Dosen Pembimbing:
Drs. NM. SANUSI
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita
berbagai macam nikmat, sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan selalu
membawa keberkahan, baik kehidupan di alam dunia ini, lebih-lebih lagi pada
kehidupan akhirat kelak, sehingga semua cita-cita serta harapan yang ingin kita
capai menjadi lebih mudah dan penuh manfaat.
Terima kasih sebelum dan sesudahnya kami ucapkan kepada Dosen serta
teman-teman sekalian yang telah membantu, baik bantuan berupa moriil maupun
materil, sehingga makalah ini terselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan.
Kami menyadari sekali, didalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan serta banyak kekurangan-kekurangnya, baik dari segi tata bahasa
maupun dalam hal pengkonsolidasian kepada dosen serta teman-teman sekalian,
yang kadangkala hanya menturuti egoisme pribadi, untuk itu besar harapan kami
jika ada kritik dan saran yang membangun untuk lebih menyempurnakan
makalah-makah kami di lain waktu.
Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini ialah, mudah-
mudahan apa yang kami susun ini penuh manfaat, baik untuk pribadi, teman-
teman, serta orang lain yang ingin mengambil atau menyempurnakan lagi atau
mengambil hikmah dari makalah Pengertian dan Dasar-Dasar Ushul Fiqih ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan .................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Najis ................................................................................... 3
B. Ruang Lingkup Pembahasan Ushul Fiqih ............................................ 4
C. Sumber Istinbath Hukum dalam Ushul Fiqih....................................... 5
D. Dasar - dasar (Qaidah Assasiyah) Ushul Fiqih .................................... 6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 9
B. Saran ..................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Ushul Fiqih?
2. Apa ruang lingkup Ushul Fiqih?
3. Apa sumber istinbath hukum dalam Ushul Fiqih?
4. Apa dasar atau qaidah assasiyah Ushul Fiqih?
1
2
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian ushul fiqih.
2. Untuk mengetahui ruang lingkup Ushul Fiqih.
3. Untuk mengetahui sumber istinbath hukum dalam Ushul Fiqih.
4. Untuk mengetahui dasar atau qaidah assasiyah Ushul Fiqih.
BAB II
PEMBAHASAN
1
Satria Effendi & M. Zein, Ushul Fiqh, (Jakarta: Prenada Media, 2005), hlm. 1-2.
2
Ibid., hlm. 2-4.
3
Departemen Agama, Ilmu Fiqh, (Jakarta: Ditjen Pembinaan Kelembagaan Agama Islam,
1985), hlm. 4.
4
Zen Amiruddin, Ushul Fiqh, (Yogyakarta: Sukses Offset,2009), hlm. 9-10.
3
4
namun pada prinsipnya mereka sependapat, bahwa ushul fiqh adalah ilmu
yang objek kajianya berupa dalil hukum syara’ secara ijmal (global) dengan
semua permasalahanya.5
5
Ade Dedi Rohayana, Ilmu Ushul Fiqih, Cet.II (Pekalongan: STAIN Pekalongan Press,
2006), hlm. 8
6
Ibid., hlm. 10
7
Ibid., hlm. 11
5
8
Wahbah Zuhaili, Fiqih Imam Syafi’i; Mengupas Masalah Fiqhiyah Berdasarkan Al-
Qur’an dan Hadits (Terjemahan), (Jakarta: Almahira, 2010), hlm. 20-30
6
Salah satu cabangnya: “maksud dari suatu lafadz adalah menurut niat
orang yang menguapkannya, kecuali dalam satu tempat, yang dalam
sumpah dihaadapan hakim. Dalam keadaan demikian, maksud lafadz
menurut niat hakim.”10
2. Kemudharatan harus dihilangkan
Contoh: jika ada sebuah pohon yang besar dan memiliki buah yang
besar dan selalu jatuh menimpa pejalan kaki dibawahnya sampai hahrus
9
Burhanuddin, Fiqih Ibadah, (Bandung: Pustaka Setia, 2001), hlm.249
10
Ibid., hlm. 251
7
11
Ibid., hlm. 260
12
Ibid., hlm. 262
8
13
Ibid., hlm. 254
9
14
Ibid., hlm. 257
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Banyak pengertian ushul fiqih yang telah dikemukakan oleh para
ulama, namun pada prinsipnya mereka sependapat, bahwa ushul fiqh adalah
ilmu yang objek kajianya berupa dalil hukum syara’ secara ijmal (global)
dengan semua permasalahanya.
Ruang lingkup kajian (maudhu’) ushul fiqh, secara global adalah
sebagai berikut :
1. Sumber dan dalil hukum dengan berbagai permasalahannya.
2. Bagaimana memanfaatkan sumber dan dalil hukum tersebut.
3. Metode atau cara penggalian hukum dari sumber dan dalilnya.
4. Syarat – syarat orang yang berwenang melakukan istinbat ( mujtahid )
dengan berbagai permasalahannya.
Imam Syafi’i mengurutkan sumber ijtihad atau dalil-dalil hukum ke
dalam lima peringkat, yaitu:
1. Al-Qur’an dan as-Sunnah.
2. Ijma’ ulama
3. Pendapat para sahabat nabi dengan syarat tidak ada yang menentang
pendapat tersebut, dan juga tidak melanggar ucapan shabat lain.
4. Pendapat para sahabat yang paling mendekati ketetapan al-Qur’an, hadits,
atau qiyas (analogi) ketika terjadi perbedaan pendapat di antara mereka.
5. Qiyas
Berikut adalah dasar-dasar atau qaidah assasiyah ushul fiqih:
1. Segala sesuatu bergantung pada tujuannya
2. Kemudharatan harus dihilangkan
3. Kebiasaan dapat menjadi hukum
4. Keyakinan tidak dapat hilang karena adanya kekurangan
5. kesukaran mendatangkan kemudahan
9
11
B. Saran
Sebagai penulis kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan dalam pembuatannya. Untuk itu kami memohon maaf apabila ada
kesalahan dan kami sangat mengharap saran yang membangun dari pembaca
agar kemudian pembuatan makalah kami semakin lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Ade Dedi Rohayana. (2006). Ilmu Ushul Fiqih. Pekalongan: STAIN Pekalongan
Press.
Satria Effendi & M. Zein. (2005). Ushul Fiqh. Jakarta: Prenada Media.