Anda di halaman 1dari 8

SISTEM PENGELOLAAN LIMBAH PLASTIK DI INDONESIA

Firman L Sahwan1), Djoko Heru Martono1),


Sri Wahyono1) dan Lies A Wisoyodharmo2)
Peneliti di Pusat Pengkajian dan Penerapan Teknologi Lingkungan1)
Peneliti pada Pusat Pengkajian dan Penerapan Teknologi Material2)
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Lingkungan

Abstract

Plastic recycling activities has been done by nonformal institutions since along time
ago especilaly in some big cities in Indonesia. The amount of plastic waste is about
10% to 15% of municipal soild waste. Plastic recycling activities has two
advantages: (1) reducing the potential damage of environment caused by pollution,
and (2) creating the job opportunity for people.

Kata Kunci: sampah, plastik, pemulung, lapak

1. PENDAHULUAN Produk barang plastik selain sangat


1.1. Latar Belakang dibutuhkan oleh masyarakat juga mempunyai
dampak buruk terhadap lingkungan.
Plastik merupakan salah satu bahan Plastik bekas cukup sulit untuk dikendalikan.
yang banyak digunakan untuk pembuatan Sebagai contoh, pembakaran plastik seperti
peralatan rumah tangga, otomotif dan PVC dapat menimbulkan asap yang
sebagainya. Penggunaan bahan plastik mengandung khlorin.
semakin lama semakin meluas karena sifatnya Sampah plastik sangat potensial
kuat dan tidak mudah rusak oleh pelapukan. mencemari lingkungan karena plastik
Perkembangan produk plastik di Indonesia merupakan bahan yang sulit terdegradasi
sangat pesat pada dua dekade terakhir dengan sehingga jika ditimbun dalam penimbunan akhir
merambah hampir di semua jenis kebutuhan akan memberikan banyak masalah antara lain:
manusia, dari kebutuhan dasar seperti (1) sampah plastik akan menempati bagian
kebutuhan rumah tangga sampai aksesoris
pada mobil-mobil mewah.

Tabel 1. Produksi Plastik di Indonesia antara tahun 1996 – 1999(1)


Tahun
Komoditi Unit 1996 1997 1998 1999
Pipa PVC Ton 170,000 204,000 126,800 118,200
Kantong Plastik Sheet 245,200 269,680 1,239,000 1,740,250
Disposable Syringe Unit 86,800 91,100 88,259 114,920
Karung Plastik Sheet 1,626,406 2,310,301 2,200,716 2,475,116
OPP Film Ton 58,386 64,874 5,172 9,025
Cassette Tape Box 239,520 251,216 148,240 148,239
Video Tape Box 6,017 6,861 4,250 4,251
Plastik industri Ton 40 19 49 92
Safety Hat Unit 3,520 3,552 1,478 1,879
V-belt Unit 6,992,148 7,691,362 3,851,062 4,500,000
Imitasi Kulit Ton 19,100 25,541 17,878 18,971

Sahwan. F. L. dkk. 2005: Sistem Pengolahan Limbah…J. Tek. Ling. P3TL-BPPT. 6. (1): 311-318 311
yang seharusnya dapat digunakan oleh Pada tahun 2002 diperkirakan mencapai
sampah lainnya, (2) karena ringan, dengan hampir 9%. Misalnya kota Jakarta, dengan
tanah penutup akhir yang tidak baik, plastik penduduk sebanyak 9 juta jiwa, dan jumlah
cenderung terangkat ke permukaan dan sampah per hari sekitar 5.000 ton maka jumlah
mengotori lingkungan sekitar, dan (3) jika sampah plastik yang ditimbun mencapai sekitar
terjadi kebakaran plastik menimbulkan zat-zat 400 ton.
yang berbahaya bagi kesehatan. Sementara Dengan jumlah yang besar tersebut,
itu, jika tercecer di badan air, plastik cenderung sampah plastik apabila tidak diolah dengan baik
menyumbat aliran. berpotensi memperburuk kualitas lingkungan.

1.2. Produksi Plastik


Namun apabila sampah plastik dapat
Plastik merupakan bahan yang banyak diolah dengan baik melalui upaya daur ulang,
digunakan. Penggunaan bahan plastik semakin maka sampah plastik trsebut juga berpotensi
lama semakin meluas dan meningkat. besar untuk dapat diubah menjadi uang.
Perkembangan produk plastik di Indonesia Komposisi sampah plastik di kota besar
sangat pesat pada dua dekade terakhir dengan seperti Jakarta dan Surabaya dapat dilihat pada
merambah hampir di semua jenis kebutuhan Tabel 3.
manusia. Jumlah produk plastik yang dihasilkan
di Indonesia terdiri dari beberapa jenis seperti
tertera pada Tabel 1.

Tabel 2. Perkiraan prosentase sampah dari tahun 1981 – 2002(3)


Tahun
Komponen Unit
1981 1983 1985 1989 1997 1998 1999 2000 2001 2002
Organik % 79.49 77.9 73.97 79.37 74.6 75.38 75.18 74.99 74.60 74.22
Kertas % 7.97 6.7 8.28 8.57 10.18 10.50 10.71 10.93 11.15 11.37
Kayu % 3.65 2.97 3.94 0.75 0.98 0.39 0.20 0.02 0.02 0.02
Tekstil % 2.4 1.98 3.05 0.79 1.57 1.20 1.13 1.06 1.00 0.93
Karet % 0.47 0.94 0.52 0.33 0.55 0.41 0.39 0.37 0.35 0.33
Plastik % 3.67 5.13 5.64 6.51 7.86 8.11 8.30 8.50 8.69 8.88
Logam % 1.37 1.93 2.04 1.45 2.04 1.89 1.89 1.90 1.90 1.90
Gelas % 0.5 0.65 1.55 1.57 1.75 1.93 1.99 2.05 2.10 2.16
Batere % 0.48 1.8 0.97 0.48 0.29 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01
Lain-lain % 0.18 0.18 0.18 0.18 0.18 0.18 0.18
Jumlah % 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Jenis plastik yang banyak ditemui di


pasar domestik Indonesia adalah Tabel 3. Komposisi Sampah Plastik di
Polypropylene (PP), Polyethylene (PE), Surabaya dan Jakarta (4)
Polystyrene (PS), Polyvinyl Chloride (PVC),
Komponen Surabaya Jakarta
Acrylonitrile Butadiene Styrene (ABS), dan
Polyethylene Terephtalate (PET)(2). Bahan- Plastik :

bahan seperti alkyl resin, polyol, melamine LDPE 1.01 0.78


resin, unsaturated polyester resin dan polyester PP 2.64 2.03
sudah diproduksi secara lokal sedangkan HDPE 3.97 3.05
produk lain masih didapat dari luar Indonesia. PVC Botol 0.00 -
1.3. Limbah Sampah Plastik PVC Film 0.15 0.12
PET 0.09 0.07
Produk-produk plastik setelah tidak
dipakai lagi akan dibuang oleh konsumen Styroform 0.08 0.07

sebagai sampah. Jumlah perkiraan prosentase Lain-lain 0.54 0.41


sampah plastik di Indonesia dari tahun ke tahun
dapat dilihat pada Tabel 2. Dari data di atas, jenis plastik yang
Menurut data di atas persentasi sampah ditemui dalam sampah perkotaan antara lain
plastik dari tahun ke tahun makin meningkat. Low Density Poly Ethylene (LDPE), Poly

312 Sahwan. F. L. dkk. 2005: Sistem Pengolahan Limbah……..J. Tek. Ling. P3TL-BPPT.6. (1): 311-318
Propylene (PP) High Density Poly Ethylene 2.1. Pemungut Sampah (Pemulung)
(HDPE), Poly Vinyl Chloride (PVC), Poly
Ethylene Terephtalate (PET) Styrofoam, dll. Pemulung merupakan ujung tombak dari
Sampah plastik dari jenis PP dan HDPE paling kegiatan daur ulang sampah. Kebanyakan
banyak ditemui. HDPE banyak digunakan untuk pemulung merupakan pendatang dari daerah
produk plastik yang memerlukan kekuatan dan sekitar Rata-rata mereka mempunyai
tahan bahan kimia seperti ember, jerigen dan pekerjaan sebelum melakukan kegiatan
botol plastik, sedangkan PP digunakan untuk memulung sampah seperti buruh tani dan
produk plastik yang mempunyai daya regang buruh bangunan di tempat asalnya. Dengan
yang tinggi seperti kantung plastik, blister demikian, jika musim panen, maka mereka
(bungkus snack), dll. Beberapa dari jenis plastik cenderung pulang ke daerah asalnya. Rata-rata
tersebut mempunyai nilai pasar akan tetapi umur pemulung diatas 21 tahun, hal ini
kebanyakan plastik yang terdiri dari bungkus menandakan bahwa kegiatan pemulungan
snack tidak mempunyai nilai pasar. merupakan katup pengaman bagi kelangkaan
kerja di daerah asal mereka.
Para pemulung ini biasanya mempunyai
SISA hubungan yang sangat dekat
LELANG PROYEK/
PEMULUNG PEMULUNG BUANGAN BUANGAN
PEMBONGKARAN KANTOR/ dengan lapak, mereka akan
KANTOR TOKO
GEDUNG PABRIK menjual hasil pulungan ke lapak
tersebut. Selain itu, banyak lapak
yang juga menyediakan tempat
berlindung bagi para pemulung
LAPAK bahkan dengan keluarganya.
KECIL
Rata-rata lama tinggal pemulung
LAPAK di kota antara 5 – 10 tahun.
BESAR
Dengan demikian sebagian
besar dari mereka telah tinggal di
kota besar lebih dari 6 tahun. Hal
ini memberikan indikasi bahwa
BANDAR/ pekerjaan pemulung
PEMASOK
memberikan cukup nafkah
PENGGILING kepada mereka.
(KHUSUS Para pemulung tersebut
PLASTIK)
biasanya bekerja mulai pagi
pukul 5 pagi sampai pukul 5
sore. Peralatan yang digunakan
PABRIK bervariasi. Para pemulung
pemula hanya menggunakan
karung sebagai tempat hasil
Gambar 1. Diagram Tataniaga Sampah Plastik
pulungan dan batang pengais.
Para pemulung yang sudah lama bekerja dan
2. JALUR TATA NIAGA SAMPAH PLASTIK
merupakan partner pengumpul (lapak)
Secara garis besar, tataniaga biasanya dipinjami gerobak.
limbah/sampah plastik disajikan pada Gambar Lokasi pemungutan sampah rata-rata
1. Dari gambar tersebut terlihat bagaimana adalah di komplek perumahan. Tempat yang
peran pemulung dalam mengumpulkan sampah lain di pertokoan, pasar dan TPS. Hal tersebut
plastik. Sampah plastik kemudian dibawa ke dapat dimengerti karena sampah di daerah
lapak kecil dan atau lapak besar. Dari lapak komplek perumahan saat ini, terutama
besar, melalui bandar/pemasok, sampah plastik perumahan-perumahan yang relatip baru
akhirnya sampai ke pabrik daur ulang plastik. tumbuh, sangat bervariasi jenisnya dan
Sebelum sampai ke pabrik, sampah plastik ada umumnya masih mempunyai nilai jual.
yang melalui proses penggilingan/perajangan di Perumahan-perumahan baru biasanya
unit-unit penggilingan plastik. dilengkapi dengan pusat-pusat perbelanjaan
swalayan, sehingga banyak barang-barang
yang tidak terpakai seperti plastik pembungkus,
kertas pembungkus, karton, dll. masih
mempunyai nilai jual. Jenis barang yang

Sahwan. F. L. dkk. 2005: Sistem Pengolahan Limbah…J. Tek. Ling. P3TL-BPPT. 6. (1): 311-318 313
dipulung dari tempat-tempat sampah biasanya penghasilan, mereka melakukan pekerjaan
terdiri dari barang bekas dari kertas, plastik, sampingan lainnya, misalnya buka warung,
logam dan gelas. Barang-barang tersebut menjual rokok, menarik becak dan lain
langsung diambil dari bak sampah maupun sebagainya. Pekerjaan pemulungan sampah
tong sampah pada masing-masing depan tidak menyita seluruh hari kerja sehingga
rumah penduduk. Jenis barang-barang tersebut mereka masih mempunyai waktu luang untuk
mempunyai nama-nama yang spesifik pekerjaan lainnya. Kelayakan pekerjaan
Para pemulung dalam operasinya, selain sebagai pemulung sering dipermasalahkan.
mendapatkan barang pulungan langsung dari
TPS/TPA, mereka juga membeli barang bekas
Tabel 5. Harga jenis sampah plastik yang
dari rumah tangga. Untuk itu mereka perlu
dikumpulkan pemulung
modal yang bisa mereka dapatkan dari
Komponen Harga beli Harga jual
berbagai sumber. Kebanyakan besarnya modal per kg (Rp) per kg (Rp)
yang mereka bawa sebagian besar dibawah Rp
25.000,-. Hal ini dapat dimengerti karena
Ember HDPE 750.00 900
tingkat kemampuan mereka memang umumnya
rendah dalam permodalan, dan apabila mereka Mainan HDPE 900.00 1,100
mempunyai modal yang lebih besar mereka Aqua LDPE 900.00 1,050
akan menjadi lapak.
Infus LDPE 700 900
Barang bekas yang diambil pemulung
supaya mempunyai nilai jual yang baik, maka Karpet LDPE 375 500
mereka umumnya melakukan pencucian
Slang LDPE 700 900
sebelum dijual, khususnya barang bekas yang
terbuat dari plastik. Untuk melakukan PE PE 250 375
pencucian tersebut mereka pada umumnya Naso PP 850 1,050
menggunakan air yang sumbernya tidak sama
satu dengan lainnya, misalnya air dari sungai, Himpek PP 425 550

dari PAM atau dari sumur.Pencucian plastik Atap PP 350 500


sebelum dijual memang mempunyai nilai
Nylex PP 950 1,200
tambah, namun pada kenyataannya para
pemulung yang melakukan pencucian tidak Paralon PS 250 425
banyak, hal ini disebabkan karena sulit Spon PS 50 75
mendapatkan air, mengingat tempat tinggal
mereka umumnya memilki fasilitas air yang PK PVC 1,000 1,200
tidak baik. Ember hitam PVC 550 700

Ember Cor PVC 500 625


Tabel 4. Jumlah rata-rata plastik yang (kotor)
terkumpul pemulung
Ember Cor PVC 700 900
Komponen Jumlah Sampah Plastikyang (bersih)
Terkumpul(kg/org/hr)
PVC PVC 475 600
Ember HDPE 8.60
Sandal PVC 850 1,000
Mainan HDPE 3.17
Aqua LDPE 2.67 Kabel PVC 700 900

Accu LDPE 0.55 BS PVC 700 900


Karpet LDPE 2.25
Slang LDPE 20.00 Hasil penelitian menyatakan bahwa
High impact PP 8.00 sebagian besar pemulung (58,33%)
Atap PP 5.00 menyatakan bahwa pekerjaan sebagai
pemulung merupakan pekerjaan yang layak.
Paralon PS 3.50
Penghasilan pemulung sudah dapat mencukupi
Ember Cor PVC 5.00
kebutuhan minimal akan sandang pangannya.
PVC PVC 2.00 Pekerjaan tersebut merupakan pekerjaan yang
Sandal PVC 2.67 halal, bahkan secara tidak langsung dapat
membantu mengurangi jumlah sampah.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
Selain pekerjaan sebagai pemulung, pekerjaan pemulung sampah bukan lagi
untuk meningkatkan dan menambah

314 Sahwan. F. L. dkk. 2005: Sistem Pengolahan Limbah……..J. Tek. Ling. P3TL-BPPT.6. (1): 311-318
sebagai pekerjaan yang rendah karena dapat Meskipun seorang lapak umumnya
memberikan penghasilan cukup. Dari jumlah memerlukan kemampuan dan pengalaman di
pulungan yang didapat setiap hari, rata-rata bidang jual beli barang bekas ternyata pada
mereka mendapat penghasilan sebesar Rp. kenyataannya ada pelapak, yang tidak pernah
3.000,- sampai dengan Rp. 6.000,- per hari sekolah
atau setara dengan Rp. 90.000 sampai dengan Untuk menjadi lapak, setidaknya
Rp. 180.000,- per bulan. seseorang harus dapat melakukan perhitungan
yang paling sederhana. Hal ini disebabkan
karena, lingkup pekerjaan lapak meliputi
penerimaan barang bekas dari pemulung,
Tabel 6. Rata-rata pendapat pemulung per hari. penilaian dan penaksiran harga hasil pulungan,
penimbangan, pembayaran, penimbunan,
No. Komponen Rata Rata pemisahan, pencucian, pengepakan dan
kg/org/hr Harga Jual pengiriman ke lapak yang lebih besar atau
1 Ember HDPE 8.60 780.00
bandar pemasok. Seorang lapak biasanya
dibantu oleh beberapa pegawai yang dibayar
2 Mainan HDPE 3.17 500.00
harian untuk membantu pekerjaan-pekerjaan
3 Aqua LDPE 2.67 733.33
tersebut diatas.
4 Accu LDPE 0.55 2,000.00 Seorang lapak, umumnya mempunyai
5 Infus LDPE sejumlah pemulung tetap, sehingga sebagian
6 Karpet LDPE 2.25 275.00 barang bekas yang dikumpulkan oleh lapak
7 Slang LDPE 20.00 350.00 tersebut berasal dari para pemulung binaannya
10 High impact PP 8.00 300.00
dengan segala fasilitasnya. Untuk setiap lapak
tidak sama dalam hal menyediakan fasilitas
11 Atap PP 5.00 600.00
bagi pemulung binaannya. Fasilitas yang
13 Paralon PS 3.50 300.00
biasanya diberikan oleh lapak kepada
18 Ember Cor PVC 5.00 350.00 pemulung berupa KTP, gerobak, tempat tinggal
(kotor)
dan lain sebagainya. Fasilitas yang paling
20 PVC PVC 2.00
banyak diberikan oleh lapak kepada pemulung
22 Sandal PVC 2.67 400.00 adalah berupa pinjaman uang. Hal ini dapat
dijelaskan bahwa untuk menjadi seorang
2.2. Lapak pemulung biasanya perlu modal untuk membeli
barang bekas yang akan dikumpulkan, dan
Lapak merupakan salah satu jaringan pemulung yang perlu modal adalah kelompok
dari daur ulang, dan merupakan perantara pemulung yang biasanya keliling dari rumah ke
tingkat pertama yang akan menyalurkan bahan- rumah artinya yang tidak langsung mengambil
bahan daur ulang dalam jumlah yang besar per dari tempat sampah. Selain fasilitas pinjaman
jenis komoditi dan dalam kondisi yang relatif uang , juga diberikan fasilitas bonus yang
bersih ke perantara berikutnya. Jenis usaha merupakan perhatian dari lapak kepada
perantara setelah lapak adalah pemasok yaitu pemulung untuk peningkatan kerjanya.
perantara yang lasung menyalurkan bahan- Umumnya yang memdapatkan bonus adalah
bahan daur ulang dari lapak ke pabrik masih yang mempunyai prestasi, misalnya yang
dalam bentuk aslinya. Terdapat perantara yang dapat mengumpulkan dan menjual barang
disebut bandar yaitu seperti lapak tetapi hanya bekas sesuai permintaan lapak baik dari segi
mengumpulkan satu jenis barang secara jumlah maupun waktu.
khusus misalnya bandar plastik, bandar kertas, Barang bekas yang dikumpulkan oleh
bandar besi, bandar botol. Bandar ini dapat lapak berasal dari berbagai sumber misalnya
menjual ke pemasok atau langsung ke pembeli dari pemulung, dari lapak lain atau dari industri
terakhir dalam jaringan daur ulang. dan lain sebagainya. Tidak banyak lapak
Lapak dibedakan antara yang besar dan yang mendapatkan barang bekas dari
kecil. Lapak kecil menjual barang-barangnya ke pemulung tetap. Seorang lapak biasanya tidak
lapak-lapak lain, sedangkan lapak besar banyak mempunyai pemulung tetap. Oleh
langsung menjual barang ke pabrik atau karena itu seorang lapak yang ingin
pemasok. Seorang lapak biasanya sudah mendapatkan barang bekas yang banyak harus
mempunyai cukup pengalaman dalam hal jual mempunyai sumber yang banyak. Kebanyakan
beli barang bekas, walaupun pada mulanya ada lapak mendapatkan barang dari pemulung
yang sebagai pemulung. tetap dan tidak tetap. Seorang lapak tidak akan

Sahwan. F. L. dkk. 2005: Sistem Pengolahan Limbah…J. Tek. Ling. P3TL-BPPT. 6. (1): 311-318 315
mengandalkan kepada pemulung tidak tetap Secara garis besar proses daur ulang tersebut
saja. disajikan dalam Gambar 2
Kebanyakan plastik bekas didapat dari 3.1. Penggilingan / Perajangan
pemulung , logam dan kaca hanya sekitar 50
Penggiling merupakan pelaku daur ulang
%, sedang kertas yang daripemulung hanya 40
khususnya plastik bekas yang mempunyai
%. Prosentase ini dapat menunjukkan bahwa
fungsi mengolah plastik bekas menjadi bahan
plastik paling besar diperhatikan oleh
baku sekunder untuk pabrik plastik. Penggiling
pemulung, karena mempunyai nilai tambah
mempunyai kemampuan dalam memilah-
yang bagus yaitu ada nilai jual dan berbagai
milahkan barang plastik bekas yang beraneka
manfaat plastik yang beraneka ragam,
ragam tersebut menjadi hanya beberapa jenis
sehingga plastik banyak diperlukan oleh
plastik yang diperlukan pabrik yaitu plastik jenis
produsen yang menggunakan bahan baku
Low density Poly Ethylene (LDPE), High
plastik. Para lapak sebagian besar sebagai
Density Poly Ethylene (HDPE), Poly Ethylene
pemasok pabrik plastik. Lapak biasanya
mempunyai kemampuan mengumpulkan
Penggilingan Pencucian
barang bekas dalam jumlah yang besar.
Paling sedikit lapak menerima plastik dari
pemuluneg diatas 100 kg per hari,
Pemisahan Pemngeringan
2.3. Pemasok / Bandar

Tidak banyak informasi yang diperoleh


tentang pemasok di jaringan daur ulang Pembuatan
Sampah biji plastik
plastik bekas. Hal ini disebabkan karena Plastik
selain jumlah pelaku daur ulang plastik yang
sedikit, juga kegiatannya agak tersamar.
Terkadang pemasok hanya merupakan Produk
perantara dari para lapak terutama lapak Pasar
besar yang akan mensuplai hasil pulungan
ke pabrik pengolah. Para pemasok pada
dasarnya adalah pemodal besar yang (5)
mampu membeli hasil pulungan secara tunai Gambar 2 Kegiatan Daur Ulang Sampah Plastik
sedangkan pabrik akan membayar sebulan Terephthalate (PET), Polyvinyl chloride (PVC),
kemudian. Para pemasok ini merupakan Polypropylene (PP), Polystyrene (PS), dll. Para
jaminan para pabrikan yang memerlukan bahan penggiling biasanya mempunyai beberapa
baku sekunder ini dalam jumlah besar secara pekerja yang profesional dibidangnya. Untuk
berkelanjutan. Jika satu pabrik saja memilahkan segala jenis barang bekas dari
memerlukan pasokan plastik sebut saja LDPE plastik, belum ada alat yang dapat memilahkan
100 ton per hari, maka dapat dibayangkan secara otomatis, hampir semua pemilahan
SKEMA SISTEM PENGOLAHAN PLASTIK BEKAS
modal yang harus dimiliki para pemasok yaitu dilakukan secara manual dengan visual dan
sekitar Rp. 100 juta sehari. rabaan PLASTIKtangan ahli mereka. Para penggiling
plastikBEKAS
ini merupakan dari golongan pengusaha
1.2. PENGOLAHAN / DAUR ULANG kecil menengah karena sedikitnya diperlukan
LIMBAH PLASTIK modal Rp. 10 – 25 juta per bulan dengan
investasi setidaknya Rp. 100 juta. Untuk
Teknologi pengolahan sampah plastik proses pengeringan, sebaiknya luas lahan
yang saat ini banyak digunakan adalah untuk proses penggilingan plastik ini adalah
MESIN
PERAJANG
teknologi perajangan plastik, pelelehan plastik 1.000 m2.
dan pencetakkan plastik. Kebanyakan pelaku Dari BAK Gambar PROSES 3 maka prosesPROSES
daur ulang hanya sampai dalam pemilahan dan pengolahan PENCUCI plastik bekas adalah dimulai PEMBUNGKUSAN
PENGERINGAN
dari
pencucian sampah plastik. Hanya beberapa penerimaan Gambar dan2. Daur penimbangan barang bekas
Gambar 3. Daur Ulang Plastik Pada Usaha Penggilingan
Ulang Plastik pada Usaha Penggilingan
pengusaha daur ulang yang melakukan atau sampah dari plastik yang diterima dari
perajangan plastik. Hasil dari perajangan
tersebut berbentuk plastik serpih atau flakes. para pengumpul atau lapak. Pembelian
Sangat jarang pelaku daur ulang yang biasanya dilakukan secara tunai. Tahap
melelehkan plastik untuk memproduksi bijih selanjutnya adalah dilakukan pemilahan barang
plastik sebagai bahan baku pabrik plastik. bekas dari plastik tersebut menjadi beberapa

316 Sahwan. F. L. dkk. 2005: Sistem Pengolahan Limbah……..J. Tek. Ling. P3TL-BPPT.6. (1): 311-318
kategori sesuai dari jenis plastik yang diketahui dan tetap. Dalam prakteknya
digunakan. Biasanya pekerjaan ini dilakukan suplai bahan biasanya tidak menentu.
oleh 2 – 5 orang pemilah sesuai dengan • Walaupun sampah plastik sudah ditangani
besarnya pabrik tersebut. Setelah terpisah dengan baik dan hati-hati akan tetapi
sesuai kategorinya, kemudian dilakukan biasanya sampah plastik sudah
perajangan di mesin perajang yang biasanya terkontaminasi saat dibuang, selain juga
mempunyai kapasitas 350 kg sampai 500 kg basah. Jika tidak dilakukan pembersihan,
per jam. maka akan merusak mesin peleleh. Bahkan
Mesin perajang ini digerakkan oleh motor debu saja sudah merupakan masalah yang
listrik kekuatan besar atau langsung dengan cukup rumit bagi pelelehan plastik.
mesin diesel. Keluar dari mesin perajang, • Campuran dari setiap jenis polimer atau
barang bekas plastik tersebut hancur menjadi bahkan kualitas yang sangat berbeda dari
serpihan dengan ukuran sekitar 1 cm2 dan tipe polimer yang sama cenderung
langsung masuk ke bak pencuci. Setelah mengakibatkan ketidaktetapan dalam
melalui proses pencucian, plastik diangin- proses, karakteristik produk yang selalu
anginkan diudara terbuka yang langsung berubah, penampilan yang tidak biasa dan
terkena sinar matahari. tidak dapat diterima.
Setelah kering, serpihan plastik ini atau
disebut juga sebagai “flakes” siap untuk dikirim 3.3. Sistem Pengelolaan Sampah Plastik
ke pabrik biji plastik. Mutu dari serpihan plastik di Thailand
ini ditentukan oleh keahlian memisahkan
barang bekas plastik sehingga tidak tercampur Perusahaan yang melakukan bisnis
satu jenis plastik dengan lainnya. Ketajaman limbah di Thailand umumnya mengalami
pisau perajang juga mempengaruhi mutu dari kesuksesan karena mendapatkan pasokan
serpihan ini, pisau yang kurang tajam akan limbah dalam jumlah besar, kualitas limbah
membuat pinggiran serpihan tidak rata. yang baik karena telah di sortir berdasarkan
jenisnya dan menghasilkan limbah yang
3.2. Permasalahan Daur Ulang Plastik berkualitas baik sebagai pasokan ke industri
daur ulang atau industri pengolah plastik.
Ada beberapa karakteristik sampah Keberhasilan tersebut juga disebabkan oleh
plastik yang menimbulkan kesulitan dalam usaha mereka dalam melakukan
proses daur ulang plastik antara lain : pengembangan jaringan dan aliansi antar
• Sampah plastik tidak mudah dipilah- berbagai pihak yang terkait.
pilahkan seperti halnya dengan kertas, Dalam melakukan networking dengan
logam, gelas, dll. franchise kepada individual yang melakukan
• Ketidak murnian dalam sampah plastik pengumpulam limbah mereka membagi 4 tipe
menjadikan ia tidak mudah franchise yaitu (i) tricycle atau sa leng, (ii)
dilebur/dilelehkan pada temperatur tinggi. small scale junk shop, (iii) medium scale junk
• Plastik laminated atau plastik yang shop dan (iv) large scale junk shop. Para
menempel pada bahan lain seperti kertas franchise harus memenuhi kualifikasi,
dan kain, sulit untuk dipisahkan. membayar fee franchise dan akan diberi
• Sampah plastik mempunyai berat jenis training mengenai cara pemisahan limbah.
yang rendah sehingga memerlukan ruang Dengan adanya sistim franchise maka
yang cukup besar untuk menyimpannya. pemasokan limbah dapat dilakukan dalam
• Plastik terdiri dari berbagai jenis yang jumlah besar dan stabil.
mempunyai ratusan gradasi sifat yang Aliansi dilakukan dengan membangun
berbeda dan mengandung berbagai macam hubungan yang erat dengan industri daur
bahan aditif seperti antioxidan, stabiliser, ulang, industri pengolah plastik, pemerintah
pigmen, dll. Karakter dan sifat proses dari daerah, LSM, komunitas sekolah atau vihara.
polimer, tingkatan dan formulasinya Cara aliansi yang dilakukan sebagai berikut :
bervariasi sangat banyak dibandingkan • Pembentukan Waste Bank (Bank limbah) di
logam dan gelas. sekolah-sekolah atau di perkampungan.
• Dalam proses daur ulang, kondisi ideal Dengan Bank Limbah tersebut para murid
yang diperlukan adalah suplai yang tetap sekolah atau warga kampung akan
dan kontinyu dari sampah plastik yang menyerahkan limbah yang sudah dipisah-
bersih dan kering serta terdiri dari jenis pisah (kaca, plastik, kertas dan logam) ke
yang sama dengan formulasi yang Bank Limbah setempat. Selanjutnya Bank

Sahwan. F. L. dkk. 2005: Sistem Pengolahan Limbah…J. Tek. Ling. P3TL-BPPT. 6. (1): 311-318 317
Limbah akan membayar kepada murid atau Jakarta sebagai contoh, diperkirakan
warga kampung atas sejumlah limbah yang membuang sampah plastik sebesar 500 ton per
diserahkan (setelah dikumpulkan beberapa hari. Walaupun demikian, untuk beberapa jenis
waktu misalnya sebulan). Kemudian Bank plastik pada saat tertentu sangat sulit diperoleh
Limbah akan menyerahkan kepada dalam jumlah besar. Kegiatan daur ulang
Perusahaan dengan ada sedikit selisih sampah plastik setidaknya mempunyai dua nilai
harga. positif yaitu (1) mengurangi pencemaran limbah
• Aktivitas Pha Pa Khaya yang artinya plastik di lingkungan dan (2) menciptakan
memberikan donatur kepada pendeta di lapangan kerja yang positif dan baik.
vihara. Para umat vihara menyerahkan
limbah yang sudah dipisah-pisah (kaca, DAFTAR PUSTAKA
plastik, kertas dan logam) dari rumah
masing-masing ke vihara yang terdekat.
1. Departemen Perdagangan dan Industri,
Selanjutnya bila sudah terkumpul banyak
2000. Produksi Plastik di Indonesia antara
perusahaan akan mengambil limbah dan
Tahun 1996 – 1999, Jakarta.
menyerahkan hasil penjualanya ke pendeta
2. Biro Pusat Statistik, 1995. Statistik Industri
vihara tersebut.
Besar dan Sedang, Bagian III B, Jakarta.
• Penyelenggaraan Waste market (Pasar 3. Deputi Bidang Analisa Sistem, 1981 –
Limbah), yaitu pasar sesaat, atau di 1989. Penelitian Komposisi Sampah,
Indonesia dikenal dengan pasar kaget. BPPT Jakarta.
Perusahaan akan mengumumkan kapan 4. Deputi Bidang Analisa Sistem, 1989.
adanya pasar limbah, sehingga warga Penelusuran Pola sistem Pengolahan
setempat akan beramai–ramai membawa Plastik Bekas di Jakarta dan Surabaya,
limbah yang sudah terpisah ke pasar kaget BPPT Jakarta.
tersebut, dan perusahaan akan 5. Proyek Peningkatan Lingkungan Hidup
membelinya dari warga. Harga limbah yang Sosial ekonomi Masyarakat BPPT dan
sudah dipisah-pisahkan, sudah ditentukan Laboratorium Teknik Penyehatan ITS,
sama dan standar. Misalnya limbah kertas 1989. Penelusuran Pola Sistem
2,40 Baht/kg, logam/metal 3,60 Baht/kg, Pengolahan Plastik Bekas di Jakarta dan
plastik 5,00 Baht/kg, PET 4,00 Baht/kg, dan Surabaya.
pecahan kaca/gelas 0,60 Baht/kg. 6. Pusat Pengkajian dan Penerapan
Teknologi Lingkungan (P3TL) – BPPT dan
4. KESIMPULAN ICS – UNIDO, 2002. Study on Plastic
Waste Management and Environmentally
Daur ulang sampah plastik di Indonesia, Degradable Plastic in Indonesia.
terutama di kota-kota besar, merupakan
kegiatan yang sudah lama dilakukan oleh
pelaku bisnis plastik. Kegiatan daur ulang
plastik masih bersifat informal sehingga data
yang rinci dalam kegiatan ini sulit diperoleh.
Jumlah sampah plastik yang dibuang oleh
warga masyarakat cukup besar jumlahnya
berkisar antara 10 – 15 % dari total sampah
yang dibuang.

318 Sahwan. F. L. dkk. 2005: Sistem Pengolahan Limbah……..J. Tek. Ling. P3TL-BPPT.6. (1): 311-318

Anda mungkin juga menyukai