Tanda pasti kala dua ditentukan melalui periksa dalam (informasi obyektif) yang
hasilnya adalah :
a. Pembukaan serviks telah lengkap, atau
b. Terlihatnya bagian kepala bayi melalui introitus vagina.
5. POHON MASALAH
KALA II
Kontraksi Uterus
Regangan pada
uterus dan serviks Terjadi peregangan
meningkat yang sangat besar di
daerah serviks dan
perinium
Perangsangan
reseptor nyeri
pada uterus dan
serviks Risiko Gangguan
Integritas Kerusakan
Kulit/Jaringan (Ibu)
Nyeri Persalinan
6. GEJALA KLINIS `
Nyeri Persalian
Tanda-tanda permulaan persalinan adalah Lightening atau settling atau
dropping yang merupakan kepala turun memasuki pintu atas panggul
terutama pada primigravida. Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri
turun. Perasaan sering-sering atau susah buang air kecil karena kandung
kemih tertekan oleh bagian terbawah janin. Perasaan sakit diperut dan
dipinggang oleh adanya kontraksi-kontraksi lemah di uterus (fase labor pains).
Servik menjadi lembek, mulai mendatar dan sekresinya bertambah bisa
bercampur darah (bloody show) (Haffieva, 2011).
His Kala II
1) His semakin kuat ( Durasi 2 – 3 menit, durasi 50 – 100 detik )
2) His menimbulkan putar paksi dalam, penurunan kepala atau bagian terendah
3) Menimbulkan crowning dan penipisan perineum
4) Adanya dorongan mengedan menyebabkan ekspulsi kepala
a. Keluarnya lendir berdarah dari jalan lahir (bloody show)
Dengan pendataran dan pembukaan, lendir dari kanalis cervikalis keluar disertai
dengan sedikit darah. Perdarahan yang sedikit ini disebabkan karena penekanan
pada daerah serviks yang menyebabkan pembuluh darah disekitar serviks
menjadi lecet.
b. Keluarnya cairan banyak dari jalan lahir
Hal ini terjadi kalau ketuban pecah atau selaput janin robek. Ketuban itu pecah
kalau pembukaan lengkap atau hampir lengkap dalam hal ini keluar cairan
merupakan tanda yang lambat sekali. Tetapi kadan-kadang ketuban itu pecah
pada pembukaan kecil, malahan kadang-kadang selaput robek sebelum
persalinan.Sebab mulainya persalinan dapat dipengaruhi oleh beberapa sebab
misalnya terjadinya penurunan kadar estrogen dan progesteron yang disebabkan
plasenta menjadi tua pada kehamilan tua, serta juga dapat akibat terjadi iskemia
otot-otot uterus sehingga terganggunya sirkulasi uteroplasenta sehingga plasenta
mengalami degenerasi. Faktor lain misalnya tekanan pada ganglion servikale
dari plexus frankenhauser yang terdapat dibelakang serviks, akibatnya kontraksi
uterus dibangkitkan.
c. Pada pemeriksaan dalam, dijumpai perubahan serviks:
1) Perlunakan serviks
2) Pendataran serviks
3) Terjadi pembukaan serviks
7. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIC/PENUNJANG
a. Pemeriksaan Laboratorium
1) Pemeriksaan urine protein (Albumin)
Untuk mengetahui adanya risiko pada keadaan preeklamsi maupun adanya
gangguan pada ginjal dilakukan pada trimester II dan III.
2) Pemeriksaan urin gula
Menggunakan reagen benedict dan menggunakan diastic.
3) Pemeriksaan darah.
b. Ultrasonografi (USG)
Alat yang menggunakan gelombang ultrasound untuk mendapatkan gambaran
dari janin, plasenta dan uterus.
c. Stetoskop Monokuler
Mendengar denyut jantung janin, daerah yang paling jelas terdengar DJJ, daerah
tersebut disebut fungtum maksimum.
d. Memakai alat Kardiotokografi (KTG)
Kardiotokografi adalah gelombang ultrasound untuk mendeteksi frekuensi
jantung janin dan tokodynomometer untuk mendeteksi kontraksi uterus
kemudian keduanya direkam pada kertas yang sama sehingga terlihat gambaran
keadaan jantung janin dan kontraksi uterus pada saat yang sama.
2. Diagnosa Keperawatan
Kala II
1) Nyeri persalinan berhubungan dengan ekspulsi fetal
2) Risiko gangguan integritas kulit/jaringan dibuktikan dengan faktor mekanis.
3. Intervensi Keperawatan
Kala II
DIAGNOSA
No. NOC NIC
KEPERAWATAN
1. Nyeri Persalinan 1. Status maternalIntrapartal Care
Batasan Karakteristik: intranatal 1. Dukung keluarga untuk
- Perubahan tekanan darah Setelah dilakukan asuhan berpartisipasi dalam proses
- Perilaku distraksi (berjalankeperawatan selama ….., persalinan, konsisten
mondar-mandir) diharapkan status maternal dengan tujuan.
- Sikap melindungi areaintranatal dengan kriteria hasil: 2. Siapkan pasien untuk
nyeri a. Frekuensi kontraksi uterus protokol persalinan,
- Melaporkan nyeri secara semakin sering. permintaan praktisi, dan
verbal b. Durasi kontraksi uterus apa yang disukai pasien.
Faktor yang berhubungan: terjadi selama 60-90 detik. 3. Tutupi pasien untuk
- Ekspulsi fetal c. Semakin kuatnya intensitas menjamin privasi pasien
kontraksi uterus. selama pemeriksaan.
d. Terjadi perkembangan 4. Melakukan manuver
dilatasi serviks. Leopold untuk menentukan
posisi janin.
2. Adaptasi bayi baru lahir
5. Lakukan pemeriksaan
Setelah dilakukan asuhan
vagina, dengan cara yang
keperawatan selama …..,
tepat.
diharapkan adaptasi bayi baru
6. Monitor tanda-tanda vital
lahir dengan kriteria hasil:
maternal di antara
a. Skor APGAR dalam batas
kontraksi (yang terjadi),
normal dengan jumlah skor
sesuai protokol atau sesuai
7-10.
dengan kebutuhan.
b. RR bayi 30-60x/menit.
7. Auskultasi denyut jantung
c. Saturasi oksigen bayi
janin setiap 5-10 menit di
90%
kala 2.
d. Suhu badan bayi normal
8. Auskultasi frekuensi
0
(36,5-37 C) denyut janin di antara
e. Berat badan bayi lahir
kontraksi (yang terjadi)
normal (2.800-3.500 gram). untuk mendapatkan data
f. Refleks bayi mengisap
dasar.
kuat. 9. Monitor tingkat nyeri
selama persalinan.
10. Bantu mengarahkan
persalinan atau keluarga
untuk menyediakan
kenyamanan dan dukungan
selama persalinan.
Persalinan
1. Siapkan panduan antisipasi
untuk persalinan.
2. Libatkan orang-orang yang
mendukung dalam
persalinan jika diperlukan.
3. Lakukan pemeriksaan
vagina untuk mengetahui
letak dan posisi janin.
4. Jaga privasi dan
kenyamanan pasien serta
lingkungan yang tenang
selama persalinan.
5. Regangkan jaringan
perineal, jika diperlukan
untuk mengurangi laserasi
dan episiotomi.
6. Intruksikan pasien untuk
bernapas dangkal
(misalnya, orang terengah-
engah). Saat melahirkan
kepala janin.
7. Lahirkan kepala janin
secara perlahan, biarkan
tetap fleksi sampai tulang
parietal keluar.
8. Bantu lahirkan bahu bayi.
9. Lahirkan badan bayi
dengan perlahan.
10. Sokong tubuh bayi.
4. Implementasi
5. Evaluasi
KALA II
1) Bayi lahir secara spontan.
2) Nilai APGAR skor dalam batas normal, dengan kriteria:
a. Warna kulit tubuh, tangan, dan kaki normal merah muda, tidak ada
sianosis.
b. Denyut jantung 100 x/menit
c. Respon refleks meringis atau bersin atau batuk saat stimulasi saluran
napas.
d. Tonus otot bergerak aktif.
e. Pernapasan; menangis kuat, pernapasan baik, dan teratur.
3) Tidak ada robekan.
DAFTAR PUSTAKA
Adriaansz, George. 2008. Buku Acuan Pelatihan Klinik Asuhan Persalinan Normal Edisi 5.
Jakarta. JNPK-KR
NANDA International. 2018. Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2018 – 2020
Edisi 11. Jakarta: EGC.
Bulechek, Gloria M. 2016. Nursing Interventions Classification (NIC) Edisi 6. Singapore.
Mocomedia.
Moorhead, Sue. 2016. Nursing Outcomes Classification (NOC) Edisi 5. Singapore.
Mocomedia.
Manuaba, I G.B. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan Keluarga Berencana.
Jakarta: EGC
Denpasar, .......Agustus 2019
…………………………………… …………………………………….
NIP NIM
Pembimbing Akademik / CT
…………………………………………
NIP.