PENDAHULUAN
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
Golongan enzim Liase yaitu golongan enzim yang dapat mengkatalis reaksi
pemutusan ikatan kimia dari suatu molekul. Contoh subkelas 2 pemutusan ikatan
karbon-oksigen dan subkelas 3 memutuskan ikatan karbo-nitrogen. Golongan enzim
Liase merupakan enzim yang diisolasi pada praktikum isolasi enzim kali ini. Sub-
subkelasnya digolongkan bergantung pada molekul yang tereliminasi. Contoh
enzimnya adalah :
a. Pektin Liase (EC 4.2.2.10)
Pekti liase merupakan subkelas yang bekerja pada polisakarida yang
mampu mendegradasi molekul pektin yang banyak pada sel tanaman.
Enzi mini memotong pektin dengan mekanisme β-eliminasi yang
menghasilkan 4,5-oligogalakturonida tidak jenuh.
(Herthyna, Np, 2015).
3
2.4 Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Enzim
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kinerja enzim. Faktor-faktor tersebut
menentukan efektivitas kinerja suatu enzim. Kerja enzim akan maksimal apabila
factor pendukung berada pada kondisi optimum.
Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas enzim:
a. Konsentrasi / jumlah enzim
Efektivitas kerja enzim akan bekerja dengan baik apabila konsentrasi
enzim ditingkatkan, dikarenakan konsentrasi enzim berbanding lurus
dengan efektivitas kerja enzim.
b. pH (keasaman)
Setiap enzim bekerja pada pH tertentu. Enzim dapat bekerja optimal
dalam keadaan asam dan ada yang optimal dalam keadaan basa.
Namun secara umum enzim bekerja optimal pada pH netral.
c. Produk Akhir
Reaksi enzimatis sangat terkait dengan substrat dan produk akhir.
Terdapat suatu keadaan dimana produk akhir dapat menurunkan
produktivitas kerja enzim.
d. Substrat
Enzim akan bekerja dengan baik dengan bantuan substrat. Substrat
yang cocok dengan spesifitas enzim akan mempercepat kerja enzim.
e. Suhu
Sama seperti pH, dalam suhu optimum enzim akan bekerja dengan
baik.
f. Waktu
Saat substrat bereaksi dengan substrat, waktu reaksi tersebut
menentukan aktivitias kerja enzim. Lama waktu reaksi maka kerja
enzim semakin optimum
( Aziz Pradhana, 2008 )
4
aktif enzim akan menampung sedikit substrat dan begitupula apabila konsentrasi
substrat diperbesar maka makin banyak substrat yang bergabung dengan sisi aktif
enzim. Hal ini menyebabkan kecepatan reaksi makin besar dikarenakan konsentrasi
kompleks enzim-substrat ikut bertambah.
𝑘1 & 𝐾2 𝐾3
E+S⇔ ES → E + P
V1 = K1[E][S]
V1 = K1([E0]-[ES])[S] (1)
[E0] – [ES] menyatakan konsentrasi enzim yang masih bebas dan [S] ialah
konsentrasi substrat. Kecepatan penguraian kompleks ES menjadi E dan S kembali
adalah :
V2 = K2[ES] (2)
V3 = K3 [ES] (3)
𝑘1([𝐸0]−[𝐸𝑆])[𝑆]
Sehingga [ES] = (7)
𝑘2+𝑘3
5
[ES] (k2 + k3) = k1[E0][S] – k1[ES][S]
Dari persamaan (7) dapat diperoleh konsentrasi kompleks enzim substrat sebagai
berikut :
[𝐸0] [𝑆]
[ES] = 𝑘𝑚+[𝑆] (8)
V = k3 [ES] (9)
Harga [ES] dalam persamaan (8) dimasukan ke dalam persamaan (9), maka
diperoleh:
[𝐸0][𝑆]
V = k3 𝑘𝑚+[𝑆] [11]
Dengan jalan memasukan persamaan (10) ke dalam persamaan (11) maka diperoleh:
𝑣𝑚𝑎𝑘𝑠 [𝑆]
V= [12]
𝑘𝑚+[𝑆]
6
Gambar 2.1 Hubungan Antara Konsentrasi Substrat dan Kecepatan Reaksi
Enzimatis
1
Dari persamaan (12) bisa diketahui apabila harga V = 2 Vmaks maka Km = [S].
Hal ini berarti Km sama dengan konsentrasi substrat (dalam satuan mol per liter)
yang menghasilkan kecepatan reaksi sebesar setengah dari kecepatan maksimum.
Cara lain untuk menentukan harga Km maupun Vmaks ialah dengan membuat
grafik antara 1/V dengan 1/[S], seperti contoh dibawah ini ( Rosyida irawati,2016 ) :
Gambar 2.2 Kurva hubungan 1/[S] dan 1/V Aktivitas Enzim Selulase
7
BAB III
METODE PERCOBAAN
Endapan I dibuang
Filtrat I
Endapan II dibuang
Filtrat II
Larutan Enzim
a. Sekam padi
b. Bekatul
c. NaoH
8
d. Aspergillus niger
e. Glukosa
f. MgSO4
g. KH2PO4
h. CaCL2
i. NaCL
j. Urea
k. Aquadest
l. CMC
9
2. Corong buchner
3. Kuvet
4. Kertas Saring
5. Kompor Listrik
6. Buret
8. Pompa Vakum
9. Shaker
10
10. Termometer
12. Pengaduk
13. Timbangan
14. Erlenmeyer
Penghisap
15. Indikator pH
16. Inkubator
11
3.4 Cara kerja
3.4.1 Persiapan Bahan Baku
3.4.3 Fermentasi
1. Sampel dicampur menggunakan air dengan rasio sampel-air 7 ml
untuk semua variabel, kemudian diaduk
2. Atur nilai pH 5, 5, 5, 9 masing-masing variabel secara berurutan
3. Tambahkan urea 0,2 gr, 0,6 gr, 0,2 gr, 0,2 gr pada masing-masing
variabel secara berurutan
4. Tambahkan starter 30 ml pada untuk semua variabel
5. Fermentasi dilakukan secara aerob selama 1 malam
12
5. Sebelum inkubasi dilakukan uji kadar glukosa dan analisa hasil tanpa
variabel waktu
6. Sesudah inkubasi, dilakukan uji kadar glukosa dan analisa hasil
dengan variabel waktu 6 menit , 21 menit, 36 menit, 51 menit
𝑉𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑉𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟𝑎𝑛
(𝐹 − 𝑀) ×
𝐶= 𝑉𝑡𝑖𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 × 𝑉𝑑𝑖𝑎𝑚𝑏𝑖𝑙 × 2,5
𝑉𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
𝐶 1000 1 𝑢𝑛𝑖𝑡
𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑒𝑛𝑧𝑖𝑚 = × ×
𝑇 𝐵𝑀 1𝜇𝑚𝑜𝑙
Dimana :
C = konsentrasi glukosa per mL ekstrak enzim
T = waktu inkubasi (menit)
1 unit enzim = besarnya aktivitas enzim yang dibutuhkan untuk membebaskan 1
μmol glukosa per menit per ml enzim
13
DAFTAR PUSTAKA
Aziz, Pradhana, 2008. Enzim dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Laju Kerja
Enzim. FIK Biochemical Experiment Class.
Irawati, Rosyida, 2016. Karakterisasi pH, Suhu dan Konsentrasi Substrat Pada
Enzim Selulase Kasar yang Diproduksi Oleh Bacillus circulans. FMIPA
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
Karmana, Oman. 2007. Cerdas Belajar Biologi untuk Kelas XII SMA/MA Program
IPA.Bandung: Grafindo Media Pratama.
Putri, Yunita S., 2012. Skrining dan Uji Aktivitas Enzim Protease Bakteri dari
Limbah Rumah Pemotongan Hewan. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
14