B
A
B
I
PENDAHULUAN
A dll. Densitasa merupakan properti intensif maka tidak bergantung pada banyak
partikel dan ukuran partikelnya. Nilai dari densitas adalah tetap.
menghasilkan secara jelas dan luas perhitungan dari densitas rata-rata atau
specific gravity, dengan syarat cairan mercuri tidak membasahi permukaan
solid karena akan menimbulkan lubang-lubang pada solid itu sendiri.
2. Metode Picnometer, metode ini digunakan untuk menentukan volume
liquid yang dipindahkan secara tidak langsung, tetapi yang lebih akurat
adalah dari berat liquidnya. Metode ini dapat menghasilkan keakuratan
sampai 0,05 % untuk serbuk.
3. Metode Gradient, metode ini khususnya digunakan untuk penentuan
densitas sebuah padatan, metode ini telah banyak digunakan pada industri-
industri plastik. Metode ini dapat menguji sampel sampai ukuran yang
paling kecil (0,0002 g/cm3)
4. Hidrometer Nicholson
Langkah-langkah penentuan densitas :
Jika massa yang diperoleh dalam tangki yang lebih tinggi ke tangki
hidrometer untuk penanda air adalah W, massa untuk padatan yang
ditambahkan dalam tangki yang lebih tinggi adalah w dan massa yang
diperoleh ketika padatan berada pada padatan yang lebih rendah adalah
w’maka massa padatan (Ws) menjadi : Ws = W – w
Massa air : w-w’ maka densitas padatan dapat diperoleh dengan rumus :
ρs=W-w
w-w’
5. Metode flotasi
Metode ini menggunakan campuran 2 larutan yang dapat larut . Untuk
kristal organik polar yang tidak mengandung komponen yang lebih ringan
dari oksigen, hidrokarbon ringan seperti kerosin (ρ=0,79 g/cm 3 pada
T=25OC) dan metylen iodida (ρ=3,32 g/cm3 pada T=25OC) biasanya
mempunyai hasil yang memuaskan.
Untuk mencari densitas dari kristal padat dapat dilakukan dengan
menggunakan persamaan. Pada tahun 1960, John A. Doe dengan partnernya
Richard Roe melakukan eksperimen untuk mencari densitas kristal Germanium.
Metode yang digunakan meliputi penggunaan piknometer yang diketahui
4
Karena nilai V dan L diketahui, kita hanya perlu menentukan W1, W2 dan W3
untuk menghitung density padatan. Nilai rata-rata dari berat ini dihitung
bersama dengan nilai V dan ρL.
Penggunaan persamaan diatas tidak benar 100%, mungkin ada
beberapa kesalahan yang terjadi dalam perhitungan. Berat yang digunakan dalam
perhitungan diatas tidak dikoreksi terhadap efek adsorpsi udara oleh kristal
tersebut. Untuk mengatasinya, picnometer yang mengandung solid dan beberapa
liquid yang ditempatkan pada botol yang lebih besar, telah dihubungkan dengan
sebuah pompa vakum, dan dipindahkan sampai gelembung-gelembung udara
melepas dari solid; kemudian piknometer diisi penuh. Kita dapat menggunakan
5
(dW 2 dW 1)
d (dW 2 dW 3 ldV ) …(7)
W 2 W1 W 2 W 1 l
Kita mengetahui bahwa (dW2 – dW1) lebih kecil dari (dW2 – dW3+ρLdV) ( (pada
substitusi nilai error untuk diferensial ) dan (W2 – W1) sekitar lima kali lebih besar
daripada (W2 – W3 + Lv) . Ini memungkinkan untuk mengabaikan bentuk
pertama dari sisi kanan persamaan (6) dan menghasilkan bentuk perkiraan. Jadi
batas dari error dalam , (), diperkirakan sebagai berikut :
( ) [ (W 2) (W 3) l (V )] 1/2 …………………..(8)
W 2 W 3 lV
dimana (W2), (W3), (v) adalah batas dari error yang menyatakan W 2, W3, dan
v. Kita dapat menerima batas error (W2) = 0,001 g , (W3) = 0,002 g , (v) =
0,004 cm3.
Nilai yang didapat untuk dua sample menyimpang dari rata-rata
ditunjukkan limit dari kesalahan. Bagaimanapun juga perbedaan yang jauh lebih
besar daripada itu harus mempertimbangkan fakta bahwa kontribusi dari setiap
kesalahan dalam V adalah sama dalam kedua pengerjaan. Berdasarkan bahwa
material yang dipelajari mungkin tidak homogen, jadi untuk menghasilkan dua
sample yang sedikit perbedaan densitasnya, kita menduga kemungkinan pecah
atau celah tidak dapat dimasuki liquid terdapat pada sampel I, atau dalam dua
sampel dalam tingkatan yang berbeda. Pada asumsi ini terbesar akan ditempatkan
pada nilai yang tertinggi, kita namakan sampel II, meskipun dasar dari hasil untuk
dua sampel tidak terdapat bukti internal bahwa sampel II secara keseluruhan bebas
dari kekurangan. Persetujuan hasil untuk sampel II dengan literatur adalah
memuaskan, tetapi pada umumnya indikasi yang terbaik dari kenyataan akan
sangat baik persetujuan hasil untuk beberapa sample.
6
BAB II
PERCOBAAN
r2 (l) =
2
( 1V W2 W3 ) 2
l r 2 (V ) r 2 (W2 ) r 2 (W3 )
2
8
Skala
pengatur
Skala
penunjuk
Tempat menimbang
BAB III
PIKNOMETER
NERACA ANALIT
HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
10
BAB III
HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
5 ml 10 ml 5 ml 10 ml
1 18.7456 27.5759 13.2239 17.7082
2 18.7456 27.5759 13.2242 17.7085
3 18.7452 27.5756 13.2242 17.7083
Rata-rata 18.7455 27.5758 13.2241 17.7083
Tabel III.2.3. Perhitungan densitas dan error limit pada batu piknometer 10 ml
Mesh W2 rata-rata (gr) W3 rata-rata (gr) (gr/ml) R(l)
10/12 21.5952 30.0370 2.7161 0.0087
20/30 20.5747 29.4200 2.7936 0.0125
30/40 19.6233 28.8020 2.7697 0.0184
Rata-rata 2.7598 0.0132
Dari tabel diatas didapatkan rata-rata untuk batu = 2.7564 gr/ml ,sedangkan
rata-rata error limit = ±0.0134
Tabel III.2.4 Perhitungan densitas dan error limit pada batu kapur piknometer 5ml
13
Tabel III.2.5 Perhitungan densitas dan error limit pada batu kapur piknometer
10ml
Mesh W2 rata-rata (gr) W3 rata-rata (gr) (gr/ml) R(l)
18/20 19.3613 28.5635 2.4753 0.0169
20/30 19.1741 28.4805 2.6025 0.0154
30/40 18.6329 27.7824 1.2833 0.0234
Rata-rata 2.5389 0.0162
Dari tabel diatas didapatkan rata-rata untuk batu kapur = 2.6649 gr/ml
Untuk nilai error limit rata-rata = ±0.0234
III.3. PEMBAHASAN
Pada percobaan penentuan densitas kristal padat ini menggunakan
berbagai macam variabel, diantaranya adalah jenis padatan kristal berupa padatan
batuan dan batu kapur dengan berbagai macam ukuran mesh. Selain itu juga
menggunakan dua macam piknometer berukuran 5 ml dan 10 ml. Tujuan dari
digunakannya berbagai macam variabel ini adalahuntuk membuktikan bahwa nilai
dari densitas adalah tetap.
Dari percobaan pengukuran densitas batu, mendapatkan nilai ρ sebesar
(2.7564 ± 0.0134) gr/ml. Dari nilai densitas tersebut didapatkan nilai spesifik
gravitynya, yaitu sebesar (2.7534 – 2.7803). Hal ini sesuai dengan literatur yang
menyebutkan bahwa spesifik gravity dari batu adalah 2.2 – 2.7 gr/ml (Perry, edisi
5, hal 23-69). Untuk batu kapur dari percobaan didapatkan nilai densitasnya
sebesar (2.6649 ± 0.0235), sehingga didapat nilai spesifik gravitynya sebesar
2.6514 – 2.6985 gr/ml. Hal ini sesuai dengan literatur yang menyebutkan bahwa
spesifik gravity dari batu kapur adalah 2.0 – 2.8(Perry, edisi 5, hal 3-90).
Dari percobaan yangtelah dilakukan menunjukkan bahwa nilai dari
densitas untuk kedua macam piknometer relatif tetap. Hal ini menunjukkan bahwa
14
nilai dari densitas tidak dipengaruhi oleh kuantitas dan ukuran dari bahan pada
kondisi P dan T dianggap konstan, sehingga dapat dikatakan bahwa densitas
merupakan properti intensif. Pada percobaan ini dengan menggunakan dua macam
variabel piknometer didapatkan nilai densitas yang hampir sama untuk jenis
padatan yang sama. Walaupun begitu ada sedikit penyimpangan niali densitas
untuk batu kapur yaitu diperoleh nilai 1.2833 untuk percobaan pada mesh 30/40 .
Penyimpangan yang terjadi ini dapat disebabkan karena kondisi
penimbangan yang dilakukan berbeda. Salah satunya adalah pada waktu
pergantian mengukur dari mesh yang satu ke mesh yang lain kondisi dari
piknometer belum kering . Akibatnya adalah pada waktu menimbang padatan
kristal yang ditimbang bukan hanya berat kristalnya saja, melainkan juga berat air
sehingga harga densitas kristal sesungguhnya tidak diketahui.
Adanya sedikit penyimpangan dari hasil percobaan telah dikoreksi dengan
menggunakan errror limit r(l). Penggunaan error limit ini karena tidak
diperhitungkannya rongga yang ada dalam partikel padatan, karena dalam
percobaan ini kita menganggap bahwa yang dihitung adalah true densitinya.
Perbedaan hsil yang diperoleh dalam nilai densitas juga bisa disebabkan adanya
gelembung udara yang teradsorbsi atau masih terdapat dalam ketika dilakukan
pengisian dengan air dan padatan, sehingga menyebabkan massa seharusnya dari
padatan yang ditimbang tidak tepat.
15
B
A
B
I
V
KESIMPULAN DAN SARAN
IV.1. Kesimpulan
Dari percobaan ini diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Dari hsil perhitungan diperoleh densitas batu (ρ batu) = 2.7564 gr/ml
dengan error limit r(l) = 0.0134. Harga ρ batu yang sebenarnya adalah
(2.7564±0.0134) gr/ml
16
IV.2. Saran
1. Pada waktu melakukan penimbangan dengan piknometer yang berisi
padataan dan air diusahakan supaya tidak terdapat gelembung udara dalam
rongga padatan.
2. Pada waktu menimbang piknometer berisi padatan diusahakan agar
piknometer dalam keadaan kering dan bersih, sehingga yang ditimbang
benar-benar massa padatan.
DAFTAR NOTASI
DAFTAR PUSTAKA
APPENDIKS
= 21.7468 gr
= 2.7067 gr/ml
2
r =2 x ( 2 r 2 (V ) r 2 (W2 ) r 2 (W3 ))
( V W2 W3 ) 2
20
( 2,7067) 2
x ((0.996242 x1.6 x10 5 )
((0.99624 x5,542) 17,5738 21,7468)
10 4 4 x10 4 )
r = 0.0071
Analog dengan cara diatas didapatkan harga densitas kristal dan
error limit seperti pada tabel III.2.2. – III.2.5.
LAMPIRAN