PENDAHULUAN
guru mengenai siswanya dan kelasnya. Inti penilaian adalah proses memberikan
nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu kriteria. Proses pemberian nilai
Penilaian yang tepat bagi peserta didik tidak hanya menunjukkan perilaku
peserta didik yang lengkap, tetapi juga perilaku peserta didik yang hidup dan
nyata yang sesuai dengan harapan orang tua. Kegiatan asesmen atau penilaian
selama ini didominasi oleh tes tertulis. Alat evaluasi ini digunakan secara luas
Dari hasil observasi yang dilakukan pada siswa kelas VIIB SMP Negeri 5
materi yang disajikan tanpa mengerti tujuan atau aplikasi dari materi tersebut.
Dengan demikian, maka akan berakibat buruk pada proses belajar siswa, yakni
yang sudah dihafalkan, tetapi tidak pernah ada usaha untuk memahami dan
1
mencari makna yang sebenarnya tentang tujuan pembelajaran matematika itu
sendiri. Sehingga siswa hanya dididik menjadi mesin-mesin pemecah soal yang
pintar, namun kosong dalam pemahaman. Masalah yang terkait dengan hal di atas
dengan materi yang dipelajari sehingga siswa kurang kreatif dalam memecahkan
masalah-masalah matematika.
Salah satu masalah yang dihadapi oleh siswa bahwa yang paling penting
dalam matematika adalah jawaban yang benar. Jawaban yang benar memang
penting dan harus diusahakan. Namun yang paling penting sebenarnya adalah
bagaimana memperoleh jawaban yang benar tersebut. Dengan kata lain, yang
lebih penting adalah proses, pemahaman, penalaran, dan metode yang digunakan
Dari hasil observasi juga didapatkan bahwa guru dan orang tua kurang
menjelaskan kepada anak didik kita untuk apa semua pengetahuan kita tentang
matematika tanpa harus memahami apa dan mengapa rumus matematika harus
Selain dari pada itu rendahnya hasil belajar matematika siswa kelas VIIB
2
1. Kurangnya kerjasama antara guru dengan orang tua siswa dalam mengontrol
2. Kurang terstrukturnya tugas yang diberi sehingga siswa terkesan cuek baik
belajar matematika yang dapat dilihat dari nilai rata-rata siswa yang didapatkan
pada semester II kelas VIIB yang hanya mencapai 6,1 dari 22 siswa.
Salah satu alternatif teknik evaluasi hasil belajar yang dapat memecahkan
masalah tersebut dan memberi peluang penghargaan lebih luas atau partisipasi
hasil belajar matematika pada siswa kelas VIIIB SMP Negeri 5 Gantarang
Kabupaten Bulukumba.
3
B. Rumusan Masalah
Bulukumba?”.
D. Tujuan Penelitian
portofolio.
dan menilai diri sendiri tentang kualitas dan kuantitas pekerjaan dan
4
b. Bagi guru, dapat memberikan masukan bagi guru agar dalam melaksanakan
proses penilaian hasil belajar tidak sekedar mengacu pada hasil pembelajaran,
tetapi juga berdasarkan pada performens siswa selama dalam proses belajar
pembelajaran matematika.
d. Bagi orang tua, dapat menjadi informasi bagi orang tua siswa akan perlunya
5
BAB II
A. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian Belajar
tentang “belajar”. Seringkali pula perumusan dan tafsiran itu berbeda satu sama
lain. Dalam uraian ini kita dapat berkenalan dengan beberapa perumusan saja,
6
menurut Nana Sudjana (1996:5), belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses
atau tahapan terjadinya perubahan tingkah laku yang relatif terjadi pada diri
batasan tentang hasil belajar yang dikemukakan oleh bahri adalah sebagai berikut:
“hasil belajar adalah taraf kemampuan actual yang bersipat terukur berupa
kegiatan. Pada kenyataannya untuk mendapatkan hasil belajar tidak semudah apa
harus dihadapi untuk mencapainya. Oleh karena belajar itu sendiri, sangatlah
maka dapatlah dikatakan bahwa proses yang menghasilkan perubahan pada diri
7
individu yang belajar dan dimanifestasikan dengan tingkah laku adalah hasil
belajar.
lingkungan belajar) sesuai dengan tujuan-tujuan belajar yang ingin dicapai. Gagne
lingkungan skolastik)
b. Strategi kognitif, mengatur “cara belajar“ dan berpikir seseorang dalam arti
e. Sikap dan nilai, berhubungan dengan arah serta intensitas emosional yang
bertingkah laku terhadap orang, barang, atau kejadian. (J.J. Hasibuan dan
Moedjiono 2008:5)
kata “hasil” dan kata “belajar”. Dengan demikian, dapat diambil pengertian yang
cukup sederhana mengenai hal ini, yaitu hasil belajar adalah hasil yang diperoleh
8
berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai
3. Pengertian Asesmen
prestasi belajar siswa sebagai hasil dari suatu program instruksional. Rumusan ini
asesmen bukan hanya menilai siswa melainkan sangat fungsional untuk menilai
suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik buruk. Sedangkan zainul
9
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa asesmen adalah
4. Asessmen Portofolio
pendidikan. Istilah ini diambil dari portofolio seniman, yakni kumpulan karya
serangkaian penampilan atau karya siswa dari waktu kewaktu. Portofolio lebih
dari sekedar folder penyimpanan hasil karya siswa. Portofolio berisi sampel
2003:80)
terhadap seluruh tugas yang dikerjakan peserta didik dalam mata pelajaran
melalui suatu diskusi untuk membahas hasil kerja peserta didik, kemudian
10
Dalam penggunaannya pada pembelajaran matematika, portofolio
pekerjaan siswa yang terbaik sebagai hasil belajar matematikanya. Isi portofolio
saling percaya; (2) keterbukaan; (3) kerahasiaan; (4) milik bersama; (5) kepuasan
dan kesesuaian; (6) budaya pembelajaran; (7) refleksi; (8) berorientasi dalam pada
penilaian portofolio, yaitu: (1) Multi sumber; (2) Authentic; (3) Dinamis; (4)
d. Isi Portofolio
11
bukan hanya berperan sebagai penerima informasi dari guru. Beberapa hal yang
berisiskan seluruh evidence siswa sesuai dengan pengalaman belajar yang telah
dilakukannya, atau hanya berisi sebagian saja yang dianggap penting; (2) Isi
kurikulum; (3) Portofolio berisi evidence siswa yang dikerjakan sendiri atau hasil
kerja kelompok.
menentukan keberhasilan proses dan hasil pembelajaran pada setiap aspek yang
akan dinilai. Adapun aspek-aspek yang dinilai tersebut sangat tergantung pada
jenis kompetensi yang diharapkan. Selanjutnya, kriteria itu disusun dalam sebuah
Kriteria penilaian ditentukan dalam dua aspek pokok, yaitu kriteria untuk
proses belajar dan criteria untuk hasil belajar. Proses belajar misalnya, ditentukan
ketepatan waktu penyelesaian dan lain sebagainya; sedangkan kriteria dilihat dari
12
Tabel 1
siswa, maka kriteria dan format penilaian ditetapkan sesuai dengan aspek-aspek
yang terkandung dalam kompetensi itu sendiri. Dibawah ini diberikan contoh
Tabel 2
13
f. Sistematika isi portofolio
berikut :
1. Halaman judul yang menggambarkan siswa atau kerja siswa atau kelompok
siswa.
2. Daftar isi yang memuat judul setiap pekerjaan siswa dan nomor halamannya.
7. Komentar lain penilaian dari guru dan kelompok orang tertarik/orang tua
Portofolio biasanya hanya memuat evidence yang dianggap dapat mewakili dan
itu, sebelum ditentukan evidence mana yang dianggap dapat dimasukkan kedalam
14
Pengamatan dan penentuan evidence sebaiknya dilakukan oleh guru dan
serta alasan-alasan evidence mana yang harus dimasukkan. Hal ini penting untuk
melalui evidence yang ditentukan, baik guru maupun orang tua dan pihak-
kemampuan siswa dari awal sampai akhir siswa. Pertimbangan ini dapat
3. evidence dipilih karena keterkesanan siswa akan karya yang dihasilkan. Oleh
5. Evidence dipilih karena dilihat dari segi kepraktisan dan segi artistic
portofolio.
15
h. Kelebihan dan Kekurangan Penilaian Portofolio.
3. Memberi hasil banyak informasi tentang apa dan bagaimana siswa belajar
4. memberi hasil bagi guru, orang tua, dan penilaian ekspresif. Untuk
10. Guru dapat mendeteksi variable afektif siswa antara kejujuran, ketekunan,
dan keterampilan guru; (3) Memerlukan banyak biaya; (4) Memerlukan adanya
16
jaringan yang erat antara siswa, guru, sekolah dan keluarga; (5) kebijaksanaan
pihak sekolah yang telah menetapkan model asessmen lain dalam proses evaluasi
B. Hipotesis Tindakan
17
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIIIB SMP Negeri 5 Gantarang
orang.
rangkuman, tes chek up, kuis, tes unit siklus I dan tes unit sisklus II.
18
3. Faktor psikomotorik siswa adalah tujuan yang berhubungan dengan
D. Prosedur Penelitian
Prosedur kerja penelitian tindakan ini adalah kelas dirancang atas dua
siklus, yaitu :
pertemuan sebagai proses pembelajaran dan 1 kali pertemuan sebagai tes unit
siklus I.
sebagai proses pembelajaran dan 1 kali pertemuan sebagai tes unit siklus II.
Sesuai dengan hakikat penelitian tindakan, maka pada penelitian ini siklus
Gambaran Siklus I
a. Tahap perencanaan
19
2. Melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing mengenai rencana teknis
penelitian.
asessmen, kisi-kisi instrumen unit tes, alternatif jawaban tes chek up,
b. Tahap tindakan
pelajaran.
5. Guru memberi tes rangkuman setiap dua kali pertemuan tatap muka.
6. Pada setiap akhir pembelajaran sub pokok bahasan guru memberi tes
20
8. Pemberian skor sebagai bentuk hasil pengukuran semua tes yang diberikan
c. Observasi
2. Hasil tindakan dievaluasi dengan pemberian tes unit siklus I pada akhir pokok
bahasan.
d. Tahap refleksi
Dari hasil observasi dan hasil evaluasi direfleksi untuk melihat sejauh
peningkatan hasil belajar pada tiap pokok bahasan. Hal-hal yang dianggap belum
berhasil atau memiliki kekurangan dalam hal peningkatan dari unsur kognitif,
afektif dan unjuk kerja akan diberi remedial, kemudian ditindak lanjuti pada
Gambaran Siklus II
Kegiatan yang dilakukan pada siklus dua ini sama dengan kegiatan yang
dilakukan pada siklus I dan mengadakan perbaikan sesuai dengan hasil refleksi
a. Tahap perencanaan
21
Sebelum melalui siklus II peneliti terlebih dahulu mengkaji hal-hal yang
pertemuan. Bagi siswa yang dianggap masih memiliki kekurangan dalam hal
b. Tahap tindakan
1. Guru memberi motivasi yang besar pada diri siswa sehingga siswa
memiliki kekurangan.
4. Guru memberi penghargaan akan usaha yang dilakukan oleh siswa selama
sebagainya.
c. Observasi
Secara umum tahap observasi ini sama dengan kegiatan yang dilakukan
pada siklus I
d. Tahap refleksi
22
E. Teknik Pengumpulan Data
a. Sumber data
Sumber data penelitian ini adalah siswa kelas VIIIB SMP Negeri 5 Gantarang
Kabupaten Bulukumba.
b. Jenis data
Jenis data yang diperoleh dari sumber data adalah data kuantitatif dan data
kualitatif, yaitu :
1. Lembar observasi untuk data tentang siswa selama kegiatan proses belajar
mengajar.
F. Teknik Asesmen
Asesmen pada tiap-tiap tugas portofolio ini mengacu pada rubrik asesmen
sebagai berikut:
23
Tabel 3. Rubrik Penilaian
Skala Penilaian
No Jenis Tes
Skor Kategori
1. Rubrik Pekerjaan Rumah 0 Tugas PR tidak dikerjakan
1 Tugas PR dikerja, jawaban salah semua
Lebih banyak tugas PR dikerjakan,
2
umumnya jawaban salah atau tidak lengkap
Hampir semua tugas PR, beberapa jawaban
3
salah atau tidak lengkap
Tugas PR dikerjakan semua, hampir semua
4
jawaban benar
Tugas PR dikerjakan semua, jawaban
5
sempurna
2. Rubrik Rangkuman 1 Jawaban benar < 60%
2 60% jawaban benar < 70%
3 70% jawaban benar < 80%
4 80% jawaban benar < 90%
5 Jawaban benar 90%
3. Rubrik Check-Ups 1 Skor unit tes < 40
2 40 jawaban benar < 60
3 60 skor rata-rata < 80
4 80 skor rata-rata < 100
5 Skor rata-rata = 100
4. Rubrik Unit Tes 1 Skor unit tes < 55
2 55 skor rata-rata < 70
3 70 skor rata-rata < 85
4 85 skor rata-rata < 100
5 Unit tes dikerja dan jawaban benar semua
5. Rubrik refleksi* 1 Bila tugas tidak dikerjakan
2 Hanya satu point terpenuhi
3 Hanya dua point terpenuhi
4 Hanya tiga point terpenuhi
5 Bila semua point terpenuhi
6. Rubrik asesmen akhir 5 Skor rata-rata berbobot < 1,5
6 1,5 Skor rata-rata < 2,5
7 2,5 Skor rata-rata < 3,5
8 3,5 Skor rata-rata < 4,5
9 4,5 Skor rata-rata < 5
10 Skor rata-rata berbobot = 5
Catatan:
Rubrik Point 5
Pekerjaan rapi
24
Mudah dibaca
Menarik untuk dibaca,
Disertai contoh solusinya
tiap hasil pencapaian kompetensi dasar yang dikelompokkan pada tiga aspek,
H. Indikator Keberhasilan
25
Yang menjadi indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas (classroom
action research) bila nilai rata-rata pada tiap aspeknya dari siklus I meningkat
pada siklus II serta memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah
DAFTAR PUSTAKA
Hasibuan, J.J dan Moedjiono. 2008. Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya.
Sudjana,Nana. 1996. Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung : Sinar Baru Algensindo.
26
Ratumanan, Tanwey Gerson. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Surabaya : Unesa
University Press.
PROPOSAL
Oleh
SAPIR
10536 1147 05
27
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2009
28