Abstrak
Fungsi peluang poisson merupakan standar model untuk variabel cacah. Sebagai contoh banyaknya
makrobenthos dan faktor-faktor oseanografi yang mempengaruhinya dapat didekati dengan model regresi
poisson. Model regresi poisson dapat diduga menggunakan fungsi GLM (generalized linear models) dari
program S-PLUS. Faktor-faktor oseanografi yang berpengaruh terhadap jumlah makrobenthos adalah salinitas,
kecerahan, kecepatan arus, DO dan suhu.
Kata kunci : peluang poisson, variabel cacah, makrobenthos
Abstract
The poisson probability provides the standard models for count variable. As an example, the number of
makrobenthos and oceanograpy factors could be approach a poisson regression model. The poisson
regression can be fitted using the function GLM, which fits Generailized Linear Models in S-PLUS program.
Oceanography factors as having an effect on the number of makrobenthos are salinity, kecerahan, kecepatan
arus,DO dan suhu.
Key words : poisson probability, count variable, makrobenthos
* Corresponding Author Analisis Regresi Poisson untuk Menduga Hubungan Kelimpahan Makrobenthos
230 ( Dwi/Haryo
Diterima Ismunarti,
Received dkk)
: 06-09-2004
c Ilmu Kelautan, UNDIP Disetujui / Accepted : 17-10-2004
Ilmu Kelautan. Desember 2004. Vol. 9 (4) : 230 - 237
Analisis Regresi Poisson untuk Menduga Hubungan Kelimpahan Makrobenthos ( Dwi Haryo Ismunarti, dkk) 231
Ilmu Kelautan. Desember 2004. Vol. 9 (4) : 230 - 237
melibatkan pengamatan ke-i dan pendugaan dengan (Draper & Smith, 1992). Plot Di dengan observasi
tanpa melibatkan pengamatan ke-i. Statistik tersebut akan memudahkan dalam analisis.
2
hi rpi Hasil dan Pembahasan
adalah Cook’s Distance yaitu Di = hi
d (1 − hi ) Hasil pengamatan menunjukkan kelimpahan
adalah diagonal matriks hat, r pi sisaan pearson populasi makrobenthos di Banjir Kanal Barat rendah
dengan kisaran nilai 0 sampai 145 individu, rata-rata
terbakukan dan d banyaknya variabel penjelas. kelimpahan 24,56 individu dengan simpangan baku
Selanjutnya nilai Di dibandingkan dengan nilai tabel 37.59 individu. Nilai simpangan baku yang lebih besar
F(d, n-d, 1-a) untuk a yang ditentukan. Di yang besar dari rataan menunjukkan terjadi pengelompokan dari
menandakan pengamatan ke-i sangat berpengaruh pola distribusi spasialnya.
15
frekuensi(stasiun)
10
0 100 200
k e lim p a h a n ( in d iv id u )
232 Analisis Regresi Poisson untuk Menduga Hubungan Kelimpahan Makrobenthos ( Dwi Haryo Ismunarti, dkk)
Ilmu Kelautan. Desember 2004. Vol. 9 (4) : 230 - 237
Analisis Regresi Poisson untuk Menduga Hubungan Kelimpahan Makrobenthos ( Dwi Haryo Ismunarti, dkk) 233
Ilmu Kelautan. Desember 2004. Vol. 9 (4) : 230 - 237
234 Analisis Regresi Poisson untuk Menduga Hubungan Kelimpahan Makrobenthos ( Dwi Haryo Ismunarti, dkk)
Ilmu Kelautan. Desember 2004. Vol. 9 (4) : 230 - 237
CookDistance
Gambar 3. Plot Statistik Cook’s Distance hal yang khusus dari kedua pengamatan untuk
selanjutnya akan dilakukan pemodelan kembali
Plot gambar 3 menunjukkan terdapat 2 dengan tidak menyertakan kedua amatan tersebut.
pengamatan yang ganjil yang jauh dari tipikal data Hasil pada tabel di bawah menunjukkan sisaan
lainnya. Pengamatan tersebut dengan nilai D11 = Deviance 527.1748/37=14.287 dari 879.705/
20.4916 dan nilai D41= 7.293822. Nilai-nilai tersebut 39=22.559
lebih besar dari F(5, 40, 95%) = 4.46. Tidak adanya
Analisis Regresi Poisson untuk Menduga Hubungan Kelimpahan Makrobenthos ( Dwi Haryo Ismunarti, dkk) 235
Ilmu Kelautan. Desember 2004. Vol. 9 (4) : 230 - 237
Tabel 5. Analysis of Deviance Table Poisson model Terms added sequentially (first to last)
236 Analisis Regresi Poisson untuk Menduga Hubungan Kelimpahan Makrobenthos ( Dwi Haryo Ismunarti, dkk)
Ilmu Kelautan. Desember 2004. Vol. 9 (4) : 230 - 237
tebrata Bentos Terhadap tingkat Pencemaran Rosenberg, D.M. and Resh V.H. 1993. Fresh Water
Deterjen di Kali Mas Surabaya. Tesis. Program Biomonitoring and Benthic Macroinvertebrates.
Pascasarjana Universitas Indonesia, Jakarta. Chapman & Hall Inc. New York.
Analisis Regresi Poisson untuk Menduga Hubungan Kelimpahan Makrobenthos ( Dwi Haryo Ismunarti, dkk) 237