PITIRIASIS VERSIKOLOR
Oleh:
Rd. Nurizki Abriyanti, S.Ked
04054821820091
Pembimbing:
Prof.dr.Suroso Adi Nugroho, Sp.KK(K), FINSDV,FAADV
Laporan Kasus
PITIRIASIS VERSIKOLOR
Oleh:
Telah diterima dan disetujui sebagai salah satu syarat dalam mengikuti ujian kepaniteraan
klinik senior di Bagian Dermatologi dan Venereologi Fakultas Kedokteran Universitas
Sriwijaya RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang Periode 2 September – 7 Oktober 2019
I. IDENTIFIKASI
Nama : Tn. A
Usia : 53 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status : Menikah
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Tukang Ojek
Suku : Palembang
Alamat : Jalan Ariodillah III No. 90, Palembang
No RM : 0001139062
Kunjungan pertama ke Poliklinik Dermatologi dan Venereologi RSMH Palembang hari
Kamis, 5 September pukul 10.30 WIB.
Keluhan Tambahan:
Gatal pada bercak putih
Riwayat Higienitas
Pasien bekerja sebagai tukang ojek dari pukul 08.00 hingga 16.00 setiap hari
senin- sabtu. Pasien mengaku menggunakan kaos yang dilapisi jaket saat bekerja dan
tidak mengganti kaos tersebut walaupun kaos basah karena keringat Pasien tidak
langsung mandi dan mengganti pakaian setelah pulang dari bekerja. Pasien mandi satu
sampai dua kali sehari.
Kesan: higienitas kurang baik
Keadaan Spesifik
Kepala
Wajah : facies leonine tidak ada.
Mata : konjungtiva tidak anemis, konjungtivitis tidak ada, sklera tidak
ikterik, lagoftalmus tidak ada, madarosis tidak ada, lipatan
Dennie Morgan tidak ada.
Hidung : saddle nose tidak ada.
Mulut : cheilitis tidak ada.
Telinga : meatus acusticus externus lapang, membran timpani intak,
serumen tidak ada, infiltrat tidak ada.
Tenggorokan : Faring tidak hiperemis, tonsil T1-T1 tenang
Leher : JVP (5-2) cm H2O
Toraks
Jantung : HR 80 x/menit, reguler, bunyi jantung I dan II normal, murmur
tidak ada, gallop tidak ada.
Paru : suara napas vesikuler normal, ronkhi tidak ada, wheezing tidak
ada.
Abdomen : datar, lemas, nyeri tekan tidak ada, hepar dan lien tidak teraba,
bising usus dalam batas normal.
Genitalia : tidak ada kelainan
Ekstremitas : akral hangat, edema pretibia tidak ada, xerosis tidak ada, iktiosis
tidak ada
Atas : drop wrist tidak ada, claw hands tidak ada.
Bawah : drop feet tidak ada, claw toes tidak ada.
KGB : pada inspeksi dan palpasi tidak terdapat pembesaran dan nyeri
tekan kelenjar getah bening pada regio submandibular,
supraclavikula, colli, axilla, dan inguinal
Status Dermatologikus
Regio abdominalis anterior : Makula-patch hipopigmentasi, multipel, ireguler, milier
hingga plakat, diskret sebagian konfluen, ditutupi skuama putih, halus, kering, selapis.
Fluoresensi
kuning
keemasan
Spora
V. RESUME
Tn. M, laki-laki, 53 tahun, timbul bercak putih di perut, lengan atas
dan dibawah ketiak sebelah kiri yang bertambah banyak sejak 1 pekan yang
lalu. Kisaran 3 bulan lalu, timbul makula hipopigmentasi di regio
abdominalis . Pasien tidak berobat. Kisaran 1 bulan lalu, makula-patch
hipopigmentasi di abdomen bertambah banyak dan meluas ke regio
axillaris, dengan ukuran lentikuler sampai plakat. Pasien berobat ke
Poliklinik Dermatologi dan Venereologi RSMH Palembang. Higienitas
pasien kurang baik. Status dermatologikus: regio abdominalis didapatkan
makula-patch hipopigmentasi, multipel, ireguler, milier hingga plakat,
diskret sebagian konfluen, ditutupi skuama putih, halus, kering, selapis.
Pada regio axillaris dan brachii sinistra juga didapatkan hipopigmentasi,
multipel, ireguler, milier hingga numular, diskret sebagian konfluen,
ditutupi skuama putih, halus, kering, selapis. Pemeriksaan dermatologi
manual: stretch and scratch test positif, ditemukan skuama pitiriasi formis.
Pemeriksaan spesimen kulit dengan penambahan larutan KOH 10%,
ditemukan gambaran hifa pendek dan spora (spaghetti and meatballs).
Pemeriksaan penyinaran lampu Wood ditemukan fluoresensi berwarna
kuning keemasan.
IX. PENATALAKSANAAN
Umum
Menjelaskan pada pasien bahwa penyakit disebabkan infeksi jamur.
Menyarankan kepada pasien untuk rutin mengganti pakaian atau
melepas pakaian jika pakaian lembab karena keringat atau
menggunakan pakaian yang berbahan menyerap keringat.
Memberitahukan bahwa bercak putih hilang dalam waktu lama dan
dapat timbul kembali jika pasien tidak menerapkan perilaku hidup
bersih dan sehat.
Khusus
Topikal : krim ketokonazol 2% tiap 12 jam (digunakan 14 hari
berturut-turut setelah mandi)
Sistemik : tablet cetirizine 10 mg tiap 24 jam.
X. PROGNOSIS
Quo ad vitam : Bonam
Quo ad fungtionam : Bonam
Quo ad sanationam : Dubia ad bonam