A31116029
1. Jawaban :
a) Bill of lading merupakan kontrak tertulis mengenai penerimaan dan pengiriman
barang antara pembawa dan penjual. Bill of lading biasanya dikirimkan secara
elektronik, dan secara otomatis akan membuat faktur penjualan yang terkait serta
ayat jurnal dalam jurnal penjualan. Kegunaan dari bill of lading yang dikirim
oleh penjual adalah sebagai signal penagihan piutang kepada pelanggan.
b) Faktur Penjualan adalah dokumen yang menunjukan deskripsi dan kuantitas
barang yang dijual, harga, ongkos angkut, asuransi, syarat, dan data yang relevan
lainnya. Kegunaanya adalah sebagai bukti transaksi telah terjadinya penjualan
barang dagang an secara kredit.
c) Memo Kredit adalah dokumen yang mengindikasikan pengurangan jumlah dari
pelanggan akibat return barang atau pengurangan harga. Momo kredit menjadi
pengurang dalam piutang usaha. Kegunaan memo kredit sebagai bukti
pengurangan jumlah atau kuantitas pesanan dari pelanggan akibat pengembalian
barang (return) atau karena pengurangan harga.
d) Remmitance advice adalah dokumen yang dikirimkan kepada pelanggan dan
biasanya dikembalikan lagi kepada penjual beserta pembayaran kas. Remmitance
advice menunjukan nama pelanggan, nomor faktur penjualan dan jumlah faktur.
Digunakan sebagai catatan kas yang diterima untuk memungkinkan kas
tersebutdapat segera disetor dan untuk memperbaiki pengendalian atas aktiva.
e) Laporan bulanan adalah dokumen yang dikirmkan melalui surat atau secara
elektronik kepada setiap pelanggan yang menunjukan saldo awal piutang
usahanya, jumlah dan tanggal setiap penjualan, pembayaran kas yang diterima,
memo kredit yang diterbitkan, dan saldo akhir yang jatuh tempo. Intinya,
kegunaan dari laporan bulanan sebagai salinan dari bagian file induk piutang
usaha pelanggan.
2. Jawaban :
Persetujuan kredit dari pihak yang berwenang sangat penting karena
mempengaruhi kondisi keuangan perusahaan dimasa datang. Jika pemberian
persetujuan kredit lemah, akibatnya akan menghasilkan piutang ragu-ragu yang
kemudian dapat menjadi piutang tak tertagih.
Pengaruh pengendalian yang mencukupi dlam fungsi kredit terhadap akumuasi bukti
auditor, hasilnya akan baik karena didukung oleh bukti yang cukup dan sebagai
pertimbangan dalam meyakinkan auditor dalam memberikan pernyataan wajar atas
laporan keuangan, serta bebas salah saji.
3. Jawaban :
>Pengujian pengendalian atas transaksi penjualan dirancang untuk memverifikasi
kefektifannya. Contoh, jika pengendalian internal adalah untuk menanda tangani
pesanan pelanggan setelah kreditnya disetujui, pengujian pengendalian adalah untuk
memeriksa apakah pesanan pelanggan telah ditandatangani dengan benar.
>Pengujian substantif atas penjualan yang tepat relatif lebih sulit karena sangat
bervariasi tergantung pada situasinya. Untuk mencatat penjualan yang terjadi, auditor
mempertimbangkan tiga jenis salah saji yang mungkin terjadi :
a) Penjualan dimasukkan dalam jurnal sementara pengiriman tidak pernah
dilakukan. Auditor dapat memvouching ayat jurnal tertentu dalam jurnal
penjualan ke salinan pengiriman dan dokumen pendukung lainnya yang terkait
untuk memastikan bahwa penjualan tersebut benar-benar terjadi.
b) Penjualan dicatat lebih dari satukali. Auditor dapat mereview secara numeris
daftar transaksi penjualan yang dicatat untuk melihat adakah nomor yang
terduplikat. Dan juga menguji pembatalan dokumen yang tepat yang
kemungkinan dokumenpngeiriman tersebut akan digunakan untuk mencatat
penjualan lainnya.
c) Pengiriman dilakukan kepada pelanggan fiktif dan dicatat sebagai penjualan.
Auditor dapat menelusuri informasi tentang pelanggan pada faktur penjualan ke
file induk pelanggan. Jenis salah saji satu dan dua disebabkan oleh kesalahan dan
kecurangan, sementara jenis yang terakhir selalu disebabkan oleh kecurangan.
4. Jawaban:
Untuk mencegah kecurangan, manajemen harus menolak akses ke kas bagi
siapapun yang bertanggung jawab memasukkan infromasi trasaksi penjualan dan
penerimaan kas kedalam komputer. Tugas yang paling penting yang harus
dipisahkan adalah fungsi pemberian kredit harus dipisahkan dari fungsi penjualan,
karena pengecekan kredit ditujukan untuk mengatasi kecendrungan alami dari para
personil penjualan untuk mengoptimalkan volume meskipun dengan beban
penghapusan piutang tak tertagih yang tinggi.
5. Jawaban :
Pemberian nomor terhadap dokumen pengiriman dan faktur penjualan akan
memudahkan auditor dalam pengujian pengendalian ketika memeriksa kembali dan
meyakinkan diri bahwa tidak ada dokumen dengan nomor yang sama, tentunya hal
tersebut sangat bermanfaat mencegah salah saji dalam penjualan, serta memudahkan
auditor dalam melakukan pengauditan.
6. Jawaban :
Tujuan audit siklus pembelian dan pembayaran adalah:
PEMBUATAN ORDE PEMBELIAN
a. Permintaan Pembelian
b. Orde Pembelian
PENERIMAAN BARANG DAN JASA
PENGAKUAN KEWAJIBAN (UTANG)
a. Faktur dari Pemasok
b. Memo Debet
c. Voucer
d. File Transaksi Pembelian
e. Jurnal Pembelian
f. Master File Utang Usaha
g. Daftar Utang Usaha
h. Laporan dari Pemasok.
PENGOLAHAN DAN PENCATATAN PENGELUARAN KAS
a. Check
b. File Transaksi Pengeluaran
c. Jurnal Pengeluaran Kas
7. Jawaban :
Tugas auditor utk menilai kewajaran dari nilai hutang-hutang yg dianggap lunas oleh
klien atau yg nilainya tidak wajar. Misalkan ada hutang usaha yg bersaldo nol, maka
auditor akan melakukan konfirmasi kepada pihak ketiga yg dikenal dgn nama zero
balanced confirmation. Tujuan dari zero balanced confirmation yakni untuk menguji:
Penghilangan pemasok dari daftar hutang usaha
Penghilangan tranksaksi
Salah saji saldo akun
Lewat cara ini auditor akan menemukan kemungkinan salah saji dr saldo hutang yg
bernilai nol. Setelah mendapat konfirmasi dari pihak ketiga lalu auditor menghitung
Saldo Per Audit dan dibandingkan dgn Saldo Per Book, maka timbullah selisih kurang
atau lebih dan dibuat Adjustment Entry nya. Jika terjadi selisih kurang maka akan
menambah saldo hutang usaha dan jika terjadi selisih lebih maka akan mengurangi saldo
hutang usaha.lagi pula untuk melihat tingkat kepercayaan lebih mudah untuk melihat
hutang daripada piutang jika hutang nol bias berarti bagus kalau itu benar tapi jika
piutang nol ataupun sangat tinggi tidak terlalu mempengaruhi klien kalau tidak terlibat
langsung dengan piutang tersebut.
8. Jawaban :
Keberadaan
Kelengkapan
Hak dan kewajiba
Alokasi
Pengungkapan dan penyajian
9. jawaban :
a. - Sifat siklus produksi ialah mengubah bahan baku menjadi barang jadi.Siklus ini
meliputi perencanaan dan pengendalian tentang jenis dan jumlah barang yang
diproduksi,tingkat persediaan yang harus diselenggarakan dan transaksi-transaksi
serta kejadian-kejadian yang bersangkutan dengan proses produksi.
- Saat bahan baku diminta untuk produksi, dan berakhir ketika barang yang
diproduksi ditransfer ke barang jadi
b. Siklus pengeluaran dalam hal pembelian bahan baku dan berbagai pengeluaran
biaya overhead , Siklus personalia dalam hal terjadi pengeluaran biaya tenaga
kerja produksi dan Siklus pendapatan dalam hal penjualan barang jadi
10.Jawaban :
Penilaian atau Pengalokasian Biaya gaji dan upah serta biaya PPh karyawa telah dihitung
dengan teliti dan telah dicatat
Penyajian dan Pengungkapan Biaya gaji dan upah serta biaya PPh karyawan telah
diidentifikasi dan dikelompokkan dengan benar dalam
laporan rugi-laba
Adapun prosedur analitis yang biasa digunakan dalam audit siklus personalia antara lain:
KASUS AUDIT
c.bukti apakah yang biasa digunakan auditor untuk mengungkapkan kecurangan ini?
jawaban :
b. Kelemahan pengendalian internal yang tidak serius atau kelemahan kecil mungkin
diidentifikasi selama audit. Ini mungkin merupakan hasil wawancara dengan manajemen dan
pegawai, pengamatan terhadap bekerjanya pengendalian internal, pelaksanaan prosedur audit
selanjutnya, dan segala bentuk informasi yang diperoleh. Merupakan maslaah kearifan
profesional untuk menentukan apakah kelemahan pengendalian internal sedemikian pentingnya
untuk dilaporkan kepada manajemen dan TCWG. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan auditor
dalam menilai berapa parahnya kelemahan pengendalian internal adalah sebagai berikut:
· Dampak kelemahan itu pada salah saji material dalam laporan keuangan.
· Kemungkinan kelemahan itu pada salah saji material dalam laporan keuangan di kemudian
hari.
· Kerentanan aset atau utang terhadap kerugian atau kecurangan.
· Subjektivitas atau kompleksitas dalam menentukan angka estimasi, seperti nilai wajar (fair
value)
· Volume kegiatan yang sudah atau akan terjadi dalam saldo akun atau jenis transaksi yang
terekspos oleh kelemahan pengendalian internal.
· Pentingnya pengendalian intern dalam proses pelaporan keuangan.
· Apa sebabnya dan berapa sering terjadinya penyimpangan/ exceptions karena kelemahan
pengendalian internal.
· Keterkaitan antara kelemahan pengendalian internal dengan kelemahan pengendalian internal
lainnya.