Anda di halaman 1dari 13

Osteomielitis Kronis pada Anak

David A. Spiegel, M.D.* and John Norgrove Penny, M.D., F.R.C.S.(C)†

Ringkasan: Di negara-negara berkembang, osteomyelitis kronis sering terjadi karena tidak diobatinya
osteomyelitis hematogen akut juga dapat dilihat sebagai gejala sisa trauma (cedera perang). Kondisi ini ditandai
dengan adanya daerah tulang / jaringan lunak yang mengalami kematian (sequestra), yang dapat menjadi nidus
untuk terjadinya episode infeksi berulang. Pembentukan tulang baru di sekeliling jaringan tulang yang mati
(involucrum) berfungsi untuk mengembalikan integritas struktural, dan reabsorpsi sequestra sebagian atau
lengkap biasanya turut menyertai respon dalam tubuh. Sebagai tambahannya memberikan dukungan nutrisi yang
memadai, dan pengobatan yang berdampingan dengan medis pada penyakit menular, pengobatan osteomielitis
kronis melibatkan operasi pengangkatan semua jaringan yang mati/ terinfeksi dengan atau tanpa terapi antibiotik.
Sequestrectomi biasanya ditunda sampai involucrum telah selesai dibentuk untuk menjaga stabilitas dan
meminimalkan kemungkinan fraktur dan/ atau segmental bone loss. Pengobatan yang dapat mengakibatkan focal
atau segmental bone loss, membutuhkan intervensi lebih lanjut untuk memulihkan kelangsungan, keselarasan,
dan panjang tulang. Pengobatan pilihan untuk focal bone loss adalah conventional bone grafting dan open
cancellous bone grafting (subcutaneous bones), dan anggota tubuh yang harus dilindungi (gips atau external
fixator) sampai penyembuhan selesai. Untuk kehilangan bagian tulang segmental, pilihan pengobatannya adalah
conventional bone grafting (external fixator untuk mempertahankan panjang dan stabilitas) atau bone transport.
Teknik yang terakhir, jika secara teknis dapat dikerjakan, penanganan perbedaan panjang dan keselarasan tulang
dapat dipertimbangkan. Pilihan tergantung pada sumber daya lokal, dan teknik yang tepat dapat menghasilkan
outcome yang baik terhadap sebagian besar pasien. Untuk defek segmental pada tulang tibia, tulang fibula
ipsilateral dapat digunakan sebagai bypass graft. Pembuatan single-bone forearm mungkin merupakan pilihan
terbaik pada kasus dengan kerusakan tulang radius atau ulna yang parah, asalkan pergelangan tangan dan siku
masih normal. Kata kunci: Osteomyelitis-Chronic-Treatment.
Alamat korespondensi dan permohonan
menyebarluaskan Kepada David A. Spiegel, MD,
Departemen bedah orthopaedi, Rumah Sakit Anak
Philadelphia, lantai 2, wood Building, 34th street dan
Ahli bedah ortopedi yang berencana Civic center Blvd., Philadelphia, PA 19104. Email:
bekerja di negara berkembang pasti akan spiegeld@email.chop.edu

menemui kasus osteomielitis kronis. Pada mycobacteria, acquired autoimmune


anak-anak, penyakit ini biasa terjadi karena deficiency syndrome), atau faktor lain yang
osteomielitis hematogen akut yang tidak dapat menurunkan kekebalan tubuh.
diobati. Osteomielitis kronis dapat juga Osteomielitis kronis disebabkan oleh
disebabkan karena trauma, terutama saat adanya sisa-sisa fokus infeksi (avascular
adanya kerusuhan atau perang, atau sebagai bone dan debris jaringan lunak) yang
komplikasi dari prosedur bedah seperti menimbulkan episode infeksi berulang.
open reduction and internal fixation pada Pemberantasan infeksi tersebut sulit,
fraktur. Tulang panjang paling sering dan komplikasi yang terkait dengan
dijumpai, sekitar setengah dari kasus pengobatan pada infeksi tersebut masih
osteomielitis terjadi pada tulang femur dan sering terjadi. Tujuan kami adalah
tibia. Faktor predisposisi seperti kurangnya membahas patofisiologi, sejarah
kebersihan, anemia, malnutrisi, dan tinggal perkembangan penyakit, dan pengobatan
bersama pilihan untuk anak-anak dengan
penderita penyakit menular (parasit, osteomielitis kronis pada negara-negara
berkembang.
Dari Departemen bedah orthopaedi, Rumah Sakit
Anak Philadelphia, Philadelphia, Pensylvania; dan † PATOFISIOLOGI
Bedah Orthopaedi pediatri, Vancouver Island health
Authority, Vancouver, British Columbia, Canada.
Fokus utama osteomielitis
hematogen akut pada anak-anak adalah di
daerah metafisis. Jika tidak
diobati, tekanan intramedullary meningkat akan membentuk dinding tulang atau
dan eksudat akan menyebar mereabsorpsi bagian tersebut dan
Gambar 1. (A-C) Sequestra
menunjukkan bagian tulang yang
lemah,yang mana dapat dikelilingi
oleh involucrum (A dan B), dan
segmen luas diafisis dapat menjadi
sequestra (C)

membangun stabilitas tulang kembali yang


melalui korteks metaphyseal yang tipis disebut sebagai involucrum. Morfologi
sehingga menyebabkan abses subperiosteal. involucrum bervariasi (Gambar.2), dan
Abses subperiosteal mungkin akan meluas reaksi periosteal yang agresif dapat
dan meningkat hingga ke periosteum menstimulasi terjadinya neoplasma ganas.
sepanjang daerah diafisis. Nekrosis tulang Dengan demikian, biopsi harus
merupakan komplikasi dari berkurangnya dipertimbangkan dalam kasus-kasus
suplai darah akibat meningkatnya tekanan tersebut. Jika respon periosteal minimal,
intramedullary dan kehilangannya suplai maka kehilangan bagian tulang baik fokal
darah ke periosteal. Segmen tulang yang atau segmental tidak dapat dihindari
avaskuler dikenal sebagai sequestra, dan (Gambar.3). Sequestra mungkin akan di
seluruh tulang panjang dapat menjadi absorpsi sebagian atau seluruhnya sebagai
sequestered (Gambar.1). Bagian ini reaksi dari respon tubuh atau mungkin
menjadi tempat yang baik bagi dikelilingi involucrum. 15,32
mikroorganisme dan dapat menimbulkan Terdapat resiko terjadinya septic
episode infeksi berulang. Abses juga bisa arthritis pada daerah dimana metafisis
pecah sampai kulit, membentuk sinus. terdapat pada intraarticular
Respon tubuh menyebabkan periosteum
(proximal femur, proximal radius, proximal
humerus, distal fibula).
Gambar 2. variasi pada respon periosteal
(involucrum). respon periosteal yang halus
(A) tampak mirip dengan “keras” callus
periosteal yang terlihat pada penyembuhan
patah tulang. sebaliknya, involucrum dapat
menjadi halus, dalam penampilan yang
lebih agresif (B). (C) Respon yang berlapis
(sisi kanan) mirip dengan “onion skinning”
yang biasa terlihat di Ewing’s sarkoma
sebagai catatan cloacae yang luas pada sisi
bawah
sebelah kiri.

Resiko ini meningkat pada anak-anak yang PENGOBATAN


berusia kurang dari 2 tahun sebagai akibat
dari vaskularisasi yang unik pada bayi.9 Osteomielitis Kronis
Pembuluh darah metafisis dan epifisis Tahap pertama dalam penanganan
berhubungan sampai usia sekitar 12 sampai osteomielitis kronis adalah menegakkan
18 bulan, setelah itu terbentuknya lempeng diagnosis. Karena diferensial diagnosis dari
epifisis berfungsi sebagai barrier mekanik radiografi seringkali termasuk neoplasma,
terhadap penyebaran infeksi. pemeriksaan biopsi sangat diperlukan.
Temuan klinis yang dapat dijumpai Setelah diagnosis ditegakkan, pengobatan
seperti demam, malaise, nyeri tulang, nyeri osteomielitis kronis adalah pembedahan.
tekan, pembengkakan jaringan lunak, dan Pembuangan seluruh jaringan yang
sering kali disertai pus. Kadang-kadang, terinfeksi/ avaskular merupakan salah satu
kelemahan tulang dapat terjadi. cara untuk mengeradikasi infeksi, karena
antibiotik tidak dapat memasuki jaringan
yang tidak mendapatkan aliran
darah.7,29,30,31,34 Meningkatkan kondisi
fisiologis tubuh juga sangat penting melalui
pemberian nutrisi yang adekuat,
mengkoreksi anemia jika ada, dan
mengobati infeksi yang yang dapat
memperberat.
Waktu untuk dilakukan intervensi
pembedahan masih kontroversial.
Meskipun beberapa penulis
merekomendasikan sequestrectomi lebih
awal untuk mengeradikasi infeksi dan
memberikan suasana yang lebih baik
terhadap periosteum untuk merespon,8,14,17
penulis lain merekomendasikan untuk
menunggu sampai involucrum cukup
terbentuk sebelum dilakukan
sequestrectomi untuk meminimalkan resiko
komplikasi seperti fraktur, nonunion,
deformitas, dan segmental bone loss.12,31
Gambar 3. kegagalan pembentukan involucrum yang Pada salah satu kasus, adalah kritikal untuk
adekuat akan menyebabkan segmented bone loss. mempertahankan involucrum. Komplikasi
nonunion atau segmental bone loss banyak dan setiap jaringan parut yang berdekatan,
sekali dihadapi dalam penanganannya, dan direseksi selama awal paparan kulit.

Gambar 4. Dalam contoh


ini,
sequestrum yang
adalah segmen luas ditibial
diafisis, dan involucrum
yang sesuai telah
membentuk posterior dan
lateral (A). pada waktu
paparan segmen yang
avascular berbeda dengan
tulang dan jaringan lunak
sekitar (B). segmen akan
mudah dibuang (C), dan
kanalis medularis dikuret.

Meskipun mungkin paparan


prosedur rekonstruksi multiple mungkin ekstraperiosteal luas, paparan subperiosteal
dibutuhkan untuk mengembalikan stabilitas harus dibatasi pada area tulang yang di
anggota tubuh, keselarasan, dan panjang buang untuk menjaga suplai aliran darah
tulang. Pilihan yang kami lakukan adalah lokal. Sequestered segmen pada batang
menunggu paling sedikit 3 sampai 6 bulan tulang mungkin dapat langsung dibuang
sebelum dilakukannya sequestrectomi. asalkan involucrum cukup memadai.
Persiapan preoperatif sangat penting, (Gambar. 4A-C). Jika sequestrum tereletak
kedua pemeriksaan radiografi dan di dalam involucrum atau pada kanal
pemeriksaan fisik digunakan untuk medularis, jendela kortikal dapat
merencanakan pendekatan pembedahan dihilangkan dengan menghubungkan
yang tepat. Radiografi yang berkualitas beberapa lubang bor dengan osteotome
tinggi seharusnya dapat mengidentifikasi (Gambar. 5A). Lubang jendela harus
semua sequestra, untuk menetapkan area berbentuk oval untuk meminimalkan resiko
yang paling tebal pada involucrum, dan fraktur pasca operasi, dan ukurannya
menemukan cloacae (drainase spontan yang bergantung pada lokasi sequestra dan
terjadi pada tulang yang telah dilalui). panjang penyebarannya. Semakin panjang
Idealnya, debridemen dapat dilakukan penyebarannya, prosedur yang lebih baik
melalui area yang lemah dari involucrum dilakukan adalah dengan longitudinal
untuk memaksimalkan intregitas struktural. partial diaphysectomi (Gambar. 5B), dan
Irisan kulit harus menghindari permukaan anggota gerak akan membutuhkan proteksi
subkutan dari tulang dan harus lebih dalam periode waktu yang lebih lama.
berpusat pada banyak sinus. Injeksi material Semua sequestra harus di bersihkan, dan
kontras (sinogram) atau methylene blue jaringan-jaringan yang telah mati harus
sebelum operasi mungkin membantu untuk dikuret dari canalis medularis. Panjangnya
lebih mempertegas anatomi dari sinus. debridemen dapat diperjelas oleh adanya
Sebagai tambahan, penilaian preoperatif punctate bleeding dari permukaan tulang
membantu untuk mengantisipasi berbagai yang terkena, yang disebut sebagai “paprika
masalah dalam penanganan kedepannya sign.”30 Jika ada kekhawatiran mengenai
seperti fokal atau segmental bone loss. kecukupan initial debridemen, maka
Aspek teknik dalam melakukan
debridemen juga penting.30 Saluran sinus,
dapat dipahat untuk memberikan cakupan
pada jaringan lunak.

Gambar 6. dalam contoh ini kehilangan tulang

segmentaldilakukan cangkokpada proksimal tulang

cancelloustibia. Pada terbukapasien danini diproteksi

dengan gips sampai penyembuhan selesai.

Jika memungkinkan, otot dapat


dimobilisasi untuk menutupi permukaan
Gambar 5. jendela kortikal oval sering diperlukan
tulang yang terkena.3 drain harus
untukdebridemen memfasilitasi. sequestrektomi ditempatkan. Rotational flaps lokal
dan mungkin dapat bermanfaat, terutama pada
tibia.3,11,26
pasien harus kembali ke meja operasi untuk Perdarahan dari vaskularisasi yang baik
dilakukan debridemen tambahan. Setelah pada involucrum membutuhkan perhatian
semua jaringan abnormal dibuang, luka khusus baik pada intraoperatif dan
harus dilakukan irigasi secara menyeluruh postoperatif, khususnya ketika tourniquet
dengan garam steril dengan atau tanpa tidak dapat di terapkan, contohnya pada
larutan antibiotik. Air rebus atau distilasi tulang femur atau humerus. Saat melakukan
juga dapat menjadi irigasi yang efektif. sequestrectomi pada salah satu tempat,
Luka harus ditutup dengan longgar untuk darah harus di crossmatch dan tersedia
memudahkan drainase. Disana harus tidak untuk transfusi. Pasien mungkin dapat
ada tegangan pada tepi kulit. Tepi tulang diposisikan secara Trendelenburg (femur)
atau dengan kepala dielevasikan pada
tempat tidur (humerus). Asisten dapat tulang kovensional atau bone transport
mengelevasikan ekstremitas. Postoperatif, (Ilizarov atau perangkat lain). Meskipun
kaki yang berada ditempat tidur dapat bone transport memerlukan teknik yang
dielevasi dengan tahanan, atau kepala pada lebih, metode ini mempertimbangkan
tempat tidur dapat di elevasi. manajemen simultan pada kehilangan
tulang, deformitas angular, dan perbedaan
panjang anggota tubuh.6,20,23
Karena debridemen radikal pada seluruh
tulang yang terinfeksi dan jaringan lunak
adalah tahapan yang penting sekali pada
eradikasi osteomielitis kronis, peranan
antibiotik masih menjadi kontroversial.
Hasil yang memadai telah diamati setelah
dilakukan debridemen pada pusat dimana
antibiotik tidak tersedia.5,22,31 Pendekatan
kami telah merekomendasikan hal yang
sama pemberian antibiotik perioperatif (24
jam) dengan kasus bedah elektif yang
bersih. Pada tempat dimana antibiotik
tersedia, pasien mungkin diberikan terapi
awal empiris, dan tipe dan dosis antibiotik
lalu disesuaikan berdasarkan hasil kultur
dan sensitifitasnya. Pemberian secara
intravena dapat digunakan sampai 3
minggu pemberian, lalu dilanjutkan oral
Gambar 7. Cangkok tulang posterolateral antara fibula untuk beberapa minggu kemudian. Total
dan tibia digunakan untuk mengobati area kecil pada waktu pengobatan biasanya adalah 6
kehilangan tulang segmental.
minggu. Faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi durasi pengobatan termasuk
Tujuan dari radikal debridemen adalah respon klinis dan tingkat sedimentasi
untuk mengeradikasi infeksi. Tergantung eritrosit. Kultur luka yang dalam (tulang,
pada sejauh mana debridemen diperlukan, jaringan granulasi) harus diperoleh dari
tahap pengobatan selanjutnya melibatkan semua pasien, karena kultur dari saluran
rekonstruksi jaringan lunak dan/atau sinus mengidentifikasi infeksi organisme
pengeroposan tulang. Jika lebih dari 70% kurang dari 50% kasus.19 Sebagai tambahan,
volume kortikal dapat dipertahankan, maka manajemen faktor yang menjadi masalah
anggota gerak mungkin dapat dilindungi medis harus ditekan, termasuk menyediaan
dengan gips sampai pemulihan lengkap dari nutrisi yang adekuat.
tulang telah terjadi. Untuk derajat
pengroposan tulang yang lebih besar, Osteomielitis kronik dengan kehilangan
mungkin perlu digunakan eksternal fiksasi tulang focal
sampai stabilitas tulang kembali. Untuk Pengobatan tergantung pada derajat
kehilangan tulang fokal, cangkok tulang kehilangan (gambar.6) dan resiko dari
konvensional mungkin diperlukan, dan fraktur yang diketahui. Kecacatan kecil
teknik cangkok tulang terbuka cancellous mungkin dapat dikelola dengan proteksi
tepat jika tulang adalah subkutan atau tidak (gips atau fiksasi eksternal) sampai
dapat ditutupi oleh jaringan kehilangan tulang telah dapat dikembalikan.
lunak.7,10,13,24,25,28 Untuk kehilangan tulang Hal ini sangat tepat pada anak-anak muda
segmental, alternatifnya termasuk cangkok yang mana regenerasi seluruh tibial shaft
telah didokumentasikan.4 cangkok tulang untuk cangkok cancellous terbuka telah
konvensional merupakan pilihan yang dijelaskan oleh Papineau.25 Tahap pertama

Gambar 8. (A-C) Bone transport


dengan ring fiksator menjadi alternatif
yang sama dengan cangkok
konvensional, atau prosedur bypass,
untuk kehilangan tulang segmental.
Anak laki-laki ini mengalami
kehilangan tulang segmental pada tibia,
yang berhubungan dengan deformitas
angular, setelah debridemen dan
kegagalan cangkok konvensional (A).
Ring fiksator telah terpasang (B), dan
setelah proksimal kortikotomi dan bone
transport, penyatuan telah dapat
dicapai, dan deformitas angular dapat
dikoreksi secara stimultan (C).

melibatkan satu atau lebih debridemen,


sangat baik, terutama ketika cakupan kulit diulang dalam inteval 5 sampat 7 hari.
memadai, dan cangkok dapat dilakukan Antibiotik ditanamkan di antara
sebagai tahap kedua 6 minggu atau lebih debridemen, dan implant intramedullar atau
setelah dilakukan prosedur awal.8,21 fiksasi eksternal dipasang untuk stabilitas
Teknik cangkok tulang cancellous terbuka tulang. Tahap 2 melibatkan penempatan
adalah teknik yang paling tepat dilakukan strips atau
untuk mengelola kehilangan tulang focal cangkok autogenous (posterior iliac crest)
dalam tulang subkutan, teutama
tibia.7,8,10,13,24,2,28 Prinsip pengobatan adalah
membuang semua jaringan tulang mati,
menunggu sampai jaringan granulasi
terbentuk, dan menempatkan cangkok
cancellous, yang secara bertahap
ditempatkan pada jaringan yang
tevaskularisasi dengan baik. Antibiotik
tidak harus diperlukan. Tiga tahapan teknik
Gambar 9. (A dan B) prosedur bypass
fibular mungkin dapat membantu
merekonstruksi defek segmental pada
tibia. Sebagai contoh termasuk satu
atau dua tahap transfer fibula berakhir
hingga tibial (Huntington prosedur dan
variasi) (A) dan cangkok tulang
posterolateral antara kedua tulang tibia
dan fibula proksimal dan distal (B).

(petroleum gauze) dilakukan setiap 2


sampai 4 hari. Split-thickness graft, atau
pada lapisan untuk mengisi rongga, dan transposisi otot lokal, dilakukan 5 minggu
kortikal tulang yang berdekatan setelah cangkok cancellous. Green et al
"fishscaled”. Antibiotik ditanamkan lalu melakukan debridemen terpisah dengan
dibalut, dan perban diganti setelah 3 sampai mengaplikasikan fiksasi ekternal, diikuti
5 hari. Penggantian perban rutin telah penggantian perban (tiga kali per hari)
selesai. Luka mungkin sembuh oleh sampai granulasi yang sesuai diamati.13
epitelisasi, atau cangkok kulit dapat Cangkok cancellous telah sesuai, dan
diterapkan. Lokal rotational flap atau free fiksator ditempatkan hingga tulang telah
flap dapat juga dipertimbangkan. menyatu seluruhnya (rata-rata, 7 bulan).
Bermacam-macam teknik telah dapat Yang terakhir, Panda et al melakukan
dijelaskan. Emani et al juga menggunakan debridemen, membersihkan cavitas dengan
teknik tiga tahapan.10 Setelah dua Dakin’s solution (sodium hypochlorite
debridemen dan pemasangan fiksasi [0.45–0.5%] dan boric acid [4%]), dan
eksternal, penggantian rutin perban ditutup oleh kasa yang direndam 1%
dilakukan setelah 5 hari. Cangkok framecytine.24 Penggantian perban
dilakukan setelah 8 sampai 14 hari setelah dilakukan 12 hari setelahnya, dan cangkok
debridemen kedua, dan penggantian perban cancellous dari tibia proksimal dapat
rutin dilakukan 5 hari setelah dilakukan dilakukan. Irigasi rutin dimulai 5 hari
cangkok. Sachs et al (prosedur tahap ketiga) setelah cangkok tulang, dan cangkok kulit
melakukan debridemen terpisah, diikuti dapat dilakukan sewaktu-waktu setelah
dengan penggantian perban tiap 3 sampai 5 menyatu.
hari.28 Debridemen kedua dilakukan sekitar
3 minggu setelahnya. Cangkok cancellous Osteomielitis kronik dengan kehilangan
dilakukan dari 3 sampai 9 minggu setelah tulang segmental Hilangnya kontinuitas
debridemen awal, dan penggantian perban
antar bagian atau seluruh bagian tulang Cangkok tulang konvensional
panjang mungkin dapat membantu pada banyak

Gambar 10. (A-G) Klasifikasi Penny27 tentang osteomielitis kronis pada anak-anak meliputi kedua tipe diafisis dan
metafisis. Osteomielitis diafisis dapat dipecah dalam beberapa jenis berikut: type I (typical, A), type II (atrophic, B), type
III (sclerotic, C), type IV (cortical, D), type V (multiple walled-off abscesses, E), and type VI (multiple microabscesses,
F). Contoh osteomielitis metafiseal ditunjukkan pada gambar G.

kasus; meskipun, tekhnik ini terbatas


menjadi tantangan besar pada pengobatan terutama pada jumlah cangkok tulang
(gambar. 3). Setelah debridemen yang autogenous yang dapat di lihat hasilnya
adekuat telah dilakukan, dan infeksi telah (gambar.7).8,13 Pada umumnya, kehilangan
diatasi, pilihan rekonstruksi termasuk segmental yang panjangnya lebih dari 2 cm
cangkok tulang atau bone transport. Untuk mungkin akan sulit untuk dilakukan
lengan bawah dan tungkai bawah, prosedur cangkok konvensional. Cangkok tulang
bypass mungkin juga dapat digunakan autogenous yang paling banyak digunakan
untuk mengembalikan adalah iliac crest, dan proksimal tibia juga
stabilitas.1,2,5,12,16,18,33,34 Amputasi mungkin bagus digunakan untuk tulang cancellous.
menjadi pilihan terakhir untuk kasus yang Bone transport menjadi alternatif pada
mana metode lain gagal untuk mengontrol cangkok konvensional. Menggunakan
infeksi atau mengembalikan stabilitas metode yang mulanya dijelaskan oleh
bagian anggota gerak, atau ketika Ilizarov, segmen tulang yang sehat secara
rekonstruksi anggota gerak dirasa tidak bertahap akan mengisi segmen tulang yang
mungkin dilakukukan. hilang secara longitudinal (gambar.
8AC).6,20,23 Pengobatan awal adalah radikal prosedur terpisah saat infeksi sudah dapat di
debridemen. Ring fixator digunakan, dan eradikasi. Pada umumnya, penyatuan
kortikotomi dibuat pada tulang dapat di dapatkan pada tiap cangkok
metaphysealdiaphyseal junction proksimal posterolateral proksimal dan distal,2,12 atau
(unifocal transport), distal (unifocal dengan osteotomizing fibula baik di tingkat
transport), atau keduanya (bifocal dan perubahan hingga akhir sampai
transport). Secara bertahap segmen akan ditempatkan di tingkat yang sesuai dengan
dibawa menuju celah dan menyatu dengan tibia.1,5,16,34 perawatan harus dilakukan
tulang yang sehat. Sebagai tambahan untuk untuk menghindari cedera pada saraf
mengobati post septic nonunion dengan peroneal dengan paparan proksimal.
atau tanpa kehilangan tulang segmental, Potensi masalah yang lain adalah
pendekatan meliputi manajemen simultan terlambatnya perkembangan dari ankle
pada perbedaan panjang tulang dan valgus setelah fibular distal transfer, yang
deformitas angular. Meskipun metode ini mana dapat dicegah dengan Langenskiold
harus dikerjakan dengan susah payah, dan procedure (synostosis antara sisa fibular
komplikasi yang sering, problem yang distal dan tibia). Nonunion pada salah satu
kompleks mungkin dapat diatasi. Beberapa dari dua sisi pemindahan juga dilaporkan
laporan pada orang dewasa pada beberapa frekuensi. Ketika sukses,
membandingkan antara cangkok fibula akan hipertrofi sebagai respon dari
konvensional dengan bone transport dan meningkatnya beban mekanik.
secara keseluruhan hasilnya tidak ada Osteomielitis kronis pada radius atau ulna
perbedaan yang signifikan, dan kedua
yang berhubungan dengan kehilangan
metode mungkin dapat digunakan dengan
tulang segmental dapat diobati dengan
baik pada kasus-kasus yang banyak.6,20
pembuatan tulang tengan bawah
Dengan demikian, keputusan untuk 18,33
tunggal. Prasyaratnya termasuk
bagaimana menangani kehilangan tulang
pergelangan tangan dan sendi siku yang
segmental akan tergantung pada sumber
masih normal.
daya yang tersedia dan level keahlian
dokter bedah untuk mengobati.
Kehilangan tulang segmental sampai tibia, KOMPLIKASI
atau lengan bawah, menunjukkan keadaan
yang unik yang mana bypass grafting Komplikasi pada penderita dapat
mungkin dapat menjadi alternative pada ditemukan pada saat osteomielitis kronis
cangkok tulang konvensional atau bone yang tak diobati atau setelah mendapat
transport.1,2,5,12,16,18,33,34 Banyak sekali pengobatan penyakit. Ini termasuk fraktur
tekhnik yang menggunakan ipsilateral patologi, arthritis septik dengan destruksi
fibula sebagai bypass graft yang telah sendi, kerusakan physeal, nonunion atau
dilaporkan, pada tiap-tiap tahap. Tujuannya kehilangan tulang segmental, dan
adalah untuk memperoleh union antara perbedaan panjang tulang (memendek atau
fibula dan tibia pada proksimal dan distal terlalu panjang).
pada kedua sisi yang kehilangan tulang Fraktur patologis diakibatkan dari
(gambar. 9). Stabiltas dapat dikembalikan, kehilangan integritas struktur tulang.
dan fibula digunakan sebagai bantalan Resiko paling besar yang dapat terjadi
beban untuk anggota gerak bagian distal. selama tahap awal infeksi, sebelum
Fibular bypass diindikasikan ketika segmen involucrum dibentuk, dan setelah
tulang panjang terlibat, khususnya jika sequestrektomi adanya involucrum yang
disana tersedia sebagian jumlah kecil tidak adekuat. Fraktur mungkin dapat
metafisis tibia pada satu atau keduanya. menjadi komplikasi lebih lanjut disebabkan
Bypass dapat dilakukan pada saat karena nonunion. Artritis septik dapat
bersamaan dengan debridemen atau sebagai disebabkan karena destruksi sendi, dengan
atau tanpa sebluksasi atau dislokasi. Infeksi cangkok atau bone transport. Tipe III
dapat secara langsung merusak physis, ‘sclerotic”, disana fusiform, kepadatan,
menghasilkan sebagian atau seluruh reaksi penyembuhan sclerotic diwakili oleh
physeal rusak, penyebab utama deformitas periosteum. Ini dapat menghilangkan
angular progresif, perbedaan panjang kavitas medullary, dan sequestra yang
tungkai, atau keduanya. Pertumbuhan sedikit mungkin akan tetap bersembunyi
tulang berlebih dari stimulasi physeal diantara celah-celah padat dari tulang.
dihubungkan dengan hiperemia yang dapat Debridemen melalui celah kortikal
menyebabkan perbedaan panjang tungkai. direkomendasikan, dan mungkin dapat
Jika respon periosteal inadekuat, lalu dilakukan pembuangan segmen dari
nonunion dengan atau tanpa kehilangan kepadatan tulang. Pada tipe IV, atau
tulang segmental mungkin dapat diamati. “cortical”, disana terdapat sequstrum yang
Akhirnya, resiko jangka panjang dari terlokalisasi didalam korteks pada tulang
osteomielitis kronis adalah transformasi yang terlibat. Sequestrektomi melalui
maligna (<1% dari kasus) dengan sinus lokasi celah kortikal direkomendasikan.
yang terjadi 20 sampai 30 tahun setelahnya. Tipe V “multiple walled-off abscesses”
Diagnosis yang paling umum adalah melibatkan satu atau lebih lusensi yang
squamous cell carcinoma. Lesi tipe ini dapat diidentifikasi dengan baik di dalam
agresif, dan amputasi seringkali diperlukan. involucrum. Ini seperti menunjukkan
kumpulan kecil dari debris setelah
KLASIFIKASI ANATOMI DARI mereabsorpsi sequestra. Ini dapat diperiksa
OSTEOMIELITIS KRONIS PADA dan diberihkan melalui celah kortikal. Tipe
ANAK-ANAK DENGAN VI “multiple microabscesses’ hampir mirip
REKOMENDASI PENGOBATANNYA dengan tipe V berdasarkan pada
penampilan dan penyebabnya, tetapi
Dengan banyaknya jumlah kasus yang melibatkan lucencies yang lebih kecil dan
ditemui selama lebih dari 6 tahun di lebih banyak di dalam involucrum. Ini
Kampala, Uganda, klasifikasi anatomi mungkin dapat sulit untuk direncanakan
untuk osteomielitis kronik pada anak-anak saucerization. Pilihannya termasuk
telah dikembangkan (J. Norgrove penny, diaphysektomi partial longitudinal dengan
MD), termasuk osteomielitis diaphyseal debridemen, atau pertimbangannya dapat
(enam subtipe) dan osteomielitis diberikan antibiotik jangka panjang.
metaphyseal (gambar. 10).27 Untuk Osteomielitis metaphyseal secara khusus
osteomielitis diaphyseal, tipe I tampak seperti tunggal, atau multipel,
menunjukkan “tyipical” osteomielitis, yang dinding abses dengan atau tanpa batas
mana disana dapat dibedakan dengan baik sclerotic. Sequestra tidak umum, dan
antara sequestrum dan involucrum. saucerization dan kuretase terbatas sudah
Pengobatan melibatkan sequestrektomi/ mencukupi.
debridemen diikuti dengan perlindungan
anggota gerak hingga tulang telah selesai REFERENSI
menyatu. Tipe II, atau “atrophic”
melibatkan kegagalan pembentukan 1. Agiza AR. Treatment of tibial osteomyelitic
defects and infected pseudarthroses by the
involucrum, mungkin kebanyakan
Huntington fibular transference operation.
disebabkan karena kematian sel periosteal. J Bone Joint Surg [Am] 1981;63:814–819.
Kita merekomendasikan untuk menunggu 2. Bassey LO, Antia-Obong OE, Antia UE.
sekurangnya 3 sampai 6 bulan untuk Sequestrectomy and local muscle flap
melihat respon dari periosteum. Jika disana implantation for chronic osteomyelitis in
children and adolescents. East Afr Med J
tidak terdapat respon, rencana selanjutnya
1995;72:787–790.
dapat dibuatkan rekonstruksi, apakah dari
3. Beaso J. Treatment of tibial defects due to and two-year results. J Bone Joint Surg
osteomyelitis by postero-lateral 1994;76:502–510.
corticocancellous bone grafting. Trop Doct 18. Lowe HG. Radio-ulnar fusion for defects in the
1996;26:118 –120. forearm bones. J Bone Joint Surg [Br]
4. Bosworth DM, Liebler WA, Natstasi AA, et al. 1963;45:351–359.
Resection of the tibial shaft for osteomyelitis in 19. Mackowiak PA, Jones S, et al. Diagnostic value
children. J Bone Joint Surg [Am] of sinus-tract cultures in chronic osteomyelitis.
1966;48:1328 –1338. JAMA 1978;239:2772–2775.
5. Campanacci M, Zanoli S. Double tibiofibular 20. Marsh JL, Prokuski L, Biermann JS. Chronic
synostosis (fibula pro tibia) for non-union and infected tibial non-CHRONIC
delayed union of the tibia. End result review of OSTEOMYELITIS 151 Techniques in
one hundred and seventy-one cases. J Bone Orthopaedics®, Vol. 20, No. 2, 2005 unions with
Joint Surg 1966;48:44 –56. bone loss. Conventional techniques versus bone
6. Cierny G, Zorn K. Segmental tibial defects. transport. Clin Orthop 1994;301:139 –146.
Comparing conventional and Ilizarov 21. McNally MA, Small JO, Tofighi HG, et al. Two-
methodologies. Clin Orthop 1994;301:118– stage management of chronic osteomyelitis of
123. the long bones. The Belfast technique. J Bone
7. Cierny G. Chronic osteomyelitis: results of Joint Surg [Br] 1982;75:375–380.
treatment. Instr Course Lect 1990;39:495–508. 22. Meier DE, Tarpley JL, Olaolorun DA, et al.
8. Daoud A, Saighi-Bouaouina A. Treatment of Hematogenous osteomyelitis in the developing
sequestra, pseudarthroses, and defects in the world: a practical approach to classification and
long bones of children who have chronic treatment with limited resources. Contemporary
hematogenous osteomyelitis. J Bone Joint Surg Orthopaedics 1993;26:495–505.
[Am] 1989;71: 1448–1468. 23. Paley D, Catagni MA, Argnani F, et al. Ilizarov
9. Dormans JP, Drummond DS. Pediatric treatment of tibial nonunions with bone loss.
hematogenous osteomyelitis: new trends in Clin Orthop 1988;241:146 –165.
presentation, diagnosis, and treatment. J Am 24. Panda M, Ntungila N, et al. Treatment of chronic
Acad Orthop Surg 1994;2:333–341. osteomyelitis using the Papineau technique. Int
10. Emami A, Mjoberg B, Larsson S. Infected Orthop 1998;22:37– 40.
tibial nonunion. Good results after open 25. Papineau LJ, Alfageme A, Dalcourt JP, et al.
cancellous grafting in 37 cases. Acta Orthop Chronic osteomyelitis: open excision and
Scand 1995;66:447– 451. grafting after saucerization. Int Orthop
11. Fitzgerald RH, Ruttle PE, Arnold PG, et al. 1979;3:165–176.
Local muscle flaps in the treatment of chronic 26. Patzakis MJ, Abdollani K, Sherman R, et al.
osteomyelitis. J Bone Joint Surg [Am] Treatment of chronic osteomyelitis with muscle
1985;67:175–185. flaps. Orthop Clin North Am 1993;24: 505–509.
12. Fowles JV, Lehoux J, Kassab M, et al. Tibial 27. Penny JN. Children’s Orthopaedic Surgery
defect due to acute hematogenous and Rehabilitation in Africa. AAOS ICL 228;
osteomyelitis. Treatment and results in twenty- 2004.
one children. J Bone Joint Surg [Br] 28. Sachs B, Shaffer JW. A staged Papineau protocol
1979;61:77– 81. for chronic osteomyelitis. Clin Orthop
13. Green SA, Dlabal TA. The open bone graft for 1984;184:256 –263.
septic nonunion. Clin Orthop 1983;180:117– 29. Simpson AHR, Deakin M, Latham JM. Chronic
124. osteomyelitis. The effect of the extent of surgical
14. Griffiths JC. Defects in long bones from severe resection on infection-free survival. J Bone Joint
neglected osteitis. J Bone Joint Surg [Br] Surg [Br] 2001;83:403– 407.
1968;50:813– 820. 30.Tetsworth K, Cierny G.
15. Jain AK, Sharma DK, Kumar S, et al. Osteomyelitis debridement
Incorporation of diaphyseal sequestra in chronic techniques. Clin Orthop
haematogenous osteomyelitis. Int Orthop 1999;360:87–96.
1995;19:238 –241. 31.Van Gurp G, Kila R, Hutchinson T. Management
16.Langenskio¨ld A. Hahn’s operation for of childhood hematogenous osteomyelitis in a
pseudarthrosis after osteomyelitis of the tibia in rural Papua New Guinean hospital. PNG Med J
children. A report of three cases. Acta Orthop 1989;32:117–122.
Scand 1983;54:714 –720. 32. Varma BP, Tuli SM, Srivastava TP, et al.
17.Lauschke FHM, Frey CT. Hematogenous Reincorporation of early diaphyseal sequestra
osteomyelitis in infants and children in the and bone remodelling in extensive
northwestern region of Namibia. Management haematogenous osteomyelitis in children. Indian
J Orthop 1974;8:39–44.
33. Vitale CC. Reconstructive surgery for defects in 34. Zahiri CA, Zahiri H, Tehrany F. Limb salvage in
the shaft of the ulna in children. J Bone Joint advanced chronic osteomyelitis in children. Int
Surg 1952;34:804–810. Orthop 1977;21:249 –252.

Rahmat Husein

Rahmat Husein lahir di Ngawi pada tanggal 21 Asgustus 1991. Telah


menyelesaikan program Pendidikan Dokter pada tahun 2016 di
Universitas Jenderal Soedirman.
Email: dr.rahmathusein@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai