Anda di halaman 1dari 6

Zika adalah ifeksi yang terjadi melalui perantara gigitan nyamuk Aedes Aegepty.

Nyamuk
jenis tersebut biasa dikenal dengan nyamuk demam berdarah. Penyakit yang ditimbulkan
dinamakan Zika.

SEJARAH

Pada awalnya virus ini ditemukan pada seekor monyet resus di Hutan Zika, Uganda di
tahun 1947. Lalu, virus Zika kembali ditemukan di nyamuk Aedes Africanus di hutan yang
sama pada tahun 1948.

Di tahun 1952 ditemukan manusia yang pertama kali terinveksi virus ini, tepatnya di
Uganda dan Republik Tanznia. Di tahun 1960 an sampai dengan 1980-an, virus Zika
mulai merebak sampai wilayah Afrika dan Asia.

Virus Zika pertama ditemukan pada seekor monyet resus di hutan Zika, Uganda,
pada tahun 1947.

Virus ini kemudian ditemukan kembali pada nyamuk spesies Aedes Africanus di
hutan yang sama pada tahun 1948 dan pada manusia di Nigeria pada tahun 1954.

Zika menjadi penyakit endemis dan mulai menyebar ke luar Afrika dan Asia pada
tahun 2007 di wilayah Pasifik Selatan.

Pada Mei 2015, virus ini kembali merebak di Brazil. Penyebaran virus ini terus terjadi
pada Januari 2016 di Amerika Utara, Amerika Selatan, Karibia, Afrika, dan Samoa
(Oceania). Di Indonesia sendiri, telah ditemukan virus Zika di Jambi belakangan ini

Virus Zika pertama kali ditemukan pada 1947 di hutan Zika, Uganda, saat sejumlah peneliti dari
Yellow Fever Researcher Institute mengisolasi seekor monyet makaka rhesus yang telah positif
mengidap virus ini.

Lihat juga:
Sebanyak 13 Warga India Positif Zika di Singapura

Kemudian, virus ini melakukan kontak pertama dengan manusia berkat survei serologi yang
dilakukan di Uganda dan Nigeria. Hasil survei tersebut menunjukkan dari 84 orang di semua
umur, 50 orang terbukti memiliki antibodi terhadap Zika dengan 40 orang berumur di atas 40
tahun.

Aedes aegypti betina adalah agen utama dalam persebaran Zika. Keberadaan spesies yang
telah melintasi hampir seluruh dunia ini mempercepat peredaran Zika. Ditambah mobilitas
manusia yang makin cepat, nyamuk ini dapat ditemukan di seluruh dunia. Termasuk di negara-
negara di utara ekuator yang sejatinya bukan habitat ideal bagi nyamuk.

Sejalan dengan persebaran ‘sang kurir’, virus Zika berkembang sedemikian rupa sehingga
penularannya tak lagi bersumber dari gigitan nyamuk semata. Transfusi darah, transplantasi
organ, hubungan seks, dan kehamilan merupakan cara lain virus ini berlipat ganda.
Meskipun demikian, sejumlah penyebab tadi belum semua dipastikan sepenuhnya bertanggung
jawab atas penularan virus Zika.

Pada tahun 1951-1983, virus ini mulai menginfeksi manusia. Laporan tersebut datang dari
beberapa negara Afrika seperti Mesir, Gabon, Sierra Leone, Tanzania, dan Uganda.

Selain di Afrika, pada periode tersebut, penyebaran virus Zika telah mencapai daratan dan
semenanjung Asia seperti India, Pakistan, Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, dan Vietnam.

Persebaran Zika mulai mengancam masyarakat global semenjak mewabah di benua Amerika,
terutama Brazil pada 2015. Pada kasus yang ditemukan di Brasil, peneliti menduga virus Zika
berevolusi hingga menyebabkan microcephaly pada bayi yang baru lahir.

Lihat juga:
Indonesia Waspada Virus Zika

Microcephaly adalah cacat lahir yang memengaruhi perkembangan otak bayi sehingga kepala
bayi lebih kecil dibanding bayi normal dengan kelamin dan umur yang sama.

Salah satu yang menyebabkan persebaran Zika sulit dibendung adalah gejalanya yang sukar
dibedakan dengan penyakit demam lain seperti demam berdarah, demam kuning, dan malaria.
Gejala awal berupa demam, bintik merah, nyeri sendi, dan mata merah sering menipu pengidap
virus ini sehingga mereka sering kali mengabaikan gejala tersebut.

PENYEBAB

Penyebab dari penyakit Zika adalah virus zika. Virus Zika tergolong dalam kelompok
virus flavivirus yang masih bersumber dari keluarga yang sama dengan virus yang
menimbulkan penyakit demam berdarah.
Nyamuk Aedes Aegypti adalah nyamuk yang mengambil dan membawa virus zika dari
manusia yang sudah terinveksi virus itu. Dengan gigitannya, nyamuk ini menyebarkan
virus Zika kembali ke manusia yang belum terinfeksi.

Spesies nyamuk Aedes Aegypti sangat bergerak aktif di siang hari dan hidup serta
berkembagn biak di dalam ataupun diluar ruangan yang dekat dari manusia, utamanya di
tempat yang memiliki genangan air.

Penyebab penyakit Zika atau demam Zika adalah karena gigitan nyamuk Aedes
Aegypti yang terinfeksi virus Zika, Nyamuk ini menjadi terinfeksi setelah menggigit
penderita yang telah memiliki virus tersebut.

Prosesnya tidak jauh berbeda dengan orang yang terkena demam berdarah,
nyamuk yang telah mengigit orang demam berdarah kemudian menggigit yang lain,
ketika kekebalan tubuh orang tersebut lemah, maka ia pun berkemungkinan besar
terjangkit demam berdarah.

Nyamuk ini sangat aktif di siang hari dan hidup serta berkembang biak di dalam
maupun luar ruangan yang dekat dengan manusia, terutama di area yang terdapat
genangan air.
Gejala Virus Zika
Virus Zika seringkali tidak menunjukkan gejala atau tanda, sehingga penderita tidak
mengetahui bahwa dirinya terjangkit virus Zika. Namun jika muncul gejala, biasanya
bersifat ringan dan baru muncul 3-12 hari setelah tergigit. Gejala-gejala yang
umumnya muncul, antara lain:

 Tubuh terasa lemah dan lelah.


 Demam.
 Sakit kepala.
 Ruam.
 Nyeri otot.
 Nyeri sendi.
 Konjungtivitis atau peradangan kelopak mata.

Gejala ini biasanya berlangsung selama beberapa hari. Satu dari 5 orang yang
terinfeksi virus ini mungkin menjadi sakit. Walaupun sangat jarang, virus Zika dapat
muncul sebagai kasus berat yang membutuhkan penanganan lebih lanjut di rumah
sakit dan bahkan kematian.

Pencegahan Virus Zika


Salah satu langkah awal pencegahan infeksi virus Zika adalah menghindari gigitan
nyamuk. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah gigitan nyamuk,
antara lain:

 Pakailah baju berlengan panjang dan celana panjang, serta kaus kaki.
 Gunakan losion antinyamuk.
 Jika memungkinkan, gunakan pendingin ruangan karena nyamuk tidak
menyukai tempat dingin.
 Jika tidak memungkinkan menggunakan pendingin ruangan, maka gunakan
kawat nyamuk pada jendela atau pintu rumah dan gunakanlah kelambu ketika
tidur.
 Bersihkan tempat penampungan air setiap satu minggu sekali dan tutuplah
untuk mencegah nyamuk bertelur di dalamnya.
 Buanglah benda bekas yang memungkinkan air tergenang, seperti pot bunga,
ember, atau ban yang sudah tidak terpakai, sehingga nyamuk tidak
menggunakan benda tersebut sebagai tempat berkembang biak
 Sebarkan bubuk larvasida di tempat penampungan air untuk membunuh larva
nyamuk.

Jika memiliki bayi atau balita, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk
melindungi bayi atau anak Anda dari infeksi virus Zika, antara lain:
 Pastikan bayi menggunakan pakaian yang dapat melindunginya dari gigitan
nyamuk.
 Gunakan kelambu pada tempat tidur dan kereta dorong bayi.
 Hindari penggunaan losion antinyamuk jika bayi masih berusia di bawah 2
bulan.
 Perhatikan area tubuh anak saat mengoleskan losion anti nyamuk. Hindari
area tubuh yang terluka atau sedang mengalami iritasi, area mata, mulut, dan
tangan.

Jika berencana untuk melakukan perjalanan ke daerah atau negara yang memiliki
riwayat virus Zika, ada beberapa hal yang dapat dilakukan, antara lain:

 Konsultasikan kesehatan Anda lebih dahulu dengan dokter kurang lebih 4-6
minggu sebelum keberangkatan.
 Carilah informasi mengenai daerah yang akan dikunjungi, misalnya fasilitas
kesehatan yang tersedia.
 Lakukan tes virus Zika jika mengalami gejala-gejala infeksi penyakit Zika
sekembalinya dari daerah atau negara dengan riwayat penyebaran virus.

 Karena penyakit Zika di transimisikan lewat nyamuk, tentu hal yang pertama
harus dilakukan adalah terhindar dari gigitan nyamuk, terutama di pagi dan
siang hari, karena nyamuk Aedes Aegypti aktif di jam-jam tersebut.
 Bersihkan genangan air yang ada di sekitar tempat tinggal kita.
 Buat suhu ruangan menjadi dingin, karena nyamuk biasanya tidak tahan
dengan suhu yang dingin.
 Gunakan selalu baju dan celana berlengan panjang, untuk meminimalisir
ruang gigit nyamuk.
 Gunakan obat atau lotion pelindung gigitan nyamuk, saat ini banyak beredar
namun piihah yang sesuai dengan standar keshatan

FREKUENSI

Kasus Virus zika di Indonesia:

b. Persebaran Zika mulai mengancam masyarakat global semenjak mewabah di benua


Amerika, terutama Brazil pada 2015. Pada kasus yang ditemukan di Brasil, peneliti menduga
virus Zika berevolusi hingga menyebabkan microcephaly pada bayi yang baru lahir sejumlah
2000 bayi

a. Pada Oktober 2013, terjadi wabah demam Zika di negara Polinesia Prancis, wabah yang
pertama terjadi di daerah Oceania.[1] Dengan 8.723 kasus dilaporkan, menjadikan wabah
terbesar dari demam Zika yang terjadi sebelum wabah di Amerika pada April 2015

1. Tahun 1981 dilaporkan ada satu pasien di Rumah Sakit Tegalyoso Klaten
2. Tahun 1983 dilaporkan ada enam dari 71 sampel di Lombok NTB
3. Tahun 2013 dilaporkan ada seorang turis perempuan dari Australia positif terinfeksi virus
Zika setelah sembilan hari tinggal di Jakarta
4. Tahun 2015 dilaporkan ada seorang turis dari Australia terinfeksi virus Zika setelah digigit
monyet di Bali
5. Tahun 2015-2016 Lembaga Eijkman melaporkan seorang pasien di Provinsi Jambi positif
terinfeksi virus Zika

Didunia

1. Februari 2016, pejabat kesehatan di China mengonfirmasi adanya kasus pertama infeksi virus Zika,
yaitu pada pria berusia 34 tahun. Pria tersebut diketahui baru saja pulang dari Amerika Selatan.

2. Agustus 2016, seorang wanita di Hongkong dinyatakan positif terinfeksi zika. Wanita berusia 38
tahun itu diduga terinfeksi zika setelah pulang dari Pulau St.Barthelemy di Karibia.

3. Virus zika juga sampai di Asia Tenggara. Seperti dikutip dari Reuters, di Thailand tercatat 349
orang terinfeksi zika sejak Januari, termasuk 25 ibu hamil.

4. Akhir Agustus 2016, giliran pemerintah Singapura yang melaporkan adanya infeksi virus zika di
negaranya. Bermula dari 41 orang yang terjangkit, kini jumlahnya sudah mencapai ratusan orang.

5. Pemerintah Malaysia pada awal September 2016 juga mengonfirmasi seorang warganya yang
terinfeksi virus zika. Warga Malaysia itu diduga tertular setelah mengunjungi Singapura.

Pada Februari 2014, diperkirakan lebih dari 29.000 orang dengan gejala mirip Zika telah meminta
perawatan medis, jumlah ini sekitar 11,5% dari populasi,[11] dengan 8.503 kasus yang dicurigai.[11]
Dari 746 sampel yang diuji di Institut Louis-Malardé (fr) di Tahiti pada 7 Februari, 396 (53,1%)
dikonfirmasi mengandung virus Zika dari RT-PCR. Dua kasus infeksi virus Zika lebih lanjut diimpor ke
Jepang, [12] dan pada 25 Februari, Institut Kesehatan Masyarakat Norwegia melaporkan bahwa
seorang wisatawan yang kembali ke Norwegia setelah mengunjungi Tahiti dikonfirmasi terkena
infeksi virus Zika.[7]

Pada Maret 2014, wabah mulai menurun di sebagian besar pulau, [7] dan pada bulan Oktober
wabah telah mereda. Sebanyak 8.723 kasus dugaan infeksi virus Zika dilaporkan, serta lebih dari
30.000 untuk kunjungan klinis dan konsultasi medis karena kekhawatiran tentang Zika.[1] Jumlah
sebenarnya dari kasus Zika diperkirakan lebih dari 30.000.

DISTRIBUSI
Pertama kali ditemukan pada tubuh monyet di Hutan Zika, Uganda pada tahun 1947 dan pada tahun
1952 ditemukan pada tubuh manusia. Virus Zika merupakan spesies virus dari familia flaviviridae
genus flavivirus yang disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti yang juga dikenal sebagai vektor DBD
dan Chikungunya

Melalui gigitan nyamuk. Virus zika menyebar pada manusia melalui gigitan nyamuk.
Dari ibu ke janin
Melalui Transfysi darah yang terinfeksi.

DETERMINAN (gaya hidup)

Faktor yang mempengaruhi timbulnya dan cepatnya penularan virus zika yaitu difaktor demografi,
ekologi dimana kepadatan penduduk Bertambahnya jumlah penduduk menyebabkan risiko
penularan penyakit menular meningkat, Zika di Brazil pun dimulai di kawasan padat penduduk.

Dan faktor lainnya yaitu pengetahuan atau perilaku masyarakat tentang penyakit zika artinya
masyarakat seharusnya menggunakan kelambu ataupun cara lain agar tidak mudah tergigit nyamuk
yg sdh terinfeksi virus.

KONSEP PENYAKIT (TRIAS EPIDEMIOLOGI)

1. Host

Disebabkan oleh perilaku masyarakat yang kurang kesadaran dan pengetahuan sehingga mudah
tertular virus zika yang dibawa oleh nyamuk

2. Agent

Penyebab dari penyakit Zika adalah virus zika. Virus Zika tergolong dalam kelompok
virus flavivirus yang masih bersumber dari keluarga yang sama dengan virus yang
menimbulkan penyakit demam berdarah.
Nyamuk Aedes Aegypti adalah nyamuk yang mengambil dan membawa virus zika dari
manusia yang sudah terinveksi virus itu. Dengan gigitannya, nyamuk ini menyebarkan
virus Zika kembali ke manusia yang belum terinfeksi.

3. Environment

A. Spesies nyamuk Aedes Aegypti sangat bergerak aktif di siang hari dan hidup serta
berkembagn biak di dalam ataupun diluar ruangan yang dekat dari manusia, utamanya di
tempat yang memiliki genangan air.

B. Faktor ekososbud seperti kepadatan penduduk . Faktor yang mempengaruhi timbulnya dan
cepatnya penularan virus zika yaitu difaktor demografi, ekologi dimana kepadatan penduduk
Bertambahnya jumlah penduduk menyebabkan risiko penularan penyakit menular meningkat, Zika
di Brazil pun dimulai di kawasan padat penduduk.

Anda mungkin juga menyukai