PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1
1.3 Metode
a. Metode Reverse.
Metode ini menggunakan dua dial indicator untuk menggukur posisi relatif dari
poros moveable mesin yang berhubungan langsung dengan poros stasioner (tetap)
mesin pada dua bidang sejauh poros tersebut
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.3 Jenis– Jenis Misalignment
a. Paralel Misalignment, adalah posisi dari kedua poros dalam keadaan
tidak sejajar dengan ketinggian yang berbeda, seperti pada gambar
dibawah :
4
c. Combinasion Misalignment, adalah ke tidak lurusan kedua poros yang
posisinya saling menyudut dan kedua ujungnya poros (kopling) tidak
sama. Seperti tampak pada gambar dibawah :
5
2.6 Alat-Alat Yang Digunakan
1. Dial indicator,
2. Sipidol
3. Jangka sorong
4. Water pass
5. Wrench combination
6
Gambar 2.8.Jangka Sorong
7
2.7 Langkah-Langkah Percobaan
8
BAB III
ANALISA DATA
MOTOR
DIAL
S INDICATOR
LS
S
LL
Keterangan :
S = jarak dial ke dial ( pertengahan hup pompa dan hup motor
LS= Jarak Dial pada hubungan motor ke kaki depan motor
LL = jarak dial pada hup motor kekaki belakang
Jadi : S = 18,10 mm.
LS = 240,3 mm.
LL = 480,3 mm.
9
Setelah melakukan pengukuran Alignment tersebut baru kita dapatkan data sebagai
berikut :
1 0 -5 -12 -11 0
2 0 -5 -11 -11 0
3 0 -5 -11 -10 0
4 0 -5 -11 -10 0
5 0 -5 -11 -10 0
1 0 -1 -7 -8 0
2 0 -1 -7 -8 0
3 0 -2 -8 -9 0
4 0 -1 -7 -7 0
5 0 -1 -7 -8 0
10
0 0
-8 MP -1.2 PM
-10.4 -5
-7.2 -11.2
11
B. Shim belakang pompa
𝐿𝐿
Rumus: =½ [(MP + PM) x ( 𝑆 ) − 𝑀𝑃]
480.3
=½ [(−7.2 + −11.2) x (18.10) − (−7.2)]
12
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa :
Dari hasil pemeriksaan yang diperoleh berdasarkan pengukuran yang diujikan
yaitu mengalignment motor pompa, berdasarkan data yang diperoleh bahwa,
motor penggerak dalam kondisi baik. Sedangkan pada pompa motor tidak dalam
kondisi baik, sehingga perlu ditambahkan shim pada dudukan pompa. Menurut
pemeriksaan ada beberapa hal yang menyebabkan terjadinya ketidak lurusan pada
alignment pompa ini yaitu :
1. Akibat permukaan yang tidak rata,
2. Akibat dudukan alignment pompa yang tidak level,
3. Akibat dari vibrasi yang tinggi pada saat mesin beroperasi,
4. Akibat penguncian baut pada masing-masing dudukan tidak kuat, sehingga
poros pompa dan motor penggerak tidak center.
4.2. Saran-saran
Setelah selesai melakukan percobaan penulis ingin memberikan sedikit saran demi
kesempurnaan dalam melakukan praktikum, adapun saran-saran tersebut sebagai
berikut :
1. Sebelum kegiatan praktikum mahasiswa hendaknya sudah memahami dan
menguasai teori dasar dan langkah-langkah percobaan dengan baik dan benar,
2. Untuk mengurangi faktor kesalahan, alangkah baiknya peralatan yang
digunakan dalam kondisi baik,
3. Untuk keselamatan dalam bekerja hendaknya para penguji mengenakan pakaian
standart praktikum agar menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,
13
4. Agar mendapatkan hasil pengujian yang presisi hendaknya semua peralatan
yang digunakan dikalibrasi terlebih dahulu.
DAFTAR PUSTAKA
14