PENDAHULUAN
Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari
lingkungan hidup manusia. Kulit merupakan organ yang esensial dan vital yang
sangat kompleks, elastis dan sensitif, bervariasi pada keadaan iklim, umur, seks, ras,
dan juga bergantung pada lokasi tubuh. Kulit manusia tidak bebas hama (steril)
terhadap pengaruh faktor eksogen dan atau faktor endogen. Dermatitis terdiri atas
lain. Dermatitis kontak terbagi atas dua yaitu, dermatitis kontak iritan dan dermatitis
kontak alergi.
Dermatitis kontak alergi adalah dermatitis yang terjadi akibat kontak dengan
bahan alergen, penyakit ini terjadi karena adanya reaksi antara tubuh dengan bahan
alergen yang disebut dengan respon imun. Sistem imun terdiri atas respon imun
humoral dan respon imun seluler. Respon imun inilah yang menjadi dasar mekanisme
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI
Dermatitis adalah peradangan kulit (epidermis dan dermis) sebagai respons
alergen masuk ke dalam tubuh atau kontak dengan kulit yang sebelumnya
peka. Hal tersebut mengacu pada hipersensitifitas tipe lambat yang disebut
dermatitis kontak alerg lebih sedikit, karena hanya mengenai orang yang
bahwa kejadian dermatitis kontak alergi akibat kerja adalah 20% tetapi data
akibat kerja karena alergi ternyata cukup tinggi yaitu berkisar antara 50-60%.
alergi bukan akibat kerja tiga kali lebih sering daripada dermatitis kontak
alergi karena kerja.1 Selain itu, dari sebuah penelitian di Amerika Serikat
populasi dewasa dan terdapat lebih dari delapan juta kunjungan rawat jalan ke
didapatkan sebesar 21.8% dan hanya 12% pada laki-laki, adapun dermatitis
kontak alergi untuk bahan allergen nikel didapatkan 17,1% wanita alergi
interaksi ang terjadi antara bahan allergen dengan reseptor sel T - kompleks
dan mediator inflamasi. Variasi genetik pada proses ini dan factor lainnya
seperti tingkat konstrasi bahan allergen yang terpapar pada kulit, bahan dasar,
waktu dan lokasi kulit yang terpapar, umur, jenis kelamin, dan ras dari pasien
apakah paparan dari bahan allergen tersebut akan masuk pada fase sensitisasi
atau tidak.2
DAFTAR PUSTAKA
1. Sularsito SA, Djuanda S. Dermatitis. In: Djuanda A, editor. Ilmu Penyakit
Kulit dan Kelamin. 6th ed. Jakarta: Badan Penerbit FKUI; 2013.
P.3,7,129,133.
2. James WD, Elston DM, Berger TG. Disease Resulting from Fungi and
Yeasts. Andrews' Diseases of The Skin Clinical Dermatology. 7th ed. USA:
LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ, Wolff K, editors.