Anda di halaman 1dari 22

GURU BERPRESTASI DAN BERDEDIKASI YANG PROFESIONAL

DAN BERMARTABAT SIAP MENSUKSESKAN PELAKSANAAN


KURIKULUM 2013 DALAM MENYIAPKAN
GENERASI EMAS 2045

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat


Seleksi Guru Berprestasi

NURYATI, S.Pd
NIP. 19690813 200701 2 018

TK RUKUN BATIK DESA CISADAP


KECAMATAN CIAMIS
2015

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

Penulisan karya tulis ilmiah ini dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk

Seleksi Guru Berprestasi. Penulis menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan

dari berbagai pihak, sangatlah sulit bagi penulis untuk menyelesaikan karya tulis

ilmiah ini.Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Keluarga saya yang telah memberikan bantuan dukungan material dan moral

2. Kuswandi, S.Pd.,M.Pd, selaku Kepala UPTD Pendidikan dan Kebudayaan

Kecamatan Ciamis.

3. Wawan Anwami, S.Pd, selaku Pengawas TK.

4. Rekan-rekan Guru yang telah memberikan motivasi selama penyusunan karya

tulis ilmiah ini, terimakasih atas kerjasamanya.

Penulis berharap karya tulis ilmiah ini tidak hanya menambah

pengetahuan, tetapi dapat menjadikan inspirasi dan merangsang kreativitas dalam

mengikuti perkembangan Ilmu Pengetahuan, khususnya dalam dunia

kependidikan.

Terima kasih, semoga apa yang dicita-citakan kita bersama dikabulkan

oleh Allah SWT amin.

Ciamis, April 2015

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1


A. Latar Belakang ...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................. 3
C. Tujuan Penulisan Makalah .................................................................... 3

BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 4


A. Guru Berprestasi.................................................................................... 4
B. Guru Berdedikasi yang Profesional ...................................................... 6
C. Peran Guru Profesional Guna Menentaskan Generasi Emas 2045 ....... 8
D. Kurikulum 2013 .................................................................................... 9
E. Kompetensi Guru .................................................................................. 10
F. Kode Etik Guru ..................................................................................... 10
G. Strategi Menjadi Guru Profesional ....................................................... 13

BAB III PENUTUP ........................................................................................ 16


A. Simpulan ............................................................................................... 16
B. Saran ...................................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA

ii
LEMBAR PENGESAHAN

GURU BERPRESTASI DAN BERDEDIKASI YANG PROFESIONAL


DAN BERMARTABAT SIAP MENSUKSESKAN PELAKSANAAN
KURIKULUM 2013 DALAM MENYIAPKAN
GENERASI EMAS 2045

Disusun Oleh Telah diperiksa dan disyahkan pada April 2015


Pengawas Satuan Pendidikan TK

NURYATI, S.Pd WAWAN ANWAMI, S.Pd


NIP. 19690813 200701 2 018 NIP. 19630311 198305 1 004

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam rangka turut serta mencer-daskan kehidupan bangsa, peranan
guru sangat penting sekali untuk membentuk sumber daya manusia yang
berkualitas dan berakhlak mulia. Kita sadari, bahwa peran guru sampai saat ini
masih eksis, sebab sampai kapanpun posisi atau peran guru tersebut tidak akan
bisa digantikan sekalipun dengan mesin sehebat apapun, mengapa? Karena,
guru sebagai seorang pendidik juga membina sikap mental yang menyangkut
aspek-aspek manusiawi dengan karakteristik yang beragam dalam arti berbeda
antara satu siswa dengan lainnya. Banyak pengorbanan yang telah diberikan
oleh seorang guru semata-mata ingin melihat anak didiknya bisa berhasil dan
sukses kelak. Tetapi perjuangan guru tersebut tidak berhenti sampai disitu,
guru juga merasa masih perlu meningkatkan kompetensinya agar benar-benar
menjadi guru yang lebih baik dan lebih profesional terutama dalam proses
belajar mengajar sehari-hari. Pada dasarnya terdapat seperangkat tugas yang
harus dilaksanakan oleh guru berhubungan dengan profesinya sebagai
pengajar, tugas guru ini sangat berkaitan dengan kompetensi profesionalnya.
Hakikat profesi guru merupakan suatu profesi, yang berarti suatu jabatan yang
memerlukan keahlian khusus sebagai guru dan tidak dapat dilakukan oleh
sembarang orang di luar bidang pendidikan. Guru berprestasi adalah guru
yang memiliki kinerja melampaui standar yang telah ditetapkan oleh satuan
pendidikan, yang mencakup kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi profesional, kompetensi sosial dan mampu menghasilkan karya
inofatif yang diakui baik pada tingkat daerah, nasional dan/atau internasional;
dan secara langsung membimbing peserta didik hingga mencapai prestasi di
bidang intrakurikuler dan/atau ekstrakurikuler. Untuk mengembangkan
kualitas dunia pendidikan dibutuhkan guru berkualitas dan terakreditas serta
potensi yang tinggi maupun berwawasan luas, berprestasi serta tenaga
pengajar terkreditasi akan mendorong siswa berprestasi. Guru yang berprestasi

1
dan berdedikasi tinggi perlu dikembangan pemerintah dan di masyara-katkan
untuk mengangkat kualitas murid dari daya saing dikancah nasional maupun
internasional, guru berprestasi dan ber-dedikasi tinggi harus terus
dikembangan pemerintah dan masyarakat yang telah dicanangkan guru profesi
yang bermartabat.
Fokus utama kurikulum baru yang segera diberlakukan terletak pada
penciptaan pendidikan karakter, yang diharapkan dapat menjadikan anak didik
lebih memiliki kepribadian dan menjadi manusia yang berkualitas. Sehingga
kelak tidak ada lagi tawuran antarpelajar, pergaulan bebas, serta narkoba,
karena telah tercipta anak didik yang berkarakter dan memiliki moral yang
baik, dan menjadi Generasi Emas pada 2045. Pendidik merupakan tenaga
profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses
pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan
pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,
terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi. (UU No.20 Tahun 2003, Pasal
39 (2)). Hal ini erat kaitannya dikala adanya keoptimisan dari bangsa
Indonesia, manakala mereka sangat berharap dengan pertumbuhan penduduk
di Indonesia terutama para pemuda yang pertumbuhan-nya pada saat ini
berkembang begitu pesat dan diperkirakan pada tahun 2045 menjadikan
Indonesia menjadi negara yang unggul dan maju. Sebaliknya jika persiapan ini
tidak dilakukan dengan baik dan yang akan terjadi ialah semua ini menjadi
boomerang bagi Indonesia. Maka dari itu penting kaitannya dalam
menyongsong dan menetaskan “generasi Indonesia emas 2045” peran
pendidikan menjadi sangat penting. Dalam mewujudkan semua itu erat
kaitannya peningkatan karakter dan inovasi dalam bentuk keprofesionalitasan
tenaga kependidikan itu sendiri. Gambaran sosok manusia Indonesia generasi
emas 2045, harus menjadi tolak ukur dan cantolan upaya pengembangan dan
peningkatan pendidikan, dan lebih lanjut daripada itu pendidikan akan
memainkan peran baru dalam sudut pandang pengembangan sosok generasi
2045. Dari pengertian tersebut dapat kita tarik ulur bahwa peran guru
profesional secara umum ialah menyiapkan peserta didik menjadi warga

2
negara yang baik. Menjadi Keoptimisan Generasi tua bilamana Masa depan
bangsa terletak dalam tangan generasi muda. Kurikulum 2013
mengembangkan dua modus proses pembelajaran yaitu proses pembelajaran
langsung dan proses pembelajaran tidak langsung. Makalah ini mengambil
judul “Guru Berprestasi dan Berdedikasi yang Profesional dan Bermartabat
Siap Mensukseskan Pelaksanaan Kurikulum 2013 dalam Menyiapkan
Generasi Emas 2045”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut :
1. Apakah arti guru berprestasi?
2. Apa arti guru berdedikasi yang professional?
3. Strategi apa agar menjadi guru yang professional?

C. Tujuan Penulisan Makalah


Adapun tujuan dari penulisan makalah ini, di antaranya :
1. Untuk mengetahui arti guru berprestasi
2. Untuk mengetahui arti guru berdedikasi yang professional
3. Untuk mengetahui strategi menjadi guru yang professional.

3
BAB II
LANDASANTEORI

A. Guru Berprestasi
Guru Berprestasi adalah guru yang memiliki kinerja melampaui
standar yang telah ditetapkan oleh satuan pendidikan, yang mencakup
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional,
kompetensi sosial dan mampu menghasilkan karya inofatif yang diakui baik
pada tingkat daerah, nasional dan/atau internasional; dan secara langsung
membimbing peserta didik hingga mencapai prestasi di bidang intrakurikuler
dan/atau ekstrakurikuler. Guru berprestasi , adalah: pertama, unggul/mumpuni
dilihat dari kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional; kedua,
menghasilkan karya kreatif dan inovatif; dan ketiga secara langsung
membimbing peserta didik hingga mencapai prestasi di bidang intrakurikuler
dan/atau ekstrakurikuler. Kompetensi pedagogik dinilai dari tingkat
pemahaman guru terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan
pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Memahami peserta
didik artinya mampu memanfaatkan prinsip-prinsip perkembangan kognitif
dan kepribadian peserta didik, serta mengi-dentifikasi bekal ajar awal peserta
didik. Merancang pembelajaran artinya memahami landasan kependidikan,
menerapkan teori belajar dan pembelajaran, menentukan strategi pembelajaran
berdasarkan karak-teristik peserta didik, kompetensi yang ingin dicapai, dan
materi ajar, serta menyusun rancangan pembelajaran berdasarkan stra-tegi
yang dipilih. Melaksanakan pembe-lajaran artinya menata latar/setting
pembelajaran, dan melaksanakan pembela-jaran yang kondusif. Merancang
dan melaksanakan evaluasi pembelajaran memiliki indikator merancang dan
melaksanakan evaluasi proses dan hasil belajar secara berkesinambungan
dengan berbagai metode, menganalisis hasil evaluasi untuk menentukan
ketuntasan belajar (mastery learning), dan meman-faatkan hasil penilaian
untuk memperbaiki kualitas pembelajaran. Adapun pengem-bangan peserta

4
didik untuk mengak-tualisasikan berbagai potensinya adalah memfasilitasi
peserta didik untuk mengembangkan potensi akademik dan nonakademik.
Kompetensi kepribadian tercermin dari kemampuan personal, berupa
kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan
bagi peserta didik dan masyarakat, serta berakhlak mulia. Kepribadian yang
mantap dan stabil artinya bertindak sesuai dengan norma hukum dan norma
sosial, bangga sebagai guru, dan memiliki konsistensi dalam bertindak.
Dewasa artinya menampilkan kemandirian dalam bertindak sebagai pendidik
dan memiliki etos kerja sebagai guru. Arif artinya menampilkan tindakan yang
didasarkan pada kemanfaatan peserta didik, sekolah, dan masyarakat serta
menunjukkan keterbukaan dalam berpikir dan bertindak. Berwibawa artinya
memiliki perilaku yang berpengaruh positif terhadap peserta didik dan
disegani. Adapun berakhlak mulia berarti bertindak sesuai dengan norma
religius (iman dan takwa, jujur, ikhlas, suka menolong), dan memiliki perilaku
yang diteladani siswa. Pada penilaian tertulis, soal tes kepribadian antara lain
berupa tes potensial akademik (TPA) yang meliputi kemampuan verbal dan
kemampuan matematis. Kompetensi sosial tercermin dari kemampuan guru
untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama
pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat
sekitar. tertulis berupa tes kompetensi sosial, seperti tes skala sikap.
Kompetensi profesional tercermin dari tingkat penguasaan materi
pembelajaran secara luas dan mendalam, yang mancakup penguasaan materi
kurikulum mata pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi
materinya, serta penguasaan terhadap struktur dan metodolgi keilmuannya.
Menguasai substansi keilmuan yang terkait dengan bidang studi artinya
memahami materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah, memahami
struktur, konsep, dan metode keilmuan yang manaungi atau koheren dengan
materi ajar, memahami hubungan konsep antarmata pelajaran terkait, dan
menerapkan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari. Adapun
menguasai struktur dan metode keilmuan berarti menguasai langkah-langkah
penelitian dan kajian kritis untuk memperdalam pengetahuan / materi bidang

5
studi. Guru berprestasi adalah membimbing peserta didik hingga mencapai
prestasi, baik di bidang intrakurikuler maupun ekstrakuri-kuler. Guru
berprestasi seperti di atas, nyatalah bahwa sesungguhnya guru berprestasi itu
benar-benar seorang guru yang hebat. Harus diakui bahwa memang tidak
mudah, untuk tidak mengatakan sulit, menjadi guru berprestasi. Oleh karena
itu diperlukan sebuah mekanisme komprehensif untuk menentukan orang-
orang yang layak menjadi assesor bagi guru berprestasi.

B. Guru Berdedikasi yang Profesional


Mengembangkan kualitas dunia pendidikan dibutuhkan guru
berkualitas dan berdedikasi tinggi maupun berwawasan luas, berprestasi serta
tenaga pengajar terkreditasi akan mendorong siswa berprestasi. Guru yang
berprestasi dan berdedikasi tinggi perlu dikembangan pemerintah dan
dimasyara-katkan untuk mengangkat kualitas murid dari daya saing dikancah
nasional maupun internasional, guru berprestasi dan berde-dikasi tinggi harus
terus dikembangan pemerintah dan masyarakat yang telah dicanangkan guru
profesi yang bermartabat. Professional yaitu seorang guru, yang ahli dalam
bidang keilmuan yang dikuasainya dituntut bukan hanya sekedar mampu
mentransfer keilmuan kedalam diri anak didik, tetapi juga mampu
mengembangkan potensi yang adadalam diri poserta didik. Maka, bentuk
pembelajaran kongkret dan penilaian secara komprehensif diperlukan untuk
bisa melihat siswa dari berbagai perspektif. Persiapan pembelajaran menjadi
sesuatu yang wajib dikerjakan, dan pelaksanaan aplikasi dalam kelas berpijak
kepada persiapan yang telah dibuat dengan menyesuaikan terhadap kondisi
setempat atau kelas yang berbeda. Kepedulian untuk mengembangkan
kemampuan afektif, emosional, sosial dan spiritual siswa, sesuatu yang vital
untuk bisa melihat kelebihan atau keungulan yang terdapat dalam diri anak.
Peserta didik diberi kesempatan untuk mengembangkan diri dan menemukan
aktualisasi sehingga tumbuh rasa percaya diri. Di atas telah dijelaskan tentang
mengapa profesi guru sebagai profesi khusus dan luhur. Berikut akan

6
diuraikan tentang 2 tuntutan yang harus dipilih dan dilaksanakan guru dalam
upaya mendewasakan anak didik. Tuntutan itu adalah:
1. Mengembangkan visi anak didik tentang apa yang baik untuk
pengembangan bakat anak didik.
2. Mengembangkan potensi umum sehingga dapat bertingkah laku secara
kritis terhadap pilihan-pilihan.
Anak didik mampu mengambil keputusan untuk menentukan mana
yang baik atau tidak baik. Apabila seorang guru dalam kehidupan
pekerjaannya menjadikan pokok satu sebagai tuntutan yang dipenuhi maka
yang terjadi pada anak didik adalah suatu pengembangan konsep manusia
terhadap apa yang baik dan bersifat ekslusif. Maksudnya adalah bahwa konsep
manusia terhadap apa yangbaik hanya dikembangkan dari sudut pandang yang
sudah ada pada diri siswa sehingga tak terakomodir konsep baik secara
universal. Dalam hal ini, anak didik tidak diajarkan bahwa untuk mengerti
akan apa yang baik tidak hanya bertitik tolak pada diri siswa sendiri tetapi
perlu mengerti konsep inidari orang lain atau lingkungan sehingga menutup
kemungkinan akan timbul nya visi bersama akan hal yang baik.
Di lain pihak guru mempersiapkan anak didik untuk melaksanakan
kebebasannya dalam mengembangkan visi apa yang baik secara konkrit
dengan penuh rasa tanggung jawab di tengah kehidupan bermasyarakat.
Komitmen guru dalam mengajar guna pencapaian tujuan mengajar yang kedua
lebih lanjut diuraikan bahwa guru harus memiliki tanggungjawab terhadap apa
yang ditentukan oleh lembaga sekolah. Sekolah selanjutnya akan mengatur
guru, pelajaran dan siswa supaya mengalami proses belajar mengajar yang
berlangsung dengan baikdan supaya tidak terjadi penyalah gunaan jabatan.
Namun demikian, sekolah juga perlu memberikan kebebasan bagi guru untuk
mengembangkan, memvariasikan, kreativitas dalam meren-canakan, membuat
dan mengevaluasi sesuatu proses yang baik artinya guru mempunyai
kewenangan.
Hal ini menjadi perlu bagi seorang yang profesional dalam
pekerjaannya. Masyarakat umum juga dapat membantu guru dalam proses

7
kegiatan belajar mengajar. Hal ini dimungkinkan karena masyarakat ikut
bertanggung jawab terhadap “proses” anak didik. Masyarakat dapat
mengajukan saran, kritik bagi lembaga sekolah, lembaga sekolah boleh saja
mempertimbangkan atau menggunakan masukan dari masyarakat untuk
mengembangkan pendidikan tetapi lembaga sekolah atau guru tidak boleh
bertindak sesuai dengan kehendak masyarakat karena hal ini menyebabkan
hilangnya profesionalitas guru dan otonomi lembaga sekolah atau guru.
Dengan demikian, pemahaman akan visi pekerjaan sesuai dengan etikamoral
profesi perlu dipahami agar tuntutan yang diberikan kepada guru bukan
dianggap sebagai beban melainkan visi yang akan dicapai guru melalui
prosesbelajar mengajar. Guru perlu diberikan otonomi untuk mengembangkan
dan mencapai tuntutan tersebut.

C. Peran Guru Profesional Guna Menentaskan Generasi Emas 2045


Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan
dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,
melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.
(UU No.20 Tahun 2003, Pasal 39 (2)). Dari pengertian tersebut dapat kita tarik
ulur bahwa peran guru profesional secara umum ialah menyiapkan peserta
didik menjadi warga negara yang baik. Menjadi Keoptimisan Generasi tua
bilamana Masa depan bangsa terletak dalam tangan generasi muda . Hal ini
erat kaitannya dikala adanya keoptimisan dari bangsa Indonesia, manakala
mereka sangat berharap dengan pertumbuhan penduduk di Indonesia terutama
para pemuda yang pertumbuhannya pada saat ini berkembang begitu pesat dan
diperkirakan pada tahun 2045 menjadikan Indonesia menjadi negara yang
unggul dan maju. Sebaliknya jika persiapan ini tidak dilakukan dengan baik
dan yang akan terjadi ialah semua ini menjadi boomerang bagi Indonesia.
Maka dari itu penting kaitannya dalam menyongsong dan menetaskan generasi
Indonesia emas 2045 peran pendidikan menjadi sangat penting. Dalam
mewujudkan semua itu erat kaitannya peningkatan karakter dan inovasi dalam

8
bentuk keprofesionalitasan tenaga kependidikan itu sendiri. Gambaran sosok
manusia Indonesia generasi emas 2045, harus menjadi tolak ukur dan cantolan
upaya pengembangan dan peningkatan pendidikan, dan lebih lanjut daripada
itu pendidikan akan memainkan peran baru dalam sudut pandang
pengembangan sosok generasi 2045. Peran baru pendidikan harus diikuti
dengan profesionalisme guru, yang kunci utamanya terletak pada guru dan
pendidikan guru yang memiliki nilai mutu yang baik. Dengan demikian dalam
menetaskan generasi Indonesia emas 2045 pendidikan memiliki esensi yang
sangat penting, oleh sebab itu perlunya pemahaman dan komitmen yang tinggi
dalam menentukan mutu pendidikan secara umum dan peranan guru sebagai
aktor yang “digugu dan ditiru” dalam peningkatan mutu dan pengabdian
secara utuh. Hal ini menjadi semakin akan berjalan relevan bilamana
diimbangi dengan peningkatan kesejahteraan guru secara menyeluruh dari
pemerintah Indonesia. Yang dalam hal ini dapat ditarik kesimpulan sederhana
dalam peranannya sebagai agen dalam meretaskan generasi Indonesia emas
2045, guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikasi
pendidik dan yang utama ialah mampu mewujudkan tujuan pendidikan
nasional secara khususnya dan tujuan nasional secara umumnya.

D. Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 mengembangkan dua modus proses pembelajaran
yaitu proses pembelajaran langsung dan proses pembelajaran tidak langsung.
1. Proses Pembelajaran Langsung.
Proses pembelajaran langsung adalah proses pendidikan di mana
peserta didik mengembangkan pengetahuan, kemam-puan berpikir dan
keterampilan psikomotorik melalui interaksi langsung dengan sumber
belajar yang dirancang dalam silabus dan RPP berupa kegiatan-kegiatan
pembelajaran. Dalam pembela-jaran langsung tersebut peserta didik
melakukan kegiatan belajar mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi, mengasosiasi atau menganalisis, dan mengkomunikasikan apa
yang sudah ditemukannya dalam kegiatan analisis. Proses pembelajaran

9
langsung menghasilkan pengetahuan dan keterampilan langsung atau yang
disebut dengan instructional effect.
2. Proses Pembelajaran Tidak Langsung.
Pembelajaran tidak langsung adalah proses pendidikan yang terjadi
selama proses pembelajaran langsung tetapi tidak dirancang dalam
kegiatan khusus. Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan
pengembangan nilai dan sikap. Berbeda dengan pengetahuan tentang nilai
dan sikap yang dilakukan dalam proses pembelajaran langsung oleh mata
pelajaran tertentu, pengembangan sikap sebagai proses pengembangan
moral dan perilaku dilakukan oleh seluruh mata pelajaran dan dalam setiap
kegiatan yang terjadi di kelas, sekolah, dan masyarakat. Oleh karena itu,
dalam proses pembelajaran Kurikulum 2013, semua kegiatan yang terjadi
selama belajar di sekolah dan di luar dalam kegiatan kokurikuler dan
ekstrakurikuler terjadi proses pembelajaran untuk mengem-bangkan moral
dan perilaku yang terkait dengan sikap.

E. Kompetensi Guru
Kemampuan melaksanakan tugas-tugas yang menjadi tanggung jawab
guru merupakan sebagian dari kompetensi profesionalisme guru. Moh Uzer
Usman (2000:7) mengemukakan tiga tugas guru sebagai profesi meliputi
mendidik, mengajar dan melatih.
1. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup
2. Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan,
3. Melatih berarti mengembangkan keterampilan-keterampilan pada siswa.
DG Armstrong dalam Nana Sudjana (2000:69) mengemukakan ada
lima tugas dan tanggung jawab pengajar, yakni tanggung jawab dalam :
1. Pengajaran
2. bimbingan belajar
3. pengembangan kurikulum
4. pengembangan profesinya
5. pembina-an kerjasama dengan masyarakat.

10
Mohamad Ali (2000:4-7) menge-mukakan tiga macam tugas utama
guru, yakni :
1. Merencanakan tujuan proses belajar mengajar, bahan pelajaran, proses
belajar mengajar yang efektif dan efisien, menggunakan alat ukur untuk
mencapai tujuan pengajaran tercapai atau tidak
2. Melaksanakan pengajaran
3. Memberikan balikan (umpan balik).
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan
tentang tugas guru yaitu :
1. Tugas pengajaran, bimbingan dan latihan kepada siswa
2. Pengembangan profesi guru
3. Pengabdian masyarakat.
Untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab di atas, seorang
guru dituntut memiliki beberapa kemampuan dan keterampilan tertentu.
Kemampuan dan keterampilan tersebut sebagai bagian dari kompetensi
profesi-onalisme guru. Kompetensi merupa-kan suatu kemampuan yang
mutlak dimiliki oleh guru agar tugasnya sebagai pendidik dapat terlaksana
denganbaik.
Pengertian dasar kompetensi (competency) yakni kemampuan atau
kecakapan. Menurut Mc. Load dalam Moh Uzer Usman (2000:14)
Kompetensi merupakan perilaku yang rasional untuk mencapai tujuan yang
dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang diharapkan. Sedang yang dimaksud
dengan kompetensi guru (teacher competency) merupakan kemam-puan
seorang guru dalam melaksanakan kewajiban secara bertanggung jawab dan
layak. Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa kompetensi guru
merupakan kemampuan guru dalam melaksanakan tugas-tugas sebagai
pengajar yang dilakukan secara bertanggung jawab dan layak. Glasser dalam
Nana Sudjana (2000:69) mengemukakan empat jenis kompetensi tenaga
pengajar, yakni :
1. Mempunyai pengetahuan belajar dantingkah laku manusia
2. Menguasai bidang ilmu yang dibinanya

11
3. Memiliki sikap yang tepat tentang dirinya sendiri dan teman sejawat serta
bidang ilmunya
4. Keterampilan mengajar.

F. KodeEtikGuru
Adanya sumpah profesi dan kode etik guru, menurut Achmad Sanusi,
sebagai rambu-rambu, rem, dan pedoman dalam tindakan guru khususnya saat
kegiatan mengajar. Alasannya, guru harus bertanggung jawab dengan profesi
maupun hasil dari pengajaran yang ia berikan kepada siswa. Jangan sampai
terjadi malpraktik pendidikan. Isi kode etik tersebut adalah :
1. Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia
Indonesia seutuhnya yang berjiwa Pancasila,
2. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran profesional,
3. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan
melakukan bimbingan dan pembinaan,
4. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menjunjung
berhasilnya proses belajar-mengajar.
5. Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat
sekitarnya untuk membina peran serta dan rasa tanggung jawab bersama
terhadap pendidikan,
6. Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan
meningkatkan mutu dan martabat profesinya,
7. Guru memelihara hubungan seprofesi, semangat kekeluargaan, dan
kesetia-kawanan sosial,
8. Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi
PGRI sebagai sarana perjuangan dan pengabdian,
9. Guru melaksanakan segala kebijaksanaan pemerintah dalam bidang
pendidikan.
Yang menjadi masalah bagi kalangan pendidikan bukanlah belum ada
nyakode etik guru, melainkan sudah sejauh mana guru-guru di negeri ini
mempelajari, memahami, dan mengaplikasikan kode etik guru tersebut, baik

12
dalam mendidik anak bangsa ataupun dalam kehidupan sehari-hari.Sehingga,
guru betul-betul menjadi suri teladan bagi seluruh komponen bangsa di
manapun berada.

G. StrategiMenjadiGuruProfesional
Apakah jabatan guru dapat disebut sebagai suatu profesi?. Pada
dasarnya profesi guru adalah profesi yang sedang tumbuh. Walaupun ada yang
berpendapat bahwa guru adalah jabatan semi profesional, namun sebenarnya
lebih dari itu.Usaha profesionalisasi merupakan hal yang tidak perlu ditawar-
tawar lagi karena uniknya profesi guru. Profesi guru harus memiliki berbagai
kompetensi seperti kompetensi profesional, personal, dan sosial. Seseorang
dianggap profesional apabila mampu mengerjakan tugasnya dengan selalu
berpegang teguh pada etika kerja, independent (bebas dari tekanan pihak luar),
cepat (produktif), tepat (efektif), efisien dan inovatif sertadidasarkan pada
prinsip-prinsip pelayanan prima yang didasarkan pada unsur-unsur ilmu atau
teori yang sistematis, kewenangan profesional, pengakuan masyarakat dan
kode etik yang regulatif. Pengembangan wawasan dapat dilakukan melalui
forum pertemuan profesi, pelatihan ataupun upaya pengembangan dan belajar
secara mandiri. Sejalan dengan hal di atas, seorang guru harus terus
meningkatkan profesionalismenya melalui berbagai kegiat-an yang dapat
mengembangkan kemam-puannya dalam mengelola pembelajaran maupun
kemampuan lain dalam upaya menjadikan peserta didik memiliki
keterampilan belajar, mencakup keterampil-an dalam memperoleh
pengetahuan (learning to know), keterampilan dalam pengembangan jati diri
(learning to be), keterampilan dalam pelaksanaan tugas-tugas tertentu
(learning to do), dan keterampilan untuk dapat hidup berdampingan dengan
sesama secara harmonis (learning to livetogether). Berangkat dari makna dan
syarat-syarat profesi sebagaimana dijelaskan pada bagian terdahulu, maka
dalam rangka pengembangan profesionalisme guru secara berkelanjutan dapat
dilakukan dengan berbagai strategi antara lain :

13
1. Berpartisipasi didalam pelatihan atau in servie training. Bentuk pelatihan
yang fokusnya adalah keterampilan tertentu yang dibutuhkan oleh guru
untuk melaksanakan tugasnya secara efektif. Pelatihan ini cocok
dilaksanakan pada salah satu bentuk pelatihan pre-service atau in-service.
Model pelatihan ini berbeda dengan pendekatan pelatihan yang
konvensional, karena penekanannya lebih kepada evaluasi performan
nyata suatu kompetensi tertentu dari peserta pelatihan.
2. Membaca dan menulis jurnal atau makalah ilmiah lainnya. Dengan
membaca dan memahami banyak jurnal atau makalah ilmiah lainnya
dalam bidang pendidikan yang terkait dengan profesi guru, maka guru
dengan sendirinya dapat mengembangkan profesionalisme dirinya.
Selanjutnya untuk dapat memberikan kontribusi kepada orang lain, guru
dapat melakukan dalam bentuk penulisan artikel/makalah karya ilmiah
yang sangat bermanfaat bagi pengembangan profesionalisme guru yang
bersangkutan maupun orang lain.
3. Berpartisipasi di dalam kegiatan pertemuan ilmiah. Pertemuan ilmiah
memberikan makna penting untuk menjaga kemutakhiran (up to date) hal-
hal yang berkaitan dengan profesi guru. Tujuan utama dari kegiatan
pertemuan ilmiah adalah menyajikan berbagai informasi dan inovasi
terbaru di dalam suatu bidang tertentu. Partisipasi guru pada kegiatan
tersebut akan memberikan kontribusi yang berharga dalam membangun
profesionalisme guru dalam melaksanakan tanggung jawabnya.
4. Melakukan penelitian seperti PTK Penelitian tindakan kelas yang
merupakan studi sistematik yang dilakukan guru melalui kerjasama atau
tidak dengan guru lain dalam rangka merefleksikan dan sekaligus
meningkatkan praktek pembelajaran secara terus menerus juga merupakan
strategi yang tepat untuk meningkatkan profesionalisme guru. Berbagai
kajian yang bersifat reflektif oleh guru yang dilakukan untuk
meningkatkan kemantapan rasional, memperdalam pemahaman terhadap
tindakan yang dilakukan dalam melaksanakan tugasnya, dan memperbaiki
kondisi dimana praktek pembelajaran berlangsung akan bermanfaat

14
sebagai inovasi pendidikan. Dalam hal ini guru diberdayakan untuk
mengambil berbagai prakarsa profesional secara mandiri dengan penuh
percaya diri. Jika proses ini berlangsung secara terus menerus, maka akan
berdampak pada peningkatan profesionalisme guru.
5. Partisipasi di dalam organisasi/komunitas profesional. Ikut serta menjadi
anggota orgnisasi profesional juga akan meningkatkan profesionalisme
seorang guru. Organisasi profesional biasanya akan melayani anggotanya
untuk selalu mengembangkan dan memelihara profesionalismenya dengan
membangun hubungan yang erat dengan masyarakat. Dalam hal ini yang
terpenting adalah guru harus pandai memilih suatu bentuk organisasi
profesional yang dapat memberi manfaat utuh bagi dirinya melalui bentuk
investasi waktu dan tenaga. Pilih secara bijak organisasi yang dapat
memberikan kesempatan bagi guru untuk meningkatkan
profesionalismenya.
6. Kerjasama dengan tenaga profesional lainnya di sekolah. Seseorang
cenderung untuk berpikir dari pada keluar untuk memperoleh pertolongan
atau informasi mutakhir akan lebih mudah jika berkomunikasi dengan
orang-orang di dalam tempat kerja yang sama. Pertemuan secara formal
maupun informal untuk mendiskusikan berbagai isu atau permasalahan
pendidikan termasuk bekerjasama berbagai kegiatan lain (misalnya
merencanakan, melaksa-nakan, dan mengevaluasi program-program
sekolah) dengan kepala sekolah, orang tua peserta didik (komite sekolah),
guru dan staf lain yang profesional dapat menolong guru dalam
memutakhirkan pengetahuannnya. Berpartisipasi di dalam berbagai
kegiatan tersebut dapat menjaga keaktifan pikiran dan membuka wawasan
yang memungkinkan guru untuk terusmemperoleh informasi yang
diperlukannya dan sekaligus membuat perencanaan untuk
mendapatkannya. Semakin guru terlibat dalam prolehan informasi, maka
guru semakin merasakan akuntabel, dan semakin guru merasakan
akuntabel maka ia semakin termotivasi untuk mengembangkan dirinya.

15
BABIII
PENUTUP

A. Simpulan
Guru adalah semua orang yang berwenang dan bertanggungjawab
terhadap pendidikan murid-murid, baik secara individual maupun klasikal,
baik di sekolah maupun di luar sekolah, ini berarti seorang guru minimal
memiliki dasar-dasar kompetensi sebagai wewenang dan kemampuan dalam
menjalankan tugas. Untuk itu seorang guru perlu memiliki kepribadian,
menguasai bahan pelajaran dan menguasai cara-cara mengajar sebagai dasar
kompetensi. Bila guru tidak memiliki kepribadian, tidak menguasai bahan
pelajaran dan cara-cara mengajar, maka guru akan gagal menunaikan
tugasnya, sebelum berbuat lebih banyak dalam pendidikan dan pengajaran.
Oleh Karena itu, kompetensi mutlak dimiliki guru sebagai kemampuan,
kecakapan atau keterampilan dalam mengelola kegiatan pendidikan. Dengan
demikian kompetensi guru berartipemilikan pengetahuan keguruan, dan
pemilikan keterampilan serta kemampuan sebagai guru dalam melaksanakan
tugasnya.”
Guru Berprestasi adalah guru yang memiliki kinerja melampaui
standar yang telah ditetapkan oleh satuan pendidikan, yang mencakup
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional,
kompetensi sosial dan mampu menghasilkan karya inofatif yang diakui baik
pada tingkat daerah, nasional dan/atau internasional; dan secara langsung
membimbing peserta didik hingga mencapai prestasi di bidang intrakurikuler
dan/atau ekstrakurikuler. Guru berprestasi , adalah: pertama, unggul/mumpuni
dilihat dari kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional; kedua,
menghasilkan karya kreatif dan inovatif; dan ketiga secara langsung
membimbing peserta didik hingga mencapai prestasi di bidang intrakurikuler
dan/atau ekstrakurikuler.

16
Guru Professional yaitu seorang guru, yang ahli dalam bidang
keilmuan yang dikuasainya dituntut bukan hanya sekedar mampu mentransfer
keilmuan kedalam diri anak didik, tetapi juga mampu mengem-bangkan
potensi yang adadalam diri poserta didik. Dalam meretaskan generasi
Indonesia emas 2045, guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi,
sertifikasi pendidik dan yang utama ialah mampu mewujudkan tujuan
pendidikan nasional secara khususnya dan tujuan nasional secara umumnya.
Dalam rangka pengembangan profesionalisme guru secara berkelanjutan dapat
dilakukan dengan berbagai strategi antara lain :
1. Berpartisipasi didalam pelatihan atau in servie training.
2. Membaca dan menulis jurnal atau makalah ilmiah
3. Berpartisipasi di dalam kegiatan pertemuan ilmiah.
4. Melakukan penelitian seperti PTK (Penelitian tindakan kelas)
5. Partisipasi di dalam organisasi/komu-nitas profesional.
6. Kerjasama dengan tenaga profesional lainnya di sekolah.

B. Saran
Guru yang profesional tidak hanya tahu akan tugas, peranan dan
kompe-tensinya. Namun dapat melaksanakan apa-apa yang menjadi tugas dan
perannya, dan selalu meningkatkan kompetensinya agar tercapai kondisi
proses belajar mengajar yang efektif dan tercapai tujuan belajar secara
optimal.

17
DAFTARPUSTAKA

Direktorat Profesi Pendidik, 2008. Pedoman Penilaian Guru Berprestasi. Jakarta:


DepdiknasPidarta

Made, 2000. Landasan Kependidikan. Jakarta : Renika CiptaUsman

Moh. Uzer, 2001. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Samani, Muchlas, dkk, 2003. Pembinaan Profesi Guru. Jakarta: Depdiknas


Sudjana.

Nana, 1987. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar.Bandung: Sinar Baru


Algensindo.

Pantiwati, y. 2001.Upaya peningkatan Profesionalisme kepemimpinan. Malang:


PSSJ PPS Universitas

Semiawan, C.R. 1991. Strategi Pengem-bangan Diri Untuk Menjadi Pemimpin.


Jakarta: Grasindo.

Soetjipto, 2004. Profesi Keguruan. Jakarta: Rineka Cipta

Danim, Sudarwan, 2002. Inovasi Pendidikan dalam Upaya Peningkatan Profesi-


onalisme Tenaga Kependidikan. Bandung: Pustaka Setia

Malang.http://makalahprofesikependidikan.blogspot.com/2010/07/kompetensi-
guru- profesi.htmleknaeko.blogspot.com

18

Anda mungkin juga menyukai