Anda di halaman 1dari 4

Proses pembuatan digital animasi.

3.13

PRAPRODUKSI
Pada tahap ini film belum dibuat tetapi persiapan telah direncanakan mulai dari tema, dan
dikembangkan menjadi sinopsis, sinopsis dikembangkan menjadi storyline, storyboard.

Concept Art
Pada tahap ini mulai dibuat gambar-gambar sketsa. Semua sketsa yang dibuat akan
dibentuk dalam model 3D dalam tahap produksi.

Storyboard
Pada saat skenario dan concept art telah selesai, tuangkan ide cerita tersebut ke dalam
bentuk visual sehingga orang lain dapat memahami maksudnya.

Animatic Storyboard
Tahap ini dapat dianggap film telah memiliki kerangka acuan, karena alur cerita jelas dan
gambar-gambar dari storyboard yang telah di scanning akan ditampilkan dengan
tambahan sound dialog, narasi, sound FX.

Casting dan Recording


Para pengisi suara membacakan dialog yang telah dibuat.

Sound efect dan Music


Lagu tema dibuat berdasarkan alur cerita yang ada. Sebelum menciptakan lagu, pencipta
lagu akan membaca script, sehingga alur cerita dan tema lagu dapat sejalan.

PRODUKSI

Modelling 2D ke 3D
Tahap ini merupakan tahap pembuatan film animasi yang berlangsung. Diawali dengan
menstransfer objek 2D yang dibuat menjadi objek 3D. Body modeling, atau modeling
lainnya yang masih dalam bentuk gambar 2D, dikonversikan ke dalam objek 3D.
Pemberian Tekstur pada Karakter
Tahap Mapping Texture Character, untuk pemetaan material kulit pada karakter.

Penganimasian
Proses pembuatan pergerakan atau penganimasian mencakup proses rigging, skinning,
dan animasi.

Rendering

Pada tahapan ini objek 3D yang sudah selesai diteruskan dengan pemberian pencahayaan
dan sifat bahan atau kulit pada objek, sehingga memberikan kesan yang lebih alamiah
terhadap objek 3D.

POSTPRODUKSI

Compositing and Editing


Hal yang utama dalam film animasi 2D maupun 3D adalah pengomposisian karena pada
tahap inilah adegan-adegan hasil render disatukan dan dirangkai untuk dapat lebih lanjut
pada proses material.

3D Animation

Pada tahapan ini dilakukan pergerakan pada objek atau dikenal dengan istilah animasi.
Sama halnya dengan modeling dan tekstur.

Video Effect

Proses yang terjadi pada tahapan ini adalah klip animasi yang dihasilkan oleh tahapan 3D
tadi diolah sedemikian rupa melalui efek-efek khusus yang tidak bisa atau kurang efisien
jika dilakukan pada tahap 3D tadi.

Final Compositing

Tahapan ini merupakan tahapan akhir dimana semua elemen gambar, tulisan, dan klip
animasi diproses dan disusun sehingga memperoleh sebuah rangkaian animasi akhir.
Untuk memperkaya hasil animasi biasanya ditunjang oleh proses manipulasi suara yang
dilakukan melalui teknik sound effect.

Musik digital.

Dalam membuat suatu musik digital, langkah-langkah atau proses produksi yang harus dilakukan
yaitu sebagai berikut:

1. Membentuk Konsep

Merupakan tahap awal untuk menentukan tujuan (visi dan misi) dan memastikan tujuan tercapai
hingga proses terakhir.

2. Mempersiapkan Materi

Materi disini mancakup komposisi dan lirik. Materi akan diarahkan agar tetap berada di jalur
yang sudah ditetapkan. Materi lagu yang bagus (secara komposisi maupun lirik) akan
mempermudah aransemen.

3. Aransemen

Merupakan proses penyusunan materi agar lagu terdengar apik secara keseluruhan. Termasuk
pemilihan genre.

4. Tracking/Recording

Merupakan proses rekaman. Proses ini yang paling banyak memakan waktu dalam produksi
musik digital. Proses rekaman dilakukan dengan mengandalkan rekaman digital, menggunakan
alat musik asli secara terpisah seperti gitar akustik, drum dan lain-lain. Hasil recording yang baik
akan mempermudah proses editing dan mixing.

5. Editing

Proses editing merupakan proses yang juga memakan banyak waktu setelah recording.

Proses editing anatara lain:

-Tuning suara vocal, bass, atau instrumen melodis lain yang fals.

– Memperbaiki beat drum yang tidak tepat, atau instrumen lain yang meleset dari tempo

– Membuang bagian-bagian track yang kosong

– Dan perbaikan-perbaikan lainnya.


6. Mixing

Proses yang terakhir yaitu mixing, yang merupakan proses penggabungan harmonisasi musik
digital agar didapatkan hasil yang maksimal.

Contoh software yang digunakan dalam proses produksi musik digital yaitu Music Instrument
Digital Interface atau Adobe Audition. Musik digital kini dapat dibuat bahkan jauh lebih jernih
daripada alat musik yang sebenarnya, namun dengan berbagai tahapan yang cukup rumit.

Proses Distribusi

Proses distribusi musik digital melibatkan proses control, create, market, dan maintain business
rules dari setiap materi digital. Salah satu istilah yang muncul kemudian adalah content
management, yaitu suatu mekanisme untuk menyimpan materi digital serta control untuk search,
browsing, access, dan retrieval oleh users baik secara individu, kelompok atau
institusi/perusahaan.

Sejumlah service providers telah mulai menjual produk musik digitalnya secara langsung lewat
internet. Namun demikian sejumlah kemudahan dalam dalam proses copy dan distribusi materi
digital bila tidak disertai manajemen serta mekanisme proteksi dapat dengan mudah mengalami
berbagai aspek yang terkait dengan penggunaan secara illegal.

Maka, untuk proteksi bisnis komersial dan perlindungan hak cipta serta mencegah pembajakan
(digital piracy), diperlukan suatu sistem yang dapat mencegah akses dan penggunaan illegal dari
musik digital serta manajemen terhadap copyright untuk penggunaan yang legal. Sistem yang
digunakan saat ini yaitu Digital Rights Management (DRM). DRM adalah suatu sistem yang
ditujukan untuk mengatasi permasalahan yang terkait dengan pengaturan akses dan distribusi
materi digital yang menjamin hak dan kewajiban antara pemilik, penerbit, penjual, serta
pengguna.

Anda mungkin juga menyukai