Tugas mandiri
Kasus :
Gedung perkantoran dua lantai, dengan tinggi antar lantai 5 m (Sistem Rangka Pemikul Momen Beton).
Jika diketahui gedung tersebut berada di kota Jakarta dan Lampung, dengan kelas situs SD.
Tentukan apakah gedung tersebut dapat dianalisa secara static ekivalen di kota Jakarta maupun kota
Lampung !
Jawab :
Berdasarkan SNI – 1726 – 2012
1. Kota Lampung
Langkah 1 : menentukan kategori resiko bangunan.
Berdasarkan peta tersebut, kota Bandar Lampung, rentang nilai Ss = 0,7 – 0,8 (mis : 0,75)
Kelas situs tanah : SC
Didapatkan : Fa = 1,1
SMs = Fa x SS = 1,1 x 0,75 = 0,825
SDs = 2/3 x SMs = 2/3 x 0,825 = 0,55
Langkah 3 : menentukan nilai SD1
Berdasarkan peta tersebut, kota Bandar Lampung, rentang nilai S1 = 0,3 – 0,4 (mis : 0,35)
Kelas situs tanah : SC
Didapatkan : Fv = 1,45
SM1 = Fv x S1 = 1,45 x 0,35 = 0,51
SD1 = 2/3 x SM1 = 2/3 x 0,58 = 0,3383
Langkah 4 : menentukan kategori design seismik
Kategori resiko : II SD1 = 2/3 x SM1 = 0,3383
SDs = 2/3 x SMs = 0,55
Ie = 1
Langkah 6 : Mencari geser dasar seismik (V) dengan metode gaya lateral ekivalen
SRPMK ; R = 8
2. Kota Jakarta
Langkah 1 : menentukan kategori resiko bangunan.
Berdasarkan peta tersebut, kota Jakarta , rentang nilai Ss = 0,6 – 0,7 (mis : 0,65)
Kelas situs tanah : SC
Interpolasi linier
Didapatkan : Fa = 1,14
SMs = Fa x SS = 1,14 x 0,65 = 0,741
SDs = 2/3 x SMs = 2/3 x 0,741 = 0,494
Langkah 3 : menentukan nilai SD1
Berdasarkan peta tersebut, kota Jakarta, rentang nilai S1 = 0,25 – 0,3 (mis : 0,275)
Kelas situs tanah : SC
Didapatkan : Fv = 1,525
SM1 = Fv x S1 = 1,525 x 0,275 = 0,419
SD1 = 2/3 x SM1 = 2/3 x 0,419 = 0,279
Langkah 4 : menentukan kategori design seismik
Kategori resiko : II
SDs = 2/3 x SMs = 0,494
SD1 = 2/3 x SM1 = 0,279
Ie = 1
Langkah 6 : Mencari geser dasar seismik (V) dengan metode gaya lateral ekivalen
SRPMK ; R = 8