ABSTRAK

Microbial Fuel Cells (MFCs) yang juga dikenal sebagai biological fuel cell
merupakan rangkaian yang menggunakan mikroba untuk menghasilkan listrik. Dalam
aplikasi MFCs agar dapat menghasilkan listrik, dibutuhkan culture source sebagai
sumber mikroba. Salah satu culture source yang memiliki potensi tinggi dalam
pemanfaatan MFCs adalah lumpur Lapindo karena memiliki kandungan total karbon
organik sebesar 54,75-55,47%. Dalam sistem MFCs, mikroorganisme merupakan salah
satu komponen utama penghasil listrik, sehingga penelitian untuk mengetahui
mikroorganisme (bakteri) yang berperan dalam MFCs sangat penting untuk dilakukan.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh jenis carbon cloth 2F dan 3F sebagai
elektroda dan penambahan molasses dan stillage dengan menggunakan MFCs serta
mengetahui pengaruh penambahan molasses dan stillage steril terhadap pertumbuhan
komunitas mikroba pada lumpur lapindo menggunakan MFCs. Pada penelitian ini,
modifikasi elektroda menggunakan dedak padi bertujuan untuk memperluas luas kontak.
Dengan chamber seberat 1 kg yang terdiri dari 97,5% lumpur Lapindo dan 2,5%
molasses, selain itu juga menggunakan 1,25% stillage sebagai variabel lain. Untuk
elektroda menggunakan elektroda carbon cloth dengan Ti-wire sebagai penghubung.
Elektroda diletakkan didalam chamber selama 6 minggu. Setelah 6 minggu culture
source dilakukan analisis komunitas mikroba. Analisis komunitas mikroba
menggunakan Next-Generation Sequencing (NGS) untuk mendapatkan urutan basa
nukleotida. Hasil sequencing ini diolah menggunakan software yang disebut
bioinformatic untuk mengetahui kelimpahan mikroorganisme pada culture source. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa listrik yang dihasilkan dari carbon cloth 3F dengan
substrat lumpur Lapindo, lumpur penambahan molasses serta lumpur penambahan
stillage lebih tinggi dibandingkan carbon cloth 2F dengan substrat yang sama dengan
masing-masing power density sebesar 10,08 mW/m2, 3,68 mW/m2, 2,69 mW/m2.
Sedangkan analisis komunitas mikroba menunjukan bahwa penambahan molasses dan
stillage dapat menumbuhkan satu jenis bakteri dan juga mematikan jenis bakteri lain.
Terjadi perubahan persentase jumlah bakteri dalam setiap culture source, hal ini karena
karakteristik dan ketahanan bakteri yang berbeda terhadap lingkungan pertumbuhan,
sehingga laju pertumbuhan mikroba yang didapatkan bermacam macam
Kata Kunci : Komunitas Mikroba, Bioinformatic, Lumpur Lapindo, MFCs, NGS

iii
 ABSTRACT
Microbial Fuel Cells (MFCs), also known as biological fuel cells, are a series of
equipment that uses microbes to produce electricity. In the application of MFCs to
produce electricity, culture source is needed as a microbial source. One culture source
that has high potential in the utilization of MFCs is Lapindo mud because it has a total
organic carbon content of 54.75-55.47%. In the MFCs system, microorganisms are one
of the main components producing electricity, so research to find out the microorganisms
(bacteria) that play a role in MFCs is very important to do. The purpose of this study are
to determine the effect of 2F and 3F carbon cloth types as electrodes with the addition of
molasses and stillage using a series of MFCs in producing biolistric and to determine the
effect of sterile molasses and stillage on the growth of microbial communities in Lapindo
mud using MFCs. Electricity production with MFCs with Lapindo mud uses modified
electrodes. Modification of the electrode is by adding rice bran to the electrode that aims
to expand the contact area. With a chamber weighing 1 kg consisting of 97.5% Lapindo
mud and 2.5% molasses, besides that it also uses 1.25% Stillage as another variable, for
electrodes using Carbon cloth electrodes with Ti-wire as a connector. Electrodes are
placed in the chamber for 6 weeks. After 6 weeks the culture source (Lapindo mud) near
anode was analyzed by microbial community. Analysis of microbial communities using
Next-Generation Sequencing (NGS) to obtain nucleotide base sequences. The sequencing
results were processed using software called bioinformatic to determine the abundance of
microorganisms in culture source. The results showed that electricity produced from
carbon cloth 3F with Lapindo mud substrate, mud with the addition of molasses and with
the addition of stillage was higher than carbon cloth 2F with the same substrate with each
power density of 10.08 mW/m2, 3.68 mW/m2, 2.69 mW/m2. While the analysis of the
microbial community shows that the addition of molasses and stillage can grow one type
of bacteria and also kill other types of bacteria. There is a change in the percentage of the
number of bacteria in each culture source, this is due to the characteristics and resistance
of different bacteria to the growth environment, so that the microbial growth rate obtained
varies
Keywords : Microbial Community, Bioinformatic, Lapindo Mud, MFCs, NGS

iv
v