Kenaikan kelas ditentukan oleh nilai semester dua dan nilai semester satu sebagai bahan
pertimbangan.
1) NAIK KELAS
a. Peserta didik dinyatakan naik kelas apabila yang bersangkutan telah mencapai
b. Peserta didik dapat dinyatakan naik kelas, apabila maksimal memiliki 3 mata
c. Apabila terdapat 4 ( Empat ) mata pelajaran yang memiliki nilai di bawah KKM
i. Hitung nilai rata-rata semester satu dan dua pada mata pelajaran tersebut.
Jika nilai rata-rata semester satu dan dua mata pelajaran tersebut sama atau
lebih besar dari rata-rata KKM, maka mata pelajaran tersebut dinyatakan
tuntas.
ii. Apabila ternyata dari keempat mata pelajaran tersebut ada minimal satu
iii. Apabila ternyata dari keempat mata pelajaran tersebut tidak ada yang
d. Memiliki nilai ekstra kurikuler Sekolah dengan nilai minimal B untuk kelas VII
dan VIII.
e. Tidak memiliki alpa lebih dari 10 % dari hari efektif semester dua.
a. Memperoleh nilai kurang dari kategori baik pada kelompok mata pelajaran agama
dan akhlak mulia.
b. Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas, apabila memiliki nilai di bawah KKM
lebih dari 4 mata pelajaran.
c. Peserta didik karena alasan yang kuat, misal karena gangguan kesehatan fisik,
emosi atau mental sehingga tidak mungkin berhasil dibantu mencapai kompetensi
yang ditargetkan.
d. Peserta didik yang tidak naik kelas 1 kali, diberi kesempatan untuk mengulang
pada tingkat kelas yang sama pada tahun pelajaran berikutnya, dan hak serta
kewajibannya sama dengan Peserta didik yang lain.
e. Peserta didik yang tidak naik kelas 2 kali pada tingkat yang sama, dikembalikan
kepada orangtuanya atau harus pindah dari sekolah.
Hal–hal yang belum tercantum dalam kriteria kenaikan kelas ini, jika dipandang perlu, maka
akan diadakan perubahan atau revisi (perbaikan), sehingga dapat digunakan sebagaimana
mestinya.