Anda di halaman 1dari 12

JOB SHEET

RESUSITASI BAYI BARU LAHIR

Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi dan Balita

Nama Pekerjaan : Melakukan Resusitasi Pada Bayi Baru Lahir

Waktu : 90 menit

Dosen : Yunita Eva Maridah, S.ST, M.Keb

REFERENSI

1. Maria S. 2018. Panduan Penatalaksanaa Resusitasi Bayi Baru Lahir.


2. Saifuddin, A. B, dkk. 2001. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal.
3. Sumapraja, S, dkk. 2002. Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Jakarta, JNPK-KR POGI dan YBP-SP

OBJEKTIF PERILAKU SISWA

1. Setelah melakukan praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu mempersiapkan alat,


bahan dan perlengkapan yang diperlukan untuk melakukan resusitasi pada bayi baru lahir
sesuai dengan pedoman yang telah diberikan.
2. Setelah melakukan praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat melakukan resusitasi pada
bayi baru lahir dengan benar dan sistematis sesuai dengan daftar tilik.
DASAR TEORI

Resusitasi (Respirasi Artifisialis) adalah usaha dalam memberikan ventilasi yang


adekuat, pemberian oksigen dan curah jantung yang cukup untuk menyalurkan oksigen
kepada otak, jantung dan alat-alat vital lainnya.
Kira-kira 10% bayi baru lahir memerlukan bantuan untuk memulai pernafasan saat
lahir, dan sekitar 1% saja yang memerlukan resusitasi lengkap mulai dari pembersihan
jalan nafas hingga pemberian obat-obat darurat.
Adapun tujuan Resusitasi adalah sebagai berikut :
1. Memberikan ventilasi yang adekuat
2. Membatasi kerusakan serebi
3. Memberikan oksigen dan curah jantung yang cukup untuk menyalurkan oksigen
kepada otak, jantung dan alat-alat vitallainnya.
4. Untuk memulai atau mempertahankan ekstra uteri
Istilah-istilah penting dalam Resusitasi:
 Ventilasi adalah proses atau tindakan memasukkan udara untuk membantu
pernafasan.
 Asfiksia neonatorum adalah kesukaran bernafas pada bayi dimana nafas bayi
kurang 20 kali/menit atau bayi mengalami megap-megap atau tidak bernafas.
 Apnea adalah terhentinya pernafasan pada bayi.
 Dekontaminasi adalah merupakan langkah pertama dalam menangani alat bedah,
sarung tangan dan benda lainnya yang telah tercemar dengan merendam dengan air
klorin.

BAHAN

1. Panthom Bayi Resusitasi


PERALATAN DAN PERALATAN

1. Celemek
2. Sarung tangan/Handscoon
3. Meja datar dan keras
4. Tiga buah kain bersih dan kering
 Untuk mengeringkan bayi
 Untuk menyelimuti bayi
 Untuk ganjalan bahu bayi
5. Resusitasi Set (balon dan sungkup)
6. Slim suiqer/section
7. Lampu Sorot
8. Penghisap lendir De Lee/Bola karet
9. Bengkok/Nerbeken
10. Jam/pencatat waktu
11. Larutan klorin 0,5 %
12. Tempat sampah

KESELAMATAN KERJA

 Perhatikan prosedur/penatalaksanaan resusitasi


 Pastikan lokasi/tempat melakukan resusitasi sudah tepat dan benar
 Pusatkan perhatian dan keselamatan bayi baru lahir
 Jaga kestrerilan alat dan bahan yang digunakan
 Lakukan teknik pembuangan sampah/limbah bekas pakai sesuai prosedur.
PROSEDUR PELAKSANAAN

NO LANGKAH-LANGKAH ILUSTRASI GAMBAR

1 Minta persetujuan tindakan medik pada


ibu dan keluarga
Key Point :
 Sapa ibu dengan hangat dan ramah
 Pastikan ibu dan keluarga mengerti
dengan informasi yang diberikan
2 Persiapkan Alat, antara lan :
a. Meja datar dan keras
b. Tiga kain bersih dan kering
(untuk mengeringkan,
menyelimuti bayi dan untuk
ganjalan bahu bayi)
c. Lampu Sorot
d. Penghisap lendir De Lee/Bola
karet
e. Jam/pencatat waktu, Balon dan
Sungkup serta larutan klorin 0,5%
Key Point :
Meja resusitasi sudah dialasi dengan
kain bersih dan kering, letakkan kain
untuk mengganjal bahu bayi, yang
digulung setinggi ± 5 cm, kemudian
letakkan kain untuk membungkus
bayi.
3 Pakai alat perlindungan diri seperti
celemek, penutup kepala, sepatu boot,
masker dan lepaskan semua perhiasan
dan aksesoris yang menempel, cuci
tangan, keringkan dengan handuk bersih
dan kering, pakai handscoen.
Key Point :
 Gunakan teknik cuci tangan 7
langkahKeringkan tangan dengan
menggunakan lap bersih dan kering
 Gunakan Alat perlindungan diri agar
terhindar dari kontak langsung
dengan pasien.

4 Nilai keadaan bayi (dalam beberapa


detik) apakah bayi bernafas spontan,
tonus otot, warna kulit serta cairan
mekonium apakah bening atau keruh.
Key Point :
Lakukan resusitasi bila bayi tidak
bernafas secara spontan atau megap-
megap dan juga bila ketuban bercampur
mekonium, serta warna kulit kebiruan
5 Tentukan apakah bayi memerlukan
tindakan resusitasi
Key Point :
Nilai dada bayi apakah megap-megap
atau tidak ada usaha untuk bernafas,
tonus otot kurang baik, warna kulit
pucat/kebiruan, frekuensi jantung
<100x/menit dan refleks kurang baik.
Jika semua semua jawabannya Ya
maka segera lakukan resusitasi.

6 Beri kehangatan pada bayi :


Key Point :
 Letakkan bayi di atas handuk yang
ada di perut ibu.
 Selimuti dan mengeringkan bayi
dengan handuk tersebut.
 Klem tali pusat dengan jarak 3 cm
dari pusat, diurut ke arah maternal,
dan klem tali pusat yang kedua
dengan jarak 2 cm dari klem yang
pertama, potong tali pusat (tangan kiri
tetap melindungi perut bayi), ikat tali
pusat, lepaskan klem.
 Pindahkan bayi ke tempat resusitasi
di bawah lampu sorot/pemancar
panas
7 Atur posisi bayi:
Key Point :
 Letakkan bayi dengan kepala sedikit
ekstensi dengan bantuan gulungan
kain di bawah bahu.
 Posisi kepala sedikit miring

8 Bersihkan jalan nafas:


Key Point :
 Hisap lendir (mulut-hidung) 5cm-
3cm
 Pada alat penghisap mekanik:
tekanan negatif ≤ 100mmHg
(jangan terlalu kuat atau dalam →
reflek vagus → bradikardi/apneu
9 Keringkan dan berikan rangsangan taktil:
Key Point :
Rangsang taktil dengan menepuk/
menyentil telapak kaki, menggosok
punggung/ perut/ dada/ ekstermitas
dapat membantu bayi dalam usaha
bernafas.
10 Atur posisi kembali dan selimuti bayi
dengan kain alas yang bersih dan kering
yang sudah disiapkan sebelumnya.
Key Point :
Membedong/menyelimuti bayi adalah
salah satu cara agar bayi tetap hangat
dan tidak terjadi hipotermi lebih
lanjut.
11 Lakukan Penilaian Kembali, apakah bayi
sudah menangis, tonus otot sudah kuat,
warna kulit kemerah merahan serta usaha
nafas bayi.
Key Point :
Nilai kembali fekleks, warna kulit,
tonus otot serta usaha nafas bayi
apakah sudah ada kemajuan atau
belum.
12 Jika bayi sudah bernafas spontan/
menangis, lakukan perawatan pasca
resusitasi:
 Jaga kehangatan bayi
 Lakukan pemantauan
 Beri Konseling
 Catat/dokumentasikan
Key Point :
Jika bayi masih megap-megap/tidak
bernafas, lakukan Ventilasi
13 Pasang sungkup menutupi mulut, hidung,
dan dagu. Lakukan ventilasi percobaan
sebanyak 2x dengan tekanan 30 cm air
Key Point :
Lihat apakah dada bayi mengembang
Bila dada bayi tidak mengembang:
 Periksa posisi kepala, pastikan
posisi benar
 Periksa perlekatan sungkup,
pastikan tidak ada kebocoran
 Periksa ulang apakah jalan nafas
tersumbat cairan atau lendir
Bila dada bayi mengembang, lakukan
tahap berikutnya.
14 Lakukan ventilasi sebanyak 20x dalam
30 detik
Key Point :
 Melakukan dengan tekanan 20 cm air
 Memastikan udara masuk (dada tetap
mengembang)

15 Lakukan penilaian kembali:


Key Point :
 Apakah pernafasan spontan?
 Apakah frekuensi jantung > 100
x/menit (hitung dalam 6 detik,
kalikan 10)
 Apakah warna kulit sudah
kemerahan?
16 Bila bayi sudah bernafas normal,
hentikan ventilasi dan pantau bayi,
lakukan perawatan pasca resusitasi.
Key Ponit :
Bila bayi belum bernafas normal,
lanjutkan ventilasi dengan ketentuan:
 Lanjutkan ventilasi 20x dalam 30
detik selama 2 menit dengan
tekanan 20 cm air
 Evaluasi ventilasi tiap 30 detik
 Siapkan rujukan sambil tetap
melakukan ventilasi
17 Apabila berhasil, maka lanjutkan dengan
perawatan pasca resusitasi
Key Point :
Apabila tidak berhasil (bayi belum
bernafas normal), dan tidak bisa
dilakukan rujukan, maka lanjutkan
resusitasi sampai 20 menit. Apabila
sampai 20 menit, bayi belum bernafas
normal, maka pertimbangkan untuk
menghentikan tindakan resusitasi.
18 Berikan konseling dan dukungan moril
pada ibu dan keluarga dan lakukan
pencatatan jika bayi meninggal.
Key Point :
Memberikan dukungan dan perhatian
pada ibu dapat meringankan stres post
pastum dan memberikan rasa nyaman
dan tenang.
19 Bereskan semua peralatan, rendam ke
dalam larutan klorin 0,5%, celupkan
tangan ke dalam larutan klorin 0,5%,
lepaskan handscoon secara terbalik,
kemudian rendam selama 5 menit.
Key Point:
Dekontaminasi semua alat bekas pakai
bertujuan untuk membunuh kuman
dan bakteri sehingga mencegah
terjadinya penularan penyakit.

20 Bersihkan dan dekontaminasi katub dan


masker, lalu periksa adakah kerusakan.
Key point :
Lakukan secara hati-hati dan teliti
untuk menilai kerusakan sekecil
apapun.

21 Cuci tangan dengan teknik 6 langkah lalu


keringkan
Key Point :
Cuci tangan efektif 7 langkah dengan
menggunakan sabun cair dan air yang
mengalir.

22 Lakukan pedokumentasian hasil


tindakan.
Key Point :
Lakukan secara sistematis, catat point
penting serta sebagai rekam medik
APLIKASI

Meminta mahasiswa untuk mempraktekkan kembali sehingga mahasiswa dapat lebih


terarah dalam melakukan praktek dikemudian hari.

EVALUASI

b. Setiap langkah dilakukan secara sitematis


c. Memperhatikan privasi dan respon pasien pada setiap tindakan
d. Memperhatikan keselamatan dan kenyamanan pasien pada setiap tindakan
e. Memperhatikan prinsip pencegahan infeksi

PENUTUP

Mengevaluasi materi yang telah disampaikan kepada mahasiswa apakah telah dipahami dan
dimengerti oleh mahasiswa

Anda mungkin juga menyukai