evaluasi kinerja puskesmas sesuai pedoman yang
dikeluarkan oleh Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat Depkes RI. Sehingga dalam
hal ini Puskesmas Kebon Handil Kecamatan Jelutung telah menyusun Evaluasi
Kinerja Puskesmas tahun 2018 yang akan dibahas dalam makalah ini.6

1.2 Tujuan Penulisan Makalah


1.2.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui
tingkat kinerja Puskesmas Kebon Handil Kota Jambi Tahun 2018
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan, mutu
kegiatan serta manajemen Puskesmas Kebon Handil tahun 2018
2. Mengetahui tingkat kinerja Puskesmas Kebon Handil tahun 2018
berdasarkan urutan peringkat kategori kelompok Puskesmas.

1.3 Manfaat Penulisan Makalah


1.3.1 Bagi Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Senior
Menambah wawasan mahasiswa dan sebagai salah satu syarat pelaksanaan
kepaniteraan klinik senior di bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi.
1.3.2 Bagi Puskesmas Kebon Handil
Puskesmas Kebon Handil dapat melakukan identifikasi dan analisis
masalah, mencari penyebab dan latar belakang serta hambatan masalah
kesehatan di wilayah kerjanya.

1.3.3 Bagi Dinas Kesehatan Kota Jambi


Dinas kesehatan Kota Jambi dapat menetapkan kebutuhan sumber daya
Puskesmas dan menentukan urgensi pembinaan Puskesmas.
BAB II

KEADAAN UMUM PUSKESMAS KEBON HANDIL

2.1 Gambaran Umum Puskesmas Kebon Handil


2.1.1 Data geografis

a. Batas wilayah Puskesmas Kebon Handil


Puskesmas Kebun Handil terletak di kecamatan Jelutung

Dengan batas wilayah sebaga berikut:

 Sebelah Timur berbatasan Kelurahan Talang Jauh


 Sebelah Barat berbatasan Kelurahan Cempaka Putih
 Sebelah Utara berbatasan kelurahan Lebak Bandung
 Sebelah Selatan berbatasan Kelurahan Payo Lebar

b. Wilayah kerja Puskesmas


Wilayah kerja Puskesmas Kebun Handil mencakup 3 kelurahan, yaitu:

 Kelurahan Kebon Handil


 Kelurahan Handil Jaya
 Kelurahan Jelutung

2.1.2 Data Demografi


Puskesmas Kebon Handil memiliki luas wilayah 4,2 km2. Dengan jumlah
penduduk sampai Desember Tahun 2018 berdasarkan data dari kecamatan adalah
31.351 jiwa (data proyeksi Dinas Kesehatan Kota Jambi adalah 31.351 jiwa),
yang terdiri dari :
No Kelurahan Jumlah penduduk
1. Kebun Handil 7.766 jiwa
2. Handil Jaya 8.335 jiwa
3. Jelutung 15.250 jiwa

2.2 PROFIL PUSKESMAS KEBON HANDIL KOTA JAMBI


2.2.1 Sejarah Puskesmas Kebon Handil
Puskesmas Kebon Handil berdiri pada tahun 2015, dan berada bersama 2
puskesmas lainnya dalam Kecamatan Jelutung yakni Kelurahan Handil jaya dan
Jelutung. Keberadaan nya tepat Di pinggir Jalan Raya dengan Alamat Jalan Yunus
Sanis RT 05 Kelurahan Handil Jaya Kecamatan Jelutung, Dengan berdirinya
Puskesmas Kebon Handil Ini sangat membantu sekali untuk Pelayanan Rawat
Jalan di Puskesmas Kebon Handil.

Kelembagaan

Puskesmas Kebon Handil diklasifikasikan puskesmas rawat jalan,


dengan membawahi dua buah puskesmas pembantu.

a. Tenaga kesehatan
Tenaga kesehatan Puskesmas Kebon Handil sampai Januari 2018
sebagai berikut:
No JENIS KETENAGAAN ASN KONTRAK BLUD TKS

1 Kepala Puskesmas 1
2 Kepala Tata Usaha 1
3 Dokter Umum 2 1
4 Dokter Gigi 1
5 Profesi Ners - 1
6 SKM 1 1
7 S.Kep 1 1
8 D3.Keperawatan / AKPER 5 1 1 1

9 SPK 1
10 D3.Kebidanan / AKBID 8 2 1 15

11 D1.Bidan 3
12 D4. Kes Gi 1 1
13 AKG 1
14 SPRG 1
15 AKFAR 3
16 SMF 1
17 D1.Gizi 1
18 D3.Kesling /AKL 2
19 SPPH 1
20 D3.Analis / AAK 2
21 SMAK 1
22 SMA 1 1
23 LCPK-SMA 1
24 SD 1

JUMLAH 38 7 5 18
A. Ekonomi

Perekonomian masyarakat yang berada diwilayah kerja Puskesmas Kebon


Handil adalah sebagai berikut:

NO. Pekerjaan
1. Petani sendiri
2. Buruh tani
3. Nelayan
4. Pengusaha
5. Buruh bangunan
6. Pedagang
7. Pengangkut jasa-jasa
8. Pertukangan/kerajinan
9. Pensiunan
10. PNS/ABRI
11. Lain-lain
b. Pendidikan

Pendidikan masyarakat yang berada diwilayah kerja Puskesmas Kebon


Handil adalah sebagai berikut:

No. Tingkat Pendidikan Persentase (%)


1. Tamat S1/Akademi 4,01
2. Tamat SLTA 20,11
3. Tamat SLTP 18,13
4. Tamat SD 15,23
5. Masih sekolah SD/ sederajat 11,47
6. Tidak/belum bersekolah 31,05
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Pengertian Evaluasi Kinerja Puskesmas


Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP), sekarang disebut dengan Evaluasi
Kinerja Puskesmas (EKP) adalah suatu upaya untuk melakukan penilaian hasil
kerja/prestasi puskesmas. Pelaksanaan penilaian dimulai dari tingkat puskesmas,
sebagai instrumen mawas diri karena setiap puskesmas melakukan penilaian
kinerjanya secara mandiri, kemudian dinas kesehatan kabupaten/kota melakukan
verifikasi hasilnya. Aspek penilaian meliputi hasil pencapaian cakupan dan
manajemen kegiatan termasuk mutu pelayanan.1,5
Berdasarkan hasil verifikasi dinas kesehatan kabupaten/kota bersama
puskesmas dapat menetapkan puskesmas kedalam kelompok (I,II,III) sesuai
dengan pencapaian kinerjanya. Pada setiap kelompok tersebut, dinas kesehatan
kabupaten/kota dapat melakukan analisa tingkat kinerja puskesmas berdasarkan
rincian nilainya, sehingga urutan pencapaian kinerjanya dapat diketahui serta
dapat dilakukan pembinaan secara lebih mendalam dan terfokus.5

1.2 Tujuan dan Manfaat Evaluasi Kinerja Puskesmas


Tujuan dari Evaluasi Kinerja Puskesmas, yaitu: 5
a. Umum
Tercapainya tingkat kinerja puskesmas yang berkualitas secara optimal dalam
mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan kabupaten/kota.
b. Khusus
1) Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan dan mutu kegiatan
serta manajemen puskesmas pada akhir tahun kegiatan.
2) Mengetahui tingkat kinerja puskesmas pada akhir tahun berdasarkan urutan
peringkat kategori kelompok puskesmas.
3) Mendapatkan informasi analisis kinerja puskesmas dan bahan masukan
dalam penyusunan rencana kegiatan puskesmas dan dinas kesehatan
kabupaten/kota untuk tahun yang akan datang.
Manfaat Evaluasi Kinerja Puskesmas : 5
a. Puskesmas mengetahui tingkat pencapaian (prestasi) kunjungan dibandingkan
dengan target yang harus dicapainya.
b. Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisis masalah, mencari
penyebab dan latar belakang serta hambatan masalah kesehatan di wilayah
kerjanya berdasarkan adanya kesenjangan pencapaian kinerja Puskesmas (out
put dan out come).
c. Puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten/kota dapat menetapkan tingkat
urgensi suatu kegiatan untuk dilaksanakan segera pada tahun yang akan datang
berdasarkan prioritasnya.
d. Dinas kesehatan kabupaten/kota dapat menetapkan dan mendukung kebutuhan
sumber daya puskesmas dan urgensi pembinaan puskesmas.

1.3 Ruang Lingkup Evaluasi Kinerja Puskesmas


Ruang lingkup evaluasi kinerja puskesmas meliputi penilaian pencapaian
hasil pelaksanaan pelayanan kesehatan, manajemen puskesmas dan mutu
pelayanan. Penilaian terhadap kegiatan upaya kesehatan wajib puskesmas yang
telah ditetapkan di tingkat kabupaten/kota dan kegiatan upaya kesehatan
pengembangan dalam rangka penerapan ketiga fungsi puskesmas yang
diselenggarakan melalui pendekatan kesehatan masyarakat dengan tetap mengacu
pada kebijakan dan strategi.5
Sesuai dengan UU No. 32 tahun 2004 tentang pemerintahan di daerah,
maka kabupaten/kota dapat menetapkan dan mengembangkan jenis program
kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang sudah diukur dengan
kemampuan sumber daya termasuk ketersediaan dan kompetensi tenaga
pelaksananya dengan tetap memperhatikan arahan dan kebijakan tingkat propinsi
dan pusat yang dilandasi oleh kepentingan daerah dan nasional termasuk
konsensus global/kesepakatan dunia (antara lain penanggulangan penyakit polio,
TB, malaria, diare, kusta, dan lain-lain).5
Puskesmas yang telah melaksanakan upaya kesehatan pengembangan baik
berupa penambahan upaya maupun suatu upaya kesehatan inovasi, tetap
dilakukan penilaian. Hasil kegiatan (output atau outcome) yang dilakukan
puskesmas merupakan nilai tambah dalam penilaian kinerjanya dan tetap harus
diperhitungkan sesuai dengan kesepakatan.5
Apabila upaya kesehatan pengembangan tersebut merupakan kebutuhan
daerah yang telah didukung dengan ketersediaan dan kemampuan sumber daya di
daerah yang bersangkutan maka dimungkinkan untuk dikembangkan secara lebih
luas di seluruh puskesmas dalam suatu wilayah kabupaten/kota. Oleh karenanya,
kegiatan tersebut sudah harus diperhitungkan untuk dilakukan penilaian di seluruh
puskesmas.5
Dengan pendekatan demikian maka penilaian pelaksanaan kegiatan untuk
masing-masing puskesmas kemungkinan tidak lagi sama di seluruh puskesmas,
melainkan hanya berdasarkan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh
puskesmas yang bersangkutan. Sedangkan kegiatan-kegiatan pengembangan yang
belum menjadi kegiatan utama di kabupaten/kota, hanya akan dilakukan oleh
puskesmas tertentu saja di kabupaten/kota yang bersangkutan.5
Secara garis besar lingkup evaluasi kinerja puskesmas tersebut
berdasarkan pada upaya-upaya puskesmas dalam menyelenggarakan: 1,5
1. Pelayanan kesehatan yang meliputi:
a. Upaya Kesehatan Wajib sesuai dengan kebijakan nasional, dimana
penetapan jenis pelayanannya disusun oleh dinas kesehatan kabupaten/kota.
b. Upaya Kesehatan Pengembangan antara lain penambahan upaya kesehatan
atau penerapan pendekatan baru (inovasi) upaya kesehatan dalam
pelaksanaan pengembangan program kesehatan di puskesmas.
2. Pelaksanaan manajemen puskesmas dalam penyelenggaraan kegiatan, meliputi:
a. Proses penyusunan perencanaan, pelaksanaan lokakarya mini dan
pelaksanaan penilaian kinerja,
b. Manajemen sumber daya termasuk manajemen alat, obat, keuangan, dll.
3. Mutu pelayanan Puskesmas, meliputi :
a. Penilaian input pelayanan berdasarkan standar yang ditetapkan.
b. Penilaian proses pelayanan dengan menilai tingkat kepatuhannya terhadap
standar pelayanan yang telah ditetapkan.
c. Penilaian output pelayanan berdasarkan upaya kesehatan yang
diselenggarakan. Dimana masing-masing program/ kegiatan mempunyai
indikator mutu tersendiri, sebagai contoh angka drop out pengobatan pada
program penanggulangan TB.
d. Penilaian outcome pelayanan antara lain melalui pengukuran tingkat
kepuasan pengguna jasa pelayanan puskesmas.

Belum semua kegiatan pelayanan yang dilaksanakan di puskesmas dapat


dinilai tingkat mutunya, baik dalam aspek input, proses, output maupun outcome
karena indikator dan mekanisme untuk penilaiannya belum ditentukan. Sehingga,
secara keseluruhan tidak akan diukur dalam penilaian kinerja, akan tetapi dipilih
beberapa indikator yang sudah ada standar penilaiannya.5
Untuk beberapa jenis kegiatan tertentu, puskesmas dapat memperoleh
bantuan teknologi ataupun tenaga dari puskesmas sekitarnya atau tingkat
kabupaten/kota (sebagai contoh: dalam situasi emergensi/KLB, pelayanan
kesehatan di daerah tertinggal, perbatasan, transmigrasi, komunitas adat terpencil,
dll) maka peran perbantuan dapat diabaikan, sehingga hasilnya dapat
diperhitungkan sebagai kegiatan puskesmas.5
Komponen input sumber daya dan lingkungan tidak termasuk dalam
variabel penilaian, akan tetapi kedua komponen tersebut dipergunakan sebagai
bahan pertimbangan dalam proses penyusunan rencana dan penetapan besaran
target puskesmas. Selanjutnya dalam melakukan analisa permasalahan kegiatan
Puskesmas, maka komponen input sumber daya dan lingkungan dipergunakan
sebagai bahan pertimbangan baik dalam mencari penyebab masalah maupun
penetapan alternatif pemecahan masalah.5

1.4 Pelaksanaan Evaluasi Kinerja Puskesmas


Pelaksanaan evaluasi kinerja puskesmas meliputi serangkaian kegiatan
yang dimulai sejak awal tahun anggaran pada saat penyusunan rencana
pelaksanaan kegiatan puskesmas. Selanjutnya dilakukan pengumpulan data yang
dipantau dan dibahas melalui forum Lokakarya Mini baik bulanan dengan lintas
program di dalam puskesmas maupun Lokakarya Mini tribulanan yang
melibatkan lintas sektor di kecamatan.5
Evaluasi kinerja puskesmas meliputi puskesmas dan jaringannya yaitu
puskesmas, puskesmas pembantu, bidan di desa serta berbagai UKBM dan upaya
pemberdayaan masyarakat lainnya. Sebagai unit pelaksana teknis dinas kesehatan
kabupaten/kota, maka pada proses pelaksanaannya tetap dibawah bimbingan dan
pembinaan dinas kesehatan kabupaten/kota.5

1. Penetapan target Puskesmas


Target Puskesmas yaitu tolak ukur dalam bentuk angka nominal atau
persentase yang akan dicapai puskesmas pada akhir tahun. Penetapan besar
target setiap kegiatan yang akan dicapai masing-masing puskesmas bersifat
spesifik dan berlaku untuk puskesmas yang bersangkutan berdasarkan
pembahasan bersama antara dinas kesehatan kabupaten/kota dengan puskesmas
pada saat penyusunan rencana kegiatan puskesmas.5
Target nasional perlu dijabarkan ke dalam target provinsi, kabupaten/kota
dan puskesmas secara tepat. Penetapan target puskesmas dengan
mempertimbangkan:5
a. Besarnya masalah yang dihadapi oleh masing-masing puskesmas.
b. Besarnya masalah yang dihadapi kabupaten/kota.
c. Keberhasilan tahun lalu dalam menangani masalah.
d. Kendala-kendala maupun masalah dalam penanganannya.
e. Ketersediaan sumber daya termasuk kemampuan sumber daya manusia
tahun yang akan datang.
f. Lingkungan fisik (faktor kesulitan geografis, iklim, transport, dan lain-lain)
dan non fisik (sosial budaya, tingkat pendapatan ekonomi masyarakat,
pendidikan masyarakat, dan lain-lain).
g. Target (sasaran) puskesmas yang sebenarnya. Puskesmas tidak dibebani
untuk menjangkau masyarakat di daerah yang bukan target sasarannya,
kelompok masyarakat yang tidak mungkin dijangkau karena kendala
geografi transportasi, dan lain-lain. Bila perhitungan target puskesmas
dilaksanakan secara cermat, teliti dan tepat, maka pencapaian hasilnya
secara kumulatif akan memberikan kontribusi pada pencapaian target
kabupaten/kota dan tingkatan administrasi di atasnya, sampai akhirnya
target nasional dapat tercapai.

2. Pengumpulan data hasil kegiatan5


a. Hasil kegiatan yang diperhitungkan adalah hasil kegiatan pada periode
waktu tertentu. Penetapan periode waktu penilaian ini dilakukan oleh dinas
kesehatan kabupaten/kota bersama puskesmas. Sebagai contoh periode
waktu penilaian adalah bulan Januari sampai Desember. Penilaian kinerja
puskesmas merupakan salah satu simpul dari satu rangkaian kegiatan dalam
manajemen puskesmas. Oleh karena evaluasi kinerja adalah kegiatan untuk
menilai kinerja puskesmas berdasarkan rencana kegiatan yang telah disusun,
maka periode waktu penilaian disesuaikan/disinkronkan pula dengan
perencanaan.
b. Hasil kegiatan puskesmas di sini adalah puskesmas beserta jaringannya
yaitu puskesmas pembantu, puskesmas keliling dan bidan di desa serta hasil
pembinaan dan pemberdayaan masyarakat.
c. Data untuk menghitung hasil kegiatan diperoleh dari SP2TP dan pencatatan
hasil kegiatan yang ada atau dibuat puskesmas, tidak hanya terbatas pada
laporan SP2TP yang dikirim ke dinas kesehatan kabupaten/kota.

3. Pengolahan data5
a. Cakupan hasil (output) dan hasil mutu dari kegiatan yang telah ditetapkan
untuk dilaksanakan di puskesmas, dihitung dengan membandingkan hasil
yang telah dicapai terhadap target standar yang telah ditetapkan.
b. Penilaian akhir tingkat kelompok puskesmas tidak lagi diperhitungkan
berdasarkan nilai bobot.
4. Analisis hasil dan langkah pemecahan5
a. Melakukan identifikasi masalah, kendala/hambatan dan penyebab serta latar
belakangnya dengan cara mengisi format analisa data dengan
mencantumkan kesenjangan hasil kegiatan pokok dan hasil kegiatan lainnya
yang terkait, input sumber daya pendukungnya, lingkungan sosial dan fisik
yang mempengaruhi serta proses pelaksanaannya.
b. Mencari alternatif dalam upaya penanggulangan/ pemecahan masalahnya.
c. Merumuskan langkah-langkah pemecahan masalah dengan memperhatikan
arahan dan rencana pengembangan di dalam wilayah kabupaten/ kota
d. Merumuskan bentuk rencana usulan kegiatan tahun depan, sebagai bagian
dari kegiatan perencanaan Puskesmas.

5. Pelaksanaan penilaian5
a. Di tingkat Puskesmas
1) Dilaksanakan oleh puskesmas dalam rangka mawas diri mengukur
keberhasilan kinerjanya.
2) Kepala puskesmas membentuk tim kecil puskesmas untuk melakukan
kompilasi hasil pencapaian (output dan outcome).
3) Masing-masing penanggung jawab kegiatan melakukan pengumpulan
data pencapaian, dengan memperhitungkan cakupan hasil (output)
kegiatan dan mutu bila hal tersebut memungkinkan.
4) Hasil yang telah dicapai, masing-masing penanggung jawab kegiatan
melakukan analisis masalah, identifikasi kendala/hambatan, mencari
penyebab dan latar belakangnya, serta mengenali faktor-faktor
pendukung dan penghambat.
5) Bersama-sama, tim kecil puskesmas menyusun rencana pemecahannya
dengan mempertimbangkan kecenderungan timbulnya masalah
(ancaman) ataupun kecenderungan untuk perbaikan (peluang) dengan
metoda analisis sederhana maupun analisa kecenderungan dengan
menggunakan data yang ada.
6) Hasil perhitungan, analisa data, dan usulan rencana pemecahannya
dilaporkan ke dinas kesehatan kabupaten/kota.

b. Di tingkat Kabupaten/ Kota


1) Menerima rujukan/ konsultasi puskesmas dalam melakukan perhitungan
hasil kegiatan, menganalisa data, dan membuat pemecahan masalah.
2) Memantau dan melakukan pembinaan sepanjang tahun pelaksanaan
kegiatan puskesmas berdasarkan urutan prioritas masalah.
3) Melakukan verifikasi hasil perhitungan akhir kegiatan puskesmas dan
bersama dengan puskesmas menghitung dan menetapkan kelompok
peringkat kinerja puskesmas.
4) Melakukan verifikasi analisa data dan pemecahan masalah yang telah
dibuat puskesmas dan membuat rencana usulan kegiatan berdasarkan
kesepakatan bersama dengan puskesmas.
5) Mengirim umpan balik ke puskesmas dalam bentuk penetapan kelompok
puskesmas, penilaian hasil kinerja puskesmas dan rencana usulan
kegiatan puskesmas.
6) Penetapan target dan dukungan sumber daya masing-masing puskesmas
berdasarkan penilaian hasil kinerja puskesmas dan rencana usulan
kegiatan tahun depan.
6. Langkah Pelaksanaan Evaluasi5
Tabel 3.1. Langkah Pelaksanaan Evaluasi di Puskesmas
No Kegiatan

I Pra Evaluasi Kinerja Puskesmas

a. Pemantauan hasil kegiatan secara periodik bulanan/ triwulan dan


konsultasi ke kabupaten/ kota, dalam rangka mencapai target cakupan dan
mutu hasil kegiatan Puskesmas pada akhir tahun.

II Evaluasi Kinerja Puskesmas.

a. Pengumpulan data dan pengolahan data hasil kegiatan (dari data bulanan/
triwulan).

b. Konsultasi, pembinaan dan bimbingan dari dinas kesehatan kabupaten/


kota.

c. Memberikan laporan perhitungan kinerja Puskesmas kepada dinkes


kabupaten/ kota, dan membahas keterkaitannya dengan verifikasi data dan
perhitungannya.

d. Menerima umpan balik nilai akhir kinerja Puskesmas, berikut penjelasan


dalam perbaikan perhitungan bilamana terjadi kesalahan.

e. Menyajikan hasil akhir hasil perhitungan cakupan dan mutu kegiatan,


dalam bentuk grafik sarang laba-laba, ataupun cara penampilan lainnya.

III Pasca Evaluasi Kinerja Puskesmas

a. Menganalisis masalah dan kendala, merumuskan pemecahan masalah,


rencana perbaikan sekaligus rencana usulan kegiatan tahun yang akan
datang.
Menerima informasi dari kabupaten/ kota tentang rencana anggaran yang
b. mungkin akan diterima masing-masing Puskesmas dengan membahas
rancangan kegiatan, besarnya target, besarnya biaya dan kebutuhan
sumber daya lain yang diperlukan, dan jadwal kegiatan bersama dinas
kesehatan kabupaten/ kota.

Bersama tim perencanaan Puskesmas menyusun rencana pelaksanaan


c. kegiatan (RPK) Puskesmas untuk tahun berjalan.

Membahas rencana kegiatan yang melibatkan unsur lintas sektor terkait,


d. untuk keterpaduan.

Mendiseminasikan informasi sekaligus membagi tugas dan tanggung


e. jawab untuk kegiatan tahun yang akan dilaksanakan, dalam forum
pertemuan lokakarya tahunan Puskesmas.

f. Menyelenggarakan pertemuan dengan lintas sektor terkait di kecamatan,


untuk mendiseminasikan rencana kegiatan Puskesmas yang ada kaitannya
dengan lintas sektor di tingkat kecamatan.

Mempersiapkan seluruh pelayanan Puskesmas untuk melaksanakan


g.
kegiatan-kegiatan

Tabel 3.2. Waktu pelaksanaan penilaian oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

No. Kegiatan

I Pra Evaluasi Kinerja Puskesmas

a. Pemantauan penyelenggaraan kegiatan Puskesmas dan hasilnya untuk


periode waktu tertentu dan pembinaan dalam rangka mendorong
pencapaian cakupan hasil kegiatan Puskesmas.

II Evaluasi Kinerja Puskesmas.


a. Menerima konsultasi dari/ pembinaan dan bimbingan kepada Puskesmas.

b. Menerima laporan perhitungan penilaian kinerja dari Puskesmas,


melakukan verifikasi atas data dan perhitungan Puskesmas.

c. Memberikan umpan balik nilai akhir penilaian kinerja Puskesmas sesuai


dengan urutan peringkat dalam kelompok masing-masing Puskesmas

d. Menyajikan hasil kinerja semua Puskesmas di kab/kota, berdasarkan


urutan peringkat dalam kelompoknya, sebaiknya dalam bentuk grafik
batang (bar-chart).

III Pasca Evaluasi Kinerja Puskesmas

a. Menganalisis masalah dan kendala yang dihadapi Puskesmas dan


kabupaten, serta merumuskan pemecahan masalah, rencana perbaikan
sekaligus rencana kegiatan tingkat kab/kota tahun yang akan datang,
memberikan arahan kebijaksanaan dan rencana pengembangan tahun
yang akan datang kepada Puskesmas, berikut target kabupaten/ kota dan
rancangan pembagiannya untuk semua Puskesmas.

b. Membahas rancangan kegiatan, besarnya target, besarnya biaya yang


diperlukan, dan jadwal kegiatan bersama Puskesmas.

c. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan tk. Kabupaten/ kota, baik dalam


kegiatannya sendiri maupun rencana pembinaan kepada Puskesmas.

Catatan : Waktu pelaksanaan ditetapkan oleh masing-masing Dinas Kesehatan


Kabupaten/Kota bersama puskesmas.

3.5 Pedoman Pengumpulan Data


Kepala Puskesmas bertanggung jawab dalam proses pengumpulan data.
Pelaksanaan pengumpulan data dilakukan oleh penanggung jawab masing-masing
kegiatan/program dibantu oleh staf puskesmas lainnya dengan tetap memegang
prinsip kerjasama tim. Pengumpulan data dilaksanankan dengan memasukkan
data hasil kegiatan puskesmas tahun 2018 (Januari s/d Desember 2018) dengan
variabel dan sub variabel yang terdapat dalam forum evaluasi kinerja puskesmas
tahun 2018.
a. Cara pengumpulan data
Sesuai dengan fungsi Puskesmas, maka data untuk evaluasi kinerja
puskesmas dapat berasal dari puskesmas dan jaringannya maupun data yang
dikumpulkan dari lintas sektor terkait serta masyarakat. Pelaksanaan
pengumpulan data dibahas dalam forum lokakarya mini Puskesmas maupun
pertemuan lintas sektor kecamatan untuk mendapatkan masukan dan dukungan
dari unit terkait.
Adapun cara pengumpulan data, antara lain melalui:
1. Data dalam pencatatan dan pelaporan puskesmas (SP2TP / SP3)
2. Pemeriksaan/pengecekan catatan/notulen
3. Pengumpulan data melalui survei sederhana
b. Jenis data
Data yang dikumpulkan untuk perhitungan adalah hasil kegiatan yang
dilaksanakan oleh puskesmas dalam penyelenggaraan upaya kesehatan di
puskesmas dan jaringannya, yang terdiri atas :
1. Data pencapaian hasil kegiatan puskesmas
2. Data pelaksanaan manajemen puskesmas
3. Data hasil pengukuran atau penilaian mutu pelayanan puskesmas
Data tentang keadaan dan kondisi di masyarakat, dimana puskesmas tidak
sepenuhnya berperan dalam pencapaian keberhasilannya, tidak diperhitungkan
dalam evaluasi kinerja puskesmas, misalnya :
1. Ketersediaan sarana air bersih, jamban keluarga dan jumlah pemakai air
bersih
2. Sumber daya (tenaga, dana, gedung, sarana transportasi dan peralatan) yang
tersedia di puskesmas
3. Kondisi lingkungan fisik dan non fisik antara lain geografis, luas wilayah,
kondisi jalan, keadaan penduduk.

c. Sumber Data
Sumber utama data yang dikumpulkan adalah catatan hasil kegiatan
puskesmas sesuai dengan sistem pencatatan pelaporan yang berlaku (SP2TP),
catatan hasil kegiatan program inovatif maupun hasil pengumpulan data
lainnya.
d. Variabel Penilaian
Ruang lingkup penilaian kinerja puskesmas dikelompokkan dalam 3
komponen penilaian, yaitu :
1. Komponen pelaksanaan pelayanan kesehatan yang terdiri dari :
(a) Upaya Kesehatan Wajib
Khusus untuk upaya kesehatan wajib, kegiatan utamanya sudah baku
yaitu :
I. Upaya Promosi Kesehatan
II. Upaya Kesehatan Lingkungan
III. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak termasuk Keluarga Berencana
IV. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
V. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
VI. Upaya Pengobatan

(b) Upaya Kesehatan Pengembangan


Upaya Kesehatan Pengembangan ditetapkan puskesmas bersama
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota sesuai dengan permasalahan,
kebutuhan dan kemampuan puskesmas. Upaya Kesehatan
Pengembangan yang ada di Puskesmas Tanjung Pinang Tahun 2018
terdiri dari upaya kesehatan usia lanjut, upaya kesehatan
mata/pencegahan kebutaan, upaya kesehatan telinga/pencegahan
gangguan pendengaran, kesehatan jiwa, kesehatan olahraga,
pencegahan dan penanggulangan penyakit gigi, perawatan kesehatan
masyarakat, bina kesehatan tradisional, dan bina kesehatan kerja.

2. Komponen manajemen puskesmas


3. Komponen mutu pelayanan puskesmas
3.6 Pengolahan Data Penilaian Kinerja Puskesmas
Kegiatan pengolahan data meliputi: 5
1. Kegiatan untuk meneliti kelengkapan dan kebenaran data yang dikumpulkan
(cleaning and editing)
2. Kegiatan perhitungan khususnya untuk mendapatkan nilai keadaan dan
pencapaian hasil kegiatan puskesmas (calculating)
3. Kegiatan memasukan data dalam suatu tabulasi yang akan menjadi suatu
informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan (tabulating).
A. Metode Pengolahan Data
Penghitungan pencapain kinerja puskesmas memiliki tiga komponen
penilaian beserta kegiatan utama dan variabel–variabel yang perlu diolah, yaitu4 :
1. Komponen hasil pelaksanaan pelayanan kesehatan puskesmas
Pada penghitungan hasil dalam kelompoknya masing-masing, perlu
dihitung hasil rata-rata secara bertingkat, sebagaimana tercantum dalam
format pengumpulan data dan perhitungannya.
2. Komponen manajemen puskesmas
Penilaian manajemen disesuaikan dengan kondisi masing masing
variabel yang sudah ditetapkan berdasarkan skala sumber daya.
3. Komponen mutu pelayanan Puskesmas
Penghitungan penilaian mutu pelayanan berdasarkan hasil cakupan
yang dikelompokkan pada skala-skala yang ditetapkan pada setiap variabel.
Untuk memperhitungkan cakupan maka angka target (T) merupakan
pembagi (denominator) terhadap pencapaian hasil kegiatan (H) dalam
proses pengolahan data. Cakupan diperoleh dengan menghitung pencapaian
hasil kegiatan dibagi dengan target (H/T) untuk setiap variabel.
Cara menghitung :
a) Evaluasi Penilaian Cakupan Kegiatan Yankes Cakupan sub variabel dan
variabel.
Cakupan sub variabel (SV) dihitung dengan membagi hasil pencapaian (H)
dengan target sasaran (T) dikalikan 100 atau
H
SV (%) = x 100%
T
Cakupan variabel (V) dihitung dengan menjumlah seluruh nilai sub
variabel ( ∑ SV ) kemudian dibagi dengan jumlah variabel (n) atau
∑ SV
V (%) =
n
Jadi nilai cakupan kegiatan Yankes adalah rerata per jenis kegiatan.
Kinerja cakupan pelayanan di kelompokkan sebagai berikut :
1) Kelompok I (kinerja baik) :
Tingkat pencapaian hasil ≥ 91 %
2) Kelompok II (kinerja cukup) :
Tingkat pencapaian hasil 81 – 90 %
3) Kelompok III (kinerja kurang) :
Tingkat pencapaian hasil ≤ 80 %

b) Evaluasi Kegiatan Manajemen Puskesmas


Evaluasi kegiatan manajemen puskesmas dikelompokkan menjadi 4
kelompok: 5
1) Manajemen Operasional Puskesmas
2) Manajemen alat dan obat
3) Manajemen keuangan
4) Manajemen ketenagaan
Penilaian kegiatan manajemen puskesmas dengan mempergunakan skala
nilai sebagai berikut:
- Skala 1 nilai 4
- Skala 2 nilai 7
- Skala 3 nilai 10
Nilai masing-masing kelompok manajemen adalah rata-rata nilai kegiatan
masing-masing kelompok manajemen.
- Skala 1 nilai 4
- Skala 2 nilai 7
- Skala 3 nilai 10
c) Cara Penilaian Mutu Pelayanan Puskesmas5 :
a. Nilai mutu dihitung sesuai dengan hasil pencapaian puskesmas dan
dimasukkan kedalam kolom yang sesuai
b. Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai akhir tiap variabel
c. Hasil rata-rata nilai variabel dalam satu komponen merupakan nilai
akhir mutu
d. Nilai mutu pelayanan dikelompokkan menjadi :
- Baik : Nilai rata-rata ≥ 8,5
- Cukup : Nilai 5,5 – 8,4
- Kurang : Nilai ≤ 5,5
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk mengetahui tingkat kinerja
puskesmas di wilayahnya, maka kinerja puskesmas akan dikelompokkan menjadi
3 kelompok puskesmas.
1. Kelompok I : Puskesmas dengan tingkat kinerja baik
2. Kelompok II : Puskesmas dengan tingkat kinerja cukup
3. Kelompok III : Puskesmas dengan tingkat kinerja kurang
Hasil Penilaian kinerja puskesmas dikirim ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota untuk ditindak lanjuti dan dibahas secara mandiri oleh
puskesmas pada mini lokakarya. 5
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Kinerja Cakupan Upaya Pelayanan Kesehatan Puskesmas
Kebon Handil tahun 2018

Oktober s/d Desember 2018


KUMU
LATIF
TARGET TARGET
SATUA
No. JENIS KEGIATAN SASARA KAB/KOT
N O D
N A (%) 2018 NO
K E
V
T S
UPAYA KESEHATAN WAJIB
I PROMOSI KESEHATAN
37
A Rumah Tangga Ber - PHBS unit 630 65,0 0 0 189
7
B Desa Siaga Aktif desa 1111 1111,0 0 0 0 0
Pos Kesehatan Desa (POSKESDES) yang
C unit 1111 1111,0 0 0 0 0
beroperasi
Sekolah Dasar (SD) yang
D sekolah 22 100,0 2 3 4 9
mempromosikan kesehatan
II KESEHATAN LINGKUNGAN
Penduduk yang memiliki akses terhadap 94 56
A orang 1656 100,0 156 1656
Air Minum berkualitas 0 0
23 14
B Air Minum yang memenuhi syarat buah 414 100,0 39 414
5 0
Penduduk yang menggunakan jamban 94 56
C orang 1660 100,0 160 1660
sehat 0 0
23 14
D Rumah yang memenuhi syarat kesehatan unit 415 100,0 40 415
5 0
Desa yang memiliki Sanitasi Total
E desa 3 100,0 0 0 0 0
Berbasis Masyarakat
F Tempat umum yang memenuhi syarat unit 118 56,0 3 1 9 13
Tempat pengolahan makanan memenuhi
G unit 209 26,0 2 3 5 10
syarat
Daerah potensial yang melaksanakan
H strategi adaptasi kes. akibat perubahan daerah 1111 1111,0 0 0 0 0
iklim
KESEHATAN IBU DAN ANAK
III
TERMASUK KB
A Peningkatan Pelayanan Kesehatan Ibu
Jumlah Ibu Hamil yang
1 mendapatkan pelayanan orang 634 100 42 40 34 116
antenatalcare ( K1 )
Jumlah Ibu Hamil yang
2 mendapatkan pelayanan orang 634 95 36 40 52 128
antenatalcare ( K4 )
Jumlah Ibu bersalin yang di tolong
3 orang 605 95 39 47 42 128
oleh tenaga kesehatan terlatih ( PN )
Jumlah Ibu nifas yang mendapatkan
4 orang 605 95 39 47 42 128
pelayanan ( KF1 )
Jumlah Ibu hamil,bersalin,nifas yg
5 mendptkan penanganan komplikasi orang 126 80 12 8 6 26
kebidanan ( PK )
6 - 1111 1111,0 0
7 - 1111 0
8 - 1111 1111,0 0
Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak
B
dan Bayi
Jumlah kunjungan neonatal pertama
1 orang 592 100,0 39 47 42 128
( KN1 )
Jumlah kunjungan neonatal lengkap
2 orang 592 100,0 42 43 30 115
( KN lengkap )
Jumlah neonatal komplikasi yang
3 orang 89 80,0 11 4 6 21
ditangani
4 Jumlah kunjungan bayi orang 638 100,0 77 52 15 144
21 16
5 Jumlah kunjungan anak balita orang 2543 100,0 133 518
6 9

Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak


C
Sekolah dan Remaja
Jumlah murid SD kelas 1 dan
55
1 setingkat yang mendapatkan orang 935 100 614 0 1171
7
penjaringan kesehatan
Jumlah SD dan setingkat yang
2 melaksanakan penjaringan sekolah 22 100 10 11 0 21
kesehatan
Jumlah SMP dan setingkat yang
3 sekolah 8 100 0 0 0 0
mempunyai kader kesehatan remaja
Jumlah SMA dan setingkat yang
4 sekolah 4 100 1 1 1 0
mempunyai kader kesehatan remaja

Peningkatan Pelayanan Keluarga


D
Berencana
Jumlah pasangan usia subur yang
Pasanga 42 47
1 menjadi peserta program KB aktif ( 5270 100,0 451 1345
n 2 2
CPR )
2 0
3 0
4 0
UPAYA PERBAIKAN GIZI
IV
MASYARAKAT
22 227 23
A Balita di timbang Berat Badannya orang 3181 85,0 570
43 8 14
Balita Gizi Buruk yang mendapatkan
B orang 1111 100,0 0 0 0 0
perawatan
Balita 6 - 59 bulan yang mendapatkan
C orang 2545 95,0 0 0 0 0
kapsul Vit A
Bayi usia 0 - 6 bulan yang mendapatkan
D orang 209 50,0 33 35 34 102
ASI eksklusif
Ibu hamil yang mendapatkan 90 tablet
E orang 634 95,0 36 40 52 128
Fe
Rumah tangga yang mengkonsumsi
F rungga 78 100,0 0 0 0 0
garam beryodium
G 0
H 0
UPAYA PENCEGAHAN DAN
V PEMBERANTASAN PENYAKIT
MENULAR
A TB Paru
Pengobatan penderita TB Paru (
1 orang 52 100,0 5 0 6
DOTS ) BTA positif 1
Pengobatan penderita TB Paru (
2 DOTS ) BTA negatif Rontgen orang 8 100,0 0 3 5
2
positif
3 Pengobatan Lengkap orang 14 100,0 3 3 11
1

B Malaria * )
Pemeriksaan Sediaan Darah ( SD )
1 sampel 8 100,0 3 1 4 8
pada penderita malaria klinis* )
Penderita malaria klinis yang
2 orang 1111 100,0 0 0 0 0
diobati
Penderita ' + ' ( positif ) malaria
3 orang 1111 1111,0 0 0 0 0
yang diobati sesuai standard
Penderita yang terdeteksi malaria
4 berat di Puskesmas yang dirujuk orang 1111 1111,0 0 0 0 0
RS*)

C Kusta
1 Penemuan tersangka penderita kusta orang 1111 100,0 0 0 0 0
2 Pengobatan penderita kusta orang 1111 100,0 0 0 0 0
3 Pemeriksaan kontak penderita orang 1111 100,0 0 0 0 0

D Pelayanan Imunisasi * )

Bayi yang mendapatkan Imunisasi


1 orang 638,0 96,0 46 69 50 165
Hepatitis B (HB-0)
Bayi yang mendapatkan Imunisasi
2 orang 638,0 96,0 65 57 26 148
BCG
Bayi yang mendapatkan Imunisasi
3 orang 638,0 96,0 66 37 39 142
Polio
Bayi yang mendapatkan Imuniasi
4 orang 638,0 96,0 66 37 39 142
DPT/HB
Bayi yang mendapatkan Imunisasi
5 orang 638,0 96,0 77 52 12 141
Campak
Anak usia SD yang mendapatkan
6 orang 3791,0 96,0 0 0 0 0
Imunisasi Campak
Anak usia SD yang mendapatkan 150
7 orang 1504,0 96,0 0 0 1504
Imunisasi DT (Difteri dan Tetanus) 4
Anak usia SD yang mendapatkan
8 orang 743,0 96,0 0 743 0 743
Imunisasi Td
Imunisasi Tetanus Toxoid (TT)
9 orang 2066,0 80,0 37 26 21 84
pada Wanita Usia Subur
Desa Universal Child Immunization
10 desa 3 100,0 3 3 3 1
(UCI)
E Diare
Penemuan kasus diare di Puskesmas
1 kasus 430 100,0 68 66 68 202
dan Kader
Kasus Diare ditangani oleh
2 Puskesmas dan kader dengan oral kasus 430 100,0 68 66 68 202
rehidrasi
Kasus Diare di tangani dengan
3 kasus 1111 100,0 0 0 0 0
rehidrasi intervensi

F ISPA
Penemuan kasus pneumonia dan
1 pneumonia berat oleh puskesmas kasus 102 100,0 10 11 8 29
dan kader
Jumlah kasus pneumonia berat
2 kasus 1111 100,0 0 0 0 0
ditangani
Jumlah kasus pneumonia berat/
3 dengan tanda bahaya ditangani/ kasus 1111 100,0 0 0 0 0
dirujuk

G Demam Berdarah Dengue ( DBD ) * )


11 19
1 Angka Bebas Jentik ( ABJ ) unit 5797 100,0 230 539
0 9
Cakupan Penyelidikan
2 unit 1 100,0 1 0 0 1
Epidemiologi ( PE )

Pencegahan dan penanggulangan PMS


H
dan HIV/ AIDS
1 Kasus PMS yang diobati kasus 2 100,0 0 0 0 0
Kasus yang mendapat penanganan
2 kasus 1 100,0 0 1 0 1
HIV/AIDS

Pencegahan dan Penanggulangan Rabies


I
*)
Cuci luka terhadap kasus gigitan
1 kasus 5 100,0 2 2 1 5
HPR
Vaksinasi terhadap kasus gigitan
2 kasus 2 100,0 0 1 1 2
HPR yang berindikasi

Pencegahan dan penanggulangan


J
Filiriasis dan Schistozomiasis *)
1 Kasus Filiriasis yang ditangani kasus 1111 100,0 0 0 0 0
Prosentase pengobatan selektif
2 kasus 1111 100,0 0 0 0 0
Schistozomiasis
Prosentase pengobatan selektif F.
3 kasus 1111 100,0 0 0 0 0
Buski
VI UPAYA PENGOBATAN
A Pengobatan
50 114 56
1 Kunjungan rawat jalan umum Baru orang 5239 65,0 2211
4 3 4
27 27
2 Kunjungan rawat jalan gigi orang 3593 65,0 210 752
0 2

B Pemeriksaan Laboratorium * )
Pemeriksaan Hemoglobin pada ibu
1 orang 83 100,0 37 28 18 83
hamil
Pemeriksaan darah trombosit
2 orang 44 100,0 12 13 19 44
tersangka DBD
3 Pemeriksaan darah malaria orang 8 100,0 0 4 4 8
4 Pemeriksaan test kehamilan orang 23 100,0 5 9 9 23
5 Pemeriksaan sputum TB orang 39 100,0 14 25 0 39
Pemeriksaan Urine Protein pada ibu
6 orang 85 100,0 37 28 20 85
hamil
7 0
8 0
9 0
UPAYA KESEHATAN
VII
PENGEMBANGAN
A Puskesmas dengan Rawat Inap
1 BOR puskesmas tempat tidur hari 1111 100,0 0 0 0 0
Hari rawat rata2 (ALOS) di
2 hari 1111 100,0 0 0 0 0
puskesmas tempat tidur
Asuhan keperawatan individu pada
3 orang 1111 100,0 0 0 0 0
pasien rawat inap
4 Kunjungan rawat inap orang 1111 100,0 0 0 0 0
5 0
6 0
7 0
B Upaya Kesehatan Usia Lanjut
Pembinaan kelompok usia lanjut kelompo
1 3 100,0 3 3 3 1
sesuai standar k
Pemantauan kesehatan pada anggota
kelompo
2 kelompok usia lanjut yang dibina 3 100,0 3 3 3 1
k
sesuai standar
Jumlah kunjungan usila di 46 23
3 orang 6661 100,0 600 1306
puskesmas 7 9
4 0
Upaya Kesehatan Mata / Pencegahan
C
Kebutaan
12
1 Jumlah pemeriksaan visus/refraksi orang 200 100,0 58 20 200
2
Penemuan kasus penyakit mata di
2 kasus 37 100,0 10 16 11 37
puskesmas
Penemuan kasus buta katarak pada
3 kasus 24 100,0 2 14 8 24
usia >45 th
4 0
5 0
6 0
Upaya Kesehatan Telinga / Pencegahan
D
Gangguan Pendengaran
1 Kasus OMSK yang ditemukan kasus 8 100,0 3 5 4 12
2 Kasus Serumen prop kasus 1111 100,0 36 6 7 49
3 Kasus Presbikusis kasus 1111 100,0 0 1 0 1
4 Kaus tuli kongenital kasus 1 100,0 0 0 0 0
5 Kasus tuli akibat bising kasus 1111 100,0 0 0 0 0
E Kesehatan Jiwa
Pemberdayaan kelompok
masyarakat khusus dalam upaya
1 orang 1111 100,0 1 1 1 3
penemuan dini dan rujukan kasus
gangguan jiwa
Penemuan dan penangganan kasus
gangguan perilaku, gangguan
2 orang 1111 100,0 0 0 0 0
jiwa,masalah Napza, dan lain lain
dari rujukan kader dan masyarakat
Penanganan kasus kesehatan jiwa,
3 orang 44 100,0 8 18 18 44
melalui rujukan ke RS / spesialis
Deteksi dan penanganan kasus jiwa
(gangguan perilaku, gangguan jiwa ,
4 gangguan psikosomatis, masalah orang 21 100,0 9 3 9 21
Napza dll) yang datang berobat di
puskesmas
5 0
6 0
F Kesehatan Olah Raga
Pemberdayaan masyarakat melalui
1 kali 1111 100,0 0 0 0 0
pelatihan kader
Pembinaan kelompok
2 kali 3 100,0 3 3 3 1
potensial/klub, dalam kes. OR
Pemeriksaan kesegaran jasmani
3 kali 1111 100,0 0 0 0 0
anak sekolah
4 0
5 0
6 0
Pencegahan dan Penanggulangan
G
Penyakit Gigi
Pembinaan kesehatan gigi di
1 kali 16 100,0 4 4 8 16
posyandu
2 Pembinaan kesehatan gigi pada TK kali 13 100,0 0 0 0 0
Pembinaan dan bimbingan sikat gigi
3 kali 8 100,0 4 1 3 8
massal pada SD/MI
Perawatan kesehatan gigi pada
4 orang 1111 100,0 0 0 0 0
SD/MI
Murid SD/MI mendapat perawatan
5 orang 1091 100,0 34 39 37 110
kesehatan gigi
6 Gigi tetap yang dicabut buah 130 100,0 55 37 38 130
7 Gigi tetap yang ditambal permanen buah 26 100,0 10 5 11 26
8 0
9 0
10 0
H Perawatan Kesehatan Masyarakat
Kegiatan asuhan keperawatan pada
1 kali 15 100,0 5 5 5 15
keluarga
Kegiatan asuhan keperawatan pada
2 kali 1111 100,0 0 0 0 0
kelompok masyarakat
Pemberdayaan masyarakat dalam
3 upaya kemandirian pada keluarga keluarga 1111 100,0 0 0 0 0
lepas asuh
Pemberdayaan dalam upaya
kelompo
4 kemandirian pada kelompok lepas 15 100,0 5 5 5 15
k
asuh
5 0
6 0
I Bina Kesehatan Tradisional
Pembinaan TOGA dan manfaatnya
1 kali 10 100,0 0 0 1 1
pada sasaran masyarakat
Pembinaan pengobat tradisional
2 kali 1111 100,0 0 0 0 0
yang menggunakan tanaman obat
Pembinaan pengobat tradisional
3 kali 10 100,0 0 0 1 1
dengan ketrampilan
Pembinaan pengobat tradisional
4 kali 1111 100,0 0 0 0 0
lainnya
5 0
6 0
J Bina Kesehatan Kerja
89 90
1 Pekerja sakit yang dilayani orang 15038 100,0 913 2713
7 3
89 90
2 Kasus penyakit umum pada pekerja kasus 15038 100,0 913 2713
7 3
Kasus di duga penyakit akibat kerja
3 kasus 1111 100,0 0 0 0 0
pada pekerja
Kasus penyakit akibat kerja pada
4 kasus 1111 100,0 0 0 0 0
pekerja
kasus kecelakaan akibat kerja pada
5 kasus 192 100,0 2 0 1 3
pekerja

Tabel 4.1 Cakupan Kegiatan Penilaian Kinerja Puskesmas Kebon Handil Tahun
2018
Grafik 4.1 cakupan kegiatan utama dan pengembangan Puskesamas Kebon Handil
tahun 2018
4.2 Hasil Kinerja Kegiatan Manajemen Puskesmas Kebon Handil Tahun
2018

Tabel 4.2 Rekapitulasi Cakupan Kegiatan Utama dan Pengembangan Puskesmas


Kebon Handil Tahun 2018

Grafik 4.2 Sarang laba-laba Rekapitulasi Cakupan Kegiatan Utama Puskesmas


Tanjung Pinang Tahun 2018
Dari Tabel 4.2 didapatkan bahwa nilai cakupan kinerja pelayanan kesehatan
Puskesmas Tanjung Pinang Kota Jambi Tahun 2018 adalah 91,12%, sehingga
kinerjanya di kategorikan sebagai baik. Sedangkan grafik batang dan grafik sarang
laba-laba mengenai cakupan kegiatan utama dan pengembangan puskesmas
Tanjung Pinang Kota Jambi Tahun 2018 menunjukkan bahwa untuk program
pokok, Upaya Pengobatan memiliki nilai tertinggi yaitu sebesar 100,00%
sedangkan Upaya Kesehatan Lingkungan memiliki nilai terendah yaitu hanya
77,61% sedangkan Program Upaya Kesehatan Pengembangan Puskesmas
memiliki nilai cakupan baik yaitu sebesar 95,00%.

4.3 Hasil Kinerja Kegiatan Manajemen Puskesmas Tanjung Pinang


Tahun 2018

Tabel 4.3 Kegiatan Manajemen Puskesmas Tanjung Pinang Tahun 2018.


Grafik 4.3 Kegiatan Manajemen Puskesmas Kebon Handil Tahun 2018

4.4 Hasil Kinerja Mutu Pelayanan Kesehatan Puskesmas Tanjung Pinang Tahun
2018

Tabel 4.4 Hasil Kinerja Kegiatan Manajemen Puskesmas Kebon handil Tahun
2018
Dari table 4.4 diatas, diketahui bahwa hasil kinerja kegiatan manajemen
Puskesmas Tanjung Pinang tahun 2018 adalah 10,0 adalah termasuk kinerja yang
baik.6

4.5 Hasil Kinerja Mutu Pelayanan Kesehatan Puskesmas Kebon Handil


Tahun 2018

Tabel 4.5 Hasil kinerja mutu pelayanan kesehatan puskesmas Kebon Handil tahun
2018.
Grafik 4.5 Hasil kinerja mutu pelayanan kesehatan Puskesmas Kebon Handil
tahun 2018.

Tabel 4.5 Rekapitulasi nilai mutu pelayanan kesehatan puskesmas Kebon Handil
tahun 2018.

Dari tabel 4.5 diatas, diketahui bahwa hasil kinerja mutu pelayanan kesehatan
di Puskesmas Kebon Handil tahun 2018 adalah 100% (10) adalah hasil kinerja
yang baik.
4.6 Hasil Akhir Kinerja Puskesmas Tanjung Pinang Tahun 2018
Hasil akhir kinerja Puskesmas Tanjung Pinang tahun 2018 disajikan dalam
bentuk tabel, sebagai berikut:
Tabel 4.6 Hasil akhir Kinerja Puskesmas Tanjung Pinang Tahun 2018.
BAB V
ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH

Telah dilakukan evaluasi pada kinerja puskesmas Kebon Handil pada tahun
2018 terhadap kegiatan pelayanan kesehatan, manajemen puskesmas dan mutu
pelayana puskesmas. Berdasarkan kegiatan yang dilakukan Puskesmas Kebon
Handil Kota Jambi Tahun 2018, maka kegiatan yang masih bermasalah adalah
kegiatan yang memiliki hasil pencapaian kurang dari 100%. Berdasarkan kegiatan
yang dilakukan Puskesmas Kebon Handil Kota Jambi Tahun 2018, dapat
dikategorikan berdasarkan jenis kegiatan sebagai berikut :
a. Kategori Baik
1. Upaya Pengobatan
2. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
3. Upaya Kesehatan Pengembangan
4. Kesehatan Ibu dan Anak termasuk Keluarga Berencana
5. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
b. Kategori Cukup
1. Promosi Kesehatan
c. Kategori Kurang
1. Kesehatan Lingkungan
Pembahasan mengenai penyebab permasalahan serta pemecahan masalah
yang terjadi dengan menelusuri variabel dan sub variabel adalah sebagai berikut:

1. Promosi Kesehatan (80,00%)


Hasil kinerja Promosi Kesehatan pada Puskesmas Kebon Handil Kota Jambi
Tahun 2018 hanya mencapai 80,00% dengan predikat “CUKUP” dari target
100%. Hal ini disebabkan kurangnya pencapaian beberapa subvariabel berikut,
yaitu :
a. Desa siaga aktif hanya 2 dari 5 desa sebagai target.
Permasalahan
a. Tidak adanya pos kesehatan desa beserta peralatan dan perlengkapannya di
beberapa desa.
b. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai desa siaga aktif.

Pemecahan Masalah
a. Bekerjasama dengan pemerintah, dinas kesehatan, dan tokoh masyarakat
setempat untuk terlibat dalam analisa permasalahan, perencanaan,
pelaksanaan, pemanfaatan, dan pemeliharaan Pos Kesehatan Desa.
b. Menjelaskan kepada masyarakat desa mengenai Desa Siaga Aktif.

2. Kesehatan Lingkungan (77,61%)


Hasil kinerja cakupan kesehatan lingkungan di Puskesmas Kebon Handil
tahun 2018 baru mencapai 77,61% dari 100%. Hal ini disebabkan oleh :
a. Penduduk yang menggunakan jamban sehat hanya 46.575 dari 52.795
penduduk sebagai.
b. Rumah yang memenuhi syarat kesehatan 5580 dari 7208 rumah sebagai
target.
c. Desa yang memiliki sanitasi total berbasis masyarakat 1 dari 5 desa
sebagai target.
d. Tempat umum yang memenuhi syarat 18 dari 24 unit sebagai target.

Masalah:

a. Masih banyak penduduk yang belum menggunakan jamban sehat.


b. Masih banyak penduduk yang BAB di sungai.
c. Kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap penggunaan jamban sehat.
d. Kurangnya rumah yang memenuhi syarat kesehatan
e. Kurangnya jumlah desa yang memiliki sanitasi total berbasis masyarakat.
f. Masih banyak tempat umum yang belum memenuhi syarat sehat.
Alternatif Pemecahan Masalah:
a. Melakukan fasilitasi STBM dengan masyarakat wilayah kerja puskesmas
yang belum sadar pentingnya penggunaan jamban sehat dan tetap lakukan
monitoring setelah kegiatan.
b. Berkerja sama dengan tokoh masyarakat untuk terlibat dalam analisa
permasalahan, perencanaan, pelaksanaan, serta pemanfaatan dan
pemeliharaan STBM.
BAB VI

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil evauasi kinerja puskesmas Kebon Handil Tahun 2018 dan
telah dilakukan analisa terhadapa masalah serta berusaha mencari alternatif
pemecahan masalah yang ditemukan, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai
berikut:
1. Hasil kinerja cakupan upaya kesehatan utama dan pengembangan
Puskesmas Kebon Handil tahun 2018 adalah 91,12% dengan kategori
baik.
2. Hasil kinerja kegiatan manajemen Puskesmas Kebon Handil tahun 2018
adalah 100% dengan kategori baik.
3. Hasil kinerja mutu pelayanan kesehatan Puskesmas Kebon Handil tahun
2018 adalah 100% dengan kategori baik.
4. Hasil kinerja Puskesmas Kebon Handil tahun 2018 dapat dikategorikan
berdasarkan jenis kegiatan sebagai berikut :
a. Kategori Kinerja Baik
1.Upaya pengobatan
2.Upaya Pencegahan dan pemberantasan Penyakit Menular
3.Upaya Kesehatan Pengembangan
4.Kesehatan Ibu dan Anak Termasuk Keluarga Berencana
5.Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
b. Kategori Kinerja Cukup
1.Promosi Kesehatan
c. Kategori Kinerja Kurang
1.Kesehatan Lingkungan
5. Hasil akhir kinerja Kebon Handil Kota Jambi Tahun 2018 adalah baik
dengan nilai akhir 1110.
6. Terdapat adanya masalah pada promosi kesehatan dan kesehatan
lingkungan yang tidak memenuhi target dan diberikan alternatif
penyelesaiannya.

3.2 Saran
Dengan disusunnya makalah ini diharapkan kepada Puskesmas Kebon
Handil untuk dapat meningkatkan kinerjanya di masa yang akan datang sehingga
akan meningkatakan angka pencapaian kinerjanya, serta lebih diperhatikan dan
disusun secara lebih baik tentang pengolahan data pada laporan evaluasi kinerja
puskesmasnya. Selain itu, Dinas Kesehatan Kota Jambi diharapkan juga dapat
membantu Puskesmas Kebon Handil untuk meningkatkan kinerjanya di masa
yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA

1. Permenkes No. 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.


2. Entjang, I. 2000. Ilmu Kesehatan Masyarakat. PT. Citra Aditya Bakti G.
Bandung
3. Konli, Steven. Pelayanan Kesehatan Masyarakat di Puskesmas Desa
Gunawan Kecamatan Sesayap Kabupaten Tana Tidung. E-journal Ilmu
Pemerintahan. 2014. 2(1) : 1925-1936.
4. Permenkes RI No. 44 Tahun 2016 Tentang Pedoman Manajemen
Puskesmas.
5. Direktorat Jendral Bina Kesehatan Masyarakat. Pedoman Penilaian
Kinerja Puskesmas. 2006. Jakarta : Departemen Kesehatan RI.
6. Laporan Evaluasi Kinerja Puskesmas Kebon Handil tahun 2018

Anda mungkin juga menyukai