Anda di halaman 1dari 19
Bahan Lepas untuk Matrikulasi Program MAKSI FEB UGM Akuntansi Keuangan Sediaan dan Investasi Jangka Pendek Suwardjono Fakultas Ekonomika dan B Universitas Gadjah Mada Bahan-bahan ini bersifat melengkapi bukan mengganti bahan utama dari buku teks wajib, Tanpa membaca buku teks, peserta tidak akan memperoleh pengetahuan dan pemahaman yang utuh dan mendalam tentang materi yang dicakupi dalam mata kuliah ini Maret 2018 Sediaan Pengertian Masalah Jenis Suwardjone2014-18, SEDIAAN dan INVESTASI JANGKA PENDEK Sediaan adalah barang-barang atau bahan-bahan yang diperoleh untuk di- jual kembali, dipergunakan untuk membantu kelancaran operasi, atau diproses menjadi barang jadi yang siap dijual kembali. Ditinjau dari segi ne- raca sediaan adalah barang-barang atau bahan-bahan yang masih tersisa pada tanggal neraca atau akan segera dijual, digunakan (dikonsumsi) atau diproses dalam perioda normal perusahaan. Pada umumnya perioda normal ini adalah satu tahun, Pembahasan sediaan biasanya dibahas bersamaan dengan topik perusahaan perdagangan (accounting for merchandising). Akuntansi sediaan membahas berbagei masalah yang menyangkut sediaan yaitu: a. Masalah cara mencatal sediaan dan penentuan kos dalam pembukuan pada saat pemerolehan (inventory acquisition) b. Masalah penetuan besarnya sediaan pada akhir perioda sekaligus penentuan kos sediaan yang keluar alau dipakai (inventory costing) c. Masalah penentuan jumlah rupiah yang selayaknya dicantumkan dalam neraca mengingat kedudukan sediaan sebagai aset lancar (inventory valuation). Jenis sediaan dalam suatu perusahaan akan nampak dalam akun Sediaan yang digunakan oleh perusahaan. Jenis sediaan yang ada dalam perusahaan juga tergantung pada jenis perusahaan. Nama-nama akun yang ada dan yang, biasanya digunakan dalam tiap jenis perusahaan adalah; Perusahaan jasa Q Sediaan bahan pembantu/sediaan bahan habis pakai (inventory of supplies) Yang dicatat dalam akun ini adalah bahan-bahan seperti kertas folio, karbon, isi staple, tinta, buku kuitansi dan sebagainya tergantung je- nis jasa yang diberikan. akun pasangennya yaitu untuk mencatat bagian sediaan yang menjadi biaya adalah: + Pemakaian Bahan Pembantu Bahan Pembantu Terpakai Biaya Bahan Pembantu Supplies Used Supplies Expense Perusahaan perdagangan 1 Sediaan bahan pembantu (inventory of supplies) seperti pada peru- sahaan jasa. Q Sediaan barang dagangan (inventory of merchandise). Akun ini khusus untuk mencatat barang dagangan yang merupakan usaha pokok perusahaan dan akun pasangannya: + Kos barang terjual (cost of goods sold) ‘Sumber: Naskah buku Akuntansi Pengantar 2 PengantarkulahAp2\BL Sediaan Bahan Lepas Akuntans! Keuangan Maks! 2 Pentingnya Penentuan Kos Sediaan Yang ‘Suwardjono2014-18 Perusahaan pemanufakturan @ Sodiaan bahan pembantu/bahan habis pakai (inventory of supplies). ‘Akun ini mungkin dipecah menjadi: a, Sediaan Bahan Pembantu Kantor b. Sediaan Bahan Pembantu Penjualan . Sediaan Bahan Perabantu Pabrik (factory supplies) 2 Sediaan bahan penolong/bahan tak langsung (inventory of indirect materials). ‘Tercakup disini adalah bahan yang berhubungan dengan pembuatan produk tetapi bukan bahan utama. Akun pasangannya, yaitu untuk ‘mencatat jumlah rupiah yang akan menjadi biaya, adalah: + Pemakaian Bahan Penolong + Pemakaian Bahan Tak Langsung * Indirect Materials Used 1 Sediaan barang jadi (inventory of finished goods) Akun ini mempunyai fungsi yang sama dengan Sediaan Barang Da- gangan dalam perusahaan dagang dan akun pasangannya adalah kos barang terjual. 1D Sediaan barang dalam proses (inventory of works in process). Tercakup disini adalah nilai barang yang belum selesai diproduksi pada tanggal neraca. Bila sudah selesai maka nilai barang dalam. proses dipindahkan ke sediaan barang jadi, 1 Sediaan bahan baku (inventory of raw materials). ‘Tercakup disini adalah bahan utama yang diolah menjadi produk ja- di, Pemakaian bahan baku dapat dimasukkan langsung ke akun Se- diaan Barang Dalam proses atau (bila ada) ke akun Pemakaian Bahan Baku. Catatan: a. Beberapa perusahaan ada yang memperlakukan sediaan bahan pem- bantu kantor atau bahan pembantu penjualan sebagai aset yaitu biaya ibayar di muka atau prabayaran (prepaid expense) b. Akun Sediaan Barang Dagangan dan Sediaan Bahan Baku dalam perusa- haan tertentu mungkin hanya timbul pada akhir tahun/perioda saja oleh karena pembelian barang dagangan atau bahan baku ditampung dulu dalam akun Pembelian, Ketepatan dalam penentuan besarnya sediaan adalah sangat penting meng- ingat Ketidaktepatan atau kesalahan dalam menentukan nilai sediaan ber- pengaruh terhadap neraca maupun dalam laporan laba-rugi untuk tahun/ perioda tertontu. Hal ini terjadi karena masalah sediaan yag diperoleh dalam suatu perioda menjadi dua komponen pada akhir tahun, yaitu: 2 Jumlah rupiah barang yang keluar atau terjual yang menjadi kos Darang terjual dan masuk dalam laporan laba-rugi ‘Sumber: Naskah buku Akuntansi Pengantar 2 PengartarKullahAp2\BLSediaan Bahan Lopas Akuntansi Keuangan Maks! 3 Kos Sediaan ‘Suwardjono2014-18 © Jumlah rupiah barang yang belum terjual yang menjadi sediaan barang dagangan (akhir) yang masuk dalam neraca sebagai aktiva lancar. Pengaruh kesalahan penentu jumlah rupiah sediaan terhadap laba bersih dapat diikhtisarkan sebagai berikut: 1. Bila sediaan akhir lebih rendah dari yang scharusnya, laba perioda yang borsangkutan menjadi lebih rondah. 2. Bila sediaan akhir lebih tinggi dari yang seharusnya, laba bersih perioda yang bersngkutan menjadi lebih tinggi. 3. Bila sediaan awal lebih rendah dari yang seharusnya, laba bersih peri- oda yang bersangkutan menjadi lebih tinggi. 4. Bila sediaan awal lebih tinggi dari yang scharusnya, laba bersih perioda yang bersangkutan menjadi lebih rendah, Adapun pengaruh kesalahan dalam penentuan sediaan dapat ditunjuk- kan dalam contoh laporan laba-rugi singkat berikut: 2012 2013 Bonar Salah | Salah | Penjualan pi00.000 Api00.000 _—p100.000 os barang terial Sediaan, awal Rp 25.000 Rp 25.000 Rp 20,000 Pembelian* 45.000 45,000 60,000 Barang tersecia dual Rp 70.000 Rp 70.00% Fp 80.000 Sediaan, akhir 30.000 20.000 40.000 Kos barang tual Rp 40.000 Fp 50.000 ‘Ap 40.000 Laba kotor penjualan Rp 60.000 Rp50.000 ‘Rp 50,000 Biaya operasi 40,000 40,000 40,000, Laba operasi Rp 20.000 Rp 10.000 ‘Rp 20.000 *Untu pousahaan porarufakuranberupa kos barang marakuran Dasar pencatatan sediaan adalah kos (cost). Kos sediaan adalah semua pen- geluaran baik langsung maupun tidak langsung yang bersangkutan dengan proses memperoleh barang sampai barang tersebut siap dijual atau di- gunakan. Secara teoretis yang merupakan elemen kos sediaan adalah + jumlah rupiah per faktur + pengeluaran untuk pengangkutan + bongkar muat, asuransi dalam perjalanan + komisi agen pembelian + pengeluaran lain-lain ‘yang diperhitungkan sampai barang siap dijual atau digunakan. Dalam prak- tik, pengeluaran yang tidak cukup berarti untuk dijadikan sebagai bagian dari kos sediaan akan diperlakukan sebagai biaya perioda bersangkutan. Wa- Jaupun merupakan elemen kos sediaan, elemen tersebut tidak harus di gabungkan dalam satu akun sediaan tetapi dalam hal tertentu suatu elemen. kos sediaan, seperti kos pengangkutan pembelian misalnya, dicatat dalam akun tersendiri untuk kepentingan analisis. Potongan tunai pembelian (purchase discount), keringanan harga (pur- chase allowance) dan kembalian/return pembelian (purchase returns) meru- pakan pengurangan terhadap kos sediaan, Harga yang diperhitungkan sebagai elemen kos adalah jumlah yang difakturkan/ditagih yaitu jumlah set- elah potongan harga (trade discount). ‘Sumber Naskah buku Akuntansi Pengantar 2 PengantarkullhAp2\BL Sediaan Bahan Lepas Akuntans! Keuangan Maks! 4 Yang Termasuk Se Sistem Pencata- tan Sediaan Asumsi Aliran Kos ‘Suwardjono2014-18 Ditinjau dari tempatnya secara fisis, pengertian sediaan tidak terbatas pada sediaan yang terdapat di gudang perusahaan. Yang dimasukkan dan dihi- tung sebagai sediaan akhir suatu perioda adalah barang sediaan yang menja- i milik atau dianggap telah menjadi milik perusahaan, Dalam hal ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menghitung secara fisis sediaan, pada akhir perioda yaitu a, Barang Dalam Perjalanan (Goods in Transit) Barang yang baru dibeli dan masih dalam perjalanan dianggap menjadi milik pembeli dan karenanya masuk sebagai sediaan bila syarat pembe- liannya adalah free on board (EO.B.) shipping point artinya hak milik berpindah pada saat barang telah keluar dari gudang penjual dan diangkut oleh perusahaan pengangkutan. Bila digunakan syarat EO.B. destination hak milik baru berpindah tangan setelah barang masuk gudang pembeli dan oleh karena ilu barang dalam perjalanan tidak ter- masuk dalam sediaan. b, Barang Titipan/Konsignamen (Consignment) Bagi pibak penitip atau pengkonsigna (consignor), barang titipan yan belum terjual masih merupakan bagian dari sediaan sedangkan bagi yang dititipi atau torkonsigna (consignee) barang tersebut tidak termasuk dalam sediaan, Telah discbutkan bahwa sebenarnya masalah sediaan adalah memecah kese- luruhan sediaan yang telah diperoleh menjadi dua komponen yaitu barang. terjual dan sediaan akhir. Sediaan bertambah karena pembolian atau produksi selesai dan dipin- dah ke gudang barang jadi. Di lain pihak, sediaan akan berkurang karena ter- jadinya penjualan atau keluarnya barang dari perusahaan. Dalam hubungan ini terdapat dua pendokatan untuk menentukan dua komponen di atas yaitu: 1. Pada saat terjadi penjualan yang menyebabkan berkurangnya sediaan, besamnya kos pengurangan sediaan ini tidak dicatat. Dengan kata lain, kos barang terjual tidak dicatat pada saat penjualan. Akibatnya, kos barang terjual tidak akan diketahui setiap saat. Kos barang terjual baru dapat ditentukan setelah sediaan akhir barang yang masih tersisa di gudang dihitung kuantitasnya dan ditentukan kosnya, Akuntansi sedi- aan yang menggunakan pendekatan ini disebut dengan sistem sediaan fisis (physical inventory system) atau sistem sediaan periodik (periodik inventory system) 2, Pada saat terjadinya penjualan, besarnya kos pengurangan sediaan yang merupakan kos barang terjual dicatat pada saat itu pula sehingga secara automatis kos sediaan pada setiap saat dapat diketahui termasuk kos sediaan pada akhir perioda, Tentu saja jumlah rupiah sediaan akhir ini harus diuji dengan membandingkannya dengan jumlah rupiah berdasar- kan perhitungan fisis. Sistem sediaan dengan pendekatan ini disobut dengan sistem sediaan kontinus atau perpetual (continuous/perpetual inventory system). Disebut demikian karena kos sediaan secara terus- menerus diikuti alirannya dalam catatan pembukuan_perusahaan. Sistem ini sering disebut pula dengan sistem sediaan buku (book inven- tory system). Mengeliraya sediaan barang dari saat masuk ke perusahaan sampai ke perusahaan menentukan sediaan mana yang diharapkan keluar (dipakai atau terjual) dan mana yang masih torsisa di gudang (menjadi sodiaan ‘Sumber: Naskah buku Akuntansi Pengantar 2 PengartarKullahAp2\BLSediaan Bahan Lopas Akuntansi Keuangan Maks! 5 Sistem Sediaan Fisis ‘Suwardjono2014-18 akhir). Untuk barang-barang yang sifatnya homogen dan tahan lama (misal- nya beras, minyak tanah, dan makanan kalengan), aliran fisis tidak selalu mengikuti secara tepat aliran penggunaan, Oleh karena itu, untuk menentu- kan kos sediaan akhir diperlukan asumsi mengenai aliran fisis barang dalam. operasi perusahaan. Asumsi ini menghasilkan beberapa metoda penentuan kos sediaan dan barang torjual yait: Identifikasi khusus Masuk portama keluar pertamalfirst-in first-out (MPKP/FIFO) Masuk terakhir keluar pertama/last -in first-out (MTKPYLIFO) Rata-rata berbobol/bobotan (weighted average). cooo Disebut sistem sediaan fisis karena untuk menentukan kos sediaan harus di- Jakukan porhitungan fisis. Disebut juga sistem sodiaan periodik karona kos sediaan hanya dapat diketahui secara periodik, biasanya tiap akhir perioda akuntansi, Laporan keuangan baru dapat disusun sctelah diketahui kos sedi- aan akhir dan kos barang terjual. Bokorjanya sistom dapat digambarkan so- agai berikut (untuk sediaan barang dagangan) 1, Akun Sediaan Barang hanya digunakan untuk mencatat sediaan awal dan sediaan akhir suatu perioda. 2. Penambahan sediaan karena pembelian tidak dicatat langsung ke akun Sediaan Barang Dagangan tetapi dicatat dalam akun terpisah yaitu Pem- belian, Akun Pembelian merupakan akun nominal dan diasumsi bahwa barang yang dibeli akan habis terjual selama perioda bersangkutan seh ingga pembelian akan dianggap langsung menjadi kos barang terjual. Kos yang dicatat dalam akun Pembelian adalah jumlah rupiah per faktur yang ditagih. 3. Elemen-elemen yang mempengaruhi kos sediaan dicatal dalam akun yang terpisah pula yaitu: a. Kos Pengangkutan Pembelian yang akan menambah kos barang . Potongan Pembelian yang akan mengurangi kos barang c. Kembalian Pembelian yang akan mengurangi kos barang 4. Bila terjadi penjualan, pengurangan barang yang tersedia dijual tidak dicatat. Yang dicatat hanyalah penjualannya itu sendiri yang menyebab- kan bertambahnya pendapatan (revenue). Jurnal untuk mencatat tran- saksi ponjualan adalah: Ka s/Putang Usaha 135.000 Ponjualan +28:000 8. Pada akhir perioda dilakukan perhitungan fisis sediaan yang masih ter- sisa dan ditentukan kosnya dengan metoda tertentu berdasarkan asumsi aliran kos, 6. Atas dasar data yang ada, kos barang terjual ditentukan besarnya dengan perhitungan sebagai berikut: ‘Sediaan barang dagangan (aWal).cosse RP150.000 Pombolian BEIM nnn ve 199.250 Barang torsecia dual reves PBBAY250 ee ee ee kos barang teual Pemosian bersin pete dengan menambankan kos pengangkutan penbelan dan mengurangkanpolongan dan kembalan pambantetadep pembelan, 7. Membuat jurnal penyesuaian untuk mencatat kos sediaan akhir dalam ‘Sumber Naskah buku Akuntansi Pengantar 2 PengantarkullhAp2\BL Sediaan Bahan Lopas Akuntansi Keuangan Maks! akun Sediaan Barang Dagangan. Dalam penyesuaien ini ditimbulkan akun Kos Barang Terjual yang berfungsi untuk menutup akun-akun yang berhubungan dengan sediaan barang dagangan. Contoh 1 Untuk memberi gambaran mengenai penyesuaian sediaan akhir tahun, berikut ini diberikan contoh dengan angka. Misalnya pada 31 Desember 11998 daftar saldo PT Mandiri yang berkaitan dengan sediaan barang menun- jukkan data sebagai berikut: Sediaan Barang Dagangan 20.000 Pembelian 110.000 Potongan Pembetian 45.000 Kemballan Pernbelian 7.000 os Pengangkutan Pemoalian 12.000 Setelah diadakan pethitungan fisis, sediaan barang yang masih ada di sgudang adalah Rp30.000. Dari daftar saldo di atas dapat disimpulkan behwa sediaan dalam daftar saldo di atas adalah sediaan awal karena selama perio- da tersebut akun Sediaan Barang Dagangan tidak berubah. Jumal penyesua- ian akhir perioda yang harus dibuat adalah sebagai berikul: b. Penentuan Kos Sediaan Akhir Kos Barang Teta sno 20.000 Sediaan Barang Dagangan 20.000 Kos Barang Terjual 110.000 Pembelian 10.000 Potongan Pembetian 15.000 Kos Barang Totjual 15,000 Kombalian Pambelian 7.000 Kos Barang Tera 7.000 Kos Barang Terjual 12.000 Kos Pengangkutan Pemoaian 42.000 Sediaan Barang Dagangan 30.000 Kos Barang Teta... 30,000 Dalam contoh di alas, bagaimanakah kos sediaan akhir sebesar Rp30.000 ditentukan? Kasus PT Gamawan berikut member ilustrasi bagaimana me- nentukan kos sediaan akhir. Contoh2 —Misalnya data sediaan, pembelian, dan penjualan PT Gamawan pada bulan Januari 1998 adalah sebagi berikut: Sediaan dan pembelian: vant: Sediaan 750unt @ Rp 200 = Rpts0.000 3: Pembelian soount @ — 180= $4,000, 8: Pembelian 875unt @ —160= 60.000, 11: Pembetan B00unt @ —170= 51.000, 14 Pembetian tsount @ 175= __ 26.250 1875 unit Penjualan: Jan 5: Penjualan 450 unt @ Rp:300 = pt36.000 410: Penjualan e75unt @ — 300= 202.500, 30: Penjvalan 450.unt @ — 300= __ 196,000 Bila tidak ada barang yang hilang, tentunya sediaan akhir barang dagan- gan yang masih ada di gudang adalah 300 unit (1.875 unit - 1.575 unit). Dengan sistem sediaan fisis, sediaan akhir dapat ditentukan kosnya dengan melekatkan kos pada sediaan atas dasar asumsi aliran yang dipilih. ‘Suwardjono2014-18 ‘Sumber: Naskah buku Akuntansi Pengantar 2 PengantarkulahAp2\BL Seciaan Bahan Lopas Akuntansi Keuangan Maks! 7 ‘Metoda MPKP Dengan metoda ini dianggap bahwa barang yang masuk lebih dahulu diang- gap keluar lebih dahulu dalam penjualan sehingga sediaan yang ada terdiri atas pembelian-pembelian terakhir. Dari data di atas, sediaan 300 unit diang- gap terdiri atas unit-unit yang paling akhir dibeli dan dihitung sebagai berikut: 1S0.unk dari pembelian 14 Januar @Rp17S = Ap26.250 180.untt daripembeian 11 Januari@ 170 = __25.500, 300-unt @ ‘Metoda MTKP Dengan metoda ini dianggap bahwa barang-barang yang paling akhir dibeli adalah yang lebih dahulu dijual schingga sediaan yang tersisa terdiri atas barang-barang yang paling dahulu dibeli. Aliran barang yang sesungguhnya tentu saja tidak harus sejelan dengan asumsi ini, Dengan metoda ini sediaan 300 unit dihitung sebagai berikut: 300 unit dari saciaan 1 Januari @ Rp200 = Fps0.000 ‘Metoda Rata-rata Berbobot Dengan metoda ini dianggap bahwa sediaan akhir terdiri atas campuran ber- agai barang yang telah dibeli tetapi tidak diidentifikasi secara khusus seh- ingga tiap unit dianggep mempunyai kos rata-rata dari seluruh sediaan yang, tersedia dijual. Sediaan akhir dihitung sebagai berikut: ‘Alas dasar kos per unit tersebut, kos 300 unit sediaan akhir adalah: 300 x Rpt62 = Ap54.600 ‘Metoda Identifikasi Khusus Dengan metoda ini harus diketahui terdiri atas pembelian mana saja sediaan, yang masih tersisa di gudang. Oleh karena itu, setiap unit barang harus diberi tanda pengenal khusus untuk mempermudah penelusuran kos. Misal- nya, dari data di atas diketahui bahwa 300 unit barang yang masih tersisa di gudang terdiri atas: 2S unit car sediaan awal 65 unt dari pembelian3 Januari 150.unit cari pembelian 11 Januari 60 unit cari pembelian 14 Januari Sediaan 300 unit dapat ditentukan sebagai berikut:: 25 unit @ R200 = Ap 6.000 e5unt@ 100= 6.500 4S0unit@ 170 = 25.500 sount@ 175 = 10.500 300 unit Tip47.500, Sistem Sediaan _Disebut perpetual (lerus menerus) oleh Karena aliran barang diikuti secara Perpetual terus menerus dalam pembukuan perusahaan, sehingga setiap saat dapat diketahui besarnya kos barang terjual dan sediaan akhir. Perbedaan pokox ‘Suwardjono2014-18 ‘Sumber: Naskah buku Akuntansi Pengantar 2 PengartarKullhAp2\BLSediaan Bahan Lopas Akuntansi Keuangan Maks! 8 ‘Suwardjono2014-18 dengan sistem sediaan fisis adalah dalam hal bahwa setiap terjadi penjue- Jan, keluarnya barang dari sediaan harus ditentukan kosnya dan dicatat/dip- indahkan langsung ke akun Kos Barang ‘Terjual. Bekerjanya sistem ini dapat dijelaskan sebagai berikut- 1, Akun Sodiaan Barang Dagangan digunakan untuk mencatat seluruh perubahan sediaan sebesar kos sediaan termasuk pengeluaran-pengelue- ran yang dapat dimasukkan sebagai elemen kos. 2. Pombelian langsung dimasukkan dalam akun Sediaan Barang Dagangan sehingga tidak ada akun Pembelian maupun Kos Pengangkutan Pembe- lian, Dalam kos per unit sediaan sudah termasuk kos pengangkutan dan elemen kos lainnya. . Secara teoretis potongan dan kembalian pembelian harus diperhitung- kan dalam kos sediaan (mengurangi kos). Akan tetapi, hal tersebut men- imbulkan Kesulitan karena pada saat dibeli, jumlah potongan dan kembalian belum pasti atau belum terjadi. Karena alasan kepraktisan, potongan dan kembalian pembelian sering dianggap sebagai pos penda- patan lain-lai 4, Bila terjadi penjualan, dua kegiatan yang berlangsung bersamaan yaitu: masuknya pendapatan sebagai pendapatan dan keluarya barang sebagai kos barang terjual dicatat sekaligus: a, Masuknya pendapatan: Kas/Piutang Usaha. 0006 Ponjualan 2000 b, Keluarnya barang/sediaan (terjadinya biaya): Kos Barang Tesual 200008 Sediaan Barang Dagangan 2000 Jumlch rupiah yang dicatat adalah sebesar kos sediaan yang keluar yang dihitung berdasarkan asumsi aliran kos yang dipilih (MPKP, MTKP, atau rata-rata berbobot). Dengan cara ini maka kos sodiaan setiap saat dapat diketahui tanpa harus menghitung secara fisis sediaan yang ter- sisa di gudang. Namun demikian, diperlukan alat bantu berupa kartu sediaan (inventory card) untuk melaksanakan hal ini. Lihat contoh dalam buku-buku akuntansi! (misalnya WKK him, 283-285) Bila perlu pada akhir perioda dapat dilakukan perhitungan fisis bukan untuk tujuan penentuan sediaan akhir tetapi untuk tujuan menguji apa~ kah pencatatan sediaan telah dilakukan secara teliti atau apakah terjadi pencurian sediaan. Bila catatan benar, banyaknya unit sediaan fisis harus sama dengan banyaknya unit sediaan menurut catatan, Oleh karena itu, sistem sediaan perpetual lebih unggul dibandingkan dengan sistem sediaan fisis dalam hal sebagai alat untuk pengendalian sediaan. Bila terjadi selisih, perlu dilakukan penyesuaian untuk membawa cata- tan ke keadaan yang sebenarnya. 6. Kos barang terjual secara automatis akan ditemukan jumlah rupiahnya, Walaupun tidak ada akun Pembelian, dalam laporan laba-rugi kos barang terjual tetap dapat dirinci sebagaimana dalam sistem sediaan fisis 7. Tidak diperlukan jurnal penyesuaian ekhir perioda, kecuali bila terjadi solisih antara keadaan fisis dengan catatan pembukuan, ‘Sumber: Naskah buku Akuntansi Pengantar 2 PengartarKulahAp2\BLSediaan Bahan Lopas Akuntansi Keuangan Maks! 9 Contoh 3 ‘Suwardjono2014-18 Mengambil data dari PT Gamawan dalam Contoh 2, berikut diberikan ilus- trasi penentuan kos sediaan dengan sistem sediaan perpetual. ‘Metoda MPKP Kartu Sediaan untuk menentukan kos barang terjual dijajikan berikut ini: Kartu Sediaan Unit: Bungkus Lokasi sediaan: Gudang A, Slot 5 Metoda sediaan: UPKP Kuantitas minimum: 50 bungkus Masuk Pembelian) Klar (Penjualan) Salda(Sediaan) angoal ‘Unit | Kes/unt | Kos total | Unit | Kos/unit | Kas total ‘os/unit | Kos total ant 200) 150.000] a] 200 180) 54.000|__| 180] 54.000| 204.000} 3| “80/200 90.000] 7200) 60,000] 180) 54,000| 114.000} 3] 375760) 60-000 200 60.000] 120) 54.000| 160] 60,000| 74.000} 79 300) 2006 300) 180~64.000| 7s| 460, 12.000 a5 ¥26.000| 300, 160 46,000] Ti] 300170, 87,000) 300] 160] 48,000} | |_s00|__170| 51.000] 600) 99,000 7) 150475) 26.250 300] 760) 48.000] 300] 170| 51.000] 150] 175,_26.250| 750) 125.250) 30] aL Bay 0) ea a 160] _170-“25:s00| 150, 175, _26.260| “50 73.500) 300 51.780 P LAS CCatatan: Cara di atas hanyalan salah satu contoh. Walaupun jolas, contoh ii sebenarnya kurang cision karena tejagi pongulangan peneatatan untuk menentukan stalus sotelah tera transaks pembelian pada kolom Saldo Pembelian). Cobalah untuk membuatnya lebih fisien! Dari kartu sediaan di atas dapat dilihat bahwa pada setiap transaksi akan solalu dapat diketahui aliran kos sediaan sehingga kos barang terjual serta kos dan komposisi sediaan dapat segera diketahui, Jurnal untuk tiep transaksi penjualan dapat ditunjukkan sebagai berikut: Jan § a) Kas/Piutang Usaha 438,000 Penjualan Cn - +35,000 by Kos Barang Tetual wn 98,000 Sediaan Barang Dagangan 95.000 Jan 10 a) Kas/Piutang Usaha, 202.500 Penjualan cn - 202.500 bb) Kos barang terual 126.000 Sediaan Barang Dagangan 126.000 Jan 30 a) Kas/Piutang Usaha, 198.000 Ponjualan +35.000 b) Kos barang teqU8l swuswswmnnnennnnnnne — 78500 Sediaan Barang Dagangan 700 ‘Sumber: Naskah buku Akuntansi Pengantar 2 PengartarKullhAp2\BLSediaan Bahan Lepas Akuntans! Keuangan Maks! 10 Metoda MTKP Kartu Sediaan untuk menentukan kos barang terjual dijajikan berikut ini: Kartu Sediaan Nama barang: Mie super Unit: Bungkus Kode barang: USP201 Lokasi sediaan: Gudang A, Slot 5 Metoda sediaan: UTKP ‘Kuantitas minimum: 50 bungkus Masuk (Pembelin) Keluar(Penjualan) ‘aldo (Sediaan) Unit | Kos/unt| Kos total | Unit | Kos/unt | Kos total | Unit Kos/unit | Kos total 750, 200| 150.000] 120 200 180| 54.000] F050 204.000} CCatatan: Cara ini lebih efsien dloandingkan dengan cara sebelumnya (metoda MPKP) karena tidak perlu ada pengulangan pencatatan saldo sebelumnys, Kos Sediaan Taksiran ‘Suwardjono2014-18 Bunyi jurnal untuk mencatat transaksi penjualan adalah sama dengan jurnal untuk metoda MPKP. Yang berbeda hanyalah jumlah rupiah untuk transaksi b yang harus diisi seseuai dengan angka yang diperoleh dari kartu sediaan. Perhatikan cara menghitung kos barang terjual dalam kolom Keluar (Ponjualan) pada kartu di atas. ‘Metoda Rata-rata Dalam sistem perpetual, metoda ini disebut dengan rata-rata bergerak (moving average). Dengan metoda ini, harus dihitung kos rata-rata sediaan tiap hari untuk dijadikan dasar dalam menghitung kos barang yang keluar. Kartu Sediaan dengan menggunakan metoda rata-rata bergerak disajikan di halaman berikut. Adakalanya sualu perusahaan mengadakan taksiran lerhadap kos sediaan akhir karona alasan sebagai berikut: © Perusahaan menggunakan sistem sediaan fisis dan harus membuat laporan bulanan untuk kepentingan intern padahal untuk mengada- kan perhitungan fisis tidak memungkinkan karena tidak praktis dan mahal di samping mungkin memakan waktu. Q Terjadi suatu musibah yang berakibat rusak atau hilangnya sediaan dan porlu ditaksir nilainya untuk dasar penentuan santunan asur- Q Catatan-catatan mengenai sediaan sebagian ada yang tidak lengkap atau hilangirusak bersamaan dengan terjadinya suatu musibah. ‘Sumber: Naskah buku Akuntansi Pengantar 2 PengartarkullhAp2\BL Sediaan Bahan Lepas Akuntans! Keuangan Maks! " ‘Metoda untuk menaksir nilai sediaan yang sering digunakan adalah: 1, Metoda laba kotor (gross profit method) 2, Metoda harga eceran (retail price method) Pada prinsipnya metoda taksiran memanfaatkan adanya hubungan tertentu antara unsur-unsur atau pos-pos dalam penentuan laba kotor, yaitu: + Penjualan + Kos barang terjual + Barang tersedia dijual + Laba kotor + Sediaan akhir. ‘Hubungan antarpos tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut: Penjualan ~ kos barang terjual = laba kotor Penjualan —laba kotor = kos barang terjual Barang tersedia dijual — sediaan akhir = kos barang terjual Barang tersedia dijual — kos barang terjual = sediaan akhir Karena ada hubungan seperti di atas, tiap pos dapat dinyatakan dalam persentase pos yang lain, misalnya Porsentase laba kotor terhadap penjualan Persentase laba kotor terhadap kos barang terjual Persentase kos barang terjual terhadap penjualan Porsentase penjualan terhadap kos barang terjual Dalam menghadapi masalah taksiran sediaan, haruslah selalu diingat susunan laporan laba-rugi sampai didapatkannya laba kotor penjualan yang, sebenarnya membentuk hubungan di atas. Juga di dalam metoda taksiran di- anggap bahwa persentase laba kotor baik tethadap kos barang terjual atau- pun penjualan adalah rata-rata sama atau konstan untuk tiap tahun. ‘Suwardjono2014-18 ‘Sumber: Naskah buku Akuntansi Pengantar 2 PengartarKulahAp2\BLSediaan Bahan Lopas Akuntans! Keuangan Maks! 12 ‘Metoda Laba Kotor Moetoda ini memanfaatkan hubungan antara laba kotor dengan penjualan, yang disebut ratio laba kotor (gross profit ratio) atau persen laba kotor (profit margin). io — Laba kotor Gross profit ratio = Jabs kotor ‘Atau dalam persen: Laba kotor Profit Margin = Foerst 100% Contoh4 —Penggunaan metoda ini digambarkan dengan contoh berikut. Selama bulan Januari 2014 kegiatan usaha PT Mogah menghasilkan data sebagai berikut Januari 2018 ‘Tehun 2013 Penjualan FRp200.000 Rp2.200,000 Pembelian 135.000 Seciaan (awl) 34.000 Laba kotor 660.000 Dari data di atas, dapat ditentukan gross profit ratio atas dasar tahun 2013 yaitu: Laba kotor _ 660.000 Perjvalan "2200000 ~ °° Bila dinyatakan dalam persen terhadap penjualan, profit margin adalah: Laba kotor — 60,000 Penjuatan * '°% = 3.200.006 100% = 9056 Sediaan akhir dapat ditaksir dengan langkah sebagai berikut: 1 Laba kotor = Persentase laba kotor x Penjualan = 80% x p200.000 Fp60.000 2, Kos barang terial = Penjualan —Laba kotor FRp200.000 ~ Rp60.000 = Rp140.000 3. Sediaan (akit) = Barang tersedia dual - Kos barang terval (p24.000 + Rpt35,000) -Rp140.000 = Rp29.000 Kadang-kadang laba kotor dinyatakan dalam persentase tethadap kos barang terjual. Misalnya saja dalam contoh di atas, diketahui bahwa dalam. tahun 1998 dan sebelumnya laba kotor rata-rata adalah 60% dari kos (barang, terjual), Dengan data ini dapat ditentukan bahwa penjualan yang terjadi ad- alah 100% dari kos sehingga kos barang terjual dapat dihitung sebagai berikut: 120 ..p200,000 = Rp125.000 Kos barang tequal = 798 ‘Seciaan (akhir) = Barang tersedia dual - Kos barang terjual = (Fip84.000 + Fip135.000) ~ Rpt25.000 Fp4a.o00 ‘Suwardjono2014-18 ‘Sumber: Naskah buku Akuntansi Pengantar 2 PengartarKulahAp2\BLSediaan Bahan Lopas Akuntansi Keuangan Maks! 13 Contoh Penilaian Sediaan Contoh 6 ‘Suwardjono2014-18 ‘Metoda Harga Eceran Metoda ini hampir sama dengan metoda laba kotor dan banyak digunakan oleh toko-toko pengecer yang biasanya telah menetapkan harga jual eceran dan menandai harga jual (price tag) pada tiap jenis barang yang dijual. Den- gan demikian, akan lebih mudah bagi toko tersebut untuk menghitung sedi- aan yang ada dalam harga jualnya daripeda harus menelusur kos tiap jenis sediaan ke faktur pombeliannya Bila sediaan dalam harga eceran telah diketaui, tinggallah sekarang me- nentukan perbandingan antara kos dengan harga eceran (harga jual). Bila perbandingan ini diketahui, kos sediaan dapat dihitung. Porbandingan kos dengan harga jual dihitung dengan membandingkan kos barang tersedia di- jual dengan harga jual eceran barang tersedia dijual tersebut. Di dalam praktik, harga eceran dapat berubah-ubah schingga menim bulkan kesulitan dalam menentukan harga jual eceran mana yang dipakai untuk menghitung total harga jual eceran barang tersedia dijual. Oleh karena itu, biasanya harga jual eceran disesuaikan dengan kenaikan dan penurunan hharga jual (mark-up dan mark-down) yang pernah terjadi. Berikut ini diberikan contoh menghitung sediaan akhir dengan metoda har- ga eceran tanpa memperhatikan adanya kenaikan atau penurunan harga jual. Misalnya diketahui data sediaan PT Makmura pada kuartal pertama 1999 sebabai berikut: os Harga eceran ‘Seciaan (awal) -Rp200.000 Rp900.000 Pembelan (neto) 119.500 150.000 Barang tersedia dijual “Fps79.500 ‘Rpas0.000 Ponjualan 2 200,000 ‘Soci (akhit) = Rp250.000 Penjualan selama perioda selalu dapat diketahui dari catalan penjualan, Akan tetapi, kos barang terjual belum tentu dicatat sehingga sediaan akhir tidak sogera dapat ditentukan. Dengan data di atas, perbandingan kos den- gan harga eceran adalah Rp 319.500/Rp450.000 = 71%. Bila sediaan akhir dalam harga jual diketahui (Rp250.000), kos sediaan akhir taksiran dapat ditentukan = 71% X Rp250.000 = Rp 177.500, Dapat juga sediaan akhir di- hitung setelah menentukan kos barang terjual taksiran yang sama dengan 71% x Rp200.000 = Rp142.000 schingga sediaan akhir = Rp319.500 — Rp142.000 = Rp177.500. Penilaian sediaan menyangkut masalah dengan nilai berapakah sediaan yang telah dihitung kosnya akan dicantumkan dalam neraca. Nilai sediaan adalah jumlah rupiah sediaan pada tanggal neraca seandainya perusahaan membeli barang yang sama pada tanggal neraca tersebut. Mungkin sckali kos sediaan tidak lagi menunjukkan nilai atau manfaat yang sebenarnya. Nilai sediaan dapat lebih tinggi atau lebih rendah daripada kos. Masalahnya jum- Jah rupiah manakah yang akan digunakan untuk pelaporan dalam neraca. Dalam hal ini ada tiga metoda penilaian yaitu: Kos/cost Pasar (harga pasar)/market Kos atau pasar yang lebih rendah (KAPYLR)/cost or market which- ever is lower (COMWIL} O Kos atau nilai terrealisasi bersih yang lebih rendah (lower of cost or net realizable value) coc Berikut ini adalah tabel untuk menentukan nilai sediaan yang akan dican- tumkan dalam neraca PT Perdana, Data diperaleh dari catatan perusahaan ‘Sumber: Naskah buku Akuntansi Pengantar 2 PengartarKullhAp2\BLSediaan Bahan Lepas Akuntans! Keuangan Maks! 4 dan sumber-sumber lain, Perusahaan menggunakan metoda KAPYLR untuk tiap jenis barang. Jumlah rupiah dalam tabel adalah dalam ribuan. Betas Batas Kot Pasar atlas bawan Rp100 Apt10 APSO —_ADIZ0 100 90 100 70 100 95, 80 56 100 40 80 56 100 105 95 20 KAPYLR dapat diterapkan terhadap: 4. Tiap jenis barang /sediaan 2. Tiap kelompok sediaan 3, Keseluruhan sediaan, Contoh 7 Contoh penerapan motoda kos atau pasar yang lebih rondah secara individu- al (per jenis sediaan), per kelompok sediaan, atau per keseluruhan sediaan adalah sebagai berikut: Kelompoki Kos atau pasar yang lebih rendah Jenis Kos Pasar Jenis | Kelompok | Total 1A] Rp 8.000) Rp 7500 | Rp 7.500 8 | 15.000 15.000 c 9.000 8.000 Rp 82.000 | “Fp 1-500 Rp 31.500 x | Rp30.000 | “Rp-34000 | 34.000 ¥| ~ 40.000} 43.000] 43.000 z| 20000) 19.000] 19.000 ‘Fp 95.000 | “Rp 96.000 ‘oral | Rpiz7.000 | “Api27-500 os) (pasar) ‘(pasar) (kos) Untuk tiap jenis dan kelompok barang, ternyala pasar lebih rendah dari- pada kos sedangkan untuk total barang kos lebih rendah daripada pasar. Dalam penerapannya, perusahaan harus konsisten dalam penilaian sediaan, Kos atau nilai terrealisasi bersih yang lebih rendah lower of cost or net realizable value) adalah penilaian menurat standar akuntansi internasional (international Financial Reporting Standards/IFRS}. Heal ini akan dijelaskan. dan dicontohkan di kelas, LATIHAN Latinan S01 Berikut ini adalah data transaksi pembelian dan penjualan PT Kerinci sela- ma bulan Agustus 2013 Sediaan dan pembelian Augustus 1 Sediaan barang 250 unit @ Rp4o0 2 Pembelian parang. 1000 unit @ F380 10 Pembelian barang 2... 1500 unit @ Rp420 13, Pombolan barang 2... 750 unit @ Rp#00 18. Pembelian barang ‘non 250 unit @ R425 Penjualan ‘Agustus 2 Penjualan barang ...0nsson-50 Unit @ R750 7 Penjualan barang sense 800 unit @ RPBOO ‘Suwardjono2014-18 ‘Sumber: Naskah buku Akuntansi Pengantar 2 PengantarKullhAp2\BLSediaan Bahan Lopas Akuntansi Keuangan Maks! 15 Latihan SD 2 Latihan SD 3 ‘Suwardjono2014-18 12. Penjuatan barang 600 unit @ ROTTS 17 Penjualan barang sue 400 unit @ RE7EO 28 Penjualan barang vn 500 Unit @ R780 Diminta a. Menentukan unit yang tersisa di gudang pada 31 Agustus seandait tidak ada barang yang hilang b, Menentukan kos sediaan 1 Agustus dengan metoda sediaan fisis bila perusahaan menggunakan asumsi MPKP, MTKP, dan rata-rata berbobot. c. Membuat kartu sediaan dengan pendekatan MPKP. MTKP, dan rata-rata berbobot seandainya perusahaan menggunakan metoda sediaan perpe- tual. Kerjakan dengan Excel dengan penampilan yang profesional (seperti dicontohkan sebelumnya di halaman 9-11) Data yang bersangkutan dengan sodiaan barang Toko Andika tahun 2013 menunjukkan: unit kos Sediaan 1 Januari : 125 Rpe.s00 Pembelian sampai St Maret 6754800 Pengeluaran untuk pengangkulan pembelian sebesar Rp117.500. Peru- sahaan menjual barang dengan harga eceran rata-rala Rp7.000 per unit. Buku penjualan menunjukkan penjualan untuk tahun 1999 sampai 31 Maret sebesar Rp4.592,000. Diminta: a. Menentukan kos taksiran sediaan 31 Maret dengan metoda harga eceran, b. Menentukan kos taksiran sediaan 31 Maret dengan motoda laba kotor bila diketahui bahwa laba kotor rata-rata adalah 25% dari kos. Kerjakan P6-5A, 6A, 8A, 11 dari WKK (2ed). ‘Sumber: Naskah buku Akuntansi Pengantar 2 PengartarKulahAp2\BLSediaan Bahan Lepas Akuntansi Keuangan Makst 16 Investasi Jangka Pendek Karakteristik Jenis Kos pemerolehan Masalah ‘Suwardjono2014-18 Investasi adalah pemerolehan sumber ekonomik yang tidak dimaksudkan untuk digunakan dalam kegiatan normal penciptaan pendapatan, Investasi jangka panjang molibatkan penanaman jangka panjang biasanya untuk tu- juan menguasai porusahaan lain atau memperoleh pendapatan jangka pan- jang. Investasi jangka pendek (temporary investment) merupakan investasi ‘yang tujuannya momantaatkan kas yang menganggur sementara sehingga tw juan investasi adalah untuk dijual kembali sewaktu-waktu kas dibutuhkan. Dalam neraca, pos ini sering disebut dengan surat-surat berharga atau in- vestasi jangka pendek. (1) Terdapat pasar untuk dapat segera menjual investasi (2) Manajemen bertujuan untuk memanfaatkan kas yang menganggur + Sekuritas ekuites (equity securities): saham + Sckuritas utang (debt securities): obligasi perusahaan atau pemerin- tah + Surat betharga jangka pendek (short-term paper): wesel tagih, com- mercial papers + Beberapa instrumen keuangen (financial instruments) yang diatur dalam IFRS. Yang masuk dalam kategori instrumen jangka pendek adalah yang disebut financial asset or liabilities at foir value through current profit and loss Investasi jangka pendek dicatat sebesar kos. Kos investasi terdiri atas semua pengeluaran untuk memperoleh investasi tersebut yang meliputi pengelua~ ran-pengeluaran untuk harga sekuritas, komisi pialang, dan pendaftaran pin- dah tangan. Bunga atau dividen yang menjadi hak investasi tidak termasuk dalam kos investasi, Jurnal standar untuk mencatat investasi adalah: ‘Surat-surat Berharga.. ses 20008 Kas e000 Investasi Jangka Pendek—Obligasi Bagi penerbit, obligasi merupakan utang obligasi. Bagi pembeli/pemegang, obligasi merupakan investasi (jangke pendek atau panjang). Sebagai investa- si jangka pendek, informasi yang diperlukan untuk pencatatan adalah 1. ‘Tanggal pembayaran bunga 2, Tanggal jatuh tempo 3, Tingkat bunga 4, Nominal obligasi 5, Tanggal pembelian obligasi Obligasi dapat dijual di atas atau di bawah harga nominal tergantung tingkat bunga umum. (Penentuan harga efektif akan dijelaskan di kelas) Harga yang disepakati pada saat transaksi jual beli obligasi discbut dengan harga efektif dan bunganya disebut dengan bunga efektif, Pencatatan untuk transaksi Pada saat pembelian Selama investasi dipegang Pada saat penjualan Pada saat jatuh tempo Penilaian pada tanggal neraca ‘Sumber: Naskah buku Akuntansi Pengantar 2 PengantarkullhAp2\BL Sediaan Bahan Lopas Akuntansi Keuangan Maks! 7 Contoh 1 Contoh 2 ‘Suwardjono2014-18 Pembelian Dalam pembelian obligasi, harus diperhatikan Kurs ofektif Premium atau diskonto obligasi Bunga berjalan, Pengeluaran lain dalam rangka pemerolehan Premium terjadi bila harga kurs di atas 100. Diskonto terjadi bila harga kurs di bawah 100. Bunga berjalan adalah bunga yang diperhitungkan dari tang- gal pembayaran bunga terakhir sampai dengan tanggal transaksi pembelian, Bunga berjalan bukan merupakan elemen kos. PT ABC membeli 100 lembar obligasi dengan nonminal Rp10.000/lbr de- ngan kurs 106.75. Ongkos pembelian Rp2.500 ditambah bunga berjalan. Ob- ligasi berlaku dari 1 April 1995 sampai dengan 1 April 2005. Bunga obligasi 6% (per tahun) dibayar tiap 1 April dan 1 Oktober. PT ABC membeli obligasi tersebut pada tanggal 1 Agustus 1997. Jumnal yang harus dibuat PT ABC Lihat WKK, hm. 583-586 (Zed) atau buku lain yang relevan! (Kerjakan sebelum dijelaskan di kelas.) Penjualan Yang harus diperhatikan: 1. Berapakah kurs jual 2. Apakah ada biaya penjualan 3. Berapa kos obligasi 4, Apakab ada bunga berjalan yang menjadi hak pemegang sebelum- nya PT ABC menjual 60 lembar obligasinyapada tanggal 1 Juli 1998 dengan kurs 108. Lihat WKK, hlm. 583-586 (2ed) atau buku lain yang relevan! (Kerjakan sebelum dijelaskan di kelas.) Pembelian Secara Paket (Lumpsum) Kalau surat berharga dibeli secara borongan, kos pemerolehan perlu dialoka- si ke tiap jenis investasi misalnya ke investasi jangka pendek saham biasa dan saham prioritas. Cara memecah kos: 1. Metode harga pasar relatif (relative market value method) Bahwa kos investasi dialokasi ke jenis investasi berdasarkan perbandingan harga pasar (kursnya) seandainya surat berhar- ga diboli socara terpisah. Syarat: masing-masing jonis harus diketahui kursnya, 2. Kalau yang diketahui kursnya hanya beberapa saja maka kos akan dialokasi berdasarkan jenis yang diketahui kursnya dengan memakai harga kurs, sedang yang tidak diketahui kursnya dihitung sebagai selilsih. kos dan jumlah rupiah jenis yang diketahui kursnya. ‘Sumber: Naskah buku Akuntansi Pengantar 2 PengantarKullhAp2\BLSediaan Bahan Lopas Akuntansi Keuangan Maks! 18 Contoh 3 Contoh 4 ‘Suwardjono2014-18 Di bursa ditawarkan surat-surat berharga paketan yang terdiri atas: 10 lembar saham biasa PT Mandiri kurs 120, nominal Rp25.000 5 lembar saham prioritas PT Mandiri kurs 150 nominal Rp25.000 5 lombar obligasi PT Mandiri kurs 80 nominal Rp25.000 Satu paket tersebut ditawarkan dengan harga Rp528.750 (bunga berjalan ob- ligasi diabaikan). PT ABC momboli 10 paket. Berapakah kos invostasi saham biasa, prioritas, dan obligasi? Lihat WKK, him. 583-586 (2ed) atau buku lain yang relevan! (Kerjakan sebelum dijelaskan di kelas.) Satu paket surat berharga ditawarkan di bursa terdiri atas: 10 lombar saham biasa nominal Rp10.000, kurs 125. 10 lembar saham prioritas nominal Rp10.000, kurs 90. Paket torsebut ditawarkan dengan harga Rp172.000. Berapakah kos masing- ‘masing jenis surat berharga untuk satu paket? Lihat WKK, hm. 583-586 (2ed) atau buku lain yang relevan! (Kerjakan sebelum dijelaskan di kelas.) Investasi Jangka Pendek—Saham Akuntansi untuk investasi jangka pondek dalam saham sama dengan akun. tansi untuk obligasi keouali bahwa dalam saham tidak terdapat bunga ber- jalan, Akan tetapi, ada kemungkinan saham mengandung hak dividen. Bila transaksi jual-beli saham terjadi setolah pengumuman dividen, pada umum: nya saham dijual-belikan tanpa hak dividen (ex-right). Pendapatan yang di- harapkan dari investasi jangka pendek dalam saham adalah untung selisih kus stegwdtt* ‘Sumber: Naskah buku Akuntansi Pengantar 2 PengantarKullhAp2\BLSediaan

Anda mungkin juga menyukai