A. Penjelasan
1. Formulir RL3 adalah formulir standar untuk data dasar Rumah Sakit. Formulir
tersebut diisi oleh Rumah Sakit satu kali dalam setahun untuk keadaan setiap tanggal
31 Desember.
2. Formulir RL3 diisi dalam rangkap 5, lembar pertama untuk Departemen Kesehatan
sedangkan lembar berikutnya untuk masing-masing instansi sesuai dengan ketentuan
saluran pengiriman data (Kanwil Depkes, Pemda Propinsi, Pemda Kab, Pemda Kota,
Pemilik Rumah Sakit dan Arsip Rumah Sakit).
3. Jumlah tempat tidur tersedia diperinci menurut jenis pelayanan rawat inap
sebagaimana tercermin dalam formulir RL1 halaman 1, seperti tersebut dibawah ini :
4. Yang dimaksud dengan pelayanan rawat inap adalah pelayanan kepada pasien yang
memerlukan observasi, diagnosis, terapi atau rehabilitasi yang perlu menginap dan
menggunakan tempat tidur serta mendapat makanan dan pelayanan perawat terus
menerus.
5. Untuk sesuatu jenis pelayanan rawat inap HARUS mempunyai ruang rawat tersendiri
dan jumlah tempat tidur tertentu.
Sebagai contoh : Jika suatu rumah sakit menyatakan mempunyai jenis pelayanan
ruang rawat inap PENYAKIT DALAM maka pada Rumah Sakit
tersebut harus mempunyai ruang rawat tersendiri dan aloka si
tempat tidur tertentu untuk PENYAKIT DALAM. Demikian juga
halnya jenis pelayanan rawat inap spesialisasi lainnya.
7. Pelayanan Rawat inap Umum terdapat pada semua kelas / tingkat rumah sakit umum,
sebagai contoh :
a) Ruang Rawat inap laki-laki dan ruang rawat inap perempuan pada RSU kelas D.
91
b) Ruang Rawat inap yang dipakai untuk berbagai jenis spesialisasi yang tidak
mempunyai jumlah tempat tidur tersendiri pada RSU kelas C.
c) Ruang Rawat Kelas VVIP/VIP/Utama/Paviliun, pada RSU kelas A dan kelas B
serta rumah sakit tertentu lainnya. Seperti diketahui ruang rawat inap kelas
utama/paviliun (VIP) tersebut merupakan ruang rawat inap untuk berbagai
spesialisasi.
d) Ruang rawat inap yang khusus disediakan untuk pasien dengan berbagai penyakit.
9. Setiap Rumah Sakit Umum minimal mempunyai ruang rawat inap umum, obstetri dan
perinatologi dengan jumlah tempat tidur ter sendiri. Oleh karena itu setiap RUMAH
SAKIT UMUM minimal mengisi jumlah tempat tidur untuk pelayanan rawat inap
UMUM, OBSTETRI dan PERINATOLOGI.
Kecuali bagi Rumah sakit Umum yang tidak mempunyai ruang rawat obstetri
tersendiri (tempat tidur untuk pasien obstetri digabung pada ruang rawat inap umum)
maka pada Rumah Sakit Umum tersebut hanya mengisi alokasi tempat tidur pada
Umum dan Perinatologi saja.
10. Yang dimaksud dengan JUMLAH TEMPAT TIDUR adalah jumlah tempat tidur yang
tersedia pada ruang rawat inap. Jumlah tempat tidur ini bukanlah kapasitas tempat
tidur tetapi tempat tidur yang ditetapkan jumlahnya tersedia didalam ruang rawat
inap.
11. Jumlah tempat tidur tidak termasuk tempat tidur yang diperguna kan untuk tempat
tidur bersalin, tempat tidur kamar pemulihan (RR), tempat tidur kamar tindakan,
tempat tidur untuk pemeriksaan pada unit rawat jalan (Umum,Spesialisasi dan
subspesialisasi serta unit rawat jalan gigi) dan tempat tidur pada klinik unit darurat
gawat.
12. Jumlah tempat tidur untuk jenis pelayanan ICU, ICCU dan NICU/PICU diisi jika
Rumah Sakit yang bersangkutan sudah mempunyai ruang rawat inap tersendiri dengan
tempat tidur dan peralatan khusus untuk pelayanan ICU, ICCU dan NICU/PICU
tersebut.
13. Untuk Rumah Sakit Khusus yang menampung hanya satu jenis pelaya nan spesialisasi
(RS Jiwa, RS Mata, RS Kusta, RS Tuberkulosa Pa ru dsb), jumlah tempat tidur
dilaporkan pada masing-masing ruang rawat inap yang sesuai dengan spesialisasinya.
14. Jenis pelayanan rawat inap yang ada di suatu rumah sakit yang tercatat pada RL3
halaman 1 tidak harus tercermin pada pengisian RL1 halaman 1.
Contoh : 1. Jika pada RL3 halaman 1 dinyatakan ada tempat tidur jenis pelayanan
Penyakit Dalam, maka pada RL1 kegiatan pelayanan rawat inap diisi
pada ruang rawat Penyakit Dalam (bukan pada UMUM).
2. Jika pada RL3 halaman 1 dinyatakan ada tempat tidur jenis pelayanan
umum maka pada RL1 halaman 1 boleh mengisi berbagai jenis
pelayanan sesuai dengan spesialisasi yang ada di rumah sakit, dan jika
tidak bisa dipisahkan maka diisi pada jenis pelayanan UMUM.
15. Sebagaimana diketahui pelayanan rawat inap di suatu rumah sakit mempunyai
tingkatan pelayanan yang diperinci menurut KELAS PERAWATAN. Kelas perawatan
tersebut ditentukan oleh masing-masing Rumah Sakit dan untuk standardisasi berbagai
kelas telah diadakan pengelompokan kelas perawatan seperti Kelas Utama, Kelas I,
Kelas II, Kelas III, dan Tanpa Kelas.
92
16. Kelas perawatan rawat inap yang ada di suatu rumah sakit harus tercermin pada RL3
halaman 1 dan pengisian RL1 halaman 1. Pengisian kelas perawatan pada formulir
RL3 harus sesuai dengan kelas perawatan yang dinyatakan pada RL1.
17. Jenis pelayanan rawat jalan yang ada di suatu rumah sakit harus tercermin pada
pengisian RL3 halaman 2 dan RL1 halaman 2.
Pengisian jenis pelayanan rawat jalan pada kedua formulir harus sama.
18. Jika suatu Rumah Sakit Umum hanya mempunyai satu poliklinik dan semua kegiatan
Unit Rawat Jalan dilakukan pada poliklinik terse but maka poliklinik yang
bersangkutan dikategorikan sebagai Unit Rawat Jalan UMUM.
19. Untuk Rumah Sakit Khusus yang menampung hanya satu jenis pelaya nan spesialisasi
(RS Jiwa, RS Mata dsb) maka unit rawat jalan dipilih yang sesuai dengan
spesialisasinya. Sedangkan untuk Rumah Sakit Kusta, Rumah Sakit Tuberkulosa Paru
telah disediakan tempat khusus.
B. Pengisian Formulir
1. Nomor Kode Rumah Sakit
Isilah sesuai dengan nomor kode Rumah Sakit yang bersangkutan.
Nomor kode ditetapkan oleh Departemen Kesehatan RI setelah RS mendapatkan izin
penyelenggaraan Rumah Sakit.
2. Nama Rumah Sakit
Isilah sesuai dengan nama Rumah Sakit yang bersangkutan.
Untuk setiap kotak satu huruf,maksimum 25 huruf termasuk spasi.
3. Jenis Rumah Sakit
Isilah kotak yang tersedia dengan kode jenis Rumah Sakit.
Kode jenis Rumah Sakit adalah sebagai berikut :
Kode Jenis RSU Uraian
A RSU Rumah Sakit Umum
B RS Jiwa Rumah Sakit Jiwa
C RSB Rumah Sakit Bersalin
D RS Mata Rumah Sakit Mata
E RS Kanker Rumah Sakit Kanker
F RS TP Rumah Sakit Tuberkulosa Paru
G RS Kusta Rumah Sakit Kusta
H RS Penyakit Infeksi Rumah Sakit Penyakit Infeksi
I RS O Rumah Sakit Orthopedi
93
J RSK P.Dalam Rumah Sakit Khusus Penyakit Dalam
K RSK Bedah Rumah Sakit Khusus Bedah
L RS Jantung Rumah Sakit Jantung
M RSK THT Rumah Sakit Khusus THT
O RSAB RS. Anak & Bersalin
P RSK Anak Rumah Sakit Khusus Anak
Q RSK Syaraf Rumah Sakit Khusus Syaraf
R RSK Ginjal Rumah Sakit Khusus Ginjal
T RSGM Rumah Sakit Gigi & Mulut
94
Nama Rumah Nomor Tanggal Oleh Sifat Perpan- Masa
Sakit jangan Berlaku
1 RS Dharma YM:02.04.2. 29-10- Men Kes RI Tetap 5 Tahun sd Tahun
Nugraha 2.1177 2002 2007
2 RSIA Puri 5473/2002 30-10- Dinkes Prop Semen- 1 Tahun sd Tahun
Medika 2002 DKI tara 2003
3 RS Mitra 5491/2002 31-10- Dinkes Prop Semen- 1 Tahun sd Tahun
Keluarga 2001 DKI tara 2002
a) N a m a
Isilah dengan lengkap dan jelas nama penyelenggara Rumah Sakit tersebut.
Contoh : - Departemen Kesehatan - PT Perkebunan III
- Pemda Prop.Sumatera Utara - PT Timah
- Pemda Kab.Deli Serdang - PT Pertamina
- Jan Kes TNI AD - Yy Keuskupan Amboina
- Kes Dam V/Jaya - Yarsi Jakarta
b) Status
Isilah dengan Kode Pengelompokan Penyelenggara Rumah Sakit.
Kode pengelompokan penyelenggara terdiri dari 2 angka :
Departemen Kesehatan : 10 Pemda Kota : 30
Pemda Propinsi : 20 Pemda Kabupaten : 40
DepHan, angka pertama - 5
TNI AD : 51 TNI AU : 53
TNI AL : 52 POLRI : 54
9. Khusus untuk rumah sakit swasta berilah tanda (V) pada kotak yang tersedia.
95
10. Akreditasi
Akreditasi adalah pengakuan kepada Rumah Sakit di sarana kesehatan lainnya yang telah
memenuhi standar yang telah ditetapkan.
Pentahapan I : Akreditasi 5 (lima) pelayanan disebut akreditasi tingkat dasar.
Meliputi : administrasi manajemen, pelayanan medik, gawat darurat, keperawatan dan
rekam medik.
Pentahapan II : Akreditas 12 (dua belas) pelayanan disebut akreditasi tingkat lanjut.
Meliputi : administrasi manajemen, pelayanan medik, gawat darurat, keperawatan dan
rekam medik, kamar operasi, laboratorium, tadiologi, farmasi, K-3, pengendalian infeksi,
perinatal resiko tinggi.
Pentahapan III : Akreditasi lengkap meliputi 16 (enam belas) pelayanan tahap II
ditambah dengan sisa kegiatan pelayanan, diantaranya terdapat kegiatan pelayanan
rehabilitasi medik, anestesi dan lain-lain.
Untuk menetapkan status akreditasi di rumah sakit, isilah kotak yang tersedia dengan :
a. Tidak Terakreditasi, yaitu suatu rumah sakit tidak dapat memperoleh status
akreditasi bila rumah sakit tersebut dianggap belum mampu memenuhi standar yang
ditetapkan. Ada 1 (satu) atau lebih kegiatan pelayanan yang memperoleh skor kurang
dari 60%, atau perolehan rata-rata dari semua kegiatan pelayanan yang dinilai hanya
mencapai 65% atau kurang.
b. Akreditasi Bersyarat, yaitu status ini diberikan bila rumah sakit telah dapat memenuhi
persyaratan minimal tetapi belum cukup untuk mendapatkan akreditasi penuh karena
ada beberapa kriteria standar yang diberi rekomendasi khusus.
- Skor rata-rata dari semua kegiatan pelayanan yang dinilai mencapai diatas 65%
akan tetapi masih di bawah 75% dengan catatan tidak ada satupun kegiatan
pelayanan yang memperoleh skor kurang dari 60%
- Akreditasi bersyarat ini berlaku untuk 1 (satu) tahun
- Dalam masa satu tahun itu rumah sakit dapat mengajukan untuk disurvei ulang
setelah merasa siap.
- Penilaian ulang terfokus dilakukan khusus untuk bidang pelayanan yang skornya
kurang dari perolehan 75%
- Bila rumah sakit tersebut dapat memenuhi standar setelah survei ulang, rumah sakit
mendapat tambahan dua tahun lagi sehingga seluruhnya menjadi 3tiga tahun
(akreditasi penuh).
- Setelah dilakukan survei ulang, bila masih tidak berhasil mencapai skor yang
dipersyaratkan maka rumah sakit dinyatakan tidak terakreditasi dan status
akreditasi bersyarat yang diperoleh sebelumnya menjadi gugur.
c. Akreditasi Penuh, yaitu diberikan untuk jangka waktu tiga tahun kepada rumah sakit
yang telah dapat memenuhi standar yang ditetapkan oleh Komisi Akreditasi Rumah
Sakit dan Sarana Kesehatan lainnya. Total skor minimal 75% dan masing-masing
bidang pelayanan skor tidak ada yang kurang 60%. Setelah masa tiga tahun, rumah
sakit yang bersangkutan dapat mengajukan permohonan untuk diakreditasi pada
periode berikutnya, yaitu tiga bulan sebelum masa berlakunya status akreditasi berakhir
d. Akreditasi Istimewa, yaitu status ini diberikan untuk rumah sakit yang menunjukkan
pemenuhan standar secara istimewa selama tiga periode berturut-turut, akan
mendapatkan status akreditasi untuk masa lima tahun.
11. Jumlah Tempat Tidur menurut jenis pelayanan dan Kelas Perawatan.
1) Yang dimaksud dengan jumlah tempat tidur adalah jumlah tempat tidur yang ada
dalam "ruang rawat inap" untuk se tiap jenis pelayanan rawat inap.
96
2) Setiap jenis pelayanan rawat inap mempunyai minimal satu ruang rawat inap atau
beberapa ruang rawat nginap.
3) Jika rumah sakit tidak mempunyai jenis pelayanan rawat inap tertentu, maka kolom
3 s/d 9 biarkan kosong.
4) Jika sesuatu jenis pelayanan mempunyai satu atau beberapa ruang rawat inap, maka
kolom 3 diisi dengan jumlah tempat tidur yang ada pada semua ruang rawat inap
untuk jenis pelayanan rawat inap yang dimaksud.
5) Kolom 4 s/d kolom 9 diisi dengan perincian jumlah tempat tidur menurut kelas
perawatannya. Pengisian jumlah tempat tidur pada kolom 3 HARUS SAMA dengan
jumlah perincian tempat tidur per kelas (total kolom 4 s/d 10) untuk setiap jenis
pelayanan rawat inap.
6) Jika sesuatu jenis pelayanan hanya mempunyai satu macam kelas perawatan maka
perincian tempat tidur per kelas hanya diisi pada kolom/kelas yang bersangkutan,
sedangkan kolom/kelas lainnya biarkan kosong.
7) Kolom 10 diisi dengan jumlah luas ruang/beberapa ruang rawat inap untuk setiap
jenis pelayanan rawat inap yang dimaksud.
8) Bagi rumah sakit khusus, jumlah tempat tidur diisi pada salah satu jenis pelayanan
rawat inap yang ada, sesuai dengan jenis rumah sakit yang bersangkutan.
9) Total (No.99) diisi sesuai dengan jumlah banyaknya tempat tidur yang ada di rumah
sakit atau sama banyaknya dengan penjumlahan tempat tidur dari setiap jenis
pelayanan yang ada.
10) Lakukan penjumlahan kebawah mulai dari pelayanan Penyakit Dalam, sampai dengan
Perinatologi untuk :
Kolom 3 = Jumlah tempat tidur tersedia
Kolom 4 = Kelas Utama
Kolom 5 = Kelas I
Kolom 6 = Kelas II
Kolom 7 = Kelas III
Kolom 8 = Tanpa Kelas
11) Jika penjumlahan kebawah telah cocok maka untuk total keseluruhan (Rumah Sakit)
perlu diadakan pengecekan sbb :
- Total alokasi tempat tidur (No.99) harus sama dengan jumlah sub total (No.77) +
Perinatologi (No.88) atau penjumlahan lajur 1 s/d 29 + lajur 88.
- Total alokasi tempat tidur (No.99) harus sama dengan jumlah perincian tempat
tidur per kelas (kolom 4 + 5 + 6 + 7 + 8)
97
14. Fasilitas Unit Rawat Jalan (poliklinik) Spesialisasi dan Subspesialisasi
1) Jenis unit rawat jalan yang dilaporkan meliputi Unit Rawat Jalan Umum,
spesialisasi/subspesialisasi dan sebagainya yang secara operasional ada di rumah sakit
yaitu :
1. Penyakit Dalam 12. Gigi & Mulut
2. B e d a h 13. Kardiologi
3. Kesehatan Anak 14. Radiologi
4. Obstetri & Ginekologi 15. Bedah Orthopedi
5. Keluarga Berencana 16. Paru-Paru
6. Bedah Saraf 17. K u s t a
7. S a r a f 18. U m u m
8. J i w a 19. Rawat Darurat
9. T H T 20. Rehabilitasi Medik
10. M a t a 21. Akupungtur Medik
11. Kulit & Kelamin 22. G i z i
3) Jika sesuatu unit rawat jalan (spesialisasi/subspesialisasi) tidak ada maka kotak yang
tersedia biarkan kosong.
4) Jika sesuatu unit rawat jalan mempunyai subspesialisasi lainnya, maka mohon
dilengkapi dengan nama subspesialisasi yang bersangkutan dan dicantumkan jumlah
hari buka kliniknya dalam seminggu.
98
DATA DASAR RUMAH SAKIT
Keadaan 31 Desember 200
Formulir RL3
1. Nomor Kode RS 8. Kepemilikan RS :
2. Nama Rumah Sakit : A F
a. N a m a : Santa Maria Pekanbaru
D b. Status : Yayasan
I
9. Khusus untuk Swasta berilah tanda (V) :
3. Jenis Rumah Sakit : Umum F
4. Kelas Rumah Sakit : C Islam Hindu Perorangan
Katholik Budha Perusahaan
5. Nama Direktur RS : dr. Arifin
Protestan Organisasi Sosial
6. Alamat/Lokasi RS : Jl. A. Yani No. 68.
Kab/Kota : Pekanbaru Kode Pos.
10. Akreditasi RS :
Telepon/Fax/Email : (0761)-.22213../ 26071 Pentahapan :
7. Surat Izin/Penetapan : I II III
5 Pelayanan 12 Pelayanan 16 Pelayanan
a. Nomor : HK.07.06 / III / 1624 / 08
Pentahapan :
b. Tanggal : 12-05-2008
c. Oleh : Farid .W. Husain Penuh Bersyarat
d. Sifat : DATA DASAR
Sementara RUMAH SAKIT
Tetap
Perpanjangan Gagal Belum
*) Apabila tidak terdapat pemisahan jenis pelayanan menurut spesialisasi, dimasukkan kedalam Jenis Pelayanan Umum
PEKANBARU, 2009
99
Direktur Rumah Sakit : Santa Maria Pekanbaru