Anda di halaman 1dari 8

3.

2 Pleuritis Tuberkulosis

3.2.1 Definisi

Pleuritis adalah radang pada pleura, yaitu lapisan tipis yang membungkus
paru-paru. Radang dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, tuberkulosis,
kanker, atau kondisi lainnya. Pleuritis ditandai dengan rasa sakit di bagian
dada, terutama saat menarik napas panjang atau batuk. Pleuritis tuberkulosis
adalah infeksi Mycobacterium tuberculosis pada pleura yang sering
bermanisfestasi sebagai efusi pleura. 6,7

Pleuritis tuberkulosis (TB) terjadi akibat infeksi Mycobacterium


tuberculosis (MTB) pada pleura. Pleuritis TB merupakan salah satu
manifestasi tersering TB ekstraparu. Pleuritis TB muncul dengan manifestasi
efusi pleura, yaitu akumulasi cairan yang berlebihan di ruang pleura. Pleuritis
TB dapat ditemukan terisolasi di ruang pleura atau berkaitan dengan TB paru.
TB pleura mengenai satu sisi pleura dan sebagian besar kasus efusi pleura TB
memiliki kecenderungan mengalami perbaikan secara spontan. 6,7

3.2.2 Manifestasi Klinis 6,7

Pleuritis TB biasanya bermanifestasi sebagai penyakit demam akut disertai


batuk nonproduktif (94%) dan nyeri dada (78%) tanpa peningkatan lekosit
darah tepi. Penurunan berat badan dan malaise bisa dijumpai, demikian juga
menggigil. Sebagian besar efusi pleura TB bersifat unilateral (95%), lebih
sering di sisi kanan. Jumlah cairan efusi bervariasi dari sedikit hingga banyak,
meliputi setengah dari hemitoraks. Jumlah maupun lokasi terjadinya efusi
tidak mempengaruhi prognosis.

Dari gambaran radiologis bisa dijumpai kelainan parenkim paru. Bila


kelainan paru terjadi di lobus bawah maka efusi pleura terkait dengan proses
infeksi TB primer. Dan bila kelainan paru di lobus atas, maka kemungkinan
besar merupakan TB pasca primer dengan reaktivasi fokus lama. Efusi pleura
hampir selalu terjadi di sisi yang sama dengan kelainan parenkim parunya.

Spesimen diagnostik utama efusi pleura TB adalah cairan pleura dan


jaringan pleura. Biakan TB dari cairan pleura positif pada sekitar 42% kasus,
dan dari biopsi positif sekitar 54%. Beberapa uji khusus seperti kadar
adenosine deaminase (ADA) dalam cairan pleura, interferon γ, dan
konsentrasi lisosim telah diteliti pada diagnostik efusi pleura TB namun
belum digunakan secara rutin.

Terapi pleuritis TB sama dengan terapi TB paru. Bila respons


terhadap terapi baik, suhu turun dalam 2 minggu terapi, serta cairan pleura
diserap dalam 6 minggu. Namun pada beberapa pasien demam dapat
berlangsung hingga 2 bulan, dan penyerapan cairan memerlukan waktu
hingga 4 bulan. Steroid dapat memperpendek fase demam dan mempercepat
penyerapan cairan serta mencegah perlekatan, walaupun rasio manfaat dan
risiko penggunaannnya belum diketahui pasti. Drainase cairan pleura secara
rutin tampaknya tidak mempengaruhi hasil akhir jangka panjang. Penebalan
pleura sebagai sisa penyakit dapat terjadi pada 50% kasus.

3.2.3 Diagnosis 6,7

Pleuritis TB kebanyakan terjadi sebagai komplikasi TB paru. Gejala


utama pasien TB paru adalah berupa gejala respiratorik dan gejala sistemik.
a. Gejala respiratorik
- Batuk.
Gejala batuk timbul paling dini dan merupakan gangguan yang paling
seringdikeluhkan. Mula-mula bersifat non produktif kemudian berdahak
bahkan bercampur darah bila sudah ada kerusakan jaringan.
- Batuk darah.
Darah yang dikeluarkan dalam dahak bervariasi, mungkin tampak berupa
garis atau bercak-bercak darak, gumpalan darah atau darah segar dalam
jumlah sangat banyak.Batuk darak terjadi karena pecahnya pembuluh
darah. Berat ringannya batuk darahtergantung dari besar kecilnya
pembuluh darah yang pecah.
- Sesak napas.
Gejala ini ditemukan bila kerusakan parenkim paru sudah luas atau
ditemukan pada penyakit yang sudah lanjut, yang infiltrasinya sudah
meliputi setengah bagian paru-paru.
- Nyeri dada.
Gejala ini agak jarang ditemukan. Nyeri dada timbul bila infiltrasi radang
sudah sampai ke pleura sehingga menimbulkan pleuritis. Terjadinya
gesekan kedua pleura sewaktu pasien menarik atau melepaskan
napasnya.

b. Gejala sistemik
- Keringat malam
- Demam
- Penurunan berat badan
- Nafsu makan menurun

Pasien dengan pleuritis, umumnya mengeluh nyeri di sekitar dada


atau yang sering disebut nyeri pleuritik. Terutama dirasakan pada akhir
inspirasi dan bertambah berat dengan adanya pergerakan nafas dalam, batuk
keras, bersin sehingga penderita berusaha menahan napas guna menahan
nyerinya. Nyeri dirasakan didaerah aksila dan menjalar sepanjang nervus
intercostalis, kadang dijumpai sesak napas ringan. Pada efusi pleura,
penderita umumnya mengeluhkan sesak nafas, dan kadang disertai batuk
produktif dan nyeri dada.

A. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan pertama terhadap keadaan umum pasien pasien TB
mungkin ditemukan konjungtiva mata dan kulit yang pucat karena anemia,
subfebris, badan kurus (berat badan turun). Pada pleuritis, penderita sering
tampak sakit, nyeri ketuk pada perkusi, suara napas menurun dan
terdengar bising gesek pleura. Bila tuberkulosis mengenai pleura, sering
terbentuk efusi pleura, maka paru-paru yang sakit agak terlihat tertinggal
saat pernafasan, perkusi memberikan suara pekak, auskultasi memberikan
suara nafas yang lemah sampai menghilang.

B. Pemeriksaan Penunjang
Pada daerah-daerah dimana frekuensi tuberkulosis paru tinggi dan
terutama pada pasien usia muda, sehingga besar efusi pleura karena
pleuritis TB. Permulaan pleuritis TB terlihat sebagi efusi. Adapun
pemeriksaan penunjang pada pleuritis TB adalah sebagai berikut :
- Foto Thoraks (X-Ray)
Tampak permukaan cairan yang terdapat dalam rongga pleura dan
membentuk bayangan seperti kurva, dengan permukaan daerah lateral
lebih tinggi daripada medial. Cairan dalam pleura bisa juga tidak
membentuk kurva, karena terperangkap aatau terlokalisasi, keadaan ini
sering terdapat pada daerah bawah paru-paru yang berbatasan dengan
permukaan atas diafragma.
- Analisa Cairan Pleura
a. Warna Cairan
Biasanya cairan pleura berwarna agak kekuning-kuningan
(serous-santokrom), pleuritis TB terlihat sebagi efusi yang
sero-santokrom. Bila kemerah-merahan bisa terjadi trauma,
infark paru, keganasan dan adanya kebocoran aneurisma aorta.
Bila kuning kehijauan dan agak purulen, maka menunjukkan
empiema. Bila merah coklat, makan menunjukkan adanya
abses karena amoeba.
b. Biokimia
-Transudat-eksudat
Secara biokimia, efusi pleura terbagi atas transudat dan eksudat
yang perbedaannya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel Perbedaan Biokimia Efusi Pleura


Keterangan Transudat Eksudat
Kadar protein dalam efusi (g/dl) <3 >3
Rasio protein dalam efusi dengan
protein serum <0,5 >0,5
Kadar LDH dalam efusi (I.U) <200 >200
Rasio LDH dalam efusi dengan <0,6 >0,6
LDH serum
Berat jenis cairan <1,016 >1,016
Rivalta -/+ +

-Glukosa
Kadar glukosa < 30mg/100cc : pleuritis reumatoid
<60mg/100cc : tuberculosis, keganasan,
atau empiema.
-Enzim
Kadar ADA (adenosin diaminase) > 50 IU, oleh karena
tuberkulosis.

-pH
Jika pada analisis pleura didapatkan pH rendah PCO2 tinggi
biasanya disebabkan tuberculosis.
c. Sitologi
Pemeriksaan sitiologi terhadap cairan pleura amat penting
untuk diagnostik penyakit pleura, terutama bila ditemukan sel-
sel patologis atau dominasi sel-sel tertentu.
1. Sel neutrolif, menunjukkan adanya infeksi akut
2. Sel limfosit, menunjukkan adanya infeksi kronik
seperti pleuritis tuberkulosa atau limfoma maligna
3. Sel mesosel, bila jumlahnya meningkat maka
menunjuukan adanya infark paru dan biasanya juga
banyak ditemukan eritrosit
4. Sel-sel besar dengan banyak inti, pada artritis
rematoid
5. Sel L.E, pada lupus eritematosus sistemik
6. Sel maligna, pada paru atau metastase
d. Bakteriologi
Biasanya cairan pleura steril, tapi kadang-kadang dapat
mengandung mikroorganisme, apalagi bila cairannya purulen
(menunjukkan empeima). Efusi purulen bisa mengandung
kuman-kuman aerob maupun anaerab. Jenis kuman yang sering
ditemukan dalam cairan pleura adalah Pneumokokkus, E.Colli,
Klebseilla, pseudomonas, dan anterobacter. Pleuritis
tuberkulosis, biakan cairan terhadap kuman taham asam hanya
dapat menunjukkan positip 20-30%.

e. Biopsi Pleura
Pemeriksaan histopatologisatu atau beberapa contoh jaringan
pleura dapat menunjukkan 50-70% diagnosis kasus-kasus
pleuritis tuberculosis dan tumor pleura. Bila ternyata hasil
biopsy tidak memuaskan, dapat dilakukan beberapa biopsy
ulangan. Komplikasi biopsi adalah pneumotoraks, hemotoraks,
penyebaran infeksi atau pada tu,or pada dinding dada.

Diagnosis utama pleuritis tuberkulosis berdasarkan adanya kuman


tuberkulosis dalam cairan efusi (biakan) atau dengan biopsi dan
terutama pada pasien usia muda, sebagian besar efusi pleura adalah
karena pleuritis TB walaupun tidak ditemukan adanya granuloma pada
biopsy jaringan pleura.

3.2.4 Terapi 6,7

Penatalaksanaan pleuritis TB terdiri dari :


1. Obat
Pengobatan dengan obat-obatan anti tuberkulosis (RHZES)
memakan waktu 6-12 bulan. Dosis dan cara pemberian obat seperti
pada pengobatan tuberkulosis paru. Pengobatan ini menyebabkan
cairan efusi dapat diserap kembali, tapi untuk menghilangkan
eksudat dengan cepat dapat dilakukan torasentesis. Umumnya
cairan diresolusi dengan sempurna, tapi kadang-kadang dapat
diberikan kortikosteroid secara sistemik (Prednison 1mg/kg BB
selama 2 minggu kemudian dosis diturunkan secara pelan)
2. Torakosentesis
Aspirasi cairan pleura (torakosentesis) berguna sebagai sarana
untuk diaognostik maupun terapeutik. Pelaksanaannya sebaiknya
dilakukan pada pasien posisi duduk. Aspirasi dilakukan pada
bagian bawah paru, sela iga garis aksilaris posterior dengan
memakai jarum abocath nomor !4 atau 16. Pengeluaran cairan
pleura sebaiknya tidak melebihi 1000-1500 cc setiap kali aspirasi.
Aspirasi sebaiknya dikerjakan berulang-ulang daripada satu kali
sekaligus yang dapat menimbulkan pleura syok (hipotensi) atau
edema paru akut. Komplikasi lain torakosentesis adalah
pneumotorak (paling sering terjadi melalui jarum suntik),
hemotoraks (karena trauma pada pembuluh darah interkostalis) dan
emboli udara yang agak jarang terjadi.

6. Alsagaff, Hood dan H. Abdul Mukty. 2002. Dasar-Dasar Ilmu Penyakit


Paru. Surabaya: Airlangga University Press
http://www.scribd.com/doc/55218707/11/Kasbes-efusi-pleura.pdf.
Akses tanggal 17 september
7. Brian Kinsey, ed. (2010). "Pleurisy". Encyclopedia of Health. 4. New
York: Marshall Cavendish Corporation.

Anda mungkin juga menyukai