Anda di halaman 1dari 2

"90 PERSEN SERAT KELAPA DIPASARKAN KE MANCANEGARA"

KOPERASI PRODUKSI MITRA KELAPA (KPMK)

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 90 persen serat kelapa yang diolah Koperasi Produksi
Mitra Kelapa (KPMK), Pangandaran, Jawa Barat, dikirim ke mancanegara. Ekspor ini sudah
berlangsung sejak awal 2017 lalu. Ketua KPMK, Yohan Wijaya mengatakan, selama ini
masyarakat belum tahun cara mengolah sabut kelapa menjadi serat. Bahkan, tak jarang pula
mereka menganggap sabut kelapa adalah sampah dan limbah. "Kalau masyarakat kebanyakan
membuang dan dibakar," kata Yohan di Jakarta, Senin (19/11/2018). Yohan menjelaskan, selain
diekspor, serat yang telah diolah atau diproses juga dipasarkan di dalam negeri. Biasanya, serat-
serat ini dibuat untuk sejumlah produk rumah tangga, seperti sapu, keset, tambang, dan lain-lain.
Akan tetapi, sangat berbeda dengan yang pemasok di luar negeri. "Kalau sudah diekspor mereka
(mengolahnya) menjadi jok lalu kesetnya pun sudah yang bagus," ungkapnya. Serat Kelapa Kini
Bukan Lagi Sampah dan Limbah Meskipun demikian, Yohan tidak menyebutkan berapa nilai
transaksi yang terjadi atau dijalin dengan pemasok luar negeri selama setahun. Ia pun tak
menjelaskan pendapatan dan keuntungan yang diperoleh, akan tetapi jumlah ekspornya terus
meningkat seiring perjalanan. "Serat 30 kontainer per tahun (diekspor ke) China," sebut dia.
Selian mengekspor ke pasar internasional, lanjut Yohan, kini pihak telah menjalin kerjasama
dengan PT Rekadya Multi Adiprima (RMA). Mereka menjadi pemasok utama serat kelapa
sebanyak 300 ton per tahun. "(Mulai sejak MOU) kemarin dan berharap seterusnya. Ada jangka
waktu pembaharuan lima tahun tapi kan di tengah jalan harus di evaluasi ya, kita fleksibel,"
tuturnya. Hingga kini, KPMK baru bisa memenuhi sekitar 60-70 persen serat kelapa dari 100
persen target yang diminta RMA. Akan tetapi mereka akan memenuhi pasokan itu secara penuh
mulai Januari 2019 mendatang. "Kita sudah persiapkan tempat-tempat atau area produksi yang
lain. Kita bisa supply 300 ton, ini dibantu juga oleh mereka (RMA) untuk menyiapkan lahan,
bangunan, dan alat produksi," tambahnya. Diketahui, Indonsesia merupakan salah satu penghasil
buah kelapa terbesar di dunia saat ini. Sehingga potensi serat kelapa jadi industri baru dinilai
sangatbesar.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "90 Persen Serat Kelapa Dipasarkan ke
Mancanegara",https://ekonomi.kompas.com/read/2018/11/20/060000726/90-persen-serat
kelapa-dipasarkan-ke-mancanegara.
Penulis :Murti Ali Lingga
Editor : Sakina Rakhma Diah Setiawan

TANGGAPAN SAYA MENGENAI HAL DI ATAS

Tanggapan saya mengenai Pengelolaan Serat Kelapa ini sangat bermanfaat terutama buat
penduduk Indones yang mengelola Serat Kelapa hingga menjadi sebuah barang yang unik dan
kemudian diekspor keluar negeri, pekerjaan ini dapat membuat minat masyarakat ikut serta
mengumpulkan atau menjual Sisa Serat Kelapa tersebut, dan mengurangi penumpukan sampah,
dan membuat para pemilik lahan kepalapa semakin bersemangat dalam hal mengembangkan
pohon-pohon kelapa, karna ada yang mau membeli Serat Kelapa tersebut, yang biasanya hanya
dibuang hanya begitu saja. Dan membuka lapangan kerja bagi pekerja dalam mengelola serat
kelapa ini.

Anda mungkin juga menyukai