Anda di halaman 1dari 226

SINGA BETINA

BANGKIT
Bangkit dan Ubah Dunia Sekeliling Anda

L I S A    
BEVERE
Lioness Arising (Singa Betina Bangkit) by Lisa Bevere © 2012 Messenger International

www.MessengerInternational.org

Originally published in English

Additional resources in Bahasa Indonesia are available for free download at:

www.CloudLibrary.org

To contact the author: LisaBevere@ymail.com

Printed in Indonesia

Singa Betina Bangkit oleh Lisa Bevere © 2012 Messenger International


www.MessengerInternational.org
Diterbitkan pertama kali dalam Bahasa Inggris
Bahan-­bahan tambahan dalam Bahasa Indonesia tersedia untuk diunduh secara gratis
dari: www.CloudLibrary.org
Untuk mengontak penulisnya: LisaBevere@ymail.com
Penerjemah: Slamat Parsaoran Sinambela
Layout: Budi Wilken Siahaan
Dicetak di Indonesia

Kutipan ayat Kitab Suci yang tidak diberi keterangan diambil dari Alkitab © 1974, 1993

dan Perjanjian Baru TB Edisi 2 © 1997 terbitan Lembaga Alkitab Indonesia. Kutipan ayat

Kitab Suci yang diberi keterangan (FAYH) diambil dari Firman Allah Yang Hidup. © 1989

oleh Yayasan Kalam Hidup. Kutipan Kitab Suci yang diberi keterangan (BIS) diambil dari

Alkitab Bahasa Indonesia Sehari-­hari © Lembaga Alkitab Indonesia.


Kepada semua saudariku singa betina
Yang merasakan sesuatu yang menggairahkan
di dalam dirinya, yang liar, dahsyat, dan indah.

Anda memesona.
Anda lahir demi sekarang ini.
Jangan takut pada kekuatanmu, persoalanmu,
pengetahuanmu. Bangun dan bangkitlah!
Beranilah menghadapi maksud rancangan
ketika Anda diciptakan.
Daftar Isi
1. Membangunkan Singa Betina ...................................................... 1

2. Kekuatan yang Tak Terlihat.......................................................... 17

3. Bangkit dan Membahayakan........................................................ 35

4. Ketakutan dan Ketakjuban........................................................... 55

5. Kekuatan untuk Melayani............................................................ 75

6. Di Bawah Misi yang Sama............................................................ 89

7. Memberi Salam dan Merawat...................................................... 113

8. Sifat Strategis.................................................................................. 129

9. Hidup dalam Terang, Berburu dalam Gelap............................. 151

10. Berjalan bersama Sang Singa Jantan............................................ 185

11. Dari Bisikan ke Auman.................................................................. 201

Daftar Organisasi............................................................................219

Catatan-­catatan .............................................................................. 221


1

Membangunkan Singa Betina


Alam tercipta untuk berkonspirasi dengan
semangat memerdekakan kita.

RALPH  WALDO  EMERSON

1 994. Malam itu tak berbeda seperti malam-­malam lainnya.


Saya tidur lebih larut daripada biasanya setelah setengah mati
merapikan rumah. Saya sedang hamil dan tiap hari mengurus tiga anak
laki-­laki. Karena itu begitu berbaring di tempat tidur, saya langsung
pulas. Saya hanya akan terjaga bila mendengar bunyi alarm, suara
anak-­anak atau merasakan sinar matahari pagi menembus kamar saya.
Namun malam ini saya tidur dan terjaga karena sebuah hentakan yang
membangunkan kesadaran saya.
Saya mengalami mimpi yang tak biasa namun nyata. Menyebutnya
mimpi kedengaran seolah-­olah peristiwa itu terjadi ketika saya tidur
atau setengah sadar. Bukan seperti itu. Saya biasa bermimpi tetapi tidak
senyata dan sedahsyat ini. Dalam mimpi saya ini, saya sangat sadar. Di
hadapan saya terbentang sebuah pemandangan yang sepertinya dalam

1
Singa Betina Bangkit

waktu dan tempat yang berbeda. Saya merasa tidak menapak di bumi.
Saya berdiri di alam surga, tempat yang dipenuhi cahaya namun tak
menyilaukan.
Sinar kemilau itu ada di mana saja dan muncul dari apa saja. Tak
ada halimun atau bayangan. Seluruhnya hanya warna kemegahan.
Warna-­warni hidup yang memenuhi seluruh ruang. Warna-­warna itu
padat dan saya tak bisa membandingkan dengan warna yang ada di
dunia. Pigmen-­pigmen warna itu berlapis dan banyak dimensi. Untuk
beberapa alasan, saya paling ingat warna seperti ungu tua (tetapi tidak
serupa warna ungu kita di dunia) dan biru (tidak serupa warna biru kita
di dunia). Tak ada ujung, tak ada sudut, tak ada batas di atas kepala.
Namun warna-­warna itu menjadi latar yang menutupi. Lalu ada satu
panggung yang meninggi terbuat dari batu yang berwarna krem. Dan
di atasnya berbaring singa betina berwarna emas.
Singa betina itu sungguh elegan. Dia tampak agung, kuat, dan
mewah. Tubuhnya tak bergerak tetapi saya bisa pastikan dia sungguh-­
sungguh hidup. Bahkan dia lebih bertenaga daripada binatang apa pun
yang pernah saya lihat. Kepalanya tegak namun tak terlihat tegang.
Dua kaki depannya terentang di hadapannya. Bulu dan matanya
bersinar keemasan. Dari keseluruhan dirinya yang tanpa cacat dan
berlapis kuning kecokelatan itu, saya melihat setiap lengkung ototnya
membentuk sempurna. Singa betina yang penuh pesona ini bergeming,
kokoh, nyata, lebih hidup daripada singa betina di bumi. Saya sedang
memperhatikan satu prototipe surga.
Terukir pada bagian depan panggung itu kata dan huruf romawi:
Bilangan XXIII.
Berlawanan dari situasi singa betina ini, saya merasa diri saya
transparan, tak bermakna, dan terasing. Saya seperti terpisah dari
tubuh saya. Saya pun tak sadar sedang hamil. Tetapi saya sadar bahwa
saya berada di sana untuk memperhatikan dan melihat, mengamati
dengan baik-­baik. Saya mempelajari sesuatu yang belum saya sadari.
Saya merasa penting untuk menangkap bobot perbandingan yang saya
rasakan. Meski saya berada sendirian dengan singa betina itu, tetapi
saya tak merasa tertekan atau terancam. Saya hanya memandang
dengan penuh takjub. Saat melakukan itu, roh saya seakan menjadi
lapang dan saya merasa terhubung dengan semua yang saya lihat. Saya
menyerap keadaan sekeliling semampu yang saya bisa. Konsentrasi
saya berpindah, saya menatap pada kedua mata singa betina itu.

2
Membangunkan Singa Betina

Ketika itulah saya mendengar suara yang sepertinya datang dari


belakang saya, berbunyi: Dengan lahirnya anak laki-­laki ini, kamu
akan membangkitkan singa betina.
Dalam cahaya emas yang memudar, keagungan dan ketakjuban
itu lalu menghilang. Yang saya tahu setelah itu hari sudah pagi dan
saya menjadi sadar sepenuhnya. Seluruh indra saya sangat sadar. Saya
tidak merasa takut atau terkejut. Apa yang baru saja saya lihat? Seiring
berjalannya waktu, saya yakin bumi ini adalah bentuk bayangan atau
sebagian wahyu yang otentik yang terbatas waktu, dari keseluruhan
surga yang kekal.

Bangkit Seperti Singa Betina


Saat saya berbaring pada saat fajar kelabu, terjaga, jantung berdebar,
dan tubuh gemetar. Saya merasakan Allah telah menyampaikan visi
singa betina kepada saya untuk menyatakan sesuatu yang mudah
luput akibat rutinitas keseharian. Saya mengarahkan perhatian saya
kepada-­Nya. Saya mendengarkan dengan segenap panca indra saya.
Kamar saya nampak pucat dan kosong, sangat polos dibandingkan
dunia warna yang baru saja saya tinggalkan. Suara pagi bumi terdengar
senyap dibanding suara nyaring dan jernih di dunia yang lain. Saya
terdiam, takut bergerak, dan kehilangan sisa penglihatan visi itu. Saya
menutup mata. Ya, semuanya masih nampak jelas dalam benak saya.
Singa betina itu, panggung itu, tulisan itu, warna-­warni pada latar dan
suara itu.
Waktu terus berlalu. Debur di jantung saya mereda. Tubuh saya
kini tenang. Lalu saya membuka mata. Rasa penasaran memenuhi
kepala saya ketika mengingat tulisan pada bagian depan panggung
tadi. Saya meraih Alkitab dan menariknya ke tempat tidur. Pikiran
saya sibuk bertanya-­tanya. Apakah angka itu berhubungan dengan
pasal atau ayat? Jika iya, apa maksudnya Bilangan pasal 23? Saya
membolak-­balik halaman demi halaman. Hati saya tenggelam ketika
saya memperhatikan catatan penerjemah di Alkitab itu tentang nubuat
Bileam. Saya tahu dia seorang nabi yang tepat, namun kurang dihargai.
Saya terus membaca. Saya tak merasakan sesuatu pun yang mengugah
sampai saya tiba pada ayat 19.

Allah bukanlah manusia sehingga Ia berdusta.

3
Singa Betina Bangkit

Bukan anak manusia sehingga Ia menyesal.


0DVDNDQ,DEHUÀUPDQGDQWLGDNPHODNXNDQQ\D"
Atau berbicara dan tidak menepatinya?
Ketahuilah, aku mendapat perintah untuk memberkati;;
Dan apabila Dia memberkati,
Maka aku tidak dapat membalikkannya!
Tidak ada ditengok kepincangan di antara keturunan Yakub;;
Dan tidak ada dilihat kesukaran di antara orang Israel.
Tuhan, Allah mereka, menyertai mereka;;
Dan sorak-­sorak karena Raja ada di antara mereka.
Allah yang membawa mereka ke luar dari Mesir;;
Adalah bagi mereka seperti tanduk kekuatan lembu hutan,
Sebab tidak ada mantera yang mempan terhadap Yakub;;
Ataupun tenungan yang mempan terhadap Israel.
Pada waktunya akan dikatakan kepada Yakub,
Begitu juga kepada Israel,
Keajaiban yang diperbuat Allah (Bilangan 23:19–23)

Kalimat ini tentang kesetiaan Allah. Janji-­janji-­Nya pasti dan dapat


dipercaya. Berkat-­berkat-­Nya tak dapat diubah. Karena kesetiaan
Allah, bangsa Israel memiliki masa depan yang aman dan bebas dari
pengaruh-­pengaruh cemar dan sihir atau kutukan yang mengikat.
Semuanya serba meyakinkan, tetapi ayat berikut ini terasa menyumbat.

Lihat, suatu bangsa yang bangkit seperti singa betina,


Dan yang berdiri tegak seperti singa jantan.
Yang tidak membaringkan dirinya,
Sebelum ia memakan mangsanya,
Dan meminum darah dari yang mati dibunuhnya (Bilangan 23:24)

Dengan gemetar saya mengulang dengan hati-­hati membaca


kalimat-­kalimat yang berani ini: bangkit seperti singa betina, berdiri
tegak seperti singa jantan. Metafor yang liar itu mengena pada diri saya.
Saya dapat membayangkan: singa jantan dan singa betina, bangkit di
atas rumput. Ketika mereka bangkit, dinamika dataran kosong itu
berubah. Yang tadinya tenang menjadi setrum listrik. Setiap makhluk
merasakan perubahan sikap tubuh singa jantan itu dan mengawasi
dengan saksama. Singa-­singa emas itu bangkit, merentangkan dirinya,
menantang udara, mengamati wilayah kekuasaan mereka, siap

4
Membangunkan Singa Betina

bertindak. Mungkin mereka lapar. Mungkin mereka terusik dengan


hadirnya musuh yang melanggar batas teritori mereka. Ini saatnya
menjelaskan bahwa kehadiran mereka telah diketahui
Sekali mereka bangkit, ketegangan muncul, sampai gerak-­gerik
mereka mereda kembali. Jika singa-­singa itu menjadi tak sabar, makhluk-­
makhluk lain takkan tenang sampai singa-­singa itu memerangi musuh-­
musuhnya atau menyenangkan diri sendiri, lalu berpindah tempat.
Saat mereka bangkit, saya merasa kekuatan mereka juga
menggetarkan jiwa saya. Siapa tak terpesona dan tertawan memandang
singa jantan atau singa betina bergerak dari singgasananya? Sesuatu
yang menakjubkan untuk diperhatikan. Tetapi apa arti semua ini bagi
saya? Apa hubungan saya dengan kekuatan liar keemasan ini?
Sementara gambaran itu menggetarkan saya, timbul juga semacam
perasaan tak senang dalam diri saya. Saya suka gagasan singa-­singa
betina berbaring santai di bawah sinar matahari sementara anak-­
anak mereka bermain-­main. Namun kesan mereka sebagai pemburu
dan pembunuh, menakutkan saya dan membuat saya benci. Saya
pernah menonton National Geographic atau Wild Kingdom, dan saya
memalingkan pandangan ketika sekelompok kucing besar itu menyeret
Impala (Kijang Afrika) dan Kuda Zebra.
Ketika pikiran itu membersit dalam benak, saya teringat lagi
perkataan pada malam visi itu: “Dengan lahirnya anak laki-­laki ini,
kamu akan membangkitkan singa betina.” Apa maksudnya? Saya tak
melihat keterkaitan antara singa betina yang kuat dan berani dengan
perempuan hamil yang berbaring di tempat tidur. Dengan menyebut
saya singa betina, sungguh menggelikan. Saya suka makan tahu.
Saya setengah vegetarian. Saya bukan predator haus darah. Saya
selalu ketakutan dengan apa saja di luar kekuasaan saya. Saya cepat
terintimidari oleh orang banyak yang saya temui. Saya juga merasa
perempuan-­perempuan kuat dan dominan itu menakutkan.
Kehamilan saya kali ini agaknya seperti sebuah permohonan maaf
yang resmi. Ketika berdoa menggebu-­gebu beberapa bulan sebelum
hamil, saya menyingkirkan semua keluhan dan berkata kepada Allah,
”Baiklah, Tuhan. Aku ini milikmu! Jadilah seperti yang Kau kehendaki
dalam hidupku. Aku akan melaksanakan apa saja yang Kau inginkan.
Bahkan aku mau berbicara kepada perempuan-­perempuan kalau itu
yang Kau inginkan.” Meski pada waktu itu sebenarnya belum terpikir
apa yang akan saya katakan.

5
Singa Betina Bangkit

Ketika kemudian saya hamil, semua pikiran itu hilang. Saya


bayangkan tuntutan dan kepatuhan saya seperti ujian -­ seperti kerelaan
Abraham mengorbankan anaknya, Ishak. Mungkin saya mendapat
bonus karena telah merasa rela dan saya tak perlu meneruskan janji
saya.
Tetapi dengan adanya penglihatan singa betina ini, janji sebelum
saya hamil itu tampaknya tetap berlaku. Dan apakah ini maksudnya
tentang anak laki-­laki?
Selama hamil saya merasa akan melahirkan bayi perempuan. Tiap
orang yang bertemu dengan saya pun berkata bayi dalam kandungan
saya adalah perempuan. Tak pernah seorang pun berkata kemungkinan
laki-­laki. Satu-­satunya yang menyembunyikan rahasia tentang laki-­laki
adalah saya sendiri.
Saya menggeleng-­gelengkan kepala karena tak percaya. Jika
penglihatan ini benar, saya akan membentuk diri serupa singa betina.
Pastinya orang lain pun bisa melihat perubahan ini. Namun visi ini
perlu penegasan yang serius.

Mencari Penegasan
Beberapa minggu berlalu. Kemudian seorang perempuan penginjil
yang sangat saya hormati mengunjungi kota kami. Saya punya
kesempatan seperti ini. Dia mengundang saya dan seorang teman lain
yang juga hamil untuk makan siang bersama. Teman saya itu wanita
pebisnis yang berhasil. Ia mempunyai pengalaman yang radikal ketika
ia menjadi orang percaya. Dia mengguncangkan Asia dengan Injil yang
dia beritakan. Mungkin visi singa betina itu dimaksudkan untuk dia... Iseng-­
iseng saya memutuskan untuk menceritakan gagasan ini ketika makan
siang nanti. Saya ingin tahu bagaimana tanggapannya.
Pertemuan kami jatuh pada satu siang yang cerah di Winter Park,
Florida. Kami berjalan-­jalan sebentar. Akhirnya, makan siang. Saya
bertanya-­tanya dalam hati bagaimana mulai menceritakan tentang
singa betina itu. Saat kami makan, pembukaan ke arah singa betina itu
muncul.
Teman saya yang sedang hamil itu berkata bahwa janin di dalam
perutnya adalah perempuan. Si penginjil menanggapi dengan girang,
berkata bahwa bayi saya pun akan perempuan.

6
Membangunkan Singa Betina

“Bagaimana kalau laki-­laki?” tanya saya.


Dia tampak terkejut mendengar saya berkata seperti itu. Dia berkata
bayi saya perempuan ada alasannya. Saya sudah punya tiga anak laki-­
laki. John, suami saya, berharap kali ini lahir anak perempuan. Saat itu
saya putuskan untuk menceritakan penglihatan singa betina itu dan
menegaskan bahwa bayi dalam kandungan saya adalah laki-­laki.
Saya tak yakin perkataan saya masuk akal. Memang itu tak masuk
akal. Saya sendiri pun tak merasa yakin betul. Saya tahu visi itu
nyata tetapi saya gugup. Saya mengabaikan keterkaitan saya dengan
gambaran singa betina itu. Saya terus berbicara, berusaha menjelaskan
perjumpaan itu. Namun, bagaimana saya berharap mereka paham
kalau saya sendiri pun bingung? Kebingungan saya itu tercermin pada
wajah mereka yang mengerut, memperhatikan saya saat berbicara.
Menyadari saya akan menemui jalan buntu, saya berhenti berbicara.
Setelah itu ada jeda yang panjang dan suasana menjadi aneh. Tak
lama penginjil itu menatap saya, berkata, “Kapan bayinya lahir?”
“Sepuluh Oktober,” jawab saya malu-­malu, lega karena akhirnya
saya berbicara sesuatu yang masuk akal sekarang.
Lalu dia menyandarkan dirinya ke belakang kursinya, menggeleng-­
gelengkan kepalanya, dan berkata dengan suara percaya diri, “Tidak,
tak mungkin singa betina kalau begitu.”
Saya ingin sekali berseru, “Setuju!” tetapi karena geli, saya
mengangguk saja. Di satu pihak saya lega, namun di pihak lain saya
merasa agak terganggu, sangat malu, dan mungkin juga terhina.
Apa maksudnya dengan melahirkan anak laki-­laki saya tak dapat
menjadi singa betina? Saat itu musim semi. Oktober tinggal lima
bulan lagi! Berapa lama sebenarnya waktu yang diperlukan seseorang
bertransformasi menjadi singa betina? Tapi, kenapa juga saya ceritakan
visi saya itu kepada mereka? Seharusnya saya menunggu saja sampai
melahirkan nanti.
Penginjil itu rupanya menangkap kebingungan saya, lalu berkata
lagi, “Masih banyak hal yang Allah perlu kerjakan di dalam dirimu.
Kamu akan terus sibuk sampai Oktober nanti.”
Ya, begitulah. Meski saya tak menyukai keterbukaan penginjil itu,
tetapi saya setuju dengan penilaiannya. Lalu percakapan kami kembali
normal. Saya tutup mulut, tak berbicara lagi. Saya biarkan pikiran-­
pikiran itu berpindah ke batin saya. Penginjil perempuan itu hanya

7
Singa Betina Bangkit

berkata apa yang tercermin secara jelas dari saya. Saya terganggu
karena keraguan dan rasa tidak aman. Bahkan suami saya berkata,
“Tak mudah hidup dalam pikiran-­pikiran kamu, Lisa. Ditambah lagi
dengan kekhawatiran dan ketakutan yang mengepung kamu.” Dia
benar. Rasanya pikiran itu makin rumit saja. Saya letih menjadi proyek
pemulihan jangka panjang ini.

Tak Ada Lagi Alasan


Bertahun-­tahun saya mencari-­cari alasan. Saya penderita kanker yang
bertahan hidup. Saya adalah ibu sederhana yang tinggal di rumah,
sibuk mengurus anak-­anak balita. Saya tak punya latar belakang yang
hebat. Apa mungkin Allah berpikir saya ditakdirkan menjadi lebih
dari semua itu? Adakah sesuatu yang kuat dan dahsyat di dalam diri
saya, menunggu dibangkitkan? Mungkin saya akan menggunakan
keberanian dengan baik. Bagaimanapun, bukankah saya seorang
petualang ketika masih muda? Dulu saya pernah bercita-­cita menjadi
entah pembunuh atau astronot.
Ya, saya ingin memulihkan kekuatan yang hilang karena berusaha
menyesuaikan diri sebagai istri pendeta dan seorang Kristen yang
manis. Saya siap sedikit merentangkan sayap dan bangkit dengan
kekuatan dan keindahan. Saya letih berpikir lemah dan rewel seperti
anak kecil. Saya capek meIihat nyeri pada masa lalu. Sudah waktunya
saya menghadapi tantangan. Saya senang karena suami saya seorang
yang bersemangat dan kuat. Tetapi saya lelah bersembunyi di belakang
semua itu. Saya letih karena melelahkan pikiran dengan begitu banyak
hal yang tak penting. Lelah karena saya telah berpura-­pura selama
ini. Mungkin visi singa betina itu yang saya perlukan sekarang! Lebih
daripada sekedar manis dan aman, saya siap untuk terlihat berani dan
fokus.
Saya menyetir pulang ke rumah setelah makan siang itu. Saya
memegang kemudi erat-­erat. Saya ingin mengkhayalkan atmosfer
singa betina di dalam mobil Honda Civic saya. Saya membuka kaca
jendela. Saya mendengarkan lagu rohani paling gres. Saya biarkan
angin dari luar meniup “tengkuk singa betina saya”. Kedengarannya
lucu kalau ingat peristiwa itu (lagipula sebenarnya singa betina tak
punya tengkuk). Dari kaca mata hitam Ray-­Ban yang berbentuk kucing,
saya memandang rambut ikal saya yang berwarna lewat kaca spion…

8
Membangunkan Singa Betina

Tapi, apa saya sedang melihat singa betina emas dengan rambut seperti ini?
Tak siap pada bulan Oktober? Ha! Saya akan tunjukkan kepada Anda! Saya
singa betina!
Setelah acara makan siang yang janggal itu dan penilaian yang
terus terang itu, juga serangkaian peristiwa lain, satu perubahan mulai
terlihat bentuknya. Satu tantangan sudah dikeluarkan.
Dengan lahirnya Arden Christopher, bayi laki-­laki saya, (namanya
berarti berapi-­api, tekun, yang diurapi), sesuatu di dalam diri saya
menjadi mengemuka. Meski tambah anak berarti tambah beban,
namun saya menjadi anak perempuan Allah yang mempunyai fokus.
Anda tahulah. Seperti kebanyakan ibu-­ibu rumah tangga, hubungan
saya dengan Tuhan agak terpaksa. Saya nyaris tenggelam dalam
rutinitas sehari-­hari. Saya terjebak dalam tuntutan daftar “harus” yang
terus bertambah tiap hari. Saya lupa siapa saya. Saya sering ragu-­ragu.
Dunia saya kecil, terpusat pada diri sendiri, terasing, nyaman sekaligus
tak efektif. Saya ingat nama saya, laki-­laki yang saya nikahi, siapa
anak-­anak saya, tetapi apa yang saya lakukan dan kepada siapa saya
bertanggungjawab, mengalihkan perhatian saya yang berstatus sebagai
anak perempuan Allah.
Ketika saya berjeda dari semua itu, Allah mulai membisikkan satu
kekuatan dan memanggil saya dengan nama yang berbeda. Bagi orang
lain nama saya melekat pekerjaan saya. Saya adalah ibu dari anak-­
anak saya, istri dari suami saya, istri seorang pendeta dengan umatnya.
Tetapi bagi Allah yang Mahatinggi, saya hanyalah anak perempuan-­
Nya. Ketika saya berfokus menjadi milik-­Nya dengan segenap arti,
kehidupan dan kekuatan mengalir dalam hari-­hari saya. Rasa tenang
memenuhi jiwa saya. Hati saya mengembang.
Setelah Arden lahir, saya mulai melangkah ke luar dari bayang-­
bayang rasa tidak aman, rasa takut, wilayah nyaman dan kegagalan
saya. Saya mulai menjangkau hal-­hal lain. Sambil mengurus Arden,
saya menulis buku pertama saya, Out of Control and Loving It! Menulis
membuat dunia lain terbuka bagi saya. Saya pergi ke luar negeri dan
bertemu dan berbicara kepada perempuan-­perempuan yang haus
akan kebenaran yang sejati. Saya menulis beberapa buku lain dalam
merespons rasa sakit dan kehausan dan kebutuhan mendesak tentang
kesehatan perempuan.
Waktu terus berjalan. Kami pindah dari Florida ke Colorado.
Sebelumnya rumah kami selalu hangat dan lembab karena sinar

9
Singa Betina Bangkit

matahari. Di tempat baru lebih dingin dan kering. Kepindahan ini


membuat kami lebih banyak diam di rumah dan duduk bersama. Kami
harus beradaptasi dengan cuaca yang berbeda. Beberapa kali saya
menyendiri dan dipanggil dengan sebutan singa betina. Namun saya
hanya sedikit membuat catatan. Saya tersenyum, merasa puas karena
sekarang saya bukan lagi seekor kucing rumah yang takut dan gugup.
Saya mengira penglihatan singa betina itu telah berlalu karena saya
merasa telah berubah.
Tetapi saya salah.

Ini Bukan Tentang Dirimu, Lisa


Musim gugur 2007. Singa betina itu mengunjungi saya lagi. Waktu itu
saya menjadi salah satu petugas pelayanan pada konferensi perempuan
di Selandia Baru, negara yang menakjubkan. Acara ini dipadati
banyak peserta. Begitu banyaknya sampai-­sampai gereja tuan rumah
mengadakan konferensi beberapa kali agar dapat mengakomodir
semua peserta.
Konferensi pertama diadakan di gereja. Setelah selesai kami bersiap
lagi untuk konferensi kedua yang akan diadakan di stadion kota
Auckland. Sesi baru akan dimulai. Para petugas sangat terampil
dalam memperhatikan setiap peserta. Mereka pekerja Firman yang
setia. Tetapi saat istirahat siang itu, saya merasa agak terganggu. Saya
gelisah tetapi entah apa sebabnya. Bukan karena saya tertekan harus
mempersiapkan diri. Untuk sesi kedua saya bisa mengulang apa yang
sudah saya bicakan pada konferensi pertama. Saya hanya merasa perlu
berdoa sebelum saya memulai sesi kembali. Seperti ada semacam
perlawanan. Saya tahu itu bukan dari peserta atau dari pembicara
lain atau dari gereja tuan rumah. Kami semua bekerja dengan satu
hati, dengan sikap menyembah, berkhotbah, dan memberi semangat
kepada para peserta yang seluruhnya perempuan. Tetapi saya merasa
ada sesuatu yang lain. Mungkin Allah sedang mencari perhatian saya.
Saya harus menyendiri sejenak untuk mencari tahu apa maksud semua
ini. Karena itu saya balik ke kamar hotel. Kamar saya menghadap
pemandangan pelabuhan kota Auckland.
Saya berjalan mondar-­mandir di kamar. Saya merentangkan
kedua lengan ke arah pelabuhan, memohon petunjuk Allah sambil
menyanyikan “Bersorak bagi Allah dengan Suara Kemenangan” dari

10
Membangunkan Singa Betina

iPod saya. Untuk menyiapkan hati, saya mengucap syukur kepada


Allah untuk berbagai hal. Saya baru selesai mengedit naskah buku
saya Nurture dan bersyukur karena proses menulis dan mengedit
telah selesai. Buat saya, menulis buku itu seperti melahirkan. Jadi, saya
berdoa, Terima kasih, Tuhan. Penulisan buku sudah selesai. Saya memuji
Tuhan lagi, berkata, setelah ini saya takkan menulis dalam waktu dekat!
Tiba-­tiba saya merasa Allah berbicara kepada roh saya. Aku mengerti
perasaanmu. Tapi maaf, Aku perlu kamu menulis lagi.
Apa? Tuhan perlu saya?
Allah meneruskan perkataan-­Nya. Aku akan mengaruniakan strategi
dari surga. Strategi-­strategi itu akan ditemukan dalam Firman-­Ku. Kau
takkan memiliki semua strategi itu dengan apa saja tetapi kau akan mengukur
semuanya. Kau harus menulis dan mencatat apa yang Kukatakan kepadamu
sehingga saat anak-­anak perempuan-­Ku berkumpul, mereka akan mendapat
potret yang utuh. Bila kau tak membawa potongan teka-­tekimu, potret itu
takkan lengkap.
Lalu tiba-­tiba singa betina itu ada lagi di hadapan saya.
Ketika saya melihatnya dalam kekuatan dan keindahan yang
dahsyat, saya mendengar suara: Aku berkata dengan lahirnya anakmu,
kamu akan membangkitkan singa betina. Aku tidak berkata kamulah singa
betina itu.
Mendengar itu saya memandang diri saya sendiri. Betapa terbatas,
bodoh, dan manusiawinya perspektif saya dulu. Suara itu kembali
berkata, Yesus adalah Singa dari Yehuda. Inilah saat pengantin-­Nya,
membangkitkan singa betina. Pelajari segala cara dan aspek singa betina.
Kemudian saya mendengar strategi pertama:
Singa-­singa betina berburu bersama.
Saya tercengang. Apakah saya sedang mendengarkan Firman Tuhan?
Apa maksudnya? Perempuan terbiasa dengan gagasan mereka kuat
dalam kewanitaan dan nilai dalam kapasitasnya merawat kehidupan.
Sekarang, Allah berbicara kepada saya untuk menyebut mereka singa
betina? Apakah ini sesuai?
Saya membatin, Apa mungkin Allah ingin membangkitkan sesuatu yang
dahsyat dan liar dalam diri perempuan-­perempuan Allah?
Kemudian tulisan Bilangan 23 muncul lagi dalam benak saya. Saya
lihat tulisan itu adalah perintah bagi perempuan Kristen untuk bangkit.

11
Singa Betina Bangkit

Saat itu juga saya berencana untuk belajar perihal singa betina dan
mencari kemiripannya dengan anak perempuan Allah. Selama dua
tahun saya melakukan riset, mengamati, dan menulis tentang singa
betina. Mulanya saya membuat keterkaitan antara perempuan dan
singa betina hanya dalam wacana tanpa membagikan visi yang Allah
berikan kepada saya. Namun seiring berjalannya waktu, saya sadar visi
itu bukan milik saya semata. Saya diperlihatkan singa betina bukan
karena saya anak kesayangan atau spesial atau saya sangat visioner.
Saya ditunjukkan semua itu karena Allah tahu satu kali saya akan
menjadi seseorang yang berbicara tentang hal tersebut.
Berulang kali saya menyampaikan frase “kamu akan membangkitkan
VLQJD EHWLQDµ 6HFDUD KDUÀDK VD\D VXGDK PHOLKDW GDPSDNQ\D EDJL
perempuan. Kadang-­kadang mereka menanggapi dengan air mata
berleleran seolah-­olah dirinya dibanjiri air. Saat lain napas mereka
menjadi sesak dan bernapas kaget-­kaget setelah menyadari, tak masalah
kalau ingin menjadi cantik dan dahsyat. Saya percaya tanggapan
mereka sangat positif karena di dalam setiap anak perempuan Allah,
tersembunyi domba dan singa betina sekaligus. Dan inilah waktunya
dia dibangkitkan.

Ketika saya memikirkan singa betina, saya tersenyum lebar. Saya


merasa bahagia. Saya menegakkan punggung dan berdiri lebih tegak.
Lebih daripada makhluk hidup lain, singa betina membuat saya bangga
menjadi perempuan. Tak ada keraguan mengenali kekuatannya. Saya
pun membayangkan tak ada makhluk lain yang membuat seorang
laki-­laki merasa lebih bangga daripada singa. Singa jantan adalah raja
hutan. Tak perlu bertanya siapa ratunya.

Lihat... dan Pelajari


Ini bukan pertama kalinya Allah meminta kita kembali pada
kesederhanaan tentang maksud penciptaan untuk memulihkan
perspektif kita. Yesus mengingatkan kita untuk memperhatikan bunga-­
bunga dan belajar dari semua itu. Allah memedulikan kita (lihat Matius
6:28;; Lukas 12:27). Sama juga, Langit menceritakan kemegahan Allah
dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-­Nya (lihat Mazmur
19:1;; Mazmur 50:6).

Langit memberitakan keadilan-­Nya,


Dan segala bangsa melihat kemuliaan-­Nya. (Mazmur 97:6)
12
Membangunkan Singa Betina

Keindahan ciptaan yang liar dan dahsyat ini tak lain sebuah jendela
yang menawarkan sekilas tentang Allah yang menciptakan kita. Kita
perlu membuka jendela ini dan mengizinkan keindahan Allah yang
tak terbatas dan tak tertahankan ini, untuk membangkitkan pesona
surgawi di dalam diri kita. Ketika kita membuka mata pada keajaiban
penciptaan, hal itu akan membangkitkan kerinduan kepada Allah.
Roh kita akan memberi respons terhadap apa yang dilihat. Ciptaan
memaklumkan, “Masih ada lagi! Lebih daripada sekedar yang dapat
dilihat. Lebih daripada sekedar yang dapat didengar. Lebih daripada
sekedar kefanaan manusia semata. Ada Allah yang Kekal yang duduk
di tempat yang maha tinggi.”
Yesus Kristus datang sebagai Anak Domba yang disembelih
sebelum peletakan dasar-­dasar dunia ini. Namun Kitab Wahyu juga
menyebutnya sebagai Singa:
Lalu berkatalah satu dari tua-­tua itu kepadaku, “Jangan
engkau menangis! Sesungguhnya, Singa dari suku Yehuda,
yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka
gulungan kitab itu dan membuka ketujuh materainya.”
(Wahyu 5:5)

Dia adalah Singa kita dan Anak Domba kita. Saya penasaran,
apakah kedua ilustrasi yang berlawanan itu dapat digabungkan?
Alkitab versi The Message mengatakan singa dari Yehuda ini “dapat
menyobek tujuh meterai.” Yohanes, penulis Kitab Wahyu, menangis
karena setelah mencari di semua kolong langit, bumi, bahkan dunia di
bawah, tak satu pun ditemukan layak untuk membuka ketujuh meterai
dan mulai melakukan pernyataan. Lalu tua-­tua di dekat Yohanes
mendorongnya untuk melihat, karena ada wahyu tentang Singa dalam
Anak Domba kita. Hanya Dia yang layak dan memprakarsai pekerjaan
untuk membuka materai.
Menyobek atau mencarik adalah tindakan kasar. Saya teringat tirai
bait Allah yang robek menjadi dua bagian (lihat Markus 15:38). Robekan
itu dimulai dari tempat yang
tinggi dan berakhir di tempat
paling bawah. Saya suka bagian Alam tercipta untuk berkonspirasi dengan
ini. Allah kita selalu merobek semangat memerdekakan kita.
sampai hancur remuk bagian Ɇ  Ralph  Waldo  Emerson
yang akan menghalangi atau
memisahkan kita dari-­Nya.

13
Singa Betina Bangkit

Dalam Kitab Wahyu yang penuh rahasia ilahi, tindakan membuka


gulungan-­gulungan surga ini akan mengguncangkan segala sesuatu di
bumi.
Bahkan sekarang saya merasa Allah ingin sekali membuka dan
menyatakan satu bagian diri-­Nya kepada setiap umat yang percaya.
Jika tidak, mengapa Dia perlu menulis akhir yang dramatis tentang
kisah bumi jika tulisan itu tidak berisi wahyu bagi tiap orang percaya?
Saya percaya kita diminta untuk tidak patah hati atau menangis tetapi
mengangkat mata kita, pandangan kita, dan sungguh-­sungguh melihat.
Bumi menggemakan wahyu dan kebijaksanaan surga.
Betapa mengagumkan Bapa di surga menciptakan semua ini untuk
membuka hati kita. Tumbuhan, binatang, segala elemen, dan bumi
berkata, “Bangkitlah, dan jadilah seperti maksud awal kalian dicipta”.
Menurut Ayub, alam berpotensi untuk mengajar kita.
Allah merancang seluruh ciptaan sebagai kelas ilmu penge-­
tahuan alam, menggunakan burung-­burung dan makhluk-­
makhluk lain untuk mengajar kebijaksanaan. (Ayub 35:11).
Keajaiban kasih Allah dan dan jangkauan-­Nya untuk memberi
kebijaksanaan-­Nya kepada kita, hampir tak bisa dipahami. Tetapi kita
tak perlu terheran-­heran dengan semua ini. Dialah Sang Pencipta yang
menyatakan:

Punya-­Kulah segala binatang hutan,


Dan beribu-­ribu hewan di gunung.
Aku kenal segala burung di udara;;
Dan apa yang bergerak di padang.
Adalah dalam kuasa-­Ku.
Jika Aku lapar, tidak usah Kukatakan kepadamu,
Sebab punya-­Kulah dunia dan segala isinya. (Mazmur 50:10–12)

Kita terpisah dari segala makhluk di bumi tetapi Allah mengenal


nama mereka masing-­masing. Apakah kita membayangkan Dia tak
peduli dengan ciptaan-­Nya? Dia menciptakan segala sesuatu bagi
diri-­Nya sendiri. Jika kita mau mendengar, alam diciptakan untuk
menyatakan siapa Penciptanya. Lewat Amsal kita ditegur, “Hai
pemalas, pergilah kepada semut. Perhatikanlah lakunya, dan jadilah
bijak” (6:6).
Saya percaya Allah meminta kita untuk melakukan hal yang sama.

14
Membangunkan Singa Betina

Dia ingin agar kita memperhatikan singa betina dan belajar darinya.
Dia mengundang kita: Anak-­anak perempuan, lihatlah singa betina.
Perhatikan baik-­baik. Biarkan dia membangkitkan sifat alamimu yang tak
tertahankan, kecantikanmu yang dahsyat, kekuatanmu yang tak terkekang,
agar kau mampu bangkit dan menjadi perempuan dahsyat sebagaimana
maksud awal kalian Kuciptakan.
Bagaimana singa betina menyatakan kekuatan dan keberanian
dalam diri perempuan? Dan bagaimana perempuan dapat bangkit
seperti singa betina? Setiap perempuan akan merespons dengan cara
berbeda, tetapi visi karakter singa betina akan memberi pengetahuan
kepada Anda. Pada pasal berikutnya, kita akan melihat alasan singa
betina bangkit dari pose santainya di bawah sinar matahari Afrika:

Dia bangkit untuk menghimpun kekuatan.


Dia bangkit untuk memberi salam dan merawat sesamanya.
Dia bangkit untuk berburu.
Dia bangkit bersama singa betina lain.
Dia bangkit untuk memindahkan anak-­anaknya ke tempat aman.
Dia bangkit untuk berhadapan dengan musuh yang mengancam
kelompoknya.
Dia bangkit untuk berjalan dengan rajanya.
Saya melihat singa betina sebagai sebuah ilustrasi bagaimana tiap
anak perempuan dari Yang Mahatinggi dapat merengkuh kekuatannya,
mengembangkan keberaniannya, dan mengubah dunianya. Adakah
semangat singa betina yang masih tersembunyi di dalam diri Anda?
Doa saya, ketika Anda selesai membaca buku ini, Anda akan memiliki
jawabannya. Dan dengan jawaban itu sesuatu yang dahsyat, indah, dan
liar akan membangkitkan Anda.

15
2

Kekuatan yang Tersembunyi


Seumpama satu ketika perempuan-­
perempuan di seluruh jagat raya ini
bertemu dan berkumpul bersama demi
kemaslahatan umat manusia, maka
peristiwa itu akan menjadi satu kekuatan
yang tak pernah diperkirakan dunia.
Matthew  Arnold,  penyair  Inggris    
dan  filsuf  abad  19

M ungkinkah kita bangkit pada masa ini? Saya mendapat


kesempatan istimewa untuk menyaksikan bayangan tentang
dahsyatnya pertemuan ini. Di satu negeri yang jauh di sana, di Eropa,
bahkan di tanah air saya, Amerika Serikat.
Saya melihat buah-­buah sulung sebagai bukti nyata dari gerakan
yang total ini. Dari seorang anak perempuan, pertemuan ini berubah
cepat menjadi perempuan matang. Apakah kutipan di atas berbicara
sesuatu yang belum terwujud di dalam diri Anda? Saya sendiri, ketika
pertama kali membaca kalimat itu, hati saya langsung tertawan dan

17
Singa Betina Bangkit

napas saya terasa sesak.


6D\DPHPED\DQJNDQÀVLNVD\DPHPEHULUHVSRQVWHUKDGDSEHUDJDP
kemungkinan yang belum disadari sebelumnya. Dari judul buku ini
Anda tahu bahwa saya ingin sekali membangkitkan sesuatu yang
liar, bijak, dan indah dari dalam diri Anda. Saya menantang Anda
mempertimbangkan gagasan seandainya perempuan di seluruh dunia
berkumpul selama-­lamanya. Baca lagi kutipan di atas kalau perlu.
Harapan yang muncul dari tiap katanya akan lebih bernilai daripada
hanya membaca sekilas. Pengertian ini layak mendapat perhatian
penuh dari Anda.
Beranikan mengajukan pertanyaan bagi diri sendiri: apa mungkin
kalimat Matthew Arnold itu hanya teori, sekedar kalimat politis
yang bersifat retoris atau harapan belaka? Apa mungkin pengertian
ini digariskan atau dinubuatkan oleh Tuhan? Apa penulis itu telah
melihat visi ke depan dari masanya yang jauh di belakang, memandang
perempuan masa kini, lalu mendorong kita untuk bertemu dan
berkumpul? Apa dia sudah tahu pertemuan semacam ini takkan atau
tak mungkin terjadi pada masa hidupnya, dan berharap sekaranglah
waktunya yang tepat? Apakah dia sadar betapa besarnya kebutuhan
itu dirasakan oleh para perempuan? Apakah waktu itu dia sudah bisa
memperhatikan Anda dan saya pada zaman kini?
Saya percaya jawaban yang paling benar terletak di lubuk hati
terdalam setiap perempuan. Tak perlu terucap dalam kata, namun akan
nampak dari cara perempuan menjalani kehidupan. Bagaimana potensi
kita dalam mengambil peran
akan diketahui dengan cara
kita menanggapi apa yang Solusi bagi masalah-‐masalah orang dewasa di
terjadi di sekitar kita. Pilihan-­ masa depan, akan tergantung dari seberapa
pilihan kita selanjutnya akan besar anak-‐anak kita tumbuh sekarang ini.
nampak dari cara anak-­anak — Margaret  Mead
kita dalam memilih dengan
baik.
Akankah perempuan masa kini bangkit dari segala persoalan dan
keterbatasan budaya dunia dan bayang-­bayang agama dan segala
prasangka terhadap kaum perempuan? Akankah saudari-­saudari kita
yang berani di luar sana maju meski ketiadaan dukungan dari banyak
sektor? Akanlah kita di dunia Barat mampu berubah dari keterpecahan
yang tak jelas dan berfokus pada hal-­hal yang bernilai dan mulia?

18
Kekuatan Yang Tersembunyi

$NDQNDKNLWDPHQJJDQWLNDQNRQÁLNGDQDUJXPHQ\DQJJDGXK\DQJ
berkata bahwa kontribusi kita tidak penting, dan tidak diilhami oleh
Allah? Akankah kita memahami betapa genting dan mendesaknya
waktu kita sekarang ini dan mengesampingkan perbedaan doktrin dan
pendapat demi menyatukan hal-­hal yang berbeda? Akankah perbedaan
usia menyatukan hati dan tangan kita? Akankah iman kita bersatu?
Akankah iman yang disatukan ini menggambarkan serangkaian
kepercayaan semata?
Akankah persatuan ini terpaksa atau penuh dengan semangat?
Dapatkah berbagi iman ini akan dipercepat melalui berbagai karya
dan menyatakan kita sebagai pelayan atas sesuatu yang jelas, yang tak
berubah, dahsyat dan teguh?
Akankah berkumpulnya kita bersama menggambarkan keberanian
kita untuk berharap dan mendeklarasikan hidup yang kita yakini?
Mungkinkah iman ini berkembang dengan sendirinya dengan tak
mementingkan diri sendiri dan lebih banyak memberi daripada
meminta dan menyerah? Saya berdoa iya, karena dengan demikian
kita akan menemukan dunia kita yang luas dan kehidupan lain yang
dipengaruhi oleh keterjangkauan kita.
Ya, saya mengerti semua yang saya minta dan harap sudah
terbentang sekarang. Namun kita tak akan mencapai apa-­apa tanpa
melakukan perluasan itu. Tak cukup hanya melihat sendirian dari
tempat kita berada. Jika kita tersebar ke mana-­mana, kita harus melihat
ke belakang, ke sekeliling, dan ke depan.
Melihat ke belakang, sekitar tahun seribu delapan ratusan, kita
dapat melihat masa di mana peran perempuan kurang berarti dan
tak mempunyai suara. Dengan melihat sekeliling, kita sadar betapa
pentingnya suara kita. Dengan memandang jauh ke depan, kita harus
menyusun kata-­kata dan hidup kita sedemikian rupa sehingga kita
dapat membangun masa depan dengan bijaksana.
Inilah saatnya untuk melebarkan cara kita memandang dan
berinteraksi dengan berbagai bidang dalam hidup kita. Rentangan
yang dinamis ini dapat terjadi saat tegangan, kelenturan ditambahkan
SDGDRWRWRWRWNLWD.HPDPSXDQPHUHQWDQJPHQ\HEDENDQÁHNVLELOLWDV
bahkan mencegah cedera.
Harapan saya adalah menambahkan beberapa rentangan dalam
hidup Anda dengan memperkenalkan singa betina ini. Saya ingin singa

19
Singa Betina Bangkit

betina melebarkan cara pandang Anda, kewanitaan Anda, keindahan


Anda, kekuatan Anda, tujuan-­tujuan Anda, hidup pernikahan Anda,
dunia Anda dan Allah Anda. Izinkan singa betina ini menantang
pengaruh Anda secara timbal-­balik dan mengembangkan hubungan
Anda dengan laki-­laki, teman dan keluarga. Bahkan singa betina
mengetahui kapan harus merentangkan diri sebelum melakukan
gempuran.
Di hadapan kita ada tegangan dari kehidupan pribadi kita dan
kebutuhan-­kebutuhan dunia. Untuk menanggulangi bidang yang luas
ini kita perlu mempunyai visi yang mencakup keduanya.

Merasa  Nyaman  Dengan  Kekuatan,    


Merasa  Tenang  Dengan  Wibawa
Sebelum kita melangkah lebih jauh, saya ingin mendiskusikan satu
pertanyaan yang timbul setelah saya melihat visi singa betina. Saya
bertanya dalam hati, Mengapa singa betina merasa tenteram di dalam Kitab
Suci, dalam melukiskan keterkaitan umat Allah dengan kejahatan yang banyak
itu? Seiring berjalannya waktu, saya mempertimbangkan penglihatan
ini dengan hati-­hati dan semua pikiran tentang wahyu itu telah
membangkitkan diri saya. Berikut jawaban yang saya temukan.
Allah tidak memperlihatkan singa betina dan berharap saya
merespons pada penglihatan tersebut dengan pasif atau takut. Gambar
yang terlihat jelas dan berlawanan dengan keadaan saya yang serba
terbatas, adalah rasa takut yang menguntungkan. Singa betina adalah
alat yang membuka mata saya lebar-­lebar dan memperluas gerak saya.
Ketika saya bepergian ke beberapa negara, saya melihat pelbagai
jenis patung. Denmark, Roma, London, dan Paris memiliki monumen
sebagai bentuk penghormatan terhadap kekuatan yang hebat dan
sebagai perayaan kemenangan-­kemenangan pada masa lalu dan masa
pembebasan yang mempunyai nilai sejarah. Saya mengambil foto
karya-­karya seni ini dan terkagum-­kagum, betapa elegannya karya
tersebut. Keindahannya tak terbatas waktu.
Tetapi singa betina yang nampak dalam penglihatan saya, jelas
bukan patung. Singa betina ini sebuah wahyu. Sebuah pernyataan.
Pewahyuan menyertakan unsur-­unsur yang terbuka dan penuh

20
Kekuatan Yang Tersembunyi

kejutan. Singa betina itu sungguh menakjubkan dan menghadap ke


arah saya yang sedang hamil dan gemetar dengan baju piyama. Meski
tak bergerak, singa betina itu tampak lebih hidup daripada saya sendiri.
Dalam cahaya keindahan dan kekuatannya, saya sadar apa yang sudah
hilang di dalam diri saya. Karena takut, saya mengorbankan kekuatan,
kehidupan, dan kecantikan. Saya kehilangan rasa atas diri saya yang
sebenarnya. Karena itu maksud penciptaan Allah di dalam diri saya
belum terwujudkan.
Saya diingatkan ketika orang Israel memandang diri mereka sebagai
belalang sementara penduduk Kanaan adalah raksasa. Namun dari
Bilangan 23, kita tahu penduduk itu memandang Israel sebagai singa
jantan dan singa betina yang bangkit.
Perbedaan yang kontras antara perspektif dan kenyataan akan
menjadi permainan saat kita membandingkan saudari singa betina kita
dengan kita sendiri. Bisakah saya seperti dia? Akankah kita menjadi
perempuan yang merasa nyaman dengan kekuatan kita dan merasa
tenang dengan wibawa kita? Akankah kita mengenakan kecantikan
kita dengan rasa nyaman?
Gambaran singa betina kuat yang bersantai mesti kita terima.
Pada waktunya, singa betina itu bangkit. Itulah waktu Anda
mengetahui siapa diri Anda sebenarnya. Inilah saat Anda bergerak,
terstimulasi, terarah, dan membangkitkan diri sendiri.
Saya menemukan dinamika merasa nyaman dengan kekuatan dan
merasa tenang dengan wibawa ini sangat bermakna dan merupakan
gambaran yang indah dari seorang perempuan saleh. Saudari-­
saudariku terkasih, saya memberi Anda kesempatan untuk beristirahat
dengan kekuatan Anda dan bersantai dengan wibawa Anda dengan
segala daya yang Anda miliki.
Biasanya pasangan merasa nyaman dengan kekuatan dan merasa
tenang dengan wibawa ini muncul dengan lintasan waktu. Keduanya
melebur jadi satu saat Anda menyadari ada satu kekuatan yang tinggal
di dalamnya. Sebagaimana kebenaran ketika kita merasa nyaman,
adalah tempat di mana kekuatan merupakan tempat berteduh Kita
menemukan kelegaan ketika kita berhenti dari berusaha sekuat tenaga.

Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan,


Dalam tinggal tenang dan terletak kekuatanmu.Ɇ <HVD\D 

21
Singa Betina Bangkit

Dari sana kita memilikinya! Saya tak dapat membayangkan cara


yang lebih baik untuk menempatkan semua ini. Merasa tenang,
bergantung kepada-­Nya, dan kekuatan Anda akan muncul. Ketika kita
berhenti berjuang dengan kemampuan kita sendiri, kekuatan sejati kita
akan dinyatakan. Allah tidak menyembunyikan kekuatan dari Anda,
Dia bahkan melimpahkan kekuatan-­Nya.
Berlawanan dengan teman-­teman singa betina, saya melihat
banyak perempuan takut dengan kekuatan mereka. Mereka mundur
dalam ketakutan jika gagasan, pertanyaan atau semangat, tak dapat
disembunyikan dari diri mereka. Kekuatan bukan untuk ditakuti tetapi
untuk diterima dan dipeluk. Jangan keliru dengan membayangkan
kelembutan hati adalah kelemahan. Itu adalah kekuatan watak atau
kemampuan di bawah kendali.
Musa adalah seorang yang lembut dan rendah hati. Meski
demikian dia pemimpin yang tak kurang disegani dan kekuatannya
diperhitungkan. Tak heran karena Musa telah bertemu dengan Sang
Maha yang berdiri di belakang kata-­katanya.
Keterpisahan kesadaran atas kebaikan dan kejahatan melingkupi
ketelanjangan kemanusiaan kita dan memohon jawaban dari atas.
Dengan menjalani alam kebaikan di luar Allah, akan membatasi
kita. Persoalan-­persoalan dunia kita sekarang ini sangat luas dan
membutuhkan jawaban-­jawaban yang tak terbatas.
Seperti Musa, kita butuh pernyataan kebaikan Allah untuk
menenangkan bumi kita yang sedang bergoncang.
Jadi, saudariku terkasih, beranikah Anda percaya bahwa kemampuan
Anda akan menjadi bagian dari pernyataan baik ini? Dengan demikian,
bersama saudari kita yang lain, kita akan memberi jalan bagi kebaikan
Allah tersalur dan terlihat melalui diri kita.

Kebajikan  Dan  Kecakapan


Saya sengaja tak membatasi kata “baik” pada keadaan “menyenangkan”
atau bahkan “aman.” Baik adalah sebuah kekuatan. Saya pernah
mendengar juga kata cakap dilukiskan sebagai kekuatan.

Istri yang cakap siapakah akan mendapatkannya?


Ia lebih berharga daripada permata.

22
Kekuatan Yang Tersembunyi

Hati suaminya percaya kepadanya,


suaminya tidak akan kekurangan keuntungan.
(Amsal 31:10–11)

Wahai perempuan lajang, sebelum membayangkan ayat ini bukan


ditujukan kepada Anda, ingat bahwa Yesus adalah pengantin Anda.
Tak perlu mempertanyakan siapa saja yang dimaksudkan istri di atas.
Semua perempuan termasuk di dalamnya.
Sebaliknya, pertanyaan yang timbul adalah, dapatkah kita dipercayai
dengan semua tuntutan ini? Dapatkah kita memperkaya kehidupan
orang di sekeliling kita? Dapatkah kita menjadi cakap dan bajik
sekaligus? Ataukah Dia membagi menjadi dua bagian: perempuan
yang bajik dan perempuan yang cakap? Gambaran yang satu tanpa
yang lainnya tidaklah cukup. Kita butuh sebuah kumpulan perempuan
terhormat yang cakap. Kita perlu menjadi cakap dalam bidang apa?
Sederhananya, apa saja, dan segala sesuatu. Kita perlu menjadi anak-­
anak perempuan Allah cakap dalam keadaan apa pun yang diperlukan.
Selama tahun-­tahun belakangan saya berjumpa dengan perempuan-­
perempuan hebat yang mendorong sesamanya untuk mewujudkan
kecakapan yang mereka miliki. Karena kesadaran yang bertambah
tentang kebutuhan tersebut, banyak perempuan memfokuskan diri
untuk mencapai tingkat akademi tertentu dan mengembangkan
wilayah-­wilayah khusus dari talenta mereka demi mampu merespons
dengan cakap nantinya.
Mereka cukup cemerlang menghadapi pelbagai pertanyaan atas
temuan dan relevansi atas keuntungan yang tercerahkan ini. Mereka
membiasakan diri untuk terus menambahkan kualitas-­kualitas yang
penting agar mereka tumbuh menjadi diri mereka yang seharusnya.
Mereka memiliki talenta dan bakat, tidak takut namun terhormat,
terhubung dengan dunia
sekelilingnya dan mandiri,
berada di masa sekarang dan Tidaklah cukup untuk menguraikan program-‐
dapat melihat jauh ke depan, program akbar di atas kertas. Saya harus
berbelas kasihan dan berani, menorehkan gagasan-‐gagasan saya di bumi ini.
tulus tetapi tidak naif, kuat
dan lembut, sederhana tetapi — Emile  Pereire
sangat strategis.

23
Singa Betina Bangkit

Andaikata rencana dan program kita tidak diterjemahkan dan


memengaruhi bumi dan penduduknya, semua ini tinggallah teori
belaka. Program-­program mesti diwujudnyatakan. Semua akan
berjalan jika kita dapat meminjamkan suara, tangan, dan kaki kita bagi
program-­program tersebut.
Dunia kita telah mengenal pelbagai pengaruh dari banyak kekuatan.
Selama berabad-­abad bumi kita ini telah diserang oleh kekuatan-­
kekuatan alam seperti badai topan, tsunami, dan angin musim hujan.
Tempurung bumi telah terpecah-­pecah dan dasarnya digoncang oleh
gempa bumi. Kekuatan bersenjata digabungkan demi motif dan tujuan
mulia dan cemar sekaligus. Koalisi-­koalisi kekuatan bersenjata bertemu
di medan-­medan pertempuran dan meninggalkan kerusakan.
Tetapi kekuatan apakah yang tidak bersukaria dalam kekuasaannya
yang mengintimidasi, mengancam atau menghancurkan? Anggota-­
anggota dari kekuatan semacam ini memiliki peran-­peran yang
strategis dan unik. Beberapa nampak, yang lain tak nampak, tetapi
semuanya bernilai. Bagaimana seandainya kekuatan ini juga sekaligus
tanpa motif untuk kepentingan diri sendiri dan bertujuan sederhana?
Akan menjadi seperti apa?
Alexander Agung berkata,

Saya tak takut dengan sekelompok singa yang dipimpin oleh


seekor domba. Saya takut dengan sekelompok domba yang
dipimpin oleh seekor singa.

Betapa gambaran tentang kita yang menakjubkan. Kita adalah


sekelompok domba yang dipimpin oleh Singa. Karena meneladani
Singa, kita seharusnya tak berkelahi malu-­malu seperti domba. Kita
lembut saat kita mengikuti teladan dan berani saat berjuang. Dengan
cara ini, kelembutan dan keberanian bergabung dan menyenangkan.
Jikalau kita mempelajari cara yang alami dan sejarah kekuatan umat
manusia, kita akan mengakui sebuah pola: ada yang bangkit untuk
berkuasa, kejahatan dalam kekuatan, kekalahan dalam kekuasaan, dan
kejatuhan dalam diri seseorang.
Tetapi bagaimana jika ada model yang lain? Bagaimana jika ada
kekuatan yang belum terlihat bentuknya dan belum terungkap di sini?
Saya mengetik dalam jenis huruf yang lebih besar dari hasil yang
sebenarnya karena mata saya sudah sulit melihat huruf-­huruf kecil dan

24
Kekuatan Yang Tersembunyi

rapat. Namun penglihatan saya untuk yang besar dan jauh ke depan
meningkat secara tak terkira.
Dari kejauhan saya melihat dua gambar yang bertentangan:
kesusahan yang besar dan kemenangan yang gilang-­gemilang. Pada
satu pantai yang jauh dan dekat, saya melihat ke kedalaman, tekanan
yang gelap, tetapi saya juga melihat pemberontakan yang luar biasa.
Saya melihat kejahatan yang besar dan ketidakadilan global dan
dikalahkan dengan sebuah perjumpaan dengan sinar dari Allah yang
tak dapat terelakkan dan keadilan-­Nya yang tak dapat disangkal.
Saya melihat anak-­anak perempuan-­Nya merentangkan tubuh mereka
seperti singa betina yang siap menyerang. Saya melihat semua ini pada
masa depan kita. Tak ragu lagi, tak sesuatu pun yang saya katakan
akan mengejutkan bagi Anda. Seperti Anda, saya tidak melihat apa-­
apa karena membaca. Saya melihat semua itu karena saya mempunyai
mata untuk memandang dalam Roh.
Tetapi saya tidak hanya melihat … saya juga mendengar. Saya
mendengar tangisan dari jarak jauh dan dekat. Saya mendengar
keadaan tak ada harapan dari seorang yang terjebak dalam penjara
kegelapan. Tiap hari berjuang melawan tekanan yang mendominasi,
yang mengancam untuk membungkam suara-­suara mereka dan
mencapai alam baka untuk menutupi tangisan anak-­anak mereka. Ibu-­
ibu yang putus asa ini hanya berharap sesuatu yang lebih bagi anak-­
anak mereka. Satu ibu muda memohon kepada kami untuk membawa
anak perempuannya yang berusia 18 tahun. Anak itu bersembunyi
di bawah tempat tidur ketika dia harus melayani pelanggan. Namun
syukurlah, Yayasan Life Outreach, pelayanan yang diurus oleh James
and Betty Robison, menyelamatkan anak perempuan itu. Sementara itu
ibunya takut untuk pergi. Ia tetap tinggal di rumah bordil yang penuh
dengan keputusasaan.

Kata-Kata  Roh
Beberapa kali saya meluap dengan kegembiraan tentang apa yang saya
dengar. Mengapa?
Lebih mudah untuk tidak melihat atau mendengar. Karena
sebenarnya, banyak orang berpaling dari suara dan gambar yang
mengganggu ini, dan segera memenuhi telinga dan mata mereka
dengan hal-­hal yang membuat pikiran terpecah. Itu alasannya mengapa

25
Singa Betina Bangkit

turisme tumbuh pesat bersama perdagangan seks. Saya memperhatikan


beberapa turis pergi ke Thailand, berpura-­pura dengan apa yang
mereka tonton adalah pesta yang tak ada habisnya. Saya mengobrol
dengan pebisnis asal Amerika. Ia berkata bahwa tindakan cabul yang
dilakukannya justru menggerakkan ekonomi penduduk Thailand.
Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar (dan mengerti)!
(Matius 11:15)
Masalah ini tidak berhenti ketika Yesus, Sang Anak Manusia, naik
ke surga dan mengambil tempat-­Nya sebagai Anak Allah. Dalam kitab
Wahyu, dia mengurai secara rinci kebutuhan yang mendesak bagi
mereka yang berani untuk mendengar.
Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan
Roh kepada jemaat-­jemaat. (Wahyu 2:7)
Kita harus menjawab pertanyaan Yesus. Apakah telinga kita tengah
berjaga?
Lebih rinci lagi, apakah kita ingin telinga kita mendengar? Saudari-­
saudariku yang terkasih, kita semua sedang dalam proses tak hanya
mendengar tetapi benar-­benar mendengarkan. Ketika saya bangun,
saya mendorong Anda untuk bertanya, “Apa Anda mendengar suara
itu?”
Sedihnya, saya khawatir kita seperti pengantin yang terkantuk-­
kantuk, yang bergolek ke kiri kanan di tempat tidur mewah, dikelilingi
bantal-­bantal, berusaha meredakan suara keras yang akan membuat
kita mendengar. Seberapa keras seharusnya suara alarm agar kita
bangun dan benar-­benar mendengar dengan kesadaran penuh?
Sebagai tambahan suara nyaring dari dunia yang sedang menderita
ini, ada suara lain yang memanggil kita. Tetapi itu bukan jeritan.
Dari semua keriuhan, itulah bunyi yang harus Anda paksa untuk
didengarkan. Suara itu kecil, suara Roh Kudus. Volume suara ini akan
bertambah keras saat kita masing-­masing memilih untuk mendengar
dan memberi respons.
Saya suka istilah “kata-­kata Roh (yang berembus)”. Allah sudah
mengatur suara-­Nya dalam angin. Roh Kudus disamakan dengan
angin atau arus atau udara, membawa kata-­kata yang membisikkan
kehidupan dan kekuatan. Kita tak dapat melihat angin, tetapi dapat
melihat efeknya. Angin mempunyai kekuatan meniup apa saja ke
dunia Anda dan meniupnya pergi.

26
Kekuatan Yang Tersembunyi

Energi angin dapat menggerakkan kapal atau membuatnya kandas.


Angin mempunyai kekuatan untuk menggelorakan angin laut dan
melongsorkan gunung. Ada kepala angin yang berjuang maju dan ekor
angin yang memburu agar kita berjalan cepat. Angin terus-­menerus
mengelilingi dunia kita, kadang-­kadang berjalan cepat, lain waktu
berlambat-­lambat.

Angin  membawa  bisikan  Allah    


dari  satu  tempat  ke  tempat  lain.
Seringkali karena suara gaduh buatan yang mengelilingi kita,
menumpulkan kemampuan kita untuk mendengar baik-­baik Kata-­kata
Roh.
Ada gangguan lain yang menghambat kemampuan kita untuk
mendengar. Kita mendengar sesuatu yang rasanya pernah didengar.
Ketika kita mendengar sesuatu itu, lagi dan lagi, kita mengalihkan
perhatian dan tidak benar-­benar mendengarkan.
Apabila kita pikir kita tahu apa yang akan dikatakan oleh seseorang,
kita mendengar dengan cara yang berbeda. Beberapa tahun lalu saya
membaca Alkitab pada satu bagian. Saya sangat akrab dengan pasal-­
pasal itu. Waktu saya membaca saya tahu kejadian apa setelah itu.
Mungkin Anda juga pernah mengalami hal yang sama. Hal seperti
ini akan menyebabkan saya kehilangan kekaguman kanak-­kanak
saya pada Firman Allah. Untuk mengatasi rasa apatis seperti itu, saya
mempelajari parafrase dari Alkitab The Message.
Mengapa? Karena saya ingin dikejutkan. Dengan alasan ini saya
mencatat beberapa bagian dari Alkitab The Message sehingga Anda
juga dapat mengalami kekaguman yang menguntungkan. Saya tak
sedang menggantikan Alkitab dengan kalimat parafrase. Saya hanya
membawa bahasa yang relevan dan tambahan demi penelitian. Saya
merasa bebas mempelajari versi Alkitab yang Anda sukai juga.
Saya lakukan ini karena, seperti Anda, saya benar-­benar ingin
mendengar. Ketika telinga kita terbuka, kita tidak dapat berbuat apa-­
apa, selain mendengar suara dari bunyi-­bunyi kita.
Bicaralah atas nama orang-­orang yang tak dapat berbicara untuk
diri mereka sendiri;;
yakinkan keadilan bagi mereka yang telah diremukkan,

27
Singa Betina Bangkit

Ya, bicaralah atas orang miskin dan tak berdaya,


dan melihat mereka memperoleh keadilan.
(Amsal 31:8–9)

Pada pasal ini ibu Salomo, Batsyeba, menuntut anaknya, sang raja,
untuk meminjamkan suara kerajaan bagi mereka yang hancur karena
beratnya ketidakadilan. Hal itu juga peraturan atau konteks ayat-­
ayat bagi perempuan yang cakap (lihat Amsal 31:10–31). Seperti ibu
Salomo, kita akan mendorong laki-­laki di dunia kita untuk berbicara
bagi mereka yang suaranya sudah dibungkam? Kita adalah raja dan
imam besar di hadapan Allah kita. Jadi bila orang lain diam, kita akan
berbicara.
Sebagai nenek, saya ingin tahu apakah warisan bagi anak laki-­laki
dan anak perempuan itu benar-­benar agung. Makin banyak studi-­studi
konsensus global yang menunjuk kesetaraan gender sebagai rantai
yang putus untuk membendung naik-­turunnya dunia kemiskinan
dan terorisme. Pada 2001, Bank Dunia mengadakan satu studi yang
berdampak kuat, yaitu Menciptakan Pertumbuhan: Melalui Kesetaraan
Gender dalam Hak, Sumber Daya, dan Suara, yang memperdebatkan
bahwa mengajukan kesetaraan merupakan hal sangat penting untuk
mengatasi kemiskinan global. ”Melakukan investasi pada pendidikan
perempuan-­perempuan muda mungkin akan menjadi investasi dengan
tingkat ketersediaan keuntungan yang paling tinggi bagi dunia sedang
berkembang,’ tulis Lawrence Summers saat menjabat ketua ekonomi
Bank Dunia. ‘Pertanyaannya, bukan soal negara-­negara mana yang
bisa memperoleh investasi semacam ini, tetapi negara-­negara mana
yang dapat memperoleh yang tidak mendidik lebih banyak perempuan
muda.’”1 Program Pengembangan PBB ini juga melakukan satu studi
yang menyimpulkan, “Memberdayakan perempuan membentuk
produktivitas ekonomi yang meningkat.”2
Terorisme pada masa sekarang mengilhami pakar keamanan untuk
melakukan studi gender dengan cara mereka sendiri. Inilah yang
mereka temukan:

Alasan banyaknya muncul teroris Muslim, sangat tidak


berkaitan dengan kitab suci mereka, yaitu Quran, tetapi
lebih pada masalah kurang kuatnya partisipasi perempuan
dalam ekonomi dan sosial pada banyak negara Islam.…

28
Kekuatan Yang Tersembunyi

Memberdayakan perempuan-­perempuan muda, menurut


pendapat pakar militer, akan mengurangi teroris.3
Dana dan upaya sangat besar telah dihabiskan untuk melakukan
berbagai studi penting, berwawasan, dan luas ini. Saya selalu
tercengang ketika kebijakan kemanusiaan kita menetapkan untuk
kembali pada apa yang Allah telah nyatakan selama ini. Lama sebelum
timbul masalah bersama di dunia ini, sudah ada sebuah jawaban dunia,
yaitu: perempuan.

Tidak baik kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan
menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.
(Kejadian 2:18)

Manusia laki-­laki saja tidak baik. Sekarang, sejak itu, menyertakan


perempuan dalam persamaan-­persamaan kehidupan, akan
melipatgandakan dan membawa kebaikan bagi manusia laki-­laki,
perempuan, anak-­anak, dan dunia milik kita bersama. Kehidupan yang
berdiri sendiri mengundang apa yang disebut “tidak baik.” Manusia
dicipta untuk maksud berhubungan dengan yang lain. Namun
demikian, perkumpulan akbar dan luas dari manusia yang terdiri
dari hanya laki-­laki akan menjadi sebuah resep kecenderungan akan
terjadinya bencana. Kita dapat menyimbulkan dari beberapa temuan
dari Kitab Kejadian dan studi-­studi masa kini bahwa budaya-­budaya
yang didominasi oleh pria, tidak sehat pada berbagai lapisan.
Anda tidak dicipta untuk maksud bersikap tunduk. Anda sama-­
sama seorang ahli waris. Perempuan adalah jawaban-­jawaban Allah.
Memasukkan suara-­suara perempuan akan meningkatkan kesempatan
pendidikan untuk semua anak, memajukan ekonomi, dan sesungguhnya
juga mengurangi risiko-­risiko terjadinya terorisme.
Tetapi perempuan yang seperti apa dulu?
Ketika saya menemukan dan bersukacita atas penciptaan
keperempuanan, saya menjadi sadar bahwa saya bukanlah sebuah
penciptaan yang baru timbul kemudian. Sebagai seorang anak
perempuan Allah, seorang istri, seorang ibu, saya adalah jawaban. Jika
saya adalah jawaban maka logislah semua perempuan di sekitar hidup
saya juga merupakan jawaban juga. Kita bukanlah penduduk kelas dua
di mata Allah. Anda, saudariku, mempunyai potensi yang istimewa

29
Singa Betina Bangkit

untuk menghidupi, memberi napas solusi pada masalah-­masalah


kemanusiaan.
Ketika saya melakukan perjalanan dan mengatakan kebenaran
sederhana ini kepada perempuan muda dan wanita dewasa, saya dapat
sedikit menjelaskan pelbagai tanggapan mereka. Para perempuan
itu tidak hanya mendengarkan saya dengan hati bergetar tetapi juga
mereka mengatakannya dengan lantang dan dengan hati yang percaya.
“Saya adalah jawaban.”
Pada saat itu ada satu uluran, sebuah wahyu, sebuah nubuat.
Cara pandang mereka diperbarui dan mata mereka terbuka untuk
melihat diri kewanitaan mereka dengan cara pandang Allah dari sejak
awal maksud penciptaan perempuan ... seorang yang melengkapi,
menyempurnakan.
Kesadaran inilah permulaan kita untuk memandang kembali diri
kita.
Wanita lebih dari sekedar perkumpulan yang mendorong tingkat
perekonomian. Dan dengan kemampuan kita untuk mendatangkan
solusi, pertanyaan-­pertanyaan lain akan muncul. Kami sedang menulis
rancangan undang-­undang tentang hak-­hak di mana perempuan
di seluruh dunia merupakan sahabat-­sahabat dari umat manusia.
Kita berkumpul untuk memetakan kembali sebuah dunia di mana
perempuan dan anak-­anak diterima dengan senang hati, bukannya
dimanfaatkan.
Berikut adalah apa yang saya tahu tentang anak-­anak perempuan
surga:

Dia seorang yang elok dan menyenangkan, cerdas, dan cakap.


Kehidupannya terhubung dengan sekelilingnya, tak terpisah
sendirian.
Dia dikasihi oleh Allah dan tidak disukai oleh Setan.
Dia terimpit di seluruh dunia baik dengan cara yang tak
kentara dan nyata.
Pertanyaan yang tertinggal dari semua itu adalah: apa yang mungkin
terjadi padanya bila dia didukung dan strategis?

30
Kekuatan Yang Tersembunyi

Membangkitkan  Sesuatu    
Yang  Tak  Dapat  Ditahan
Saya beruntung sekali mendapat kesempatan istimewa melakukan
perjalanan ke beberapa negara di Asia Tenggara dan India sebagai
partner dari lembaga Life Outreach. Saya berharap dapat menangkap
cerita-­cerita yang cukup mendesak dalam hal memberitahukan pelbagai
tanggapan yang lain. Saya sudah menyaksikan momok kemiskinan dan
kebiadaban perdagangan seks ketika saya pergi ke Kamboja, Thailand,
dan Mumbai. Namun saya juga melihat harapan dan janji pemulihan
ketika orang-­orang memberi respons dengan sangat murah hati dan
ketika organisasi-­organisasi yang mulai melakukan kerja sama.
Ada kebutuhan yang sangat mendesak di mana-­mana untuk
melakukan kerjasama dan memberi tanggapan terhadap masalah
bersama ini. Satu kali saya berada di Ukraina. Saya sedang menikmati
sarapan dengan seorang teman. Kala itu seorang perempuan muda
yang memesona memasuki ruang tempat kami makan. Ini bukanlah
pemandangan yang tak biasa bagi negara yang perempuan-­perempuan
terkenal dengan kecantikannya. Tetapi perempuan satu ini ditemani
oleh seorang laki-­laki yang kira-­kira usianya enam puluhan. Perempuan
itu mengenakan sepatu berhak tinggi dan celana pendek. Usianya
tak lebih dari 18 tahun. Mereka mengambil tempat duduk persis di
sebelah meja kami duduk. Saya memandang laki-­laki tua itu melahap
makanannya sementara si gadis menyesap kopi hitam dan menatap
kosong ke luar jendela. Beberapa laki-­laki muda di belakang meja
tempat makanan saling berbisik, terkekeh-­kekeh, dan membidik gaya
si gadis. Tak lama kemudian datang seorang laki-­laki lain yang dua
kali usia si gadis bergabung dengan mereka. Waktu itu saya hampir tak
bisa menahan diri untuk menangis. Gadis itu tampak kesepian, begitu
putus asa. Sangat jelas terlihat bahwa dia adalah gadis panggilan kelas
atas. Tetapi yang kami lihat adalah seorang anak perempuan yang haus
akan cinta yang bermain peran berdandan sempurna, duduk di antara
dua pebisnis bejat yang sedang melahap hidupnya.
Saya berbicara dengan beberapa saudari kita yang telah mengalami
perdagangan seks seperti itu. Ya, mereka adalah saudari-­saudari kita.
Mereka tidak memilih menjadi wanita tunasusila. Mereka adalah
korban dan telah bertahan hidup dengan penuh keberanian.

31
Singa Betina Bangkit

Lalu pada satu hari yang panas di India, saya mendengarkan cerita-­
cerita pedih dari sekelompok perempuan muda usia dan wanita dewasa
yang dikumpulkan di sebuah rumah kecil oleh lembaga Life Outreach.
Cara mereka menyampaikan cerita mereka berbeda. Ada yang dengan
berleleran air mata. Beberapa bercerita tanpa emosi.
Saya yakin mereka bertanya-­tanya dalam hati kenapa saya ingin
mendengarkan cerita mereka. Apakah saya ingin bersimpati kepada
mereka? Apakah saya menghakimi mereka? Dapatkah saya memahami
cerita mereka? Apa saya mempunyai jawaban bagi mereka?
Salah satu dari perempuan-­perempuan yang berani ini, namanya
Sama, menceritakan kembali ketika dia masih remaja di sebuah desa
terpencil di Nepal. Hidupnya dipenuhi mimpi-­mimpi dan frustrasi
karena ibunya. Satu kali seorang pamannya mendengar mereka
berdebat dan memisahkan Sama. Dia menawarkan Sama untuk ikut
dengannya ke Mumbai. Di sana dia akan mendapat kesempatan,
pendidikan, dan kemungkinan untuk mewujudkan mimpi-­mimpinya.
Janji itu terdengar sangat menarik.
Akhirnya sebelum fajar, Sama dan pamannya pergi dengan
sembunyi-­sembunyi dari desa kecil mereka. Dia memberanikan diri
melakukan perjalanan yang panjang dan berani keluar dari Nepal,
masuk ke India.
Setibanya di Mumbai, pamannya meninggalkannya di sebuah motel
yang kumuh. Ketika dia tertidur, pamannya menjualnya.
Sama terbangun dalam bingung karena dikelilingi oleh banyak orang
asing. Itulah saatnya dia harus melunasi uang yang sudah dibayarkan
kepada pamannya.
Sama dibawa ke sebuah rumah bordil dan dikunci di sebuah kamar
yang gelap. Dia tidak tahu apa yang akan terjadi setelah itu. Dia bahkan
tidak mengerti bahasa yang dilakukan orang-­orang lokal di sana. Pintu
terbuka. Seorang pelanggan masuk, berharap untuk dilayani. Ketika dia
melawan, empat wanita dewasa menekan dan menahannya sementara
dia diperkosa.
Sama berusia 13 tahun ketika itu.
Waktu berlalu. Sama belajar bahasa setempat dan melunasi hutang-­
hutangnya. Dia berusaha menjadi perempuan bisnis yang cerdik.
Karena tak ada harapan lain dan tak ada tempat lain untuk pergi, dia

32
Kekuatan Yang Tersembunyi

tumbuh dalam sistem rumah bordil dan menjadi seorang muncikari.


Sekarang dia sendiri yang membeli dan menjual gadis-­gadis muda.
Dengan kuasanya para perempuan muda itu diperdagangkan. Sama
mengatur pemerkosaan dan memerintahkan mereka untuk dipukul
bila tidak mau tunduk.
Ketika saya berjumpa dengan Sama, sungguh sulit dipercaya cerita
yang saya dengar itu benar-­benar terjadi. Dia bukan lagi seorang
muncikari. Pada usia tengah bayanya dia nampak tenang dan
terkontrol. Seseorang telah berbagi tentang kasih Allah kepadanya. Dan
dia sekarang sudah menjadi seorang percaya. Dia juga sudah diberi
kesempatan untuk keluar dari itu semua. Sama menemukan keberanian
untuk meninggalkan rumah bordil itu. Sekarang dia bekerja tanpa lelah
untuk menolong gadis-­gadis serupa yang pernah tertekan.
Ketika kami berbincang-­bincang, saya berusaha membayangkan
bagaimana Sama pernah mengalami menjadi seorang muncikari.
Apakah dia sudah melupakan hal yang mengerikan ketika dia berusia
tiga belas tahun? Saya bertanya kepadanya.
“Sama, bagaimana kamu tega menonton gadis-­gadis muda itu
diculik, diperkosa, disiksa?”
Dia mengeluh sambil menggeleng-­gelengkan kepalanya.
“Kami hanya melakukan apa yang harus kami lakukan … untuk
bertahan hidup.”
Untuk banyak alasan lain, demi bertahan hidup adalah alasan
mereka.
Saya pernah mendaki satu gunung penolakan. Saya pernah berjalan
di jalanan yang dipenuhi sampah, dibatasi rumah-­rumah reyot, tak
heran mereka yang berlindung di dalam kerangka rumah sementara
itu merasa tak ada harapan. Saya pernah menyamar dan menyelinap ke
rumah bordil. Saya telah melihat kelesuan yang sangat menekan pada
wanita-­wanita di Barat yang tidak memiliki tujuan hidup. Saya melihat
sumber daya manusia disia-­siakan karena kita lupa siapa diri kita
sebenarnya. Saya sudah melihat masalah-­masalah itu semua dengan
mata kepala saya sendiri. Dan dalam harapan yang sangat besar juga
saya melihat jawaban-­jawaban atas itu semua.
Ini adalah perintah yang menggemparkan dari buku yang menantang
dan memberi inspirasi Half the Sky:

33
Singa Betina Bangkit

Naik turunnya sejarah telah mengubah perempuan-­perempuan


dari makhluk yang menjadi beban dan alat permainan seks
menjadi manusia yang sepenuhnya. Keuntungan-­keuntungan
ekonomi memberdayakan perempuan begitu besar ketika
mendorong bangsa-­bangsa untuk bergerak ke arah ini. Tak
lama lagi, kita akan menganggap perbudakan, pembunuhan
demi kehormatan, dan serangan-­serangan yang tajam, sebagai
hal tak dapat diduga seperti buhul pada kaki. Pertanyaannya,
berapa lama perubahan ini akan terjadi dan berapa banyak
gadis-­gadis diculik dan dibawa ke rumah-­rumah bordil
sebelum elesai dan apakah kita masing-­masing menjadi bagian
dari gerakan yang bersejarah ini, atau hanyalah seorang yang
berdiri, menonton.4

Pertanyaan ini ditujukan kepada kita semua.


Saya menulis sekarang untuk menyatakan wahyu, nubuat ini.
Ini adalah doa kerinduan saya bahwa kalimat-­kalimat saya akan
membangkitkan sesuatu yang tak dapat ditahan dalam diri Anda. Saya
sungguh berharap Anda akan bangkit dengan kekuatan singa betina
dan membawa keperkasaan Allah ke manapun Anda pergi. Kemudian
bersama-­sama kita akan menjadikan dunia ini berbeda dari sebelumnya.
Teruslah membaca, saudari-­saudariku singa betina, dan bangkitlah.

34
3

Bangkit dan Membahayakan


Wanita-wanita yang berperilaku sopan,
jarang mengukir sejarah.
Ɇ  Laurel  Thatcher  Ulrich

D alam penelitian saya tentang singa betina, saya banyak membaca


EXNXGDQDUWLNHO6D\DMXJDPHQRQWRQÀOPÀOPGRNXPHQWHUGDQ
video klip dari YouTube. Saya melakukan ini dalam rangka mengamati
singa betina dalam berbagai latar, tahap, dan pengaruh. Saya pernah
bersafari ke Afrika. Pada umumnya pengetahuan orang Amerika
terbatas dalam hal ini. Namun demikian saya tidak menganggap
diri pakar dalam hal singa betina. Saya lebih senang disebut sebagai
pengamat yang terpesona.
6DWX ÀOP GRNXPHQWHU \DQJ VD\D WRQWRQ DGDODK WHQWDQJ GXD VLQJD
betina dan satu jantan. Mereka menetap pada satu wilayah baru
di Afrika Selatan. Singa jantannya sangat gagah. Dengan bantuan
dua singa betinanya, singa jantan itu berhasil menetapkan wilayah
kekuasaannya. Bersama, mereka bertiga berkuasa atas tanah yang luas

35
Singa Betina Bangkit

di Afrika Selatan.
Untuk mengikuti jejak dan gerak kelompok singa ini, ia diberi tanda
ban pada leher singa jantan. Setelah dua tahun, ban leher itu akan dilepas.
Tak perlu lagi memonitor si singa jantan. Sebagai tambahan pada ban
leher tersembunyi dalam lebatnya tengkuk, dan itu harus dilepaskan
agar tengkuk tampak selebar mungkin. (Singa menggunakan lebar
tengkuk untuk mengukur dan menentukan atau menantang dominansi
singa lain atas satu wilayah. Jika tengkuk lawan tampak lebih lebar dari
si penantang, artinya dia tak dapat menarik rahang pada kerongkongan
singa itu. Arti lainnya, dia tak dapat meneruskan konfrontasi ini.)
Singa yang diberi ban leher selama dua tahun oleh para penjaga hutan,
tak lagi muda, tunduk, atau mudah terintimidasi. Dia kuat. Dengan
bantuan singa betina, dia berhasil menentukan dan mempertahankan
kelompoknya dari pelanggar batas wilayahnya. Berkali-­kali dia
membuktikan diri sebagai pelindung yang berpengalaman. Dia tak
lagi mudah ditangkap. Kini dia sudah paham betul mengaum dengan
liar, tak takut, dan bebas. Para penjaga hutan perlu menenangkan singa
jantan itu agar bisa melepaskan ban leher. Mereka menetapkan lokasi
singa pada satu sisi, dalam jarak yang aman, lalu menembakkan anak
panah kecil yang sudah diberi penenang. Salah satu penjaga menarik
perhatiannya. Dia nyaris tersentak ketika singa itu membalikkan
keemasan dirinya yang megah, menatap gerak mereka. Penjaga hutan
menembak lagi. Singa itu terhuyung-­huyung lalu berbaring. Para
penjaga hutan segera bergerak. Kendaraan mereka mendekat ke arah
singa yang sudah jatuh, memotong dengan sikat dan membalikkan di
atas tanah yang kasar tempat singa besar keemasan itu tergeletak.
Baru saja mereka hendak melompat dari jip dan memindahkan ban
leher, siapa yang seharusnya muncul? Singa betina pemimpin. Tetapi
dia tidak muncul. Kemampuan singa betina adalah menghilang dari
sekeliling. Para penjaga hutan tak dapat mendeteksi kehadirannya
sampai singa betina itu sendiri yang muncul di hadapan mereka.
Kekurangwaspadaan mereka dalam menerjemahkan kehadiran singa
betina, tak dapat diartikan dengan kekurangwaspadaan singa betina
terhadap kehadiran para penjaga hutan. Ketika dia tahu singa jantannya
telah dikalahkan, dia muncul dan bersembunyi di tempat yang tak sulit
terlihat. Dengan berani dia membuat kehadirannya diketahui para
penjaga hutan. Setelah menyisipkan dirinya di antara singa jantannya
yang sudah jatuh dan para penjaga hutan, dia menggeram dengan suara

36
Bangkit Dan Membahayakan

mengancam sambil melangkah maju mundur di hadapan pasangannya.


Dengan telinga yang seolah berkelap-­kelip dan bulu yang berdiri, singa
betina itu memberi tahu kepada manusia bahwa dia tidak bahagia.
Para penjaga hutan mempunyai jendela waktu singkat untuk
mendekati singa jantan dan melepaskan ban leher sebelum obat
penenang habis. Tetapi kehadiran singa betina membuatnya menjadi
tidak mungkin. Para penjaga hutan masih mempunyai obat penenang
lebih. Untuk mencapai singa jantan, mereka harus menenangkan singa
betina. Petugas yang ahli menembak mengangkat senjata dan membidik
dengan hati-­hati. Ketika anak panah itu tepat mengenai sasaran, singa
betina itu menjadi gusar, berbalik ke arah para penjaga hutan, tetapi
singa betina itu terjatuh dengan anak panah berada di bawahnya.
Ketika tim penjaga hutan mendekat ke arah singa jantan yang masih
terkena pengaruh obat penenang, ketegangan di udara menjadi jelas.
Seperti singa betina, singa jantan itu tak berdaya tetapi bukan berarti
tidak sadar. Matanya mengawasi tiap gerak para penjaga hutan itu.
Sambil saling berbisik para penjaga hutan itu mencapai belakang
tengkuk singa jantan. Seorang pentugas dengan menggunakan pisau
tajam, memotong ban leher dan melepaskan dua anak panah obat
penenang dari sang singa jantan. Lalu para penjaga hutan bergerak
cepat dan mengalihkan perhatian mereka pada singa betina. Mereka
harus bergerak cepat sebelum satu atau dua kucing besar ini pulih
dari pengaruh obat. Singa betina berbaring di sebelah singa jantan,
memperlihatkan kulit di daerah puting susunya yang menebal. Singa
betina ini sedang hamil. Dengan lembut dan hati-­hati para penjaga
hutan mengangkat bagian kaki belakang dan pinggang, lalu cepat-­
cepat menarik anak panah obat.
Pada bagian latar, tampak singa jantan menggeram dan berusaha
bangkit. Namun kakinya masih belum kuat. Para penjaga hutan dengan
cepat naik ke jip, tak berbalik ke belakang, ke arah singa-­singa itu.
Mesin jip distarter. Ada napas lega ketika tim itu raib dengan segera.
Lalu suara narator yang sejak tadi berbisik-­bisik, kembali normal,
menjelaskan, “Tak ada yang lebih membahayakan daripada kehadiran
singa-­singa yang sepenuhnya sadar.”

37
Singa Betina Bangkit

Orang-Orang  Kristen    
Yang  Ditenangkan
Ketika saya mendengar konsep “bahaya” dan “terjaga penuh”, saya
memperhatikan sungguh-­sungguh. Apa yang akan terjadi jika, seperti
singa-­singa itu, kita menjadi berbahaya dan sepenuhnya terjaga?
Pastilah kita akan bersikap mengancam kegelapan yang menahan
banyak tawanan.
Saudari-­saudariku terkasih, saat ini saya berdoa agar kita masing-­
masing menyadari bahwa kita benar-­benar menakutkan bagi musuh
kita. Bahwa Dia sudah melakukan segala sesuatu dengan kekuasaan-­
Nya untuk mengisi kita. Musuh kita tahu bahwa dia tak dapat mendekat
untuk menangkap dan mengikat kita jika kita sepenuhnya terjaga dan
bergerak. Untuk mengatasinya, musuh membuat kita tenang sehingga
kita tak melakukan pekerjaan-­pekerjaan atas panggilan Allah. Tetapi
seperti singa betina dalam visi saya, kita harus bangkit dan ingat siapa
diri kita, dan menghadapi kejahatan dunia ini dengan terang.

Ditenangkan  Dari  Hari  ke  Hari


Jangan merasa asyik dan letih mengurus kewajiban Anda sehari-­
hari Karena semua itu dapat menyebabkan Anda kehilangan arah
waktu dan tertidur, lupa kepada Allah. Malam akan menjelang. Fajar
sebentar lagi merekah. Bangun dan bangkitlah pada apa yang sedang
Allah kerjakan! Allah sedang memoles bagian akhir dari pekerjaan
keselamatan yang Dia sudah mulai ketika kita menjadi orang percaya.
Kita tidak boleh menyia-­nyiakan waktu barang semenit pun. Tak
membuang-­buang jam-­jam berharga pada terang hari menjadi tak
keruan dan menyenangkan diri sendiri. Tidak juga hanya berbaring
atau memboroskan tenaga, terlibat percekcokan merebut segala sesuatu.
Turun dari tempat tidur dan berpakaianlah. Jangan berlambat-­lambat
dan bermalas-­malasan, menunggu sampai waktu terakhir. Kenakanlah
pakaian Kristus! Bergerak! (Roma 13:11–14)
Catat pilihan kata-­kata teguran ini: jangan merasa asyik dan letih
mengurus kewajiban Anda sehari-­hari. Kegiatan itu akan menjarah
nilai dari waktu yang Anda miliki atau mengakibatkan Anda jatuh
terlelap. Pelbagai tulisan tentang kehidupan ini merupakan tuntutan

38
Bangkit Dan Membahayakan

yang bersifat sangat mendesak Anda untuk bangkit dan waspada


dan berjaga dengan apa yang Allah sedang lakukan. Saat Anda sadar
dengan apa yang Allah sedang kerjakan, Anda akan tahu apa yang harus
Anda lakukan! Waktu berleha-­leha telah selesai. Saatnya bergerak. Jam
peringatan sudah lewat beberapa waktu lalu!
Kebutuhan untuk bangkit dan bermanfaat menjadi perhatian khusus
saat saya bertelepon dengan seorang teman. Dia berkata dia dan istrinya
baru saja menikmati makan bersama seorang guru dan pendeta Yahudi
yang terkenal. Pendeta ini seorang yang sangat terbuka. Ia berbagi
beban hatinya tentang warga Amerika keturunan Yahudi. Pendeta
ini melakukan banyak perjalanan dan mengajar di sinagoge-­sinagoge
di seluruh daratan Amerika. Dia memohon dengan sangat kepada
orang Amerika keturunan Yahudi agar berdoa bagi komunitas Kristen
di Amerika agar bangkit bersama dan menyadari kekuatan mereka
dalam memberi pengaruh. Dia peduli karena penduduk Yahudi di
Amerika terlalu kecil untuk berdiri sendiri jika komunitas Kristen tak
berjalan bersama mereka melakukan advokasi dalam rangka menahan
munculnya gerakan anti-­Semit dan anti-­Kristen melawan kita semua.
Sejauh ini kita terlalu banyak merasa patah hati, diam-­diam saja,
atau lebih menyedihkan, tidak sadar dengan apa yang sedang terjadi
di dunia ini. Mungkinkah ini disebabkan karena kita sudah mendengar
para pengkhayal Injil melenakan dengan memotivasi sangat sedikit
untuk menyelamatkan orang terhilang? Apakah karena kurang gerak
dan latihan rohani yang mengakibatkan kita menjadi letih lesu? Apakah
tekanan atas dasar hukum atau sikap biasa-­biasa saja terhadap dosa
membuat tindakan kita lambat, menunda-­nunda atau bosan memberi
respons? Mungkinkah Allah sedang dalam proses mengguncangkan
kita agar bangkit dan bangkit dan membahayakan? Jika demikian
halnya, ini bukanlah yang pertama kali.
Bangsa Israel berjalan di padang belantara selama bertahun-­
tahun, lebih dari waktu normal yang dibutuhkan. Mereka melakukan
perjalanan tanpa tujuan. Mereka seperti sekawanan domba dalam
jumlah sangat besar. Kadang-­kadang mereka tersesat dan bersungut-­
sungut. Lain waktu mereka taat mengikuti awan pada siang hari dan
berkemah di bawah tiang api pada malam hari. Terkadang mereka
mendengar kata-­kata Musa, gembala mereka. Lain waktu mereka tak
mendengar satu kata pun. Namun ketika mereka berkumpul untuk
berkemah di dataran Moab yang berbatasan dengan tanah yang

39
Singa Betina Bangkit

dijanjikan kepada mereka, kehadiran mereka tampak jelas. Bangsa-­


bangsa di sekitar mereka menyadari kehadiran mereka berada di sana.
Tempat perhentian yang belum pernah didiami oleh para petualang ini
muncul di hadapan para penduduk wilayah ini sebagai sekumpulan
para pejuang yang perkasa.
Tak lama setelah masa perbudakan yang hebat, orang Israel
menangkap kembali identitas mereka sebagai keturunan Allah (Israel
berarti “pangeran Allah”). Setelah bertahun-­tahun melewati padang
belantara, mereka siap untuk menetap. Mungkin sejak itu anak-­anak
Allah merindukan masa-­masa kemilau yang nyata dan jelas, yang
terjadi pada raja-­raja mereka, nabi Bileam, dan kepada bangsa-­bangsa
musuh di sekitar mereka. Mereka bukan lagi petualang. Merekalah
para elite penyembah Allah dan para pejuang yang berjaga.
Sayangnya, tanpa sebuah kesadaran tentang siapa diri mereka
sebenarnya dan perspektif yang benar tentang siapa yang berada di
sekitar mereka (bangsa-­bangsa musuh), anak-­anak Allah akan kehilangan
visi dan tujuan. Mereka mengesampingkan sikap pengendalian diri
yang suci dan membuat kesalahan besar dalam pengadilan. Sebelum
memasuki Tanah Perjanjian, mereka dengan bodoh membentuk
beberapa persekutuan yang tidak kudus. Kesalahan mereka seperti
juga peringatan kita pada masa sekarang: adalah berbahaya jika Anda
bangkit tetapi melupakan siapa diri Anda sebenarnya.
Contoh sederhananya, mereka berpesta pora di padang gurun.
Lelaki Israel terlibat hubungan seks yang tak terkendali dengan
perempuan-­perempuan Moab yang dikirim ke perkemahan mereka
atas nasihat nabi Bileam (lihat Bilangan 25:1–2;; 31:16;; Wahyu 2:14).
Perempuan-­perempuan ini meminta para lelaki Israel untuk menjadi
bagian dari penyembahan agama/seks bangsa Moab. Hasilnya: tragedi.
Umat Allah menjadi tidak fokus. Sebelum semuanya berlalu, timbul
wabah, nabi yang tekun, dan musuh yang pasti: orang Midian. Allah
memerintahkan Musa untuk menghitung penduduk, lalu bangsa itu
dibagi dalam kelompok-­kelompok.
Namun musuh-­musuh Israel tak pernah menang memerangi mereka.
Bila Israel sedang dalam keadaan taat, kemenangan di tangan mereka.
Tetapi ketika mereka berada di luar pengarahan Allah, penghakiman
mengambil alih kemenangan. Mereka bertobat dan menyesal. Lalu
Allah mengangkat wabah itu dari antara mereka tetapi sebelumnya 24
ribu orang Israel telah mati.

40
Bangkit Dan Membahayakan

Apa pelajaran dari semua ini bagi kita? Jika musuh tak berhasil
membuat kita menjadi tenang, diam, lembek, dan pasif, dia akan
menarik kita untuk menetapkan tempat-­tempat bagi kita beristirahat
dan terhubung dengan bentuk-­bentuk penyembahan yang tidak rohani
dan jahat. Seperti apa sebenarnya orang-­orang Kristen yang santai-­
santai saja? Mereka berkata dan memercayai hal-­hal berikut ini:
‡ “Dunia ini sedang tenggelam… Saya berharap masa Pengangkatan
segera datang sehingga kita semua terangkat.”
‡ “Suami saya dan saya menonton video tentang cara pasangan
melakukan hubungan seks. Mengapa tidak?”
‡ “Sungguh mengerikan. Saya akan menutup mata saya (menguap),
dan sekarang mata saya tertutup. Saya akan tidur siang.”
‡ “Allah tahu saya hanya manusia biasa. Pasangan saya tak bisa
memenuhi kebutuhan seks saya. Saya tahu ini tidak boleh tetapi
kan saya sudah diampuni…”
‡ “Dia bukan presiden yang saya pilih. Saya tidak mau berdoa
untuknya.”
‡ “Perdagangan seks dan manusia sungguh tragis, tetapi itu persoalan
bangsa lain, bukan?”
‡ “Betapa menyedihkan melihat orang-­orang meninggal dalam
peristiwa gempa bumi di Haiti dan Chili. Hebat sekali para selebritas
mencari dana untuk membantu mereka.”
Terkadang saya ingin menangis karena saya takut kita telah
melupakan siapa diri kita yang sesungguhnya. Kita bukanlah milik kita
sendiri. Kita adalah milik Allah. Kita adalah bangsa yang dikuduskan
bagi Allah dan bagi tujuan-­tujuan-­Nya. Kita bukanlah sekumpulan
orang yang sedang keluyuran, berjuang, pengungsi piatu yang sudah
mengatasi dosa dan bertanya-­tanya apakah ada Allah. Kitalah tubuh
Kristus. Kita ditakdirkan untuk menang dan menjadi juara, dengan
berbagai tanda dan keajaiban. Namun sayang, saudari-­saudari kita
tidak mengetahui tentang hal tersebut.

Jawaban,  Bukan  Persoalan


Kita sudah menggarisbawahi dinamika yang saya tulis pada 2005
dalam buku Fight Like a Girl, dengan premis bahwa “kamu, anak-­
anak perempuan, adalah jawaban, bukan persoalan.” Ketika saya

41
Singa Betina Bangkit

menyelesaikan Singa Betina Bangkit, sebuah buku yang penting dan


menarik, berjudul Half the Sky, memberi penegasan ini: “Wanita-­wanita
bukanlah masalah tetapi solusi.”1 Buku ini ditulis oleh pasangan
suami istri Nicholas D. Kristof dan Sheryl WuDunn. Mereka adalah
jurnalis yang memenangi hadiah Pulitzer. Mereka menulis dengan
tujuan kebangkitan dunia akan kebutuhan yang mendesak dalam
memberdayakan perempuan dengan nilai-­nilai, pendidikan, dan
kesempatan ekonomi yang sama dengan laki-­laki. Bersyukur karena
pekerjaan mereka menciptakan satu pengaruh dalam komunitas dunia,
seperti seniman, aktivis, dan media.
Saya mengangkat isu ini kembali karena saya merasa sedih gereja
bukanlah pihak pertama yang menghadapi ketidaksetaraan gender
ini. Namun kita seperti Yunus, nabi tua yang terkantuk-­kantuk, yang
tertidur di geladak bagian bawah di tempat yang gelap. Sementara
para awak kapal sedang kalut dan berusaha menyelamatkan kapal dari
bahaya badai yang mematikan. Kita seharusnya menjadi orang pertama
di geladak dan mencari solusi dari Allah bagi ketidakadilan yang jelas
terlihat dalam menyeimbangkan dunia kita. Tetapi tak seperti Yunus.
Kita tak sedang mengalami badai tertentu yang memukul satu kapal
di atas lautan. Seluruh dunia sedang dalam kekacauan sebagaimana
badai-­badai lingkungan menyerang bumi ini dan mengoncangkan
keuangan yang membuat ekonomi dunia tidak stabil. Ketidakadilan
membuat bumi kita berguncang dan berayun ke sana-­kemari. Pada
keadaan yang terus meningkat ini, alarm orang-­orang berpaling kepada
orang Kristen dan bertanya, “Bagaimana semua ini bisa terjadi?”
Mereka tertawan, terluka, bingung. Mereka membelokkan jalan kita
dan bertanya, bagaimana kita dapat tidur tenang ketika seharusnya
kita berseru sekuat tenaga kepada Allah agar campur tangan sebelum
segalanya terlalu terlambat. Tetapi sejauh ini terlalu banyak gereja
mengizinkan gerakan ini untuk menggoyangkan mereka agar tidur tak
WHQDQJDWDXPHPHQJDUXKLPHUHNDSDGDNRQÁLN\DQJWLGDNVXQJJXK
sungguh bermakna.
Pada masa Yunus, Allah mengirim badai untuk membangkitkan nabi
dari ketidaktaatannya dan untuk mengingatkan umat Allah di Niniwe
tentang cara hidup mereka yang jahat. Allah tak pernah meninggalkan
umat-­Nya dengan cara yang menyakitkan. Namun Yunus tak rela
mencegah kerusakan yang menimpa penduduk kota tua itu. Karena
itu dia kabur dan menyembunyikan dirinya pada sebuah kapal. Ketika
dia pergi ke tempat yang berlawanan dari yang diperintahkan Tuhan,

42
Bangkit Dan Membahayakan

dia jatuh tertidur. Allah mengirim badai yang sangat dahsyat sehingga
kapal yang ditumpangi Yunus terancam pecah terbelah. Mengapa
Yunus kabur? Dia tak mau menolong orang-­orang yang dianggapnya
tak layak dibantu. Perhatikan perbincangannya dengan Allah setelah
dia dan kota itu terluput dari malapetaka.
Yunus marah. Dia tak bisa mengendalikan diri. Dia berteriak
kepada Allah, “Allah! Aku sudah tahu hal ini waktu saya
kembali. AKu tahu inilah yang akan terjadi! Itulah sebabnya aku
kabur ke Tarsis! Aku tahu Kau akan menunjukkan kemurahan
dan anugerah-­Mu. Kau tak mudah marah, penuh kasih dan
siap mengubah rencana-­Mu yang tadinya untuk menghukum
menjadi sebuah program yang penuh dengan pengampunan!
(Yunus 4:1–2)
Yunus ingin Allah menghakimi dan menghukum kota itu. Tetapi
Allah ingin mengaruniakan berkat dan kemurahan hati-­Nya. Yunus
setuju dengan Allah untuk menghancurkan kota yang dipadati manusia
itu. Tetapi dia begitu putus asa sehingga ingin mati di bawah naungan
sebuah pohon yang layu.
Lalu Allah berkata kepada Yunus, “Layakkah kau marah
karena pohon ini?”
Yunus menjawab, “Aku punya hak untuk marah. Aku lebih
baik mati!”
Allah menjawab, “Apa ini? Engkau merasa sayang kepada
pohon jarak itu, yang untuknya sedikitpun engkau tidak
berjerih payah dan yang tidak engkau tumbuhkan. Yang
tumbuh dalam satu malam dan binasa dalam satu malam pula.
Bagaimana tidak Aku akan sayang kepada Niniwe, kota yang
besar itu, yang berpenduduk lebih dari seratus dua puluh ribu
orang, yang semuanya tak tahu membedakan tangan kanan
dari tangan kiri, dengan ternaknya yang banyak itu?” (Yunus
4:9–11)
Halo! Apakah sama, kita juga telah kehilangan perspektif kita
tentang apa yang penting bagi Allah? Apakah kita lebih peduli dengan
kesenangan dan perlindungan kita daripada nilai-­nilai Allah? Allah
yang Mahatinggi tidak berada di atas, di surga, dan bersorak-­sorak
melihat pemandangan yang penuh dengan kehancuran. Dia merindu
untuk menolong semua yang sedang berjalan dalam kejahatan! Biarlah
kita tak menahan harapan dari Allah yang sangat Dia inginkan untuk

43
Singa Betina Bangkit

menyelamatkan. Saya berdoa Anda akan mengizinkan Allah untuk


membangkitkan singa betina di dalam diri Anda dan memposisikan
diti Anda untuk menolong orang lain dari kejahatan, bukannya untuk
menghakimi, mengancam untuk mengalahkan, dan menghancurkan
mereka.
Inilah saatnya untuk menaati panggilan Allah. Dia memercayakan
kita dengan pesan Kabar Baik bagi bumi. Dia memerintahkan kita
mengasihi satu dengan yang lain. Dia meminta kita untuk peduli kepada
para janda, yatim piatu, orang asing, dan mereka yang papa. Bahkan
sekarang Dia menguatkan hati anak-­anak perempuan Allah yang muda
dan tua untuk membawa solusi dan jawaban pada masalah-­masalah
dunia. Dia mengundang kita untuk meletakkan semua perbedaan kita
dan bekerja sama dalam pekerjaan Allah.
Beberapa dari kita mungkin masih bekerja untuk menjadi baik
satu kepada yang lain. Yang lain masih terlalu sibuk menangis karena
kehilangan-­kehilangan dalam hidupnya. Terlalu banyak kita berjuang
untuk isu-­isu doktrin bodoh, berteriak melawan anggota tubuh Kristen
yang lain.
Saudari-­saudariku yang terkasih, saya tak ingin panggilan kita
bangkit dengan membutuhkan sesuatu untuk dilempar ke luar dari
kapal seperti Yunus atau berhenti di tengah padang belantara seperti
orang Israel! Jadi marilah kita melihat kejahatan dan masalah-­masalah
dunia ini dan membiarkan mereka berguncang agar membuat kita
bangkit. Dalam roh, saya melihat orang-­orang dibangkitkan, terusik,
dan siap mengubah dunia mereka.

Ekspresi  Anda  Yang  Khas


Ketika saya menulis buku ini, para editor mendorong saya untuk
menampilkan beberapa contoh perempuan yang sepenuhnya bangkit
sehingga pembaca dapat melihat bagaimana yang dapat dicapai
oleh perempuan yang sepenuhnya bangkit. Tetapi saya tidak mau
membatasi dengan apa yang bisa kita lihat. Cerita tentang perempuan
yang sepenuhnya bangkit dan berbahaya masih sedang ditulis. Saya
percaya dunia ini melihat bagaimana sebenarnya ketika seorang
perempuan Kristen, secara individu atau kolektif, benar-­benar bangkit
dan berbahaya.

44
Bangkit Dan Membahayakan

Dua kali Allah menuntut saya untuk memulai proses membangkitkan


perempuan-­perempuan Kristen. Saya tak tahu sepenuhnya bagaimana
kalau kita sepenuhnya bangkit tetapi saya sangat yakin kita akan
terlihat berbahaya dalam gelap dan tampak mulia dalam terang. Ketika
saya merenungkan tentang hal ini secara lebih mendalam, saya sampai
pada keyakinan bahwa ekspresi kedahsyatan, keliaran singa betina
dari perempuan Kristen akan segera dinyatakan.
Saya juga tiba pada kesadaran bahwa pada umumnya orang suka
diperintah tentang apa yang harus dikerjakan. Tetapi Kekristenan yang
how-­to (penuh kiat) dan langkah demi langkah (Step-­by-­step), memberi
kita kehampaan tentang banyaknya misteri tentang Allah. Jadi tulisan
ini bukan pesan tentang “kiat”. Saya ingin Anda bangkit. Bangkitkan
singa betina di dalam diri Anda dan berjalan dengan ekspresi Anda
yang khas, apa pun itu. Hanya Anda dan Allah yang dapat menegaskan
singa betina apa yang dapat terlihat ketika dia dibangkitkan di dalam
diri Anda.
Belakangan, saya bertanya kepada beberapa staf tentang kata-­
kata atau gambar apa yang bangkit di dalam diri mereka ketika
membangkitkan singa betina. Saya tak terkejut ketika jawaban mereka
berkisar semua cara mulai dari kasih karunia dan kelembutan sampai
kekuatan dan keberanian. Potensinya bervariasi dan sungguh besar.
Ketika saya menyelidiki Alkitab, saya menemukan Allah sering
berkata kepada umat dan nabi-­nabi-­Nya, “Pergi ke sana, kerjakan
ini, katakan tentang itu,” tanpa petunjuk yang jelas tentang apa yang
akan terjadi setelah itu. Contohnya Elisa. Dia berkata kepada seorang
janda untuk “pinjam bejana-­bejana dari tetanggamu, bejana-­bejana
kosong, tetapi jangan terlalu sedikit. Kemudian masuklah, tutuplah
pintu sesudah engkau dan anak-­anakmu masuk, lalu tuanglah itu ke
dalam segala bejana. Mana yang penuh, angkatlah” (2 Raja 4:3–4). Hal
ini tidak biasa. Bagaimana tindakan ini menyelesaikan masalah dari
ancaman para penagih hutang mempekerjakan anak-­anak janda itu
menjadi budak? Hm, ketika dia melakukan apa yang diminta untuk
dikerjakan, dia kembali kepada Hamba Allah. Hamba Allah itu berkata
kepada sang janda,“pergilah, juallah minyak itu, bayarlah hutangmu,
dan hiduplah dari lebihnya, engkau serta anak-­anakmu” (2 Raja 4:7).
Saya berpikir-­pikir. Berapa banyak ketetapan keajaiban yang hilang
karena kita ingin mengetahui apa langkah kedua, ketiga, dan keempat,
sementara kita tidak melakukan langkah pertama. Jadi kita berpikir ini

45
Singa Betina Bangkit

sebagai tipe buku “bacalah Firman Allah, berdoalah, dan biarkan Allah
menumpahkan diri-­Nya sendiri pada semua bejana yang sudah Anda
letakkan di hadapan-­Nya”. Mintalah Allah untuk mengisi pikiran
Anda dengan gagasan tentang singa betina dalam apa pun bentuk atau
tempatnya, yang Dia ingin gunakan untuk memberi inspirasi kepada
Anda.
Jangan takut dengan gambaran kita sebagai singa betina atau Yesus
sebagai Singa jantan. Ini bukanlah tak sama dengan representasi
Yesus sebagai gembala dan bagaimana Dia terhubung dengan kita,
GRPEDGRPED1\D $SDNDK NLWD GRPED VHFDUD KDUÀDK" $WDXNDK
Allah meminta kita untuk mengikut dan memercayainya sedemikian?
Seperti itu, Yesus adalah pengantin laki-­laki kita, dan kita adalah
sekumpulan pengantin perempuan-­Nya. Ini sebuah ungkapan. Yesus
pernah menjadi Gembala, Raja, Allah, Manusia, Pengantin Laki-­laki,
Saudara Laki-­laki, Singa Jantan, Domba, juga sebagai Yang Awal dan
Yang akhir. Apakah mengejutkan bila Dia ingin merentangkan kita?
Tujuan saya adalah mengizinkan Anda untuk menanggapi persepsi
dan menempatkan kekuatan dan pengaruh Anda yang khas.

Tugas  Untuk  Bangkit


Ketika saya masih mahasiswa, rumah perkumpulan perempuan kami
mempunyai beranda tidur. Saya tidak tahu persis kenapa disebut
seperti itu. Beranda itu tidak berada di luar bangunan atau mempunyai
akses keluar. Sebaliknya, beranda itu panjang, gelap, berada di lantai
dua, dipenuhi dipan-­dipan tempat tidur. Beberapa diatur menempel
sepanjang dinding. Yang lain diberdirikan menumpuk di sudut, di
bawah jendela-­jendela yang gelap.
Karena kami berbagi kamar dalam satu ruangan, kami tak diizinkan
mempunyai weker. Sebagai gantinya, kami bergiliran melakukan
tugas yang paling tak saya sukai: membangunkan. Sebelum malam
yang melelahkan tiba, saudari-­saudari itu akan menyelipkan nama-­
nama mereka pada rak-­rak yang sudah disediakan. Mereka menulis
jam berapa mereka ingin dibangunkan. Artinya, setiap petugas yang
sedang bertugas membangunkan, harus tahu di mana mereka tidur.
Pada malam sebelumnya, dia tidur di luar kelompok, atau di ruang lain
yang tak masalah bila membunyikan weker.

46
Bangkit Dan Membahayakan

Bila tiba giliran saya, saya akan mengatur weker setengah jam
sebelum waktu membangunkan yang paling pagi. Saya bisa mandi
dulu. Mandi tanpa menunggu giliran adalah satu-­satunya keuntungan
menjadi orang yang pertama bangun.
Sekali waktu saya bertugas membangunkan. Saya akan
membangunkan pada interval lima belas menit sampai tiga puluh menit
selama dua sampai tiga jam berikutnya. Saya menyelinap di dalam
kegelapan beranda tidur sambil berusaha makan dan menyiapkan
diri. Sekali lagi dan lagi saya akan diam-­diam pergi, menutup pintu,
meraba-­raba jalan saya dalam gelap, menghitung bangku-­bangku tidur
dengan teliti agar tak membangunkan teman-­teman yang tidur ketika
saya bergerak di antara mereka. Ketika saya tiba pada teman yang
akan dibangunkan, dengan lembut tetapi tegas saya membangunkan
mereka.
Ada semacam tanggung jawab. Saya tahu mereka tergantung kepada
saya. Ada kuliah, ujian, wawancara, yang tak boleh terlambat. Ada juga
tentu saja janji bertemu pacar.
Pernah saya merusak sesuatu ketika saya sedang bertugas
membangunkan. Suara saya terlalu pelan dan lembut, dan saya
enggan mengoyang-­goyangkan tubuh senior saya. Dia menjawab
dengan bergumam pelan. Saya pikir dia sudah bangun. Ternyata
belum. Rupanya dia berbicara ketika sedang tidur. Saat makan siang
dia membacakan tindakan protesnya kepada saya dan kerugian akibat
saya tidak membangunkannya. Ada beberapa kesalahan yang tak mau
Anda ulangi kedua kali. Saya belajar dengan cepat bahwa ada beberapa
saudari yang perlu dibangunkan dengan digoyang-­goyang keras. Yang
lain sudah terjaga dengan hanya disentuh perlahan. Beberapa terbangun
dengan hanya membisikkan nama mereka. Beberapa saudari berterima
kasih kepada saya. Yang lain menyumpahi, bahkan mengusir saya
segera pergi.
Yang paling rumit adalah mereka yang sepertinya sudah bangun
dan bahkan menjawab, “Ya, ya, saya sudah bangun,” padahal mereka
kembali tidur. Saya mempelajari tipe penidur seperti ini mengharuskan
saya diam di tempat sampai dia keluar dari tempat tidur dan kakinya
benar-­benar berjejak di lantai.
Dilema lain adalah membangunkan orang yang salah. Meski saya
berusaha tenang dan berhati-­hati, kadang-­kadang saya membangunkan
seseorang di atas tempat tidur itu atau di sisinya. Dia akan duduk,

47
Singa Betina Bangkit

mengagetkan saya dengan mencengkeram lengan saya, dan berbisik,


“Saya sudah bangun. Cabut nama saya dari daftar!”
Saya malu mengakui yang satu ini, karena kemudian sayalah tipe
orang yang menyumpahi dan sulit dibangunkan. Saya hampir konsisten,
perlu dibangunkan kedua kali. Setelah menyelesaikan tugas itu, saya
tahu peraturannya. Jika seorang saudari sudah dibangunkan dua kali
tetapi masih tetap di tempat tidur, saya tak perlu membangunkan
untuk ketiga kalinya. Peraturan ini ditambahkan sebagai urgensi pada
panggilan yang kedua karena itulah yang terakhir. Bila saudari-­saudari
saya sudah bangun dan bergerak, saya tak lagi bertanggung jawab
untuk memonitor mereka. Mereka bergerak sendiri. Saya sendiri harus
segera rapi berpakaian.
Allah kita yang murah hati tidak bekerja dengan peraturan yang sama
seperti perkumpulan kami. Dia lebih senang untuk terus melakukan
panggilan sampai detik-­detik terakhir, tak pernah ada pengabaian
terhadap urgensi. Saya merasa sampai sekarang beberapa saudari
yang memberi tanggapan pada panggilan membangunkan, dianggap
sebagai perempuan tidur.

Membangunkan  Sesuatu  yang  Berani


Saya pikir lucu juga hidup pada masa saya sekarang. Saya kembali
bertugas membangunkan. Hanya kali ini lebih berisiko. Kadang-­
kadang itu terasa seolah-­olah saya masih berjalan di antara dipan-­dipan
tidur di ruang-­ruang gelap, saat saya dengan lembut mengguncang-­
guncangkan tubuh seseorang. Pada waktunya, pada waktu yang
menyenangkan, dengan hanya membisikkan nama, mereka sudah
bangun dan bangkit.
Saya tak sendirian bertugas seperti ini. Setiap anak perempuan
Allah akan merespons pada makna dan metode rangsangan yang
berbeda untuk membangunkan posisi ketiduran. Dalam kasus saya,
saya tertantang untuk menaruh beberapa prinsip liar dan gambaran
yang indah di hadapan Anda. Doa saya adalah wahyu ini memaksakan
kemuliaan dan kekuatan yang akan memiliki kekuatan untuk
membangkitkan sesuatu yang berani di dalam diri Anda. Sehingga
ketika Anda sepenuhnya bangkit, Anda akan tahu apa yang harus
dikerjakan.

48
Bangkit Dan Membahayakan

Dunia membutuhkan Anda, saudariku singa betina terkasih. Tidak


hanya sekedar bangkit. Anda diminta memberi ekspresi, sisi berani
yang Allah berikan kepada Anda. Seperti apa bila perempuan Kristen
menjadi berani? Apakah dengan berteriak dan menjerit, mencakar dan
menendang? Mungkin ada waktu untuk itu semua. Saya tahu jika salah
satu anak atau cucu saya disentuh, mungkin saya akan bereaksi seperti
itulah. Sebenarnya Allah menyamakan seperti mama beruang. Reaksi
singa betina dalam Kitab Hosea dan menjadi salah satunya.

Aku mau mendatangi mereka seperti beruang yang kehilangan anak,


Aku mau mengoyakkan dada mereka.
Di sana aku memakan mereka seperti singa,
binatang di padang akan merobek mereka. (Hosea 13:8)

Yay! Ayat ini benar-­benar menangkap kebrutalan, sisi kasar dari


berani. Tetapi ada yang lebih daripada sekedar kekasaran mengoyak-­
ngoyak dalam kata-­kata yang berani ini. Dengan kata lain, yang termasuk
dalam kata “berani” termasuk hebat, kuat, tangguh, bergerak, perkasa,
berapi-­api, dan agresif. Saya tak dapat membayangkan sekumpulan kata
yang lebih tepat untuk menangkap apa yang saya rasa memengaruhi di
dalam diri saya. Tanpa ragu sesuatu yang bergerak sudah dibangkitkan
yang membawanya pada kejernihan dan kekuasaan yang lebih besar,
seakan-­akan satu badai yang mengumpulkan kekuatan.
Kekuatan ini tidak menyebabkan kekacauan pribadi. Sebaliknya
kekuatan ini memberi fokus. Dengan fokus yang lebih besar saya sudah
menemukan diri saya sendiri terus menerus bersemangat tentang hal-­
hal yang sebelumnya tidak saya sadari.
Banyak dari peristiwa pembangkitan ini membuat saya sedikit
berhati-­hati. Salah satunya akhir Oktober atau awal November 2007.
Saya sedang berada di kamar mandi, di semua tempat, ketika sedang
membaca majalah. Ketika saya membolak-­balik halaman, saya
membaca untuk pertama kalinya tentang kekejian perdagangan seks
di Thailand. Saya menyelesaikan membaca tulisan itu dan mengulang
beberapa paragraf, hampir tak percaya apa yang saya baca itu benar
terjadi. Mungkinkah manusia dapat demikian kejam? Mungkin hal
seperti ini terjadi dan saya tidak sadar? Saya mulai menangis (di kamar
mandi, di semua tempat), dan kemudian berdoa, Allah, jika ada kekuatan
atau suara yang bisa meminjam untuk isu ini, saya siap sebagai anak-­Mu.
Dengan doa yang membangkitkan ini, sesuatu terangkat.

49
Singa Betina Bangkit

Beberapa minggu berlalu. Lalu saya menerima telepon dari


lembaga Life Outreach. “Lisa, kami sedang membentuk tim bersama
pergi Thailand untuk mencari dana dan kesadaran untuk mencegah
perdagangan seks. Kami telah mempertimbangkan dan berpikir
Andalah orang yang tepat untuk pergi ke sana.” Tiga bulan kemudian
saya dalam perjalanan ke Thailand sebagai bagian dari lembaga Life
Outreach yang berinisiatif melawan perdagangan manusia.
Bagaimana jika waktu itu saya tidak berdoa? Bagaimana jika saya
menangis, menggeleng-­gelengkan kepala, dan meneruskan membaca
halaman-­halaman lain? Tak lama saya mungkin akan melihat terobosan
tentang perawatan kulit paling mutakhir atau tren mode atau rahasia
diet. Jika saya meneruskan membaca daripada berdoa, peluangnya
adalah saya akan tidur malam itu tanpa pernah menaikkan suara saya ke
surga. Dan ketika berita seperti itu mendatangi saya lagi, mungkin saya
akan berkata sesuatu seperti, “Ya, saya sudah pernah mendengarnya.
Membacanya di satu majalah. Begitulah, sungguh menyedihkan.”
Tetapi ketika Anda dibangkitkan, Anda tidak dapat berbuat apa-­
apa kecuali memberi tanggapan. Jangan bingung bila bangkit dengan
merasa kecewa. Jika sesuatu mengecewakan, Anda tak dapat bereaksi
pada waktu itu. Tetapi kecewa terhadap sesuatu tidak mempunyai
kekuatan untuk menahan Anda dari meneruskan halaman demi
halaman. Anda bisa saja merasa kecewa dan tidak bangkit. Tetapi
Anda tak dapat bangkit sepenuhnya, dan karena itu waspada, sadar
akan masalah-­masalah dunia ini, dan tidak memberi tanggapan.
Itulah sebabnya ketika saya membaca tentang anak-­anak gadis yang
diculik dan dilemparkan ke rumah bordil, saya harus berdoa, memberi
tahu Allah bahwa saya akan melakukan apa saja yang Dia inginkan
untuk berhadapan dengan kekejaman ini. Doa saya menggarisbawahi
kesempatan saat ia datang. Akankah ada kesempatan-­kesempatan lain?
Mungkin, tetapi kesempatan itu mungkin sudah hilang.

Allah  Tidak  Menyelamatkan    


Demi  Menjinakkan  Anda
Allah tidak menyatakan diri-­Nya sebagai tak terbatas untuk membatasi
kita. Tetapi sebaliknya. Dia ingin menaruh hati-­Nya di dalam kita.
Christine, teman saya berkata dengan cara yang terbaik: “Allah tidak

50
Bangkit Dan Membahayakan

menyelamatkan untuk menjinakkan Anda!”


Allah tidak mencari orang yang bertindak seperti seorang Kristen.
Dia ingin kita menjadi Kristen! Kata Kristen berarti “diurapi atau seperti
Kristus.” Yesus tidak pergi ke mana-­mana untuk “menjadi baik”. Dia
pergi ke mana-­mana dan “melakukan kebaikan” dan membebaskan
semua yang tertekan dan tertindas. Apa yang sudah Dia urapi agar
Anda kerjakan?

Roh Tuhan ada padaku;;


oleh sebab Ia telah mengurapi Aku,
untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-­orang miskin,
dan Ia telah mengutus Aku,
untuk memberitakan pembebasan kepada orang-­orang tawanan,
dan penglihatan bagi orang-­orang buta,
untuk membebaskan orang-­orang yang tertindas,
untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang!”
(Lukas 4:18–19)

Jika Roh Tuhan diberikan kepada Yesus untuk melakukan semua


ini, dan jika kita lahir dengan Roh yang sama, kita mampu melakukan
seperti yang Ia lakukan, memberitakan kabar baik kepada orang
miskin, memberitakan pembebaskan kepada orang tawanan, dan
memberitakan ”Tahun rahmat Tuhan telah datang!” Saya percaya tiap
tahun, rahmat Tuhan telah datang, dan Ia masih menunggu kita untuk
pergi dan bertindak demi nama-­Nya.
Dalam terang perintah ini, Allah tak butuh sekumpulan anak-­anak
perempuan yang meng-­habiskan waktu dengan memanggang roti dan
ber-­tingkah sopan. Tak soal
me-­manggang roti. Tetapi
kalau hanya itu kegiatan kita, Wanita-‐wanita yang berprilaku sopan,
Allah tak dapat memakai kita jarang mengukir sejarah
untuk mengukir sejarah.
— Laurel  Thatcher  Ulrich
Saya tahu kutipan itu
mungkin menantang
beberapa orang. Saya juga
merasa tertantang ketika pertama kali membacanya. Ini bukanlah
semacam pengakuan untuk menjadi nakal. Ini sebuah realitas bahwa
perubahan seringkali datang bersama tantangan terhadap status quo.

51
Singa Betina Bangkit

Dalam pandangan budaya selatan dan budaya perusahaan bus,


Rosa Parks tidak berlaku sopan. Dia menolak memberikan tempat
duduknya dan pindah ke bagian “kulit berwarna” di bagian belakang
bus. Pilihan perempuan ini untuk mempertahankan daerahnya dan tak
mengganti tempat duduknya itu, telah mengubah bangsa kita untuk
melihat pemisahan berdasarkan ras. Serius, saya ragu pada waktu itu
dia sadar sedang mengukir sejarah. Waktu sendiri memiliki kekuatan
untuk menyatakan alasan dan konsekuensi dari pilihan-­pilihan.
Mungkin Rosa letih terus-­menerus dimarginalkan dan mengabaikan
hak pemberian Allah tentang martabat manusia.
Bagaimana tentang Debora, Yael, Tamar, Ester, Batsyeba, Abigail,
Rahab, dan bahkan Maria? (Ini hanyalah contoh-­contoh di Alkitab.
Masih banyak contoh lain).
Apakah Debora bertingkah laku baik dengan mendorong orang-­
orangnya melawan penindas yang dominan dan masuk ke medan perang
dengan laki-­laki? Para pemimpin pada masa itu pastinya menjawab:
tidak. Sekelompok tentara bangkit untuk melawan pemberontakannya.
Tetapi mereka tidak dapat membujuk. Sementara itu pemimpin laki-­
laki yang dipilih oleh Allah, Barak, merasa ragu, Debora melaksanakan
petunjuk Allah yang terbaik yang dia tahu.
Bagaimana tentang Yael? Apakah dia harus menggunakan pasak
tenda untuk membunuh musuhnya? Tak dapatkah dia menyerahkan
orang itu kepada orang yang berwenang ketika orang itu tertidur?
Tidak. Allah selalu setuju dengan pilihannya. Dan sebuah lagu digubah
untuk menyerukan keberaniannya.
Lalu Tamar. Perempuan yang sudah dua kali menjadi janda
ini berpura-­pura menjadi seorang pelacur. Dia tidur dengan ayah
mertuanya, Yehuda seorang patriark. Perilakunya mengguncangkan
banyak pihak. Tak ada bukti bahwa Allah memerintahkan dia untuk
melakukan ini. Tetapi dia sendiri memilih untuk bertindak. Dan anak
dari perempuan yang ngotot ini ditemukan pada garis keturunan
Kristus. Dan dia disebutkan melakukan kebenaran.
Ester tak mematuhi perintah untuk datang kepada raja hanya
saat dipanggil. Ketidakpatuhan ini sudah menyebabkan Wasti, istri
pertama Ahasyweros, diasingkan. Ester pastinya tahu betul soal ini!
Tetapi piliihannya untuk bertindak kurang senonoh di kerajaan itu,
telah menyelamatkan umatnya.

52
Bangkit Dan Membahayakan

Batsyeba adalah penzinah dan ibu dari Salomo yang bijak. Rahab
adalah pelacur yang berbohong kepada rajanya dan menyembunyikan
mata-­mata musuh. Dia melakukan itu tidak hanya untuk menebus
keluarganya dari kejatuhan kota Yerikho. Namun juga anak lelakinya
menjadi satu garis keturunan dengan Daud dan Yesus. Abigail
mengelakkan suaminya dari peraturan. Pilihannya menyelamatkan
rumah tangganya dan memenangkan hati Raja Daud.
Maria hamil anak yang tidak sah dan melahirkan Anak Allah. Apa
yang terjadi bila dia pada waktu itu berkata, “Saya belum menikah dan
hamil membuat saya tampak buruk. Bisakah menunggu sampai saya
menikah sehingga saya terlihat baik?”
Sejarah sendiri membenarkan pilihan-­pilihan perempuan ini. Hati
mereka dibangkitkan dan dikobarkan.
Bagaimana Anda merespons bila Anda sepenuhnya bangkit dan
membahayakan? Sejarah apa yang akan Anda buat? Akankah Anda,
seperti singa betina yang dahsyat, bangkit dari keadaan tenang dan
bangkit untuk mempertahankan keluarga Anda, komunitas Anda,
dan dunia Anda? Anda sudah bangkit? Bahkan sekarang, apa yang
menggairahkan hati Anda?

53
4

Ketakutan dan Ketakjuban


Kejadianku dahsyat dan ajaib;;
Ajaib apa yang Kaubuat.
Ɇ  Mazmur  139:14  

S inga-­singa betina itu kuat dan manis. Mereka menggerakkan otot-­


otot mereka dan sadar atas keberadaan mereka. Kelangsungan
hidup singa generasi baru sangat tergantung dari keterampilan dan
kekuatan yang diwariskan kepada mereka. Kalau berjalan, bulu-­bulu
badan mereka tampak beriak seperti gelombang terkena angin. Mereka
tak peduli apakah kulit mereka mengendor atau ekor mereka terlalu
panjang atau mereka mirip satu dengan yang lain. Mereka tampak
nyaman dengan kulit yang mereka miliki.
Singa betina itu memesona.
Setelah mengamati singa betina sekian lama pada wilayah yang liar,
saya percaya bahwa mereka mengetahui hal-­hal ini. Perbedaan cara kita
menilai diri kita sendiri dan bagaimana singa betina merasa tentang

55
Singa Betina Bangkit

dirinya, tampak seandainya saja manusia dan singa betina bisa saling
bercakap-­cakap. Karena itu untuk sementara, mari kita berandai-­andai
kita dapat berbicara dengan mereka.
“Singa betina, kamu memesona.”
Singa betina menjawab, “Aku tahu. Kau mau lihat apa yang bisa
kulakukan?”
Dengan bergetar, kita menjawab, “Ya.”
“Lihat cakarku,” katanya. “Lihat.”
Kita tercengang melihat singa betina itu memperlihatkan kuku-­kuku
cakarnya yang tajam.
“Dengan cakar ini aku bisa menaklukkan rusa untuk makanan
anakku dan memberi makan anggota-­anggota lain di wilayahku.
Perhatikan ini.” Dia menarik masuk cakar-­cakarnya yang tajam dan
cakar itu kembali menjadi seperti beludru. “Dengan cakar ini, aku juga
bermain dengan anak-­anakku dan melatih mereka agar kuat.”
Kita mengangguk dan melihat kuku-­kuku kita. Polesannya tampak
kering seperti keripik.
Singa betina berkata lagi. “Lihat gigi-­gigiku!”
Kita mundur sedikit, kagum dengan gigi-­gigi mereka yang beragam
dan tajam.
“Dengan gigi-­gigi ini aku melindungi, membunuh, dan makan. Dan
dengan gigi yang sama aku membawa bayi-­bayiku dari satu tempat ke
tempat lain tanpa menyakiti tubuh mereka.”
Kita mengangguk lagi. Kita menyadari betul perbedaan fungsi gigi
mereka.
Lalu singa betina itu menarik napas lega. Kedengarannya ia puas
ketika meringkaskan kecantikannya: “Aku dicipta dengan cara dahsyat
dan ajaib.”
Sungguh, kita setuju dengan pernyataan singa betina itu. Dia adalah
makhluk hidup yang dahsyat dan ajaib. Tetapi sebenarnya … Anda
juga demikian.

Kejadianku dahsyat dan ajaib;;


Ajaib apa yang Kaubuat. (Mazmur 139:14)

56
Ketakutan Dan Ketakjuban

Sekarang saya berani mengatakan ini secara terang benderang


bahwa Anda memiliki konteks singa betina. Sejujurnya, saudariku
terkasih, Anda adalah karya Allah yang dahsyat, seperti juga lelaki
dan perempuan di sekitar Anda. Hanya kebanyakan kita telah lupa
bahwa dinamika kedahsyatan itu belum selesai dengan keluarnya kita
dari rahim ibu kita.
Kapan percakapan terakhir Anda dengan perempuan yang
sedikitnya mirip singa betina kita ini?
Berikut adalah contoh yang mungkin Anda dengar saat perempuan
saling berbicara.
“Kamu cantik.”
“Terima kasih, tetapi sebenarnya berat badan saya belum turun sejak
melahirkan.”
Setiap perempuan yang telah melahirkan (atau yang pernah melihat
perempuan lain melahirkan), harus menyadari dengan sesungguhnya
bahwa kita dicipta secara dahsyat dan ajaib. Agaknya kita sudah
kehilangan visi tentang kenyataan ini. Namun tidak demikian dengan
singa betina kita. Ia tahu betul bahwa kecantikannya dinyatakan
melalui kekuatannya. Itulah yang kita tangkap setelah melihat apa
yang dapat dilakukan oleh tubuhnya. Tidak sekadar apa yang bisa kita
lihat. Daya tariknya tak dapat disangkal karena kekuatannya yang
tak terbantahkan. Ia tahu tubuhnya cakap. Dan ia suka sekali dengan
keajaiban tubuhnya. Kesukaan singa betina itu mengusung kemuliaan
bagi Penciptanya. Ia kuat dan terampil. Dan ia melatih anaknya agar
dapat memiliki kebanggaan yang sama dengannya.
Penting bagi kita untuk mengingat kecantikan yang berasal dari
NHNXDWDQ GDQ IXQJVLQ\D 6D\D WLGDN VHGDQJ PHUXMXN SDGD ÀVLN \DQJ
lebih ramping. Yang saya bicarakan di sini adalah tentang kesadaran
GDQNHWDMDPDQ³DWDXIRNXV³VHFDUDPHQWDOGDQÀVLN'HQJDQGHPLNLDQ
kita siap mengerjakan tugas yang Allah berikan. Jika kita adalah
singa betina sejati, kita harus memiliki kekuatan. Belum lama ini saya
menyadari betapa mudahnya kita mengetahui seberapa kuat kita
sesungguhnya.

57
Singa Betina Bangkit

Keliru  Masalah  Perkasa


Dari sinilah angan-­angan mingguan saya dimulai. Saya merasa penat
setelah menghadiri serentetan pertemuan. Lima rapat baru saja
rampung. Hari itu Minggu malam dan sedang santai. Saya diundang
bergabung dengan tim kepemimpinan konferensi yang bekerja tanpa
lelah mengurus semua acara. Kami sedikit kacau dan pening: kombinasi
antara kurang tidur, kebanyakan makan, namun merasakan kebaikan
Tuhan.

Ketika sedang santai, salah seorang berbagi rasa dengan saya. Dia
bilang, “Kamu tahu, di sini orang menyebut saya ‘Si Tukang Paku.’
Dan tadi waktu ibadah Minggu pagi, saya memaku siapa yang saya
ingat ketika melihat kamu.”
“Siapa?” tanya saya.
Tanpa ragu dia menjawab, “Kamu mirip Sarah Connor, asli.” (Sarah
Connor adalah seorang aktris, model, pelatih gym, dan binaragawati)
Ada jeda panjang kemudian saya menjawab. “Tunggu dulu,
bukannya dia pirang?” tanya saya tak yakin.
“Ya, ya, maksudku bukan rambutnya.” Dia menggeleng-­gelengkan
kepala dan melambai-­lambaikan tangannya.
“Yang mirip itu struktur wajah dan postur tubuh dan kesamaannya
… perkasa,” dia menjelaskan sambil menelusuri garis rahangnya
sendiri dan menyimpulkan dengan gaya yang mengintimidasi.
Apa tadi dia bilang “perkasa”?
Baiklah. Di mana letak kesamaannya, saya tidak jelas. Tetapi saya
tertarik. Bahkan jika perbandingannya ada dalam satu rentangan,
sekarang saya ingin seperti Sarah Connor! Saya menggangguk kepada
teman saya itu, tak ingin kehilangan gagasan atau gambar yang
mewakili diri saya sebagai perkasa. Waktu itu saya pulang sendiri
dan merasa nyaman. Nanti di Amerika, saya akan melihat perempuan
SHUNDVDLQLGDULÀOPThe Terminator.
Ketika tiba di rumah saya minta tolong Alec, anak saya, yang gemar
mengutak-­atik media.
“Sayang, bisakah kamu cari wajah asli Sarah Connor? Ibu ingin lihat
dia. Kata orang Ibu mirip dia. Seperti apa sih dia sebenarnya?” tanya

58
Ketakutan Dan Ketakjuban

saya.
Anak saya memandang saya, sedikit ragu. Namun dengan segera
dia memperlihatkan poster Sarah Connor yang sedang berdiri di
atas sebuah tank. Ia memakai kacamata bulat kecil dan tangannya
memegang pistol. Cukup meyakinkan. Dia tampak liar, tajam, dan
lebih dari yang dibicarakan teman saya. Saya tak bisa katakan bahwa
saya bisa segera melihat sisi keibuan dari dirinya. (Ini penting bagi
saya karena saya sering berbicara soal topik merawat dan menjadi
ibu). Tetapi kemudian, bukankah sisi keibuan itu bersifat relatif bagi
keadaan Anda? Adalah yang lebih keibuan daripada menjadi perkasa
dan mengetahui cara memakai senjata jika tujuan Anda melindungi
anak dari pembunuh seperti robot?
Alec juga menemukan sebuah kompilasi video klip. Saya takut
gambaran tahun 80-­an ini membuat saya kelihatan kuno. Gambar
mozaik Sarah Connor sedang mengendarai sepeda motor, mengisi
senjata dengan satu tangan, dan bergerak menjungkirbalikkan tempat
tidur dalam satu ruangan rumah sakit mental. Pada saat itu, saya
merasa saya adalah dia!
Saya segera menyudahi keraguan saya saat itu juga, kalau saja
saya bertanya kepada diri sendiri pertanyaan sederhana ini: Lisa,
memangnya kamu pernah mengangkat kursi?
Belum. Tetapi saya biarkan imaginasi saya menjadi liar. Ketika saya
melihat Sarah Connor mengangkat kursi di atas, saya membayangkan
lengan-­lengan saya sekuat lengannya. Sebenarnya jika saya diberi
motivasi yang benar, saya dapat melakukan seperti yang dia kerjakan.
Sungguh, saya nyaris perkasa seperti penampilannya. Tak apa dengan
IDNWD EDKZD EDKNDQ GDODP NRQGLVL ÀVLN SXQFDN VD\D WDN PDPSX
PHQJDQJNDW WDQJDQ XQWXN XMLDQ NHVHKDWDQ ÀVLN PHQMDGL SUHVLGHQ GL
sekolah menengah atas. (Saya hanya bertahan membayangkan diri
saya menyingkirkan buaya-­buaya.)
Agaknya saya lupa pernah cedera pada kedua bahu saya: pertama,
karena bermain ski dan kedua, karena satu insiden yang sulit dijelaskan
di sini.
Pikirkan! Saya tak pernah mengangkat sesuatu pun! Tetapi ini tak
masalah. Saat itu kalau Sarah bisa melakukannya, saya pun bisa.
Tak hanya saya ingin tampak seperti dia. Sekarang saya ingin
bertindak seperti dia. Mengapa tindakan pertama pahlawan perempuan

59
Singa Betina Bangkit

selalu berhasil? Bila momen pembebasannya tiba, ia akan nenjadi


kuat dan siap menolong dan melindungi anaknya. Wah! Saya suka
perempuan yang tahu memanfaatkan kesulitan untuk memperoleh
kekuatan. Sarah dan saya? Kenapa, kami nyaris bersaudara.
Ketiksa sedang berangan-­angan ini, saya melakukan sesuatu yang
belum pernah saya lakukan. Saya menelepon kantor sebuah tempat
gym: Gold Gym.
Saya ingat pernah mendengar seorang trainer yang hebat di sana.
Saya bertanya namanya. Resepsionis kantor menyebutkan namanya.
Saya gembira sekali ketika mengetahui Robert mempunyai jadwal
latihan hari itu. Saya membayangkan saya akan melakukan beberapa
sesi latihan pribadi, tiga atau empat sesi, sehingga Sarah dan saya bisa
seperti kembar. Ya, kembar … dengan warna rambut berbeda karena
saya tak mau punya rambut pirang tetapi saya bersedia berlatih sampai
lengan kami sama bentuknya.
Robert setuju bertemu saya untuk melakukan penilaian selama
beberapa jam.
Kata penilaian seharusnya membuat saya mempunyai alasan
untuk berhenti sampai di situ. Tetapi tidak. Saya tak melakukannya.
Saya menutup telepon, merasa bersemangat. Saya meminta Alec
membuatkan lagu-­lagu yang bersemangat untuk latihan. Ketika selesai,
saya berseru riang, “Ibu mau ke gym. Siapa yang mau ikut?”
Kedua anak saya terpana. Akhirnya mereka ikut saya ke gym.
Dengan iPod berisi lagu-­lagu yang Alec buat untuk saya, saya akan
melompat-­lompat saat berjalan memasuki gym. Mungkin lain waktu
saya akan datang dengan memakai tank top sehingga pelatih saya
mudah mengenali persamaan antara saya dan Sarah Connor.
Saya tiba lebih cepat. Saya girang melihat calon pelatih saya dari
jauh. Dia pasti senang bertemu calon muridnya. Lebih senang dan lega
karena ia akan melatih seorang yang sudah dekat dengan tujuan yang
ingin dicapai calon murid.
Begitulah saya membayangkan.
Waktu itu Robert sedang melatih seorang klien. Ia melambai ke arah
saya, memberi tanda agar mendekat ke treadmill untuk melakukan
pemanasan. Mesin itu yang mempunyai program berjalan menanjak.
Saya memandang ke arah klien Robert. Usianya mungkin hampir sama
dengan saya. Dengan segala yang saya bayangkan, saya adalah …dia!

60
Ketakutan Dan Ketakjuban

Tak hanya bentuk posturnya, kulitnya pun kecokelatan.


Penampilannya mirip Sarah dengan tank top dan celana pendek. Saat
itu saya mengalami untuk pertama kalinya serangkaian perasaan yang
menenggelamkan.
Saya memeriksa lengan-­lengan saya pada lampu gym yang terang
dan melihat keadaannya yang lemah, pucat, dan tak berpengalaman.
Tunggu sebentar! Saya tak mau terintimidasi dengan semua itu.
Kalau jadwal saya sudah dimulai, kulit saya juga pasti akan menjadi
lebih cokelat. Dalam ketidakpatuhan itu, saya menaikkan program
treadmill beberapa tingkat lagi. Keperkasaan di dalam diri saya sedang
tersembunyi, menunggu untuk diperlihatkan. Beberapa kali latihan dan
juga latihan di bawah terik matahari, saya akan menjadi seperti wanita
tadi. Namun, apa Sarah menjadi kecokelatan gara-­gara sel penjaranya?
Saya mengalihkan perhatian saya, menghidupkan iPod, dan mulai
berjalan pada treadmill dengan serius.
Tak lama pelatih saya mendekat, dan tersenyum memberi
semangat. “Teruskan, lakukan selama lima belas menit, lalu kita
DNDQ PHQGLVNXVLNDQ WXMXDQ $QGD PHODNXNDQ ÀWQHVV 6D\D DNDQ
menyelesaikan urusan dengan satu klien dulu.”
Lima belas menit? Apa dia serius? Seingat saya hanya perlu delapan
menit. Tetapi saya tak mau mengecewakan dan mengoreksi pelatih
saya di hari pertama. Jadi saya tersenyum dan menurut apa yang
dikatakannya.
Ketika lima belas menit sudah selesai, saya mematikan mesin,
kemudian menuju loker perempuan. Saya ingin mencari timbangan
badan. Saya sudah lupa berat tubuh saya. Saya pikir informasi ini nanti
akan diperlukan oleh pelatih saya. Menuju loker perempuan artinya
saya akan berpapasan dengan wanita perkasa tadi. Ketika saya lewat
di depannya, dia menyapa.
“Hai, kamu mau latihan dengan Robert, ya?” tanyanya dengan
napas terengah. Saya mengangguk sambil menyesap air dari botol
dengan sikap tak peduli.
“Dia melatih seperti mau membunuh!” napasnya megap-­megap
sambil meneruskan lari trek di mesin yang menanjak. “Saya biasa
latihan, tetapi level Robert tak terjangkau.”
Saya berhenti. “Tetapi kamu perkasa sekali …”

61
Singa Betina Bangkit

Dia menggelengkan kepalanya seolah-­olah menjawab saya


memerlukan energi lebih kuat dari biasanya.
Kemudian Robert memanggil nama saya dari gym seberang. Ia
melambai ke arah saya dari kubikelnya. Saya mendekat ke arahnya
dengan sedikit kurang percaya diri daripada ketika saya memasuki
ruang gym tadi.
“Tadi saya akan menimbang badan,” gumam saya.
Tetapi dia tampaknya tak tertarik dengan berat tubuh saya. Robert
ingin tahu kekuatan saya.
“Bawa handuk?” tanyanya.
“Tidak,” jawab saya. Saya segera berpikir, itu sama saja dengan
menjelaskan saya jarang berkeringat saat latihan. Arti lainnya, lebis pas
kalau dikatakan saya jarang olahraga.

Lemak  Kurus
Saya tak ingat persis bagaimana proses yang memalukan itu terjadi.
Tetapi inilah yang berhasil saya rangkum dan tulis. Saya dibawa
ke wilayah tengah gym. Tadinya saya pikir saya akan dibawa ke
tempat khusus. Ketika tiba di lokasi yang melompong itu, Robert
memerintahkan saya untuk melakukan gerakan sebanyak sepuluh kali.
Saya tahu gerakan yang dia maksud: push-­up. Namun saya tak
yakin dengan perintahnya. “Yang kamu maksud push-­up perempuan
yang menggunakan lutut, kan?”
“Bukan yang seperti itu. Push up yang biasa.” Dia menjawab dengan
gerakan memberi jarak pada saya, sambil mengangkat papan klip dan
mengangkat pensil dengan gerak yang mengintimidasi.
Saya membaringkan diri ke lantai dan melakukan push up sepuluh
kali, dengan gerakan buruk dan sekedarnya.
Tanpa istirahat atau berkata, “Selesai, Lisa!”, dia segera
menambahkan, “Sekarang 25 kali lompat duduk.”
Saya panik. Saya tahu lompat duduk itu mudah tetapi saya tidak
ingat cara melakukannya.
“Dengan tangan di atas kepala?” tanya saya. Robert tidak menjawab.

62
Ketakutan Dan Ketakjuban

Saya lakukan saja apa yang menurut saya gerak melompat duduk,
seperti bisa dilakukan anak-­anak ketika bermain lompat duduk. Saya
membalikkan badan dan segera sadar bahwa saya sedang jadi tontonan
anggota gym yang lain. Saya melihat anak-­anak saya menggeleng-­
gelengkan kepala mereka dan tertawa melihat cara saya melakukan
gerakan.
“Ke bawah, lakukan sepuluh kali lagi,” ujar Robert.
Saya kehabisan napas dan untuk mengulur-­ulur waktu, saya
bertanya, “Maksud kamu push-­up atau melompat atau yang lain?”
“Push-­up,” jawabnya.
Saya menjatuhkan diri lagi ke lantai tetapi kali ini lebih berat. Saya
merasakan kedua lengan saya sudah gemetar. Kasihan sekali tangan
saya. Lalu saya mengguncang perut saya ke atas ke bawah.
Robert sudah siap dengan perintah lain. “Lompat duduk lagi 25
kali.”
Saya ingin melakukannya lebih baik kali ini, jadi saya bertanya,
“Dengan tangan di atas kepala?” Suara saya kedengaran sekali tertekan.
“Itu tak penting … Mulai!” perintahnya.
Tetapi itu penting buat saya! Penting untuk anak-­anak saya yang
sedang mengerut karena malu melihat ibu mereka melakukan lompat
duduk yang gagal di hadapan seluruh anggota gym.
Tetapi ini hanyalah awal penderitaan saya. Di dekat area publik saya
berusaha melakukan angkat kaki pada sebuah kursi. Saya tahu cara
melakukan gerakan ini.
Saya naik ke rangka kursi dan menunggu perintah. “Lima belas kali
angkat kaki.”
Saya mengangkat lutut sampai batas pinggang. Rasanya bentuk ini
cukup membanggakan.
“Bukan, bukan seperti itu,” kata Robert. “Saya mau kaki Anda
terentang lurus dan angkat setinggi ini.” Dia menaruh tanganya lebih
tinggi daripada pinggang saya.
Saya mengayun kaki ke atas tetapi tak mampu mencapai tangannya.
“Lebih tinggi,” katanya.
Apa dia main-­main? Lima belas kali? Saya bahkan tak bisa melakukan

63
Singa Betina Bangkit

gerakan ini satu kali pun. Saya berusaha menyentuh tangannya


beberapa kali—baiklah, mungkin nol kali, tetapi saya kira dia pasti
menaikkan tangannya lebih ke atas!
Saya percaya setelah ini adalah angkat beban tetapi ingatan saya
buram. Saya duduk di bangku ketika Robert memilih kursi angkat
beban. Dia kembali dengan sepasang beban 1 kg. Saya tersenyum. Kali
ini saya akan mengejutkan dia dengan kekuatan saya.
“Robert, saya biasa angkat beban 3½ kg,” kata saya menjelaskan.
“Kita coba yang ini dulu,” jawab Robert.
Saya mengambil beban itu dengan tangan saya yang bergetar dan
berkeringat. “Angkat seperti ini,” perintah Robert.
Saya mengangguk.
Saya mengangkat beban itu dengan mudah.
“Bukan, bukan seperti itu. Seperti ini,” katanya sambil membenarkan
posisi lengan saya. “Lurus ke atas, lalu lurus ke bawah.”
Sesuatu telah salah. Saya tak dapat mengangkat beban itu lebih dari
beberapa senti pun!
Itu mungkin karena saya baru saja melakukan push-­up. Karena itu
tangan-­tangan saya tak bisa digerakkan. Saya menurunkan tangan
dan mencoba lagi. Saya masih tak dapat mengangkat beban lebih dari
2 atau 3 cm. Saya memandang ke arah Robert dan terkejut sendiri.
Ternyata dia mengambil beban yang lebih ringan. Yang paling ringan
yang dimiliki gym itu. Mengapa bisa begini?
“Jujur, saya biasa mengangkat beban 3½ kilogram. Kadang-­kadang
bahkan 5 kilogram,” kata saya.
“Cara kamu mengangkat beban, salah,” kata Robert menyimpulkan.
Ketika penderitaan itu hampir selesai, Robert mengajak saya
kembali ke kubikelnya. Dada saya terasa berat, kaki saya gemetar, dan
gambaran saya tentang Sarah Connor nyaris lenyap!
6D\DWDNVDQJJXSPHOHZDWLVDWXEDJLDQGDULSHQLODLDQÀVLNVD\D
'HQJDQ VHULXV 5REHUW PXODL GHQJDQ VHEXDK JUDÀN 'LD EHUWDQ\D
berat badan saya lalu mencatat angkanya. Dia bertanya tentang cedera-­
cedera yang mungkin pernah saya alami dan menandainya pada kertas.
Saya menjelaskan saya merasa berat pada bagian lutut kiri dan bahu

64
Ketakutan Dan Ketakjuban

kiri. Cedera-­cedera saya dicatat. Kemudian dia menyerahkan nemesis


saya, yaitu alat yang dapat dipegang dan tampak seperti alat kendali
pada permainan Nintendo.
“Pegang ini di depan dengan dua tangan,” perintah Robert. “Dia
akan mengirim tegangan listrik melalui tubuh Anda dan membaca
persentase lemak dalam tubuh secara akurat.”
Dia menekan tombol start, lalu jeda pendek, lalu satu angka muncul
pada layarnya.
Saya tak terlalu terkejut, tetapi Robert kaget melihat betapa tingginya
persentase aktual lemak dalam tubuh saya.
“Mungkin saya tidak memegang dengan benar,” kata saya.
Kami mengulang proses tersebut dan angka persentase itu naik satu
persen.
“Mungkin alat ini rusak atau saya dehidrasi”
Waktu itu Alec masuk ke dalam kubikel. “Saya boleh coba?”
tanyanya.
Bum! Persentase lemak Alec 5,2 persen. “Ibu berapa?”
Tanpa menjawab saya melambaikan tangan, mengusirnya dari
kubikel itu.
Sambil menggeleng-­gelengkan kepala, Robert menarik selembar
kertas dengan dua gambar di atasnya. Seperti steak. Yang satu kurus,
yang lain tidak. Saya “tidak” termasuk pada kedua gambar itu.
“Anda termasuk dalam apa yang kami sebut sebagai ‘Lemak
Kurus’,” katanya.
Saya kaget dan segera protes bahwa saya sangat aktif, meski bukan
orang sibuk. Saya takkan balik ke gym bila saya diberi label kentang
iris!
Robert mengangguk mengerti. “Karena Anda aktif dan banyak
bepergian, mungkin Anda tidak makan cukup protein untuk
mempertahankan energi yang dibutuhan tubuh. Akibatnya tubuh
membakar otot Anda menjadi energi, bukan dari lemak Anda.”
Menyadari keterkejutan saya, dia melanjutkan, “Seperti makan
steak. Apa yang Anda lakukan? Anda membuang lemaknya, lalu
makan dagingnya. Tubuh Anda juga sama. Tubuh memakan daging

65
Singa Betina Bangkit

tubuhnya sendiri, yaitu otot Anda. Kemudian, kamu kehilangan


otot, kamu kehilangan kekuatan. Cara satu-­satunya mendapatkan
kembali kekuatan Anda adalah dengan latihan intensif, agar otot Anda
terbentuk.”
Dia tambah mempermalukan cedera saya dengan menunjuk
beberapa wanita yang dianggap berpostur lebih besar daripada saya
dan berkata meski mereka mungkin merasa persentase lemaknya lebih
tinggi, tetapi persentase lemak saya lebih tinggi daripada mereka! Dia
juga mengatakan bahwa lemak saya (di sini saya benar-­benar rentan!)
bukan kebanyakan pada bagian tengah tubuh atau paha. Melainkan
bagian tangan!
Sedihnya, tempat yang saya anggap paling perkasa justru yang
paling buruk!
Semua gambaran tentang Sarah dan saya sama menarik, sirna sudah.
Pilihannya sekarang ada di hadapan mata saya. Apa saya ingin terus
membakar otot, lalu kekuatan saya berpotensi cacat pada satu hari
nanti? Bahagiakah saya dengan sebutan “Lemak Kurus” atau “Perkasa
Palsu,” atau siapkah saya untuk menjadi benar-­benar kuat? Di tengah
rasa malu, saya memutuskan untuk menjadi kuat! Bagi saya bukan soal
kelihatan bagus waktu berpakaian. Lemak kurus bisa mencapai itu
semua. Lebih daripada itu. Ini tentang menempatkan kelemahan dan
mengubah tubuh yang rentan itu menjadi tempat yang penuh energi
dan kuat.
Saya tak perlu menurunkan berat badan. Saya perlu mengembangkan
kekuatan.
Saya sadar berat badan tidak akurat dalam menggambarkan
komposisi tubuh saya. Terbuat dari apa saya ini? Ketika dorongan
menjadi sangat mendesak, akankah saya memiliki kekuatan untuk
bertahan saat ujian? Saya dapat melakukan lari cepat seratus meter
sepanjang tak ada jalan menanjak. Tetapi jika jarak atau hambatan
ditambahkan, saya menyerah. Mengapa? Karena saya terlalu lemah
untuk menanggung beban tambahan.
Saya hanya dapat mengangkat sedikit beban, dari sudut terbatas.
Itu sebabnya saya tak dapat mengangkat ketika Robert memberi beban
pada posisi berbeda. Saya gagal menjadi kuat ketika dia mengucilkan
sekelompok otot saya yang lemah dan rentan karena jarang digunakan.
Ada semacam perubahan dalam sikap saya bahwa, bahkan ketika

66
Ketakutan Dan Ketakjuban

saya menulis kalimat ini, saya nyaris harus berjuang untuk berlatih.
Saya berangkat ke gym untuk menegaskan kembali bahwa saya kuat,
dan tidak mau disebut lemah. Saya tak suka apa yang saya dengar.
Betapa indahnya mengetahui kebenaran kata-­kata itu, dan mengizinkan
sebuah cara bekerja agar saya dapat mengubah bagian-­bagian yang
lemah menjadi kuat! Sekarang ada bagian dalam diri saya yang perlu
disadarkan kelemahannya sehingga saya dapat menemukan bagaimana
menjadikannya kuat.
Saya tak dapat menemukan wilayah kelemahan diri sendiri. Saya
perlu mempunyai sejenis pelatih, yang berarti saya mengeluarkan
VHGLNLWELD\DGDQEDQ\DNPHQGHULWDODWLKDQÀVLN

Orang  Yang  Tak  Terkalahkan


Setelah mengetahui semua ini, saya mulai bertanya-­tanya berapa
EDQ\DN GDUL NLWD PDVLK PHPSXQ\DL OHPDN NXUXV %XNDQ VHFDUD ÀVLN
tetapi secara rohani. Kita tampak ramping tetapi jika terlalu banyak
beban ditambahkan pada hidup kita, kita tak dapat menanggungnya.
Kita baik-­baik saja ketika berjalan di jalanan rata dan langkah yang
menyenangkan. Namun hidup bukanlah semacam mesin treadmill
yang bisa kita kendalikan. Kita berada dalam jejak langkah Allah dan
saya merasa bahwa kemiringan dan kecepatan akan terus bertambah.
Mengapa saya bagikan ini kepada Anda? Karena saya percaya tubuh
Kristus ada dalam perubahan tubuh secara total dan pemberontakan
yang tak terkalahkan. Berikut ini adalah sebuah gagasan, bukan dari
saya. Allah berkata:

Bangkitlah dan iriklah, hai Puteri Sion! Sebab tandukmu


akan kubuat seperti besi,
dan kukumu akan kubuat seperti tembaga,
sehingga engkau menumbuk hancur banyak bangsa. (Mikha 4:13)

Catatlah, Allah tidak mengatakan sesuatu secara terselubung. Dia


berkata tak terkalahkan (menumbuk hancur)! Anak-­anak perempuan
Allah akan nyata dalam kekuatan bumi ini. Kapan terakhir Anda
menjadi orang tak terkalahkan? Mungkin dulu, dulu sekali ketika
Anda berlari dan bermain seperti anak kecil. Anda bukan dimaksudkan

67
Singa Betina Bangkit

untuk bersembunyi dalam kegelapan dan harapan untuk melarikan


diri. Anda dimaksudkan untuk menanggung terang dan harapan.
Anda dimaksudkan untuk menjadi tak dapat dikalahkan, tak dapat
ditaklukkan, dan tak dapat digoncangkan, puteri Sion! Bahkan sekarang
saya mendengar, “Bangkitlah, anak perempuan, temukan tempatmu
berdiri! Allah mau kamu—menjadi tak terkalahkan.”
Kita lebih sering mengembangkan kekuatan rohani sewaktu
mengirik dan menyaring. Mikha 4 membantu kita memahami seperti
apa yang dimaksud dengan kekuatan dalam menanggung berat:

Di sanalah engkau akan dilepaskan,


di sanalah engkau akan dtebus oleh Tuhan,
dari tangan musuhmu.

Sekarang banyak bangsa, berkumpul melawan engkau,


Dengan berkata,
“Biarlah dia dicemarkan,
Biarlah mata kita puas memandang Sion.”
Tetapi mereka itu tidak mengetahui rancangan Tuhan
Mereka tidak mengerti keputusan-­Nya,
Bahwa ia akan menghimpunkan mereka,
Seperti berkas gandum ke tempat pengirikan.
(ayat 10–12)

Saya suka dengan janji pada kalimat pasal ini. Ketika Anda jatuh,
ketika tampaknya musuh mendekat untuk membunuh, Allah sedang
bekerja, membersihkan Anda seperti emas.
Allah menggunakan masa kesulitan sebagai katalis untuk membuat
umat-­Nya menjadi murni, berharga, dan mampu bertahan.
Kadang-­kadang ketika media atau seseorang mengritik orang-­orang
Kristen, tuduhan mereka ada benarnya juga. Kita harus menerima segala
kritikan ini dengan rendah hati dan mengevaluasinya untuk menilai
apakah tuduhan mereka itu benar adanya. Jika seseorang berkata kita
jahat, menghakimi, tidak peduli, bahkan menolak penilaian ini secara
tepat, kita seharusnya mengintrospeksi diri sendiri dalam terang Sabda
Allah. Kita harus mempersiapkan diri dan meminta maaf bila masih
ada orang yang belum dilayani.
Kemudian ada tuduhan yang kasar dari musuh kita, yaitu si jahat.

68
Ketakutan Dan Ketakjuban

Kadang-­kadang serangan-­serangannya adalah bohong semata, yaitu


ketika Tuhan kita dihujat. Lain waktu serang-­serangannya benar-­benar
jahat, yaitu ketika anak-­anak Allah didorong untuk menuduh Tuhan
mereka sendiri atau menganggap Tuhan mati (bayangkan pengetahuan
si jahat sampai di sini). Serangan-­serangan ini bukan untuk didiskusikan
tetapi harus ditanggulangi dengan mendeklarasi secara berani tentang
kebenaran dan kesetiaan Allah. Kita lihat apa yang digambarkan Kitab
Wahyu ini:

Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba,


dan oleh perkataan kesaksian mereka.
Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka
sampai ke dalam maut. (12:11)

Ketika saya membaca Mikha 4:13, saya seperti mendengar Allah


berseru, “Cukuplah! Kamu pikir kamu sudah menghancurkan umat-­
Ku? Belum. Sebaliknya, kamu tengah mempersiapkan mereka!”
Israel adalah sebuah contoh bagi kita. Ketika orang Israel kesasar,
musuh-­musuh mereka bangkit dalam kekuatan melawan mereka dan
kesulitan ini menjadi sebuah penyaringan dalam hidup mereka. Ketika
musuh-­musuh mereka membayangkan mereka sudah menang, Allah
menyatakan diri kepada umat-­Nya, mencipta kembali, dan menang.

Ingkar  Karena  Sibuk


Jadi, bagaimana kita mulai melatih kekuatan? Kita mulai dengan
penilaian jujur tentang keadaan rohani pribadi dan keseluruhan
orang percaya. Istilah lemak kurus tampaknya hampir sejenis dengan
perbandingan kata-­kata Pelatih kita, Yesus. Anda sudah membaca
penilaian-­Nya dari Kitab Wahyu? Hanya dua dari tujuh gereja lulus
ujian yang ketat dari-­Nya perihal kekuatan. Berikut dua evaluasi yang
tidak dikerjakan gereja yang gagal:

Aku tahu segala pekerjaanmu. Dulu kamu dikenal mempunyai


reputasi yang kuat dan bersemangat. Tetapi sekarang kamu
mati, batu yang mati.
Bangunlah dan kuatkanlah apa yang masih tinggal yang sudah
hampir mati, sebab tak satu pun dari pekerjaanmu Aku dapati

69
Singa Betina Bangkit

sempurna di hadapan Allah-­Ku. Karena itu ingatlah, bagaimana


engkau telah menerima dan mendengarnya;;
Ɇ7XUXWLODKLWXGDQEHUWREDWODK ² 

6HEDJDLPDQD DNWLYLWDV ÀVLN VD\D PHQXUXQ ERURERUR GDSDW


mengingat kekuatan otot sendiri. Kesibukan rohani sama sekali tidak
membangun kekuatan rohani. Kesibukan justru mengalihkan perhatian
kita dan membuat kita menjadi kering dari pekerjaan Allah. Sekali lagi
Yesus menggambarkan kemajuan satu gereja:

Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak


panas! Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas. Jadi,
karena engkau suam-­suam kuku, dan tidak dingin atau panas,
Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-­Ku. Karena
engkau berkata, “Aku kaya dan telah memperkaya diriku
dan aku tidak kekurangan apa-­apa, dan karena engkau tidak
tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta, dan
telanjang. (3:15–17)

Apa ini? Allah menyebut orang yang tinggal di rumah-­rumah


sebagai orang melarat dan orang kaya sebagai orang yang malang
dan miskin? Kedua kelompok itu memandang diri mereka dari satu
hal, hanya Yesus yang mengagetkan mereka dengan satu wahyu yang
sebenarnya. Mengapa Gembala yang Baik itu begitu …hm, kasar?
Jawaban atas pertanyaan ini dijawab oleh-­Nya sendiri:

Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar,


sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah! (3:19)

Allah berkata jujur tentang keadaan rohani kita karena Dia mengasihi
kita. Dia melatih kita sehingga kita dapat menjalani kehidupan pada
tingkat yang maksimal. Untuk mencapai transformasi ini, Yesus rela
mengejutkan kita pada tindakan yang benar. Peringatan ini tak perlu
ditanggapi dengan merasa malu atau bersalah atau merasa terhukum.
Sebaliknya, marilah kita mempersiapkan diri, berbalik arah, dan lari
sekencangnya kepada Allah.

70
Ketakutan Dan Ketakjuban

Menjadikan  Beban  Seimbang


Sebelumnya saya sudah katakan bahwa bahu dan lutut kiri saya
bermasalah. Selama masa penilaian saya mengetahui apa sebabnya.
Bahu dan lutut saya menjadi sedemikian karena tiap kali saya bepergian,
saya membawa tas-­tas ke kabin, hampir selalu menggunakan sisi kiri
dari tubuh saya. Dengan beristirahat cukup, bahu dan lutut kiri saya
dapat pulih kembali. Dan dengan latihan lebih banyak pada sisi kiri
tubuh, saya bisa menjadi lebih kuat. Dengan menggunakan dua sisi
tubuh saya dalam membawa tas dan komputer, tubuh saya menjadi
seimbang.
Berapa banyak kita menjadi cedera rohani karena kita memanggung
beban atau menggunakan hanya satu sisi dari tubuh kita untuk
PHQJDQJNDW EHEDQ \DQJ EHUDW" +DO LQL PHUHÁHNVLNDQ WLGDN KDQ\D
kebutuhan laki-­laki dan perempuan, atau tubuh Kristus, agar
menanggung beban, tetapi juga menunjukkan bagaimana kita secara
individu harus memperkuat keseluruhan diri kita, yaitu tubuh, jiwa,
dan roh. Inilah saatnya kita berhenti menjaga cedera-­cedera lama, lalu
berlari kepada Allah.
Dalam Mazmur 144, Allah melukiskan sebuah gambaran yang cantik
tentang seperti apa bila anak laki-­laki dan perempuan-­Nya membawa
berat dan menanggung beban secara rohani.

Semoga anak lelaki kita seperti tanam-­tanaman, yang tumbuh


menjadi besar pada waktu mudanya,
dan anak-­anak perempuan kita seperti tiang-­tiang penjuru,
yang dipahat untuk bangunan istana.
(ayat 12)

Terjemahan Alkitab The New Living Translation berkata, “Semoga


anak lelaki kita berbunga pada masa mudanya.” Pikirkan ini: generasi
anak lelaki yang berbunga, berarti bertambah banyak, menjadi sejahtera,
bertambah lebih banyak, bahkan memamerkan kebaikan Allah ketika
mereka masih muda. Betapa berbanding terbalik dengan apa yang
dilatih untuk diharap: laki-­laki dalam masa remaja mereka dan usia
20-­an yang menyia-­nyiakan kekuatan dan vitalitas kemudaan mereka.
Anak-­anak perempuan digambarkan sebagai tiang-­tiang penjuru.
6D\D PHQFDUL GHÀQLVL WLDQJ GDQ PHQHPXNDQ EDKZD SLODU PHPLOLNL

71
Singa Betina Bangkit

dua makna utama: yang pertama, menggambarkan sebuah sistem


pendukung, seperti tiang lajur, tonggak, tiang (kapal), tiang (sangga),
atau tiang (pancang). Arti kedua dari pilar adalah “pemimpin.” Di
bawah kata benda ini saya menemukan semua kata yang sama dengan
yang didaftarkan di atas.
Saya percaya bahwa dalam pasal ini Allah sedang melukis sebuah
gambar arsitektur dari rumah-­Nya. Apakah kita para perempuan siap
digunakan lebih daripada sekedar dekorasi? Apakah kita siap untuk
menyangga atap rumah Allah?
Yang mana yang membawa kita pada isu kekuatan dan latihan yang
dibutuhkan untuk mencapai semua itu.

Berlari untuk menang. Setiap atlet yang baik berlatih sungguh-­


sungguh. Mereka melakukannya untuk sebuah medali emas
yang bisa menjadi pudar dan rusak. Anda sedang berlari untuk
meraih medali emas yang abadi.
Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju
yang sembarangan saja memukul. Tetapi aku melatih tubuhku
dan menguasai seluruhnya, supaya sesudah memberitakan
Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak. (1 Korintus
9:26–27)

Menyingkirkan  Keterbatasan
Saya belum pernah menjadi atlet yang baik. Waktu di sekolah menengah
atas, saya berenang dalam sebuah tim renang karena saya suka air,
lasagna, dan tidur lebih lama. Bukan berenang untuk menang. Saya
KDQ\DEHUHQDQJVDPSDLPHQ\HOHVDLNDQJDULVÀQLVK6D\DPHUDVDSXDV
dengan peringkat ketiga atau keempat. Saya tidak mau saja menjadi
yang terakhir. Saya benci latihan-­latihan renang yang begitu sering
sehingga saya sakit sebelum kegiatan berlangsung. Supaya tenang,
saya berkata kepada diri sendiri: Berenang saja sampai titik darah
penghabisan. Setelah itu selesai, dan kamu akan berkumpul kembali
dengan teman-­temanmu.
Sayangnya, saya tak pernah menyadari kalau tim memerlukan saya.
Saya hanya berpikir tentang diri sendiri: ketakutan-­ketakutan saya dan
kurangnya motivasi saya. Karena saya tak pernah memikirkan teman

72
Ketakutan Dan Ketakjuban

satu tim, saya tak pernah memberi semangat kepada diri sendiri. Saya
tak pernah berharap menang. Jadi saya tidak pernah lakukan itu. Saya
bukan aset bagi tim. Saya hanya beban. Ketika saya melihat kembali
ke belakang, saya tahu saya lebih takut menang daripada kalah. Jika
saya unggul, saya harus mempertahankan keunggulan itu. Dan saya
tidak rela membayar harga untuk itu. Saya juga takut kalau saya sudah
berusaha sekuatnya tetapi masih belum cukup untuk menang, rasanya
akan sakit sekali. Jadi saya hanya berikan usaha sebanyak 70-­80 persen.
Tak lebih dari itu. Saya tak tahu mengapa saya memilih pilihan-­piIihan
itu. Namun yang saya tahu, menjadi apatis tak dapat lagi diterima oleh
saya, terutama apatis secara rohani. Ketika saya bangkit dan mendapati
kenyataan bahwa hidup saya melibatkan banyak hal daripada saya
semata. Dan apa pun tentang diri saya, saya mulai menyemangati diri
sendiri dan berusaha menghadapi segala keterbatasan saya di masa
lalu.
Untuk membangkitkan singa betina, Anda harus melakukan yang
sama. Anda mungkin gagal pada upaya pertama untuk mengembangkan
kekuatan. Tetapi itu juga bagian dari proses belajar. Saya tak tahu siapa
yang berhasil membangkitkan singa betina dengan sempurna pada
upaya yang pertama.
Petrus berkata dalam 2 Petrus 3:1, 7:

Peliharalah pikiranmu dalam perhatian yang tak terpecah-­pecah …


 $OODKLWXVHLPEDQJVLDSXQWXNEHUELFDUDWHQWDQJÀUPDQ1\D
siap untuk memberi tanda.

Anggaplah Anda diminta untuk memperhatikan dengan sungguh-­


sungguh. Tiap hari Anda mempunyai kekuasaan memilih untuk sangat
memperhatikan dan fokus atau bersikap masa bodoh dan terpecah
konsentrasi. Ini waktunya berwaspada karena Allah kita seimbang. Dia
dalam posisi-­Nya membuat apa yang salah di dunia ini menjadi benar.
Dia mengambil sikap terbaik dan siap dan menjamin kemenangan.
Ketika Allah kita yang Mahatinggi memberi tanda, akankah Anda,
seperti halnya singa betina, menjadi kuat, lembut, dan siap melompat?
Izinkan Roh Kudus untuk menilai kekuatan Anda dalam terang
Firman Allah dan izinkan kesulitan menjadi sebuah sesi latihan. Dengan
itu Anda akan bangkit menjadi tak terkalahkan. Izinkan beban Firman
Allah dan tempaan Roh Kudus mempercepat dan mengembangkan

73
Singa Betina Bangkit

bagian-­bagian yang lemah dan cacat dari hidup Anda. Alihkan fokus
Anda dari soal penampilan dalam berpakaian menjadi siapa diri Anda
dalam roh. Di atas segalanya, jangan takut menghadapi kekuatan
Anda. Seperti singa betina, muliakan Allah dengan kekuatan tersebut.
Ingatlah, saat bumi ini dipenuhi dengan ketakutan dan ketakjuban
tentang apa yang terjadi, Allah langit dan bumi, Pencipta dari semua
yang ada, memanggil Anda untuk memperlihatkan keajaiban-­Nya
yang luar biasa, dengan cara Anda memotretnya dalam keseharian
Anda.
Anda percaya? Apa tentang diri Anda yang mengilhami sebuah
ketakjuban? Dapatkah Anda “mendengar” dengan hati Anda? Anda
tahu bagaimana langkah strategisnya? Anda terampil atau kreatif?
Anda seorang ibu atau seorang guru? Bisakah Anda merencanakan
sebuah seminar atau reuni keluarga? Dapatkan Anda mengubah sebuah
ruang kacau dan berserakan menjadi ruang yang rapi dan indah? Atau,
apakah Anda sebuah kertas yang siap untuk ditulis?
Tak seorang pun dari kita yang akan benar-­benar menemukan
kesempurnaan sampai kita sadar tempat kita sebagai salah satu yang
meminjamkan kekuatan kepada banyak orang. Saudariku singa betina,
kita membutuhkan kekuatan Anda yang bebas dari rasa takut tentang
apa pun juga. Itu pastilah sesuatu yang luar biasa indahnya.

74
5

Kekuatan untuk Melayani


Setiap orang di antara kita harus mencari
kesenangan sesama kita demi kebaikannya
untuk membangunnya.
Ɇ  Roma  15:2

A da semacam ketenteraman yang dahsyat dalam dunia singa


betina yang jarang teramati kecuali kita berada di alam liar. Saya
GLLQJDWNDQNHPEDOLWHQWDQJKDOLQLVDDWVD\DPHQRQWRQÀOPGRNXPHQWHU
yang memperlihatkan pengantar dan berpindahnya sekumpulan
kucing buas pemangsa binatang lain ke satu wilayah di Afrika Selatan.
Pada bagian pertama program, komentator dengan bebas menceritakan
kisah dua kelompok singa ketika mereka diperhadapkan pada sebuah
taman cagar alam. Kelompok pertama terdiri dari dua singa betina
muda dan satu singa muda.
Selama ini ketiga singa itu hidup dan menempati sebuah wilayah
yang tertutup dan tidak begitu luas, berdempetan dengan pagar
keliling yang luas, yang dibatasi kawat listrik wilayah cagar alam
tersebut. Beberapa pengawas taman menurunkan sebagian pagar,

75
Singa Betina Bangkit

sehingga memperlihatkan sebuah tanah sangat luas yang belum


pernah dijelajahi sekaligus asing bagi singa-­singa itu. Karena merasa
ragu dengan kesempatan yang mendadak itu, ketiga singaitu nampak
tidak merasa percaya diri bagaimana harus bertindak menghadapi
pemandangan luas di depan mereka.
Para pengawas tampaknya juga sudah mengantisipati tindakan
para singa. Mereka merencanakan sebuah strategi cara mereka agar
dapat memotivasi para singa muda ini untuk menyeberang ke teritori
baru yang serba luas. Mereka memutuskan untuk tidak memberi
mereka makan selama beberapa hari untuk memberi rangsangan yang
menggoda mereka keluar dari kurungan mereka, ke rumah mereka
yang baru dengan janji makanan segar yang mereka cari sendiri.
Saya benar-­benar memperhatikan ketika para petugas lapangan
mengeluarkan bangkai seekor rusa jantan dari bagian belakang truk
mereka dan menempatkannya di luar sebuah bukaan kecil tetapi masih
di dalam batasan rumah baru para singa. Singa-­singa itu mengawasi
dengan tekun dan mengangkat kepala mereka ketika mereka membaui
rusa jantan.
Meski ketiga singa itu lapar, mereka tetap berwaspada. Singa jantan
belum berpindah dari tempatnya yang aman di semak-­semak Afrika.
Sementara singa jantan mengawasi, kedua singa betina mendekati
tempat terbuka di luar pagar, menyeberang jalan kecil ketika mereka
melangkah dengan gerak curiga, bolak-­balik. Tindakan itu seperti
mereka merekonstruksi kembali batas-­batas tempat pagar listrik
sebelumnya. Bersamaan kedua singa betina itu membaui udara,
membaui tanah, dan kemudian mereka mundur di belakang bagian
pagar listrik, hanya untuk kembali dan berhenti sejenak di hadapan
lahan terbuka. Tampak mereka sedang mencoba mempelajari apa yang
sudah terjadi. Mengapa tiba-­tiba ada halaman yang luas di hadapan
mereka? Apakah ini sebuah jebakan?
Akhirnya salah satu singa betina memutuskan untuk melewati
batas itu. Rasa lapar telah melampaui keraguannya. Dengan berani dia
menyeberangi garis batas pagar dan mendekati bangkai rusa jantan.
Setengah jalan dia memandang ke arah saudarinya, seolah-­seolah
mengundangnya untuk bergabung bersamanya pada sisi lain pagar.
Singa betina kedua masih tetap tenang pada ambang garis pagar untuk
sementara waktu, baru kemudian dia mendekati saudaranya. Bersama-­
sama mereka mengelilingi dan membaui bangkai rusa jantan, untuk

76
Kekuatan Untuk Melayani

meyakinkan bahwa semuanya baik-­baik saja. Sementara singa jantan


masih tetap di belakang. Sementara singa jantan mengawasi, kedua
singa betina sudah merasakan makanan itu untuk sementara .
Mangsa itu enak, daging segar. Tetapi mereka tetap bertindak
ingin tahu apa yang sedang terjadi, tidak langsung berpesta. Kedua
singa betina itu mengambil bangkai pada leher dan kaki, lalu mereka
menyeret bangkai itu ke belakang pagar kembali sehingga si singa
jantan dapat makan bagiannya bersama mereka. Tindakan kedua
singa betina itu membuat saya terpana. Saya terkesan karena mereka
mengikutsertakan si singa jantan yang masih ragu itu. Saya suka sekali
melihat bagaimana singa-­singa betina itu tidak rela berpesta tanpa si
singa jantan.
Sangat indah ketika para perempuan mengetahui bagaimana
melakukan ini.

Menolong  Mereka  Yang  Bimbang


Akankah kita mengizinkan contoh mulia dari kedua saudari singa
betina itu berbicara kepada kita? Akankah pemandangan tadi memberi
inspirasi pada tindakan, interaksi, dan tanggapan kita? Akankah
kita menjadi tipe perempuan yang dapat mengambil waktu dan
berusaha untuk membawa kembali kebaikan yang kita temukan dalam
bukaan baru dan luas yang Allah rencanakan di hadapan anak-­anak
perempuan-­Nya?
Ya, saya mengerti bahwa berbalik atau menunggu yang lain akan
membuat Anda menjadi lamban. Tetapi itu hanya pada awalnya.
Perpanjangan waktu yang disengaja untuk memberikan kebaikan,
kemurahan hati, dan kebijakan, selalu memberi kemenangan pada
akhirnya. Kapan pun Allah mulai mengembuskan kehidupan dan
kebebasan yang baru kepada umat-­Nya, beberapa dari kita memeluknya
dengan rasa suka cita dan penuh harapan. Yang lain merasa ragu,
menunggu untuk melihat apa yang terjadi. Dan yang lain bahkan
menolak.
Saya berharap dan berdoa bahwa setiap anak perempuan Allah
akan bangkit dan memasuki sebuah kebebasan dan tujuan yang sudah
Allah tempatkan di hadapan kita. Dan mereka yang lebih kuat, lebih
bebas, atau lebih mapan dalam kebenaran, akan berbalik ke belakang

77
Singa Betina Bangkit

dan memberi semangat kepada yang lain yang berhenti di ambang


pagarnya masing-­masing.
Saya menyukai bagaimana hal ini diekspresikan pada Roma 15.

Kita yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang


tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri.
Kekuatan itu untuk melayani, bukan untuk status. (ayat 1–2)

Orang yang kuat dan cakap dituntut oleh turun dan menolong mereka
yang bimbang, memberikan tangan mereka kepada yang berhenti, ragu
atau lemah untuk memutuskan. Saya suka memperhatikan bentangan
yang dinamis ini. Ada banyak perempuan, muda dan tua, yang merasa
ada sesuatu yang lebih besar di dalam diri mereka. Mereka ingin maju
dan menyerbu lingkungan yang sekarang mengelilingi mereka. Mereka
berdiri di pintu masuk, melihat ke keliaran yang Allah panggil mereka,
namun mereka masih ragu.
Belum lama ini seorang gadis muda elok dan tekun mendekati
saya setelah satu pertemuan. Impian Allah di dalam dirinya begitu
besar namun kesempatan perjumpaan kami tidak memberinya ruang
atau waktu untuk berbagi semua pergumulannya diekspresikan. Jadi
dia pulang dan dengan hati-­hati menulis sebuah email panjang yang
mengekspresikan semua yang dia rasakan, lalu mengirimnya kepada
saya. Sesudah itu dia merasa malu, tetapi sebenarnya tidak perlu. Ketika
saya membaca kalimat-­kalimatnya, saya memahami ketakutannya.
Saya terpesona dengan bagaimana kata-­katanya bergema dalam
perasaan saya ketika saya melewati masa transisi yang sama. Dan saya
membalas emailnya dengan menuliskan itu semua kepadanya.
Seringkali kita merasa cukup untuk mengetahui orang lain sudah
menyeberangi jembatan di hadapan kita dan melihat mereka selamat
tiba di seberang. Terkadang mereka yang bimbang hanya perlu sebuah
pandangan ke belakang dari seorang saudari yang sudah selamat
di sana. Tatapan dari kejauhan itu sudah cukup mengatakan, “Hei,
saudariku. Saya sudah di sini. Di sini tidak hanya jelas. Semuanya
bagus!”

78
Kekuatan Untuk Melayani

Mengangkat  Beban  Agama


Perempuan-­perempuan lain merasa bimbang dengan cara yang
mengherankan. Meski makin banyak perempuan yang menemukan
kekebasan Allah bagi mereka, terkadang masih ada batu sandungan
di bawah beban agama. Pada abad terakhir ini perempuan sudah
diundang untuk berbicara dalam pertemuan yang dihadiri laki-­laki
dan perempuan. Banyak perempuan dan gereja masih berjuang untuk
menerima kebebasan itu. Ini sungguh benar begitu bagi saya.
Saya tidak takut ketika berbicara kepada anak-­anak perempuan
Allah. Tetapi ketika ada laki-­laki di sana, saya mulai berkeringat, secara
KDUÀDK6D\DPHUDVDJXJXSGDQWDNXWNDODXPHPEXDWNHVDODKDQ6D\D
membuat kekeliruan terhadap diri saya sendiri sampai pada satu pagi
ketika pendeta yang mengundang saya dan satu teman saya yang tidak
takut, memaksa saya berhenti bersikap seperti itu. “Mengapa kamu
tidak bisa bersikap sama di depan para laki-­laki dan perempuan?”
tantang mereka.
Saya menjawab yang sebenarnya, “Jujur, saya juga tidak tahu
kenapa…”
“Kalau begitu, bisa kamu cari tahu kenapa sebabnya? Kami harus
berhenti bersikap ragu-­ragu!”
Kata-­kata mereka kena bagi saya. Saya percaya bahwa agar gereja-­
gereja menjadi sehat, diperlukan dua suara baik dari laki-­laki dan
perempuan. Keraguan saya sebenarnya meruntuhkan kepercayaan
ini! Saya tidak mengangkat suara saya dalam kekuatan. Yang terjadi
sebenarnya, saya nyaris bersikap seolah meminta maaf di depan para
pria, bukan karena Kitab Suci tetapi berkenaan dengan gender. Sekali
keraguan ini ditunjukkan kepada saya, saya mulai terdorong untuk
mengatasinya.
Saya lebih suka berbicara kepada perempuan. Tetapi saya tidak
lagi meminta maaf kalau saya diminta untuk melayani pria. Dalam
pengalaman saya, jika seorang laki-­laki meminta seorang perempuan
berbicara, dia menginginkan perempuan itu memberikan yang terbaik.
Anda akan tahu Anda sedang bersama dengan teman sejati ketika
mereka mengangkat, memberi semangat, mengoreksi, dan lalu memacu
Anda untuk berjalan terus. Sayang, yang sebaliknya justru yang sering
terjadi.

Mereka mengikat beban-­beban berat, lalu meletakkannya di atas


79
Singa Betina Bangkit

bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya.


(Matius 23:4)

Para pemimpin agama di zaman Yesus suka bila mereka melihat


orang lain bekerja di bawah peraturan-­peraturan. Menurut Anda,
mengapa mereka berpikir seperti ini? Saya mengira bahwa mereka
merasa terangkat atau menjadi lebih hebat ketika mereka melihat orang
lain berjuang di bawah hukum-­hukum yang mereka ciptakan. Dengan
begitu merasa puas dengan diri sendiri dan sepertinya merasa lebih
dekat kepada Allah.
Pasal di atas memberikan poin penting. Hukum Tuhan seharusnya
seperti sebuah perjamuan. Bukannya malah jadi beban. Makanan
akan memberi kekuatan, sedangkan bekerja akan bikin kita lelah. Kita
dipanggil untuk menjadi wakil Allah, dalam hal apa yang Dia kerjakan
dan tawarkan, ketika sebuah pesta melibatkan setiap orang. Kita
melayani orang lain dari kelimpahan kebaikan Allah. Hal ini kadang-­
kadang meminta kita untuk menghilangkan hal-­hal agama yang sudah
dibebankan pada pundak anak-­anak laki-­laki dan perempuan Allah.
Mungkin sekarang Anda berpikir, Maksud Anda, saya melayani
bahkan jika saya laki-­laki atau perempuan lajang? Ya! Mari kita buang
tas yang menggantung yang bertuliskan bahwa Anda harus menikah
dulu untuk dapat melayani tubuh Kristus. Paulus tidak menikah.
Ayo bungkus tas yang mengatakan bahwa perempuan tidak dapat
dipercaya untuk membantu anak-­anak. (Bukankah kita seharusnya
lebih peduli tentang siapa yang bekerja dengan anak-­anak kita?)
Dapatkah juga kita singkirkan kopor besi yang mengatakan bahwa kita
harus sempurna sebelum kita berbicara tentang janji-­janji Allah? Tidak
seorang pun sempurna. Dan keterdesakan kita atas kepura-­purasan ini
membuat dunia sekeliling kita terasa memuakkan. Tanpa tedeng aling-­
aling. Mari kita mengaku kesalahan-­kesalahan kita sendiri, belajar dari
semua kesalahan itu, dan melangkah maju, dan mengangkat Yesus
tinggi-­tinggi.
Relakah kita menggunakan kebebasan kita untuk mengangkat beban
yang sudah ditanggungkan dengan cara salah oleh agama ke atas
bahu-­bahu saudara-­saudara kita? Kapan pun Allah memanggil kita
untuk melakukan sesuatu yang baru, melindungi tanah yang baru atau
mengurus wilayah yang tidak terbiasa, kita cenderung untuk terselip
dan kesandung. Gereja sudah melakukan banyak kemajuan selama
sepuluh tahun belakangan, dan itu menyenangkan, tetapi belum setiap

80
Kekuatan Untuk Melayani

orang bergerak cepat. Namun Allah tetap bekerja, berjalan di depan


membuka pintu-­pintu yang tertutup dan membuat hati-­hati orang
lapar sehingga mereka dapat mengatasi ketakutan-­ketakutan mereka.
Baru-­baru ini saya menerima email dari seorang perempuan yang tiga
atau empat tahun lalu sudah mendengar dari saya tentang perempuan
yang kudus dan diurapi dapat dan harus memiliki suara di dalam
rumah Allah. Konsep ini pada awalnya membuat dia tergugah karena
kenyataan itu menyerang semua orang yang dia kenal. Dia merasa
bingung dan bersusah hati dengan apa yang saya katakan. Waktu
berlalu. Dia terus belajar dan berdoa. Lalu Allah mulai menegaskan
kembali tentang pengajaran saya kepadanya dan membuka pintu yang
VDPD GL KDGDSDQQ\D 3DGD WLWLN LWX GLD PHQ\DGDUL EDKZD NRQÁLN
NRQÁLN\DQJGLDUDVDNDQNHWLNDGLDPHQGHQJDUVD\DEHUELFDUDDGDODK
dari Allah. Ketidaknyamanan dia adalah akibat dari perkataan Allah
kepadanya tentang masalah tersebut. Kata-­kata yang saya katakan
bertahun lalu sebelumnya telah bertindak sebagai benih dalam
kehidupan perempuan ini dan sekarang sedang menuju masa panen.
Kita dituntut oleh membicarakan kebenaran dalam kasih dan hidup
dalam cara sedemikian yang mengundang orang lain untuk melakukan
perjalanan dengan kita. Kita tak akan meninggalkan mereka yang
lemah dan lapar dalam keadaan kita bangkit.
Yehezkiel 19:2 mengajukan pertanyaan ini: “Siapakah ibumu? Seekor
singa betina di antara singa-­singa jantan!”
Ketika saya membacanya pertama kali, saya berpikir, apa
maksudnya? Untuk mendapatkan masukan, saya menyelidiki seluruh
konteks dalam Yehezkiel 19. Pasal itu melukiskan gambaran seekor
singa betina yang membesarkan anak-­anaknya untuk menjadi singa
yang kuat dan hebat. Saya berpikir, saya mau belajar untuk menjadi
singa betina di antara singa-­singa! Siapa yang tidak ingin menjadi
semacam perempuan yang hidup dan pilihan-­pilihannya mempunyai
kekuasaan untuk membesarkan anak-­anak laki-­laki dan perempuan
yang kuat? Saya merasa terhormat diterima di dunia begitu banyak
perempuan, tetapi saya ingin menjadi aset bagi laki-­laki juga. Saya
ingin mengangkat semua yang takut, lemah, dan sedang bergumul.
Dan Anda tahu? Anda juga seharusnya demikian. Allah telah menenun
kain anak-­anak perempuan-­Nya keinginan untuk membesarkan orang
lain.

81
Singa Betina Bangkit

Harapan  Bagi  Yang  Tanpa  Asa


Kadang-­kadang mengulurkan tangan bagi mereka yang bimbang
sesederhana memperkenalkan harapan. Pada waktu perjalanan saya
ke Kamboja bersama Yayasan Life Outreach, saya menjelajahi jalanan
pada malam hari, dan mengajak ngobrol gadis-­gadis yang terjebak
dalam pelacuran. Bila saya mendekati anak-­anak perempuan ini,
mereka dijaga dan nyaris menertawakan interaksi mereka dengan saya.
Pola penghinaan ini terulang ketika saya mendekati seorang gadis atau
segerombolan gadis. Mereka mengerti pertanyaan-­pertanyaan saya
dan menjawab dengan satu kata, lalu saling menyeringai di antara
mereka. Saya yakin mereka penasaran, kenapa seorang perempuan
Amerika kulit putih mengajak mereka ngobrol. Bila percakapan lancar,
saya akan bertanya tentang mimpi-­mimpi mereka.
“Kamu ingin hidup seperti apa? Kalau kamu dapat menjadi seseorang
atau dapat melakukan sesuatu, apa yang ingin kamu kerjakan?”
Tanpa ragu, saya melihat perubahan pada wajah mereka ketika
ditanya soal mimpi dan harapan hidup mereka. Di tengah mimpi-­
mimpi buruk malam hari, adakah seseorang yang bertanya kepada
mereka, apa mimpi mereka? Mendadak saya menerima jawaban secepat
penerjemah dapat menerjemahkan apa kata mereka kepada saya.
“Saya ingin jadi ahli rambut!”
“Saya ingin punya restoran.”
“Saya ingin punya toko kecil di pasar dan menjual benda-­benda
cantik.”
“Saya ingin kerja apa saja yang membuat orang tidak memandang
rendah saya.”
“Saya ingin punya banyak uang untuk dikirim kepada keluarga
saya di rumah.”
Mereka tidak berhenti berbicara. Mereka menanggalkan gerak tubuh
yang menggoda selama beberapa waktu, dan bertingkah seperti remaja
seusia mereka.
Gadis-­gadis ini tahu apa yang mereka inginkan, hanya jika kurungan
mereka ada pintu yang terbuka! Kapan pun saatnya memungkinkan,
kami menawarkan untuk menolong mereka melarikan diri dari penjara
mereka dan beberapa menerima tawaran kami. Tetapi hanya mereka
yang mampu mengatasi rasa malu dapat terus maju. Rasa bersalah dan

82
Kekuatan Untuk Melayani

rasa malu menahan para gadis ini seperti tawanan muncikari mereka.
Dalam situasi yang sangat menyedihkan seperti ini, bermimpi dan
mengetahui apa yang diinginkan, tidaklah cukup. Dalam banyak
kasus seseorang begitu terjebak, begitu kalah, sehingga tetap akan
bersembunyi di balik jeruji, bahkan ketika pintu di depan mereka
terbuka lebar. Jadi, sebagai tambahan menawarkan bantuan kepada
gadis-­gadis ini menemukan jalan keluar dari pelacuran, kami
melampirkan juga kebaikan kepada mereka. Kami memperkenalkan
mereka dengan Yesus. Kami berkata bahwa Dia ada di pihak mereka
dan bahwa Dia sendiri adalah harapan yang meyakinkan bagi mereka
yang tanpa harapan.
Apakah mereka akan mengundang Dia ke dalam hati dan hidup
mereka, terserah kepada mereka sendiri. Anda dan saya dapat berjalan
bersama yang lain dan memberi semangat kepada mereka untuk terus
maju dan tak terelakkan pilihan mereka yang terakhir.

Kebenaran  Singa  Betina


0DULNLWDNHPEDOLVHMHQDNSDGDÀOPGRNXPHQWHU\DQJVD\DVHEXWNDQSDGD
bagian awal bab ini. Mengapa kedua singa betina membawa kembali
makanan kepada singa jantan untuk dimakan? Sebenarnya mereka
mempunyai pilihan-­pilihan yang lain. Aneh juga menyeret bangkai
rusa jantan yang besar ke dalam pagar sehingga singa jantan dapat
berpesta dengan mereka. Pilihan yang lebih menyenangkan mereka
adalah makan dulu sekenyang-­kenyangnya, kemudian meninggalkan
sisanya untuk singa jantan atau kapan pun dia memutuskan keluar dari
tempatnya. Atau mereka makan sekenyangnya dan membawa sisanya
untuk singa jantan. Akan lebih mudah untuk memindahkan sebagian
rusa jantan daripada seluruh bangkai. Tingkah laku mereka nampak
berlawanan dengan apa yang kita bayangkan, sesuai hukum rimba.
Jika kerajaan binatang yang berdasarkan siapa yang dapat bertahan,
mengapa kedua singa betina ini begitu murah hati? Bagaimanapun,
berbagi dengan singa jantan yang lapar berarti makanan buat mereka
sendiri menjadi lebih sedikit.
Barangkali kedua singa betina ini mengetahui sesuatu yang sudah
kita lupakan. Meski mereka masih muda dan belum matang, secara
insting mereka paham bahwa kelangsungan hidup mereka dan juga
ketahanan anak-­anak mereka secara pribadi terikat dengan bagaimana

83
Singa Betina Bangkit

mereka berhubungan dengan singa jantan. Mereka memilih bersikap


sesuai dengan tatakrama yang akan diingat oleh singa jantan dalam
kekuatannya di masa mendatang. Mereka menghargai bahwa singa
jantan itu satu kali akan menjadi kuat, dan mereka mengabaikan sikap
singa jantan yang menakutkan di balik semak. Akan tiba harinya singa
jantan itu akan berkembang dan menjadi sangat berani dan tidak
takut apa pun. Dia akan mengingat bahwa kedua singa betina ini
pernah memberinya makanan ketika dia masih muda dan takut untuk
mengatakan apa yang dia miliki waktu itu. Pada satu hari singa jantan
akan tahu dia dapat memercayai dan membangun sebuah kehidupan
dengan mereka. Insting singa betina ini akan mempertahankan
kelompoknya dan memenangkan perhatian singa jantan.
Berapa banyak dari kita menunjukkan sikap seperti ini?
Pertanyaan lebih baik, apakah saya bersikap seperti mereka?
Atau sudahkah kita mengadopsi sikap kurang mulia tentang
bertahan hidup? Apakah sikap kita, “Hei, sayang sekali kamu ada
di belakang sana. Saya ada sesuatu yang baik dini sini. Allah sedang
menyiapkan pesta untuk anak-­anak perempuan-­Nya. Kalau kamu
tidak mau gabung dengan kami, diam saja di tempatmu dan begitu
saja!”?
Kita akan menjadi bijaksana untuk belajar tentang kebenaran:
mengambil sedikit tidak berarti memiliki sedikit pada masa depan kita.
Tindakan penghormatan takkan pernah salah diterjemahkan.
Kekuatan diberikan kepada kita untuk melayani, bukan untuk
menyampaikan status (lihat Roma 15:2). Saya bertanya-­tanya akan
berapa banyak masalah dicegah terjadi di dunia bebas jika tiap orang
mengetahui dan melekat pada prinsip ini. Bagaimana kalau kita tahu
bahwa kekuatan kita adalah untuk melayani yang lemah, yang takut,
dan yang malu-­malu? Semuanya akan menjadi baik! Saya percaya
pada akhir dari kehidupan, kita semua ingin mendengar Yesus berkata,
“Baik pekerjaanmu, hai hamba yang baik dan setia.”

Bangkitkan  Pelayanan  Yang  Unggul


Kata melayani memiliki multi-­aplikasi. (Dalam bahasa Inggris
kata service atau melayani dapat berarti kata kerja dan kata benda).
Sebagai kata kerja, melayani berarti “untuk memperbaiki, memeriksa,

84
Kekuatan Untuk Melayani

membetulkan, dan menguji.” Yesus “melayani” kita dengan cara yang


sungguh hebat melalui pengorbanan-­Nya dan membuat kita berani
berdiri di hadapan kekudusan Allah. Kita sekarang hidup dengan cara
\DQJPHUHÁHNVLNDQSHOD\DQDQNHKLGXSDQ\DQJPHPEHUL'LDPHQMDGL
rusak sehingga kita dapat diperbaiki. Bentuk kata benda dari pelayanan
dapat berarti “upacara, ritual, atau sakramen/persembahan.” Kadang-­
kadang saya takut kita telah melupakan bahwa tujuan pelayanan
gereja adalah untuk mempelajari bagaimana melayani Allah dan sesam
manusia. Sejauh ini terlalu banyak orang Kristen berkumpul dengan
harapan yang salah. Mereka datang untuk mendengar bagaimana
Allah akan melayani mereka. Sebaliknya, marilah kita datang bersama
untuk tujuan menjangkau mereka yang bimbang di dalam bangunan
kita dan di luar ruang sembahyang kita.
Dengan janji kebebasan, kemurahan hati, dan kesempatan-­
kesempatan baru yang terbentang di hadapan kita, mari kita terus maju
dalam pelbagai hal yang terkait dengan Allah sehingga tak seorang pun
tertinggal di belakang. Saya suka kutipan ini:

Demikianlah hendaknya orang memandang kami: sebagai


hamba-­hamba Kristus, yang kepadanya dipercayakan rahasia
Allah. Yang akhirnya dituntut dari pelayan-­pelayan yang
demikian ialah, bahwa mereka ternyata dapat dipercayai.
(1 Korintus 4:1–2)

Kita harus menjadi pelayan, bukan penjaga keamanan. Kita harus


mengundang orang lain menuju kerajaan Allah, tidak menjauhkan
mereka dari rahasia Allah. Kita dituntut untuk menjadi pelayan-­pelayan
Allah yang dapat dipercaya dengan pengetahuan yang akurat. Mari
kita menjadi yakin untuk berjeda sejenak pada bentangan-­bentangan
yang Allah buat bagi kita dan jika perlu kembali ke belakang sehingga
yang lain tidak ketinggalan.
Sebagai anak perempuan dari Yang Mahatinggi, bantuan Anda
harus bersifat murah hati dan mulia. Hidup yang diberikan Allah
membebaskan, sementara hukum memberi beban. Anda sudah
dilepaskan dari pendekatan hukum “mata ganti mata, gigi ganti gigi”
atas kekristenan. Namun masih banyak yang buta dan tak mempunyai
gigi berjalan di sekitar tubuh Kristus.
Jangan lupa bahwa Anda —kuat, mulia, tak kenal takut, dahsyat,

85
Singa Betina Bangkit

melindungi, tenteram, dan tidak khawatir. Berulang kali Allah


membandingkan kekuatan dari anak-­anak kerajaan-­Nya dengan singa
jantan dan singa betina.

Ia meniarap dan merebahkan diri sebagai singa jantan,


dan sebagai singa betina,
siapakah yang berani membangunkannya? (Bilangan 24:9)

Jika Anda lupa kedahsyatan Anda dan sifat alami yang tidak
gentar, akhirnya semua orang akan memandang Anda untuk
mendapatkan perlindungan dan pengarahan, akan berada pada titik
risiko. Tubuh Kristus diciptakan secara mulia, pemeliharaan yang
kuat membangkitkan kenyataan bahwa Allah sudah membuka sebuah
tempat yang luas di hadapan kita.
Saudari-­saudariku, singa betina, dan teman-­teman sekalian …

Dan bagi kamu ada tempat yang luas dalam hati kami, tetapi
bagi kami hanya tersedia tempat yang sempit di dalam hati
kamu. Maka sekarang, supaya timbal balik, aku berkata seperti
kepada anak-­anakku, bukalah hati kamu selebar-­lebarnya!
(2 Korintus 6:11–13)

Anda dengar ini? Kita sudah diundang untuk memasuki ruang


Allah yang serba terbuka luas dan serba liar. Ini adalah panggilan
untuk hidup dengan seluas-­luasnya, di sini dan sekarang ini. Anda
tidak perlu menunggu sampai surga melihat kekuatannya dilepaskan
ke atas bumi. Allah bukanlah orang yang memberi Anda pagar.
Tetapi singa betina tidak bergerak di luar pagar batas sampai
kelaparan mereka melebihi keinginan mereka untuk tetap aman.
Dalam cara yang sama, kekurangan kita tentang visi atau kelaparan
untuk sesuatu yang lebih, dapat membatasi dan menahan kita untuk
melangkah ke dunia yang liar. Kita akan dibesarkan hati atau dipikat
hatinya dengan cara kita memandang diri kita sendiri, dunia kita,
dan Allah kita. Dunia “di sana” dapat tampak menakutkan jika Anda
membayangkan sebagai tempat gelap yang menakutkan.
Buka mata Anda dan ingatlah siapa diri Anda: penanggung terang
yang keemasan dan memiliki kekuasaan untuk menghardik kegelapan
ke mana pun dia pergi. “Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar daripada

86
Kekuatan Untuk Melayani

roh yang ada di dalam dunia” (1 Yohanes 4:4). Bahkan tidak bisa menyamai.
Roh di dalam diri Anda jauh melebihi kekuatan dari lawan mana pun
yang Anda jumpai di dunia ini! Allah yang Mahatinggi yang telah
memanggil Anda ke luar dari sana. Dia mengutus Anak-­Nya untuk
mati di kayu salib sehingga Anda dapat melewati tahap kehidupan
ke kematian, dan dari tempat kurungan di dunia ini ke sebuah ruang
yang luas dan abadi. Bahkan sebelum Anda menarik napas pertama,
Dia sudah membuka jalan untuk melepaskan Anda dari belenggu.
Dia memilih untuk membatasi diri-­Nya dan mengalami keterbatasan
manusia yang kecil, sebuah dunia yang berpagar, sehingga Anda dapat
bergabung bersamanya dalam sebuah kebebasan yang luas dalam
Kerajaan Allah.
Bahkan sekarang Dia memanggil kita masing-­masing, “Menyeberang,
dan masuklah!”

87
6

Di Bawah Misi yang Sama


Setiap kali kita membebaskan seorang
perempuan, kita membebaskan seorang
laki-­laki.
Ɇ  Margaret  Mead

D unia singa tidak mengenal gender. Singa jantan tidak berusaha


menjadi singa betina. Sebaliknya singa betina tidak berusaha
menjadi singa jantan. Tak ada usaha tiruan gender dan persaingan di
antara kedua peran. Keduanya merasa nyaman dengan keadaan kulit
masing-­masing dan menikmati kekuatan unik dari gender mereka
masing-­masing. Sebagai tambahan pada jenis kelamin laki-­laki dan
perempuan, dalam kelompoknya, ada singa jantan alfa atau singa
pemimpin dan singa betina alfa atau singa pemimpin, tetapi status ini
baru nampak terutama pada saat mereka bersantap.
Singa satu-­satunya dalam keluarga kucing yang memperlihatkan
penampilan yang khusus dan dengan segera membedakan antara
jenis kelamin jantan dan betina. Istilah yang digunakan untuk
PHQJJDPEDUNDQ SHUEHGDDQ LQL DGDODK GLPRUÀVPH VHNVXDO

89
Singa Betina Bangkit

Sederhananya, ada satu indikator yang lebih daripada sekedar gender


mereka.
Singa betina memiliki bulu tengkuk rimbun yang mengelilingi
leher mereka dan membentuk wajah mereka. Bulu tengkuk ini
menggarisbawahi perbedaan tersebut dan mengkhususkan singa
pemimpin bermain peran dalam kelompok mereka dan membuat
singa tampak mengancam pada seluruh dataran Afrika. Kurangnya
bulu tengkuk pada singa betina memberinya warna yang tak berkelim
sehingga dia dapat mengejar mangsanya nyaris tak terlihat. Tanpa berat
tambahan pada bulu tengkuk, singa betina mampu menjaga langkah
dan mempertahankan serangan untuk jarak yang lebih jauh.
Singa jantan dan singa betina yang sehat tahu bahwa mereka
saling membutuhkan. Mereka tak pernah bermimpi menjalani
kehidupan tanpa yang lain. Dalam dunia mereka kekuatan yang satu
sama pentingnya dengan kekuatan lainnya. Singa jantan melindungi;;
singa betina menyediakan. Keseimbangan yang penting ini berarti
sehat, singa jantan alfa yang kuat tidak akan berusaha hidup tanpa
bantuan dari teman singa betina yang bertenaga. Dalam dunia singa,
para singa jantan bertempur untuk memenangkan sekelompok singa
betina dan dengan demikian mengakses kerajaan mereka. Mengapa
begini? Para singa betina yang saling berhubungan, bukan singa-­singa
jantan, menguasai satu wilayah. Koalisi singa jantan yang memimpin
kelompok mereka ini berganti setiap dua atau tiga tahun, namun para
singa betina tetap.
Singa jantan alfa tahu bahwa jika dia ingin berkembang biak (tidak
hanya keberadaan), dia harus menetapkan dirinya dalam pandangan
para singa betina dengan kekuatan. Lalu, agar keturunannya menguasai
wilayah tersebut, dia harus mendapat bantuan dari singa betina yang
kuat dan cakap. Dia tidak mengelilingi dirinya dengan singa betina
yang lemah dan pasif dengan harapan memaksa mereka untuk tunduk.
Dia mencari sekelompok singa betina yang sangat spesial dan dapat
bekerja sama.
Singa jantan menyambut kekuatan singa betina dan secara sengaja
memilih singa betina yang keterampilan dan staminanya telah terbukti
dalam berburu dan merawat keturunan mereka. Dengan demikian
menjaga dan memperluas wilayah mereka. Singa jantan mencari singa
betina yang memperlihatkan kekuatannya, mengetahui mereka akan
pasti memberi persediaan yang lebih baik untuk keseluruhan kelompok

90
Di Bawah Misi Yang Sama

mereka dan induk-­induk yang mampu melatih anak-­anaknya. (Bukan


singa jantan yang biasanya merawat. Tak pernah). Sebagai keuntungan
tambahan, para singa betina yang sehat dan kuat rela untuk berbiak
lebih sering, memberi kesempatan bagi singa jantan untuk kawin dan
menetapkan garis keturunan yang lebih kuat.
Singa betina tidak akan memproduksi jika dia khawatir tak bisa
menyediakan makanan untuk anak-­anaknya dan mereka tidak dapat
dilindungi dengan baik. Karena alasan inilah, singa betina mendekati
singa jantan alfa yang kuat daripada yang lemah. Singa atau singa-­
singa pemimpin (seringkali ini sekelompok saudara satu induk yang
saling terkait) harus memperoleh hak untuk menikmati persediaan,
kekuatan, dan singa-­singa betina yang dibawa ke kelompok mereka.
Hak istimewa ini dimenangkan oleh pertunjukan kekuatan secara
terbuka di antara sekelompok singa jantan.
Kontes pertempuran itu berakhir saat singa-­singa jantan yang
lebih lemah kabur dari yang kuat. Kadang-­kadang pemimpin alfa
membunuh singa penantang. Jika singa yang lebih lemah bertahan,
dia akan dikucilkan dan dipaksa keluar dari wilayah kelompok si
kuat, yang berarti juga kehilangan tempat pemburuan yang utama. Dia
akan pindah dan mencari kelompok para singa betina lain atau tempat
berburu kan lebih berkurang.
Singa-­singa betina mengawasi dari samping. Mereka ingin singa
jantan yang paling kuat untuk menjadi ayah bagi anak-­anak mereka
dan melindungi kelompok mereka dari serangan-­serangan dan
pelecehan. Mereka diketahui melakukannya dengan mengadu singa-­
singa jantan untuk saling bertempur untuk meyakinkan yang menang
atau yang yang paling hebat. Mereka menerima sang pemenang.
Dengan memenangi wilayahnya, singa jantan membuktikan kelompok
gennya pantas dan kemungkinan besar dapat bertahan dalam kerasnya
alam liar.
Sekali wilayah dominan ditetapkan, kesetiaan para singa betina
dimenangkan juga. Singa-­singa jantan lain dalam wilayah kelompok
itu harus pergi. Singa jantan pemimpin rela memutuskan pergi sesama
temannya, tetapi tak akan menyerahkan para betinanya. Itu bukan
karena dia ingin mereka berada di sekelilingnya untuk bisa kawin.
Para singa betina adalah penyedia makanan dan komunitas mereka.
Makin kuat dan makin memesona kelompok para singa betinanya
dalam kelompok makin kuat dan aman singa jantan itu, raja hebat dari

91
Singa Betina Bangkit

binatang buas.
Tak perlu lagi melakukan dominasi bila mereka yang berada di
sekeliling Anda yakin bahwa Anda akan melakukan segala sesuatu
dengan seluruh kekuasaan Anda untuk melindungi mereka. Kehebatan
singa jantan berarti keamanan bagi para singa betina dan anak-­anak
mereka. Hanya mereka yang tidak yakin tentang kekuasaan merekalah
yang selalu berusaha mendominasi.
Bila sekali telah ditetapkan, singa jantan yang hebat tak akan merasa
tertekan untuk memperlihatkan kekuasaannya kepada para singa
betina. Apa yang harus dia buktikan? Dia sudah menang. Siapa yang
memberinya pangkat? Sama seperti itu, Raja kita, Singa dari Yehuda,
tidak mendominasi. Dia mengangkat dan meninggikan.

Di  Bawah  Misi  Yang  Sama


Singa jantan mengundang para singa betina untuk beristirahat dalam
naungan perlindungannya. Sebaliknya singa betina mengundang
singa jantan untuk berpesta dalam kebaikan dan janji yang dia bawa.
Singa jantan melindungi hidup singa betina. Sebaliknya, singa betina
memberi warisan kepada singa jantan.
Mari kita coba renungkan kata tunduk sebentar. Apa yang muncul
dalam pikiran kita? Mungkin ayat di Efesus 5:22, tentang istri-­istri harus
tunduk kepada suami-­suami mereka. Sangat menarik karena banyak
RUDQJ .ULVWHQ PHQJDPELO D\DW LQL GDQ PHQFLSWDNDQ VHEXDK GHÀQLVL
yang ekstrem dan terbatas tentang kata itu. Saya yakin kata tunduk
sudah mengalami distorsi di luar maksud Allah yang sebenarnya.
Banyak perempuan Kristen yakin nilai utama mereka terletak pada
kemampuan mereka untuk melayani laki-­laki. Mereka tidak sadar
bahwa berbicara di dalam gereja masing-­masing menyuarakan
pendapat-­pendapat mereka, atau mengambil tanggung jawab dalam
peran kepemimpinan juga adalah melayani.
6D\D PHQGHQJDU VDWX GHÀQLVL NDWD WXQGXN \DQJ PHPELQJNDL
dan lurus dengan rencana Allah bagi seluruh orang Kristen, tidak
hanya untuk pasangan saja. Renungkan ini: awalan sub (dari
sumission=tunduk, dalam bahasa Inggris) berarti “di bawah,” dan misi
adalah tugas. Gabungkan kedua kata tersebut dan kita dapat menarik
kesimpulan bahwa tunduk berarti “di bawah tugas atau misi yang

92
Di Bawah Misi Yang Sama

sama.” Secara pribadi, John dan saya berada dalam misi yang sama. Kami
bertekad untuk membesarkan anak-­anak yang saleh dan membangun
perkawinan yang sehat dan bergairah. Dalam bidang gereja, misi kami
adalah menyiapkan pendeta-­pendeta dan memperkuat pribadi-­pribadi.
Tetapi pikirkanlah. Bukankah kita semua para pelayan dari
perundingan damai di sekitar kita, dan duta-­duta Allah bagi mereka
yang terhilang? Berikut ini dua ayat yang menangkap misi kita sebagai
duta perempuan dan laki-­laki dari Kerajaan Allah:

Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-­Nya melalui


Mesias dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka.
Ia telah memercayakan berita pendamaian itu kepada kami.
Jadi kami ini adalah utusan-­utusan Kristus, seakan-­akan Allah
menasihati kamu dengan perantara kami dalam nama Kristus
kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah
(2 Korintus 5:19–20)

Artinya: dunia akan mengenal Yesus secara nyata berada di sekitar


kita ketika kita saling mengasihi dan bekerja sama dengan baik dengan
pohak-­pihak lain. Hal ini seharusnya akan menjadi tujuan bersama
semua laki-­laki dan perempuan, tidak soal apakah dia lajang atau
menikah, sebagai pemimpin atau sebagai jemaat biasa. Tuntutan Si Jahat
kepada orang percaya sudah lewat. Pengampunan Allah ditawarkan
secara cuma-­cuma kepada semua orang. Tidak perlu merasa bersalah
jika pengorbanan-­Nya menjadikan kita semua tidak bersalah. Allah
menginginkan kita semua – laki-­laki dan perempuan, menyiarkan apa
yang sedang Dia lakukan kepada tiap orang! Sebaliknya, kita malah
sibuk memberitahukan orang lain apa yang dapat atau tidak dapat kita
kerjakan.
Allah menginginkan kita bekerja sama sebagai orang berpengaruh
yang bersikap persuasif yang memberi semangat dan meyakinkan laki-­
ODNLGDQSHUHPSXDQXQWXNPHQHPSDWNDQNRQÁLNNRQÁLNPHUHND DSD
SXQLWX GDQPHPDVXNLUXDQJSHNHUMDDQ1\D0DVDODKUHVROXVLNRQÁLN
seharusnya diterapkan pada setiap area hubungan dan interaksi
antarmanusia. Tuntutan ini bukanlah masalah gender semata, namun
tentang ras, sosial ekonomi, keluarga, gereja, dan dinamika pasar juga.
Allah menginginkan rekonsiliasi untuk semua!

93
Singa Betina Bangkit

Jadi siapa yang ada dalam Kristus, dia adalah ciptaan baru.
Yang lama sudah berlalu dan yang baru sudah datang. Dan
semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus
telah mendamaikan kita dengan diri-­Nya dan yang telah
memercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami.
(2 Korintus 5:17–18)

“Siapa” berarti siapa saja. Pria, wanita, anak-­anak disatukan kepada


Kristus dan dicipta kembali. Kehidupan yang lama hilang. Dalam
bahasa Inggris kata “sudah datang”, ditulis dengan kata kerja burgeon.
Kata itu berarti “berkembang dengan cepat (seperti cendawan).” Ini
adalah pilihan kata yang menarik karena cendawan meledak saat
tumbuh. Cendawan berkembang biak dengan cara melipatgandakan,
berhasil dengan baik, tumbuh pesat dan subur di tempat-­tempat yang
tak ada sesuatu pun di sana kecuali pembusukan. Kehidupan kita
yang baru dalam Kristus lebih daripada sekedar konsep dipindahkan.
Kehidupan baru ini adalah hidup yang berlipatganda di dalam diri,
dan siap sedia melayani siapa saja.
Singa jantan dan singa betina sudah menetapkan hubungan mereka.
Singa betina paham bahwa mereka ada dalam misi yang sama dengan
singa jantan. Apa misi mereka? Misi mereka adalah untuk membangun
sebuah generasi singa-­singa sebagai milik pusaka mereka dan kekuatan
mereka. Untuk mencapai tujuan ini, mereka membesarkan, melindungi,
dan menyediakan segala sesuatu bagi anak-­anak mereka dengan baik.
Baik singa jantan dan singa betina mempunyai peran dalam misi
tersebut, dan keduanya tidak saling merampas kekuasaan yang lain.
Saya sudah melihat apa yang seharusnya menjadi alami bagi dua
kubu ekstrem yang sangat berlawanan ini. Pada satu spektrum, wanita
sudah ditekan atas dalih tunduk. Di sisi lain, beberapa wanita sudah
meningkatkan feminitas mereka sampai tingkat ilahi. Mengenai hal ini
kita akan diskusikan pada bab berikutnya. Pertama saya ingin berbagi
contoh tentang distorsi dalam kata atau istilah tunduk.

Twitter  Berpilin
Mungkin Anda sudah mendengar atau mungkin juga mempunyai akun
pada komunikasi maya dengan bentuk pendek yang disebut Twitter.

94
Di Bawah Misi Yang Sama

Media itu baik sebagai penggunting informasi dan terbaik dalam


menyediakan semacam jendela pada isu-­isu mengenai kehidupan dan
pikiran seseorang.
Satu kali saya memposting sebuah konsep yang sudah saya tulis secara
detail dalam buku saya Fight Like a Girl. Kalimat itu adalah kutipan
tentang isu kepemimpinan yang berbunyi: “Gender tak menjadikan
seorang pria memiliki kualitas dalam memimpin, seperti juga gender
tidak membatalkan seorang wanita untuk memimpin.1 Kebijakan dan
kebajikan seseoranglah yang menentukan syarat ia layak menjadi
pemimpin, baik untuk laki-­laki dan perempuan.” Mohon dicatat di sini,
saya tak membatasi kalimat itu hanya untuk kepemimpinan di gereja
atau pada kehidupan pernikahan. Secara sederhana saya menyatakan
bahwa kebajikan adalah kualitas penting bagi para pemimpin, entah
dia laki-­laki atau perempuan.
Saya menulis di Twitter, dan memposting juga di halaman
Facebook saya. Saya tidak berpikir apa yang saya katakan itu bersifat
kontroversial. Saya merasa pernyataan itu normal saja. Saya juuga tak
terpikir gagasan apa yang akan muncul menyusul pernyataan saya itu.
Lalu saya menerima lebih dari seratus tanggapan dari pernyataan
itu. Juga sebuah perdebatan sudah muncul di Facebook saya. Beberapa
perempuan Kristen menjadi marah.
“Beraninya Anda berkata bahwa seorang istri dapat memimpin
suaminya jika dia menganggap dirinya lebih bijak!” tulis seorang
wanita.
Baiklah. Itukah yang saya tulis?
Yang lain menuduh saya mengesampingkan Kitab Suci yang
mengatakan bahwa hanya seorang pria dapat menjadi penatua
gereja. Apa saya menyebut masalah kepenatuaan gereja? Kemudian
ada diskusi tentang kepemimpinan secara umum. Beberapa wanita
menjelaskan kepada audiens di Facebook bahwa seorang wanita tidak
seharusnya menjadi seorang pemimpin.
Lalu seorang gadis muncul, ia ingin mencari kejernihan dari
masalah ini, melemparkan pertanyaan serius, “Apakah Anda sedang
mengatakan bahwa istri seorang pendeta senior di gereja bukan
pemimpin?” Sebuah jawaban muncul dengan perkataan tegas,
“Bukan, dia bukan pemimpin! Dia hanya mendapat kehormatan untuk
mendukung suaminya.”

95
Singa Betina Bangkit

Sekarang saya bingung! Pendapat-­pendapat lain terus bermunculan,


sampai akhirnya dialog itu mengarah pada isu tentang tunduk.
Beberapa mempertanyakan kepemimpinan saya. Ada yang menjawab
saya bukan pemimpin karena saya perempuan. Ada juga yang memberi
penghargaan bahwa karena saya tunduk kepada suami saya, saya
tergolong pemimpin namun di bawah suami saya.
Mari kita rehat sejenak dan melihat semua alasan itu bersama.
Mengapa setiap kali kita berdiskusi soal gender, kita seperti terperosok
pada isu bahwa wanita tunduk kepada pria? Jika saya adalah pemimpin,
itu karena Allah yang menjadikan saya demikian. Cukup sederhana,
bukan? Pemimpin biasanya mempunyai pengikut. Beberapa dari kita
adalah pemimpin, entah kita pernah atau tidak menandatangani status
itu. Jadi Allahlah yang menolong kita menjadi memimpin melalui
keteladanan. Untuk memusatkan perhatian tentang hal ini, mari kita
telusuri kepemimpinan Paulis kepada Timotius.

Seorang pemimpin harus disegani, setia kepada istri, tenang


dan mengendalikan diri, mudah ditemui, ramah. Dia harus
tahu apa yang sedang dia bicarakan, bukan penggemar anggur,
tidak nyinyir tetapi lembut, tidak mudah tersinggung, tidak
mata duitan. Dia harus cakap mengatasi masalah pribadinya,
memperhatikan anak-­anaknya, dan anak-­anaknya pun
menghargainya. Karena, jika seseorang tak mampu mengatur
masalahnya sendiri, bagaimana dia dapat memedulikan gereja
Tuhan? Dia seharusnya bukanlah seorang yang baru percaya,
kalau-­kalau posisi yang diberikan kepadanya itu membuatnya
keliru atau kesandung karena pengaruh si Jahat. Kalangan d
luar pemimpin itu harus berpikir sesuatu yang baik tentang
dirinya, atau si Jahat akan mencari-­cari cara mengiming-­iming
orang itu untuk masuk dalam perangkapnya.
Karena itu penilik jemaat haruslah seorang yang terhormat,
tak bercabang lidah, bukan peminum, tetapi pendamai. Mereka
haruslah orang yang memelihara rahasia iman dalam hati
nurani yang suci, dapat menahan diri, dan dapat dipercayai
dalam segala hal. Mereka harus diuji terlebih dahulu. Baru
ditetapkan dalam pelayanan setelah terbukti mereka tak
bercacat. (1 Timotius 3:2–10)

96
Di Bawah Misi Yang Sama

'DODP D\DWD\DW GL DWDV 3DXOXV PHQGDIWDUNDQ NXDOLÀNDVL VHRUDQJ


pemimpin laki-­laki.
Kemudian dia meneruskan:

Demikian juga istri-­istri hendaklah orang terhormat, jangan


SHPÀWQDKKHQGDNODKGDSDWPHQDKDQGLULGDQGDSDWGLSHUFD\D
dalam segala hal. Pelayan dalam gereja harus setia kepada
pasangannya, mengurus anak-­anak dan keluarganya dengan
baik. Mereka yang melayani dengan baik beroleh kedudukan
yang baik sehingga dalam iman kepada Kristus Yesus mereka
dapat bersaksi dengan leluasa. (1 Timotius 3:11–13)

Mengapa Paulus memberikan daftar kepemimpinan juga kepada


SHUHPSXDQMLNDJHQGHUPHPEDWDONDQNXDOLÀNDVLPHUHND".HWLND-RKQ
dan saya mempekerjakan seseorang di kantor kami, kami mendaftarkan
EHEHUDSDNXDOLÀNDVL\DQJGLSHUOXNDQ-LNDFDORQSHODPDUWLGDNWHUPDVXN
GDODP NXDOLÀNDVL LWX NDPL WDN GDSDW PHPSHNHUMDNDQ PHUHND 7LGDN
masalah apakah pelamar itu laki-­laki atau perempuan. Paulus tidak
mengatakan bahwa jika seorang pemimpin bukan laki-­laki, jangan
percaya kepadanya. Dia berkata, laki-­laki atau perempuan, jika mereka
WLGDN PHPHQXKL SHUV\DUDWDQ NXDOLÀNDVL \DQJ GLEXWXKNDQ MDQJDQ
PHQXQMXN PHUHND 3HQHNDQDQ 3DXOXV DGDODK SDGD GDIWDU NXDOLÀNDVL
Paulus tidak memberi kekecualian kepada perempuan. Mereka
harusnya memiliki model pada standar yang sama. Anda mungkin
bertanya tentang tuntutan bahwa penatua haruslah seorang suami dari
satu istri? Ya, perintah itu secara khusus ditujukan kepada laki-­laki,
karena perempuan tidak menikmati hidup dengan banyak suami.
Dalam 1 Timotius 3:11–13, Paulus memerintahkan Timotius tentang
NXDOLÀNDVL SHUHPSXDQ GDODP NHSHPLPSLQDQ GDQ NHPXGLDQ GLD
PHQJJXQDNDQ NXDOLÀNDVL LWX EDJL SHOD\DQSHOD\DQ SHUHPSXDQ DWDX
penatua di gereja. Bagaimana saya tahu mengenai hal ini? Mari kita
baca ayat 1 dan 2 dan melihat apa yang dikatakan sebelum gambaran
detail yang diberikan kepada laki-­laki.

Orang yang menghendaki jabatan penilik jemaat menginginkan


pekerjaan yang indah! Tetapi ada persyaratannya. (1 Timotius
3:1–2)

97
Singa Betina Bangkit

Anda lihat kata “orang yang”? (Sama dengan itu, dalam Alkitab
bahasa Inggris the English Standard Version tertulis “anyone,” atau
siapa saja dan dalam Alkitab New Living Translation tertulis “someone”
atau seseorang).
Mengapa perempuan dapat menjadi pemimpin di mana saja kecuali
di dalam gereja? Jika Allah tidak bermasalah dengan memberdayakan
perempuan sebelum dan setelah masa Kejatuhan Manusia, mengapa
kita malu-­malu memberdayakan perempuan pada masa setelah
penebusan?
Pada satu titik, perdebatan antar perempuan di Facebook menjadi
begitu hangat, sampai seorang pria ikut nimbrung dan berkata,
“Mengapa perempuan mendebat dirinya sendiri? Kami perlu kontribusi
kalian. Tetapi kalian sendiri saling jegal!” Banyak benarnya apa yang
dikatakan pria tadi. Kerapkali kita saling jegal atau saling mengecilkan.
Bukannya saling mendukung dan memberi semangat demi Kristus.
Kita mengekalkan dominasi yang mengatakan bahwa kita tidak efektif
sebagai perempuan dan sebagai Kristen.
Insiden pembicaraan maya di jaringan sosial ini mengingatkan saya
tentang kebutuhan isu-­isu gender untuk dialamatkan tidak hanya
dalam keluarga tetapi juga dalam gereja. Dunia tempat tinggal kita
sangat butuh melihat hati yang sejati dari Allah dan maksud Allah
yang murni dalam setiap aspek dalam hidup dan kepemimpinan dari
anak laki-­laki dan perempuan dari Allah.

Sikap-Sikap  Yang  Bersifat  Seksis


Saya senang berpikir bahwa sudah tak perlu lagi membahas sikap-­
sikap yang bersifat seksis (diskriminasi jenis kelamin) di gereja orang
Amerika. Ya, saya secara sengaja mengkhususkan bangsa saya.
Ketika saya melakukan perjalanan dan memiliki kesempatan untuk
mengumpulkan berbagai pendapat dari seluruh dunia, saya melihat
bahwa kurangnya keterlibatan perempuan secara tradisional tidak
berhasil di tempat-­tempat lain di dunia ini. Dalam beberapa negara,
tidak akan ada gereja bila tidak ada kontribusi perempuan.

Karena semua yang diciptakan Allah itu baik dan suatu pun
tidak ada yang haram, jika diterima dengan ucapan syukur,

98
Di Bawah Misi Yang Sama

VHEDEVHPXDQ\DLWXGLNXGXVNDQROHKÀUPDQ$OODK
dan oleh doa. (1 Timotius 4:4–5)

Jika semua yang diciptakan Allah itu baik dan untuk diterima,
dirangkul, dan disambut dengan ucapan syukur, seberapa banyak lagi
yang harus diterima oleh orang tentang hal ini? Bahwa laki-­laki dan
perempuan itu baik.
Jika sesuatu diciptakan oleh Allah, lalu kita diminta untuk tidak
menganggap haram atau membuangnya (thrown out). Menganggap
haram atau mencemooh artinya menghina, melecehkan, menganggap
kecil atau menertawakan. Semua tindakan ini mengecilkan nilai
sesuatu, seseorang atau peran dan kontribusi mereka.
Arti kata membuang (throw) jelas dengan arti kata itu sendiri,
tetapi mari kita lihat pada satu poin yang lebih baik. Bersama dengan
kata lemparan, undian, buangan, kata membuang dapat bermakna
membingungkan, membuat keliru, rumit, atau meragukan sebuah
masalah. Tambahkan kata keluar (out) (menjadi throw out), dapat
berarti membuat tak ada dan Anda akan melihat gambaran penolakan
yang jelas. Saya takut ini terlalu sering terjadi pada wanita di gereja.
Mereka melempar keluar tanpa menyambut, sehingga suara, nilai dan
kontribusi wanita menjadi tidak ada. Dan, kedua gender mengizinkan
menyebutnya dengan sebutan tunduk.
Sebagai konsekuensinya, baik laki-­laki dan perempuan menderita
karena kehilangan nilai. Jelasnya, laki-­laki diterima dalam posisi
kepemimpinan yang lebih tinggi di gereja daripada wanita, tetapi
kadang-­kadang mereka menjadi timpang karena kurangnya
pendapat wanita dalam hal ini. Tetapi dengan demikian, apakah kita
berterimakasih kepada laki-­laki? Apakah kita melihat mereka seperti
Allah melihat mereka: baik?
Atau apakah kita mencemooh perilaku mereka? Saya tak berbicara
tentang tertawa bersama di sini. Tidak mungkin kita tidak menertawai
keriangan manusia. Keberadaan kita adalah perpanjangan dari rasa
humor Allah. Di sini saya memperingatkan soal mencemooh dan
mengecilkan makna gender. Saya bertaruh bahwa isu tentang peristiwa
itu lebih banyak terjadi daripada yang pernah Anda bayangkan.
Industri hiburan kita biasanya tidak menghargai keberadaan laki-­laki
dan memandang seksis kepada perempuan.

99
Singa Betina Bangkit

Kita sudah memaklumkan sikap yang seksis dapat membawa kita


pada suatu tempat di mana perempuan menjadi kurang bernilai karena
laki-­laki. Kalau sudah begini, kita berangkat dari mana? Sayangnya,
dalam menanggapi hal tersebut beberapa perempuan sudah
mengalihkan pada isu ekstrem yang mengejutkan.

Feminitas  Ilahi
Ketika saya menulis buku ini saya lihat di Amazon buku saya diapit
oleh dua judul buku lain. Kedua buku tersebut dikarang oleh mereka
yang menyokong teologi “feminitas ilahi”, sebuah kepercayaan dalam
ketuhanan perempuan atau dewi yang mengaktualisasikan diri. Saya
mendengar Allah berbisik, Beli buku yang di sebelah kiri dan kanan
bukumu, dan temukan bagaimana kita ketinggalan suara-­suara mereka.
Saya membuka halaman buku dan membaca catatan dan pertanyaan
di sana. Saya merasakan penderitaan yang mendalam dan kesedihan
dalam tulisan itu. Mereka adalah dua perempuan yang kuat dan
berpengaruh dan telah sangat terluka dan kecewa karena gereja. Saya
sedih karena geraja kehilangan kecemerlangan mereka.
Mengapa mereka merasa tidak mempunyai pilihan selain
membangkitkan penyembahan dewi di luar rumah Allah?
Apakah pertanyaan-­pertanyaan mereka begitu tajam atau mereka
menantang status quo? Apakah intelektual mereka begitu tampak
benderang sehingga mereka mengancam para pemimpin gereja?
6XGDKNDKVXDUDPHUHNDGLEXQJNDPVXDUDQ\DGLJHUHMDNDUHQDGHÀQLVL
yang berlebihan dari kata tunduk atau sebuah kurangnya representasi
dari penebusan?
Saya tak ragu bahwa perempuan-­perempuan ini menakutkan bagi
laki-­laki dan perempuan karena pertanyaan-­pertanyaan mereka.
Barangkali Anda belum pernah mengalami temuan dan kekecewaan
yang mereka alami. Tetapi saya pernah. Namun saya tahu saya tak
sendirian. Saya menerima surat, email, dan pertanyaan-­pertanyaan
yang mengulang-­ulang tema “Katakan lagi mengapa saya berharga
sebagai anak perempuan Yang Mahatinggi.”
Berikut adalah petikan yang diambil dari buku Sue Monk Kidd,
The Dance of the Dissident Daughter. Dalam kata-­katanya, dia membuka

100
Di Bawah Misi Yang Sama

sebuah jendela tentang pengalaman anak-­anak perempuan gereja injili.

“Perempuan yang pertama berbuat dosa dan orang kedua yang


diciptakan,” kata laki-­laki itu. Lalu laki-­laki itu terus berbicara
tentang Hawa, bagaimana dia diciptakan demi keuntungan
laki-­laki, bahwa dia tak bernilai karena dia tidak taat kepada
Allah dan menawarkan Adam buah terlarang …
Hati saya mengerut. Jika saya bisa menuliskan perasaan
saya dalam bentuk kata-­kata, saya akan berkata begini, “Allah,
teganya Kau melakukan ini?”2

Lalu pengarang itu meneruskan dengan berbagi pergumulannya


sekian waktu untuk berdamai dengan persepsinya tentang Allah
menurut pandangan gereja. Saya setuju. Allah tak pernah membuat
generalisasi dan tak berpengharapan tentang satu pun dari kita, laki-­
laki dan perempuan.
Jika kita mengatakan bahwa perempuan seharusnya tidak
mempunyai kesempatan menjadi pemimpin karena Hawa dan anak-­
anaknya mudah dikibuli, kita harus membanting pintu sekerasnya
di depan wajah Adam dan anak-­anak lelakinya. Dia sendiri tahu dia
berdosa dan mengkhianati kepercayaan Allah kepadanya.
Hal yang berlawanan dari pelanggaran Adam dan Hawa mungkin
dapat disamakan dengan perbedaan antara kejahatan kriminal langsung
dan pembunuhan berencana. Hawa tidak ada yang menjaga;; sementara
Adam tahu sepenuhnya apa yang tergantung dalam keseimbangan di
pohon itu.

Jika Anda berdosa tanpa tahu apa yang sedang dikerjakan, Allah
akan mempertimbangkannya. Tetapi jika Anda mengetahui
apa yang dikerjakan itu dosa, cerita itu berbeda seluruhnya.
(Roma 2:12)

Dunia agama macam apa yang kita buat untuk kita sendiri bila
perempuan pintar yang mencari kebenaran tak mendapat jawaban
di dalam gerbang kita sendiri? Jika kita tidak melangkah ke gambar
buku dan menemukan jawaban-­jawaban, apa yang akan terjadi dengan
anak-­anak kita jika mereka berani mengajukan pertanyaan-­pertanyaan
serupa?

101
Singa Betina Bangkit

Allah menolong laki-­laki jika perempuan meneruskan bagian ini!


Laki-­laki tak tumbuh dengan sehat dan kuat melewati bungkamnya
suara perempuan. Laki-­laki tumbuh lebih kuat dengan tambahan
dari suara-­suara perempuan karena pertanyaan-­pertanyaan anak
perempuan akan meningkatkan laki-­laki menjadi lebih tinggi, lebih
bebas. Perspektif perempuan melembutkan dan memperhalus laki-­
laki, seperti ketika mereka menciptakan lingkungan bagi perempuan
agar berkembang.
6DDW  VD\D PHPEDFD DUWLNHODUWLNHO SHQJDUDQJ ÀORVRÀ IHPLQLWDV
ilahi ini, tak satu pun pertanyaan mereka menangkap perhatian saya.
Mereka hanya mendapat jawaban-­jawaban kosong dan kenyataan itu
menyedihkan hati saya.
Saya merasa seolah-­olah satu lautan air mata perempuan memisahkan
kami. Saya memandang mereka di pantai yang jauh di sana dan saya
merasa sedih. Perempuan-­perempuan ini menyebut diri mereka para
pemberontak dan dewi-­dewi. Saya lebih suka menyebut mereka teman
dan anak-­anak perempuan dari Yang Mahatinggi. Tuntutan mereka
masih nyaring terdengar di telinga saya seiring saya menemukan
banyak kebenaran dalam keluhan mereka daripada jawaban mereka.
Pada halaman-­halaman lain yang menyentuh, saya menemukan
banyak cerita sedih. Salah satunya cacatan seorang genekolog yang
berulang kali memberi kesaksian bahwa para ibu Amerika meminta
maaf kepada suami-­suami mereka karena melahirkan bayi-­bayi
perempuan. Sebagai ibu dari empat anak laki-­laki, gagasan ini tak
pernah terpikir oleh saya. Saya menikmati kekayaan dari seorang suami
yang mencintai perempuan. Meski dia merayakan lahirnya setiap
anak laki-­laki kami, dia berharap anak perempuan. Saya menceritakan
kisah ini kepada suami saya, dan dia terkejut. Jika kami mendapat
kesempatan menyambut anak perempuan dalam keluarga kami, kami
akan menyebarkan betapa dia dicintai dan telah dirindukan selama ini!
Karena tidak menemukan jawaban, nilai atau ruang agar mereka
dapat memberi kontribusi melalui dinding-­dinding keagamaan, anak-­
anak perempuan ini mendirikan dunia penyembahan di luar dari apa
yang mereka lihat sebagai tirani sistem partriarkhal. Mereka pindah ke
rumah kayu di pantai di mana mereka menemukan dunia yang lebih
baik, lebih ramah terhadap konsep ratu ilahi.
Tenang saja. Saya tidak merujuk agar kita mengikuti cara mereka.

102
Di Bawah Misi Yang Sama

Saya tidak memilih baik ratu dan raja agama yang marah. Saya memilih
Pencipta kita, Allah yang Mahatinggi.

Kebutuhan  Pada  Tujuan  Ilahi


Dengarkan undangan yang terdengar putus asa dari pemimpin
feminitas ilahi, Marianne Williamson dalam bukunya, A Woman’s
Worth:

Bila saya berkata, “Pergi, bicara dengan Maria,” yang saya


maksudkan “Pergi, bicara dengan Maria”, seperti, pergi ke
gereja, nyalakan lilin, duduk di bangku gereja, dan biarkan
diri Anda serius. Katakan kepadanya, “Maria, saya berharap
mengenal diri saya, sebagai seorang istri atau pacar atau ibu
atau anak perempuan. Saya berharap saya menjadi perempuan
yang cakap. Saya berharap memiliki kemurnian seperti dirimu
dan kejernihan dan pencerahan. Kiranya jatidiri saya sebagai
perempuan menjadi lebih berkilau daripada penampilan luar
diri saya.”3

Tidak salah untuk berdoa dan meminta menjadi perempuan yang


cakap. Isunya di sini adalah kepada siapa dia mengusulkan kita
mengarahkan doa-­doa kita. Williamson membuat kelonggaran bagi
mereka yang tidak nyaman dengan ajaran Katolik.

Jika Maria tak merasa nyaman kepada Anda, hal itu tidak
masalah juga. Temukan seorang dewi Yunani atau avatar
perempuan India yang Anda dapat berhubungan atau simbol
ilahi lain, dan mulailah berhubungan dengannya.4

Sebuah hubungan dengan Maria? Setelah mengusulkan ini dia


berbagi alasan kemarahannya.

Dunia ini kurang menggunakan sudut pandang dari


keperempuanan. Anda dianggap makhluk berjenis kelamin
yang lebih lemah dan dianggap sebagai objek seks belaka. Anda

103
Singa Betina Bangkit

sepenuhnya tak penting selain untuk melahirkan anak-­anak.


Perempuan yang masih muda dianggap bernilai dan semakin
berumur, Anda makin tidak bernilai. Jangan memandang dunia
soal makanan atau identitas sebagai perempuan, karena Anda
tak akan mendapatkankannya di sana. Dunia memandang
rendah diri Anda. Namun Allah memuja Anda.5

Saya bersyukur karena pengarang mengakhiri kalimatnya dengan


kebenaran bahwa Allah memuja Anda. Tetapi tak ada yang menyalahkan
rasa sakitnya. Dia mengusulkan untuk menangkap hubungan nyata
dari sisi kesucian feminitas. Lalu jauh dia mengusulkan dewi Yunani,
dengan harapan bahwa dengan memohon kepada gambar suci ini,
akan mengabadikan kekuasaan dan kecantikan feminitas yang telah
hilang, dan akan ditangkap kembali. Saya hanya berdoa bahwa dia
akan menemukan kebenaran yang dia cari.
Sebagai mantan penganut Katolik, saya memahami apa yang
disarankan Marianne. Saya tidak mengusulkan penyembahan kepada
Maria pada tingkat apa pun. Tetapi kaum Protestan yang tidak membuat
Maria sebagai manusia suci /dewi (Marianne tidak melakukan ini!),
dengan demikian Maria tidak dapat dijasikan sebagai teladan untuk
perempuan.
Maria bukanlah dewi atau dewa. Tetapi dia seorang yang saleh. Dia
bukanlah patung yang harus dinyalakan lilin seperti memberi nazar,
tetapi dia adalah satu contoh yang menyinari jalan kita. Dia memberi
tanda apa yang akan datang: anak-­anak perempuan yang menjadi
berpasangan dengan Allah dan menyatakan Yesus.
Apa saya berkata Yesus? Poin yang menarik. Saya mencari-­cari pada
buku Nilai Seorang Perempuan dan nyaris tidak menemukan kata
Yesus, Anak Maria. Bagaimana Maria menjadi sah tanpa Yesus? Jadi,
apa maksud sebenarnya undangan di sini?
7LGDNVHFDUDKDUÀDKWHQWDQJ0DULD$WKHQDDWDX$IURGLWH,WXDGDODK
roh yang tidak mempunyai nama dan diciptakan sendiri!
Para pengarang konsep feminitas ilahi ini berbicara tentang Allah dan
dewa-­dewi, agama dan manusia, tetapi tidak menyebutkan Juruselamat
kita yang indah, Anak Allah, Yesus Kristus. Mereka berbicara tentang
ratu-­ratu, perempuan yang memesona, dan induk kura-­kura tetapi
tidak tentang seorang Putra yang bangkit dari kematian. Mengapa

104
Di Bawah Misi Yang Sama

ibu-­ibu menghindari wahyu tentang seorang putra? Kata-­kata mereka


menari di sekitar Yesus, bahkan meminjam kata-­kata-­Nya, tetapi tidak
menyebutkan nama-­Nya.
Lagi pula, tidak akan ada kejutan. Jika saya dapat mengangkat diri
sebagai orang suci, mengapa saya butuh seorang juruselamat?
Kedudukan seorang dewi bukanlah satu kekuasaan sederhana.
Seorang dewi memerlukan sebuah penyembahan. Tetapi kita tidak
boleh menyembah laki-­laki, perempuan atau ciptaan lainnya. Kita harus
menyembah Allah sendiri. Tak perlu menciptakan dewi perempuan
yang menambah nilai kepada perempuan jika gereja akan berbicara
tentang kebenaran dan maksud yang sebenarnya.
Allah surga dan dunia, Tuhan yang Mahatinggi, secara terbuka
menyatakan nilai perempuan dalam rencana penebusan-­Nya. Allah
mengaruniakan Putra-­Nya tanpa benih seorang laki-­laki. Yusuf diminta
untuk melindungi Maria dan putra kudus yang sedang dikandungnya.
Roh Allah mempercepat kehidupan dalam rahim seorang perawan
yang belia, gadis Ibrani yang masih malu-­malu. Namun dia sendiri
tidak menyanyi dan menyebut dirinya seorang dewi. Maria rela, dan
bahkan dalam keraguannya, dia mampu menerima perintah Allah!
Biarlah kita menggemakan kata-­kata pujian Maria dan membuatnya
menjadi milik kita sendiri. Jadilah kami seperti janji-­Mu, Bapa di surga.
Kami percaya Kau bersabda dan akan melakukannya. Angkatlah tekanan di
bumi dan nyatakan Putra-­Mu melalui hidup kami.
Permohonan kita akan kehendak ilahi tidak didapat dengan cara
meninggikan diri sendiri atas keberadaan laki-­laki dalam rangka
menyatakan diri sendiri sebagai dewi. Laki-­laki tidak menemukan
kekuatan atau kebebasan sejati dengan cara menguasai perempuan. Dan
perempuan tidak efektif bila mengizinkan kekuatan mereka dirampas
oleh kekuasaan doktrin yang berlebihan. Kedua gender adalah sekutu
dan saling melindungi, bukan musuh dan dewa.
Keinginan untuk disembah adalah sebuah ujian bagi laki-­laki
dan perempuan. Itulah kegagalan Lucifer. Ingin berkuasa bukanlah
keinginan yang tidak saleh, namun baik laki-­laki dan perempuan
bertugas melayani dengan ukuran iman, kekuasaan, dan pengaruh.
Kemanusiaan tidak pernah tercipta untuk kekuasaan absolut. Peran
itu terlalu sulit bagi malaikat-­malaikat untuk mengurusnya, dan Yesus,
Putra Allah, tak dengan serta-­merta mengambil perannya sebagai

105
Singa Betina Bangkit

Allah. Dalam surat Paulus kepada orang-­orang Filipi, kita diminta agar
tidak mengikuti kedudukan kekuasaan orang non-­Yahudi.

Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran


dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus, yang walau
pun dalam dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan
dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
melainkan telah mengosongkan diri-­Nya sendiri, dan telah
mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan
manusia! Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah
merendahkan diri-­Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai
mati di kayu salib.
Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan
mengaruniakan kepada-­Nya nama di atas segala nama, supaya
dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan
yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala
lidah mengaku: ”Yesus Kristus adalah Tuhan”, bagi kemuliaan
Allah, Bapa. (Filipi 2:5–11)

Dunia ini memerlukan orang yang bersikap sebagai hamba. Saya


tak dapat membayangkan bila Yesus, yang menundukkan diri-­Nya
agar setiap orang dapat diangkat, menuntut hal yang sama seperti kita.
Sedihnya, saya khawatir kita telah salah mengartikan Raja kita. Kenapa
pemimpin-­pemimpin dunia mengatakan, “Jika bukan untuk orang
Kristen, saya mau menjadi Kristen.” Dan, “Saya suka Kristus Anda.
Saya tidak suka Kristen Anda. Mereka tidak seperti Kristus Anda,”
kata Mahatma Gandhi.6
Apakah Anda mendengar rintihan dan rasa putus asa yang
membutuhkan agar Anda bangkit sebagai pencari kebenaran yang tak
gentar? Kita dituntut untuk mencintai tanpa pamrih, untuk menggapai
orang di luar sana dari kemandulan kita mencari orang yang terhilang
dan terluka.
Jika gereja tidak memberi ruang bagi Anda untuk bergerak, bawalah
kasih-­Nya ke jalan-­jalan raya, ke jalan-­jalan kecil. Ada banyak orang di
luar dinding rumah dan gereja kita yang patah hati dan terluka, dan
akan menyambut keterlibatan Anda untuk menolong hidup mereka.
Gapailah komunitas Anda sekitar Anda, tunawisma Anda, profesi
Anda, sistem sekolah Anda. Ciptakan sebuah kehidupan yang agung

106
Di Bawah Misi Yang Sama

dan terang. Hal seperti takkan seorang pun yang dapat menahannya.
Inilah waktunya untuk mengangkat Kristus tinggi-­tinggi sehingga
orang banyak dapat melihat-­Nya.
Apa yang kita lakukan sekarang? Apakah kita melemparkan isu-­isu
di luar rencana yang Allah rancang? Dapatkah kita menyeimbangkan
pikiran kita dalam rangka menghindari tunduk dan feminitas ilahi
secara ekstrem? Dapatkah kita menghargai laki-­laki? Marilah kita
mengikuti contoh singa jantan dan singa betina dalam bekerja sama
untuk mensejahterakan kehidupan kelompok mereka. Bangkitlah
bersama laki-­laki, bukan sebagai bawahan yang patuh atau sebagai
dewi yang marah.

Nilai  Seorang  Perempuan


Pada satu masa saya sibuk berbicara pada beberapa pertemuan dan
siaran yang secara konsisten bertopik soal nilai seorang perempuan.
Saya menulis beberapa poin penting kemudian berpesan melalui Twitter
dan Facebook. Saya mengingatkan mereka bahwa ada kebutuhan suara
dan kontribusi perempuan yang genting dan penting di dalam gereja,
di luar gereja, dan dalam tingkat-­tingkat masyarakat lokal dan dunia.
Saya berharap para perempuan tidak hanya percaya peran mereka
dalam masyarakat dan beria-­ria atas itu semua tetapi menjalani peran
itu dengan kesadaran.
Kemudian seseorang bertanya: “Bisakah Anda menyampaikan isu
ini kepada laki-­laki?” Usulan mereka muncul dalam bentuk bisik-­bisik
seakan-­akan berbahaya jika orang mendengar desas-­desus ini dan
mengetahui mereka berani mengusulkan hal yang demikian secara
terbuka.
Saya berpikir isu tersebut cukup untuk memberi dorongan kepada
perempuan. Ada sebuah nilai yang luar biasa bila berbicara kepada
sesama perempuan. Rasanya lebih intim dan aman. Namun seiring
perjalanan hidup anak-­anak perempuan Allah terus berlangsung,
saya belajar bahwa bagi perempuan, semangat saja kurang memadai.
Seperti ada keterbatasan nilai bila hanya memanang dari satu sisi koin
yang utuh.
Beberapa tahun berlalu dan dunia saya kian melebar. Kemudian

107
Singa Betina Bangkit

saya diundang dan diterima dalam dunia gereja Minggu pagi. Kegiatan
ini lebih sering melibatkan laki-­laki. Saya menyatakan apa pendapat
saya tentang peran masing-­masing gender dan saya membuka jendela
tentang betapa perempuan itu sebenarnya menakjubkan.
Saya perhatikan jarang laki-­laki menguji kebenaran ini. Selain itu
juga saya membeberkan bahwa laki-­laki itu pun luar biasa! Beberapa
tahun ini saya melihat banyak air mata yang menetes dari mata laki-­laki.
Saya melihat suami-­suami dan istri-­istri berpelukan dan menghentikan
perseteruan mereka tentang peran mereka masing-­masing. Saya senang
melihat pasangan suami istri saling meminta dan memberi maaf atas
perselisihan pengetahuan bodoh selama ini tentang siapa yang lebih
berkuasa.
Saudariku singa betina, laki-­laki bukanlah masalah kita. Isu ini
sebenarnya jauh lebih luas daripada sekedar itu. Musuh kita dan penipu
ulung yang merampas martabat laki-­laki dan perempuan adalah si jahat.
Namun demikian, meski laki-­laki bukan masalah bagi perempuan, laki
dapat dan seharusnya juga menjadi bagian dari jawaban. Beberapa hal
terjadi ketika laki-­laki memikul beban restorasi terhadap martabat dan
kekuasaan, berdampingan dengan perempuan.
Terkadang agar perkataan kita didengar saja sulit, seperti sebuah
pertempuran. Laki-­laki di dunia Anda perlu mendengarkan suara
Anda. Mereka juga perlu mendengar suara lain yang memberi
dukungan kepada laki-­laki dan perempuan untuk bangkit secara
bersama. Jika harus ada perubahan, semua pihak harus mendapat porsi
untuk berbicara hal yang sama. Marilah kita menggemakan cara Allah
menyelesaikannya.
Mari kita mempelajari secara mendalam konteks 1 Korintus 11. Saya
akan menguraikannya menjadi beberapa bagian dan perbedaan, lalu
menyimpulkan perspektifnya secara menyeluruh.

Namun demikian, dalam Tuhan tidak ada perempuan tanpa


laki-­laki dan tidak ada laki-­laki tanpa perempuan. (ayat 11)

Paulus memposisikan semua konsekuensi yang akan mengikuti


dengan tuntutan tidak membaca terlalu banyak atau terlalu mengurus
perbedaan antara kedua jenis kelamin. Ya, ada memang perbedaan,
tetapi perbedaan-­perbedaan itu tidak dimaksudkan untuk memisahkan
kita. Justru perbedaan itu ada untuk menyatukan kita.

108
Di Bawah Misi Yang Sama

Sebab sama seperti perempuan berasal dari laki-­laki, demikian


pula laki-­laki dilahirkan oleh perempuan, dan segala sesuatu
berasal dari Allah. (ayat 11)

Dengan pernyataan ini Paulus menyatakan saling ketergantungan


kedua jenis kelamin. Jika ada ketergantungan yang saling
menguntungkan, tak ada prioritas untuk diberikan kepada laki-­laki
atau kepada perempuan.

Namun demikian, dalam Tuhan tidak ada perempuan tanpa


laki-­laki dan tidak ada laki-­laki tanpa perempuan (ayat 11)

Bahwa laki-­laki pertama tercipta sebagai gambaran dari Allah, itu


benar. Lalu di sini ada “namun.” Kecantikan perempuan menyinari
suaminya. Catat bahwa hal ini dialamatkan untuk hubungan suami
dan istri.

Sebab sama seperti perempuan berasal dari laki-­laki, demikian


pula laki-­laki dilahirkan oleh perempuan. (ayat 12)

Lagi, ini benar bahwa perempuan pertama, Hawa, berasal dari laki-­
laki, Adam. Paulus menggunaakan kata ”sama seperti” untuk membuat
seimbang sisi lain dari skala ”demikian pula semua laki-­laki dilahirkan
oleh perempuan.

Dan karena segala sesuatu datang dari Allah juga, marilah kita
berhenti mempermasalahkan hal rutin “siapa yang pertama”.
(ayat 12)

Sekarang timbangan telah seimbang dengan sempurna, Paulus


mengangkat isu gender secara timbal-­balik dan meminjam perspektif
ilahi, bahwa: segala sesuatu berasal dari Allah. Jadi berhentilah
berargumentasi soal siapa yang lebih unggul! Masalah ini harus
diluruskan. Allah sendiri adalah Sang Alfa. Dia sendiri Kudus, Adil,
Kasih, Benar, Jalan Itu, Kehidupan Itu, Yang Awal, dan Yang Akhir.
Jangan pernah membayangkan Allah dipengaruhi oleh legislasi dari
denominasi kita. Dia tidak terkesan dengan segala peraturan kita yang
kita miliki di dunia ini dan soal apa yang boleh dan yang tidak boleh.

109
Singa Betina Bangkit

Allah bergerak dan menjadi tindakan, dan ketika Dia melihat orang
benar terhubung dengannya dan berada di bawah pengaruh-­Nya, ke
sanalah Allah akan memerintahkan berkat-­berkat untuk dicurahkan.

Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya,


apabila saudara-­saudara diam bersama dengan rukun!
..............................
Ya, ke sanalah Tuhan memerintahkan berkat,
kehidupan untuk selama-­lamanya. (Mazmur 133:1, 3)

Sepanjang sejarah, gereja sudah terbagi dalam masalah-­masalah ini,


namun saya, membuat sejarah yang berbda, tidak bersedia diwarisi
tentang masalah itu. Apa yang saya pikir dan rasakan terlalu kecil
dibanding hukum Allah tentang bagaimana seharusnya. Semua akan
berubah.

´$NDQWHUMDGLSDGDKDULKDULWHUDNKLUµGHPLNLDQODKÀUPDQ$OODK
“Bahwa Aku akan mencurahkan Roh-­Ku
ke atas semua manusia:
Maka anak-­anakmu laki-­laki
dan perempuan akan bernubuat,
Dan teruna-­teruna akan mendapat penglihatan-­penglihatan,
Dan orang-­orangmu yang tua akan mendapat mimpi.
Juga ke atas hamba-­hamba-­Ku laki-­laki dan perempuan,
Akan Kucurahkan Roh-­Ku pada hari-­hari itu
Dan mereka akan bernubuat.
Dan Aku akan mengadakan mukjizat-­mukjizat di atas, di langit
Dan tanda-­tanda di bawah, di bumi;;
Darah dan api dan gumpalan-­gumpalan asap.” (Kisah 2:17–19)

Pada hari-­hari terakhir, Allah akan melaksanakan apa yang


dikatakan-­Nya. Gambaran darah, api, dan gumpalan-­gumpalan asap
yang membubung ke atas terdengar seperti mezbah pengorbanan
zaman kuno dari orang Ibrani.
Di sanalah orang-­orang berkumpul membawa persembahan yang
dapat diterima oleh Allah yang Mahatinggi. Persembahan mereka
dipersembahkan dan penerimaannya diantarkan oleh api ke alam
surga.

110
Di Bawah Misi Yang Sama

Dalam Perjanjian Baru, tidak disebut ada anak domba, lembu, dan
lembu jantan yang dipersembahan di atas mezbah. Sebagai gantinya,
kita melihat suara-­suara pujian yang dinaikkan oleh anak laki-­laki
dan perempuan, tua dan muda, dan semua pengertian nubuatan
dari hamba-­hamba Yang Mahatinggi. Api tidak membakar mezbah
penyembahan kita. Api kita terletak di dalam diri ketika kita tenggelam
dan digerakkan oleh Roh-­Nya.
Dalam beberapa tahun terakhir saya takut mengalamatkan isu-­
isu gender secara langsung. Tetapi pada poin ini, saya rela untuk
mendorong memberikan amplop itu jika diperlukan. Suami saya
tidak khawatir soal kekuatan saya, malah dia menyambutnya. Anak-­
anak saya tidak tertarik dengan deskripsi perempuan yang lemah,
tak punya suara, dan merasa tertekan. Namun, benarkah saya merasa
sangat didukung bila perempuan lain tidak merasa demikian? Dunia
kita memerlukan perempuan-­perempuan yang memberi suara mereka
atas nama orang-­orang tertekan di semua tempat. Ini berarti menjadi
tenang dengan semua ciptaan untuk bergandengan tangan berjalan
bersama satu dengan lain.
Saatnya kita mengesampingkan isu-­isu gender dan menghilangkan
bagian-­bagian ekstrem yang membuat kita menjadi tidak efektif. Inilah
saatnya bangkit bagi tujuan Allah untuk kita: menjadi kuat di dalam-­
Nya, menjadi aset bagi pria, dan satu suara penebusan bagi mereka
yang terhilang dan terluka di dunia.

111
7

Memberi Salam dan Merawat


Supaya bibir menarik, bicaralah tentang kebaikan.
Supaya mata elok, carilah kebaikan dalam diri
orang. Supaya tubuh langsing, bagilah makananmu
dengan yang lapar. Supaya rambut indah, biarlah
jemari seorang anak menyentuhnya tiap hari. Supaya
seimbang, berjalanlah dengan sang hikmat agar kau
tak berjalan sendirian.
Ɇ  Sam  Levenson

K etika singa betina saling merawat, itulah yang dimaksudkan


bagian dari mereka menyambut dengan hangat. Merawat
dimulai saat singa betina masih seekor anak singa. Sekali anak singa
terlihat dalam pandangan, tak ada kesempatan baginya untuk kabur
dari kewajiban dicium oleh singa betina. Tak seekor anak singa pun
dibiarkan pergi tanpa dijilat terlebih dahulu oleh singa betina. Saya
membayangkan pemandangan seperti ini:
Setelah waktu bersama yang mengasyikkan dengan menyaksikan
para singa dewasa berburu mencari makanan, seekor anak singa

113
Singa Betina Bangkit

mendekat untuk ikut santai dengan kelompoknya. Tetapi tiba-­tiba


anak singa itu menjadi ragu, berpikir, Oh tidak! Dia ada! Bibi akan
menjilati saya dan menempelkan ludahnya ke seluruh wajah saya!
Kedengarannya seperti kebiasaan keluarga Itali bila seorang keponakan
masuk ke dalam satu ruangan yang dipenuhi dengan bibi-­bibi yang
datang berkunjung, bukan?
Anak-­anak singa bukan satu-­satunya curahan bagi keluarga singa
untuk menyapa secara intim dari-­wajah-­ke-­wajah. Singa betina juga
saling menyapa dengan cara yang sama. Ritual saling menyapa ini
memampukan mereka saling mengenal satu dengan yang lain. Sama
seperti semua singa betina tampak sama di mata kita, begitulah mereka
kelihatannya sama dengan yang lain. Salah satu cara seekor singa
betina merasa yakin bahwa singa betina lain itu adalah anggota dari
kelompoknya dan bukan pengganggu, adalah dengan bau penciuman.
Seperti kita tahu, penampilan dapat menipu, tetapi bau biasanya akan
mengatakan yang sesungguhnya.
Setiap singa betina memiliki kelenjar pada alis, tepat di atas matanya,
yang mengeluarkan bau dari kelompoknya. Ketika para singa betina
berkumpul kembali, mereka melakukan semacam kontak sosial yang
intim dengan saling menggaruk pipi mereka dan saling menubrukkan
kepala mereka dengan lembut. Sapaan ini lebih dari sekedar kata
pendahuluan. Sebuah pendahuluan adalah perjumpaan pertama yang
mengatakan, “Ini saya. Sekarang, kamu siapa?” Namun sapaan singa
betina memiliki kekuatan untuk menguatkan ikatan kasih sayang,
memateraikan persekutuan, dan membongkar kemungkinan adanya
penipu di tengah-­tengah kelompok mereka.
Singa betina membaui, baru kemudian saling mengenal. Manusia
mengenal dulu dan baru kemudian membaui. Studi kasus: Suami saya
menjemput saya di bandara. Saya melihat mobilnya datang dan dia
melambaikan tangan, keluar dari mobilnya dan memeluk saya. Lalu
saya mencium bau tubuhnya.
“Bau kamu enak,” komentar saya saat saya mencium bau minyak
wanginya. Saya tak dapat membayangkan manusia saling mengenal
melalui proses seperti kebiasaan singa: Saya melihat seorang pria
keluar dari mobil dan berjalan mendekat ke arah saya. Saya mendekat
untuk mencium baunya, menegaskan baunya seperti suami saya,
baru kemudian saya katakan dia suami saya. Gaya singa betina untuk
membaui untuk maksud mengenali mempunyai sejumlah tujuan
tertentu.

114
Memberi Salam Dan Merawat

Ritual menyapa-­dan-­merawat memberi mereka sebuah cara alami


untuk mendeteksi bila sesuatu atau seekor binatang lain yang tidak
diinginkan bergabung dalam kelompok mereka. Tidak hanya itu,
ketika singa betina saling menyapa dan merawat, mereka menunjukkan
penerimaan dan saling memiliki. Sebagai anak-­anak perempuan Allah,
kita harus melakukan hal yang sama dengan orang dalam hidup kita.

Menyapa  Dan  Merawat    


Anak-Anak  Anda
Ketika singa betina menyapa anaknya, dia seperti berkata, “Kamu milik
kami. Kami ingin kamu senang, menemukan kekuatan-­kekuatanmu,
dan tumbuh bersama kami. Ada persediaan makanan dan keamanan
bagi kamu di sini, di kelompok ini.” Dia juga menggunakan sapaan
untuk memperkirakan ke mana anak-­anaknya berkeliaran. Dia akan
menekan wajahnya ke wajah anaknya, mendeteksi apa yang sudah
dilakukan anaknya, kemudian dia bisa bertanya, “Mengapa ibu
mencium jejak seekor hiena pada tubuhmu?”
Ketika anak saya yang sudah remaja pergi malam hari, saya meminta
mereka mencium saya dulu bila mereka sudah tiba di rumah. Ciuman
ini untuk beberapa maksud. Pertama, saya suka mencium anak-­anak
saya. Kedua, saya tidak perlu berjaga untuk menegaskan jam mereka
tiba di rumah. Dan ketiga, agar saya bisa mencium bau mereka.
Interaksinya seperti ini. Bila anak saya pulang, dia akan membuka
pintu kamar tidur saya dan berkata, “Aku pulang! Selamat malam, Bu.”
Karena dia tahu saya sudah tidur, dia akan langsung menutup pintu.
Tetapi saya akan berkata, “Gimana acaranya? Kamu bersenang-­senang
tadi? Ayo, cium Ibu sini.”
Jika dia ragu-­ragu, saya akan curiga.
Jika dia datang mendengar dan saya mencium deodorant mint terlalu
banyak, saya tahu dia melakukan sesuatu yang kurang saya inginkan.
Bila dia datang mendekat, saya mencapai dan menariknya lebih dekat
agar dapat mendeteksi bau kedua yang mungkin dia sembunyikan.
Bagaimanapun, seorang ibu tahu seperti apa bau tubuh anaknya.
Akan menjadi aneh bila mendekati anak-­anak saya untuk
pemberitahuan pulang malam hari kalau kami belum mempunyai

115
Singa Betina Bangkit

kebiasaan ritme dalam menyapa di rumah kami. Keluarga kami saling


memeluk tiap pagi. Kami berpelukan tiap hari dan saling mencium
VHEHOXP WLGXU PDODP .DPL VHULQJ PHODNXNDQ NRQWDN ÀVLN DSDNDK
itu dalam bentuk bergumul antara mereka, dorong-­dorongan waktu
membersihkan dapur, atau berpelukan waktu kami datang dan pergi.
Proses menyapa ini dimulai sejak anak-­anak saya masih bayi dan tidak
berhenti sampai sekarang. Saya yakin Anda juga melakukan hal sama
di rumah: saling mencium sebelum tidur, berpelukan waktu bertemu,
saling menggaruk bahu, mengacak-­acak rambut, tidur bersesakan di
satu sofa …
Kemudian, ketika anak lelaki saya sudah menikah dan keluar dari
rumah, saya mendengar cerita gila-­gilaan yang saya tidak tahu. Saya
bertanya, “Kapan kamu melakukan itu? Kenapa Ibu tidak tahu?”
Dia akan tersipu-­sipu, menjawab, “Waktu Ibu masih di luar kota,”
atau, “Waktu saya bersama teman-­teman di rumah seorang teman.”
Jika saya di rumah, saya akan mencium bau apa yang sekiranya sudah
terjadi! Sapaan membuat para ibu menemukan langsung jika anak-­anak
mereka sudah melakukan sesuatu yang tidak diharapkan. Ini akan
membantu kita memberi posisi kepada kita untuk menanggapi dengan
kasih, pelajaran, dan disiplin. Jika Anda tidak biasa saling menyapa
di rumah, saya mendorong Anda mulai mempraktikkannya sekarang.
Anak-­anak Anda mungkin akan merasa segan untuk pertama kalinya,
tetapi jangan berhenti. Pelukan Anda tidak hanya akan memberi tahu
anak Anda bahwa Anda mengasihi mereka tetapi juga memungkinkan
Anda untuk mendeteksi bebauan yang Anda cium bukan berasal dari
rumah Anda. Ibu-­ibu, jika seorang anak yang biasa memeluk Anda
ragu untuk memeluk, cari tahu kenapa sebabnya. Jangan biarkan anak
Anda merasa nyaman dengan menjauhkan diri dari Anda.
Saat anak-­anak bertumbuh menjadi dewasa, lanjutkan menyapa
PHUHND GHQJDQ SHOXNDQ GDQ FLXPDQ 3HUKDWLDQ VD\DQJ ÀVLN $QGD
memberi semacam peringatan bahwa mereka selalu menjadi bagian
dari keluarga. Pengetahuan ini memberi mereka rasa aman ketika
mereka mengalami masa transisi menjadi dewasa dan membangun
keluarga dari mereka sendiri.

116
Memberi Salam Dan Merawat

Saling  Memberi  Salam


Saat singa betina saling menyapa, mereka mengatakan, “Kita berkerabat.
Pada kamu saya mendeteksi bebauan yang akrab dari saudara saya.
Saya di sini untuk kamu, dan saya tahu kamu pun ada di sini untuk
saya.”
Kita tidak jauh berbeda dari saudari-­saudari kita singa betina. Sebuah
penerimaan yang hangat dari yang lain berarti, “Duduklah bersama
kami. Kami percaya kepadamu dan kami menyambut kamu di sini.”
Sebuah penerimaan yang formal dan terjaga, berbicara tentang, “Status
Anda dengan kami sedang ditinjau. Penunjukan akan diberikan sampai
kami mengenal Anda lebih baik.” Dalam transaksi serupa ini, baik yang
menyapa dan disapa tidak merasa nyaman. Jika tidak ada sapaan sama
sekali, orang yang disapa itu artinya tamu.
Perhatikan kata-­kata Paulus kepada orang Korintus ketika dia
memerintahkan mereka cara saling menyapa:

Berilah salam seorang kepada yang lain dengan cium yang


kudus. Salam dari semua orang kudus kepada kamu.
Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan
persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian. (2 Korintus
13:12–14)

Ketika Anda menyapa saudari kita, rengkuhlah dia mendekat


kepada Anda dengan sedemikian rupa. Jika Anda berjumpa dengan
seorang pemimpin (perempuan), sapa dan peluklah dia dalam cara
yang mengatakan bahwa Anda menghargai dia. Ketika Anda menyapa
seseorang yang terluka, peluklah dia dengan perhatian yang lembut.
Kadang-­kadang tak perlu berkata-­kata. Berkali-­kali saya belajar bahwa
sebuah pelukan jauh lebih memulihkan daripada berkata: halo.
Paulus dengan baik sekali menyampaikan salam dalam semua surat-­
suratnya ke semua gereja yang dia doakan. Jika hal itu cukup penting
bagi Paulus untuk menyampaikan salamnya dalam bentuk tulisan,
dengan pasti itu juga penting untuk mempraktikkan salam tersebut.
Mari kita lihat salamnya kepada gereja di Korintus:

117
Singa Betina Bangkit

Hal ini kutuliskan bukan untuk memalukan kamu, tetapi


untuk menegur kamu sebagai anak-­anakku yang kukasihi.
Sebab sekali pun kami mempunyai beribu-­ribu pendidik
dalam Kristus, kamu tidak mempunyai banyak bapa. Karena
akulah yang dalam Kristus Yesus telah menjadi bapamu oleh
Injil yang kuberitakan kepadamu. (1 Korintus 4:14–15)

Paulus mulai menceritakan kepada orang Korintus apa maksud


suratnya dan apa yang tidak. Dia tidak menegur mereka untuk
mempermalukan tetapi untuk menegaskan apa hubungannya dengan
mereka dan siapa mereka itu bagi Paulus. Dia adalah seorang bapa,
dan mereka adalah anak-­anak Paulus. Lalu Paulus menjelaskan bahwa
meski mungkin banyak orang gagal dalam menjaga orang percaya
di Korintus, sebagai seorang ayah, Paulus menginvestasikan agar
mereka berhasil. Salamnya menegaskan dia yang menerima surat
tersebut, siapa mereka bagi Paulus, apa yang dia katakan, mengapa dia
mengatakan itu, dan mengapa mereka harus mendengarkan Paulus.
Semua ini dikomunikasikan sebelum pesannya disampaikan.

Saling  Merawat
Jika ritual singa betina dalam memberi salam menjadi sesuatu yang
positif, hal itu dengan segera akan menjadi semacam persiapan
yang alami dalam sesi saling merawat. Saling merawat yang saling
menguntung ini membentuk ikatan yang kuat antara singa-­singa
betina dan anak-­anak yang lebih besar, yang pada gilirannya nanti
membantu memelihara kedekatan kelompok untuk saling terkait
dan utuh sebagai satu.
Singa-­singa betina sering saling merawat pada bagian leher dan
kepala, bagian-­bagian yang sulit dicapai oleh mereka sendiri. Dengan
lidah mereka yang bertekstur kasar, para singa betina membersihkan
darah dan kotoran sesama mereka sambil menyisir bulu-­bulu teman
mereka sehingga bebas dari noda dan parasit. Bila sesuatu mengambil
darah dan zat-­zat gizi dari tubuh Anda, makhluk itu secara pelan
namun pasti mencuri kehidupan Anda. Sementara itu baik untuk
memindahkan darah dan kotoran dari tubuh kita. Syukur kepada Allah
untuk para bibi dari saudari-­saudari yang rela mengambil noda dan
parasit juga dari tubuh kita!

118
Memberi Salam Dan Merawat

Kata kerja groom (merawat) berarti membersihkan, membereskan,


menyediakan, menyeka atau membersihkan ulang, merapikan,
mendandani, menyisir, melengkapi, melatih, dan mengajar ekstra. Jadi
PHQXUXW GHÀQLVL LQL VD\D VHEHQDUQ\D GDSDW GDQ KDUXV PHUDZDW JLJL
saya, dapur saya, dan anak-­anak saya dalam pelajaran aljabar.
'DODP PHQJXUDLNDQ SURVHV PHUDZDW SHUWDPD DNDQ GLGHÀQLVLNDQ
sebagai “membersihkan” atau “membereskan.” Yesus pernah terlibat
semacam pembicaraan yang “membersihkan” atau “membereskan”
Petrus. Yesus ingin mencuci kaki Petrus. Petrus menolak. Jadi Yesus
membiarkan Petrus mengetahui bahwa jika Petrus tidak mengizinkan
mencuci kakinya, artinya Petrus tidak mempunyai bagian dalam apa
yang sedang Yesus kerjakan. Petrus tidak mau ketinggalan dalam
hal ini dan menerima tawaran Yesus secara ekstrem, meminta Yesus
mencuci dirinya, dari kepala sampai kaki. Yesus kita yang luar biasa itu
membalikkan pada poin:

Yesus berkata, “Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah


membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia
sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak
semua.” (Yohanes 13:10)

Karena kita adalah milik Yesus, kita bersih. Namun demikian, selama
hari itu, kaki kita dapat kotor, dan kadang-­kadang, tergantung dari apa
yang sudah kita lakukan atau pakai, kaki kita bahkan bisa jadi bau.
Ketika kita menjalani kehidupan, kita dapat melangkah dan melewati
beberapa jalanan dan tempat yang kotor, sedikitnya saya tahu pernah
terjadi pada saya. Menjelang senja, kita harus membersihkan diri dari
debu sepanjang perjalan hari ini.
Itulah sebabnya Yesus melanjutkan berkata:

Jadi jika Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan
Gurumu, maka kamu pun wajib saling membasuh kakimu,
sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu,
supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat
kepadamu. Sesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih tinggi
daripada tuannya, atau pun seorang utusan daripada yang
mengutusnya. Jika kamu tahu semua ini, maka berbahagialah
kamu, jika kamu melakukannya. (Yohanes 13:14–17)

119
Singa Betina Bangkit

Yesus membasuh kaki murid-­murid-­Nya dan meminta kita untuk


melakukan hal yang sama dengan sesama kita. Saya tidak berpikir
PDNQDVHFDUDKDUÀDKPLVDOQ\DVXDPLVD\DPHPEHULOD\DQDQSHGLDNXU
sederhana untuk saya tidak malam (meski itu akan manis sekali,
sayang). Tetapi mungkin mencuci kaki menyimbolkan bagaimana kita
dapat saling menyegarkan dan memulihkan, terutama ketika jalan-­
jalan yang kita jalani kotor dan berdebu.
Saya menjadi bagian dari sesi mencuci kaki yang aneh pada masa
kini, terutama selama pelayanan itu mengharuskan menggunakan
celana ketat. Tetapi kembali pada hari-­hari Yesus, mencuci kaki adalah
hal yang alami untuk menyambut tamu ketika mereka memasuki
rumah, seperti halnya memeluk dan mencium pada zaman modern ini.
Saya tidak mengusulkan kita memasukkan pelayanan mencuci kaki
ke masa kita ini. Sekarang kita bersepatu tertutup dan jalanan trotoir
dan bersandal waktu mengembara ke jalanan yang berdebu. Saya usul
sebelum kita masuk ke rumah seorang teman atau ke tempat bersekutu,
kita membersihkan dulu debu yang mungkin sudah menempel pada
hari itu, barulah kita siap berkumpul dengan saudara-­saudara di sana.
Seperti singa betina, kita saling membutuhkan untuk membersihkan
kotoran, noda, dan parasit dari hidup kita.

Ada keturunan yang menganggap dirinya tahir,


tetapi belum dibasuh dari kotorannya sendiri
(Jangan bayangkan diri Anda cukup bersih
untuk tampil bila belum mandi seminggu).

Ada keturunan yang berpandangan angkuh,


Yang terangkat kelopak matanya.
(Jangan pongah dan berpikir Anda lebih baik dari orang lain).

Ada keturunan yang giginya adalah pedang,


yang gigi geliginya adalah pisau,
Untuk memakan habis dari bumi orang-­orang yang tertindas,
Orang-­orang yang miskin di antara manusia.
(Jangan serakah, tak kenal ampun, dan jahat seperti serigala).

Si lintah mempunyai dua anak perempuan:


“Untukku” dan “Untukku” (Amsal 30:12–15)

120
Memberi Salam Dan Merawat

Beri aku dan beri aku lagi adalah parasit yang mengurangi zat-­zat
gizi kita dan merampok hidup kita. Serakah dan memanjakan diri
sendiri itu bagaikan vampir. Bila kita bagian dari sebuah komunitas
yang saling merawat, kita saling membantu agar hidup kita bersih.
Belum lama ini saya perlu menentukan apakah saya mempunyai hak
berbicara kepada kehidupan seorang anak muda. Dia seorang pemimpin
muda yang penuh semangat dan saya sangat menghargainya. Karena
saya merasa melindungi dia dan panggilan Allah dalam hidupnya, saya
ingin menawarkan semacam perbaikan. Tetapi untuk melakukannya,
pertama saya harus mempunyai hubungan sosial dengannya, dan
untuk mengetahui apakah dia dapat mendengar kata-­kata saya, saya
bertanya kepadanya, “Bagaimana kamu melihat saya di gereja?”
Dia menjawab tanpa ragu, “Saya memandang Ibu sebagai
pemimpin.”
Tanggapannya memberi tahu saya bahwa saya dapat berbicara
kepadanya dan dia akan mendengar apa yang akan saya katakan. Kalau
dia menjawab dengan tanggapan yang aneh, tentu saya akan menahan
nasihat saya untuknya.
Kegiatan ini semacam pekerjaan saling mencuci kaki. Tidak hanya kita
berbicara tentang kehidupan seseorang, tetapi kita juga mengundang
orang lain untuk memberi masukan kepada kita juga. Saya mempunyai
seorang teman yang sudah seperti kakak saya sendiri. Dia seorang
pendeta yang luar biasa dan berpengalaman dalam mengumpulkan
anak-­anak perempuan Allah. Kami menjadi teman baik cukup lama
dan masing-­masing mengetahui kekuatan dan kelemahan masing-­
masing.
Belakangan saya merasa membutuhnya untuk menjadi bagian
dari proses membersihkan hidup saya. Sambil menikmati kopi, saya
berkata, “Saya ingin kamu ngomong tentang saya. Kalau kamu melihat
saya atau mendengar atau mengatakan atau saya melakukan sesuatu
yang bodoh atau tidak pada tempatnya, tolong kasih tahu saya ya.
Bukan dengan cara, bahwa saya sudah matang secara rohani atau saya
tidak butuh dikoreksi lagi. Tetapi saya perlu seseorang yang kompeten
untuk berbicara langsung dan bijak tentang saya.”
Dengan ramah dia setuju untuk melakukan bersih-­bersih ini,
untuk bidang-­bidang yang tidak terlihat di dalam diri saya. Agar hal
ini bisa terjadi dengan lancar, dia harus mempunyai hubungan baik

121
Singa Betina Bangkit

dengan saya. Secara sengaja saya menghubungi dia dan atas sarannya
membaca bukunya dan mendengarkan dia. Dia tidak berminat untuk
mengendalikan saya, hanya untuk meyakinkan saya tidak mempunyai
kotoran di wajah saya! Bila kita bagian dari dinamika sosial dalam
membersihkan, kita paham bahwa jika kita berlumpur, itu akan
tercermin pada saudari-­saudari kita yang lain juga.
Jika Anda memasuki tempat ibadah dan di sana tidak ada yang
menyapa atau Anda tidak memiliki hubungan yang mapan, saya
mendorong Anda mencari satu gereja di mana ada interaksi dan koneksi.
Persahabatan dan gereja tanpa koneksi tak akan membersihkan Anda
dari tujuan Allah. Kita butuh untuk dibersihkan, hal itu jelas. Saya
mengundang pendeta teman untuk berbicara soal saya karena saya
sadar bahwa saya butuh pembersihan sejenis ini. Saya merasa terisolasi
dan salah dipahami. Ini bukankah barang tambahan yang menarik.
Dan saya tahu saya perlu masukan dari orang untuk menyisir dan
kehidupan saya menggerakkan mereka.
Proses membersihkan ini dapat menjadi titik penting dari sebuah
hubungan. Tampaknya teman-­teman yang sudah seperti keluarga
mengetahui secara alami bahwa kita adalah manusia yang sering
belajar dari pengalaman yang mahal harganya: berbahaya untuk
membersihkan diri sendiri tanpa bantuan orang lain.

Kudus,  Bukan  Higienis


Anda akan ingat waktu Petrus protes soal mencuci kaki tapi kemudian
dengan rela mau dibersihkan seluruh tubuhnya, sampai Yesus memberi
tahu Petrus agar jangan terlalu rewel. Yesus berkata kepadanya:

Buat-­Ku yang terpenting, kamu mengerti bahwa kekudusan


itu tidak sama dengan higienis. (Yohanes 13:10)

Yang penting buat Yesus dan seharusnya juga penting bagi kita:
kekudusan, bukan higienis. Pada hari-­hari terakhir, inilah tanggung
jawab kita. Ketika diri sendiri adalah fokus kita, keserakahan dan
memanjakan diri sendiri jadi merajalela. Beberapa orang Kristen
menghabiskan waktu dengan memelihara penampilan yang kudus
sementara mereka menuduh orang lain tidak bersih. Yesus berkata

122
Memberi Salam Dan Merawat

tentang isu yang penting ini ketika Dia berkata:

+DL NDPX RUDQJ PXQDÀN VHEDE FDZDQ GDQ SLQJJDQ NDPX


bersihkan sebelah luarnya, tetapi sebelah dalamnya penuh
rampasan dan kerakusan! (Matius 23:25)

Kita tidak boleh salah melihat gambaran besarnya di sini: kekudusan


bukan berfungsi untuk menghigieniskan hati. Kegiatan sehari-­hari
mungkin mengotori tangan dan kaki kita tetapi tidak dapat mengotori
apa yang Allah sudah bersihkan. Dia sendiri Tuhan Allah yang
membuat kita kudus!
Kebingungan terjadi bila fokus kita adalah menghindari yang
buruk daripada melakukan yang baik. Kehidupan kita yang kosong
berisiko diserang oleh pengganggu dan pencari mangsa yang tidak kita
inginkan. Yesus selalu melakukan yang baik, bukan menghindari yang
buruk. Kebalikan dari dosa adalah kebajikan.
Kejahatan diatasi dengan kebaikan. Kejahatan tidak digantikan
dengan peraturan-­peraturan atau dengan bersembunyi dari semua
itu. Ya, kita harus memiliki batasan-­batasan dan menggunakan
kebijaksanaan. Ya, kita tidak harus ikut berpartisipasi dengan kejahatan.
Tetapi apakah kita menyikat apa yang tidak perlu dipindahkan?
Marilah kita tidak berusaha membersihkan diri sendiri dan orang lain
agar bersih dari hal-­hal yang salah.
Di sini nasihat Yesus untuk membersihkan tubuh dari keserakahan
dan menyenangkan diri sendiri.

Berikanlah isinya sebagai sedekah dan sesungguhnya


semuanya akan menjadi bersih bagimu. (Lukas 11:41)

Yang penting bagi Allah adalah bahwa kita bersih di bagian dalam.
Allah mendorong saya untuk memberi semangat bagi tubuh Kristus,
yaitu gereja, bahwa ini waktunya untuk membersihkan kotoran dari
kuku-­kuku kita dan pakaian kita sambil kita mennggapai orang luar di
luar bangunan kita dan menolong orang lain.
Hal seperti inilah yang perlu dipelajari oleh Simon orang Farisi.

123
Singa Betina Bangkit

Tindakan  Membersihkan  Seluruhnya


Yesus diundang makan di rumah Simon orang Farisi. Di sana
berkumpullah para orang “bersih”. Tiba-­tiba seorang wanita tunasusila
kota itu masuk tanpa diundang. Rupanya dia sudah mendengar bahwa
Yesus akan ada di sana. Perempuan itu mengeluarkan sebuah parfum
mahal, sujud di hadapan Yesus, dan dengan bercucuran air mata
dia mencurahkan parfum itu ke kaki Yesus. Kasihan sekali Simon.
Dia ingin pesta makan malam yang manis dengan Yesus dan teman-­
temannya, tetapi inilah yang terjadi. Ketika Simon melihat ini, dia
membatin sendiri, “Kalau Yesus ini nabi, tentu Ia tahu, siapakah dan
orang apakah perempuan yang menjamah-­Nya ini” (Lukas 7:39).
Kemudian Yesus bertanya kepada Simon: siapakah yang lebih
bersyukur bila hutang dibebaskan, orang yang berhutang sedikit atau
orang yang berhutang banyak? Simon menjawab dengan benar, bahwa
orang yang diampuni lebih banyak akan merasa lebih bersyukur.
Tiba-­tiba Yesus menunjuk ke arah perempuan di ruang itu, dan
berkata kepada Simon:

“Engkau lihat perempuan ini? Aku masuk ke rumahmu,


namun kamu tidak memberikan Aku untuk membasuh
kaki-­Ku, tetapi dia membasahi kaki-­Ku dengan air mata dan
menyekanya dengan rambutnya. Engkau tidak mencium Aku,
tetapi sejak Aku masuk tiada henti-­hentinya ia mencium kaki-­
Ku. Engkau tidak meminyaki kepala-­Ku dengan minyak, tetapi
dia meminyaki kaki-­Ku dengan minyak wangi. Mengesankan,
bukan? Sebab itu Aku berkata kepadamu, Simon: Dosanya
yang banyak itu telah diampuni, sebab ia telah banyak berbuat
kasih. Tetapi orang yang sedikit diampuni, sedikit juga ia
berbuat kasih.” (Lukas 7:43–47)

Ayat-­ayat ini merupakan catatan Yesus tentang perempuan ini


dengan hadirnya para ahli agama. Namun, lebih bermakna lagi kata-­
kata yang Ia ucapkan kepada perempuan itu.

Lalu Ia berkata kepada perempuan itu: “Dosamu telah diampuni.”


Dan mereka yang duduk makan bersama Dia, berpikir dalam
hati mereka: “Siapakah Ia ini sehingga Ia dapat mengampuni dosa!”

124
Memberi Salam Dan Merawat

Yesus mengabaikan mereka dan berkata kepada perempuan


itu, “Imanmu telah menyelamatkan engkau.
Pergilah dengan selamat.” (Lukas 7:48–50)

Hal yang luar biasa bahwa Yesus memberi pembebasan kepada


seseorang yang tidak diundang ke pesta itu. Mengapa? Karena tidak
seperti Simon, perempuan ini memberi salam kepada Yesus dan
mencuci kaki-­Nya. Simon memposisikan dirinya terlalu tinggi untuk
merendahkan diri di hadapan Yesus melakukan semua itu. Tetapi
perempuan ini sebaliknya.
Apakah pengampunan dosa juga tersedia bagi Simon? Tentu
saja. Pengampunan dosa tersedia bagi semua yang hadir di sana.
Yesus menyatakan dengan jelas dalam sebuah perumpamaan yang
Dia bagikan saar itu, tetapi Simon tidak sadar atau tidak mengakui
kebutuhan hatinya untuk dibersihkan oleh Yesus.
Bila kita membayangkan bahwa kita di atas keperluan untuk
membersihkan hati, kita mulai menghakimi orang lain. Dalam
penghakiman, kita mengingkari orang lain apa yang diri kita perlukan.
Hal ini terjadi kepada Simon. Dia butuh kakinya dibersihkan. Dia perlu
memberi salam damai. Dia perlu penyembuhan dengan mengurangi
dengan balsam. Tetapi karena dia pikir dia di atas dari memerlukan
hal-­hal seperti ini, dia tidak menawari ritual memberi salam dan
membersihkan ini kepada tamu-­tamunya.

Satu  Tempat  Yang  Berharga


Ketika saya menulis ini, saya penasaran memikirkan, seandainya Yesus
mengalihkan pandangan-­Nya kepada perempuan itu dan bertanya
kepada pemimpin kita sekarang ini, mungkin pertanyaannya seperti
ini: “Kamu pikir dosa perempuan ini terlalu besar sehingga tak layak
mendapat pengakuan dan kamu mengabaikan keberadaannya? Kamu
pikir dia kurang melakukan perintah-­Ku untuk menyiarkan Injil. Tetapi
Aku menggarisbawahi teladan yang ditunjukkan perempuan ini dan
Aku membebaskannya dari tuduhan bersalah. Kamu membayangkan
dosa Hawa lebih besar daripada dosa Adam? Dan karena itu kamu
mengingkari anak-­anak perempuan mendapat akses ke meja-­Ku?
Tetapi jangan lupa, mereka sudah diampuni dan akan lebih banyak

125
Singa Betina Bangkit

mengucap syukur. Satu tempat berharga akan didapat anak-­anak


perempuan ini, bahkan hanya dengan mencuci dan mengurapi kaki-­
Ku.”
Singa-­singa betina yang terkasih, inilah waktunya bagi kita
mengucap syukur kepada Tuhan kita yang Mulia. Karena itu, saya
rela membersihkan kaki teman-­teman dan kaki saya pun dibersihkan.
Marilah kita saling rela melakukan sesuatu yang baik atau pergi
ke mana saja jika dengan cara melihat hal itu akan membuat Yesus
ditinggikan. Simon menganggap perempuan tunasusila ini gila dengan
menjatuhkan diri di hadapan Yesus. Namun Yesus menyebut usaha
yang tampaknya aneh itu sebagai sesuatu yang menyenangkan. Jangan
khawatir usaha Anda akan terlihat aneh pada awalnya. Bertekadlah
untuk memulainya. Saya ingin kita semua melakukan tindakan yang
mengesankan Yesus sehingga Dia akan berkata kepada kita, “Aku
terkesan mereka telah memperlihatkan banyak kasih kepada-­Ku.”
Marilah kita melakukan sesuatu yang bermakna bagi Tuhan kita. Saat
kita menganugerahkan kebaikan, membersihkan, dan menyambut satu
dengan yang lain, kita mencurahkan pemujaan kepada-­Nya. Marilah
kita mengurapi satu dengan yang lain demi kedatangan-­Nya kembali
dan bagi kebangkitan kita. Mari kita saling mencuci masing-­masing
meskipun itu dilakukan dengan air mata kita. Biarlah mereka jatuh
tak dihalangi sehingga cukup lembab untuk membersihkan debu dan
kotoran dari kaki gereja. Marilah kita menangis atas dosa-­dosa kita dan
menjerit atas ketidakadilan yang dijatuhkan kepada saudari-­saudari
kita dan anak-­anak di seluruh dunia. Jika rahmat sudah dicurahkan
di atas diri Anda, tidaklah cukup untuk mengurangi tangis Anda,
lalu membiarkan kejahatan keadaan anak-­anak dan perempuan yang
buruk menggerakkan Anda. Air mata Anda mencuci kaki yang lain
dan membesarkan nama Tuhan kita.
Singa betina yang saling memberi salam dan saling membersihkan
bermakna simbolis tentang bagaimana kita memperlihatkan saling
menerima dan saling memiliki. Cara kita memberi salam menunjukkan
bagaimana kita memandang orang lain (sebagai pemimpin, teman
seiman atau murid). Bagaimana orang lain melihat Anda menegaskan
bagaimana Anda akan dibersihkan. Contoh singa betina ini menunjukkan
bahwa kita menambahkan nilai kita bila saling membersihkan. Dalam
pengkuan ini, kita menunjukkan penghargaan, kerendahan hati, dan
hormat. Ucapan salam kita seharusnya berkata, “Saya kenal kamu. Saya

126
Memberi Salam Dan Merawat

menghargai kamu. Saya di sini untuk kamu. Tentang lumpur yang ada
padamu, biarkan saya membantu membasuhnya.”
Saya baru saja pulang setelah pertemuan rutin dengan para singa
betina. Pertemuan itu biasanya selama dua hari. Kami saling bertemu,
saling memeluk. Kami merasa nyaman dan terhibur dengan kehadiran
satu dengan yang lain. Kami berenam tinggal di dua kamar hotel.
Kami tidur dan bangun bersama. Sepanjang hari kami berbagi kopi
dan makanan. Masih mengenakan piyama, kami berkumpul saling
memberi salam dan membersihkan sampai jauh malam. Kami belajar
saling terbuka dan bebas berbagi siapa diri kami. Di antara kami ada
beberapa ibu yang patah hati, orang yang tidak menetap, seorang
pejuang yang letih, dan seorang visioner yang penuh semangat.
Kami saling menyapa. (Saya mengasihi. Saya merindukan kamu.)
Dan bangun pada hari berikutnya dan mulai proses membersihkan. (Apa
kabar?) Kami mengetahui kekuatan dan kelemahan masing-­masing.
Kami mengerti bahwa kadang-­kadang kami berbeda atau sama. Kami
saling bertanya pertanyaan yang pribadi. Tertawa bersama, menangis
bersama, berdoa bersama, mengaku ketakutan dan dosa, dan mengaku
kelemahan-­kelemahan. Kami menjadi dekat karena saling mendoakan
dan berbagi cerita tentang anak-­anak dan masa depan kami. Saya pula
dalam keadaan letih namun dengan keadaan yang baru, karena noda-­
noda sudah dipindahkan, bersih dari debu, dan kaki saya dicuci.
Saya belajar proses membersihkan karena saya tahu saudari-­saudari
singa betina ini mencintai saya dan ada di sana untuk saya. Saya tahu
siapa mereka dalam hidup saya, dan mereka tahu saya adalah milik
mereka. Kadang-­kadang kami tidak sepakat, tetapi bukan berarti kami
bubar.
Siapa perempuan-­perempuan dalam hidup Anda yang perlu diberi
salam? Siapa dalam dunia Anda yang mendapat layanan membersihkan
yang lembut? Adakah seseorang yang dapat Anda undang untuk
menjadi bagian dari proses membersihkan Anda?

127
8

Sifat Strategis
Akan menjadi roh keadilan bagi orang yang duduk
mengadili. Dan menjadi roh kepahlawanan bagi orang
yang Memukul mundur peperangan ke arah pintu
gerbang.
Yesaya  28:6

S inga betina bukanlah makhluk terkuat di daerah savana. Tetapi


kekurangan kekuatan mereka, mereka lengkapi dengan strategi
dan hati. Saudari-­saudari kita singa betina bekerja sama sebagai tim
strategis dari kaum perempuan yang saling berhubungan. Mereka
adalah saudara, bibi, ibu, anak perempuan, dan saudara sepupu
dalam kelompok mereka. Mereka secara longgar berhubungan dan
karena itu saling mengenali kekuatan dan kelemahan masing-­masing.
Ketika saatnya berburu makanan, mencari anak singa yang hilang,
atau melatih dan melindung singa muda, setiap singa betina dalam
kelompok mempunyai peran dan kontribusinya.

129
Singa Betina Bangkit

Mari kita mulai dengan dinamika saat mereka berburu. Tiga


faktor utama terjadi ketika singa betina berburu: waktu yang tepat,
penyamaran, dan kedekatan. Bagi singa betina, waktu yang tepat bukan
saja sangat kritis tetapi segalanya. Dia sudah belajar keterampilan yang
akan kita adopsi dengan baik di sini: mengizinkan waktu yang tepat
berlaku yang sesuai dengan Anda.
Singa betina bekerja dengan elemen-­elemen waktu dan cahaya,
untuk mengetahui kapan mereka berburu. Dia berburu saat lingkungan
paling menyenangkan, yaitu saat berdebu dan dini hari. Tak seorang
pun dapat membuat matahari yang terburu-­buru untuk terbenam
atau menunda matahari terbut. Jadi para singa betina selalu sabar dan
terencana. Berkurangnya cahaya membuatnya optimal melakukan
penyamaran, yang membuatnya bisa mendekat yang paling mungkin.
Sementara pada malam hari penglihatan kebanyakan binatang di
belantara Afrika berkurang, sementara penglihatan singa betina tetap
utuh (tentang hal ini akan dibicarakan kemudian).
Cahaya adalah yang paling digemari singa betina untuk bekerja
pada waktu dan penempatan yang tepat.
Sebagian besar, singa betina bersembunyi dalam alam terbuka.
Mereka muncul agaknya pada terang siang ketika mereka memposisikan
diri sesuai arah angin pada sebelah ujung dari mangsa mereka. Sekali
singa betina melihat posisi mangsa utamanya, dia membaringkan
dirinya.
Pengaruh singa betina pada kawanan ternak tidak begitu saja.
Kehadirannya tercium di seluruh dataran luas, dan binatang yang
terdekat akan segera panik dan menyingkir. Binatang-­binatang yang
ketakutan akan melihat apakah singa betina mengejar mereka. Tetapi
singa betina itu tidak bergerak. Belum waktunya. Dia diam tenang dan
nyaris tak terlihat di antara rerumputan tinggi yang berwarna keemasan.
Mungkin dia tertidur sejenak ketika menunggu, tetapi tidak terlelap.
Dia sedang mengumpulkan kekuatan sementara dia menunggu untuk
saat yang tepat untuk membuat gerakan.
Binatang-­binatang yang terkejut itu menjadi lebih tenang. Singa betina
sudah terlupakan. Kepala-­kepala tunduk dan mereka kembali makan
rumput. Dengan kesabaran yang sudah terlatih, singa betina sudah
menjadi bagian dari pemandangan alam. Mangsanya tampak santai
dan perasaan nyaman dalam keadaan berberbahaya karena kehadiran
singa betina. Dia harus menunggu sampai mencapai atmosfer saat

130
Sifat Strategis

mangsa itu bersikap tidak peduli dengan sekitarnya. Itulah keadaan


yang dia harapkan. Sekarang singa betina memperhitungkan situasi.
Saat debu mendekat, singa betina itu merangkak mendekat,
lamban dan rendah di tanah. Cakarnya yang sangat besar itu nyaris
tak bersuara. Dengan kepala rendah, dia mengambil waktu sebentar
untuk menghitung jaraknya dengan calon mangsanya. Keterjutan dan
kedekatan sungguh penting agar lompatannya berhasil. Kecepatannya
tak sebanding dengan impala.
Tiba-­tiba singa betina menyeruak dari balik semak. Impala terkejut
dan ketakutan, melompat jauh. Bagian kaki belakang dan pinggangnya
yang polos itu tercabik kuku tajam singa betina. Buruannya kena.
Tertangkap dalam kengerian yang sangat cepat, impala itu tidak tahu
bahwa dia mendekat ke penyergapan spontan. Singa betina lain datang
menghadang. Impala berbalik untuk menghindar dan berlari ke jalan
lain menuju singa betina lain. Pembunuhan ini berlangsung cepat dan
nyaris dengan lembut.
Apakah singa betina pertama tadi meleset? Mungkin ya, mungkin
tidak. Tetapi satu hal yang pasti, dia adalah bagian dari rencana
strategis yang dieksekusi secara hati-­hati. Singa-­singa betina adalah
satu-­satunya keluarga kucing besar yang berburu sebagai satu
kesatuan. Harimau, macan tutul, harimau kumbang, dan cheetah,
berburu sendirian. Tetapi singa betina berburu bersama. Mereka adalah
pemburu yang lihai. Masing-­masing singa betina mengambil posisinya
dan menyempurnakan kemampuan berburu dengan bantuan saudari-­
saudarinya dalam satu kelompok. Singa jantan terkenal buru-­buru
memasuki perburuan untuk menjatuhkan apa saja yang mereka bisa.
Bagaimanapun juga seekor singa adalah pembunuh yang mematikan.
Tetapi singa betina tidak terburu-­buru. Mereka menari. Koordinasi
mereka dalam berburu sungguh mendebarkan hati. Inilah alasan kenapa
singa betina dianggap puncaknya keberanian (karena keterampilan
yang tak biasa) dalam perburuan.

Keberanian  Yang  Tak  Biasa


Saya suka kata prowess (keberanian yang tak biasa). Saya suka cara
ketika mengucapkannya. Coba saja.
Untuk sementara, saya sengaja memperkenalkan kata “prowess”

131
Singa Betina Bangkit

dalam percakapan. Kalau diucapkan, tidak bisa tidak membuat alis


mata terangkat. Prowess jarang digunakan dan terdengar kering dari
makna sebenarnya. Seperti singa betina, prowess membawa sebuah
ukuran keajaiban dan huruf-­huruf yang mengandung aura misterius.
Perempuan muda yang bepergian dengan saya mengetahui
menggunakan kata ini dalam beberapa cara memasangkan, untuk
melihat kecocokannya. Kata ini berbicara tentang keberanian dalam
perjalanan, keberanian dalam bagasi, keberanian dalam mengepak, dan
keberanian dalam berdoa dan berkotbah. Kami ingin kata keberanian
yang tak biasa ini menjadi kata baru kita yang keren.
Pada satu catatan yang lebih serius, keberanian yang tak biasa
ini memiliki beberapa makna yang saya ingin dieksplorasi dan
diekspresikan oleh perempuan. Tambahan untuk memasangkan istilah
berburu dengan keberanian yang tak biasa (singa betina dianggap
puncaknya keberanian (karena keterampilan yang tak biasa) dalam
perburuan), saya ingin melihat kata ini dipasangkan dengan kata
seperti: dahsyat, strategik, inovatif, menjadi orang tua, gaya, dan
komunikasi.
Pilihan-­pilihan ini bisa tak terbatas. Tetapi singa betina tidak
berbicara soal keberanian yang tak biasa ini. Karena, dia sendiri adalah
sebuah keberanian yang tak biasa.
Jika prowess memiliki sebuah bentuk, pastinya dia adalah binatang
yang termasuk dalam keluarga kucing. Meski saya penyuka anjing,
saya tak dapat membayangkan memberikan istilah “prowess” kepada
anjing saya yang bernama Yorkie. Jika prowess berwarna, saya
membayangkan warnanya adalah keemasan. Bila sebuah tekstur? Maka
dia adalah bulu yang melambai-­lambai. Prowess dapat berjalan dengan
tujuan dan bila perlu persembunyian yang rapi. Prowess tidak dapat
dipaksa atau dipalsukan, tetapi bisa dan harus dikembangkan. Jika
Anda memilikinya, Anda mempunyai itu semua. Prowess adalah apa
yang membuat singa betina berkuasa. Dia tidak menakutkan karena
kekuatannya. Sebaliknya, kekuatannya itu membuatnya nyaman.
Menurut thesaurus Encarta pada laptop saya, prowess meliputi istilah
kemampuan, keterampilan, kecakapan, kompetensi, ketangkasan,
NHFHUGDVDQ GDQ NHDKOLDQ 6HEDJDL WDPEDKDQ VD\D PHQ\XNDL GHÀQLVL
yang diberikan pada masa kini: “1. Kemampuan, keterampilan,
atau kekuatan yang tak biasa;; 2. Keberanian atau keperkasaan yang
menonjol.”1

132
Sifat Strategis

Seperti singa betina, Anda juga mempunyai keberanian yang


tak biasa. Ada kemampuan, kekuatan dan keperkasaan yang tidak
biasa yang menunggu untuk dinyatakan dalam hidup Anda. Hal itu
mungkin masih tersembunyi, masih menunggu untuk disemangati
agar bisa berkembang, tetapi jangan ragu bahwa keberanian itu sudah
ada di sana. Allah menaruh talenta dan kemampuan di dalam diri kita
masing-­masing. Misi kita adalah mengemukakan dan mempertajam
talenta dan kemampuan itu. Keberanian yang tak biasa itu mungkin
berkata, Saya tidak tahu atau lakukan segala sesuatu, tetapi apa yang
saya tahu, saya memilih untuk melakukannya dengan baik.
Wilayah prowess sering dibangkitkan melalui permainan-­permainan
tingkat sedang, seperti games, olahraga, atau dunia khayalan. Adakah
sesuatu di dalam diri Anda yang ingin dikeluarkan dan dimainkan?
Wilayah prowess Anda mungkin yang menyenangkan ketika Anda
melihat singa betina tidak takut dan sedang beraksi. Singa betina
sedang berburu atau melindungi atau melatih, mereka melakukan apa
yang mereka ketahui dengan baik.
Mengapa golongan singa betina yang dianggap sebagai puncaknya
keberanian, tak biasa dari pekerjaan berburu? Mereka berburu
bersama, tanpa saingan dan tanpa memecahkan rekor. Tak ada
bagian atau kontribusi perempuan lebih bermakna daripada yang
lain. Kami ingin Anda menjadi diri Anda! Menggandakan talenta
orang lain tidak memberi kebaikan, kurang daripada bila Anda
semua mengembangkannya. Kepribadian tidak dilahirkan melalui
perbandingan, menggandakan atau persaingan. Masing-­masing
singa betina mengasah kecakapannya sendiri. Kita akan menjadi baik
mengikuti contohnya.

Demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di


dalam Kristus, tetapi kita masing-­masing adalah anggota yang
seorang terhadap yang lain. Demikianlah kita mempunyai
karunia yang berlain-­lainan menurut kasih karunia yang
dianugerahkan kepada kita. (Roma 12:5–6)

Saya sering ada di satu konferensi yang para pembicara adalah


orang-­orang yang sangat berbakat. Bila meniru cara seseorang, hal
itu hanya akan mengintimidasi. Setelah melewati banyak ujian dan
kesalahan, saya belajar bahwa yang terbaik adalah versi saya sendiri.
Ingatlah, tak seorang pun mengundang Anda ke dunia mereka agar

133
Singa Betina Bangkit

Anda berpura-­pura menjadi orang lain. Mereka ingin Anda menjadi


diri Anda sendiri.
Ketika saya membaca “dibentuk dengan keunggulan dan berfungsi
secara mengagumkan” dalam Kitab Suci di atas, saya teringat kembali
istilah kita ”keberanian yang tak biasa” (prowess) dan fakta bahwa
ciptaan Anda mengekspresikan ketakutan dan keajaiban. Allah tidak
memberi napas dengan roh ketakutan di dalam diri Anda tetapi roh
kasih, kekuatan, dan kejernihan pikiran (lihat 2 Timotius 1:7). Anda
diciptakan secara dahsyat, bukan dengan takut dan ketakutan. Anda,
saudaraku terkasih, diposisikan dalam dunia pada satu periode di
mana seluruh dunia takut untuk mengekspresikan kedahsyatan Allah
kita. Anda dipanggil untuk menjadi bagian yang berfungsi secara
mengagumkan, yang menurut pendapat saya, ekspresi lain dari istilah
kita tentang keberanian yang tidak biasa.
Allah memanggil setiap dan semua orang untuk mengambil posisi
masing-­masing, seperti singa betina, setiap orang di tempatnya, setiap
orang dengan kekuatannya.
Keunggulan pemburuan singa betina dirayakan oleh banyak budaya
orang Afrika. Pejuang atau pemburu yang terkemuka layak mempunyai
julukan “putra singa betina.” Anda lihat, singa betinalah yang melatih
anak-­anak mereka, laki-­laki dan perempuan, untuk berburu. Kitab Suci
bahkan menggarisbawahi dinamika ini:

Betapa ibumu menjadi seekor singa betina


di antara singa-­singa!
Ia berbaring di antara singa-­singa muda,
Dan menyusui anak-­anaknya.
Ia membesarkan seekor dari anak-­anaknya,
Sehingga menjadi singa muda.
Ia belajar menerkam. (Yehezkiel 19:2–3)

Tetapi perlindungan yang dilakukan singa betina tidak terbatas


hanya pada anak-­anak mereka. Banyak binatang lain juga melakukan
hal ini. Singa betina juga dikenal dalam hal memedulikan singa-­singa
betina yang lebih tua dan terluka dalam kelompok mereka. Mereka
adalah perekat yang menjaga fungsi kelompok sebagai sebuah unit
yang sehat.
6LQJDMDQWDQDGDODKÀJXUPHQRQMRO\DQJWLGDNWDNXWNHEHUDGDDQ\D

134
Sifat Strategis

diketahui. Sebaliknya, kekuatan singa betina nyaris tak nampak.


Hal itu tidak bermanfaat untuk menyatakan kehadirannya selama
perburuan. Ketika saatnya menyediakan makanan untuk anak-­
anaknya, penyamaran adalah sebuah keuntungan yang jelas. Namun
jika anaknya terancam, ceritanya akan lain.

Dapatkah engkau memburu mangsa untuk singa betina,


Dan memuaskan selera singa-­singa muda,
Kalau mereka merangkak di dalam sarangnya? (Ayub 39:1)

Kitab Suci ini membahas pembicaraan antara Allah dan Ayub.


Transaksi kata-­kata ini menyatakan bahwa Allah adalah satu-­satunya
yang mengajar singa betina untuk berburu, mengejar, dan menyediakan
makanan bagi anak-­anaknya yang sedang menunggu. Saya bertanya-­
tanya bagaimana melakukannya? Apakah Allah yang luar biasa ini
menempatkan isyarat dan jejak pada lingkungan singa betina yang
terus menerus mempertajam kemahirannya? Apakah elemen-­elemen
dari ciptaan yang diberi napas oleh Allah mengajar singa betina untuk
berburu dan merawat, seperti keajaiban ciptaan yang membangkitkan
keinginan kita untuk mencari Allah dan saling mengasihi?

Perburuan  Yang  Liar


Saya ingin memperluas konsep Anda tentang perburuan. Sebuah
pemburuan tak terbatas dengan membunuh, kemudian memangsanya.
Perburuan digambarkan dengan pengejaran, pencarian atau bahkan
pertolongan. Bentuk kata kerjanya berarti berburu, mengejar, mengikuti,
melacak, atau berbaring menunggu. Saya menemukan hal yang menarik
bahwa kata kerja di atas digunakan untuk menggambarkan pencarian
kita kepada Allah.

Ya TUHAN, Allahku, pada-­Mu aku berlindung,


Selamatkanlah aku dari semua orang
yang mengejar aku. (Mazmur 7:1)

Perburuan ini sangat mengasyikkan. Saya suka konsep “perburuan


liar akan Allah.” Gambaran ini adalah seruan saat renungan sunyi
satu dini hari. Kata-­kata ini menyatakan keterdesakan, kecepatan, dan

135
Singa Betina Bangkit

pengejaran yang terfokus. Kitab Suci ini dapat didekati dari sudut
yang lain juga. Hal itu dapat menjadi perhitungan dari melarikan
diri dari sesuatu yang liar dan berbahaya, sebuah perburuan melalui
padang belantara kepada Allah. Dua-­duanya bisa. Keduanya juga
mengasyikkan, meski saya lebih suka gagasan perburuan Allah yang
berbahaya dan liar. Saya juga suka gagasan bahwa Dia dapat secara liar
mengejar saya. Kadang-­kadang ketika saya melihat ke gunung yang
dibingkai jendela kamar saya, saya berbisik, “Allah, siapakah Engkau?
Saya ingin mengenal diri saya dalam terang kekuatan-­Mu yang berat!”
Secara pasti tak seorang pun membayangkan mereka dapat
memburu Allah. Bahkan akan menggelikan menganggap kita dapat
menghentikannya. Kita menangkap sekilas saja. Bersembunyi di
belakang-­Nya adalah yang saya cari. Saudariku terkasih, saya belum
merasakan sebuah panggilan yang mendesak untuk berburu. Inilah
saatnya mencari Allah dengan sepenuh hati. Seperti singa betina
menunggu dengan kesabaran, menunggu adalah bagian kita untuk
mengejar Allah. Pemazmur menulis:

Perhatikanlah teriakku minta tolong, ya Rajaku dan Allahku.


Pada waktu pagi Engkau mendengar seruanku,
Pada waktu pagi aku mengatur persembahan bagi-­Mu,
Dan aku menunggu-­nunggu. (Mazmur 5:3)

Berburu berarti juga “melihat, mencari, atau memeriksa.” Gema ini


kita sudah sampaikan. Yang terakhir, berburu menekankan sebuah
pencarian, permohonan, pengejaran, atau kecepatan.
Sebagai anak-­anak perempuan dari Allah yang Mahatinggi, kita
berburu untuk mencari jawaban-­jawaban, kebijaksanaan, kekuatan.
Kita mengejar Allah sehingga Dia menangkap kita, dan sekali kita
WHUWDQJNDS NLWD DNDQ PHUHÁHNVLNDQ WHUDQJ GDQ NHKLGXSDQ1\D EDJL
orang lain.

Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku,


Seumur hidupku,
Dan aku akan diam dalam rumah Tuhan,
Sepanjang masa. (Mazmur 23:6)

136
Sifat Strategis

Kebijakan dan nasihat dapat ditemukan dalam persekutuan dengan


perempuan-­perempuan yang tidak hanya mengejar Allah tetapi yang
sudah dikejar oleh Allah. Masing-­masing perempuan yang secara liar
sudah bangkit ini, memiliki bagian dari kasih dan belas kasihan Allah
untuk mengekspresikan kepada orang lain. Bumi sedang menantikan
apa yang terjadi ketika keindahan dan kasih Tuhan tidak hanya
menangkap tetapi juga memobilisasi sebuah persekutuan perempuan.
Anda, saudariku terkasih, adalah bagian dari kecepatan kebenaran
dan sebuah wahyu mengenai solusi-­solusi. Pengejaran kita kepada
Allah pada akhirnya muncul melalui pewahyuan dari singa jantan kita,
Yesus. Ada banyak pertanyaan yang ingin ditanyakan oleh perempuan
itu sendiri. Ada banyak jawaban yang Allah sudah percayakan
kepada kita untuk dinyatakan. Untuk melihat semua ini terjadi, kita
berkumpul bersama.
Sebelum saudara singa betina berburu, mereka berkumpul bersama.
Mereka beristirahat bersama, lapar bersama, berbaring dan bangun
bersama. Bersama mereka mengambil posisi berburu, dan ketika selesai,
mereka berpesta bersama. Dan siklus itu terus berlangsung dengan
sendirinya. Posisi mereka bisa saja berubah, tetapi pada akhirnya singa-­
singa betina itu selalu bersama!
Margaret Mead adalah seorang antropolog cemerlang yang
melakukan observasi berikut ini setelah hidup menyatu dengan pelbagai
budaya di dunia ini: “Saudara perempuan mungkin hubungan yang
saling bersaing dalam keluarga, tetapi ketika bertumbuh, persaingan
itu menjadi hubungan yang kuat di antara mereka.”2
Saat saya membaca kata-­kata ini, saya membatin, Inilah yang sedang
terjadi sekarang! Kita sedang bertumbuh!
Ketika saya menulis dan melakukan penelitian untuk buku saya
Nurture (Merawat), saya kurang mencatat contoh-­contoh dari Alkitab
tentang saudara perempuan yang hidup bersama secara strategis. Saya
berkecil hati, bertanya-­tanya, di mana saya dapat menemukan model
untuk para perempuan yang hubungan mereka adalah teman dan
perempuan kepercayaan. Saya mati-­matian ingin tahu. Anda lihat, kita
tidak akan bangkit seperti singa betina kecuali Roh Allah memimpin
kita melalui sebuah proses.
Sementara saya meneliti di Kitab Suci untuk sebuah contoh, saya
merasa Roh Allah membisikkan: Pasal tentang anak perempuan itu
yang sedang ditulis sekarang ini. Beritahu anak-­anak perempuan-­Ku untuk

137
Singa Betina Bangkit

menuliskan hidup mereka juga!3


Saya tidak mau melakukan risiko Anda tidak mengetahui bagaimana
krusial dan integralnya kontribusi Anda. Anda tahu artinya apa? Kita
masing-­masing dan secara bersama menulis cerita sebagai anak-­anak
perempuan Allah, sebuah rombongan saudara perempuan yang saling
terkait yang bersama-­sama menulis hidup mereka dengan baik dan
siapa membuat masing-­masing kata, tindakan, dan pilihan, menjadi
bermakna. Dengan perkumpulan ini saya melihat singa-­singa betina-­
Nya bangkit dalam kekuatan, keanggunan, dan keterampilan yang
dahsyat.

Mengejar  Keadilan
Kita tidak hanya bangkit bersama dalam mengejar Allah dan jawaban-­
jawaban-­Nya. Ini juga waktunya bagi kita untuk mengejar keadilan.
Keadilan tidak memerlukan tingkatan hukum. Keadilan harus menjadi
gaya hidup. Bangsa kita (Amerika) adalah tempat berteduh bagi mereka
yang menerima ketidakadilan yang porak-­poranda. Sistem hukum
kita menetapkan ruang-­ruang pengadilan sebagai tempat suci untuk
mencari kebenaran. Namun putusan-­putusan sekarang ini memberi
kita bertanya-­tanya apakah itu tempat bermain bagi para pengacara
yang licik.

Akan menjadi roh keadilan bagi orang yang duduk mengadili.


Dan menjadi roh kepahlawanan bagi orang yang
Memukul mundur peperangan ke arah pintu gerbang. (Yesaya 28:6)

Kitab Suci memberi pencerahan yang luar biasa. Keadilan lebih


daripada sekedar melaksanakan sejumlah daftar tindakan dan
peraturan hukum. Keadilan membutuhkan pemikiran dan energi. Kita
perlu pencerahan yang bijak baik untuk hakim dan susunan juri untuk
putusan-­putusan yang pada akhirnya mengarahkan suatu bangsa
dan penduduknya dari ketidakadilan menuju keadilan. Memelihara
keadilan yang sejati memerlukan pelindung yang kuat dan ulung.
Terdapat masa ketika keadilan digunakan untuk menyimbolkan
bangsa kita (Amerika). Ketika saya kecil dulu, salah satu slogan
superhero kami adalah “Kebenaran, keadilan dan gaya Amerika.”

138
Sifat Strategis

Sebab hukum akan kembali kepada keadilan,


Dan akan diikuti oleh semua orang yang tulus hati.
(Mazmur 94:15)

Kita memerlukan kebangkitan dalam keadilan. Saya takut sistem


hukum kita sudah banyak kehilangan rasa kebenaran pengadilan.
Ketulusan hati akan mengikuti keadilan. Ketika hati Anda benar,
ketidakadilan tidak menyukai Anda. Keadaan ini tak terbatas hanya
pada sistem hukum, tetapi harus menjangkau setiap perjalanan hidup
kita. Sementara kita menunggu pemerintah, gereja, atau seseorang lain
untuk membuat yang salah di dunia kita ini menjadi benar, perempuan
dan anak-­anak di mana-­mana sedang sekarat. Pada titik yang paling
minim, saya pikir kita semua setuju bahwa keadilan berarti juga
menyelamatkan anak-­anak dari kerusakan.
Dengan menggunakan keberanian yang tak biasa, singa-­singa
betina bekerja sama untuk melindungi anak-­anak dalam kelompok
mereka. Jika anak-­anak mereka terancam, singa-­singa betina menjadi
SHMXDQJ \DQJ VWUDWHJLV 6D\D PHQRQWRQ VHEXDK ÀOP GRNXPHQWHU
yang memperlihatkan bagaimana seekor kobra mengatur posisinya
berhadapan dengan sekumpulan singa-­singa jantan. Singa-­singa betina
tetap tenang meski ada ular kobra yang mematikan berada di sekitar
mereka. Respons mereka tenang, rapi, segera mengevakuasi anak-­anak
singa ke tempat yang aman. Masing-­masing singa betina menarik anak
singa yang paling dekat dengan mereka, pada tengkuk lehernya, dan
menempatkan jauh antara anak singa dan ular yang mematikan. Satu
singa betina tinggal bersama anak-­anak singa itu sementara singa-­singa
betina lainnya bergabung dengan mereka yang berada di belakang
mengikuti gerakan ular.
Saya terkesan karena singa-­singa betina ini cukup bijaksana untuk
tidak melibatkan si kobra dengan singa-­singa muda di sekitarnya.
Anak-­anak singa ini tidak hanya berisiko, mereka juga akan terkena
serangan. Bila anak-­anak itu aman, itulah saatnya berkonfrontasi
dengan si kobra. Insting pendekatan singa betina ini sangat taktis dan
strategik.
Singa-­singa betina sangat dahsyat dalam melindungi semua
singa-­singa muda di kelompok mereka. Seekor singa betina tidak
akan membahayakan anak singa betina lainnya lebih daripada dia
membahayakan anaknya sendiri. Singa-­singa betina tidak hanya

139
Singa Betina Bangkit

berburu bersama, mereka juga menjadi ibu bersama. Sama juga, kita
seharusnya bertekad untuk menjauhkan semua anak-­anak di bumi
dengan apa pun yang membahayakan atau mengancam hidup mereka.
Tidak cukup hanya peduli dengan anak-­anak kita sendiri. Ini berarti
kita melakukan peperangan di rumah dan di luar rumah. Mari kita
bangkit bagi tetangga-­tetangga kita, baik yang dekat dan yang jauh.
Dalam dunia singa betina, keinginan untuk melindungi ini begitu
kuat sehingga mereka membawa perlindungan anak dalam pikiran
bahkan sebelum masa kehamilan. Melalui penetapan napas dari
Allah yang alami, singa-­singa betina memiliki kemampuan untuk
mensinkronkan estrogen atau siklus reproduksi mereka. Cara ini
membuat mereka dapat hamil dan melahirkan secara bersama.
Jadi pada pokoknya, sekelompok mereka menjadi hamil. Singa-­
singa betina menyadari bahwa anak-­anak singa yang umurnya sama
memiliki kesempatan bertahan hidup lebih besar karena akses yang
sama untuk makan dan latihan. Pada kesempatan ini bayi-­bayi singa ini
berjungkir balik dan tidak kekurangan ibu-­ibu yang merawat mereka.
Karena kelompok mereka terdiri dari betina-­betina yang saling terkait,
singa-­singa betina akan merawat dan melatih anak singa yang lain.
Ada manfaat yang besar dalam menumbuhkan kebanggaan bersama
dari sesama saudara laki-­laki dan perempuan dengan pengalaman
dan ukuran yang sama. Artinya, ada ritme yang sama dalam pola-­
pola latihan bertahan dan menyerang, memberi makan, beristirahat,
dan bermain yang pada akhirnya menerjemahkan pada lengkapnya
tingkat-­tingkat keterampilan, yang membantu ketahanan tidak hanya
anak-­anak singa tetapi juga kelompok masa depan mereka.
Singa-­singa betina melatih anak-­anak mereka dengan mencontohkan
apa yang benar. Di alam yang ganas, hanya sedikit margin untuk
kesalahan. Jika serangkaian kemahiran tidak diturunkan, ketahanan
hidup anak-­anak singa itu terancam dan warisan kelompok itu
membahayakan.
Singa-­singa betina belajar cara berburu melalui bermain. Ketika
masih anak-­anak, mereka belajar beberapa unsur. Mama singa akan
berbaring di sekitar sementara anak-­anak melompat dan bermain. Para
mama singa ikut bergabung juga. Singa-­singa betina itu tidak hanya
bergumul dengan anak-­anak mereka. Mereka juga bermain dengan
mereka. Mereka membiarkan anak-­anak mereka merasa kuat ketika
mereka jatuh, menangkap, dan terpelanting di sekitar mereka. Jika

140
Sifat Strategis

permainan mereka sudah agak berlebihan, seekor mama singa betina


terdekat untuk memberi geraman atau mengeluarkan salah satu anak
singa dari sana.
Semua waktu bermain yang menyenangkan anak-­anak ini
mempunyai maksud yang tak terelakkan dalam mengutamakan
kekuatan dari masing-­masing anggota kelompok. Allah menyukai
bila kita tertawa dan bersenang-­senang saat rekreasi. Kita dapat
mengatakan bahwa cara itu melibatkan diri sendiri dalam “mencipta
kembali” ketika kita bermain.

Sungguh Engkau telah menjadi pertolonganku,


Dan dalam naungan sayap-­Mu aku bersorak-­sorai.
(Mazmur 63:7)

Ketika pertama saya belajar bahwa singa betina hamil dan melahirkan
bersama dengan tujuan berbagi dalam hal memberi makan dan
melatih anak-­anak mereka, saya mendengar Roh Allah berbisik, Lisa,
setiap anak layak mencapat kesempatan yang sama untuk bertahan
hidup. Setiap anak harus dilindungi, dirawat, dilatih, dan disediakan
kebutuhannya. Kesejahteraan anak di bumi ini adalah pekerjaan
kita. Kita perlu strategis dalam pengejaran kita tentang keadilan bagi
anak-­anak.

Tanggapan  Yang  Berani


Seberapa banyak sebenarnya bagi seorang ibu menolong anak-­anak
yang bukan anak-­anaknya?

Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya?


Sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya?
Sekali pun dia melupakannya,
Aku tidak akan melupakan engkau! (Yesaya 49:15)

Saya tidak dapat membayangkan ada seorang ibu yang melupakan


anaknya, sampai-­sampai Allah berkata, “sekali pun dia melupakannya.”
Ayat ini menandakan betapa tidak alami sebenarnya bila wanita gagal
merawat atau dengan sadar menyakiti seorang anak. Sedihnya, kita

141
Singa Betina Bangkit

hidup dalam masa ketika hal-­hal yang tak terbayangkan menjadi sebuah
realitas. Dengan meningkatkan frekuensi berita membawa pelbagai
cerita tentang ibu yang membahayakan keamanan dan kesejahteraan
anak-­anak mereka dengan menggantinya demi obat-­obatan terlarang,
alkohol atau uang.
Baru-­baru ini media menyiarkan masalah dua orang gadis yang
diculik oleh pasangan yang berbeda. Satu gadis yang berani ditawan
selama delapan belas tahun dan selama waktu yang mengerikan itu,
dia melahirkan dan merawat dua anak perempuan. Satu gadis yang
lain diculik dari rumah keluarganya dan ditahan selama sembilan
bulan. Kedua perempuan muda ini diperkosa dan diperlakukan secara
brutal oleh pembunuh-­pembunuh yang sadis. Dalam kedua kasus
tersebut, istri yang tidak mempunyai anak itu dituntut karena telah
berkolaborasi membantu kejahatan suaminya.
Ketika anak saya, Alec, menyadari bahwa perempuan juga terlibat,
dia terkejut sekali. “Kenapa istri-­istri itu tidak menolong gadis-­gadis
muda itu?” tanyanya. Dia tak bisa memahami suatu dunia di mana
perempuan tidak menolong anak-­anak.
Yang dapat saya katakan di sini adalah kedua istri tersebut tidak
dalam kondisi sehat. Mereka mempunyai pilihan dan mereka memilih
untuk diam. Karena beberapa alasan, hati ibu tidak terbangkitkan di
dalam diri mereka.
Kita cenderung berpikir wanita ditindas oleh pria. Tetapi yang
terjadi kasusnya tidak selalu demikian. Kedua wanita ini tahu apa
yang sedang terjadi dan tidak melakukan sesuatu pun. Kenyataannya,
mereka memampukan penyiksaan terhadap gadis-­gadis ini.
Menarik dicatat bahwa kedua pria penyiksa itu memelintir Kitab
Suci dan menggunakan pandangan-­pandangan tidak sehat tentang
tunduk, demi memanipulasi istri-­istri mereka dan kedua gadis itu.
Keinginan untuk menyenangkan suami mereka, keterlibatan para istri
ini membuat sebuah bangsa tersentak.
Sebaliknya, seekor singa betina akan menempatkan dirinya di antara
anak-­anaknya dan hal yang akan membahayakan mereka. Saya pernah
membaca tulisan tentang singa-­singa betina yang bahkan bekerja sama
melawan singa-­singa jantan dalam kelompok mereka jika tindakan
mereka mengancam singa-­singa muda.
Inilah waktu yang paling kritis agar kita menjadi perempuan-­

142
Sifat Strategis

perempuan sehat yang dengan benar memisahkan dan hidup dengan


Firman Allah. Kita harus menegaskan sebuah pandangan yang bijak
dan bertenggang rasa tentang isu-­isu seperti gender, tunduk, dan
kepatuhan dalam kehidupan perkawinan yang tanpa pamrih. Allah tak
pernah bermaksud dari semua prinsip ini menjadi berisiko bagi orang
lain. Prinsip-­prinsip itu untuk kesehatan dan kebaikan.
Sudah menjadi tanggungjawab kita untuk melindungi yang muda
dan rentang. Seperti singa betina, kita harus selalu mencari untuk
memindahkan anak-­anak dari cara yang berbahaya. Singa betina
memahami oleh insting yang diberikan oleh Allah apa yang banyak
perempuan sudah lupakan: ibu-­ibu memberi pertolongan bahkan jika
itu bukan anaknya sendiri.
Rupanya hanya melahirkan anak tidak membuat Anda menjadi
seorang ibu. Beberapa bulan lalu bangsa kita terperangah dengan cerita
seorang gadis berusia lima tahun yang cantik dan suka tersenyum.
Ibunya menjual dia ke arena perbudakan seks. Mereka menemukan
tubuh si gadis muda di wilayah hutan kayu, jauh dari jalan pedesaan
di North Carolina. Saya terguncang dan berpikir kalau buku ini sudah
tercetak, berita apa lagi yang sudah terjadi.
Saya bersyukur kepada Allah bahwa kebanyakan dari kita, tipe ibu
yang semacam ini tak pernah terbayangkan. Kitab Suci memperkirakan
akan ada masa yang sangat kejam di mana orang sudah kehilangan
cara mereka akan lupa apa makna menjadi manusia (lihat Roma 1:26).
Menjadi manusia itu serupa allah dan memiliki hati nurani dan ukuran
hati Allah. Allah terluka hatinya dengan menurunnya nilai kehidupan
dan kehidupan seksual anak-­anak yang diciptakan dari gambaran ini.
Mengetahui tanggapan Allah tentang hal ini, kita seharusnya berlaku
sama dalam merespons dengan reaksi yang berani dan menyenangkan.
Beberapa dari kita perlu membuka rumah kita dengan cara mengangkat
anak dan mengambil risiko atau anak-­anak yang tidak diinginkan
untuk masuk ke dalam rumah kita. Kita perlu menjadi murah hati dan
tidak tergantung pada pemerintah untuk membuat benar apa yang kita
lihat salah. Marilah kita benar-­benar mengasihi tetangga kita.
Jika kita tinggal diam dalam menghadapi tekanan dan ketidakadilan,
kita melakukan risiko bahwa pada suatu hari hal itu pun akan menyusul
kita. Saya rindu melihat gereja bangkit untuk menempatkan kebenaran
pada ketidakadilan dalam perdagangan manusia dan perbudakan seks.
Mereka tidak pernah jauh dari benak saya dan sering saya libatkan

143
Singa Betina Bangkit

dalam kotbah-­kotbah saya. Saya mengobrol dengan perempuan muda


yang duduk di sebelah saya pada sebuah penerbangan. Saya katakan
bahwa saya sangat ingin melihat perempuan di seluruh dunia tergerak
untuk membentuk tindakan yang menentang isu-­isu ketidakadilan. Dia
memandang saya dan menjawab, ”Dengan otoritas apa Anda berbicara
tentang masalah itu?”
Tekanan suara dalam pertanyaannya menyergap saya secara tak
terduga. Setelah terdiam sejenak, saya menjawab, “Dengan otoritas
apa saya berani untuk tetap diam?” Perkataan itu juga membuatnya
terdiam. Dia mencoba menjelaskan bahwa dia ingin mengetahui jika
VD\D PHPSXQ\DL NXDOLÀNDVL SHQGLGLNDQ DWDX VHRUDQJ SURIHVLRQDO
Saya tetap memandangnya dan menjelaskan bahwa terakhir kali
saya memeriksa, tak ada hukum yang melawan orang menyuarakan
ketidakadilan, dan dari apa yang saya lihat, pun tak ada jawaban dari
seorang “profesional”. Karena sangat besarnya kejahatan ini, patinya
akan memerlukan tanggapan dari banyak orang.
Adalah ketidakadilan yang menyolok bila mematahkan anak-­
anak dari kemurnian dan memperbudak mereka demi nafsu dan
penyelewengan orang dewasa. Bagaimana kita hanya dapat tinggal
diam ketika suara-­suara anak yang begitu banyak anak dibungkam?
Bagaimana kita tidak dapat menangis atas isu ini? Berapa kali lagi
kita harus mendengar “Yang diperlukan si jahat untuk menang dalam
hal ini, adalah orang-­orang baik tak melakukan sesuatu pun”, sebelum
kita tidak hanya percaya dengan pernyataan itu tetapi juga melakukan
satu tindakan? Ketika saya berada di luar negeri dan berjalan melewati
tempat-­tempat miskin yang mengerikan, saya memandang mata ibu-­
ibu dan berpikir apa yang mereka sedang pikirkan.
Apakah mereka bertanya, Apakah anak saya kurang berharga dari
anakmu?
Allah melarang kita mengizinkan mereka untuk memercayai hal ini.
Waktu saya berada di Asia Tenggara, dua kali seorang ibu menawarkan
anaknya kepada saya. Seorang ibu menaruh anaknya ke tangan saya.
Ketika saya mengendong bayi lelakinya itu, ibu itu memandang saya
dan memberi isyarat ketika dia berbicara tetapi saya tidak mengerti.
Setelah saya memuji kecantikan bayi seorang ibu yang lain, dia
bertanya melalui seorang penerjemah, apakah saya menginginkan bayi
perempuannya. Anda mereka keputusasaan mereka? Mereka berusaha
memberi anak-­anak mereka kepada saya, seorang yang benar-­benar

144
Sifat Strategis

asing yang bahkan tidak bisa bahasa mereka. Mungkin mereka


mengharapkan uang tetapi saya percaya mereka memerlukan lebih
daripada sekedar itu. Mereka ingin harapan bagi anak-­anak mereka.
Menjual anak itu sesuatu yang tak terbayangkan dalam budaya kita.
Tetapi, apa yang akan Anda lakukan kalau Anda tidak mempunyai
sesuatu pun untuk diberikan kepada anak Anda?
Akankah kita membesarkan anak-­anak kita sehingga mereka sadar
bahwa mereka berbagi dunia dan sumber-­sumber di dalamnya dengan
anak-­anak perempuan ini? Saya percaya Allah menginginkan Anda
dan saya melakukannya dengan membawa anak-­anak seperti itu ke
rumah.

Menyelamatkan  Anak-Anak
Ya, ada kesedihan yang besar sekali dalam negara-­negara di mana
kemiskinan menelanjangi jiwa manusia, tetapi ada peperangan di
tingkat lokal yang juga membutuhkan perhatian kita. Ketika saya
menulis buku ini, sebuah insiden menarik terjadi. Saya menangkap
sekilas seperti apa strategisnya keberanian yang tidak biasa ini jika
diterapkan pada sistem pendidikan lokal. Saya berkata sekilas karena
keterlibatan saya hanyalah sebuah kunjungan dan saya dengan rasa
hormat menyadari ada banyak yang bersiaga dan secara aktif terlibat
dalam sistem pendidikan dan prosesnya. Saya bersyukur kepada
Allah untuk para guru dan pekerja pendidikan yang bekerja tanpa
lelah memberi pendidikan yang berkualitas dengan dana ketat. Inilah
mengapa mereka sewaktu-­waktu membutuhkan pertolongan kita.
Pada satu malam anak bungsu saya, Arden, sedang mengerjarkan
pekerjaan rumah membaca. Karena dia sangat letih sehabis latihan
basket, dia bertanya apakah saya bisa membantunya membaca
untuknya. Dia khawatir akan jatuh tertidur kalau membaca sendiri.
Yang lain sedang di ruang keluarga, ribut menonton sepakbola. Jadi
kami menyingkir ke kamar tidur saya.
Ketika kami membaca, saya menjadi waspada tentang isi buku. Di
dalamnya ada beberapa pikiran tentang remaja bunuh diri, pengrusakan,
kejahatan suami istri dan anak, kekerasan, minum minuman keras di
bawah umur, orangtua yang tidak mengurus anak, dan pencurian di
toko. Ketika saya berpikir bacaan setelah itu tak akan lebih buruk lagi,
kami tiba pada paragraf tentang kondisi seksual yang sangat kasar.

145
Singa Betina Bangkit

Anak saya memandang saya dan berkata, “Bu, aku tak mau baca
buku ini lagi.” Lalu dia berkata kepada saya ada bagian-­bagian lain
yang sama jahatnya. Masalahnya adalah, buku ini adalah bacaan wajib
dalam kelas literatur. Saya menegaskan saya akan menelepon sekolah
keesokan harinya dan meminta Arden agar ditugaskan membaca
buku lain. Besok hari saya berbicara dengan sang guru. Guru itu
setuju Arden akan membaca buku lain untuk tugas literatur ini. Saya
menutup telepon, masih memikirkan tentang hal itu. Tak lama setelah
hari itu, sesuatu terjadi yang menyakinkan saya bahwa saya perlu
melakukan hal yang lebih dari sekedar pemberitahun untuk anak
saya. Menurut kebijakan sekolah, karena materi ini tidak disetujui,
maka buku ini memerlukan izin dari orang tua terlebih dahulu. Saya
sadar banyak orangtua lain tidak mengerti apa maksud dari isi buku
itu. Bagaimanapun, satu-­satunya alasan saya sadar adalah karena saya
membacakannya untuk anak saya. Di bawah kondisi normal, saya juga
tidak tahu akan seperti apa jadinya.
Benarkan hanya anak saya yang terlindung dari isi buku tersebut?
%DJDLPDQDEXNXLQLPHPELQJNDLSHUVSHNWLIWHQWDQJSRUQRJUDÀVHNV
orangtua, alkohol, pencurian, kekerasan, dan bunuh diri bagi murid-­
murid lain di kelas? Dengan mengetahui hal tersebut, akankah saya
diam saja? Bukankah itu tanggung jawab saya untuk melindungi anak-­
anak dan orangtua yang lain juga?
Kemudian saya menulis di blog untuk meningkatkan kesadaran
tentang isi buku tersebut dan mengumpulkan dukungan untuk
mewaspadai sekolah yang tidak dalam perhatian saya. Dalam kurang
dari dua puluh empat jam, lebih dari lima ratus orang (banyak dari
mereka berprofesi sebagai pendidik) memberi respons, bahwa mereka
juga menemukan buku itu tidak pantas. Beberapa ibu yang mengajar
anaknya sendiri di rumah dengan cara homeschooling, berkata bahwa
itu juga alasan mereka menarik anak-­anak mereka dari sekolah umum.
Saya tidak mempertanyakan hak pengarang untuk menuliskan
ceritanya. Kepedulian saya adalah bahwa buku itu ditugaskan untuk
GLEDFDROHKDQDNXVLDWDKXQ%XNXLQLPHQJXVXQJPDWHULSRUQRJUDÀ
3HUGDJDQJDQ VHNV DGDODK DZDO GDUL SRUQRJUDÀ .HVDQNHVDQ \DQJ
WLGDN VHKDW VHFDUD KDUÀDK PHQFRQGRQJNDQ SHUVHSVL RUDQJRUDQJ
muda tentang perempuan dalam cara-­cara yang tak terbayangkan.
%XNX\DQJVD\DSHUWDQ\DNDQLWXPHPSHUOLKDWNDQSDVDQJDQSRUQRJUDÀ
dengan masturbasi adalah perilaku yang normal untuk anak usia

146
Sifat Strategis

 WDKXQ 3RUQRJUDÀ EHUNXDVD XQWXN PHQFLSWDNDQ VDWX SDQGDQJDQ


yang menaklukkan dan menjerat korban-­korbannya (laki-­laki dan
perempuan). Kejahatan ini dapat mencemari interaksi seksual di masa
datang dengan kebencian terhadap wanita, tak terpengaruh seksual
dan emosional, dan ketagihan seks, dan semua yang membuka jalan
untuk perdagangan seks.
Saya tahu sistem pendidikan lokal kita diharapkan dapat memberi
inspirasi kebijakan kepada anak-­anak muda, baik laki-­laki dan
perempuan. Mereka mempunyai kebijakan-­kebijakan yang efektif pada
tempatnya demi tegaknya tujuan ini, namun bagaimanapun buku ini
sudah terselipkan. Saya membuat janji dengan kepada sekolah untuk
membicarakan masalah ini dan berwaspada bahwa beberapa kebijakan
sekolah sudah tak berlaku. Saya berbagi kepedulian saya sebagai orang
yang melihat langsung risiko dari perdagangan seks, saya waspada
dengan cara-­cara memperkenalkan perempuan sebagai objek seks.
Dalam waktu seminggu buku itu ditarik. Sekolah gembira sebuah
kesalahan dalam proses seleksi sudah diatasi dan membuat beberapa
perubahan sehingga pemilihan buku-­buku di masa mendatang tidak
akan lagi terkena halangan yang tak terduga ini.
Sekolah-­sekolah umum mempunyai staf yang berkomitmen dalam
mendidik anak-­anak. Seperti kita, mereka dapat berbuat kesalahan dan
tergelincir dalam penilaian. Alih-­alih menyerang mereka, lebih baik
duduk bersama sebagai teman dalam proses pendidikan dan memberi
dukungan terbaik bagi semua anak, tidak hanya anak kita sendiri.
Setelah meyuarakan kepedulian saya, sekolah menyadari buku ini
wajib untuk semua kelas-­kelas baru, dan kelas anak saya yang pertama
membacanya. Ketika alarm sudah dibunyikan dan sekolah menjadi
sangat suportif, banyak anak-­anak terhindar dari kejahatan membaca
bacaan yang tak sopan dan masih dipertanyakan.
Di sepanjang proses ini saya tidak memperlihatkan kartu Kristen
saya. Saya tidak gembar-­gembor dan meracau kepada guru-­guru atau
administrasi sekolah. Saya memohon kepada mereka sesuai kebijakan
sekolah mereka. Sebagai tambahan menunjukkan masalahnya, saya
mengusulkan solusi yang beralasan. Saya biarkan mereka tahu saya
berkomitmen untuk proses menyelesaikan masalah ini. Dan salah satu
dari Anda juga dapat melakukan hal sama.

147
Singa Betina Bangkit

Waktunya  Berburu
Allah mengundang Anda dan saya menjadi bagian dari sebuah
perburuan. Ketika kita mencari dan mengejar-­Nya, kita akan
menemukan kebijaksanaan dan jawaban yang kita butuhkan. Dalam
carut-­marut dunia ini akibat perceraian dan kurangnya hubungan
emosional, kita perlu persahabatan yang diilhami dari surga dan
hubungan-­hubungan strategis untuk melatih dan melindungan anak-­
anak lain. Untuk menyadari pertolongan yang terhilang dan anak-­anak
yang berisiko di dunia kita, strategi dan jawaban dari surga perlu untuk
dilaksanakan. Tidak hanya ada satu orang di pulau. Kita ini bersama.
Karena dinamika ini, apa yang Anda lakukan mempunyai kekuasaan
untuk memengaruhi saya dan apa yang saya lakukan mempunyai
kekuasaan untuk memengaruhi Anda. Dengan upaya-­upaya yang
terkoordinasi, kita memiliki kesempatan untuk membelokkan air
pasang di rumah kita, gereja kita, dan komunitas kita. Kita hidup
dalam satu masa di mana ada kesempatan yang besar untuk jaringan
sosial. Itu terserah kita untuk memutuskan jika kita akan menggunakan
koneksi-­koneksi untuk demi kebaikan.
Ketika saya mulai meneliti tentang singa betina, saya tidak menyadari
bahwa singa-­singa adalah satu-­satunya anggota keluarga kucing yang
hidup dalam komunitas. Ketika satu singa betina lemah, yang lain kuat.
Ketika satu kekuatan gagal, yang lain berhasil, dan semua kekuatan ini
terjadi dalam perlindungan singa yang kuat.
Mereka bukanlah kasus untuk kucing-­kucing yang hidup
menyendiri. Harimau kumbang yang kuat, macan tutul, atau cheetah
tidak mempunyai sistem dukungan seperti itu. Tiap kali induk-­induk
dari kelompok binatang ini meninggalkan anak mereka untuk berburu
dan mencari makanan sendiri. Mereka mempunyai risiko kembali ke
VDUDQJ\DQJVXGDKSRUDNSRUDQGD'DODPVDWXÀOPGRNXPHQWDUVD\D
mendengar tangisan yang menyedihkan dari seorang induk cheetah
yang kembali ke sarangnya dan mendapati anaknya sudah tidak ada
lagi. Suaranya begitu menyedihkan seolah-­olah dia memanggil mereka
sepanjang malam dalam harap, mengetahui bahwa salah satu anaknya
sudah kabur dalam usaha pembunuhan.
Anda dan saya tidak pernah dicipta untuk sendirian. Saya tak dapat
mengekspresikan betapa mengagumkan orang-­orang di luar keluarga
saya yang menjaga anak-­anak saya seperti anak mereka sendiri. Keluarga

148
Sifat Strategis

kami diberkati oleh karena mereka yang mengusung keluarga kami ke


hadapan tahta Allah dan menjaganya dalam doa. Bahkan mereka yang
belum pernah bertemu dengan saya, sudah berdoa atas nama saya, dan
kami hanya mendengar tentang mereka kemudian. Banyak orang yang
sangat murah hati melihat injil lebih jauh dan tawaran-­tawanan Injil
yang tidak pernah sempat ditolong. Kiranya surga dengan limpahnya
mengganjari Anda yang sudah menjaga keluarga-­keluarga yang lain.

Hirup  Udara  Dari-Nya


Ketika singa betina membunuh, sebenarnya dia lebih sering membunuh
daripada tidak membunuh, dia tidak merobek-­robek atau mengoyak
mangsanya. Tetapi mencekik dengan menutup aliran napasnya. Sama
saja , saya juga percaya ini waktunya kita menutup suplai oksigen
musuh. Secara bersama kita dapat melakukan ini untuk menghentikan
memberinya udara kita. Terlalu sering kita memberi dia banyak
pekerjaan. Kita harus memotong kekuatannya dengan tidak berbicara
satu dengan yang lain. Sebaliknya, marilah kita secara terampil
menggunakan kata-­kata kita untuk membangun, mengingatkan,
memperbaiki, dan membesarkan hati.
Dalam perburuan ini, saya memerlukan wanita-­wanita yang paham
kekuatan-­kekuatan saya dan membantu kelemahan saya. Begitu
juga Anda. Untuk mencapai ini, saya sudah memilih orang-­orang di
sekeliling saya, mereka yang kuat ketika ketika saya lemah. Ini adalah
doa tulus saya bahwa saya boleh meminjamkan teman-­teman kekuatan
saya, dalam bidang-­bidang di mana mereka lemah. Hubungan-­
hubungan yang sehat dan seimbang adalah bila tiap anggota memberi
kontribusinya.
Semoga tak seorang pun dari kita senang dengan keamanan dari
anak-­anak kita sendiri namun juga menumbuhkan pemahaman dan
kesadaran bahwa semua anak di bumi ini juga adalah tanggung jawab
kita. Semoga kita berhati-­hati untuk memindahkan semua anak-­
anak dari jalan yang berbahaya. Semoga tak seorang pun dari kita
membayangkan pengaruh lokal tidak berpotensi untuk berpengaruh
lebih jauh. Biarlah tak seorang pun dari kita percaya bahwa peran kita
tak berhubungan. Dan biarlah tak seorang pun dari kita membayangkan
kita dapat menaklukkan dunia dengan satu tangan.

149
Singa Betina Bangkit

Hendaklah hidupmu berpadanan dengan Injil Kristus, Teguh


berdiri dalam satu roh, dan sehati sejiwa, Berjuang untuk
iman yang timbul dari Berita Injil, Dengan tidak digentarkan
sedikit pun oleh lawanmu.Bagi mereka semua itu adalah tanda
kebinasaan, Tetapi bagi kamu tanda keselamatan, dan itu
Datangnya dari Allah. (Filipi 1:27–28)

Bersama kita dapat menjadi strategis.

150
9

Hidup dalam Terang,


Berburu dalam Gelap
Orang fasik lari, walaupun tidak ada yang mengejarnya,
Tetapi orang benar merasa aman seperti singa muda.
Amsal  28:1

T idak hanya berpembawaan halus, singa betina mengetahui


kecakapan mereka dan bagaimana melakukannya dengan baik
(keberanian yang tidak biasa!). Namun demikian pada umumnya cara
mereka hidup relatif tidak rumit. Mereka beristirahat kalau capai.
Berburu dan makan bila lapar. Di luar itu, mereka main-­main saja!
Anda mungkin sudah melihat singa betina bermalas-­malasan seakan-­
akan setengah tertidur. Kadang-­kadang bahkan mereka membalikkan
bagian bawah tubuh mereka ke atas ketika bersantai di bawah sinar
matahari, seperti panel solar yang mengisi energi untuk dipakai nanti.
Anak-­anak singa akan direspons meski singa-­singa betina itu sedang
santai. Kadang-­kadang seekor anak singa melintas ke sebuah rintangan
dan akan menerima tamparan pelan dari mama singa yang terdekat.

151
Singa Betina Bangkit

Tak satu pun dari mereka tampak tertekan ketika mereka bersantai
pada siang hari selama kira-­kira 20 jam sehari.
Selama waktu bersantai singa-­singa betina terlihat meregangkan
rubuhnya dan bergabung dalam kelompok bermain sebagai masa
transisi untuk posisi kedua mereka, yaitu: berwaspada tingkat satu.
Namun, bahkan dalam keadaan waspada tinggi, mereka fokus tetapi
tak pernah tampak tertekan.
Sikap fokus dan santai ini adalah elemen genting lain dari sikap
berani yang tak biasa singa betina, yang perlu kita adopsi sebagai anak-­
anak perempuan Allah. Ayat berikut mengarahkan kita pada beberapa
masukan

Orang fasik lari, walaupun tidak ada


yang mengejarnya,
Tetapi orang benar merasa aman
seperti singa muda. (Amsal 28:1)

Itulah dia: santai, percaya diri, berani. Secara normal orang jarang
memasangkan santai dan percaya diri dan berani, tetapi Allah
melakukannya. Saya bisa melihat di dalam diri singa betina. Sikapnya
secara tetap berbicara, “Aku adalah aku sendiri. Aku kuat dan sangat
terampil, bermain, sangat santai, fokus, dan merawat yang lain.”
Seperti layaknya perempuan, singa betina adalah sekumpulan
kontradiksi di dalam dirinya. Meski ayat ini merujuk pada singa-­singa,
rujukannya adalah termasuk masalah gender. Setiap singa, laki-­laki dan
perempuan, memiliki sikap ini. Barangkali kita pun bisa mengambil
pelajaran itu menjadi sikap kita juga.
Ketika singa betina kita tidak sedang berburu, dia tidak mempunyai
alasan bergerak di antara bayang-­bayang. Dia hidup dalam terang. Dia
berkumpul dengan saudarinya yang lain dan hidup bersama dalam
alam serba terbuka, belantara Afrika yang super luas dan kaya cahaya.
Di sana, dalam alam yang tanpa bayang, mereka bersantai, bermain,
saling merawat, memberi makan, melatih, bahkan kawin di lingkungan
terbuka. Tetapi mengapa seekor singa betina merasa malu dan perlu
bersembunyi?
Dalam dunia mereka, tidak ada musuh yang berani dan cukup kuat
untuk secara terbuka menantang mereka dalam perkelahian. Mereka

152
Hidup Dalam Terang Berburu Dalam Gelap

mundur sebelum menantang (yang lain memberi jalan kepada gajah-­


gajah ketika mereka berjalan melintas). Dan ketika singa betina tidak
GDODPSRVLVLEHUEXUXGLDKDQ\DVHGLNLWVDMDSHUOXPHODNXNDQNDPXÁDVH
atau tidak sama sekali. Keluarga singa adalah raja dan ratu yang tidak
bertengkar di wilayah kekuasaan mereka dan yang paling top dalam
hal rangkaian makanan dalam komunitas mereka.
Jika hari sangat terik, singa-­singa betina akan memilih bersantai
di tempat teduh, tetapi dia tidak merasa perlu terlindungi untuk
bersembunyi. Tidak seperti macan tutul dan cheetah yang tinggal dan
berburu sendirian, singa-­singa betina ini tak perlu mengukur pohon-­
pohon atau merangkak di bawah semak, bahkan meski dia bisa juga
melakukannya. Tidak. Singa betina kita tidak takut dalam sinar penuh
pada siang hari, dikelilingi oleh saudari-­saudari mereka, bibi-­bibi,
induk dan sepupu mereka, bersama dengan singa muda dan anak-­anak
mereka.
Bahkan ketika saya menulis pasal ini, saya menginginkan beristirahat
seperti mereka. Saya ingin bersantai dengan saudariku perempuan
lain, anak-­anak perempuan, sepupu, para ibu sambil tersenyum
memandangi anak-­anak muda kami, merasa puas dengan pemahaman
penuh bahwa tidak ada satu pun dalam lingkungan kami sekarang ini
yang mampu mengalahkan kami.
Saya melihat peristiwa dinamika ini ketika saya dan John, suami saya,
sedang bersafari ketika kami mengikusi seekor induk singa, anaknya,
dan dua singa betina lain. Kelompok itu tampak sedang keluyuran
tanpa bertujuan melewati rumput-­rumput yang tinggi pada musim
gugur. Perut mereka kenyang. Saya tak bisa berbuat apa-­apa ketika
melihat ada darah pada wajah mereka. Mereka baru saja makan buruan
dan tampak sedikit ngantuk. Saya memandang serumpun pepohonan
di kejauhan dan saya pikir mereka akan menuju ke sana. Tetapi tidak.
Tepat di sana mereka semua menjatuhkan diri di sisi jalan, tidak lebih
dari lima meter dari mobil kami, bersih-­bersih sedikit, menutup mata
mereka ke arah terang sinar matahari, dan jatuh tertidur kurang dari
lima menit.
Sementara di sini kami, sekelompok orang dengan senjata
(sebenarnya hanya petugas yang memilikinya), dalam kendaraan
penjelajah yang super besar, dan singa-­singa itu tidak sedikit pun
terkesan dengan semua itu atau merasa terganggu. Itu adalah waktu
mereka untuk tidur menjelang siang, dan begitulah keadaannya.

153
Singa Betina Bangkit

Hidup  dalam  Terang


Seketika saya terbentur dengan begitu banyak gagasan dan kesan-­kesan
seperti apa tentang hidup dalam terang bagi kita. Salah satunya, cara
ini menangkap konsep hidup yang terbuka lebar. Jendela dan pintu
Anda terbuka untuk menyambut dalam terang, keluarga dan teman-­
teman. Di rumah kami, dapur selalu terbuka karena, dengan rumah
yang dipenuhi dengan laki-­laki, mulut-­mulut selalu terbuka. Namun
tidak ada satu pun yang lebih penting bagi kesehatan dan ketahanan
hidup kami daripada sebuah hati yang terbuka dan dipenuhi dengan
terang.

Bukalah hatimu selebar-­lebarnya (2 Korintus 6:13)

Tuntutan ini tidak mudah, namun begitu membebaskan, dan


kadang-­kadang begitu menakutkan. Kita sendiri memiliki kekuasaan
untuk membuka hidup kita. Sekali kita membuka diri, kita hidup secara
terbuka, dan kemudian hidup kita semakin luas. Membuka hidup Anda
dan hidup secara terbuka adalah proses dua kali ganda. Anda dapat
membuka hidup Anda tetapi bisa tidak dengan hidup secara terbuka.
Saya tahu orang yang banyak menyatakan diri tentang diri mereka
pada bagian-­bagian tertentu dalam kehidupan dan hubungan, tetapi
jika mereka hidup secara terbuka, lebih banyak akan terbuka dari yang
sudah ditutup sebelumnya. Beberapa orang menyatakan satu bidang
GDODPKLGXSQ\DXQWXNEHUNDPXÁDVHGDULELGDQJODLQQ\D
Namun, ketika benak saya memikirkan tentang perkataan Paulus,
saya menemukan bahwa tuntutan ini tak tertahankan. Itu membuat
saya berpikir bahwa hidup kita sebagai hadiah-­hadiah yang belum
dibungkus bagi Allah yang hidup. Perkataan Paulus melukiskan
gambaran hidup kita yang terbuka untuk menerima semua dari apa
yang dinyatakan dan dilepaskan dari ketinggian. Hidup berjalan secara
terbuka dan tingkatan-­tingkatannya akan terus meluas.
Saya ingin Anda memimpikan kehidupan Anda dalam gerak:
bertumbuh, menjadi kuat, dan meluas sementara Anda membuat
kontak dengan setiap faset dari dunia Anda yang cepat.

Kamu sekarang adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu


hiduplah sebagai anak-­anak terang, karena terang hanya akan

154
Hidup Dalam Terang Berburu Dalam Gelap

berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran, dan ujilah


apa yang berkenan kepada Tuhan. (Efesus 5:8–10)

Kamu dengar? Seperti singa betina, Anda keluar dalam ruang


terbuka. Tidak ada daerah bayangan ketakutan bagi Anda. Tidak ada
rasa malu, tempat tersembunyi yang dapat menggoyahkan hidup
Anda. Saya menyukai panggilan ini untuk bertindak. Jalanan kosong:
terus jalan!
Banyak orang ingin tahu mereka dipanggil untuk melakukan apa.
Marilah kita tidak terlalu memusingkan apa yang Allah sudah buat
sederhana. Dia memanggil kita untuk melakukan yang baik, yang benar,
dan yang sejati. Inilah daftar tindakan yang tidak akan mempermalukan
kita jika diperhadapkan dengan terang siang hari. Kita adalah anak-­
anak terang yang dipanggil untuk melakukan tindakan-­tindakan pada
siang hari. Kita mengemudikan kendaraan aktivitas yang dilakukan
dalam alam bayang. Kita memperhitungkan apa yang menyenangkan
bagi Allah, kemudian kita tinggal melakukannya saja.
Hidup kita dalam Kristus adalah seperti binar yang terus-­menerus
memanjang dan menyebar dari satu momen menakjubkan itu ketika
cahaya keagungan-­Nya menggantikan kegelapan. Masing-­masing
anak panah bisa mirip pendar terbakar dari terang dan kehangatan
pecah pada saat yang bersela.
Saya menyukainya. Ketika cuaca segar dan cukup hangat untuk
membuka jendela dan udara di luar rumah saya. Sungguh sesuatu yang
menyenangan angin sepoi yang berhembus, menyingkirkan udara
pengap ketika kesegaran baru ini berputar-­putar di dunia domestik
saya. Keadaan itu membawa suasana liar ke dalam rumah, dan udara
di dalam rumah kami menyebar ketika menangkap kehidupan dan
gerak, menyusuri aroma dunia di luar pintu. Bau rumput yang baru
dipotong, bunga bungur bermekaran, cemara damar, dan keharuman
yang luar biasa dari sebuah dunia yang bersih sehabis hujan, bertemu
dengan dinding-­dinding tempat tinggal manusia.
Semangat ini membawa dunia di luar ke dalam adalah alasan kami
untuk memfokuskan atensi pada singa betina, karena bagaimanapun
GLD GHQJDQ DQJJXQQ\D PHPSHUVRQLÀNDVLNDQ NHVHPEDQJDQ \DQJ
mencolok antara kesenangan dan kekuatan, istirahat dan keberanian
yang tak biasa, dan keadaan ganas dan aman, seperti yang terlihat
dalam ayat berikut ini.

155
Singa Betina Bangkit

Kamu capai? Letih? Terbakar akibat segala peraturan agama?


Mari mendekat kepada-­Ku. Lepaskan dirimu kepada-­Ku dan
kamu akan pulih. Saya akan menunjukkan kepadamu bagaimana
benar-­benar bersantai. Berjalanlah bersama-­Ku, bekerjalah bersama-­
Ku. Perhatikan cara-­Ku melakukan semua itu. Belajarlah dengan
ritme kasih karunia yang tiada memaksa. Aku takkan meletakkan
sesuatu yang berat atau menyakitkan bagimu. Tetaplah
bersama-­Ku dan kamu akan hidup dengan merasa bebas dan
ringan. (Matius 11:28–30)

Kita yang dibesarkan sebagai anak-­anak perempuan yang beragama


harus belajar lagi bagaimana menari bersama Allah. Anak-­anak
kami mempunyai ritme yang alami. Sementara John dan saya sudah
kehilangan itu semua. Respons mereka terhadap musik lebih bebas
daripada kami. Hal itu disebabkan kami sudah diajar untuk menahan
semua kepekaan terhadap musik yang digubah di luar tradisi gereja.
Ini pula yang menyebabkan kami menjadi kaku dan kurang peka.
Ritme karunia yang tak dipaksakan mengalir secara alami dan
sensitivitas terhadap hal-­hal supernatural dari Allah yang bekerja di
dalam roh kita.
Saudariku terkasih, apakah Anda bekerja keras dan sangat penat
selama bekerja untuk-­Nya? Apakah Anda sudah kehilangan jejak
kehidupan macam apa yang harus dilakukan bersama-­Nya? Kadang-­
kadang kita semua perlu teguran ini. Saya tahu karena saya pun
demikian. Setahun yang lalu, atau bahkan kurang, saya berada di
ujung kerja keras. Pernahkah Anda mengalami wilayah berbahaya
itu, di mana pada saat itu, Anda dapat terbalik dan benar-­benar jatuh
stres? Mungkin Anda tidak pernah. Saya pernah. Saya merasa khawatir
dengan sebuah pertemuan yang masih tiga bulan ke depan.
Secara terbuka saya berbagi perasaan dan perjuangan itu dengan
seorang teman. Dia mengatasi kecemasan saya dengan nasihat yang
arif. Dia menguatkan saya. Dia bilang, yang saya perlukan hanyalah
melakukan bagian saya dan kegemilangan tentang panen, Tuhan yang
akan mengikuti dan membuatnya berkali lipat. Saya menarik napas
panjang, mengingat bahwa Dia tahu untuk menyalurkan apa sepertinya
kecil menjadi berlimpah.
Mari kita belajar lagi bagaimana untuk hidup secara bebas dan
ringan. Bekerja dan bertahan adalah sikap kita setelah masa Kejatuhan.

156
Hidup Dalam Terang Berburu Dalam Gelap

Sisanya adalah posisi kita setelah masa penebusan.

Dan itu belum semua: Kita membuka lebar pintu-­pintu kita


kepada Allah, dan menemukan pada waktu yang sama bahwa
Dia sudah membuka lebar pintu-­Nyabagi kita. Kita menemukan
diri kita berdiri di mana kita selalu berharap dapat berdiri: di
luar dalam ruangan Allah yang terbuka lebar dengan karunia
dan kemuliaan, tegak berdiri dan meneriakkan pujian kita.
(Roma 5:2)

Saya menyukai undangan yang terbuka ini. Karena sudah terlalu


lama, terlalu banyak pintu dan jendela yang sudah ditutup oleh kita
dan kepada kita. Anda dan Anda sendiri, saudariku terkasih, memiliki
kekuasaan untuk membuka atau menutup pintu-­pintu dan jendela-­
jendela hidup Anda. Anda adalah penjaga pintu dengan kekuasaan
untuk memilih apakah pintu terbuka atau tertutup. Batasan-­batasan ini
penting. Tetapi Allah aman bila undang masuk. Ketika Anda membuka
portal hidup Anda kepada-­Nya, Anda akan menemukan bahwa Anda
sudah tiba pada satu tempat harapan, terbuka dan terpampang luas
pada karunia dan kemuliaan Allah. Pada potongan ayat berikut,
pernyataannya jelas.

Kami tidak menyimpan rahasia. Kami menceritakan semuanya.


Kami tidak menyembunyi apa-­apa. Kami mengemukakannya
secara terbuka. (Markus 4:22)

Anda tiba pada tahap ini. Tidak ada rahasia dari kebaikan Allah
yang ditahan dari Anda. Dia sudah mengasihi Anda dengan kasih yang
abadi dan mengundang Anda keluar, bersama kebaikan-­Nya yang
menyenangkan ini. Seperti Allah menyatakan rahasia-­rahasia-­Nya,
sekarang aman bagi Anda untuk menyatakan rahasia-­rahasia Anda
kepada-­Nya. Ada sesuatu yang sungguh melegakan bila mengetahui
bahwa tidak rahasia dosa, rasa malu, atau peraturan yang memiliki
kekuasaan atas diri Anda. Sungguh akan memberdayakan ketika Anda
menyadari bahwa Allah bahkan mengetahui rahasia-­rahasia tergelap
dan peraturan-­peraturan yang rusak dan masih juga secara terbuka
mengungkapkan kasih-­Nya kepada Anda.
Sebaliknya, Dia meminta kita untuk melakukan hal yang sama. Pesan
Allah yang bisa kita percaya: Allah Bapa adalah kasih, dan Putra satu-­

157
Singa Betina Bangkit

satu-­Nya, Yesus, mati untuk mendamaikan kita, masih terlalu besar


dan murah hati bagi kita kalau kita diam saja. Kabar Baik itu bukan
sebuah rahasia. Misteri yang mengagumkan adalah mengapa di balik
pesan-­Nya tentang kasih.
Siapakah kita sehingga Bapa kita di surga begitu memperhatikan kita
dan memberi hadiah yang begitu luhur mulia? Dia menyatakan rencana-­
Nya yang menyenangkan dan meminta kita untuk membaginya dengan
bebas ketika kita disambut. Setiap orang layak mendengar kasih Allah.
Saat Anda membaca undangan Allah untuk melangkah masuk ke
pintu yang terbuka, barangkali Anda menyadari ada bagian dalam
hidup Anda yang masih tertutup. Bagian itu mungkin sebuah tempat
ketakutan dan rasa malu gelap yang berdinding. Mungkin ada pintu
atau jendela yang masih Anda ragu untuk membukanya. Saya mengerti.
Seringkali kalau kami sekeluarga bepergian bersama, kami memesan
kamar yang menyambung. Ruangan-­ruangan ini bersisian, tetapi ada
dua pintu di antara kedua ruang tersebut. Meski aksesnya tersedia,
tak ada jalan antara kedua ruangan kecuali kedua pintunya dibuka.
Saya dan John biasanya segera membuka pintu kami. Sementara itu
anak-­anak membuka pintu mereka setelah mereka sudah membongkar
koper mereka dan berganti baju. Bila kedua pintu itu terbuka, kami
mempunyai akses masuk ke ruang mereka, dan mereka pun bisa masuk
ke kamar kami. Dan semua kami bisa dengan bebas keluar masuk di
antara kedua ruang.
Saudariku terkasih, bukalah pintunya. Ada ruang yang sangat
terang dipenuhi keluarga pada sisi yang lain. Jangan takut. Allah
tidak menutup pintu-­Nya kepada Anda. Atau sebelumnya ditutup
dihadapan Anda. Pintu-­Nya terbuka. Betul-­betul terbuka di sisi Anda.
Saya mengundang Anda untuk membuka setiap ruang yang
menyakitkan kepada-­Nya. Biarkan semangat dan terang-­Nya mengejar
setiap jejak bayang.
Musuh jiwa Anda menginginkan Anda tetap dalam bayang-­bayang.
Kegelapan membuat rumit dan membingungkan apa yang sederhana
dan tampak jelas oleh sinar. Allah bukan hanya ingin kita untuk hidup
dalam terang. Dia mau kita semua menghidupkan terang. Anda dapat
berjalan tanpa beban. Dan itu bisa terjadi sekarang juga. Itu adalah
keindahan dan kekuasaan doa.
Saya sudah menulis beberapa kalimat untuk membantu Anda
memutar kunci dan membuka pintu Anda. Tetapi silakan bila hati
Anda juga berbicara.
158
Hidup Dalam Terang Berburu Dalam Gelap

Bapa di surga yang tersayang,


Saya datang kepada-­Mu dalam nama Yesus. Maafkan
karena saya telah bersembunyi. Saya mau datang mendekati
terang itu. Saya membuka semua pintu yang tertutup dan
saya melangkah menuju terang dan kebaikan dari kasih-­Mu.
Saya menerima hak saya untuk dimaafkan. Dan saya memilih
berjalan dalam kebenaran karena kebenaran itu sendiri
membentuk saya dalam kebebasan. Saya adalah milik-­Mu.
Saya menyerahkan diri kepada kasih-­Mu dan akan mengikuti
jalan-­jalan-­Mu. Terangilah langkah di depan saya. Amen.

Penglihatan  Malam
Sekarang, saudariku dalam terang, saya tak sabar untuk membagikan
karakter lain dari singa betina yang saya pelajari. Seperti yang Anda
tahu, singa betina hidup dalam terang dan berburu dalam gelap. Tetapi
bagaimana mereka mengatasi perburuan yang gelap ini? Apakah
penciuman mereka yang tajam atau kemampuan mendengar yang
sangat halus? Tidak!
Saudari-­saudari kita singa betina dapat melihat dalam gelap.
Bagaimana?
Tampaknya singa betina dan anggota-­anggota lain dalam
keluarga kucing memiliki kemampuan yang unik untuk menangkap,
PHPELDVNDQ GDQ NHPXGLDQ PHUHÁHNVLNDQ WHUDQJ 0HUHND PHPLOLNL
kapasitas untuk menerjemahkan terang dalam lingkungan mereka
menjadi penglihatan. Dalam kegelapan yang total, seekor singa betina
akan menjadi buta, sama seperti Anda dan saya. Namun bila ada setitik
cahaya yang timbul di tengah kegelapan, cahaya itu ditangkap dan
ditransformasikan dalam penglihatan. Bahkan kilau bulan atau setitik
kecil sinar bintang di kejauhan memampukan penglihatan singa betina
pada malam hari.
Manik mata singa, yang merupakan pintu masuknya cahaya ke
mata, berbeda dengan mata kita. Pupil mata ini yang memberi mereka
kemampuan untuk memfokuskan penglihatan mereka ketika binatang
lain tidak bisa melakukannya. Sedikit banyak, sinar yang mereka lihat
yang datang dari dalam mata mereka lebih baik daripada yang ada di
sekitar mereka. Inilah sebabnya mata kucing kadang-­kadang berkilau
159
Singa Betina Bangkit

SDGD PDODP KDUL 0DWD PHUHND PHQJXPSXONDQ GDQ PHUHÁHNVLNDQ


sinar apa pun yang tersedia untuk mereka.
Bagaimana kita melakukannya? Pada kegelapan dunia yang kian
bertambah, kita akan memiliki sinar yang minimal yang mendekat
dari lingkungan kita. Inilah waktunya kita mengembangkan dan
memfokuskan sinar yang berasal dari dalam.

Aku dapat meminta kegelapan untuk melingkupiku


Dan sinar di sekeliling saya menjadi malam—
Namun bahkan dalam kegelapan aku tak dapat
bersembunyi dari-­Mu.
Bagi-­Mu, malam bersinar bagaikan siang.
Kegelapan dan nur sama di hadapan-­Mu. (Mazmur 139:11–12)

Jika ada saatnya menangkap keahlian dari seekor singa betina dari
hal penglihatan malam, inilah yang tepat. Kebanyakan kita bisa melihat
saat siang hari. Namun yang
saya ajukan di sini adalah
bahwa kita mengembangkan
Allah bukanlah sebuah hipotesis
kemampuan kita untuk
yang diturunkan dari asumsi logis,
melihat dalam gelap. Terang
namun satu penglihatan yang cepat,
yang singa betina lihat adalah
terbukti sendiri seperti sinar.
sinar dari dalam mata mereka
Dia bukan sesuatu untuk dicari
sendiri. Jika kita menyala
Dalam kegelapan dengan adanya sinar.
dari dalam, kita tidak akan
Dialah cahaya terang.
menjadi sasaran pada
— Abraham  Joshua
kegelapan di lingkungan
Heschel
kita. Bahkan ini akan
memberi kita penglihatan
yang membaik dengan jarak yang lebih luas dan keuntungan Allah
lebih besar.
Allah itu terang. Di dalam diri-­Nya tak ada kegelapan. Saya
bertanya-­tanya apakah kita sungguh-­sungguh memiliki ruang di
dalam benak kita untuk menyuarakan hal ini. Di mana ada terang, di
sana ada penglihatan. Di mana ada penglihatan, di sana ada harap dan
pemulihan dari penglihatan. Ketika di sana ada penglihatan, di sanalah
ada wahyu.
Saya ingat ayat yang sangat memberkati saya dalam sebuah surat.
Ayat itu datangnya dari Efesus 1:

160
Hidup Dalam Terang Berburu Dalam Gelap

…meminta kepada Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa


yang mulia itu, supaya Ia memberikan kepadamu Roh hikmat
dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar. Dan supaya
Ia menjadikan mata hatimu terang, agar kamu mengerti
pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-­Nya.
(ayat 17–18)

Frase ini menjadi doa harian saya. Saya membisikkan kalimat


itu sambil menutup mata saya tiap malam dan mengundang Allah
ke dalam mimpi-­mimpi saya. Dengan sinar pada siang hari, saya
menghembuskan janji ayat tersebut sebelum membaca Kitab Suci.
Saya menemukan diri saya mengejar keajaiban dan janji tentang mata
yang dicerahkan dengan kapasitas untuk melihat surga dilakukan di
bumi saya.
Apa yang Anda lihat, itu yang akan terjadi pada Anda. Apa yang
Anda perhatikan, ekspresi sayang sama yang Anda beri. Saya khawatir
kita telah kehilangan penglihatan tentang betapa luasnya keajaiban
yang Dia miliki bagi kita. Allah, berilah mata kami melihat.
Permintaan ini dinyatakan kepada yang murni, nubuat yang dalam
kesederhanaan seorang anak. Kita mendengarnya digemakan dalam
pengarahan Eli kepada Samuel.

Kembalilah, dan tidurlah. Jika suara itu memanggil lagi,


katakan, “Berbicaralah, Tuhan. Aku hamba-­Mu, siap untuk
mendengar.” (1 Samuel 3:9)

Suara Allah memanggil Samuel muda ketika dia sedang tidur dan
Allah membangunkannya. Tanggapan kita harus mencontoh dia:
“Bicaralah, Allah. Aku hamba-­Mu, siap untuk mendengar.”
Sampai Samuel menjawab dan menguncang Allah untuk berbicara,
dia mengalami Allah yang memanggilnya dengan nama, tetapi dia
harus berbicara dalam nama Allah.
Berapa banyak dari kita mengalami hanya Allah yang memanggil
kita dengan nama kita sendiri? Percayalah kepada saya. Saya tidak
mengecilkan pengalaman itu. Itu adalah sebuah permulaan. Mari
kita melangkah pada sesuatu yang lebih yang telah lama kita nanti-­
nantikan. Kita ingin mengenal kebijaksanaan-­Nya dan bekerja dengan-­
Nya, yang berarti membuat-­Nya berbicara melalui kita.

161
Singa Betina Bangkit

ALLAH berkata kepada Samuel, “Dengar baik-­baik.


Aku siap melakukan sesuatu kepada orang Israel yang
akan mengoncangkan setiap orang dan membuat mereka
memperhatikan.” (1 Samuel 3:11)

Saya tak ragu bahwa sekarang Allah sedang berbicara kepada kita,
“Anak-­anak perempuan-­Ku, dengar baik-­baik. Aku akan melakukan
sesuatu di bumi ini yang akan menggoncangkan setiap hal dan
mendapat perhatian dari dunia.” Allah merindukan perhatian orang-­
orang beralih dari dunia kepada-­Nya.
Pada masa Samuel suara Tuhan itu jarang. Persembahan korban dari
umat Allah dan penghargaan penyembahan kepada-­Nya diperlakukan
dengan jijik. Dosa seksual merajalela di ... bait suci! Pemimpin waktu itu
tak mampu lagi atau tidak mau mengendalikan anak-­anaknya karena
dia pun tak terelakkan mendapat keuntungan dari kejahatan-­kejahatan
anak-­anaknya.
Sebagai reaksi, Allah berpaling dari rumah Eli dan membangunkan
seorang anak muda yang suci yang dapat Dia percayai. Pelanggaran-­
pelanggaran pada masa kita ini tidak jauh berbeda dan Allah
mempunyai anak-­anak yang sudah bangkit dan hidu.

Tetapi Samuel yang muda itu, penuh energi, bertumbuh besar,


diberkati oleh Allah dan disenangi orang-­orang.
(1 Samuel 2:26)

Saya sudah melihat anak-­anak muda yang seperti Samuel: penuh


energi, diberkati oleh Allah, dan disenangi orang-­orang. Sentuhan dari
surga ada dalam hidup mereka dan Allah ingin memposisikan mereka
bersama dengan kita, sehingga bersama-­sama kita akan melakukan ini
semua.
Untuk melakukannya terjadi, harus ada kebangkitan yang profetik
dari mata-­mata untuk melihat apa yang sedang dikerjakan oleh
Allah, telinga yang mendengarkan Dia berbicara, dan kemampuan
untuk menyatakan Firman-­Nya secara jelas dan hidup, yang akan
memindahkan halangan-­halangan dari hati manusia.
Dalam terang ini saya ingin memposisikan halaman-­halaman ini dari
titik profetik yang menguntungkan. Saya ingin Anda mengharapkan

162
Hidup Dalam Terang Berburu Dalam Gelap

dan mengizinkan apa yang Anda baca berbicara kepada tempat


Allah yang ajaib di dalam diri Anda. Ketahuilah bahwa ketika Anda
membaca Kitab Suci, bayangan, dan paragraf, kesemuanya itu mungkin
membangkitkan sebuah yang menggemparkan atau mempercepat
pemberian Allah di dalam diri Anda .
Pekerjaan Roh Kuduslah yang memperbesar rahim dalam hidup
Anda dan meningkatkan kapasitas Anda untuk mendengar, melihat,
dan mengerti.
Satu kali setelah saya menyampaikan satu topic pembicaraam,
seorang gadis muda cantik yang Allah urapi dengan dahsyat datang
kepada saya dan berbagi cerita ini, “Setiap kali saya mendengar Ibu
berbicara, bayi di dalam diri saya bergerak-­gerak.”
Dia tidak sedang hamil. Sedikitnya tidak terlihat sedang hamil.
Dia sedang merujuk pada mempercepat sesuatu dari Allah di dalam
dirinya, dan dia tidak tahu bagaimana lagi untuk menggambarkan
keadaan itu.
Mungkin Anda merasa hal sama bergerak-­gerak di dalam diri
Anda. Sebaliknya, bahkan sekarang Anda berargumentasi, saya bukan
seorang nabi! Saya seorang ibu yang tinggal di rumah, seorang gadis
remaja, seorang wanita usahawan yang sibuk atau seorang nenek.
Mungkin ketika Anda dengar kata nabi, semua yang datang ke dalam
benak Anda adalah bahwa Yeremia terpenjara dengan api di dalam
tulangnya atau Yunus di dalam perut ikan besar.
Saya setuju bahwa hidup Anda tampak sangat berbeda dengan
kehidupan mereka yang saya sebutkan di atas. Dan mungkin juga
Anda bukan seorang nabi. Tetapi saya akan puas ini tidak berarti Anda
tidak profetik.
Menjadi profetik adalah baik secara visioner dan melihat jauh yang
memberi Anda kapasitas strategis untuk memperkirakan. Bahkan doa-­
doa kita berbentuk sebuah perkiraan. Kita tahu Dia mendengar, oleh
karena itu kita tahu Dia menjawab dan akan menunjukkan kepada kita
hal-­hal yang besar dan dahsyat yang sebelumnya kita tidak tahu. Kita
berdoa dan melihat ke depan dengan penuh pengharapan.
Saat Yesus berjalan di bumi ini, orang Farisi sudah kehilangan
penglihatan mereka. Kehidupan dan kata-­kata Yesus secara konstan
bertentangan dengan kebutaan mereka, yang membuat mereka murka.
Dalam Yohanes 5, Yesus membuat mereka marah lagi, tetapi kali ini

163
Singa Betina Bangkit

karena Dia menyembuhkan pada hari Sabat. Tindakan ini melanggar


hukum-­hukum Sabat mereka. Tetapi penting dicatat bahwa Yesus
memelihara hukum Allah, yang memerintahkan umat Allah untuk
menghormati, mengingat, dan memelihara kekudusan hari Sabat.
Apa yang lebih suci daripada menyembuhkan seorang yang kakinya
timpang? Di mata mereka adalah lebih kudus tidak melakukan sesuatu
pun, atau jika sebuah kesembuhan harus terjadi, sedikitnya lakukanlah
itu di hari lain. Dibutakan hukum dan peraturan, mereka membuat
kekeliruan.

Tetapi Yesus membela diri. “Bapaku juga bekerja terus, bahkan


pada hari Sabat. Jadi Aku pun melakukannya.”
Hal itu membuat mereka melakukan penyelidikan. Orang
Yahudi sekarang tidak hanya keluar untuk berhadapan
dengan Dia. Mereka keluar untuk membunuh-­Nya. Tidak
hanya karena Dia melanggar hari Sabat, tetapi juga karena Dia
menyebut Allah sebagai Bapa-­Nya, membuat dirinya setingkat
dengan Allah.
Lalu selanjutnya Yesus menjelaskan tentang diri-­Nya.
“Aku mengatakan ini secara langsung kepadamu. Putra
Allah tidak dapat dengan bebas melakukan seuatu , tetapi
Dia melakukan sesuatu yang Dia tahu Allah kerjakan. Apa yang
dikerjakan Bapa, Anak juga kerjakan. Bapa mengasihi Anak-­Nya
dan melibatkan Dia dalam segala sesuatu yang Dia sedang kerjakan.
(Yohanes 5:17–20)

Sabat bukanlah tentang pekerjaan kita, tetapi diam tenang dalam


Allah. Perkataan Yesus langsung meninggalkan beberapa pertanyaan
untuk kita jawab.
Pertama, apakah Anda anak perempuan Allah?
Maukah Anda melihat apa yang sedang Allah kerjakan?
Maukah Anda terlibat?
Maukah Anda menjadi penanggung terang atau seorang yang
menunjuk pada kegelapan?
Senangkah Anda melakukan kehidupan Kristen dengan bebas?
Maukah Anda membawa keajaiban-­Nya ke dunia yang lesu,

164
Hidup Dalam Terang Berburu Dalam Gelap

mengecewakan, sekarat, dan terluka?


Yesus tak pernah bersikap aneh-­aneh. Tetapi ke mana pun Dia pergi,
Dia membawa keajaiban Allah.
Jika Yesus, Putra Allah, tidak dapat melakukan sesuatu dari diri-­Nya,
lalu kita di dalam dan dari kita sendiri, tidak dapat melakukan sesuatu,
tanpa pemahaman yang dicerahkan dari Roh Kudus. Sebagaimana
Dia berjalan, demikian juga kita. Kita memiliki janji pertolongan-­Nya.
Untuk menggarisbawahi ini, kita akan melihat kembali dari Kisah Para
Rasul 2.

´3DGDKDULKDULWHUDNKLUµGHPLNLDQÀUPDQ$OODK
“Aku akan mencurahkan Roh-­Ku
ke atas semua manusia:
Anak-­anakmu laki-­laki dan perempuan akan bernubuat.
Teruna-­terunamu akan mendapat penglihatan-­penglihatan,
Orang-­orangmu yang tua akan mendapat mimpi.
Ketika tiba waktunya,
Aku akan mencurahkan Roh-­Ku
Ke atas hamba-­Ku laki-­laki dan perempuan
mereka akan bernubuat.
Aku akan mengadakan mukjizat-­mukjizat di atas, di langit,
dan tanda-­tanda di bawah, di bumi,
Darah dan api dan gumpalan asap,
matahari akan menjadi gulap gulita dan bulan menjadi darah-­
Sebelum datangnya Hari Tuhan,
hari yang besar dan mulia itu.
Dan barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan
akan diselamatkan.” (Kisah Para Rasul 2:17–21)

Namun masih ada janji tentang Kabar Angin Roh Kudus pada hari-­
hari terakhir. Percayalah, pertamanya saya merasa takjub mengapa
Allah memilih kita. Ketika saya melakukan perjalanan dan melihat ke
sekitar, saya berpikir ini bukanlah orang atau sebuah masa periode
yang saya pilih untuk mencurahkan Roh saya. Saya akan mengambil
waktu yang lebih manis, lebih bersih, lebih aman ketika banyak masih
masih begitu kacau-­balau dan tidak jelas.
Saya memilih tahun 50 masehi, sebelum masa mereka membunuh
orang-­orang Kristen, sebagai pilihan yang optimal. Tetapi kemudian,
ke mana itu akan berjejak? Atau mungkin Anda berpikir Anda tidak

165
Singa Betina Bangkit

mau atau tidak perlu Roh Kudus untuk dicurahkan. Barangkali gereja
Anda tidak memercayai pencurahan Roh. Tetapi sungguh tidak
masalah apa yang saya katakan dan apa yang saya mau. “Pada Hari-­
KDUL7HUDNKLUµÀUPDQ$OODK´$NXDNDQPHQFXUDKNDQ5RKNXNHDWDV
segala jenis orang.”
Bagi saya, itu kedengarannya pada masa akhir, Dia akan
mempergunakan orang dan perkataan-­Nya. Sudah dikatakan, apa
sebenarnya maksud dari semua ini? Seperti apa bila Roh Kudus
dicurahkan? Mari kita menyelidiki dan menegaskan dinamika Roh
yang dicurahkan sedikit lebih lama.
Kira-­kira dua ribu tahun lalu, Roh Kudus dicurahkan di atas bumi
untuk menyatakan Yesus dan membuat baru hati-­hati orang percaya,
dekat dan jauh. Jadi kita mempunyai Roh Kudus yang aktif di dalam dan
di antara tubuh-­Nya, gereja. Tetapi saya sangat ragu untuk menyebut
apa yang kita miliki sekarang tentang pencurahan.
Jadi, seperti apa pencurahan itu?
Untuk menyelidiki hal ini, pertama kita harus mengetahui makna
kata roh. Roh memiliki empat makna yang berbeda. Yang pertama
DGDODK ´NHNXDWDQµ 'L EDZDK GHÀQLVL LQL NLWD PHQHPXNDQ NDWDNDWD
penguatan hati, karakter, kehendak, kekuatan, ketabahan, sifat akhlak,
kebijaksanaan, ketetapan hati, keberanian, hati, dan semangat. Ayat
berikut ini adalah contoh dari Roh yang dicurahkan sebagai keberanian
GDQNHNXDWDQÀVLN

Pada waktu itu berkuasalah Roh Tuhan atas dia [Simson],


dan dia mencabik-­cabik singa dengan tangan kosong.
(Hakim-­hakim 14:6)

Baiklah. Itu contoh yang terlalu sangat kuat, tak seperti gambaran
Roh yang turun dalam bentuk burung dara.
Sebuah contoh Roh sebagai kebijaksanaan dan ketabahan moral
adalah seperti ini:

Roh TUHAN akan ada padanya,


Roh hikmat dan pengertian,
Roh nasihat dan keperkasaan,
Roh pengenalan dan takut akan TUHAN. (Yesaya 11:2)

166
Hidup Dalam Terang Berburu Dalam Gelap

Dan:

Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah.


Perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh. (Mazmur 51:12)

Lalu ada Roh yang dicurahkan sebagai kemampuan dan


keterampilan:

Telah Kupenuhi dia dengan Roh Allah, dengan keahlian dan


pengertian dan pengetahuan, dalam segala macam pekerjaan.
(Keluaran 31:3)

Terakhir, berikut adalah ayat yang menunjukkan Roh seperti hati:

Aku akan memberikan mereka hati yang lain dan roh yang
baru di dalam batin mereka, juga Aku akan menjauhkan dari
tubuh mereka hati yang keras, dan memberikan mereka hati
yang taat. (Yekezkiel 11:19)

.HPXGLDQDGDGHÀQLVLNHGXD\DQJXWDPDGDULURKGDQLWXGLWHPXNDQ
di bawah kata jiwa. Di bawah bagian atas adalah kata-­kata di dalam
diri, kekuatan hidup, dan intisari.

Orang yang bersemangat dapat menanggung penderitaannya,


Tetapi siapa akan memulihkan semangat yang patah?
(Amsal 18:14)

Hati yang gembira membuat muka berseri-­seri,


Tetapi kepedihan hati mematahkan semangat.
(Amsal 15:13)

'HÀQLVLEHULNXWQ\DGDULURKDGDODK´KDQWXPRPRNVHWDQSHUDPSRN
kubur, and sesuatu (bayangan) yang aneh dan muncul tiba-­tiba.” (Saya
yakin tidak satu pun yang disebutkan ini kita perlukan untuk penelitian
selanjutnya)
'DQ WHUDNKLU URK GLGHÀQLVLNDQ VHEDJDL ´VDWX SHUDVDDQ VLNDS
keadaan hati, kecenderungan, dan atmosfer yang umum.” Anda

167
Singa Betina Bangkit

mungkin pernah mendengar orang berkata bahwa ada perasaan atau


roh yang baik di tempat ini. Mereka tidak sedang berbicara tentang
hantu atau merpati. Mereka sedang berbicara tentang satu atmosfer
atau sebuah harapan. Seringnya mungkin di ruang loteng sebelum
pencurahan Roh pertama, ketika orang sedang dalam satu hati dan
dalam satu tempat, di sana ada atmosfer, keadaan, atau roh yang
menyambut dan menghargai semua yang Allah akan lakukan.

Dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan.


(2 Korintus 3:17)

Jadi di sini kita melihat Roh memperkuat satu atmosfer dari


kebebasan untuk menerima dari Allah.
$QGD PXQJNLQ PHPSHUKDWLNDQ VD\D WLGDN PHQGHÀQLVLNDQ URK
sebagai karunia lidah. Lidah adalah satu dari manifestasi atau bukti
dari kehadiran Roh Kudus tetapi lidah bukanlah ekspresi sepenuhnya
dari Roh Kudus.
Di seluruh Alkitab kita melihat Roh Kudus memperlihatkan banyak
cara disebutkan. Roh memperkuat Simson dengan kekuatan di luar
kemampuan manusia sehingga dia mampu menghancurkan kuil
orang Filistin. Elia mengejar kereta kuda raja. Keberanian dari Allah
kepada Gideon dan dia mengerahkan satu bala tentara tanpa senjata
untuk mengajahkan penindas mereka. Dengan kekuatan Roh, Debora,
seorang perempuan sendirian di padang belantara, membangkitkan
kekuatan untuk menumpas penindas musuh Israel. Dengan kekuatan
Roh, Yesus menunjukan karakter Allah ke mana pun Dia pergi dan
kepada siapa pun Dia bertemu.
Dan sampailah ke masa kita. Alkitab berkata bahwa dalam masa
kita sekarang, banyak hati orang akan menjadi ragu dan gagal karena
ketakutan. Bagaimana ketakutan yang melemahkan ini dapat diatasi?
Mungkin jawabannya adalah sebuah keberanian yang dicurahkan
oleh Allah.
Karena kita sekarang ada dalam masa pemulihan secara profetik,
kadang-­kadang orang dapat melihat apa yang ada di kaki langit,
tetapi pengulangan atau pemberitahuannya, terasa direncanakan
atau dipaksakan. Beberapa dari Anda mungkin sudah pernah
menjumpai gerakan profetik pada masa lalu yang tampaknya aneh
atau bahkan salah.

168
Hidup Dalam Terang Berburu Dalam Gelap

Mari kita membuat segalanya jernih di sini. Allah lebih daripada


kantor dalam tubuh atau sekelompok orang dengan jabatan-­jabatan.
Dia setelah orang-­orang dengan hatinya. Kita memiliki profetik hanya
dengan kebijakan waktu saat kita lahir. Itu bukan karena kita menghadiri
sebuah seminar, tetapi karena, seperti Samuel, kita menghadirkan
Allah kita. Tidak ada yang salah dengan seminar. Hanya Allah lebih
besar daripada itu.
Allah tidak bermaksud profetik untuk menjadi eksklusif, hanya
orang-­orang khusus, atau terbatas. Dia bermaksud captain dan
penglihatan dan pendengaran profetik untuk membuka matakita untuk
melihat, telinga kita untuk mendengar, mulut kita untuk berbicara, dan
hati kita untuk memahami.
Pada risiko menyederhanakan profetik, saya ingin memberi Anda
beberapa pedoman yang saya kumpulkan sedikit demi sedikit dengan
mempelajari nabi favorit saya, Yesaya.
Dari permulaan tulisan-­tulisannya yang inspiratif dan profetik, kita
belajar hal ini:

Ia mengajar kita tentang jalan-­jalan-­Nya


dan supaya kita berjalan menempuhnya. (Yesaya 2:3)

Saya suka ini: cara dia bekerja dibuat dikenal sehingga kita bisa
menjalani hidup yang dibuat untuk kita. Kita dibuat untuk hidup sesuai
dengan Allah. Dia ingin menyatakan jalan-­jalan dan karya-­karya-­Nya
untuk kita. Dalam kebenaran ini saya temukan beberapa pengarahan
dasar tentang hal-­hal visioner dalam Yesaya 49 yang bergema ketika
Paulus mengutip Yesaya dalam Roma 9.
1. Perhatikan.
2. Lihat sekeliling.
3. Lihat baik-­baik.
4. Lihat ke depan.
5. Katakan kebenaran.

Pertama, lihat ke atas. Jika Anda bertanya-­tanya bagaimana


mengarahkan mata Anda ke surga. Seseorang perlu melihat lebih
jauh kitab Wahyu untuk memperoleh perspektif surga. Mohon jangan

169
Singa Betina Bangkit

berpikir bahwa buku ini sebagai manual nubuatan yang menakutkan


tentang masa akhir. Kitab ini adalah sekumpulan wahyu yang telah,
sedang dan akan datang. Allah merdeka dalam soal waktu. Waktu-­
Nya tak terbatas. Dan Dia sering berbicara kepada kita dari posisi ini.
Di universitas saya mengambil seluruh semester tentang kitab Wahyu,
dan saya masih tercengang dengan usaha-­usaha manusia untuk
membekukannya pada masa kita sekarang. Saya meragukan bahwa
Yohanes, sang pewahyu, bahkan memahami semua yang dia tuliskan.
Kadang-­kadang tak apa untuk tidak mengetahui semuanya tetapi
hanya percaya bahwa ada drama yang sangat besar yang sedang terjadi
di belakang layar yang bisa kita mengerti.
Ada kebutuhan yang mengejutkan untuk melihat ke atas. Kita masih
mengkhotbahkan Yesus berjalan di danau Galilea, berada bersama
orang-­orang-­Nya, menelanjangi ketuhanan-­Nya, dan menggerakkan
bumi seperti Anak Manusia. Bagaimana tentang Yesus yang menyatakan
diri-­Nya kepada Yohanes? Gambarkan ini jika Anda bisa:

Anak Manusia,
berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki,
dan dadanya berikatpinggang dari emas.
Kepala dan rambut-­Nya putih,
bagaikan bulu yang putih metah
dan mata-­Nya bagaikan nyala api.
Dan kaki-­Nya mengilap bagai tembaga,
membara di dalam perapian,
suaranya bagaikan desau air bah.

Dan di tangan kanan-­Nya Ia memegang Tujuh Bintang dan


dari mulut-­Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua, dan
wajah-­Nya bersinar-­sinar bagaikan matahari yang terik. Ia
meletakkan tangan kanan-­Nya di atasku, lalu berkata:
“Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir, dan
Yang Hidup. Aku telah mati, tetapi lihatlah, Aku hidup sampai
selama-­lamanya, dan Aku memegang segala kunci maut dan
kerajaan maut. Karena itu tuliskanlah apa yang telah kaulihat;;
Baik yang terjadi sekarang maupun yang akan terjadi sesudah
itu. (Wahyu 1:13–19)

170
Hidup Dalam Terang Berburu Dalam Gelap

Mari kita menjadi realistis di sini. Yohanes mungkin yang paling


stabil di antara ke-­12 murid. Mungkin juga dia telah menjadi satu
murid kebanggaan Yesus. Bagaimanapun, dialah satu-­satunya yang
ditunjukkan rahasia oleh Yesus pada malam peristiwa Perjamuan
Terakhir. Yohanes melihat Yesus dinyatakan di surga sebagai
Anak Allah dan mati di kaki-­Nya! Ini lebih daripada sekedar Yesus
penggendong domba dan memasak ikan. Ini adalah tentang Anak dari
Allah yang Maha Kuasa yang menyatakan sebagai pemegang bintang,
bersenjata, dan Raja Pahlawan yang Mulia. Bagaimana jika kita mulai
berkotbah tentang Yesus dari wahyu yang dahsyat ini? Dengan serius,
lihat pada pembukaan kitab Wahyu.

Inilah wahyu Yesus Kristus, yang dikaruniakan Allah kepada-­


Nya, supaya ditunjukkannya kepada hamba-­hamba-­Nya apa
yang harus segera terjadi. Dan oleh malaikat-­Nya yang diutus-­
Nya. Ia telah menyatakannya kepada hamba-­Nya, Yohanes.
<RKDQHV WHODK EHUVDNVL WHQWDQJ ÀUPDQ $OODK GDQ NHVDNVLDQ
Yang diberikan Yesus Kristus, yaitu segala sesuatu yang telah
dilihatnya!
Berbahagialah ia yang membacakan dan
mereka yang mendengarkan kata-­kata nubuat ini,
dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab
waktunya sudah dekat. (Wahyu 1:1–3)

Kitab ini adalah yang pertama dan yang terutama dalam


pengungkapan tentang Yesus. Ada berkat yang disebutkan kepada
pembaca, pendengar, dan penjaga wahyu ini, jadi saya berpikir ini lebih
daripada sekedar layak mendapat atensi kita. Mengapa pernyataan ini
begitu penting? Bukankah kita mempunyai catatan bagaimana Dia
hidup dan berjalan di muka bumi ini?
Saya percaya ini adalah pandangan sekilas dari siapa Yesus yang
menang, Mesias kita, yang sebenarnya. Dia menelanjangi diri-­Nya dan
menjadi seperti kita sehingga kita dapat menelanjangi diri kita dan
menjadi seperti Dia. Dia kuat, Dia kudus, Dia Mulia … jadi lihat ke atas.
Berikutnya, lihat sekeliling. Sekali kita sudah melihat perspektif
surga, kita mulai melihat diri kita sendiri, sekeliling kita, dan penduduk
bumi melalui sepasang mata yang berbeda dan lebih tercerahkan.
Yesaya mengalami ini ketika dia dibukakan oleh wahyu Allah dalam

171
Singa Betina Bangkit

Yesaya 6. Pertama dia melihat kata-­katanya sebagai najis bibir. Lalu


dia pikir orang yang hidup bersamanya: bangsa yang najis bibir. Satu
bara digunakan untuk membersihkan rasa bersalah dan dosanya, dan
Yesaya merespons, “Utuslah saya.” Dia bersih, menjadi besar, dan siap
pergi kepada umat yang Allah sudah katakan sebelumnya tapi dia
tidak mendengar.
Kesan yang berlawanan dan bertentangan tentang Allah yang benar
dan kudus, dan apa yang kita lihat ketika kita berdenyut dan denyut
dunia di sekitar kita akan menghancurkan hati kita. Lihat sekitar Anda.
Lihatlah berita atau bahkan situasi kondisi. Apa yang Anda lihat? Saya
melihat dosa dan ketidakadilan tetapi saya juga melihat anak-­anak
terang mulai keluar dari persembunyian, untuk menghadapi kegelapan
yang menjijikkan, yang menumpuk sementara terkena cahaya itu.
Kemudian, kita lihat baik-­baik. Saya percaya ini berarti kita harus
mencari cara-­cara untuk membuat baik atau membawa kesehatan pada
apa yang tidak baik dan tidak sehat di dunia kita. Ini berarti menyorotkan
cahaya untuk memperlihatkan wilayah-­wilayah kegelapan, membawa
harapan kepada yang dekat dan jauh, berbalik dari kesalahan kita, dan
melakukan yang baik. Memulihkan kesehatan dan kekuatan pada apa
yang tidak sehat atau bersifat toleran. Ini dapat berkisar dari solusi-­
solusi ekonomi dan pendidikan pada isu-­isu yang berkaitan.
Di sekitar kita ada perkawinan-­perkawinan dan keluarga-­keluarga
yang perlu dipulihkan kesehatannya. Ada mereka yang putus ada
membutuhkan pengobatan, air bersih, dan makanan. Ada yang kesepian
untuk dimasukkan dalam keluarga-­keluarga, anak yatim piatu untuk
diadopsi, dan tawanan-­tawanan untuk ditolong. Ada banyak laki-­laki
dan perempuan yang tertekan dan terpinggirkan untuk diangkat naik.
Lihat baik-­baik.
Sekarang, melihat ke depan, kita akan perlu realisasi bahwa pilihan
kita sekarang ini masih berlanjut dan oleh karena itu memerlukan
tidak hanya pengetahuan dari melihat baik-­baik tetapi memperkira-­
kan ke depan. Kita harus hidup dengan maksud yang jelas dari
melihat ke dalam ketika kita mendekati persimpangan-­persimpangan
dalam hidup.
Saya punya sebuah motor Ninja. Motor itu mungkin bukan kendaraan
yang tercerdas dan teraman yang saya miliki. Dan supaya suami saya
nyaman dengan cara saya menyetir yang berbahaya, kami mengikuti

172
Hidup Dalam Terang Berburu Dalam Gelap

kursus keamanan motor. (Saya satu-­satunya perempuan.) Dalam kelas,


kami belajar bahwa kecelakaan yang paling sering terjadi adalah di
persimpangan, bukan karena pengendera sepeda motor bertindak
ceroboh, tetapi hanya karena para pengemudi kendaraan tidak melihat
mereka. Untuk menghindari kecelakaan, kita diajar sebuah istilah
untuk mengingatkan kami menjadi proaktif, yaitu: SEL, kepanjangan
dari Selidiki, Evaluasi, dan Laksanakan.
Bila saya mendekati sebuah persimpangan dengan motor Ninja saya,
saya akan lebih berwaspada tentang kehadiran mobil-­mobil daripada
pengendara mobil itu terhadap saya. Karena kopling kesadaran saya
memuncak dan ketidaksadaran mereka relatif, saya memasang mode
search. Saya men-­scan mobil-­mobil di sekitar dan mencatat siapa yang
sedang menelepon, siapa yang belok, siapa yang memperhatikan saya,
dan yang tidak memperhatikan saya, dan saya juga memperhatikan
kondisi jalan. Kerikil dan pasir bukanlah kawan saya sewaktu
berkendara dengan motor. Saya menyelidiki setiap persimpangan dan
jalan-­jalan kecil yang berpotensi bermasalah ke sisi yang lain.
Ketika penyelidikan saya lengkap, saya mengevaluasi kondisi-­
kondisi untuk menentukan pendekatan saya yang terbaik. Kadang-­
kadang ketika saya dan John mengendarai bersama, dia akan di depan
saya karena suara motornya lebih keras dan mereka mendengar
kemunculannya. Tetapi jika lalu lintas di belakang kami, dia ingin saya
lebih dulu sehingga dia bisa melindungi saya.
Kemudian ketika rencana sudah dibuat, kami melaksanakan. Kami
tidak mengirim pesan-­pesan yang bercampur kepada mobil-­mobil.
Saya tidak memberi tanda belok kiri dan lurus. Kami meyakinkan
tujuan kami sejelas yang kita dapat mengkomunikasikan pesan-­
pesan itu
Sekali ketika sedang berjalan, saya sadar pelajaran lain yang saya
pelajari dari motor Ninja saya: jika kamu melihat ke bawah, Anda
berisiko untuk turun ke bawah. Di atas sepeda motor, sebagaimana
dalam hidup, Anda perlu untuk melihat ke atas dan melewati belokan-­
belokan. Anda akan melengkapi belokan dengan benar jika Anda
memfokuskan pandangan Anda ke depan (lihat ke depan) daripada
Anda sudah pernah melewati jalan itu atau di mana Anda saat itu.
Pandang terus tujuan Anda.
Di mana kita sekarang ini bukanlah berarti tujuan kita. Ada banyak

173
Singa Betina Bangkit

lebih di depan kita: lebih sukacita, lebih berbahaya, lebih Allah,


lebih jahat, lebih adil, lebih bebas, lebih kuasa, lebih terang, lebih
berpengharapan.
Kita benar-­benar berada dalam persimpangan antara cara-­cara
segala hal dan cara akan atau cara yang seharusnya. Ini berarti akan
banyak pengendara yang tidak sadar mengarahkan kehidupan di
sekitar kita. Bukanlah tugas mereka untuk memperhatikan kita. Mari
kita memperhatikan mereka.
Dan yang terakhir, katakan kebenaran. Paulus berkata bahwa Yesaya
melihat ke depan dan mengatakan kebenaran. Dalam hidup Yesaya,
kata-­katanya tidak selalu diterima sebagai kebenaran. Menurut beberapa
sejarawan, dia digergaji setengah karena berbicara kebenaran. Hal itu
bukan karena tidak populer, diterima dengan baik, atau menyenangkan,
tetapi dia tidak hanya berbicara, tetapi juga menghidupi kebenaran
yang dia kirim ke masa depan.

Siapa Anda dan cara Anda hidup Anda yang diperhitungkan


di hadapan Allah. Penyembahan Anda harus mengaitkan roh
Anda dalam mengejar kebenaran. Itu adalah jenis manusia
yang Bapa sedang cari: mereka yang murni dan jujur di
hadapan Allah dalam penyembahan mereka. (Yohanes 4:23)

Yang berikut adalah doa Yesus untuk kita.

Kuduskanlah mereka dalam kebenaran;;


Firman-­Mu adalah kebenaran.
Sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia,
demikian pula Aku telah mengutus mereka ke dalam dunia,
dan Aku menguduskan diri-­Ku bagi mereka.
supaya mereka pun dikuduskan dalam kebenaran.
(Yohanes 17:17–19)

Jika kita tidak tahu kebenaran itu apa, lalu kita mempunyai Firman
Allah untuk menyinari jalan kita untuk menyatakan Yesus, Sang
Kebenaran itu.
Ada yang sudah melihat ke atas lalu gagal untuk melihat sekeliling
mereka, sehingga mereka bersembunyi. Ada yang melihat sekeliling

174
Hidup Dalam Terang Berburu Dalam Gelap

tetapi merasa jemu karena mereka tidak pernah melihat ke atas, jadi
mereka tidak melakukan apa-­apa. Ada yang melihat ke depan tetapi
gagal mengatakan kebenaran, jadi mereka hidup dalam kebohongan.
Ada yang mengatakan kebenaran tetapi tidak pernah melihat sekeliling,
sehingga kebenaran tidak membawa kesehatan kepada orang lain.
Jadi, untuk mempertahankan harapan dari mengangkat halaman
dalam pasal berikutnya, tujuan saya adalah untuk menuliskan beberapa
keajaiban yang liar, yang mungkin kita tangkap kembali aspek-­aspek
dari kehilangan kekuatan. Tidak dengan cara mencurahkan tetapi
dengan cara penglihatan.
Mohon jangan pernah berpikir sedetik pun bahwa apa yang saya
bagikan kepada Anda pada halaman-­halaman ini diposisikan dengan
aneh. Tidak demikian. Itu diberikan kepada saya dalam sebuah nubuat
tentang keajaiban. Ini upaya yang sangat manusiawi untuk berbagi
dengan Anda sebuah wahyu yang lebih besar daripada yang bisa
dibentuk oleh kata-­kata saya yang terbatas.
Pemahaman yang dicerahkan adalah penting bagi dunia kebodohan
yang gelap. Benarlah ini bahwa: apa yang kamu lihat, terjadi padamu.
Kita harus mengizinkan dalam penglihatan batin dan gambaran terang
untuk menguasai lingkungan kita. Inilah saatnya kita melihat melalui
kenyataan dan kilasan yang berkilau, apa yang Allah sedang lakukan
di tengah-­tengan tiadanya harapan.
Meski kita melihat kegelapan, kita menyatakan terang.
Melalui mata yang memahami kita akan memulihkan keajaiban dari
berapa luasnya Allah kita. Allah memberi kita mata untuk melihat.
Dengan meningkatnya terang Allah, saya percaya akan ada
kebangkitan profetik ilahi. Allah akan memberi kita mata untuk melihat
apa yang Dia sedang kerjakan, mata untuk mendengar apa yang
VHGDQJ 'LD NDWDNDQ GDQ NHEHUDQLDQ XQWXN PHPSHUNDWDNDQ ÀUPDQ
Nya dengan otoritas. Dengan terjadinya kebangkitan ini, gangguan-­
gangguan dalam hati manusia akan dihancurkan.
Harapkan dan izinkan Allah berbicara tentang keajaiban-­Nya secara
mendalam di dalam diri Anda. Kemampuan profetik untuk menangkap
kilasan penglihatan atau visi Allah adalah untuk memperhatikan
keajaiban-­Nya dan memperoleh pengetahuan. Tanpa penglihatan ini,
kehidupan seperti berjalan dalam kegelapan.

175
Singa Betina Bangkit

Jika umat tidak dapat melihat apa yang Allah sedang kerjakan,
mereka akan kesandung oleh diri mereka sendiri;;
namun ketika mereka berpegang dengan yang Allah nyatakan,
merekalah yang paling berbahagia. (Amsal 29:18)

Yesus tidak pernah bertindak aneh, tetapi ke mana pun pergi, Dia
membawa keajaiban Allah. Mengapa? Dia hanya melakukan apa yang
Dia lihat Allah kerjakan. Secara serentak Dia melihat kesakitan manusia
dan respons Bapa-­Nya yang kudus terhadap hal itu. Dia berbicara
tentang terang dan kebenaran untuk diucapkan dalam gelap dan
kebohongan-­kebohonganagama yang menudungi mata-­mata anak-­
anak Allah dan memisahkan mereka dari Allah yang hidup.
Istilah lain dari nabi yang bernubuat adalah pelihat. Yesus melihat
apa yang tak dilihat orang lain. Dia memperhatikan yang terluka dan
terbuang, Dia menyentuh yang tidak kudus. Dia tak hanya melihat
keramaian, dia melihat orang. Dia melihat lebih daripada laki-­laki dan
perempuan. Dia melihat pribadi-­pribadi dan hati mereka. Yesus melihat
terang di tengah-­tengah kegelapan dan menyingkirkan kegelapan yang
berpura-­pura menjadi terang. Dia adalah terang dunia dan sekarang
Anda adalah penanggung beban terang itu.

Supaya kami tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-­


anak Allah yang tidak bercela di tengah-­tengah angkatan yang
bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya
di antara mereka seperti bintang-­bintang di dunia. (Filipi 2:15)

Di sana, saudariku terkasih, adalah sebuah gambaran dari perburuan


kita dalam gelap. Kita menghidupkan terang-­Nya ke kegelapan.
Kita membiarkan yang terhilang dan terluka dunia ini melihat pada
kehidupan kita yang sudah berubah. Kita tidak bersembunyi dari
kegelapan, sebaliknya kita menyingkirkannya. Kegelapan lari dari
keberadaan kita. Ketika terang mendekat bagian bayang-­bayang, kita
menemukan kegepalan apa yang sudah tertinggal di belakang. Ada
banyak yang tersembunyi dalam tempat-­tempat gelap menunggu
disorotkannya terang itu.
Inilah waktunya kita berburu dan menolong semua yang tertawan
dan putus asa demi pesan tentang harapan.

176
Hidup Dalam Terang Berburu Dalam Gelap

Berburu  dalam  Gelap


Baru-­baru ini saya mempunyai kesempatan untuk berburu dalam gelap
ketika saya menjelajahi bayang daerah-­daerah kumuh di India.
Apa yang saya temukan dalam gelap mengejutkan saya. Saya pergi
ke Mumbai atas undangan Lembaga Life Outreach. Mereka telah
membentuk gabungan dengan beberapa organisasi lokal yang bekerja
untuk menolong para perempuan dan anak-­anak yang terjebak dalam
kemesuman dan kemelaratan di daerah pelacuran yang kumuh.
Orang India cantik-­cantik. Budaya mereka sangat ramah dan baik
namun keadaan di lingkungan kumuh sungguh menyedihkan. Apa
\DQJVD\DVDNVLNDQPHPEXDWOLQJNXQJDQ\DQJGLWXQMXNDQGLÀOPOD\DU
lebar Slumdog Millionaire tampak bersih. Tikus-­tikus berukuran seperti
kucing kecil merayap di antara manusia dan kotoran manusia, yang
menutupi lorong-­lorong kecil dan jalan-­jalan.
Ketika saya keluar dari mobil yang ber-­AC yang membawa
saya dengan aman melalui lalu lintas gila di Mumbai, saya benar-­
benar seperti berada di dunia yang asing. Bukan asing karena
saya berada di lokasi yang eksotik, tetapi asing karena itu adalah
dunia dari keasliannya, sebuah contoh mikro budaya dari sebuah
kebengisan hidup.
Waktu itu musim hujan. Cuaca adalah kombinasi antara lembab
dan panas yang diperburuk dengan angin yang tak bergerak sehingga
bikin gerah. Dengan segera saya disergap dengan bebauan kumuh.
Kombinasi yang tajam antara kotoran manusia dan air seni yang
bersatu dengan makanan yang membusuk, keadaan hidup yang dekil,
dan orang-­orang kotor. Udara sendiri terasa berat dan ditekan oleh
semangat yang gelap.
Saya merasakan dua hal sedang terjadi: orang India yang cantik
dan semangat brutal yang memenjara. Di wilayah kumuh tidak ada
yang menyelubungi pengaruh dan sifatnya. Laki-­laki dan perempuan
sempoyongan di bawah tekanan kemiskinan, kejahatan, dan kebejatan
moral memberikan tangannya yang berat atas segala yang ada.
Agar tidak menarik perhatian umum, tim kami memakai pakaian
lokal penduduk India. Tetapi pikiran ini tidak terjadi karena sebaliknya
kami diperhatikan orang-­orang sekitar ketika kami berjalan melewati

177
Singa Betina Bangkit

daerah mereka.
Pendeta kami dan pemandu misi kami dengan segera mengarahkan
kami ke klinik medis mereka. Klinik ini sudah membangun kepercayaan
dan memperoleh reputasi yang menyenangkan dan melayani banyak
orang. Saya melangkah masuk ke ruang tunggu yang sederhana.
Beberapa pasien menunggu diperiksa oleh dokter. Tak ada suara-­
suara. Tim pelayanan yang dibentuk oleh nyonya sebelumnya sudah
menunggu kedatangan kami. Kami masuk ke satu ruang sebelah di
mana saya diperintahkan bahwa saya di sana untuk “memberkati”
perempuan-­perempuan di tempat-­tempat pelacuran.
Tiba-­tiba saya menyadari bahwa persiapan kotbah di tas saya tidak
akan bermanfaat. Ini di luar batas kemampuan saya dan saya sadar betul
bahwa Lisa si pengarang dan si pembicara tidak akan berbicara apa-­apa
di sini. Karena kami sedang menyamar, saya tidak bisa menggunakan
Alkitab. Penerjemah saya hanya bisa sedikit bahasa Inggris dan saya
tidak bisa bahasa Hindi. Berhubungan dengan orang-­orang ini hanya
dapat oleh Roh Allah.
Untuk merekam cerita-­cerita mereka, kami menggunakan sebuah
mikrofon di dalam tunik saya dan melingkarkan kabel di sekitar
pinggang saya, mengikatkan mike perekam ke celana saya. Sebuah
kamera tersembunyi dalam gulungan scarf hiram yang melingkar di
leher seorang perempuan lain. Kami berpegangan tangan, berdoa, dan
melangkah ke jalanan yang bising.
Dengan segera saya mempunyai perasaan sedang diperhatikan.
Tetapi tatapan ini lebih terasa kepedihan daripada permusuhan. Saya
melihat ke atas dan ke seberang jalan pada jendela lantai dua yang
membingkai wajah seorang gadis Asia yang cantik. Saya menaksir
usianya tak lebih dari lima belas tahun. Wajahnya menunjukkan
gabungan antara luka dan tanpa harapan. Setelah itu saya sadar dia
berada di belakang jeruji, terkunci dalam sebuah rumah bordil.
Bagaimana Anda menjawab sebentuk wajah itu?
Untuk tersenyum rasanya tak bisa. Saya tidak menggerakkan kepala
saya dan berisiko pada persepsi bahwa reaksi saya itu adalah sebuah
penghakiman dan rasa jijik kepadanya. Saya terus menatapnya sampai
dia mengalihkan pandangannya. Ketika saya melihat ke bawah, saya
melihat ruang tempat tangga. Di dasarkan duduk segerombol laki-­laki
yang marah. Mereka menatap pandangan saya dengan pandangan

178
Hidup Dalam Terang Berburu Dalam Gelap

penghinaan yang terbuka, seakan-­akan berkata, “Kamu pikir kamu


siapa? Pergilah. Kamu tidak seharusnya di sini!”
Tanpa ragu saya bukan seperti yang dikatakannya. Tidak seorang
manusia pun yang adalah citra Allah semestinya tinggal di tempat
yang mengerikan ini. Ini bukankah tempat untuk dimiliki. Seharusnya
kita kabur dari tempat seperti ini.
Satu dari perempuan-­perempuan yang menangkap rasa cemas
saya dan meletakkan tangannya ke pinggang saya. “Mari! Saya bantu
menyeberang jalan!” Dia membimbing saya melalui orang-­orang,
sepeda-­sepeda, dan mobil-­mobil, yang berseliweran di jalanan yang
kotor tanpa peraturan atau garis-­garis pembatas.
Setelah sehari di daerah kumuh, saya paham bahwa hanya peraturan
pejalan kaki tidak berhenti ketika Anda menyeberangi jalan. Anda
berjalan tanpa takut berapa pun sepeda, motor, dan mobil menuju ke
arah Anda. Ketika saya ragu di tengah jalan itu, dua ibu sebelumnya
mengapit saya dan mendorong saya menyeberang saat mereka
menggerakan kepala mereka. “Jangan berhenti! Kami melindungimu.”
Dan mereka melakukannya.
Rumah bordil pertama yang kami datangi mempunyai sebuah
tempat umum yang ukurannya tak lebih dari 2,5 x 4 meter. Di sinilah
para calon klien menunggu gadis-­gadis untuk melayani mereka. Di sini
juga para perempuan berkumpul untuk memasak, bersosialisasi, dan
merawat anak-­anak mereka. Dari ruang yang remang ini mereka bisa
mengamati kejahatan apa yang terjadi di jalan, di luar pintu mereka.
Di daerah inilah sejumlah perempuan berkumpul untuk mendengar
kasih Allah.
Saya masuk dan tak dapat berbuat apa-­apa kecuali memperhatian
satu pintu yang lain. Ada tirai yang agak berlipat dan mengarah pada
gang sempit dibatasi dengan deret-­deret yang tampak seperti kedai
tempat mandi. Belakangan saya tahu bahwa itu adalah tempat para
gadis tidur dan melayani klien-­klien mereka. Melihat ke bawah gang
sempit ini, saya melihat beberapa pintu tertutup, yang artinya gadis itu
beristirahat atau sedang bekerja.
Saya mengalihkan perhatian saya kepada perempuan-­perempuan
di hadapan saya. Mereka menutupi lantai dan area bangku tempat
duduk yang membatasi kedua sisi ruangan. Mereka berhimpitan di
bawah tudung-­tudung mereka dan menatap tajam dengan tatapan

179
Singa Betina Bangkit

ragu kepada kami ketika kami masuk berderetan.


Penerjemah memberi salam kepada mereka dalam bahasa Hindi.
Mereka mendengarkan baik-­baik dan mengangguk penuh hormat
dalam pakaian India mereka yang unik.
Tak lama saya mendengar nama saya disebut di antara kata-­kata
bahasa Hindi. Kepalanya menengok ke arah saya. Saya mengirim
tatapan putus asa kepada pendeta. Dia merespons dengan mengangkat
tangannya dan mengulangi perkataannya tadi: “Berkati mereka …
Mereka sudah lama menanti Ibu…di sini seperti ini selama dua jam!”
Saya memperkenalkan diri saya dan mengatakan asal saya. Saya
bilang saya mempunyai empat anak dan mempunyai cucu sebentar
lagi. Kata-­kata saya terdengar kosong dan tak berdaya di telinga saya
sendiri. Apa makna keterangan tentang diri saya bagi perempuan-­
perempuan ini? Semua yang mereka tahu menentang gaya Amerika
saya yang “normal.” Tetapi mereka sopan dan mengangguk dengan
tenang.
Saya berbagi bahwa kami sudah melakukan perjalanan yang jauh
untuk memberi tahu mereka bahwa mereka tidak sendirian. Perempuan
lain di seluruh dunia mendoakan mereka dan menangisi atas segala
persoalan mereka.
Apa ini? Mereka tidak sendirian? Kalimat keputusasaan mereka
sudah kabur dari daerah kumuh ini? Yang lain sudah menangisi rasa
kehilangan mereka? Saya berbagai banyak orang membawa anak-­anak
perempuan India yang tersembunyi ini ke hadapan tahta Allah di surga
dalam doa. Wajah-­wajah mereka mulai bersinar dengan air mata yang
turun dengan sendirinya.
Kadang-­kadang saya bertanya-­tanya bahwa kita benar-­benar
memahami kekuasaan dalam realisasi sebuah keterhubungan. Kita
tidak sendirian dalam perjuangan-­perjuangan kita. Kita tidak sendirian
dalam harapan kita. Yesus berjanji untuk selalu bersama dengan kita.
Saya mengakui penyesalan pribadi saya. Bagaimana dalam
kemudaan saya, saya sudah menyia-­nyiakan kemurnian dan martabat
seksual yang sudah dengan kerasnya dicuri dari mereka. Saya pernah
memilih hidup dalam bersetubuh dengan siapa saja tetapi kemudian
membuka pintu bagi Allah, dan kasih-­Nya memenuhi hidup saya
dan menyelamatkan saya dari kerusakan. Mereka mulai memberi

180
Hidup Dalam Terang Berburu Dalam Gelap

dukungan.
Saya merasakan Roh Kudus saat Dia menerangi setiap dan masing-­
masing perempuan. Mereka bukanlah sekelompok perempuan.
Mereka adalah anak-­anak perempuan Allah secara pribadi. Saya
menyentuh wajah mereka masing-­masing dan memercayai Allah akan
merentangkan tangan-­Nya dan menjelaskan kata-­kata saya dengan
Roh-­Nya. Ketika saya menyentuh mereka, saya menyatakan dengan
lembut, “Allah mempunyai rencana untuk hidupmu.”
Air mata mengalir pada pipi-­pipi yang sedang menengadah ketika
menyebutkan bahwa ada Allah yang mencari mereka dan mengunjungi
mereka dalam kegelapan yang mehanan. Mereka tahu benar apa
maksudnya hidup di bawah tekanan dan sistem orang lain. Setiap
gadis di sana hidup dalam mimpi buruk yang sudah dirancangkan
oleh seseorang untuk hidup mereka. Setiap perempuan yang saya ajak
bicara sudah pernah diculik atau dijebak dalam kehidupan perbudakan
seks. Mereka sudah tertawan oleh janji dari hal yang saya tawarkan
sekarang, yaitu harapan.
Mereka sudah berani berharap untuk sesuatu yang lebih: pekerjaan
yang lebih baik, pendidikan atau hanya bisa dicintai. Beberapa berharap
dapat kabur dari kejahatan kemiskinan dari desa-­desa mereka.
Para perempuan ini sudah ditipu oleh laki-­laki dan perempuan yang
pernah mereka percayai. Ada cerita tentang paman, suami, saudara-­
saudara laki-­laki, sepupu, bibi, dan bahkan teman yang telah menjual
mereka. Mimpi mereka untuk kehidupan yang lebih baik digunakan
untuk mengkhianati mereka. Saya meminta mereka untuk kembali
berharap, untuk memercayai Yesus, Anak Allah, yang tak berbohong.
Saya berbicara tentang hal-­hal juga kepada mereka. Hal-­hal yang
sekarang saya sudah lupa. Frase-­frase dan kata-­kata, yang jika diulangi
pada halaman-­halaman ini, akan terdengar kekanakan atau usaha-­usaha
perbaikan dari dunia Barat kami. Tetapi sekarang sudah bernapas lega.
Tanpa gembar-­gembor, sebuah atmosfer surga memasuki wilayah
itu. Sebuah koneksi telah tercipta ketika mereka merespons terhadap
Allah yang hidup, yang memberikan harapan bagi mereka masing-­
masing.
Merasakan ini dan karena ketidakmampuan saya berkomunikasi,
saya berbalik kepada pendeta itu. Dia berdoa dengan dan untuk

181
Singa Betina Bangkit

perempuan-­perempuan ini. Ketika dia menyebut surga, perempuan


dalam kelompok ini tersentuh di antara anak-­anak perempuan yang
berharga ini dan saling memeluk, mengelilingi mereka seperti dalam
doa. Pada saat itu terasa seakan-­akan dinding bergetar.
Saya memandang ke arah seorang pelanggan ketika dia keluar,
menutup rits celananya, dan memberikan pandangan yang menjijikkan
melalui bahunya ketika dia pergi. Kami adalah pengunjung-­pengunjung
yang tak biasa.

Fokus  dan  Berani


Renungkan ayat-­ayat ini:

Saya berani percaya bahwa orang yang tidak beruntung


satu kali nanti akan beruntung di dalam-­Mu.
Kau tidak akan membiarkan mereka:
anak yatim takkan menjadi anak yatim selamanya.

Patahkanlah lengan orang fasik dan orang jahat,


Tuntutlah kefasikannya, sampai Engkau tak menemuinya lagi.

TUHAN adalah Raja untuk seterusnya dan selamanya.


Bangsa-­bangsa lenyap dari tanah-­Nya;;
keinginan orang-­orang yang tertindas telah Kaudengar
Engkau menguatkan hati mereka,
Engkau memasang telinga-­Mu.

Anak-­anak yatim akan mendapat orangtua,


para tunawisma akan mendapat rumah.
Pemerintah yang jahat telah berlalu. (Mazmur 10:14–18)

Dapatkah Anda mendengarkan ini? Doa ini termasuk dalam setiap


elemen yang kita perlu untuk berburu dalam gelap: percaya, adil,
menang, sembuh, harapan, adopsi, restorasi, kebenaran, dan sebuah
awal yang baru! Sekarang waktunya mendoakan kata-­kata ini, dan jika
kita mengirimkan Firman Allah, Dia akan memperhatikannya.
,QLDGDODKXNXUDQ\DQJHNVWUHPGRDEHUJD\DPDÀD6HFDUDSULEDGL
saya merasa penat dan capek dengan doa-­doa yang manis dan aman.

182
Hidup Dalam Terang Berburu Dalam Gelap

“Patahlah lengan mereka dan buat mereka tak mampu, Allah” adalah
doa yang berbahaya. Itu petisi yang kuat. Saya tak dapat membayangkan
berdoa seperti ini dengan cara tenang atau pasif. Mazmur 10 sebenarnya
adalah janji Allah yang saya ambil sebagai pedang saat saya bepergian
akhir-­akhir ini ke Asia Tenggara. Tiap kali saya melihat ketidakadilan,
saya menggunakan doa ini.
Fokus dan beranilah dalam doa. Tutup mata Anda dan arahkan pada
sebuah yang jelas dan lihat penglihatan tentang restorasi dan keadilan.
Ini adalah yang Allah mau untuk dibawa ke bumi ini. Ada orang yang
memerlukan Anda untuk menutup mata mereka dan melihat mereka
ketika Anda berdoa. Maksud saya benar-­benar berdoa dengan doa
yang teguh yang mencapai surga dan menakutkan Anda ketika kata-­
kata itu meluncur dari bibir Anda.
Gereja yang pasif tidak akan bertahan. Harapan terbaik untuk gereja
adalah bahwa kita akan berburu dalam gelap sampai Raja Damai itu
datang dan mengakhiri segala pemerintah yang jahat. Agar ini terjadi,
kita harus secara individual dan kolektif mencari, menyelidiki, dan
memulihkan apa yang sekarang tersembunyi.
Percayalah dengan cerita saya tentang mayoritas keadaan di India.
Anda tidak perlu pergi ke India untuk menemukan orang yang putus
asa karena terjebak dalam kegelapan. Ada banyak laki-­laki, perempuan,
dan anak-­anak yang tertawan di mana-­mana. Mereka menunggu kita
untuk melangkah ke luar. Untuk membuka pintu kepada kebebasan
dan berpindah dari kegelapan pribadi mana pun sehingga kami bisa
membawanya kepada terang.
Ketika kita dipenuhi dengan terang Allah, kita akan mencabut
yang terhilang dari kegelapan. Ini bukan waktunya untuk berjuang
atas nama doktrin atau bersaing demi status gereja dengan pelayanan
super hebat. Kita harus melayani daripada memposisikan kekuatan
dan membandingkan diri sendiri.
Bangkitlah! Anak yatim piatu menunggu untuk diadopsi dan
dipedulikan dalam setiap tingkat. Ribuan orang yang kesepian,
individu yang terasing sedang berdoa dan berharap bahwa walaupun
semua tampilan ini, mereka tidak sendirian.
Saya sudah melukiskan konsep “berburu dalam gelap” pada
sebuah halaman besar, dengan skala international, cerita pedih dan
perdagangan manusia di India, tetapi itu untuk perspektif pelayanan.
Dengan pengetahuan ini, jangan bayangkan nyeri Anda atau nyeri

183
Singa Betina Bangkit

orang di sekitar Anda tak berhubungan. Allah dekat kepada semua yang
terluka. Penderitaan dari ketertawanan, keterpencilan, pengkhianatan,
kejahatan, kekerasan, dan tidak ada harapan mengunjungi orang-­orang
dari setiap bangsa. Orang mempunyai kebutuhan yang sama di mana-­
mana, tetapi tidak semua orang memiliki sumber-­sumber yang sama.
Marilah kita menjadi pelayan yang setia dan melipatgandakan
kesejahteraan kita juga. Anda diberkati untuk memberkati orang lain.
Tempat-­tempat yang tak terhitung perlu berkat yang Anda bawa.
Anda tidak perlu pergi jauh untuk memberi. Ketiadaan harapan dapat
ditemukan di tempat Anda bekerja atau Anda berbelanja. Kejahatan
mungkin terjadi dalam pernikahan seorang teman. Pengucilan mungkin
terjadi di mana-­mana di antara orang yang menyembah dengan Anda.
Anak-­anak Anda mungkin merasa dikhianati oleh seseorang di sekolah
mereka.
Seringkali tindakan mengharap bagi orang lain menjadi kesembukan
bagi kita. Orang di seluruh dunia memerlukan kasih dan nilai yang
Yesus Kristus tambahkan kepada jiwa manusia. Apakah mereka
mengerut di sudut-­sudut kemiskinan yang menyelimuti mereka,
duduklah dalam menara-­menara gading, atau berdiam diri tak tenang
dalam rumah kartu, garis-­garis sudah ditarik, batasan-­batasan sudah
dibuat. Ada hidup dan ada kematian dan kerusakan. Ada harapan dan
ada keputusasaan. Ada terang dan ada gelap. Alam tidak akan pernah
menjadi lebih terang dan tiang pancang tidak pernah akan lebih tinggi.
Singa betina hidup dalam terang dan berburu dalam gelap. Sungguh
berani, saya tak dapat bayangkan contoh yang lebih baik dari bagaimana
kita seharusnya memimpin diri sendiri. Saya percaya Anda memegang
buku ini di tangan Anda karena Anda adalah anak-­anak perjanjian.
Anda terlempar jauh dari pintu. Sekarang belajarlah untuk hidup dan
bersantai dalam terang kemuliaan-­Nya. Mari kita juga hidup bersama
dengan tenang, jangan izinkan perhatian atau kecemasan memisahkan
atau melimpahi Anda.
Mari kira membuka mata kita lebar-­lebar dan belajar untuk melihat
dalam gelap, untuk melihat ke luar, dan melihat hati-­hati dan hal-­
hal yang tersembunyi. Bersama mari kita berburu dalam gelap dan
membawa yang lain kepada terang Allah. Seperti singa betina, mari kita
mengenai keseimbangan antara rileks dan terbuka dan kuat dan berani.
Beristirahatlah dalam Dia, bersantai dengan sesama, dan bersama-­sama
berani dalam menghadapi kegelapan.

184
10

Berjalan Bersama Sang Singa


Berhenti menangis! Lihat, Singa dari suku
Yehuda, tunas dari kerajaan Daud,
telah menang.
Wahyu  5:5

A dalah perasaan yang umum ketika Anda merasa berjalan


sendirian melewati keadaan-­keadaan yang menantang. Namun
dalam kenyataannya, sesuatu yang tersembunyi dan kuat berjalan
di depan Anda, memimpin jalan. Saat Anda terus membaca, Anda
mungkin sadar Anda telah berjalan dengan Singa Kita, Yesus Kristus,
tanpa disadari.
Terkadang, mengikut dapat menjadi menakutkan. Tantangan kita
bukanlah hanya dalam memahami apa yang Allah katakan agar kita
lakukan, tetapu bagaimana melakukannya. Banyak orang dengan
sangat ingin berjalan dalam jejak Allah tetapi tidak tahu bagaimana
caranya.
Yesus memberi apa yang terutama muncul untuk pedoman
sederhana. Lihat pada dua versi yang berbeda ini dari Matius 16:24.

185
Singa Betina Bangkit

Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal


dirinya, memikul salibnya, dan mengikut Aku.

Dan lebih jelas lagi …

Seseorang yang bermaksud untuk bersama-­Ku, harus


membiarkan Aku yang memimpin. Anda tidak sedang duduk
di kursi supir. Akulah yang duduk di sana. Jangan lari dari
penderitaan, tapi peluklah itu. Ikuti saya dan saya akan
memberi tahu kamu caranya. (Alkitab versi The Message )

Pengarahannya jelas: sangkal diri sendiri, angkat salibmu, dan


ikut. Tetapi bagaimana yang memperlihatkan tantangan.
Bagaimana menyangkal diri sendiri?
Apa itu memikul salib?
Bagaimana Anda mengikuti seseorang yang Anda tidak lihat?
Jawabannya sederhana: Yesus memimpin …kita mengikuti.

Berjalan  dalam  Iman


Saya sering mempunyai kesempatan untuk mengadakan pertemuan
gadis-­gadis muda dalam forum tanya-­jawab. Saya terkejut dengan
begitu banyak saya jawab pertanyaan mereka tetapi hanya untuk
mendengar, “Tetapi bagaimana?”

Bagaimana Anda tahu ketika Allah sedang berbicara?


Bagaimana saya dapat memaafkan ayah saya?
Bagaimana saya bebas dari gangguan cara makan?
Bagaimana Anda tahu apakah laki-­laki itu orang yang tepat?
Bagaimana Anda melewati ketakutan, rasa malu, dan rasa
bersalah?

Ketika saya menghadapi perjuangan dari pertanyaan-­pertanyaan


pada gadis ini, saya hanya percaya Sabda Allah adalah benar dan ketika
mengikuti ke mana Firman itu memimpin saya. Yesus adalah Sabda
yang menjadi daging. Ketika kita membaca Sabda Allah, kita melihat
bagaimana Dia berjalan dan ke mana Dia memimpin. Banyak orang
yang sudah memimpin untuk melengkapi bidang-­bidang yang sulit,

186
Berjalan Bersama Sang Singa

pada awalnya tidak melihat bahwa mereka mampu melaluinya. Tetapi


mereka mengumpulkan keberanian mereka dan mengikut Yesus dalam
iman.

Melalui tindakan iman, mereka menaklukkan kerajaan-­


kerajaan, mengamalkan kebenaran, memperoleh apa yang
dijanjikan. (Ibrani 11:33)

Karena orang bertindak dalam iman, kerajaan-­kerajaan yang jahat


disingkirkan, pekerjaan yang salah bertemu dengan keadilan, dan janji
Allah menjadi nyata. Kita memasuki rencana dan janji Allah dalam dan
untuk hidup kita melalui iman. Diperlukan iman untuk mengikut ke
mana Singa jantan kita memimpin.
Iman mengatasi keraguan. Kita bertanya kepada Allah, “Allah, Kau
ada di sanakah? Saya tidak dapat merasakan-­Mu.” Dengan iman kita
mendengar Singa jantan kita menjawab, “Aku sekali-­kali tidak akan
membiarkan engkau dan Aku sekali-­kali tidak akan meninggalkan
engkau”. (Ibrani 13:5).
Iman memberikan harapan ketika kita berdoa. Satu doa ditawarkan
dalam iman akan menyembuhkan yang sakit, dan Tuhan akan
menyembuhkan. Dan jika Anda sudah berdosa, maka dosanya akan
diampuni (lihat Yakobus 5:14).
Apa itu tindakah iman?
Bagi Abraham, bapak kita dalam iman, iman berarti mengikut
Allah berjalan melewati padang gurun meski dia tidak tahu ke mana
tujuannya. Ketika saya membaca perjalanan Abraham dan Sarah, saya
mencatat Allah memberi mereka tanah yang mereka sudah lewati juga
tanah yang mereka lihat.

Karena tindakan iman, Abraham berkata ya pada panggilan


Allah untuk pergi ke tempat yang tidak diketahui yang akan
menjadi rumahnya. Waktu dia pergi dia tidak tahu ke mana
dia akan pergi. (Ibrani 11:8)

Jika Sarah dan Abraham tetap tinggal di Ur, di mana segala sesuatu
menyenangkan dan akrab, mereka tidak akan mewarisi janji Allah.
Oh, betapa sulitnya bagi kita untuk berjalan dalam iman. Kita perlu

187
Singa Betina Bangkit

peta, tetapi sebaliknya, Allah menenun kita dengan sebuah rahasia.


Persinggahan iman ini mengembangkan sesuatu yang berani dalam
diri kita. Dirancang untuk masing-­masing kita adalah rute hambatan
penuh dengan petualangan yang mengasyikkan dan jaminan bahwa
Singa Jantan kita tidak akan memimpin kita melalui jalan yang Dia
sendiri belum menjejakinya. Kapan pun Allah memanggil kita untuk
sesuatu kita belum liihat dan lakukan sebelumnya. Itu menakutkan.
Pada satu kali Allah memimpin kita untuk mengikuti kecenderungan
hati atau arah yang tak seorang pun pernah memimpikan jejak itu
sebelumnya. Semua yang kita miliki adalah sebuah tantangan dan
undangan-­Nya: “Anak perempuan-­Ku, akankah kamu ikut Aku...
bahkan jika kamu takut?”
Belum berapa lama ini seorang teman menelepon saya untuk
berbagi sesuatu yang dia diundang untuk melihat yang tampai
menakutkan dan strategis. Dia sudah diminta untuk berpartisipasi
dalam sekelompok panel yang terdiri dari laki-­laki yang membicarakan
sebuah perkumpulan yang besar yang terdiri dari para pemimpin laki-­
laki yang sangat berpengaruh. Bahkan suaminya menantang dia untuk
itu, penasaran mengapa mereka mengundang dia.
Dia menelepon saya karena brosur konferensi itu baru saja tiba,
dan setelah melihat wajahnya sendiri sebagai satu-­satunya pembicara
perempuan, dia merasa terkepung dan takut bahwa dia sedang
melampaui batas kemampuannya.
Sebelum saya bilang apa-­apa, saya berseru kepadanya, “Kamu kan
sudah mempersiapkan diri lama sebelum sekarang ini. Kamu pasti
bisa melakukan ini dengan baik. Kamu akan melakukan dengan cara
yang menarik dan bijaksana.”
Saya mendengar desah napasnya pelan dan merasa dia sedang
mengangguk-­angguk. Saya tahu dia tidak dapat menghadapi
tantangan ini sendiri. Seekor Singa Jantan harus berdiri di sampingnya.
Dia mengikuti-­Nya dan membuatnya jalan, mungkin dengan gemetar,
tetapi dengan pengetahuan bahwa dia tidak sendiri.
Mereka yang mengikut Yesus tetap mengikuti seekor Singa jantan.
Yesus adalah Anak Domba kita yang disembelih dan bangkit kembali
sebagai Singa dari Yehuda.

188
Berjalan Bersama Sang Singa

Singa dari Suku Yehuda, keturunan Daud, telah menang.


(Wahyu 5:5)

Jangan  Lihat  Ke  Belakang


Untuk menempatkan ketakutan dan rasa gemetar kembali pada
pengabdian Kristen Anda, saya ingin Anda menggambarkan diri
sendiri berjalan ditemani oleh seekor singa. Siapa tahu? Mungkin Allah
akan meminta Anda melakukan sesuatu yang menakutkan.
Anda lihat, menggambarkan Yesus sebagai diri-­Nya ketika berjalan
sepanjang Laut Galilea dan mengajar di atas tidak cukup besar untuk
menangkap siapa Dia sekarang ini. Putra Allah mengunjungi bumi ini
sebagai manusia, dipreteli hak-­hak keilahiannya. Tetapi Dia tidak lagi
berjalan di bumi mengenakan pakaian manusia, kecuali dalam bentuk
anak-­anak laki-­laki dan anak-­anak-­Nya perempuan. Dia duduk di
tempat yang tinggi, bagian dari yang liar, yang megah, pertunjukan
arak-­arakan kebesaran surgawi, yang dipenuhi dengan gambaran
kekuatan dan sangat spektakuler.
Angkatlah mata Anda dan lihat Dia sekarang sebagai Singa dari
Yehuda, gemerlap dalam kemuliaan dan kekuasaan. Dia ingin
Anda hidup dalam tempat yang penuh dengan keajaiban dan yang
memukau, tidak dalam daerah peraturan dan tugas. Izinkan suara-­
Nya memengaruhi sesuatu yang belum ditundukkan secara mendalam
dan sangat liar di dalam Anda! Allah berjanji kepada Yeremia muda
adalah janji-­Nya kepada Anda, anak-­anak perempuan yang profetik
dan tak gentar:

“Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu,


Aku telah mengenalmu.
Sebelum engkau keluar dari kandungan,
Aku telah mempunyai rancangan yang kudus bagimu:
Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-­bangsa.”
Tetapi aku menjawab, “Tahan dulu, Tuan ALLAH! Lihat aku.
Aku tak tahu apa-­apa. Aku hanyalah anak laki-­laki kecil!”

ALLAH berkata kepadaku, “Jangan katakan,


‘Aku hanya anak laki-­laki kecil.’

189
Singa Betina Bangkit

Aku akan mengatakan ke mana kau pergi dan kau akan pergi.
Aku akan mengatakan apa yang harus kaukatakan
dan kau akan katakan.
Janganlah takut kepada mereka.
Aku akan menyertai engkau, menjagamu.” (Yeremia 1:5–9)

Seperti Yeremia, agar Anda menjadi efektif, Anda harus menjadi


mapan dalam realitas bahwa Allah ada di sana dengan Anda. Ini akan
membuat Anda tidak takut, apa pun yang orang katakan atau lakukan.
Perjalanan Anda melewati hidup ditemani banyak suara dan
pengaruh. Beberapa menguatkan dan mengaburkan tujuan Anda;; yang
lain menguatkan dan menjauhkan Anda dari jalan Anda. Beberapa suara
akan mempercepat Anda sampai di tempat meski tidak diketahui, dan
sebagian menahan diri Anda. Ada suara-­suara dari masa lalu Anda:
suara keluarga, suara-­suara kekecewaan, suara-­suara ketakutan, yang
secara sporadis berteriak dan berbisik, ”Menepilah! Kembali. Kamu
bisa gagal. Kamu akan terluka.” Suara-­suara ini memaksa Anda untuk
melindungi diri sendiri.
Di antara yang negatif ini, suara-­suara yang melelahkan adalah
panggilan yang kuat, suara-­suara yang memberi kehidupan. Suara-­suara
itu selalu ada, tetapi jika Anda memilih untuk tidak mendengarnya,
Anda akan ketinggalan mereka. Suara-­suara dari keramaian di surga
yang datang sebelum panggilan melalui Kitab Suci, terus menerus
memberi Anda semangat untuk maju, “Jangan takut pada ketakutan-­
ketakutan Anda atau teror dari sekeliling Anda. Jangan dengar
kebohongan-­kebohongan dari musuh anda yang mengutuk dan
menyiksa. Jangan mengalihkan perhatian. Kami membutuhkan Anda!
Tetaplah pada bagian Anda dan berlarilah dalam jalur Anda!”
Ingatlah, dalam kehadiran singa jantan, semua makhluk lebih kecil
akan gemetar. Sementara si Setan, berjalan keliling sama seperti singa
yang mengaum dan mencari orang yang dapat ditelannya (lihat 1
Petrus 5:8). Dia bukanlah singa. Dia hanya meniru seperti singa. Setan
tidak cocok untuk Singa kita yang sejati. Allah yang gelap dan teman-­
temannya menyamar dengan topeng sebagai suara ilahi, tetapi teman-­
temannya adalah bayangan yang harus meminjam terang dan kreatif
Allah yang jenius.

190
Berjalan Bersama Sang Singa

Percayai  Perjumpaan    
Dengan  Singa  Anda
Ketika saya masih kecil, saya diberi hadiah Natal berupa satu set
buku Narnia. Setiap judul seperti harta terpendam. Ketika saya selesai
membaca serial itu, saya menangis. Bukan saja karena ceritanya
habis tetapi karena saya kehilangan hubungan dengan tempat yang
menakjubkan dan bukan di dunia ini. Saya memahami Aslan mewakili
Yesus, tetapi saya tidak dapat berdamai Yesus yang sudah saya kenal
dengan singa yang liar, tak dapat dijinakkan tetapi dapat disentuh.
Saya bertumbuh dan menyukai serial itu.
Dia berjalan di antara anak-­anak-­Nya. Saya tidak mau kembali
diam, menjadi ikon orang kudus dengan lingkaran rahmat di atas
kepala, dan air suci yang dingin. Saya ingin singa yang hidup dan
bernapas itu kembali. Saya ingin sebuah perjumpaan dengan Allah
begitu mendalam, hangat dan hidup, bahwa keberadaannya yang
nyata itu tak dapat disangkal. Saya ingin cinta yang begitu kuat yang
menakutkan saya. Saya ingin keadilan yang murni yang membuat saya
tak bisa bernapas.
Saya ingin menjadi Lucy di satu dunia di mana binatang-­binatang
dan pohon-­pohon dapat berbicara. Di mana kebajikan dan kebenaran
diberi ganjaran. Di mana kesalah-­kesalahan dimaafkan tanpa hukuman
untuk menebusnya.
Allah mengundang kita untuk datang ke hadirat-­Nya seperti anak
kecil, dengan mata polos yang terbuka lebar dan memeluk keajaiban
kasih dan penebusan-­Nya. Tetapi peraturan-­peraturan agama dan
perjalanan waktu menyebabkan banyak dari kita tersesat. Dan kita
kehilangan penglihatan dari Singa Jantan semasa kita muda.
Dengan konsep ini dalam pikiran, mari kita mengunjungi Lucy
dalam halaman-­halaman Pangeran Kaspian, buku keempat dari seri
Narnia. Ketika kami bergabung, anak-­anak merasa letih, kehilangan,
dan baru akan mengambil belokan yang salah lagi ketika Lucy melihat
Aslan, Singanya.

“Lihat! Lihat! Lihat!” jerit Lucy.


“Di mana? Apa?” tanya setiap orang.
“Singa itu,” said Lucy. “Aslan sendiri. Kamu melihatnya?”

191
Singa Betina Bangkit

Wajahnya berubah total dan matanya bercahaya.


“Maksud kamu—?” kata Peter memulai.
“Di mana kamu pikir kamu melihatnya?” tanya Susan.
“Jangan ngomong seperti orang dewasa,” kata Lucy,
membersihkan kakinya.
“Saya tidak berpikir saya melihatnya. Saya melihatnya.”
“Di mana, Lu?” tanya Peter.
“Di sana di antara debu-­debu gunung-­gunung itu. Bukan,
di sisi jurang ini. Dan di atas, bukan di bawah. Pas di seberang jalan
kamu mau pergi. Dan dia mau kita pergi ke tempat dia
– di atas sana.”
“Bagaimana kamu tahu itu yang dia inginkan?” tanya Edmund.
“Dia …Ak ..aku tahu saja,” jawab Lucy, “dari wajahnya.”
Yang lain hanya diam saling memandang penuh
tatapan bingung.1

Ketika Singa Jantan muncul, akan tercermin dari air muka Anda.
Dengan penglihatan, muncul pengertian.
Saya ingat melihat pengertian ini dalam wajah Addison ketika
dia berkata kepada saya bahwa dia percaya Julianna adalah calon
pengantin perempuannya. Saya baru saja tiba di rumah dari satu
konferensi wanita di Kiev. Enam hari saya tidak ada di rumah dan anak
saya bertemu dengan cinta dalam hidupnya. Dia ingin saya bergabung
dengan mereka untuk makan siang hari itu juga. Kami duduk di kursi,
dan saya mendengarkan dia berkata dialah ”perempuan itu.”
Ketika saya tanya bagaimana dia tahu tentang hal itu, dia menatap
saya dan menjelaskan, “Ya, aku tahu saja, Bu.” Pada saat itu saya tahu
juga. Saya tahu bahwa anak saya sudah melihat sesuatu yang lebih
pada diri perempuan muda ini, sesuatu yang memberinya kekuatan
untuk mengikuti jalan yang dia tidak dapat jelaskan. Sebagai ibunya,
saya akan mendukungnya melewati perjalanan ini. Sebelum saya
melewatkan waktu dengan Julianna, saya percaya dia adalah seorang
untuk anak saya, bahkan ketika saya tidak paham.
Ketika kita sudah mempunyai perjumpaan dengan Singa ini, kita
harus memercayai pengetahuan ini, bahkan jika yang lain tertinggal
pada apa yang jelas bagi kita. Meski anak-­anak lain tidak percaya, Lucy
percaya bahwa dia sudah melihat tahu dan tahu itu benar.

192
Berjalan Bersama Sang Singa

Setelah Lucy mengatakan kepada mereka arah yang ditunjuk oleh


Aslan, anak-­anak lain mempertanyakan Lucy. Mereka tidak hanya ragu
apakah Lucy melihat Aslan atau tidak, juga mereka bertanya-­tanya,
mengapa Aslan menunjukkan dirinya hanya kepada Lucy. Mereka
memutuskan untuk mengambil suara, apakah akan mengikuti Lucy
dan Singanya atau mengambil rute yang lebih langsung. Lucy kalah.
Anak-­anak itu berbelok dan mengambil jalan lain. Lucy pun mengikuti
kelompok itu, menangis karena mereka mengejar dari tempat yang
berlawanan.
Saya pikir kita semua tahu bagaimana perasaanya saat itu.
Ketika Anda melihat seekor singa, atau tanda dari Allah, yang
orang lain tidak lihat, akan ada banyak pertanyaan. Mereka ingin tahu
mengapa Anda diperlihatkan sesuatu yang tidak bisa mereka lihat.
Saya belajar bahwa Allah sendiri yang dapat menjawab pertanyaan
ini. Dia dapat melakukan semua yang Dia inginkan. Allah menyatakan
diri-­Nya dalam cara-­cara yang berbeda kepada orang yang berbeda
pula. Dinamika ini seharusnya menciptakan saling ketergantungan
dalam seluruh tubuh Kristus, daripada mempertanyakannya. Jika
masing-­masing kita memiliki satu bagian, para pemimpin akan
memperkuat dan menantang yang lain. Sungguh tidak menyenangkan
disalahmengertikan dan kemudian memimpin pada arah yang salah.
Rasanya mengerikan bila mereka di sekeliling Anda tidak menilai
penglihatan yang Allah berikan kepada Anda. Ingatlah, bahkan ini,
Allah sedang bekerja menuju tujuan yang lebih besar. Jangan izinkan
penolakan dan kesalahmengertian menjadikan penghakiman dan
kepahitan bagi jiwa Anda. Selesaikan masalah itu.
Kembali ke Pangeran Kaspian. Setelah seharian dipenuhi dengan
belokan yang salah dan nyaris perjumpaan yang fatal, anak-­anak itu
akhirnya kembali ke tempat asal mereka pertama pergi. Merasa sakit
dan kepenatan, mereka jatuh tertidur. Aslan tahu Lucy sedih. Agar
mencegah kesalahan lebih lanjut, Aslan mengunjungi Lucy lagi.
Dari bayangan di luar tenda mereka, Aslan memanggil Lucy, yang
dengan anehnya tetap terjadi meski telah letih seharian berjalan. Karena
sangat senang mendengar suara Aslan dan diliputi kegembiraan, Lucy
mendatangi Aslan. Dalam proses menggambarkan harinya waktu
itu, Lucy mengritik saudara-­saudaranya yang tidak mendengarkan
nasihatnya. Dari hati Singa yang terdalam muncullah “kesan suara

193
Singa Betina Bangkit

geram.” Karena terkejut, Lucy bertanya kepadanya apakah dia sudah


melakukan sesuatu yang salah.

“Tetapi itu bukan salah saya, kan?”


Singa itu memandang tepat ke matanya.
“Oh, Aslan,” kata Lucy.… “Saya tidak dapat meninggalkan
yang lain dan bertemu denganmu sendirian.
Bagaimana saya mampu?…”
Aslan tidak menjawab sesuatu pun.2

Singa itu memandang tepat ke matanya. Apakah itu tentang kehadiran


Allah yang sangat jelas kepada penglihatan manusia yang sering
terdistorsi? Saya sering mendatangi hadirat-­Nya, berpikir saya adalah
NRUEDQ \DQJ VXGDK GLVDODKPHQJHUWLNDQ GDQ GLÀWQDK KDQ\D XQWXN
menyadarkan pilihan-­pilihan tertentu yang hanya milik saya sendiri.
Namun di dalam hadirat Singa kita, saya tak merasa malu. Saya merasa
diberdayakan, diposisikan, dan disiapkan untuk terus maju.
Pada satu kali atau lain kali, kita menemukan diri kita sendiri pada
keadaan yang begitu sulit. Anda sudah memiliki kecondongan hati dari
Allah untuk pergi melewati satu jalan dan tekanan dari teman-­teman
atau keluarga, Anda harus mengejar cara lain. Mungkin Anda tergoda
untuk memberi toleransi pada iman atau moral Anda, dengan pergi
begitu saja dan diam. Tanpa menghiraukan tekanan, Anda menuju
Singa Anda, tak lagi ada alasan. Alasan-­alasan itu tak bersuara. Saya
sering mendengar bahwa jika Allah diam, tinjau kembali apa yang Dia
katakan kepada Anda untuk dilakukan. Apakah Anda menerimanya,
melakukannya, mengatakannya, atau memberikannya? Kalau tidak,
Dia masih menunggu respons Anda.

“Anda  Adalah  Singa  Betina...”


Allah tidak akan mengubah arahan-­Nya hanya karena manusia
mengambil suara atau tidak setuju dengan-­Nya. Dia juga tidak bermain
dengan permainan untuk disalahkan. Dia menunggu dan mendengar
sampai kita bergerak dari tuduhan pada kejujuran. Gaya kerendahan
hati ini memberdayakan kita untuk bangkit dan berjalan dengan Dia
ke dunia yang liar.

194
Berjalan Bersama Sang Singa

C. S. Lewis menangkap kebenaran yang mendalam ini begitu


baik dalam mengikuti interaksi antara Lucy dan Aslan. Lucy sudah
menyadari bahwa dia harus mengikuti Aslan, bahkan jika yang lain
tidak bergabung bersamanya. Dengan wahyu ini muncullah tanggung
jawab yang baru. Aslan memberinya kesempatan lain dan meminta
untuk membangunkan saudara-­saudaranya, mengatakan kepada
mereka bahwa dia sudah bertemu dengannya lagi. Dan kali ini harus
menurut.

“Tetapi mereka tidak akan percaya kepadaku!” kata Lucy.


“Tak apa,” kata Aslan.
“Aduh, aduh,” kata Lucy. “Aku senang bisa bertemu
denganmu lagi .… Dan kupikir kamu akan mengaum dan
menakut-­nakuti semua musuh agar mereka pergi, seperti
yang terakhir kali itu. Dan sekarang segala sesuatu akan jadi
mengerikan.”
“Itu sulit bagimu, anak manis,” kata Aslan. “Tetapi hal tidak
pernah terjadi dengan dua cara yang sama.”

Mari kita jeda sejenak. Saya menyukai potret dari tanggapan manusia
pada pengarahan dari Allah. Dia mengatur sebuah petualangan, dan
kita membayangkan akan menjadi kegagalan yang “mengerikan”.
Lucy berangkat dari penuh harapan ke persembunyian.
Mari kita teruskan:

Lucy membenamkan kepalanya ke dalam tengkuk Aslan untuk


menyembunyikan wajahnya. Tetapi ada sebuah keajaiban di
dalam tengkuknya. Dia merasa ada aliran kekuatan singa ke
dalam dirinya. Tiba-­tiba dia duduk tegak.
“Maafkan aku, Aslan,” katanya. “Aku siap sekarang.”
“Sekarang kamu adalah singa betina,” kata Aslan. “Dan
sekarang semua Narnia akan jadi baru kembali.”3

Ketika saya membaca sebuah pernyataan, saya tertegun. “Sekarang


kamu adalah singa betina…” Saya percaya Allah ingin membuat
pernyataan yang sama atas masing-­masing anak perempuan-­Nya ketika
kita duduk tegak, berhenti menangis, dan membuat diri kita sendiri
siap. Kemudian Allah dapat menyatakan, “Sekarang kamu berani.

195
Singa Betina Bangkit

Sekarang kamu memiliki perspektif-­Ku. Kamu menyadari kekuatan-­


kekuatanmu. Kamu siap untuk bertempur.” Ingatlah, Anda adalah
bagian dari tentara yang terlibat seluruhnya dalam pertempuran.

Keberanian  Untuk  Mengubah


Dan pertempuran apa ini? Tampaknya kegelapan tumbuh seperti
kelap-­kelip terang kita.

Tibalah saatnya untuk mengumumkan bahwa seekor singa betina


sudah ada di tengah-­tengah kita. Mungkin kita kehilangan dia ketika
kita meributkan tentang hal yang tak penting. Posisi kita sudah terbagi-­
bagi dan fokus terpecah sebagaimana kekuatan-­kekuatan kegelapan
sudah mengakibatkan kekacauan di bumi yang menuntut kita untuk
menjaganya. Sebuah pertempuran mengamuk di sekitar kita, tetapi
kita terlalu sibuk dengan melawan di dalam tenda kita.

Hormat dan kemuliaan sampai selama-­lamanya bagi Raja


segala zaman, Allah yang kekal, yang tak nampak, yang esa.
Amin. Timotius, anakku, tugas ini kuberikan kepadamu,
sesuai dengan apa yang telah dinubuatkan tentang dirimu,
supaya dikuatkan oleh nubuat itu, engkau memperjuangkan
perjuangan yang baik dengan iman dan hati nurani yang murni.
Beberapa orang telah menolak hati nuraninya yang murni, dan
karena itu kandaslah iman mereka. (1 Timotius 1:17–19)

Ada banyak janji dilemparkan ke masa depan kita. Kita berperang


dengan senjata-­senjata terang dan harapan. Dia tidak akan mengalahkan
kematian lagi. Dia sudah menang kemenangan atas kematian. Tetapi
inilah waktu kita menjalani kemenangan-­Nya dan memberi semangat
yang lain untuk mengikuti.
Bahkan sekarang bangsa kita sedang berada di ujung tanduk dalam
hal keruntuhan moral, ekonomi, dan rohani. Kita ditutupi dengan
musuh-­musuh dan teroris-­teroris di seluruh dunia dan di dalam
batas-­batas wilayah kita. Ketakutan dan pengkhianatan menebarkan
perselisihan mereka pada setiap gugus depan, dan ada di antara kita
yang membayangkan kita tidak dapat berpikir untuk diri kita sendiri.
Menurut pendapat saya, iklim kita sekarang ini sama dengan yang
196
Berjalan Bersama Sang Singa

terjadi di Inggris beberapa ratus tahun lalu. Sebuah kerajaan lahir dari
tanah yang terkoyak dan compang-­camping, dan penduduk Britania
Raya diperbaharui ketika seorang wanita muda membangkitkan singa
betina di dalam dirinya.
Pada usia 25 tahun, Ratu Elizabeth I mengambil tahta dari sebuah
QHJDUD\DQJEDQJNUXWVHFDUDÀQDQVLDOGDQPRUDO,QJJULVGLDQFDPGDUL
berbagai sisi oleh negara-­negara yang lebih kuat yang disatukan oleh
Katolikisme. Sebaliknya, Inggris terpecah-­pecah oleh perang agama
yang mengamuk di dalam batas-­batas wilayahnya. Britania Raya
menjadi bimbang sebagai akibat dari pemerintahan yang rusuh di
bawah pemerintah Raja Henry VIII dan Ratu Mary.
Namun, dengarkan pidato saat penobatan Ratu Elizabeth: “Beban
yang jatuh ke bahu saya membuat saya takjub.”4 Berabad-­abad
kemudian saya menemukan bahwa kata-­katanya tepat dan provokatif.
Perempuan seperti apa yang memilih untuk takjub karena beban
sedemikian berat?
Saya senang ratu ini tidak memberi alasan kepada dirinya sebagai
terlalu muda, terlalu lemah, atau gender yang salah. Haknya untuk
mewarisi tahta sudah berulang kali mendapat tantangan. Meski dia
disebut sebagai anak haram dari Raja Henry VIII, dia tak mau mengalah.
Sebaliknya, dia memilih untuk menjadi takjub. Ketakjubannya
menggerakkan dia kepada tempat yang mencengangkan, keajaiban,
dan bergantung kepada Allah.
Sejak permulaan, Elizabeth sudah paham untuk memilih kata-­
katanya dengan hati-­hati. Kalau tidak, dia tidak akan hidup sampai
usia 25 tahun. Sejak lahir hingga matinya, dia dikelilingi oleh mereka
yang mengharapkan kematiannya. Di dalam kerajaan dan negerinya
hidup para pengkhiatan dan perampas kekuasaan yang akan senang
menjebak dari kata-­kata Elizabeth. Setengah saudaranya, Mary, adalah
ratu sebelum dia, yang mendapat gelar “Mary yang Sadis/Berdarah”
karena sejumlah eksekusi yang dilakukan selama pemerintahannya.
Mary mencari kesempatan untuk membunuh Elizabeth dan pergi
memenjarakan dia di Menara London, tempat ibu Elizabeth, Anne
Boleyn, dipenjarakan sebelum dipenggal kepalanya. Serangan dan
kongkalikong Ratu Mary terhadap Elizabeth akhirnya berakhir dengan
kematiannya sendiri.
Segera setelah Elizabeth menjadi ratu, sepupunya Mary, Ratu
Skotlandia, yang didukung oleh Gereja Katolik, kembali ke Britania
Raya dan secara berulang mencoba mencuri tahta Inggris. Pada akhir
197
Singa Betina Bangkit

Elizabeth sudah dieksekusi ketika usaha pembunuhan yang nyata,


terbongkar. Elizabeth dikhianati, ditolak, dan tidak dipercayai, namun
dia diizinkan melewati banyak kesulitan yang membuatnya menjadi
penguasa paling hebat di Inggris.
Daripada menikah dan mendapatkan keturunan, Ratu Elizabeth I
berjanji untuk menjadi mempelai dan ibu bagi kerajaannya. Kadar
komitmen yang sangat tinggi ini membebaskan dia dari apa pun dan
hanya berfokus pada strategi-­strategi yang membuat kerajaannya mapan
dalam kekuatan. Sebagai tambahan yang mendidik dan memperbaiki
dirinya secara terus menerus, dia menempatkan penasihat yang bijak
berada di sekelilingnya dan menjaganya pada nada yang tepat dan
kesejahteraan tujuan-­tujuannya.
Di bawah pemerintahan Ratu Elizabeth, ini yang terjadi:

‡ golongan-­golongan agama digabung di bawah Gereja Inggris;;


‡ ekonomi Inggris bergerak dari soliter dan tergantung menjadi luar
dan independen;;
‡ ilmu pengetahuan dan seni berkembang;;
‡ Inggris menjadi kuat di laut;;
‡ pencapaian penyelesaian dan eksplorasi tumbuh pesat.

Ratu Elizabeth membawa negaranya ke Abad Keemasan dan


berubah dari kerajaan kecil menjadi sebuah kekaisaran.
Tidak heran kalau dia disebut singa betina. Bahkan dengan semua
pencapaian ini, perannya sebagai ratu tidak pernah berhenti menjadi
sebuah beban. Dia berkata,

Menjadi seorang raja dan mengenakan sebuah mahkota


adalah lebih mulia bagi mereka yang melihat daripada yang
menanggung bebannya.5

Buku-­buku sejarah memberitahukan kepada kita, bahwa Ratu


Elizabeth I melakukan lebih banyak daripada sekedar mengenakan
mahkota. Dia menjadi pioner dalam menggagas inovasi, perdagangan,
dan eksplorasi. Dia memahami kekuatan di balik perkumpulan yang
tak terbagi dan mengatasi satu evolusi nasional, bahkan ketika negara-­
negara seperti Prancis diseimbangkan setelah pecah revolusi.
Elizabeth tidak gentar menghadapi medan peperangan. Di

198
Berjalan Bersama Sang Singa

sinilah ekstrak dari pindatonya ketika dia menyiapkan tentaranya


masuk ke peperangan.

Biarkan raja-­raja lalim menjadi takut, karena saya selalu


berjalan bahwa di bawah Allah saya sudah menempatkan
kekuatan dan perlindungan saya yang utama dalam hati-­hati
yang setia dan kemauan baik dari konsentrasi-­konsentrasi
saya. Dan oleh karena saya datang di antara kamu seperti
yang kamu lihat saat ini, bukan untuk rekreasi dan bermain-­
main, tetapi untuk mempunyai ketetapan hati di tengah dan
panasnya pertempuran antara hidup dan mati di antara kalian
semua. Untuk meletakkan kepada Tuhan dan kerajaan saya
dan penduduk saya kehormatan saya dan darah saya, bahkan
ke dalam debu .…

Saya tahu saya punya tubuh perempuan yang lemah dan rentan
namun saya mempunyai hati dan perut seorang seorang Raja,
dan seorang Raja Inggris pula, dan berpikir mencemooh Parma
atau Spanyol atau Pangeran Eropa yang berani menyerang
batas-­batas Kerajaan saya, sampai ketidakhormatan diarahkan
kepada saya, saya sendiri akan angkat senjata… Kita segera
akan mempunyai kemenangan yang gemilang atas musuh-­
musuh Allah, Kerajaan dan Rakyat saya.6

Dan mereka melakukannya.


Apakah Anda melihat apa yang terjadi ketika satu perempuan
memilih merasa takjub daripada merasa ketakutan? Elizabeth
mengikut Allah dengan tak gentar, bijaksana terhadap nasibnya. Dia
tidak bersantai dalam pengejarannya akan nasihat Allah dan tetap
menulis catatan doanya dalam tiga bahasa yang berbeda. Hasilnya
tidak kurang menakjubkan. Mungkin Anda merasa Allah memanggil
Anda untuk sesuatu yang luar biasa atau mengerikan. Jika demikian,
izinkan contoh-­contoh Lucy dan Ratu Elizabeth I mendorong Anda
untuk terus maju.
Tidak masalah apa yang orang lain lihat bagi Anda. Jika Allah sudah
berbicara, percaya kepada-­Nya. Pergilah ke mana pun Dia meminta
Anda pergi. Dengarkan apa yang Dia katakan kepada Anda. Ikuti singa
ini ketika Dia memimpin dan percaya “tahu” itu meskipun orang lain
tak memahaminya.
Anda siap untuk merasa takjub?
199
11

Dari Bisikan ke Auman


Saya bukan singa, tapi buat saya, memberi
auman singa.
WINSTON  CHURCHIL    

S inga mengaum.
Tak diragukan lagi Anda mengetahui hal ini. Tetapi tahukan
Anda auman para singa betina juga?
Agar singa-­singa atau singa betina mengaum secara efektif,
pertama mereka harus membetulkan sikap tubuh mereka dulu. Dalam
melepaskan tali dari pengumuman awal dari yang kuat harus perlu
membungkuk. Kepala mereka yang kuat dijatuhkan, dan mereka
melapangkan data mereka untuk mengisi paru-­paru mereka dengan
udara. Saya penasaran jika mereka merasa siap untuk meledak sesaat
mereka melepaskan pernyataan, yang dikenal dapat sampai lima mil
pada udara malam yang tenang dan menggoncangkan hati manusia
dan mahkluk-­makhluk hidup di sekitarnya. Auman seekor singa

201
Singa Betina Bangkit

dapat mengelilingi Anda dan menghentikan kegiatan Anda dengan


kehebatannya yang menakutkan.
Sama juga terjadi, jika kita, singa-­singa betina Allah, mau menghasil-­
kan suara yang dahsyat seperti itu, memerlukan perubahan dalam sikap
kita sekarang. Untuk memiliki kemampuan untuk mengaum, kita harus
menjatuhkan sekaligus menahan kepala kita dan membungkuk. Sikap
merendah dan doa akan memposisikan kita untuk menerima pengisian
napas yang segar dari Roh Allah. Saya percaya auman ini akan terjadi
ketika masukan Roh Allah di dalam kita melebihi kapasitas kita untuk
mengisi kepenuhan-­Nya dalam hidup. Ketika kita tidak lagi menahan
kebenaran-­Nya, kasih-­Nya, dan kebaikan-­Nya, kita akan melepaskan
pernyataan yang berpengaruh dari siapa Allah sesungguhnya.
Tetapi tidak seperti auman dari singa betina, auman kita kan
menjadi lebih daripada sekedar bunyi. Pernyataan kita akan menjadi
sebuah kesatuan ilahi dari menahan kata, perbuatan, dan tindakan
iman. Ketika semua yang tak dapat diraba, seperti iman, harapan, dan
kasih menjadi nyata dalam individu-­individu dan diekspresikan dalam
tanggapan kita yang disatukan bagi kepentingan dunia dan kasih
Allah, auman kita akan terdengar. Ketika kita memperlihatkan Singa
kita, dunia ini akan mendengar aumannya. Lalu para ilah dan bunyi-­
bunyian akan tertahan, dan seruan akan menaikkan, “Penyembahan
hanya bagi Allah!”
Dunia kita dipenuhi dengan auman. Ketika saya meneliti konsep
mengaum, saya menemukan begitu banyak hal kemampuan dari hal
mengaum. Suara laut menderu seperti auman. Angin yang kencang
dan lepas menderu seperti auman. Juga air terjum ketika mereka
menimpa volume yang besar dari ketinggian. Para fans di arena atletik
ramai bersorak seperti auman.
Empat makhluk hidup di harapan takhta surga bersuara seperti
auman, “Kudus, Kudus, Kudus,” maka bergoyanglah alas ambang
pintu disebabkan suara orang yang berseru (Yesaya 6:4). Di bumi kita
mengulang kata-­kata mereka dalam bentuk lagu-­lagu, tetapi pernyataan
dari Allah Mahakudus ini berasal dari sebuah auman.
Allah kita yang Mahatinggi, Tuhan dari semuanya … mengaum.

Tuhan akan menengking dari tempat tinggi .


Memperdengarkan suara-­Nya dari tempat
pernauangan-­Nya yang kudus. (Yeremia 25:30)

202
Dari Bisikan Ke Auman

Dan lagi,

Aku ini Allah dan bukan manusia,


Yang Kudus di tengah-­tengahmu.
“Mereka akan mengikuti Tuhan,
Ia akan mengaum seperti singa.
Sungguh Ia akan mengaum,
maka anak-­anak akan datang
dengan gemetar dari barat.”
(Hosea 11:9–10)

Apa yang memperhebat sebuah pernyataan suara sehingga itu lebih


daripada sebuah bisikan, meraung, menangis, atau berteriak? Apakah
volume sendiri membuatnya menjadi auman yang sangat penuh yang
mengagumkan dengan kekuatan?

Dimulai  Dari  Sebuah  Bisikan


Untuk menjawabnya, mari kita mengeksplorasi dinamika sebuah
bisikan.
Pemazmur menulis:

Aku mendengar suara yang sangat lembut berbisik dari


Seseorang yang saya tidak pernah sangka akan berbicara
kepadaku. (Mazmur 81:5)

Di sini pemazmur menerangkan keajaibannya dalam mengalami


bisikan dari Allah. Sudahkah dia menulis dan menyanyi kesetiaan-­Nya
kepada Allah? Barangkali di mazmur ini dia kembali mengunjungi
keajaiban tentang kapan komunikasinya dengan Allah dimulai. Kita
tidak mengakui bahwa kita belum mendengar sebelumnya. Daud
pertama kali mendengar bisikan Allah sebagai gembala muda dan
setelah itu dia mendengar suara Allah di mana-­mana. Suara Allah
digambarkan sebagai “bisikan yang paling lembut.” Yang Mahabesar
berbicara lembut dengan suara rendah, menegaskan realitas kejahatan
dari kehidupan manusia.

203
Singa Betina Bangkit

Dan lalu undangan kita kan menjadi lebih tenang: “Diamlah, dan
ketahuilah bahwa Akulah Allah!” (Mazmur 46:10)
Saya yakin bahwa Allah yang Mahatinggi dan Pencipta dari semua
hal mengetahui anak-­anak-­Nya akan ditahan dan ditenangkan dengan
bisikan lembut-­Nya.
Saya menemukan ide bahwa Allah yang berbisik lebih mengejutkan
daripada Allah yang berseru. Anda dapat mengharap suara gemuruh
dari Allah begitu hebat, tetapi sebuah bisikan tidak disangka-­sangka.
Dengan gema yang lembut ini, Allah mempunyai kemampuan untuk
berfokus. Seperti sebuah panggilan yang dalam, bisikan Allah adalah
gema dari Pencipta yang bergema dalam anak-­anak-­Nya, ciptaan-­Nya.
Elia mencari Allah dalam angin, gempa bumi, dan api, tetapi
dia mendengar-­Nya dalam bisikan (lihat 1 Raja 19:12). Ketika Elia
mendengar suara yang kecil dan tenang, dia melangkah keluar dari
guanya dan mendengar apa yang akan Allah katakan kepadanya.
Suara halus menandakan pernyataan yang dalam dan intim bagi
mereka yang akan mendiamkan dirinya cukup untuk mendengar.
Dalam keheningan ini roh kita mendengar bisikan dari Bapa. Kita
masing-­masing merindukan mendengar bisikan Allah. Anda diciptakan
untuk mendengar Pencipta Anda. Izinkan dia untuk berbicara ke dalam
bagian terdalam dari jiwa Anda dan memenuhi kerinduan hati Anda.
Saya percaya bahwa ketika Allah berbicara, itu selalu dimulai
dengan sebuah bisikan. Segala sesuatu yang bersuara keras dimulai
dengan sebuah bisikan. Ketika saya hamil dan merasa kehidupan yang
cepat di dalam diri saja, itulah bisikan anak. Sebuah tangisan dimulai
dengan bisikan di dalam. Barangkali Anda pertama mendengar bisikan
Allah dalam respons untuk menangis dari dalam jiwa Anda. “Allah,
aku lapar, ketakutan, dan sendirian.”
Dia balik berbisik, “Jangan takut. Aku di sini, Nak.”
Terkadang saya membayangkan perempuan berbisik. Seorang ibu
yang sedang mengayun anaknya yang sedang ketakutan, tidak berteriak.
Dia berbisik. Selama bertahun-­tahun saya mendengar anak-­anak
perempuan Allah saling berbisik suara mereka yang menggemparkan
di dalam. Selama hampir tiga dekade saya sudah berbisik kepada suami
saya ketika kami berbaring di tempat tidur. Berbicara keras tampaknya
tidak di bawah malam dalam kehangatan tempat tidur kami. Itu adalah
sebuah tempat untuk berbisik, beristirahat, dan sebuah keintiman.

204
Dari Bisikan Ke Auman

Banyak kali ketika saya berbisik dalam sebuah penyembahan ketika


keluarga kami duduk bersama. Saya berbicara dalam suara berbisik
ketika saya mendengar sesuatu kejahatan atau yang tidak benar. “Itu
nggak benar,” bisik saya. John dan anak-­anak saya mengangguk diam
dan kadang-­kadang menyentuh lengan saya dalam upaya untuk
berkata, “Kami mengerti alasan Ibu terganggu. Ibu tak perlu berteriak.
Kami mendengar Ibu.”
Saya berbisik meski mendesak. Tampaknya salah untuk tetap diam
dan tidak berhadapan apa yang terlalu kecil, terlalu eksklusif, distorsi,
atau hanya kesalahan saja. Barangkali itu adalah peran yang saya
pegang tetapi saya sudah membisikkan kebenaran agar menyingkirkan
benih-­benih ini sebelum mereka berakar. Bisikan saya menyangkal apa
yang sedang dikatakan Tuhan.
Saya berbisik ketika apa yang saya dengar dinyatakan bukanlah
yang dibisikkan Allah kepada saya dan menegaskan dalam hidup
saya. Tak lagi sering Anda juga merasakan hal yang sama. Jika Anda
sudah mendengar bisikan Allah, lalu Anda tahu itu suci dan bermakna
dalam perhatian kita. Seringkali ketika kita mengajar atau berkotbah,
kita hanya mengulang apa yang orang lain sudah ajarkan kepada kita.
Tetapi ketika Allah berbicara, itu benar-­benar sesuatu yang lain. Bisikan
Allah bukanlah hal yang ringan dan harus dihormati.
Allah berbisik kepada anak-­anak-­Nya laki-­laki dan perempuan.
Apakah Anda merasa ini waktu dan musimnya untuk berbisik dan
mendengar bisikan Allah? Mungkin Anda sudah mendengarnya
sekarang. Bisikan-­bisikan adalah dialek misteri dan perkataan ramalan.
Selama ribuan tahun bisikan Allah dicari dan pencarian itu seringkali
ditemukan dalam diam.

Banyak nabi dan raja ingin melihat apa yang kamu lihat,
tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu
dengar, tetapi tidak mendengarnya (sebagai sebuah bisikan).
(Lukas 10:24)

Nabi-­nabi dan raja-­raja kuno begitu ingin mendengar, tetapi Allah


tidak seperti membisikkan. Mereka mengedipkan matanya untuk
memahami masa depan tetapi tidak ada sesuatu pun untuk di lihat
dalam pemandangan mereka. Tak ada suara, tak ada penglihatan atau
gambar, tidak ada sesuatu pun untuk menyebabkan mereka meminta

205
Singa Betina Bangkit

mereka dalam kumpulan mereka, “Kamu mendengarnya?”


Lalu waktu tiba ketika pesan tiba, bukanlah dalam sebuah bisikan,
tetapi dalam manusia. Firman yang dibisikkan menjadi daging
dan berbicara keras ketika dia menggerakkan orang, menyentuh,
menyembuhkan, dan membangkitkan yang mati. Sedihnya, orang yang
berusaha mendengar, tidak lagi mempunyai telinga untuk mendengar.
Mereka tak bisa mendengar karena Allah terlihat dan terdengar
berbeda dari apa yang mereka harapkan. Yesus berbisik kepada para
pengumpul pajak dan nelayan dan berteriak kepada orang Farisi.
Daripada menjelaskan dengan mulut-­Nya siapa Dia dan darimana
Dia datang, Yesus menyatakannya siapa Dia dengan kehidupan-­Nya.
Melalui tindakan-­tindakan-­nya Dia berbicara keras daripada yang bisa
diucapkan dengan kata-­kata.

Dari  Bisikan  Ke  Teriakan


Seperti kebanyakan kita, teman saya Bobbie Houston mendengar suara
dari surga dan memandangnya sebagai Roh Yang Mahatinggi yang
membingkai dan membentuk satu mandat bagi anak-­anak perempuan-­
Nya. Dia menangkap apa yang kebanyakan kita lihat dengan kata-­kata
puitis ini:

Pembisik Allah sudah menjadi sebuah teriakan.

Perempuan di seluruh dunia menggemakan perkataan ini.


Makin banyak anak-­anak perempuan Allah mendengar bisikan-­Nya.
Apa ini bisikan Allah? Dan mengapa volumenya mengeras? Ada seruan
kolektif demi keadilan yang dinaikkan untuk pernyataan harapan kita.
Ketika Maria Ibu Yesus menerima janji keselamatan dari Allah bagi
umat-­Nya, dia menyimpannya di dalam dirinya dan di dalam hatinya.
Sekarang ini jumlah anak-­anak perempuan Allah makin bertambah
yang menyatakan kehidupan dan kebebasan yang Dia tanamkan di
dalam hati mereka. Akibatnya, apa yang dimulai sebagai bisikan dari
hati individu sudah menjadi satu teriakan yang kolektif. Pesan ini
dinaikkan di atas penahanan tutup mulut yang panjang.

206
Dari Bisikan Ke Auman

Apa yang dibisikkan ke telingamu, beritakanlah itu


dari atas atap rumah! (Matius 10:27)

Pertama Yesus berbisik dan kemudian mengatakan kepada murid-­


murid-­Nya untuk berteriak. Dia menanamkan pemahaman dan
kebijakan dalam keintiman pribadi, lalu memperingatkan murid-­
murid-­Nya untuk secara terbuka menyatakan apa yang sebelumnya
adalah sebuah rahasia.
Saya percaya kita berjalan di bumi dalam waktu periode ketika
bisikan Allah pada waktu kemarin akan dinaikkan menjadi teriakan
pada esok hari. Saya tidak yakin kita bahkan memahami keseriusan
yang mungkin dari ini, tetapi saya merasa bahwa banyak dari Anda
sekarang bersandar dan mendengarkan. Ketika Anda mendekat, Anda
mendengar gemuruh yang meredup, menggemparkan di dalam.

Bisikan dari Allah begitu menggiurkan dapat menakutkan.


Begitu memprovokasi sehingga memisahkan hasilnya.
Begitu berkuasa bahwa, sekali dirancang menjadi gerakan,
tidak mungkin berhenti.

Tiang-­tiang langit bergoyang-­goyang.


Dengar! Allah menaikkan suara-­Nya!
Ia meneduhkan laut dengan kuasa-­Nya,
Meremukkan binatang laut dengan kebijaksanaan-­Nya.
Oleh napas-­Nya langit menjadi cerah,
dengan satu jari dia menghancurkan ular.
Sesunggunya itu hanya ujung-­ujung jalan-­Nya,
betapa lembutnya bisikan yang kita dengar dari-­Nya.
Apa yang dapat kita lakukan jika dia
menggunturkan suara-­Nya! (Ayub 26:11–14)

Benar sekali …apa yang dapat kita lakukan? Pastinya kita akan
gemetar, tetapi mereka yang mengetahui dan mempelajari bisikan tidak
akan bertahan dari kedatangannya dengan berteriak. Sesuatu di dalam
diri kita akan mendengar dalam ketakjuban ketika kita menunggu
suara-­Nya mengguntur. Semua kekuasaan yang kasar dan peraturan

207
Singa Betina Bangkit

Allah hanya beroperasi pada tingkat berbisik. Napas-­Nya membuat


langit cerah!
Ketika Allah pertama membisikkan kehidupan, kebebasan, harapan,
kekuatan, keliaran, nilai, dan bahkan kecantikan ke dalam dunia saya,
bisikan itu merentangkan diri saya. Dia menawarkan kepada saya
perluasan bila di sana muncul tak ada ruang bagi saya untuk meluas
atau bertumbuh.
Saya bisa menggambarkan dengan cara terbaik kekhawatiran saya
seperti ini: Katakan saja Anda mendengar sebuah bisikan yang ada
lebih bagi kehidupan Anda daripada yang Anda tahu, bahwa apa
yang Anda sudah terima seperti itu pada kehidupan Anda tak pernah
sebenarnya benar. Bisikan berlawanan dengan apa yang Anda dengar
secara terbuka.
Namun bisikan menyebut rahasia, tempat yang dalam dan
membangunkan sebuah kerinduan yang belum diekspresikan.
Deringnya lebih sejati dari apa yang Anda dengar di televisi atau baca di
buku atau majalah. Dengan wahyu yang dibisikkan ini Anda tidak lagi
menjadi orang yang sama. Tiba-­tiba Anda tidak lagi merasa nyaman
di tempat-­tempat, hubungan-­hubungan, dan pembicaraan yang Anda
rasa senang hanya dalam sebulan, seminggu, atau sehari sebelumnya.
Ketika pertama saya mendengar Allah berbisik, inilah apa yang
terjadi. Pada beberapa tahap saya tahu saya memiliki hubungan yang
rusak, tetapi tak ada iman, dengan apa yang saya ketahui. Saya merasa
seakan-­akan saya terkatung-­katung, tetapi saya tidak tahu mengapa dan
bagaimana saya melokasikan pelabuhan saya berikutnya. Semuanya
stabil sebelum sekarang merasa tak yakin, tak pasti, dan tak nyaman.
Satu-­satunya hal yang pasti dalam hidup saya adalah sesuatu yang
sudah berubah, dan saya tidak akan pernah menjadi sama lagi.
Ya, satu bisikan memiliki kekuatan untuk memisahkan kita dengan
cepat dari apa yang kita tahu, dan hanya dengan cara begitu saja.
Beberapa mungkin menyebutnya sebuah epifani, peringatan. Yang lain
mungkin menyebutnya perubahan paradigma.
Kapan pun saya mencari Allah, Dia menjawab dalam sebuah bisikan.

Mendekatlah dan bisikan jawaban-­Mu.


Saya sangat membutuhkan-­Mu. (Mazmur 55:2)

208
Dari Bisikan Ke Auman

Jawaban-­jawabannya dapat menyebabkan sebuah tingkat


pemisahan, dan untuk sementara waktu mereka dapat menjadi tidak
nyaman. Itu sebabnya ketika kita mendengar bisikan Allah, itu penting
bahwa kita diam, mendengar, dan menangkan bisikan itu dari dalam
diri.
Ludwig van Beethoven wrote, “Nada berbunyi, auman dan badai
dalam diri saya berhenti sampai saya menerjemahkannya dalam not.”1
Apa yang terjadi bila dia gagal menuliskan tulisan-­tulisan yang dia
dengar di dalam dirinya? Tidak hanya kita dirampas musiknya;; kita
juga akan kehilangan pikiran-­pikiran, cinta, mimpi, dan inspirasi yang
dibangkitkan dengan menangkap simponi pada nada-­nadanya.
Ketika bisikan Allah membangunkan badai atau auman dari
pikiran-­pikiran di dalam saya, saya tidak bisa beristirahat sampai
saya merekamnya. Ada banyak cara untuk menangkap bisikan yang
diberi napas dari surga. Beberapa dari kita akan menuliskan dalam
bentuk nada;; yang lain akan menggubah musik. Yang lain mungkin
memberikan suaranya melalui pesan-­pesan, drama, atau cerita-­cerita
yang menggemakan isinya dengan keras. Yang lain mungkin dapat
mengilustrasikan bisikan kreatif menjadi seni dan arsitektur yang
meminjam bentuk dan fungsi bisikan.
Metode tidak penting. Yang penting adalah merekam bisikan itu.

Hidupkan  Bisikan  Keras-Keras


Kita semua mendengar perkataan, “Hiduplah dengan keras,” tetapi
saya ingin menambahkan pada frase ini. Hidup apa yang di dalam
Anda.
Ralph Waldo Emerson berkata, “Tak seorang pun akan pernah
mencapai sesuatu yang unggul atau kuat kecuali dia mendengakan
bisikan ini yang didengar olehnya sendiri.”2
Belajar untuk mendengar kepada dan untuk diri Anda sendiri.
Jangan minta orang lain untuk mengatakan kepada Anda apa yang
Anda dengar secara sendirian. Dalam melakukannya, Anda memberi
mereka kekuasaan atas bisikan Allah di dalam hati Anda. Hargai
bisikan bisikan Allah, dan ambil waktu untuk mendengar apa yang dia
tanamkan dalam keunggulan kepada Anda.

209
Singa Betina Bangkit

Kita sering sendirian ketika kita mendengar bisikan. Tetapi kita jauh
dari orang-­orang yang mendengar. Allah mau berbicara kepada semua
yang cukup tenang untuk mendengar. Itu hanyalah masalah berjeda
untuk waktu yang cukup lama untuk mendengar Roh Kudus dengan
kebeningan dan kemudian menangkap kata-­katanya dalam kekuatan.
Sekali kita sudah menangkap bagian kita dari ekspresinya, lalu kita
siap untuk mengenal bisikan dalam orang lain. Masa-­masa diam saat
mendengarkan dapat tidak menyenangkan tetapi itu adalah proses
yang harus kita jalani jika kita ingin mendapatkan diri kita terkoneksi
dan terarah pada pelabuhan yang aman.
Masa saya sendiri dalam mendengarkan adalah sekitar akhir tahun
2006 ketika saya berada di Filipina ditemani dengan teman-­teman
perempuan yang kuat: Helen, Bobbie, Lisa, and Deborah. Kami semua
sudah bepergian dari negara-­negara yang berbeda untuk menjadi
bagian ketika meluncurkan kurikulum yang membawa nilai dan
kekuatan kepada perempuan di seluruh dunia.
Saya tidak punya pemahaman bahwa bagaimana saya membawakan
diri akan secara radikal mengubah dalam konferensi ini. Perjumpaan
tidak mengubah apa yang saya katakan sebanyak bagaimana saya
mengatakannya. Saya suka memikirkan bahwa pada akhir 2006 itu
saya kurang bertanya dan berkata maaf dalam kata-­kata saya.
Setelah konferensi saya merasa terhubung lebih intim dan sejati
dengan bisikan Allah. Sebelumnya saya merasa pertentangan,
keterpisahan, dan sangat sangat sendirian.
Pada jadwal saya akan menjadi pembicara pertama. Ketika saya
selesai, saya duduk dan minum dan membaca pesan-­pesan dari
perempuan lain. Sesi demi sesi, kehidupan mereka dicurahkan ke dalam
jiwa saya yang letih dan penasaran. Itu seolah-­olah setiap perempuan
memverbalkan bisikan-­bisikan dan rahasia-­rahasia saya ketika mereka
berbicara tentang kejelasan, kekuatan, pengurapan, dan kebaikan. Saya
tidak dapat menghentikan air mata saya yang mengalir di pipi saya dan
membasahi tempat-­tempat yang kering di dalam jiwa saya. Kerinduan
dan pertanyaan-­pertanyaan saya sudah dijawab.
Setelah sesi terakhir saya kembali ke hotel dengan beberapa dari
mereka. Saya tersandung berusaha membentuk kata-­kata apa yang
sedang terjadi di dalam diri saya.

210
Dari Bisikan Ke Auman

“Tetapi ini adalah hal-­hal yang kamu tulis dan bicarakan,” komentar
Bobbie.
Dia benar. Tetapi kemudian saya belum mendengar mereka
menggemakannya ke dunia luar. Selama bertahun-­tahun saya merasa
seakan-­akan saya sendirian, membicarakan perkataan itu dalam
sebuah ruang yang sempit. Saya dapat melihat keluar tetapi tidak
dapat keluar sampai seseorang membuka pintu-­pintu yang berhias dan
mengundang saya masuk ke ruang yang besar, terbuka, dan dipenuhi
dengan terang dan tawa.
Bobbie merengkuh saya dan menepuk kaki saya. “Kamu tidak
sendiri lagi.” Saya mengangguk dan menangis, merasa seperti anak
kecil tetapi tidak memperhatikan. Malam itu adalah sebuah waktu
dan sebuah tanda. Saya tak yakin saya akan merasa sendirian pada
waktu saya merasa terlibat. Saya benar-­benar satu dari saudara-­
saudara perempuan yang akan bergabung dengan saudara-­saudara
laki-­laki mereka dan bekerja sama untuk mengubah dunia. Terkoneksi
dengan yang lain yang sudah mendengar bisikan yang sama sungguh
memberdayakan, menakjubkan, dan membebaskan.
Anda mungkin sudah mengalami hal ini juga. Pernahkan kamu
merasa berasa di luar melihat ke dalam, dan tiba-­tiba Anda merasa
termasuk di dalamnya? Anak perempuan, saudara perempuan, ibu,
dan teman, tahu bahwa Anda termasuk di dalamnya. Anda tidak
sendirian. Tak pernah. Anda diperhatikan dan disambut oleh semua
yang lain yang menanggung bisikan Allah di dalam diri mereka.
Pencantuman ini tidak terjadi karena mereka mengetahui bahwa
Anda tidak diundang dan merasa wajib berbuat baik. Bukan, bukan
itu sama sekali. Anda terlibat di dalamnya karena Anda termasuk pada
satu perkumpulan perempuan dan laki-­laki yang bangkit di muka
bumi ini.

Tetapi kamu telah beroleh pengurapan dari yang kudusm dan


kamu mengetahuinya. Aku menulis kepadamu, bukan karena
kamu tidak mengetahui kebenaran, tetapi justru karena kamu
mengetahuinya, dan karena kamu juga mengetahui, bahwa
tidak ada dusta yang berasal dari kebenaran.
(1 Yohanes 2:20–21)

211
Singa Betina Bangkit

Karena tahu bahwa saya dimiliki, itu sangat berarti bagi saya. Meski
saya pergi dan berbicara kepada ratusan perempuan tiap minggu, saya
merasa seperti tamu. Hanya berkunjung dan tidak memiliki tempat
dapat menyebabkan saya merasa sangat sendirian. Jadi, mari kita
tegaskan sekarang, saudariku terkasih. Anda bukanlah seorang tamu.
Anda adalah keluarga. Ketika yang banyak itu menjadi satu, kata-­kata
bergema, hubungan-­hubungan terjadi, dan volume mengeras. Jenis
bisikan itu mengundang kita untuk saling berhubungan.
Jadi, apa itu bersorak?

Jangan bersorak. Bahkan jangan bersuara. Sepatah kata pun


jangan keluar dari mulutmu, sampai pada hari aku mengatakan,
“Bersoraklah!”—maka kamu harus bersorak! (Yosua 6:10)

Ada waktu yang terlibat ketika bahkan gagasan sebuah bisikan


dinaikkan menjadi sorak-­sorai. Anda lihat, kita berjalan di dunia
ini pada musim yang strategis dan membahayakan. Seperti Allah
melakukannya dengan Yerikho, dia akan secara rahasia mengelilingi
beberapa hal, ketika waktunya tiba, bawalah mereka turun dengan
sorak-­sorai yang serentak.

Pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah


berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari surga.
(1 Tesalonika 4:16)

Pada bunyi suara-­Nya, pemerintahan kematian dan kerusakan akan


hancur berkeping.
Orang Israel mengelilingi Yerikho sebanyak tujuh kali sebelum
kekuatan untuk bersorak dilakukan. Sama seperti singa-­singa betina
yang cerdas, tidak mengaum sampai mereka merasa pasti dari semak
mereka. Ini bukanlah soal keras dan menaikkan sorak seperti menjadi
strategis. Tak seorang pun dari kita perlu menyatakan apa yang tidak
diperintahkan untuk dilakukan dalam kekuatan.
Kita tidak harus mengeraskan suara bisikan menjadi sorak-­sorai.

Seperti perempuan yang mengandung,


menggeliat sakit, mengerang
karena sakit beranak. (Yesaya 26:17)

212
Dari Bisikan Ke Auman

Selama bertahun-­tahun kita secara individu dan bersama telah


meneriakkan kesakitan kita, tetapi mengerang sakit bukanlah jawaban.
Membawa kehidupan dari nyeri saat kita melakukan. Mari kita
menebus rasa sakit melahirkan, prasangka itu, dan bahkan nyeri agar
melahirkan satu generasi yang kuat dan anak-­anak perempuan yang
cemerlang.

Ketika  Sorak  Sorai  Menjadi  Auman


Setiap orang bisa berteriak. Tetapi tidak setiap orang bisa mengaum,
sedikitnya tidak sampai saat ini.
Jadi apa itu auman? Satu auman bukanlah teriakan yang super
keras. Itu adalah yang utama dan terpenting adalah pernyataan tanpa
rasa takut. Satu auman dilepaskan oleh sesuatu yang primitif, di luar
kendali, dan agak tak dapat dipahami. Kita masing-­masing memiliki
auman yang potensial, tetapi tidak dalam individu-­individu. Saya
percaya, auman bagi manusia adalah ekspresi kolektif yang lebih dari
sekedar suara-­suara. Saya percaya itu adalah suara orang yang hidup
sungguh-­sungguh dalam iman mereka ketika berbagi harapan dan
mengekspresikan kasih Allah.
Beberapa dari Anda mungkin ingat tahun 70an, lagu Helen Reddy
dengan lirik, “Aku wanita, dengarkan saya mengaum!” Tolong pahami,
saya tidak mengusulkan bahwa perempuan harus mengaum. Atau
juga saya mendorong perempuan-­perempuan untuk mengaum kepada
laki-­laki atau laki-­laki mengaum kepada perempuan. Saya percaya ini
waktunya kita mengangkat suara-­suara kita dan mengaum bersama!
Bahkan sekarang saya mendengar dalam roh saya, “Siapkan dirimu,
anak-­anak perempuan, karena sorak-­sorakmu bersama memiliki
kekuatan untuk menjadi auman yang akan membangkitkan bumi dan
melepaskan ketetapan dari surga.” Seperi Winston Churchill berkata,
“Saya bukan singa, tetapi bagi itu, saya memberi auman seekor singa.”
Sama juga, kita bukanlah singa, tetapi bagi kita, untuk memberi
suara kita kepada auman Singa kita. Yesus sendiri adalah Kristus
danSinga dari Yehuda. Kita adalah pengikut-­Nya yang menggemakan
auman-­Nya. Apa yang dapat menyebabkan Singa kita Tuhan untuk
mengaum? Saya percaya jawaban-­jawaban akan dinyatakan ketika
kita mengeksplorasi apa yang menyebabkan singa dan singa betina

213
Singa Betina Bangkit

mengaum di alam liar.


Meski kedua keluarga kucing besar ini mengaum, auman dari masing-­
masing berasal dari alasan-­alasan yang berbeda. Alasan utama seekor
singa mengaum adalah untuk menyatakan dan melindungi teritorinya.
Saat malam tiba, singa jantan pemimpin (atau singa-­singa jantan) akan
mengangkat di atas kakinya, menundukkan kepalanya, melapangkan
dadanya, dan menarik udara malam. Lalu dia melepaskan satu auman.
Suaranya berkumandang di seluruh wilayahnya untuk menyatakan,
“Saya waspada, kuat, dan ada di sini. Saya siap mempertahankan teritori
saya dan kelompok keluarga dari siapa saja yang berani menantang
saya. Saya tidak akan tenang jika seseorang berusaha mencuri singa-­
singa betina saya atau anak-­anak saya. Makanan kami tidak untuk
dijarah oleh bajingan-­bajingan yang bukan bagian keluarga kami.”
Auman singa dapat mengintimidasi hiena. Kekuasaannya dirasa
tanpa dan dengan dan membuat semua yang menunggu dalam bayang-­
bayang menjadi waspada bahwa gangguan tidak akan ditoleransi.
Auman itu menakutkan para penyusup dan menetapkan batasan-­batas
pada tempatnya.
Singa-­singa juga mengaum untuk menemukan anggota-­anggota
dari kelompok mereka. Auman berkata, “Aku di sini. Kamu di mana?”
Singa-­singa betina dan singa-­singa jantan yang saling berhubungan
akan mengaum balik kepada sesama kelompok mereka.
Kekuatan dan volume auman menunjukkan karakter singa. Sebuah
DXPDQ PHQJNRPXQLNDVLNDQ XNXUDQ XVLD GDQ NRQGLVL ÀVLN VHHNRU
singa. Intinya, aumannya berkata, “Saya tahu kamu tidak melihat,
tetapi kamu dengar dan rasakan suara ini? Jangan main-­main dengan
saya!” Terakhir, namun pasti bukan tidak penting, singa mengaum
ketika mereka dicek keberadaannya.
Ketika saya menulis kata-­kata ini, saya tak dapat melakukan apa
pun tetapi berpikir bagaimana Yesus kita diinspirasi dengan semangat
rumah Allah. Apakah kita sama juga, cukup bersemangat untuk
menundukkan kepala kita, mengisi hidup kita, dan menyatakan siapa
kita dalam hubungannya kepada dia?
Sekarang, apa yang menginspirasi singa betina untuk mengaum?
Seperti singa jantan, singa betina mengaum untuk menyatakan
dan melindungi teritorinya dan mensahkan hubungannya dengan
anggota-­anggota dalam kelompoknya. Dia akan mengaum untuk

214
Dari Bisikan Ke Auman

memanggil bantuan dan perlindungan untuk singa-­singa betina lain


dan menyingkirkan musuh-­musuh. Dia mengaum untuk memanggil
yang tersesat dan anak-­anak singa yang keluyuran. Tetapi alasan yang
utama singa betina mengaum adalah untuk melindungi singa muda.
Untuk mengilustrasikan ini saya akan meminjam sebuah temuan
dari dua tahun mempelajari kepada singa-­singa mengaum.

Tampak bahwa dengan berkumpul bersama, keuntungan para


betina tak hanya agar mempertahankan anak-­anak mereka
lebih baik dari ditemukan langsung oleh jantan yang berpotensi
membunuh bayi-­bayi, tetapi juga karena dengan mengaum
bersama mereka meminimalkan kesempatan pertemuan itu
terjadi.3

Singa-­singa betina terutama mengaum bersama karena bila singa


betina mengaum sendirian dapat disalahartikan sebagai undangan
bagi singa yang bukan anggota kelompok untuk kawin dengannya.
Hal terakhir yang ingin dilakukan oleh para singa betina adalah
untuk menarik si jantan yang akan membunuh singa muda mereka
dan mengambil alih kelompok mereka. Seekor bajingan singa sering
membunuh anak-­anak singa sehingga para singa betina akan mau
lebih cepat kawin dengannya (singa-­singa betina tidak akan kawin bila
mereka siap membesarkan anak-­anak). Ini memampukan singa jantan
untuk membangun garis keturunannya sendiri lebih cepat.
Secara historis, para ahli yang peneliti tingkah laku binatang
percaya bahwa di belakang alasan singa betina untuk berjejaring sosial
adalah kemampuannya yang meningkat dalam berburu. Sekarang
mereka mempertanyakan kesimpulan dari penelitian dan kepercayaan
sebelumnya bahwa sejumlah alasan singa-­singa betina untuk tinggal
adalan kelompok yang berhubungan adalah untuk melindungi singa-­
singa muda, dan alasan kedua adalah untuk koordinasi dari upaya
mereka berburu bersama.
Ketika saya membaca bahwa alasan di balik mereka mengaum
bersama adalah untuk mencegah kematian dan kehancuran anak-­anak
mereka, saya nyaris menangis. Dalam studi mereka diketahui bahwa
dalam kelompok hanya tiga singa betina yang mengaum bersama,
sudah cukup untuk membatalkan pembunuhan bayi-­bayi singa.4
Apa artinya ini bagi kita?

215
Singa Betina Bangkit

Dan bilamana seorang dapat dikalahkan?


Dengan seorang teman kamu akan bertahan.
Bisakah menjadi tiga?
Tali tiga lembar tak mudah diputuskan. (Pengkhotbah 4:12)

Jika singa-­singa betina mengetahui anak-­anak mereka tidak aman


bila mereka dipisahkan dari singa-­singa betina lain, mengapa kita
berusaha untuk menjadi
begitu independen? Bersama
kita bisa melindungi anak-­ Jangan percaya bahwa beberapa orang
anak muda dari kematian yang peduli tidak dapat mengubah dunia.
dan kerusakan. Dengan Karena, sesungguhnya, itulah semua yang
dipisahkan, kita tidak mem-­ pernah ada.
punyai kesempatan itu. — Margaret  Mead
Ini menjadi kasus, meng-­
apa kita begitu takut untuk
mengakui kebutuhan kita masing-­masing? Kita tidak harus sesuai
dengan massa. Kita hanya perlu sedikit peduli, orang yang berbelas
kasihan untuk mengubah dunia untuk massa.

Doa  Mengaum
Hanya singa-­singa betina yang saling berhubungan yang berani untuk
mengaum dengan tak merasa takut. Mereka tahu mereka tidak hanya
perlu suara tetapi juga perlindungan bagi saudari-­saudari mereka. Jadi,
mengapa kita, singa betina anak perempuan Allah, mengaum?

Kita mengangkat suara kita untuk menyatakan domain kita yang kuat
dan kesetiaan kita. Kita mengaum untuk memanggil yang terhilang.
Suara kita akan memimpin yang muda dan berjalan selamat sampai di
rumah. Kita mengguncang udara untuk memeriksa gerakan-­gerakan
penipu, musuh, dan pencuri. Bersama kita menyerukan auman untuk
melindung yang muda dari kematian dan kehancuran. Kita tidak akan
menghadapi kegelapan dalam sunyi.
Saya tak dapat membayangkan alasan yang lebih baik daripada yang
di atas. Bahkan sekarang saya marah bahwa kita sudah tak bersuara
sejak lama. Kita tidak lagi mempunyai hak untuk menjadi sunyi bila kita
sudah dituntut untuk bersuara bagi mereka yang tidak punya suara.
216
Dari Bisikan Ke Auman

Jamnya terlambat. Kegelapan tumbuh tak dapat diperiksa sementara


kita tidur. Sekarang kita terjaga, kita harus berdoa agar Allah akan
melipatgandakan usaha-­usaha kita ketika kita memperluaskan terang-­
Nya. Doa adalah alasan kita yang paling kuat untuk berkumpul. Kita
akan memerlukan perlindungan, kebijaksanaan, dan strategi dari surga
untuk melaksanakan perang ini.
Yesus berkata, “Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu
dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.”
(Matius 22:37).
Di sini ada tiga alat cara kita dapat mengeraskan volume pada
kadar auman dengan semangat, doa, dan kemampuan kita. Ketika
kita merenungkan ketiga bidang ini dalam hidup kita, mereka bersatu
sampai kita mengasihi Allah dengan semangat, doa-­doa yang cerdas.
Kita memulai yang kecil dan memercayai yang besar. Allah berjanji
untuk hadir bila dua atau lebih orang berkumpul dalam nama-­Nya.
Doa meratakan jalan untuk penegasan, tujuan, strategi. Saudariku
singa betina, saya menjamin Anda dapat menemukan dua perempuan
lain untuk berdoa bersama Anda …bahkan jika itu dengan telepon.
Ketika kita bangkit, berkumpul, dan mengangkat suara-­suara kita,
semoga Allah melipatgandakan kelompok tiga menjadi kelompok tiga
puluh. Kemudian semoga tiga puluh saudari perempuan meningkat
menjadi sepuluh kali lipat dan menjadi tiga ratus. Tiga ratus berkali
lipat menjadi tiga ribu, lalu tiga puluh ribu, dan seterusnya, sampai
kita menjadi tentara yang doa-­doanya dinaikkan dari bumi ke surga
sebagai auman yang berkuasa. Inilah waktunya kita menggemakan
auman Singa kita.

Bangkit seperti Singa-­singa sehabis tidur


Dalam jumlah yang tak dapat ditaklukkan,
Goncangkan ikatanmu ke bumi seperti embun
Yang dalam tidur sudah jatuh menimpamu—
Anda banyak – mereka sedikit.
—Percy Bysshe Shelley5

Singa betina, angkat suaramu.

217
Daftar Organisasi

Pearl Alliance
www.pearlalliance.org

Pearl Alliance, sebuah penjangkauan Messenger International,


mengusahakan dana dan kesadaran melawan perdagangan manusia
dan menyelamatkan mereka yang diperbudak. Area yang saat ini
menjadi pusat perhatian mereka adalah Kamboja dan Thailand.

The Colour Sisterhood.


www.thecoloursisterhood.com
Hillsong Church

The Colour Sisterhood mewakili sebuah perusahaan yang membumi,


perempuan-­perembuan biasa yangberhasrat membuat perbedaan dan
membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik. Intinya, ini adalah
yayasan yang ingin mengangkat nilai kemanusiaan: sebuah cerita
tentang kesatuan dan aliansi.

Life Outtreach International—RESCUELIFE


www.lifetoday.org
James dan Betty Robison

RESCUELIFE membantu mencapai, menyelamatkan dan memulihkan


anak-­anak dalam tiga pasar terbesar perdagangan manusia global:
India, Kamboja, dan Thailand.

219
Singa Betina
Daftar Bangkit
Organisasi

The A21 Campaign


www.TheA21Campaign.org

The A21 Campaign bertujuan untuk melawan perdagangan manusia


dengan membangkitkan kesadaran, mengambil tindakan hukum yang
diperlukan, dan menyediakan layanan rehabilitasi terhadap korban
perdagangan manusia untuk melawan ketidakadilan ini dengan
pemdekatan komprehensif. Area yang menjadi fokus mereka saat ini
adalah Eropa Timur.

220
Catatan
Bab 2: Kekuatan yang Tak Terlihat
1. Nicholas D. Kristof dan Sherryl WuDunn, Half the Sky: Turning
Oppression into Opportunity for Women Worldwide (New York:
Knopf, 2009), xx.
2. Kristof dan WuDunn, Half the Sky, xx.
3. Kristof dan WuDunn, Half the Sky, xxi.
4. Kristof dan WuDunn, Half the Sky, 250

Bab 3: Bangkit dan Membahayakan


1. Nicholas D. Kristof dan Sherryl WuDunn, Half the Sky: Turning
Oppression into Opportunity for Women Worldwide (New York:
Knopf, 2009), xviii.

Bab 6: Di bawah Misi yang Sama


1. Lisa Bevere, Fight Like A Girl: The Power of Being a Woman (New
York: Warner Faith, 2006), 42.
2. Sue Monk Kidd, The Dance of Dissident Daughter: A Woman’s Jour-­
ney from Christian Tradition to the Sacred Feminine (New York:
HarperCollins, 1996), 27.
3. Marianne Williamson, A Woman’s Worth (New York: Random
House, 1993), 20.
4. Williamson, A Woman’s Worth, 21.
5. Williamson, A Woman’s Worth, 21.
6. ”What’s Your Quotation Quotient?” Monterey County Herald, 4 Mei
2010, www.montereyherald.com/entertainment/ci_14961372

Bab 8: Sifat Strategis


1. Random House Webster’s College Dictionary, s.v. “prowess.”
2. Margaret Meat, ThinkExist.com, http://thinkexist.com/quota-­
tion/sister_is_probably_the_most_competitive/12512.html
3. Lisa Bevere, Nurture: Give and Get What You Need to Flourish (New
York: Hachette, 2008), 57.

221
Singa Betina
CatatanBangkit

Bab 10: Berjalan bersama Sang Singa Jantan


1. C.S. Lewis, Prince Caspian: The Return to Narnia (New York: Harp-­
erCollins, 1979), 131-­32.
2. Lewis, Prince Caspian, 149.
3. Lewis, Prince Caspian, 150.
4. Alan Axelrod, Elizabeth I, CEO: Strategic Lessons from Leader Who
Built an Empire (Paramus, NJ: PrenticeHall, 2000) 6.
5. Axelrod, Elizabeth I, CEO, 250.
6. Axelrod, Elizabeth I, CEO, 83-­85.

Bab 11: Dari Bisikan ke Auman


1. Ludwig van Beethoven, ThinkExist.com, http://thinkexist.com/
quote/ludwig_van_beethoven/2.html.
2. Ralph Waldo Emerson ThinkExist.com, http://thinkexist.com/
quotation/none_of_us_will_ever_acomplish_anything/223531.
html.
3. Jon Grinnell, ”The Lion’s Roar: More Than Just Hot Air,” Zoo-­
goer, Mei-­Juni 1997, http://nationalzoo.si.edu/Publications/
ZooGoer/1997/3/lionsroar.cfm.
4. Grinnel, ”The Lion’s Roar.”
5. Percy Bysshe Shelley, The Mask of Anarchy: Art of Europe, www.
artodeurope.com/shelley/she5.htm.

222
UMPAN  IBLIS
Hidup Bebas dari Jebakan yang Mematikan

S
ering kali mereka yang sakit hati tidak tahu kalau mereka
sedang terjebak. Mereka lupa dengan kondisi mereka
karena mereka begitu terfokus pada kesalahan yang telah
dibuat orang lain terhadap mereka. Sebagai orang percaya,
mereka lumpuh untuk bertindak, buta untuk melangkah
dan tidak punya kekuatan untuk dengan tegas meminta dan
menerima apa yang telah Allah bekali di dalam diri mereka.
Buku ini mengungkapkan jerat Iblis yang memperdaya—sakit
hati yang digunakan untuk
mendepak orang percaya keluar
dari kehendak Allah dan menjauh
dari tujuan mereka dalam
Kristus. Masalah sakit hati—inti
utama dari Umpan Iblis, adalah
rintangan yang paling sulit yang
dihadapi dan diatasi seseorang.
Pilihan Anda bukanlah apakah
Anda akan atau tidak sakit hati,
tetapi bagaimana Anda memilih
untuk memberikan respons.
Pesan ini akan memberdayakan
Anda untuk tetap bebas dari rasa
sakit hati dan memampukan
Anda untuk memiliki hubungan
yang tanpa rintangan dengan
Allah.

Pengajaran  ini  dan  pengajaran  lain  dari  John  dan  


Lisa  Bevere  dalam  bahasa  Indonesia  dapat  diunduh  di:
www. MessengerInternational.org
www.CloudLibrary.org
Materi pengaya tambahan dalam berbagai bahasa dapat
dilihat & diunduh di Youtube.com & Yuku.com dan situs-­
situs serupa lainnya.
“Allah tidak mendatangkan kesulitan hidup, tetapi Dia
menggunakannya untuk menguatkan kita dalam menaklukkan
perkara yang lebih besar. Dia tidak pernah menuntun kita ke
dalam badai tanpa Dia mengaruniakan kepada kita kekuatan
untuk mengatasinya.”
-­ JOHN BEVERE, Tak Kenal Menyerah

Anda sudah memiliki apa yang diperlukan


untuk menyelesaikan pertandingan dengan baik!
Orang Kristen tidak pernah ditetapkan untuk “hidup
seadanya.” Anda diciptakan untuk bangkit mengatasi
tantangan dan memperlihatkan keagungan! Dalam buku
yang memikat ini, penulis laris John Bevere mengupas apa
saja yang kita perlukan untuk menyelesaikan pertandingan
iman dengan baik. Lebih dari sekadar suatu strategi untuk
bertahan hidup, Tak Kenal Menyerah menawarkan suatu pola
pikir yang segar, yang membuat kita dapat dengan penuh
gairah berseru bersama rasul Paulus, “Aku bersukacita
menghadapi kesulitan hidup.” Kebenaran-­kebenaran yang
berakar kuat dalam Kitab Suci akan memperlengkapi Anda
untuk tumbuh berkembang dalam segala musim kehidupan.
Kurikulum yang penuh kuasa ini kini tersedia untuk diunduh
secara gratis dari www.CloudLibrary.org Kurikulum ini ter-­
diri dari 12 Sesi Video Pengajaran, 12 Sesi Audio Pengajaran
and buku audio Tak Kenal Menyerah!

Bergabunglah dengan Pengalaman Tak Kenal Menyerah!


JOHN BEVERE adalah penulis buku laris
dan pembicara konferensi yang populer. Ia
dan istrinya, Lisa, yang juga penulis buku
laris, mendirikan John Bevere Ministries
pada 1990. Pelayanan ini telah bertumbuh
menjadi badan penjangkauan internasional
yang mencakup berbagai bidang, termasuk
acara televisi mingguan, The Messenger,
yang disiarkan di 214 negara. Bevere telah
menulis sekian banyak buku, termasuk Breaking Intimidation,
The Fear of the Lord, dan Under Cover.
Bagaimana Anda menyelesaikan perjalanan Anda di dalam
Kristus jauh lebih penting daripada bagaimana Anda
memulainya. Seperti pelari dalam perlombaan, Anda harus
mempersiapkan diri untuk berlari dengan baik. Namun,
berapa banyak orang percaya yang tersandung dan akhirnya
menyerah karena kesukaran dan pencobaan? Kabar baiknya,
anugerah Allah menyediakan apa yang kita perlukan untuk
berkuasa atas keadaan meskipun di tengah kesesakan yang
berat. Kekuatan untuk menyelesaikan perjalanan dengan
baik—itulah yang dibahas dalam Tak Kenal Menyerah.
Sahabat, pesan ini telah mengubah kehidupan dan pelayanan
saya kepada Allah. Saya berdoa agar Anda juga akan
diubahkan secara luar biasa ketika Anda mendapatkan Apa
yang Allah bagikan bagi Anda melalui kurikulum ini.

Saudaramu di dalam Kristus,

John Bevere
JohnBevere@ymail.com

Anda mungkin juga menyukai